BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
B. HAL YANG DILAKUKAN SELAMA MAGANG
Kegiatan Kuliah Kerja Media di stasiun televisi RCTI, diawali dengan pengenalan alur berita yang biasa digunakan dalam memproduksi berita. Alur berita inilah yang kemudian menjadi sebuah pedoman kerja bagi tim redaksional,
yang nantinya akan mempengaruhi kualitas dari suatu tayangan berita.
Berdasarkan proses pengamatan maka sistem alur berita tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut ini :
Bagan Alur Berita RCTI (flow of news)
Rapat
Redaksi
Reporter/ vj
menulis naskah Hasil Peliputan Peliputan Berita Pembagian Tugas Penentuan Agenda Setting Presenter cek naskah Check & Recheck oleh Produser
Editing Gambar Master Control
Dubbing
Keterangan :
1. Rapat Redaksi
Dalam rapat redaksi ini terbagi menjadi Rapat Evaluasi untuk progam berita yang telah tayang, dan Rapat Proyeksi untuk progam berita yang akan
tayang selanjutnya. Rapat ini dihadiri oleh Manajer News Production, Eksekutif Produser masing-masing acara yang bertanggung jawab terhadap progam tersebut, Produser, Koordinator liputan, dan Koordinator bidang.
2. Penentuan Agenda Setting
Standar prioritas penentuan topik yang akan digunakan sebagai bahan liputan adalah, topiknya bersifat nasional, berpengaruh terhadap kebijakan publik, serta fenomena yang sedang terjadi di masyarakat. Dalam hal ini,
topik-topik yang menjadi prioritas, seperti kebijakan publik, dan topik fenomenal yang mempunyai efek di masyarakat. Selain itu topik yang mempunyai nilai berita, seperti isu-isu nasional, atau tokoh publik. Berita
lokal pun dipertimbangkan, tergantung apakah berita tersebut mempunyai nilai yang mampu menarik empati di seluruh Indonesia. Namun ada kalanya nilai berita dapat dikesampingkan, terkait oleh karakteristik televisi yang
bersifat audiovisual, apabila berita yang diliput memiliki gambar yang dramatis.
3. Pembagian Tugas
Pembagian tugas peliputan ini, secara teknis diserahkan kepada
Koordinator Liputan dan Koordinator Bidang. Koordinator Liputan membuat jadwal dan nantinya akan terus bertugas untuk memantau dan menghubungi seluruh reporter atau vj mengenai perkembangan di lapangan, dan juga
mengarahkan messenger, untuk dapat mengambil kaset dari reporter dan vj
apabila keadaan mendesak.
Sedangkan Koordinator Bidang, memantau kerja reporter dan vj yang
menjadi tanggung jawab bidangnya. Seperti bidang Polkam, Hukum, Ekbis, Sosmas, Kriminal dan Metro. Koordinator Bidang akan terus mengawal hasil liputan hingga menjadi naskah, dalam pengertian reporter tidak dapat kembali ke redaksi dan mengedit hasil naskah reporter yang telah selesai tepat waktu
Pembidangan liputan ini, lebih memudahkan reporter dan vj dalam menghubungi narasumber yang akan dihubungi, karena biasanya mereka sudah mempunyai kontak sumber tersendiri yang dapat dimintai keterangan
mengenai bidang yang bersangkutan. Selain itu reporter dan videojurnalis menjadi lebih fokus dalam mencari berita, karena mereka telah menguasai bidang liputan tersebut.
4. Peliputan Berita
Dari pembagian jadwal yang telah disusun, setelah rapat evaluasi progam Seputar Indonesia, Koordinator Liputan yang bertugas menghubungi reporter,
vj, dan kameramen mengenai pembagian plot esok hari. Dalam peliputannya reporter, kameramen, dan vj berangkat dengan menggunakan alat transportasi yang telah dipersiapkan sesuai dengan jadwal shift masing-masing.
Sebelum berangkat reporter dan vj harus sudah menguasai matrik peliputan, penentuan angle (sudut pandang) berita pun juga ditentukan agar ketika liputan di lapangan jelas dan terarah., serta kameramen dapat
mengira-mengira gambar yang akan dijadikan stokshot.
Dalam peliputan beritanya, reporter berkoordinasi dengan kameramen dalam menentukan angle pengambilan gambar, yang akan mendukung data
yang dihimpun. Sebelum liputan reporter dan videojurnalis harus telah menguasai matriks liputan, sumber data pegangan dapat diperoleh dari internet atau menanyakannya kepada Koordinator Liputan yang sedang bertugas. Seorang reporter dan vj harus mampu memilih angle berita apa yang
lebih menarik perhatian khalayak masyarakat. Selama berada di lapangan reporter dan vj terus melakukan kontak dengan redaksional, lebih tepatnya dengan Koordinator Liputan atau Koordinator Bidang yang bertanggung
jawab, untuk melaporkan perkembangan dari suatu kejadian atau peristiwa yang sedang diliput.
