• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Atau setidaknya sebuah harapan

Dalam dokumen Why I Fucking Hate HS by Hitman System (Halaman 51-59)

Gimana kalo kita berfantasi sejenak sebelum gue bercerita apapun yang saya pengen ceritain?

Lupain semua gengsi kamu. Lupain semua logika kamu.

Sudah?

Suatu ketika di sebuah tempat yang bernama Loserbet City.

Di kota ini terdapat 'tradisi' yang mengharuskan pria untuk memenangkan hati wanita dengan cara beradu menyembah dan mengagung-agungkannya. Tradisi ini lama-kelamaan menempatkan martabat pria ke titik terendah masa itu. Para wanita semakin keenakan, sombong dan besar kepala.

Banyak sekali pria yang frustasi di Kota Loserbet ini. Sebagian besar dari mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Selalu saja yang terkuat secara fisik yang dapat memenangkan pertandingan. Selalu saja yang tampan yang memenangkan kontes pemilihan langsung. Selalu saja yang terkaya yang dapat ’membeli’ wanita idamannya.

44

Saya adalah salah satu penduduk Loserbet City.

Meskipun tidak terlalu bermasalah dengan wanita, saya ingin turut melawan keterlanjuran tradisi ini. Saya ingin menemukan kestabilan, mengumpulkan ilmu-ilmu yang memampukan untuk survive saat roda ketidakadilan tadi menggilas.

"Tuhan, beri kami solusi! Atau setidaknya sebuah harapan..."

Bertahun-tahun kemudian, terdengar kabar bahwa ada beberapa ilmuwan yang berani meneliti ilmu terlarang yang dapat dipakai untuk melawan tradisi di luar sana. Mereka adalah Lex, Jet dan Kei.

DuLunya mereka juga para pemuda yang meLakukan pemujaan seperti semua pria lainnya. Mereka sama-sama merasa tidak nyaman dengan tradisi tersebut. Namun bedanya mereka memutuskan untuk melakukan sesuatu, sementara pria lainnya tidak dan memilih untuk tetap biasa-biasa saja menerima nasib.

Mereka mengisolasi dirinya di bawah tanah, menganalisa dan merekonstruksi. Hanya orang yang ingin berusaha yang dapat berpartisipasi daLam Gerakan Revolusi mereka.

Seorang teman memberitahu saya tentang lorong misterius tempat revolusi tersebut dijalankan. Saya pun memeriksanya dan menemukan pamflet dengan nama mereka, Hitman. Saya terus berusaha mencari berbagai hal sampai akhirnya beruntung menemukan Lex, Jet, dan Kei.

45

Di pertemuan pertama tersebut, saya melihat sebuah kristaL besar di belakang mereka yang bertuliskan ’GLOSSY’. Mereka juga memakai semacam kalung yang bertatahkan kristal tersebut. Di sana, saya jauh dari sendirian karena ada banyak orang-orang yang lebih dahulu sampai di sana sebelum saya.

Tidak lama kemudian, Lex, Jet, dan Kei mulai membagikan strategi ’berbahaya’ untuk memenangkan tradisi sesat yang selama ini dimainkan oleh para pria terhadap wanita impian mereka. Semua konsep yang diajarkan sangat masuk akal, sampai-sampai saya merasa, ”Kenapa gue ngga kepikiran sendiri?!!!”

Saya menyadari bahwa ketika dahulu mereka berusaha bangkit dari keterpurukan, saya masih bersenang-senang dengan posisi saya sebagai 'pelayan para wanita'. Untuk sejenak saya merenungi kesalahan tersebut, lalu memutuskan untuk mulai berdiri dan berjalan bersama-sama dengan mereka.

Setelah menyelesaikan pelatihan yang sangat saya perlukan tersebut, saya dilantik dengan nama 'Kis' yg berarti 'ciuman'. Bila kamu bertanya apa perasaan saya saat itu, saya tidak bisa menjelaskannya tanpa merasa berapi-api. Saat itu perasaan saya sangat bergejolak karena pikiran saya yang sebelumnya bagai tembok besar berlumut akhirnya selesai dipugar dengan cara dikerok dari awal sampai bersih. Saya menyukai semuanya, termasuk para ilmuwan maupun teman seperjuangan saat itu.

46

SeteLah resmi menjadi pejuang Hitman, Lex, Jet dan Kei entah bagaimana tidak memberitahu saya bahwa ilmu yang mereka ajarkan ini selain ’berbahaya’ karena dapat dengan mudah mengalahkan kompetisi dari pria-pria lain, namun juga berbahaya untuk kita sendiri.

Kita harus mengelolanya dengan sangat hati-hati. Bila tidak, kita akan terkonsumsi oLeh kekuatan baru ini. Kita juga selalu dihadapkan dengan resiko kehilangan kekuatan ini dengan sekejap. Ada beberapa teman seperjuangan saya yang hilang permanen, berubah jadi fanatis, maupun menjadi monster sombong yang mengerikan.

Saya ketakutan setengah mati. Takut menjadi saLah satu dari mereka. Karena itu saya lelah menjaga diri sambil belajar menjadi Glossy setiap detiknya. Membuat saya semakin kesal karena iLmu yang saya pelajari itu memiliki efek samping yang mengerikan.

Saya semakin benci saat saya berada daLam masa dimana saya gagal bertubi-tubi meLawan kesombongan para wanita. Ingin sekali saya melupakan semuanya karena saya terlaLu mengetahui banyak hal daLam berbagai hubungan. Saya menjadi paranoid dan begitu membenci Hitman. Meskipun kini telah mendapatkan wanita yang saya idam-idamkan selama ini, saya tetap merasa kurang dan kurang. Saya rasa saya juga muLai terkonsumsi perlahan-lahan..

