• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.2 Hal-hal yang menjadi hambatan dalam Menyelenggarakan

melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah khususnya pada UMKM dodol bengkel.

Pembinaan yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi pada UMKM dodol bengkel tentu saja tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan keinginan. Hal ini patut ditanggapi dengan serius oleh pihak pemerintah agar tidak membuat penyimpangan yang negatif baik itu dari segi pajak usaha yang tidak berkesinambungan sampai setiap pungutan liar yang mengkhawatirkan dan merugikan masyarakat.

Kesadaran para pedagang UMKM dodol bengkel akan pentingnya memiliki izin usaha sangat memprihatinkan. Alasan seperti prosedur yang berbelit-belit dan terbatasnya pengetahuan mereka dalam melakukan perizinan membuat mereka menjadi korban kecurangan untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang tidak bertanggung jawab baik dari pemerintah maupun individu yang lain. Hal ini hanya akan membuat citra buruk bagi organisasi pemerintahan. Maka dari itu perlu dimaksimalkan setiap kegiatan pendataan keberadaan UMKM dodol bengkel.

Hal ini juga terjadi dikarenakan tingkat pendidikan para pedagang yang masih tergolong rendah. Mereka beranggapan jika usaha tersebut sudah memenuhi kebutuhan sehari-hari maka tidak perlu dikembangkan lagi untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Dasar pemikiran seperti ini akan membuat persaingan pasar terlihat lebih jelas, pengusaha yang melakukan inovasi akan berkembang dari tahun ke tahun sedangkan pengusaha yang memiliki pengetahuan terbatas dalam mengembangkan usaha akan tenggelam dan terancam gulung tikar.

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi harus lebih memperhatikan dan bertindak tegas kepada pedagang-pedagang dodol liar sehingga para pedagang dapat berpartisipasi dalam hal pelatihan dan pembinaan yang di programkan tanpa harus merasa khawatir akan sanksi yang mereka terima jika mereka kedapatan tidak memiliki izin usaha. Bentuk sosialisai tentang prosedur perizinan usaha juga merupakan bentuk pembinaan yang baik agar para pedagang mengetahui syarat dan ketentuan apa saja yang diperlukan dalam mengurus surat izin usaha.

5.3 Pemberdayaan Dodol Bengkel

Teori pemberdayaan Menurut Pranaka (dalam Sedarmayanti. 2003:113) menyatakan bahwa munculnya konsep pemberdayaan pada awalnya menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau

kemampuan (power) kepada masyarakat, organisasi atau individu agar menjadi

lebih berdaya. Faktanya, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi sudah mengerahkan kekuatan mereka untuk membina para pedagang dodol bengkel agar mampu berdaya saing tinggi dengan segala bentuk pelatihan dan skill yang diberikan.

Sebagai objek pemberdayaan organisasi pemerintah, UMKM dodol bengkel harus mempercayai pemerintah dalam mengatur dan membina usaha mereka. Pendekatan pemberdayaan UMKM yang demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada masing-masing individu bukan sebagai objek lagi, melainkan sebagai subyek pelaku pembangunan yang ikut menetukan masa depan dan kehidupan UMKM.

Peneliti melihat bahwa teori ini mentikberatkan pada kemandirian UMKM di tengah masyarakat. Jika UMKM dodol bengkel tersebut mampu mengorganisir diri mereka sendiri, memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan produksi besar dengan modal sedikit, serta menguasai pasar nasional dan internasional maka UMKM dodol bengkel bisa dikatakan usaha yang mandiri. Tetapi realisasi dari teori ini hanya dilakukan oleh sebagian pedagang saja, sehingga tidak sedikit pedagang yang tidak memfokuskan pada upaya-upaya pengembangan usaha mereka.

Dari 10 informan pedagang, penetliti hanya menemukan 2 pedagang yang mau ikut serta dalam segala kegiatan yang bersifat pemberdayaan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi yaitu Novi dan Ina. Mereka menerima segala bentuk pengalihan kekuatan, kekuasaan serta kemampuan untuk menjadi lebih berdaya. Segala bentuk pembinaan ini jika diterapkan secara berkelanjutan akan membuat usaha mereka mempunyai prospek masa depan yang lebih cerah.

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi sebaiknya lebih memberikan sosialisai tentang pentingngya pelatihan dan pembinaan yang mereka berikan untuk pembangunan UMKM mereka secara berkelanjutan karena peneliti melihat minat dari para pedagang akan pembinaan sangat kurang dan kelak ini akan menimbulkan dampak negatif bagi keberlangsungan usaha mereka.

