• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. KETENTUAN UNSUR-UNSUR

6. Halaman Indeks

Halaman indeks adalah halaman yang memuat indeks baik kumulatif maupun tahunan yang dimuat pada akhir volume untuk satu tahun periode. Indeks majalah adalah daftar

semua subjek, nama perorangan, nama geografis dan nama

tempat, peristiwa, dan istilah penting lain yang diambil dari satu majalah. Contoh halaman indeks dapat dilihat pada gambar 7.

Pedoman Penampilan

Majalah Ilmiah

LAMPIRAN 1

PENAMPILAN TEKS MAJALAH ILMIAH

(ISO 215-1986)

Pendahuluan

Standar Internasional ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemudahan akses informasi yang terkandung dalam majalah ilmiah dengan memberikan fasilitas temu kembali untuk kepentingan pembaca dan jasa dokumentasi. Standar internasional ini diharapkan dapat membantu pengarang dalam menyajikan teks/artikel serta membantu editor dan penerbit dalam menyusun panduan untuk para penulis. Standar internasional ini mencakup peraturan dalam penyiapan dan penampilan teks untuk majalah ilmiah, termasuk ilmu terapan dan teknologi. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah sebagai berikut.

Elemen Identifikasi

1. Judul, judul umum dan anak judul.

a. Judul hendaknya singkat, mencerminkan isi

dan mudah diidentifikasi jika digunakan dalam bibliografi, terbitan jasa informasi, pengindeksan

dan penelusuran. Sebaiknya gunakan deskriptor untuk penyusunan kata dalam judul, atau istilah yang digunakan dalam judul hendaknya dapat dipakai sebagai deskriptor.

b. Jika teks/artikel diterbitkan secara bersambung, hendaknya diberi judul umum diikuti nomor bagian. Pemberian nomor hendaknya berurutan dan setiap bagian sebaiknya mempunyai judul

Pedoman Penampilan

Majalah Ilmiah

spesifik.

c. Judul dapat diikuti anak judul yang mengandung tambahan informasi. Judul dan anak judul hendaknya terpisah secara jelas, misalnya dengan tanda titik dua (:).

d. Susunan kata dalam judul hendaknya sama dalam satu majalah, atau dapat disingkat jika digunakan dalam judul sirahan.

e. Hindari pemakaian singkatan, akronim, simbol, kode dan formula yang tidak lazim digunakan. 2. Nama dan alamat pengarang

a. Untuk keperluan identifikasi, pengarang hendaknya mencantumkan nama keluarga, dan atau nama lain, nama diri atau nama tambahan yang dapat dikutip. Inisial hanya digunakan jika ada beberapa nama tambahan. Nama keluarga dan sejenisnya hendaknya dibedakan dengan menggunakan

tipografi. Nama yang diberikan oleh pengarang

dan urutan nama dalam kelompok pengarang hendaknya tidak diubah oleh editor maupun pengindeks.

b. Jika nama pengarang berupa nama lembaga, nama resmi lembaga hendaknya dinyatakan secara lengkap, diikuti dengan alamat lembaga yang dicantumkan pada catatan kaki atau akhir naskah. Singkatan nama lembaga dapat ditambahkan dalam tanda kurung. Jika pengarang bekerja sama, misalnya dalam komite, semua nama hendaknya dicantumkan.

c. Konversi nama hendaknya mengikuti standar yang berlaku.

Pedoman Penampilan

Majalah Ilmiah

3. Abstrak Artikel

a. Semua artikel hendaknya disertai abstrak dalam bahasa yang sama dengan bahasa artikel dan dalam bahasa Inggris. Pembuatan abstrak hendaknya mengacu pada ISO 214.

b. Dalam abstrak sedapat mungkin diberikan kata kunci dengan penekanan khusus pada istilah yang telah disetujui atau istilah baru atau tata nama dan data kuantitatif untuk memudahkan temu kembali informasi.

c. Sebaiknya gunakan deskriptor sebagai kata kunci. d. Kode klasifikasi subjek misalnya UDC dapat

ditambahkan jika sesuai peraturan penerbitan. 4. Tanggal penyelesaian artikel

a. Tanggal penyelesaian artikel hendaknya dicantumkan, misalnya Jakarta, 11-11-2011 (format bahasa Indonesia); Jakarta, 2011-11-11 (format bahasa Inggris).

b. Tanggal penyelesaian revisi artikel juga dicantumkan, sebaiknya dalam tanda kurung setelah tanggal penyelesaian artikel, misalnya Jakarta, 11-11-2011 (Rev. 20-11-2012).