5. Hasil Liputan
Setelah mendapatkan hasil liputan tim peliput kembali ke redaksi, selanjutnya kameramen menyerahkan kaset gambar kepada reporter untuk melakukan preview kaset. Kemudian reporter dan vj akan memilih
gambar-gambar yang berfungsi sebagai penunjang paket berita. Reporter dan vj juga melihat time code dari insert gambar dengan menggunakan menggunakan alat
VTR, kemudian diserahkan ke bagian editing. Jika dalam mengejar deadline
waktu tayang, reporter atau vj tidak dapat kembali tepat waktu ke kantor, maka peran seorang messenger sangatlah dibutuhkan. Kemudian penulisan naskah akan diwakilkan kepada Produser, Koordinator Liputan atau
Koordinator Bidang. 6. Penulisan Naskah
Setelah menentukan gambar visual yang akan ditayangkan, reporter dan vj
menyusun naskah berita dari bahan-bahan yang telah terkumpul di lapangan. Berdasarkan gambar pendukung yang telah dipilih tadi, reporter dan vj
membangun rangkaian berita, yang dapat menceritakan isi gambar tersebut. Naskah atau script berita itu dapat berbentuk package (PKG) yang berbentuk
lengkap atau voice over (VO) yang narasinya dibacakan presenter berita. Penulisan naskah yang diwakilkan kepada Produser, Koordinator Liputan atau Koordinator Bidang, biasanya melalui telepon maupun sms. Dalam penentuan
penggunaan package (PKG), berita tersebut harus bagus dalam artian memiliki gambar yang bagus, dramatis serta Sound On Tape (SOT) yang baik. Namun ketiga hal tersebut masih tergantung kepada topik berita yang akan
disajikan serta kebijakan produser serta durasi penayangan berita.
Tugas selanjutnya merupakan tugas produser, ia harus menyunting naskah berita hasil tulisan reporter dan vj di lapangan. Naskah-naskah tersebut dikoreksi dari segi penulisan dan bahasa yang digunakan.Biasanya naskah
yang ditulis reporter dan vj masih belum sempurna, dan masih mengandung unsur emosi di dalamnya. Namun unsur emosi ini dapat berguna dalam membangun atmosfir dari suatu kejadian yang sedang diliput. Dalam hal ini
produser hanya menghaluskan teknik penulisan yang salah, tanpa menghilangkan identitas dan karakteristik penulisnya.
8. Dubbing
Setelah naskah berita telah disunting produser, kemudian reporter bertugas untuk mengisi narasi yang digunakan sebagai pengantar package (PKG), namun tidak semua reporter dan vj mempunyai kualitas sebagai narator. Sebagai seorang narator, ia harus mampu mengantarkan isi berita dengan
baik, selain memiliki suara yang bagus. Apabila dalam kasus reporter dan vj
tidak memenuhi standar kualitas sebagai narator, maka produser atau Koordinator Liputan atau Produserlah yang mengantikan perannya.
9. Editing Gambar
Kaset yang telah di preview oleh reporter atau vj, kemudian dikirimkan ke bagian editing untuk melakukan pemotongan gambar., kemudian editor
Reporter dan vj bila perlu mendampingi editor dalam proses editing, dan juga dalam proses pembuatan grafik.
10.Presenter Cek Naskah
Naskah berita yang telah jadi di redaksi, kemudian di printout dan
diserahkan ke studio saat announcer sedang bersiap-siap. Pesenter yang telah siap di studio, wajib untuk membaca terlebih dahulu naskah yang nanti akan ia baca. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pengetikan atau
kesalahan baca oleh presenter itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perubahan naskah sewaktu-waktu, namun paling tidak presenter sudah terlebih dahulu memahami maksud awal naskah yang akan dibacakan.
11.Master Control
Setelah announcer, naskah dan kamera studio siap, maka langkah selanjutnya adalah penggabungan dan penayangan yang dilakukan di master
control. Lewat master control ini mereka menggabungkan hasil editing dan grafik dengan tayangan di studio, hingga pesawat penerima atau televisi dapat menyajikan siaran berita yang akan disaksikan oleh khalayak luas.
Langkah penentu terakhir, dalam sebuah penyajian tayangan berita adalah pengolahan dalam master room. Hal ini sangat berpengaruh dalam
ketepatan dalam pemakaian durasi penayangan. Master room dipimpin oleh seorang Floor Director.
12.Tayang
Tayangan berita yang baik dan layak tayang, berada di tangan tim master control, apakah mereka mampu menyambungkan atau lebih dikenal dengan istilah “menjahit” rangkaian berita agar menjadi satu kesatuan yang utuh.