BAB VI PENUTUP

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan mengambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian lapangan yang dilakukan selama ini serta memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian ini.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. UMKM Dodol Bengkel merupakan salah satu produk unggulan dari

Kabupaten Serdang Bedagai dalam meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjadi bahan acuan, tolak ukur kinerja, analisa dan evaluasi perkembangan UMKM setiap tahunnya. Dengan membawa ciri khas lokal daerah membuat dodol bengkel menjadi dikenal sebagai salah satu oleh-oleh yang wajib dibawa jika berkunjung ke Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Pemberdayaan UMKM adalah memberikan motivasi/ dorongan kepada

pelaku dibidang UMKM agar mereka memiliki kesadaran dan kemampuan untuk menentukan sendiri apa yang harus mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat sebagai pilar utama pembangunan untuk memperoleh suatu perubahan kualitas hidup yang lebih baik yang berisfat (continue) berkelanjutan.

6.2 Saran

Mengingat bahwa pentingnya dilakukan pemberdayaan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat, peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Diharapkan agar pemerintah lebih lagi melakukan pemberdayaan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah dengan lebih baik lagi dengan cara memberikan ataupun memberitahukan informasi-informasi seputar pelatihan dan pembinaan serta promosi untuk pengembangan UMKM baik dalam bentuk adanya bantuan dana permodalan, ataupun pameran produk dagangan demi membantu pengembangan UMKM serta peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Bila perlu pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dapat membentuk

suatu tim khusus yang memantau dan mengawasi perkembangan dan keberlanjutan UMKM, khususnya pada UMKM dodol bengkel yang merupakan salah satu usaha rakyat yang memiliki daya saing baik di dalam negeri maupun di luar negeri, selain Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi Kabupaten Serdang Bedagai.

DAFTAR PUSTAKA

Adi , Isbandi RUMKMinto . 2008. Pemberdayaan , Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas ( Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis ), Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, hal 77-78

Ahmadi, Abu. 1982. Psikologi Sosial. Surabaya: Penerbit PT. Bina Ilmu.

Ali, Faried. 1997. Metodologi Penelitian Sosial dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pemerintahan Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal 47

Bagir Manan, Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1964), hal 21

Henslin, James M. 2006. Sosiologi dengan pendekatan membumi. Jakarta : Penerbit Erlangga

Mahsun, Mohammad, 2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UGM, hal 16

Merton, Robert K. 1968. Social Theory and social structure. Edisi direvisi dan diperluas. New York: The Free Press.

Muhammad Yusuf Stia, 2012, Peran UMKM Dalam Perekonomian Indonesia, Nawawi Hadari, 1998. Metode penelitian bidang sosial, Yogyakarta: Gadjahmada

University Press

Prof.Dr.mr T.S.G Mulia. Ensiklopedia Indonesia. Bandung: Van Hoeve hal 1333 Paul B. Horton n Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi.. Erlangga : jakarta

Pamudji, S., Pembinaan Perkotaan di Indonesia, (Jakarta: Ichtiar,1990).,hal 61-62 Raja, Oskar, Ferdy Jalu, Vincent D’ral. 2003. Kiat Sukses Mendirikan dan

Mengelola UMKM. Jakarta: L PRESS. Hal 72

Tambunan, Tulus TH, 2003, Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah Penting, Jakarta : Ghalia.

Samuel hasiholan, 2011, peran sektor UMKM pada ekonomi Indonesia, Sedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) dalam

Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju, hal 113

Siagian Sondang P. Prof., DR., 1992, Fungsi-Fungsi Manajerial, Bumi Aksara : Jakarta, hal 35

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT LP3ES, hal 37

Stephen w. (inggris) 1961. Theories of Human Communication Wadsworth.New York: Harper & Ro

Surjono sukanto. 2002. Sosiologi suatu pengantar. Cetakan 34.. PT. Rajagrafindo persada: Jakarta

Sujanto, Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggung Jawab, (Jakarta: Ghalia Indonesia 1990), hal.100

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif ( R&D Bandung: Alfabeta2006) Hal :290

Suyanto Bagong dan Sutina. 2005. Metode Penelitian Sosial (berbagai alternative pendekatan), Jakarta: Prenada Media, hal 171

Syafiie, Inu Kencana, 2003, Sistem Administrasi Negara Repulbik Indonesia, Bandung : Bumi Aksara, hal 133

Dokumen terkait