• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.4 Hakikat PKn

2.1.4.1 Pengertian PKn

Susanto (2013:225) menjelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Sedangkan Azyumi Azra (dalam Susanto, 2013:226), menyatakan pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warga negara serta proses demokrasi.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. (KTSP, 2006: 271)

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak

dan kewajiban warga negara serta proses demokrasi, yang merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar agar menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

2.1.4.2 Tujuan Mata Pelajaran PKn

Susanto (2013:233-234) menjelaskan tujuan pembelajaran PKn adalah agar siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai warga negara terdidik dan bertanggung jawab. Sedangkan Mulyasa (dalam Susanto, 2013:231-232) mengungkapkan tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menjadikan siswa agar:

1. Mampu berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.

2. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawa, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan.

3. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan untuk mencapai warga negara yang baik akan mudah terwujudkan.

Selain itu KTSP (2006:271) mengungkapkan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan mata pelajaran PKn adalah membentuk kepribadian siswa agar menjadi warga negara Indonesia yang baik yang mampu mengatasi masalah dengan berfikir, bertindak, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2.1.4.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-

peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional 3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban

anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi

6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan

organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi. (KTSP, 2006:271- 272)

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup mata pelajaran PKn mencakup persatuan dan kesatuan bangsa, norma, hukum, dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, Pancasila, dan globalisasi. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini yaitu “Kekuasan dan Politik”. Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. Peneliti mengajarkan materi tentang Pemerintahan pusat. Dengan mengajarkan materi tentang Pemerintahan pusat, maka siswa dapat mengetahui tentang lembaga-lembaga negara yang duduk dalam pemerintah pusat yaitu Presiden dan Wakil Presiden serta Para Menteri.

2.1.4.4 Pembelajaran PKn di SD

Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan lancar jika guru harus benar- benar merencanakan pembelajaran dengan matang, dan guru perlu mengetahui latar belakang serta kemampuan dasar siswa. Latar belakang siswa yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan orang tua siswa perlu diketahui oleh guru, khususnya guru yang melaksanakan pembelajaran PKn di SD.

Pelajaran PKn di SD merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang khususnya anak-anak banyak dipengaruhi oleh

lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan teman bermainnya. (Ruminiati, 2007:1.15)

Susanto (2014:227) menjelaskan bahwa pembelajaran PKn di sekolah dasar merupakan suatu proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila, UUD, dan norma- norma yang berlaku di masyarakat yang diajarkan selama enam tahun.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn di SD memfokuskan pada pembentukan karakter siswa. Untuk membentuk karakter siswa, guru harus merencanakan pembelajaran dengan matang dan guru perlu mengetahui latar belakang serta kemampuan dasar siswa. Karena pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan teman bermainnya.

Dokumen terkait