• Tidak ada hasil yang ditemukan

31Pertama kali mengenal Hitman System. Entah kenapa hari ini matahari terasa panas

Dalam dokumen Why I Fucking Hate HS by Hitman System (Halaman 39-51)

menyengat dan menusuk pori-pori kulit tubuh gue dan memaksa gue yang baru saja selesai membaca sebuah novel romantis untuk menyalakan AC kamar tidur agar lebih dingin. Lalu, pandangan gue mulai menyapu kamar tidur yang berantakan seperti kapal pecah dengan laptop yang masih menyala dan memperlihatkan salah satu materi baru Hitman System yang semalam gue copy via internet.

Tiba-tiba, ingatan gue flasback pada suatu hari penting di bulan Mei 2006. Hari kerja dimana waktu kira-kira menunjukkan siang menjelang sore, saat dimana gue yang sedang sibuk bekerja dikantor dan diam-diam tanpa sepengetahuan atasan sedang membuka internet untuk melihat cerita terbaru dari situs porno langganan gue, selain juga tentunya untuk mengecek e-mail yang masuk kedalam inbox gue.

“Waduh, hari ini banyak amat sih e-mail yang masuk,” demikian kata-kata gue dalam hati saat membuka inbox kotak e-mail dan mengomentari banyak surat yang masuk.

Satu demi satu e-mail yang masuk aku baca dan menghapus e-mail yang tidak penting. Sampai tiba-tiba ada e-mail yang tidak gue kenal pengirimnya menarik perhatian gue,

subject judulnya kira-kira begini: “Penting Buat Cowo Jomblo.”

Gue yang merasa penasaran akhirnya membuka e-mail tersebut. Kalian tahu apa yang gue lihat? Sesuatu yang mengejutkan gue dan seakan-akan membuat nafas gue tiba-tiba berhenti untuk sesaat adalah adanya artikel dari Hitman System yang sebelumnya direply oleh pengirim tidak gue kenal tersebut, judulnya “Mengapa Kamu Takut Mendekati Cewek?”.

32

“What the hell?!” ucap gue tanpa sadar.

Lalu tanpa teringat kalau sedang ada di kantor dan atasan gue sedang sibuk modar-mandir melewati meja kerja gue. Dengan mimik muka antusias gue mulai membaca artikel dari Hitman System. Tidak butuh lama untuk menyelesaikan membaca artikel fenomenal itu, mungkin sekitar 5 menit sampai akhirnya gue sempat menghela nafas panjang dan berpikir kalau ini benar-benar artikel hebat dan fantastis.

Terlintas pula tanya dalam pikiran gue ternyata masih ada orang di dunia ini yang masih mau membantu orang lain untuk membongkar rahasia masalah romance dari sudut pandang cowok tanpa basa-basi, tanpa tipuan, transparan dan sangat realistis.

“Sial, kenapa sih baru muncul sekarang nih artikel – Damn!” umpat gue dalam hati.

Gue yang masih diliputi rasa penasaran melanjutkan dengan membuka website Hitman System yang ada diakhir artikel yang dikirim via e-mail tersebut. Alangkah terkejutnya gue saat membuka website Hitman System karena ternyata selain artikel yang sebelumnya gue baca, ternyata masih banyak sekali artikel-artikel lain yang bagus yang bisa dibaca buat gue pribadi dan mungkin cowok-cowok lain diluar sana butuhkan untuk keluar dari kehidupan jomblo yang sucks. Trully Awesome.

Selanjutnya, satu demi satu artikel yang ada di website Hitman System itu gue baca dengan serius dan gue coba pahami maksudnya. Sampai-sampai gue lupa kalau saat itu sedang ada dikantor dan atasan gue juga mungkin sedang mengawasi gue yang sedang pura-pura serius di depan monitor komputer.

33

Tapi, cueklah karena gue yang sedang penasaran berpikir ini dia informasi yang gue butuhkan untuk memperbaiki kehidupan romance gue yang membosankan karena 25 tahun hidup sendirian alias jomblo dan tidak banyak punya temen cewek.

