• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan orang tua (+)

G. Analisis Data

1. Metode Deskriptif

Menurut Faisal (2010) penelitian deskriptif (descriptive research), yang biasa disebut juga penelitian taksonomik, dimaksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskriptifkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.

Dengan demikian jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada; yang dimaksudkan untuk menarik generasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial. Oleh karena itu, pada suatu penelitian deskriptif, tidak menggunakan atau tidak melakukan pengujian hipotesis (seperti yang dilakukan dalam penelitian ekplanasi) berarti tidak dimaksudkan untuk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori.

Menurut Nazir (2005) jenis-jenis penelitian deskriptif. Ditinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam

meneliti, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian deskriptif dapat dibagi beberapa jenis, yaitu :

a. Metode survey

b. Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive) c. Penelitian studi kasus

d. Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas e. Penelitian tindakan (action research) f. Penelitian perpustakaan dan documenter

Menurut Nazir (2005) metode deskriptif mempunyai kriteria pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan kriteria khusus. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kriteria Umum

Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut.

a. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.

b. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.

c. Data yang digunakan harus fakta-fakta terpercaya dan bukan merupakan opini.

d. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.

e. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.

f. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang dugunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam manganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoretis yang digunakan jika kerangka teoretis untuk hal itu telah dikembangkan.

2. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai berikut.

a. Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).

b. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status.

c. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada control terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah sebagi berikut.

1. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.

2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah. 3. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian

deskriptif tersebut akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah geografis di mana penelitian akan dilakukan, batasan-batasan kronologis ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh daerah penelitian tersebut akan dijangkau.

4. Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangka analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.

5. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.

6. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun secara implisit.

7. Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.

8. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.

9. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh serta referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.

10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.

Obyek dalam penelitian ini adalah tempat kost. Tempat kost di Yogyakarta sudah sangat mudah dijumpai di kota Yogyakarta, khususnya di daerah sekitaran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Usaha kost-kostsan telah merajalela dan telah menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan bagi para pengusaha kost-kostsan. kost-kostsan sangat dicari oleh para mahasiswa di Yogyakarta sebagai tempat mereka dapat tinggal sembari mencari ilmu di kota rantauan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kost-kostsan mempunyai pengertian sendiri adapun pengertian kost-kostsan adalah :

a. In-de-kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan); memondok.

b. Meng-in-de-kos-kan ialah menumpangkan seseorang untuk tinggal dengan makan membayar, memondokkan;

Berbagai tipe kost-kostsan telah ditawarkan dan disediakan oleh para pebisnis kost-kostsan. Tipe kost-kostsan ini sendiri ada yang menawarkan kost exclusive dan ada pula yang menawarkan kost biasa yang disebut kost standart.

A. Kost exclusive

Kost exclusive adalah kost-kostsan yang tersedia dengan fasilitas yang lengkap dan mewah. Kost exclusive disekitaran kampus Universitas Muhammmdiyah Yogyakarta cukup banyak beredar, kost exclusive ini memiliki fasilitas umum seperti dapur, laundryan, ruang fitness, mushola, wifi, cctv, dan tentunya fasilitas kamar tidur yang telah disediakan khusus oleh pemilik kost dan fasilitas dapur yang ada di dalam kamar masing-masing dan tentunya membuat nyaman para penyewa kost exclusive. Luas pada setiap kamar yang disediakan yaitu ukurannya 4x5 m.

Gambar 4.1 Kost exclusive

Harga kost exclusive tentu cukup mahal dan biasanya hanya mahasiswa yang pendapatan orang tua nya lebih dari rata-rata yang memilih kost exclusive sebagai tempat mereka tinggal. Harga perbulan yang ditetapkan untuk satu kamar kost exclusive sekitar Rp.2.000.000 – Rp.3.000.000 harga ini sudah termasuk untuk penggunaan listrik dan air.

B. Kost biasa

Kost biasa tentunya banyak sekali dijumpai disekitar kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kost biasa disediakan dengan fasilitas yang sekiranya cukup untuk mahasiswa, kost biasa hanya menyediakan sebuah kamar kosong yang mana penyewa kamarlah yang membawa alat alat tidur dan lain-lainnya sendiri. Kost biasa hanya menyediakan fasilitas umum seperti tempat parkir, dapur, ruang tamu dan ada juga yang menyediakan wifi gratis. Luas pada setiap kamar yang disediakan kost biasa ukurannya sekitar 3x3 m.

Gambar 4.2 Kost Biasa

Harga kost biasa ini tentulah berbeda seperti kost exclusive, harga perbulan untuk satu kamar pada kost biasa berkisar dari Rp.500.000 – Rp.1000.000

Rumah kost merupakan bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi mahasiswa/mahasiswi maupun karyawan/karyawati yang

tempat tinggal asalnya berada jauh dari lokasi kampus maupun kantor. Tujuan utama menggunakan rumah kost adalah semakin mendekatkan diri dengan area kampus ataupun kantor sehingga dapat menghemat waktu tempuh ke kampus atau kantor. Selain itu, tujuannya ialah dapat mengurangi perasaan lelah saat menempuh perjalanan panjang untuk tiba di kampus maupun di kantor. (Putri et al., 2014).

Fungsi kost sangatlah baik untuk kebutuhan seseorang khususnya mahasiswa-mahasiswa serta masyarakat umum yang membutuhkan.

Maka ada beberapa fungsi kost-kostsan sendiri yaitu :

1. Memudahkan mahasiswa yang berasal dari luar daerah yang membutuhkan tempat tinggal.

2. Memudahkan masyarakat umum untuk menempati tempat tinggal sementara yang bekerja di kantor dan tidak memiliki rumah berdekatan dengan tempat kerjanya.

3. Untuk membentuk kepribadian mahasiswa agar dapat berdisiplin dan mandiri.

4. Untuk dapat membentuk pertemanan mahasiswa lain dan dapat membentuk hubungan sosial dengan lingkungan baru.

Dokumen terkait