Lalu saya teringat akan sebuah kalimat yang mengatakan bahwa kita harus mengelola ilmu ini dengan baik, tidak disalahgunakan ataupun digunakan secara berlebihan. Ya, itu

47

kata-kata dari Kis, saya sendiri. Saya malu. Saya harus menjadi semakin dewasa dan terus berimprovisasi, belajar dan membaca.

Butuh waktu beberapa lama sampai akhirnya saya benar-benar tersentak ketika menemukan bahwa semua pertanyaan saya tentang Hitman terjawab sudah!

Bahwa esensi sesungguhnya dari Hitman bukanlah teknik-teknik mengagumkan, bukan pula fasilitas anti-tradisi dan pemenuhan ambisi, dan bukan pembunuh wanita. Hitman ternyata berbicara tentang pengenalan kita terhadap diri kita sendiri atau integrasi, dan bagaimana menjadi pria sejati yang memiliki kehangatan, menawan, mentaL kuat, intelek dan tak tergoyahkan..

Damn, kenapa saya baru tahu sekarang?!

Sekali lagi, saya benci terhadap Hitman...

... sekaligus semakin mencintainya sambil mempelajarinya sedalam mungkin tanpa mengenal batas.

Tentu saja, dengan tetap berhati-hati.

48

[ GLOSSY NAME – LEXUS ]

Beliau berteriak...

“Dua kata paling memuakkan!”

Kenapa gue mesti benci Hitman System?

Kenapa juga gue mesti nulis kalo gue benci Hitman System?

Kenapa juga ada orang benci dengan Hitman mesti ditulis dalam sebuah e-book?

Apakah sebegitu rindunya dunia ini akan sebuah kebencian di tengah isak tangis yang meroanta-ronta akan perdamaian dunia?

Sebuah ide yang menurut gue absurd...

Sebenernya gue ngga mau nulis ini, karena aura kebencian tidak ada dalam diri gue saat ini, tapi entah mengapa 27 triliun sel di tubuh gue terus melonjak-lonjak tak bisa diam, kalo mendengar 2 kata yang paling memuakkan di dunia pre-relationship disebut: Hitman System!

Kebencian gue makin memuncak karena Hitman System ini cuman terdiri dari 3 cowok yang dulunya adalah anak-anak kuper, jomblo, ngga gaul, ngarep, lossy, cupu, katrok, serta mau-maunya jadi tempat sampah buat cewek-cewek kesepian...

49

Pada waktu itu, kebencian gue pada mereka juga sebenarnya kebencian gue terhadap diri gue sendiri.

Kebencian yang timbul karena dari 71 juta anak muda di Indonesia cuman ada 3 cowok yang sadar akan pentingnya hal ini.

Kebencian yang bikin gue ngerasa idiot kenapa bukan gue yang bikin Hitman System duluan.

Kebencian yang menghantui gue karena selama gue SD-SMP-SMA dulu gue terlalu goblok menelan mentah-mentah segala olok-olok teman gue yang tidak suportif.

Kebencian yang bikin gue sakit hati karena seharusnya gue ngga perlu ngerasain disakitin cewek-cewek cakep jaman sekolah dulu.

Kebencian yang bikin gue ngerasa tolol karena udah menghambur-hamburkan uang yang gue dapat dengan susah payah hanya untuk bayarin makan cewek gue yang cantik.

Kebencian yang bikin gue geregetan karena ilmu yang sangat berharga ini dijual dalam seminar dan workshop dengan harga yang sulit dijangkau sama gue dan cowok-cowok lainnya.

Kebencian yang berakar dari rasa keheranan teramat sangat kenapa bisa-bisanya yang tadinya 3 cowok super cupu & katrok dengan tampang pas-pasan sekarang malah bisa dikelilingi cewek-cewek cantik yang mau jemput mereka, traktir mereka makan bahkan bayarin mereka nonton!

50

Namun, sama seperti yang gue bilang di atas, kini aura kebencian itu menjadi sirna karena gue bangga apa yang gue iriin di kemarin hari juga bisa gue dapetin.

Ketika gue bertemu dengan Lex yang kocak, gendut dan ganteng kayak Doraemon, gue jadi tau sebuah konsep pre-relationship yang ngga pernah terpikirkan sebelumnya dalam sel-sel neuron korteks otak gue.

Ketika gue mendengar luncuran kata-kata Kei yang vulgar dan to the point, gue jadi tau apa itu arti cinta yang sebener-benernya - bukan seperti apa yang selama ini diindoktrinasikan oleh film-film Hollywood dan buku-buku lossy kehampaan...

Ketika gue ngobrol sama Jet yang ngomongnya pelan banget, gue jadi tau mengenai

body language Glossy yang bener, salon yang mestinya dari dulu gue datengi serta fashion glossy yang mestinya dari dulu gue pake...

Yang mengagumkan, gue jadi sadar klo kita adalah penulis, sutradara, dan bintang utama dari epik kehidupan romansa agave terbaik yang pernah ada, kisah cinta yang sampai dibikin film Beauty and the Beast...

Semoga tulisan ini berhasil memprovokasi elo membenci mereka!

51

[ GLOSSY NAME – GATZ ]

Beliau berteriak...

Dalam dokumen Why I Fucking Hate HS by Hitman System (Halaman 51-59)

Dokumen terkait