Jam demi jam terus berjalan dan tanpa disangka jam pulang kantor pun datang juga. Gue yang sedang intens berat membaca artikel dari Hitman System tidak ambil pusing dengan keadaan dimana teman-teman kantor gue pada sibuk bergosip dan siap-siap untuk pulang dan tetap melanjutkan membaca.

Hingga, akhirnya setelah membaca hampir semua artikel yang ada di website tersebut, gue tertarik untuk mengikuti penawaran kegiatan yang bakal diadakan oleh Hitman System, yaitu Hitman System Mega Seminar (HSMS) pada bulan September 2006. Dalam pikiran gue, momen mengikuti HSMS ini bisa jadi upaya pertama dalam usaha memperbaiki kehidupan romance gue yang kacau balau. So, buat apa gue tunda-tunda lagi?

HSMS: Momen Yang Tidak Terlupakan. Sabtu, 16 September 2006, bisa jadi hari yang

tidak akan pernah terlupakan seumur hidup gue. Hari dimana gue untuk pertama kalinya bertemu dengan JKL di suatu gedung di daerah Jakarta Pusat dalam acara Hitman System Mega Seminar (HSMS) dan berhasil mengubah kehidupan gue menjadi lebih baik.

Hari itu selama selama 8 jam, dari pagi sampai petang gue bersama teman-teman lain yang memiliki masalah kehidupan romance yang sucks seperti Roland, Dion dan Hendy

34

yang ikut acara tersebut mendapat banyak ceramah maut yang menusuk jantung dan menyayat hati.

Sesaat teman-teman dan khususnya gue yang ikut seminar itu disadarkan akan banyaknya tindakan dan perbuatan kami yang salah selama ini dalam memulai hubungan dengan cewek dalam permainan romance. Bisa dibayangkan bagaimana rendah dirinya gue saat itu. Benar-benar sedih dan nyaris saja menangis atas berbagai tindakan bodoh yang gue lakukan dalam memulai hubungan dengan cewek.

Namun, hal itu tidak terjadi lama karena JKL sedikit demi sedikit mulai membuka mata membangkitkan semangat gue untuk bisa menang dalam permainan romansa yang liar tersebut dengan mengajarkan banyak hal penting dan tindakan penting apa saja untuk memperbaiki diri gue agar bisa berhubungan dengan cewek.

Wow, rasanya seperti jadi manusia yang baru dilahirkan dengan sikap optimis yang tanpa batas. Pokoknya, percaya diri dan narsis habis, bro!

Dibalik semua itu, ada satu hal yang gue salut kepada para instruktur Hitman System – JKL yang masih muda itu, karena selain masih muda dan mungkin seumur dengan gue ternyata memiliki pola pikir yang jauh ke depan.

Dalam bersikap, mereka ternyata juga tidak membatasi hubungan hanya pada saat diadakan seminar, melainkan juga tetap membantu gue dan alumni-alumni lain dalam proses glosifikasi diri hingga saat ini. Benar-benar tanpa membantasi diri antara hubungan pengajar dan yang diajar. Ini terbukti beberapa saat setelah penutupan

35

seminar dan acara foto bersama. Gue yang saat itu sedang berbicara dengan beberapa teman dihampiri oleh salah seorang istruktur, Kei, yang memberikan pesan “spesial” yang membakar api semangat dalam diri gue untuk bisa lebih baik.

Dia berkata kalau secara pribadi, dia percaya bahwa gue bisa membuktikan diri menjadi cowok yang lebih baik, lebih Glossy, karena itu jangan pernah menyerah dan usaha terus. Dalam hati gue berkata kalau ini benar-benar instruktur yang rendah hati tetapi tidak rendah diri, jauh dari sikap otoriter nan egois, masih aja membantu teman dan alumni-alumni Hitman System yang membutuhkan bantuan mereka walau secara resmi tugas mereka sudah selesai karena seminar sudah selesai.