Teks Utama Artikel

1. Struktur

Artikel, termasuk artikel tinjauan, hendaknya logis dan jelas. Artikel juga menjelaskan alasan dilakukannya penelitian dan hubungannya dengan karya sejenis se- belumnya. Metode dan cara hendaknya jelas sehingga mudah diikuti pembaca. Hasil dan pembahasan serta

saran sebaiknya dibuat terpisah. Istilah dan definisi

Pedoman Penampilan

Majalah Ilmiah

2. Daftar Isi

Untuk membantu pembaca, daftar isi mungkin dapat disertakan sebelum teks yang panjang (lihat ISO 18). 3. Penomoran bab dan subbab

Penomoran bab dan subbab, bila ada, lihat ISO 2145 4. Notasi dan tata nama

a. Pengarang hendaknya menggunakan notasi yang sesuai standar yang berlaku untuk setiap disiplin ilmu sebagaimana termuat dalam ISO, asosiasi ilmiah dan ketentuan internasional lainnya.

b. Pengukuran hendaknya sesuai dengan satuan sistem internasional ISO 31 dan ISO 1000.

c. Nama, simbol, dan tata nama khusus hendaknya sesuai ISO 31 dan ketentuan internasional lainnya. d. Tanggal dan waktu dalam pernyataan numerik

hendaknya sesuai dengan ISO 2014 dan ISO 3307. 5. Catatan Kaki

Catatan kaki hanya dimasukkan ke dalam naskah pada kasus tertentu. Catatan kaki hendaknya hanya men-

gandung teks tambahan, bukan referensi bibliografi

dan ditandai dengan serangkaian simbol yang berbeda dengan simbol yang digunakan untuk referensi biblio-

grafi.

6. Sitiran

Sitiran dalam teks hendaknya sesuai dengan ISO 690. 7. Penghargaan dan ucapan terima kasih

Karya orang lain selain pengarang hendaknya dihargai secara jelas; untuk data numerik hal ini penting untuk analisis selanjutnya. Karya yang tidak dipublikasi- kan dapat disebut dalam teks; dokumen yang disitir hendaknya masuk dalam daftar referensi. Pengarang

Pedoman Penampilan

Majalah Ilmiah

hendaknya minta izin untuk kutipan yang luas; peng- gunaan atau pengambilan tabel atau gambar dari karya lain. Ucapan terima kasih atas bantuan seseorang dapat dinyatakan secara terpisah setelah artikel utama. Dalam hal ini hendaknya dinyatakan nama, tempat kerja, dan jenis bantuan yang diberikan.

8. Bibliografi

Daftar referensi yang berhubungan dengan sitiran dalam teks hendaknya ditempatkan pada akhir artikel. Referensi hendaknya sesuai ISO 690. Daftar referensi hendaknya hanya memuat dokumen yang diterbitkan dan berkaitan dengan informasi yang dibahas dalam artikel.

LAIN-LAIN

1. Artikel asli disajikan dalam bentuk lain.

Hendaknya ditunjukkan dengan jelas bahwa artikel tersebut sebelumnya telah dipergunakan untuk keper- luan lain, misalnya laporan teknis, tesis atau makalah konferensi. Tujuan naskah disiapkan hendaknya dinyatakan dalam catatan yang ditempatkan di bawah halaman pertama naskah yang menunjukkan :

a. Nama dan alamat organisasi yang mensponsori karya atau pertemuan.

b. Kota atau negara tempat teks pertama kali disajikan (sesuai ISO 5966 dan ISO 7144).

c. Tanggal, bulan, dan tahun disajikan secara lengkap dalam delapan digit (sesuai ISO 2114).

2. Gambar dan tabel

a. Foto, grafik, diagram, peta, dan lain-lain yang disajikan lebih dari sekedar hiasan hendaknya

Pedoman Penampilan

Majalah Ilmiah

diberi nomor urut untuk memudahkan referensi dalam teks dan diberi penjelasan.

b. Tabel hendaknya diberi nomor dan diberi judul yang tepat.

c. Semua ilustrasi dan tabel hendaknya mengacu ke teks, dan dikutip sebagai bagian dari penjelasan. 3. Hak cipta

Karena undang-undang hak cipta berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain, pengarang harus mendapat izin dari pemegang hak cipta sebelum men- gutip bagian dari sebuah karya. Jika tidak dilakukan, dapat dianggap penjiplakan. Dokumen yang tidak diterbitkan juga dapat dilindungi dengan hak cipta dan tidak boleh digandakan tanpa izin.

4. Lampiran

Hal lain yang terdapat dalam artikel, misalnya metode analisis, print out komputer, dan kamus secara luas atau daftar simbol, tabel gambar, dapat disajikan dalam lampiran. Lampiran hendaknya ditempatkan pada akhir naskah sesudah daftar referensi dan dicantumkan dengan kata lampiran atau nomor atau judul subjek. 5. Daftar kesalahan (Errata)

Editor dan penerbit hendaknya memberikan corrigenda yang jelas menunjukkan kesalahan dan tempatnya dalam teks asli sebagaimana koreksi sebenarnya.

Pedoman Penampilan

Majalah Ilmiah

Dokumen terkait