• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Tinjauan Tentang Kompetensi Guru 1. Pengertian Guru

3. Hakikat Standar Kompetensi Guru

Pada hakikatnya standar kompetensi guru adalah untuk mendapatkan guru yang baik dan professional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan madrasah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai dengan kebutuhan mayarakat dan tuntutan zaman.

Dari beberapa sumber dapat diidentifikasikan beberapa indicator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten secara professional, yakni :

1) Mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik 2) Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat

3) Mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di madrasah

80 Mulyasa. 2007. Standar KOmpetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya. hal.26

4) Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran di kelas.81

Adapun karakteristik tersebut dapat dideskripsikan dan dijabarkan sebagai berikut :

1) Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Setiap guru harus memenuhi persyaratan sebagai manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan , dimana saja mereka berada; baik di rumah, di madrasah maupun di masyarakat, Guru sebagai pendidik bertanggung jawab untuk mewariskan nilai-nilai dan norma-norma kepada generasi berikutnya sehingga terjadi proses konservasi nilai, karena melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya nilai-nilai baru.

Peters, sebagaimana dikutip oleh Nana Sudjana yang mengemukakan bahwa ada tiga tugas dan tanggung jawab guru, yaitu guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing dan guru sebagai administrator kelas.82

Ketiga tugas guru tersebut merupakan tugas pokok profesi guru. Guru sebagai pengajar lebih menekankan pada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau materi yang akan diajarkannya. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada

81 Mulyasa. Ibid. hal 18

82 Nana Sudjana. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Bandung : Sinar Baru dan Pusat Pengajaran –Pembidangan ilmu Lembaga Penelitian IKIP Bandung. hal 15

tugas dan memberikan bantuan pada anak didik dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Sedangkan tugas sebagai administrator kelas pada hakikatnya merupakan jalinan ketatalaksanaan pada umumnya. Sedangkan menurut Piet A. Sahertian dan Ida Aleida, mengemukakan bahwa tugas guru dikategorikan dalam tiga hal, yaitu tugas professional, tugas personal dan tugas sosial.

Untuk selanjutnya mengenai tanggung jawab guru dapat dijabarkan ke dalam sejumlah kompetensi yang lebih khusus, berikut ini :

a. Tanggungjawab moral; bahwa setiap guru harus mampu menghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila dan mengamalkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari.

b. Tanggungjawab dalam bidang pendidikan di madrasah; bahwa setiap guru harus menguasai cara belajar mengajar yang efektif, mampu mengembangkan kurikulum ( KTSP ), silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ), melaksanakan pembelajaran yang efektif, menjadi model bagi peserta didik, memberikan nasehat, melaksanakan evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik.

c. Tanggungjawab dalam bidang kemasyarakatan; bahwa setiap guru harus turut serta mensukseskan pembangunan, yang harus kompeten dalam membimbing, mengabdi dan melayani masyarakat.

d. Tanggungjawab dalam bidang keilmuan; bahwa setiap guru harus turut serta memajukan ilmu, terutama yang menjadi spesifikasinya, dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan.

2) Peran dan Fungsi Guru

Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di madrasah. Adapun di antara beberapa peran dan fungsi guru tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pendidik dan pengajar ; yakni bahwa setiap guru harus memiliki kestabilan emosi, ingin memajukan peserta didik, bersikap realistis, jujur dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan, terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu, guru harus mmeiliki pengetahuan yang luas, mneguasai berbagai jenis bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktek pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.

b. Sebagai anggota masyarakat ; bahwa setiap guru harus pandai-pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi social, memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki keterampilan membina kelompok, keterampilan bekerjasama dalam kelompok, dan menyeleseikan tugas bersama dalam kelompok.

c. Sebagai pemimpin; bahwa setiap guru adalah pemimpin, yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan,

prinsip hubungan antara manusia, teknik berkomunikasi serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi madrasah.

d. Sebagai administrator; bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan di madrasah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan.

e. Sebagai pengelola pembelajaran; bahwa setiap guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. 83

Demikian beberapa tugas dan fungsi guru pada umumnya, yang harus dilakukan oleh guru sebagai pekerja profesional dalam bidang kependidikan.

Adapun selain yang tersebut di atas, peran yang disandang guru antara lain adalah :84

1) Guru sebagai sumber belajar

Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dari penguasaan materi pelajaran. Dikatakan guru yang baik manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya. Adapun yang ditanyakan siswa

83 Mulyasa. Op.Cit. hal 18-19

84Sumber Ujang Sukanda, Belajar Aktif dan Terpadu, (Surabaya : Duta Graha Pustaka, 2003), hal. 15

berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan bisa menjawab dengan penuh keyakinan.

2) Guru Sebagai Motivator

Dalam proses pembelajaran, motivaasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan segala kemampuannya. Dengan demikian, bisa dikatakan siswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh kemampuannya yang rendah pula, tetapi mungkin disebabkan oleh tidak adanya dorongan atau motivasi.85 3) Guru Sebagai Fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan penanaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses pembelajaran. Dan juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta merancang suatu media dengan baik.86

Dari penjelasan diatas guru harus mampu mengorganisasikan berbagai jenis serta dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar. Guru juga harus mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.

85 Ibid., hal. 28.

86 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1995), hal. 9

4) Guru Sebagai Demonstrator

Yang dimaksud dengan peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang sampikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator. Pertama sebagai demonstrator berarti guru harus menunjukkan sikap-sikap yang terpuji dalam setiap aspek kehidupan, guru merupakan sosok ideal bagi setiap siswa, kedua, sebagai demonstrator guru harus menunjukkan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran bisa lebih dipahami dan dihayati oleh setiap siswa.87

5) Guru Sebagai Evaluator

Sebagai evaluator,guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajraan yang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan perannya sebagai evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan atau menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi kurikulum. Kedua, untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.88

6) Guru Sebagai Pengelola

Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru berperan menciptakan iklim belajar yang memugkinkan

87 Ibid., hal. 32.

88 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Misaka Galiza, 2003), hal. 29

siswa dapat belajar secara nyaman. Dalam melaksanakan pengelolaan pem-belajaran ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan, yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Sebagai manajer, guru memiliki empat fungsi yaitu :

a) Merencanakan tujuan belajar

b) Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar

c) Memimpin, yang meliputi motivasi, mendorong dan menstimulasi siswa.

d) Mengawasai segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.89

Dengan demikian, peran guru dalam proses pembelajaran sangat spenting terutama guru sebagai pengelola pembelajaran. Dengan adanya pengelola pembelajaran maka tujuan utama akan tercapai semaksimal mungkin.