Bisa jadi karena ada pesan dan harapan dari Kei itulah yang kemudian menjadikan gue berani untuk mencoba ilmu yang diajarkan di seminar itu. Yang pasti setelah seminar itu selesai gue langsung pergi ke rumah teman kampus gue yang kebetulan adalah cewek karena sebelumnya sudah janji untuk jalan bareng. Singkatnya, sesampainya rumah dia, gue ngobrol sebentar dengan dia dan kemudian langsung saja mengajak dia jalan menemani gue ke sebuah Mall Elite di Jakarta Selatan.

Setelah sampai disana, kita berdua berkeliling mencari tempat yang pas untuk mengobrol dan makan malam. Oh ya, ada hal menarik yang terjadi saat kita berdua makan malam tersebut: my first hit action.

Ceritanya, diam-diam gue yang mulai sering tango temen gue itu waktu ngobrol dengannya, sampai-sampai dia bingung dan salah tingkah akan perubahan gue. Lama-lama gue mulai bosan ngobrol dan kadang juga mulai tidak konsen untuk mendengarkan

36

cerita dia, pandangan diam-diam gue menyapu semua area tempat makan itu dan tiba-tiba mata gue tertuju pada satu grup cewek muda yang terdiri tiga cewek manis serta sedang sibuk bergosip ria.

”Wow, ada target nih!” Itulah kira-kira ucapan gue saat itu.

Dalam pandangan gue, cewek-cewek yang ada di grup itu semuanya adalah mahasiswa, mungkin juga masih tingkat satu. Otak gue mulai berpikir strategi yang tepat untuk membuka obrolan dengan mereka sembari juga mengingat materi yang diajarkan di seminar tadi. Setelah semua merasa siap, walau ada sedikit keraguan dalam diri gue tentang kemungkinan gagal nantinya, namun gue putuskan untuk tetap maju. Setelah ’ijin’ dengan teman cewek gue dengan alasan ke kasir sebentar, gue coba untuk mendekati group cewek tersebut dengan strategi yang telah dipersiapkan.

Tanpa diduga, walau awalannya mereka sedikit takut dan tertutup, namun belakangan setelah kita mengobrol sembari gue mengeluarkan J2, baru gue sadar kalau mereka ternyata sikapnya terbuka untuk ngobrol dengan gue. Mungkin mereka tertutup pada awalnya kerena mereka belum pernah didekati oleh cowok dengan cara yang seperti gue pakai.

Meskipun tidak lama waktu yang dihabiskan gue dan group cewek itu untuk mengobrol (sekitar 25 menit), akhirnya gue putuskan untuk menyudahi pembicaraan tersebut dengan meminta nomor HP mereka dengan cara seperti yang diajarkan JKL. Ternyata sama sekali tidak ada penolakan oleh mereka dan gue berhasil mendapatkan nomor mereka. Awesome.

37

Gue pun lalu kembali ke meja gue dimana temen gue sudah menunggu dengan rasa agak kesal. Saat gue balik ke meja makan, teman cewek gue itu hanya melihat dengan pandangan bingung yang juga mungkin bercampur dengan rasa heran kenapa gue bisa melakukan itu. Gue hanya senyum saja melihat tingkah dia. Dalam hati gue berkata, ”Oh

my God, ternyata hal yang diajarkan oleh Hitman System berfungsi, thank you Hitman

System, thank you juga Kei atas pesannya”. Tidak lama setelah itu, kita berdua pulang.

Thank you Hitman System. Rasanya ketawa sendiri gue muncul saat inget saat-saat

melakukan hit pertama kali itu. Entah kenapa yang jelas bahwa sejak saat itu hidup gue mulai berubah. Gue mulai berani sering mendekati cewek asing maupun kenalan gue yang gue pikir cukup potensial jadi teman maupun pasangan gue lewat acara ngehit, baik sendiri maupun waktu kumpul bareng alumni-alumni Hitman System lain.

Malam minggupun juga mulai beda rasanya dengan malam minggu sebelum bergabung dengan G-Spot (Hitman System Community). Kalau biasanya cuma kumpul dengan teman-teman cowok dan ngobrol yang tidak jelas, kini berubah. Kalau tidak ada acara penting, malam minngu sering gue habiskan untuk jalan dengan cewek yang sudah gue hit sebelumnya.

Bahkan di rumah, bokap dan nyokap gue mulai bingung dengan mulai seringnya gue menerima telepon dari cewek. Pokoknya pola kehidupan sosial gue mulai berubah jadi makin menarik.

Kadang gue berpikir kenapa tidak dari jaman SMA dulu Hitman System ada atau kenapa juga tidak dari jaman ketika gue masih sering ditolak cewek saat kenalan dan saat

38

nembak Hitman System ada, kenapa baru sekarang JKL itu muncul. Kalau saja, JKL itu mengajarkan Hitman System dari gue SMA mungkin gue tidak perlu lama-lama menyesali nasib gue yang menderita ini dan tentunya gue tidak akan menderita dalam kejombloan yang menyedihkan.

Fuck you JKL, kenapa sih baru muncul sekarang, saat dimana gue merasa lahan untuk

bisa bereksperimen menerapkan ajaran kalian semakin sedikit karena usia yang bertambah dan banyak saingan.

Saat dimana cewek cantik mulai menjamur bak kacang goreng dan debu yang berserakan di ibukota ini. Emang dasar trio ’bajingan bin brengsek’. Lama amat sih nemuin Hitman Systemnya, so jadi lama deh muncul kepermukaan. Semoga aja, mereka masuk surganya ditahan dulu di neraka karena dosa mereka yang kelamaan membagikan ilmu Hitman System-nya kepada gue dan para cowok yang lossy lainnya.

Tapi dalam diri gue mungkin semua ini ada faedahnya. Dengan mengetahui Hitman System sekarang dimana gue sudah punya pemasukan dan pekerjaan sendiri, gue bisa jalan sama cewek manapun, dimanapun dan kapanpun yang gue mau tanpa perlu minta bantuan dana dari bokap dan nyokap untuk membiayai.

Selain itu, menurut gue dengan bertambahnya usia tentunya membuat lahan eksperimen gue untuk mendekati cewek cantik yang dewasa dan mandiri seperti harapan gue jadi lebih mudah. Suatu keadaan dimana cewek berumur dengan badan yang seksi dan pemikiran yang dewasa serta mandiri akan membuat anak cowok yang belum berumur dan belum dewasa tidak mungkin mampu mendekatinya. Ini semua

39

sesuai kriteria gue, cewek cantik, berumur matang dan berpikiran dewasa serta bisa saling mengerti.

Yup, benar juga kata pepatah, better late than never.

Thank you JKL, para kru, Piper dan para alumni Hitman System yang sudah bersama gue selama ini dan membantu gue untuk memberikan hidup yang lebih terang dan berwarna melebihi terang dan indahnya pelangi di angkasa.

Gue sadar kalau sekarang gue bisa jalan dan berhubungan dengan cewek sekarang ini, selain karena kerja keras dari usaha gue dan bantuan Tuhan, semua tidak terlepas dari bantuan kalian semua yang membuatnya menjadi lebih berarti. Tanpa kalian semuanya tidak akan lengkap apalagi sempurna.

Memang benar kata orang, dari benci bisa jadi cinta.

Dari benci karena terlambat munculnya Hitman System ke permukaan, lama kelamaan gue merasa mencintai mereka.

ZTS

40

[ GLOSSY NAME – HD ]

Beliau berteriak...

“Hitman, Pasir, dan Kebencian.”

Bayangkan elo lagi berada di pantai...

Ngebuat bangunan dari tumpukan pasir...

Butiran yang diaduk dengan air sebagai perekat, ditambah-tambahin jadi menara pasir yang tinggi, sampai anak kecil di samping elo nyeletuk, “Wah orang udah gede kok masih aja maen-maen pasir begini.”

Loe terus menumpuk setinggi-tingginya. Mencapai sembilan puluh sembilan sentimeter. Satu meter duapuluh tiga sentimeter.

Masih terus ditambahin sedikit demi sedikit sampe mencapai titik satu meter tiga puluh empat senti. Elo tidak berhenti menumpuk sedikit demi sedikit. Sampai tiba-tiba, tanpa ada angin apalagi hujan, fondasi menara pasir itu rubuh karena tidak kuat menahan timbunan di atasnya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang tidak linier. Bukan berarti menambahkan satu butir pasir tidak apa-apa, lalu menambahkan 100 butir pasti jatuh. Tidak, teman. Bisa saja menaruh seribu butir pasir bahkan sejuta butir pasir pun tidak apa-apa. Tapi ketika kita tambahin satu butir pasir lagi, menara pasir mendadak runtuh.

41

Di dalam kehidupan yang tidak linier ini bukan berarti orang yang bekerja lebih keras menjadi yang lebih kaya atau orang yang lebih rajin belajar menjadi lebih pintar. Banyak hal dalam kehidupan ini berubah 180 derajat oleh karena suatu hal yang kecil dan sepele yang kadang tidak pernah terpikirkan.

Karena hal kecil dan sepele yang tidak pernah terpikirkan itulah kehidupan romance gue begitu banyak banget yang berubah. Tanpa sengaja, ketika sedang browsing ke suatu milis yang jarang banget gue liatin sebelumnya, gue nemuin satu artikel Hitman System. Sekalipun udah ga inget baca artikel apa waktu itu, saat itu gue kagum banget ama pandangan yang disampaikan.

Dari situ gue dapet URL web mereka, dan menemukan lebih banyak lagi artikel romance yang ngertiin problem gue banget. Ngga pelru waktu mikir lama untuk daftar ke milis mereka, dan selalu menanti-nantikan update artikel. Tidak hanya sampai di situ, karena gue mencoba menerapkan apa yang gue dapet dari artikel itu sedikit demi sedikit.

Damn! Meskipun ga langsung berhasil, tapi sedikit demi sedikit apa yang diajarin

mereka dalam artikel-artikel itu bener-bener mulai menunjukan hasil yang di luar dugaan.

Before: Ngejar satu cewek dalam lima tahun, tanpa pernah berani nyatain perasaan

kepada yang bersangkutan.

After: Dikejar lima cewek dalam satu tahun, dua di antaranya malah nyatain

42

Itu hasil dari nerapin apa yang diajarin dalam free article, bukan dari workshop atau seminar. Ya, tentu aja tidak selalu mulus, ada proses jatuh bangun di sana.

Setelah merasa yakin, apa yang diajarkan Hitman System itu bener-bener bekerja meski hanya menerapkan ajaran dari free article, gue memutuskan untuk ikut Hitman System Mega Seminar II. Memang bukan keputusan yang cepat. Bagi gue yang waktu itu baru aja lulus S1, biaya yang ditawarkan Hitman System tidaklah sedikit, jadi perlu pertimbangan yang sangat cermat untuk mengeksekusinya, karena yang dipakai adalah uang sendiri.

Dulu gue merasa gak bersalah untuk menghindari ajakan-ajakan baik teman, saudara, maupun orang tua untuk pergi keluar dari rumah untuk suatu public gathering. Gue merasa lebih nyaman duduk di depan komputer gue, ngutak-ngatik semua yang ada di sana atau duduk di kamar membaca buku sambil mendengarkan radio. Semua itu rasanya lebih bermanfaat daripada sekedar keluar mencari interaksi sosial.

Dan HSMS justru malah mengharuskan gue untuk keluar dan mencari interaksi sosial, sesuatu yang dari dulu kalo bisa gue hindarin pasti gue hindarin. Bener-bener ga gampang! Sial, gue benci Hitman System!

43

[ GLOSSY NAME – KIS ]

Beliau berteriak...

Dalam dokumen Why I Fucking Hate HS by Hitman System (Halaman 39-51)

Dokumen terkait