• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIVERSITY STUDENTS IN

SELECTING BOARDING HOUSE

Oleh:

NURUL HANIFAH 20130430106

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIVERSITY STUDENTS IN SELECTING BOARDING HOUSE

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

NURUL HANIFAH 20130430106

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)

vi

sungguh-sungguh dan hanya kepada Allah kami berharap.

(Q.S. Asy-Syarh: 6-8)

Seberapa besar kesulitan yang kita hadapi hendaklah kita terimah dengan ikhlas, sehingga itu

hanya akan menjadi cobaan yang ringan dan mudah untuk dilewati. Sesungguhnya, Allah tidak

menilai bentuk tubuh dan parasmu, tetapi yang dinilai adalah niat, tujuan dan kemurnian yang

tumbuh dari dalam lubuk hatimu.

(HR, Muslim.)

Dengan dijalani dengan sungguh-sungguh dan disertai doa segala kesulitan pasti akan ada jalan

keluarnya. Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama

orang-orang yang sabar.

(Q.S. Al-Baqarah: 153)

Usaha tidak akan menghianati hasil, selalu berusaha dan berdoa adalah kunci sukses di hari

esok.

(5)

vii

Atas kebesaran dan karuniamu ya Allah dan penuh rasa syukur ku telah nikmati semua yang engkau

berikan kepadaku, Maha Suci Engkau ya Allah, karena dengan bimbingan serta kasih sayang dan

keridhoan-Mu. Karya terbesar yang kunanti-nanti dalam perjalanan hidupku akhirnya dapat selesai

dengan baik dan dengan waktu yang tepat. Terimakasih atas segala bantuan yang telah engkau berikan

kepada hambamu ini.

Ku persembahkan karya sederhana dan bersejarah ini untuk

1. Papa dan Mama tersayang (Ahmad Sofyan & Nurhayati) terimakasih untuk kedua orang tuaku

yang telah membesarkan ku hingga akhirnya aku dapat menjadi sekarang, karena tanpa kalian

mungkin aku tak akan pernah bisa menjadi seperti sekarang ini. hanya sebuah ucapan

terimakasih yang baru bisa aku berikan sekarang untuk kalian. Terimakasih Papa dan Mama

atas dukungan serta doa yang selalu kalian berikan kepada ku. Terimakasih kalian telah

bersabar menungguku menyelesaikan karya ini, semoga balasan surga yang kalian dapatkan

kelak di akhirat nanti.

2. Untuk Abang ku Ahmad Belal Husen terimakasih karena selalu telah memberi dukungan

kepada adikmu ini. Semoga selalu sukses

3. Untuk sahabat seperjuanganku Dyah Ayu Puspitaningrum dan Raden Rara Fanda Silvia Ariesta

(6)

viii

4. Untuk sahabat ku dari SMA Sausan Afra Azizah sahabat yang aku cintai dan sayangi

terimakasih udah selalu mendukung dan memberikan support terus.

5. Sahabat dan teman teman seperjuanganku Nisrina, Hana dan Zarra yang sangat aku sayangi

yang udah aku anggap sebagai keluarga sendiri terimakasih atas semua support yang udah

kalian berikan.

6. Buat Ray Muhammad Tadlaru terimakasih telah banyak membantu menemaniku hingga larut

malam atas terciptanya karya besarku ini semoga bisa cepat menyusul.

7. Untuk keluarga besar KKN 101 terimakasih telah ikut membantu menyelesaikan karya ini dengan

meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian ini.

8. Untuk pak Mus selaku guru ngajiku terimakasih banyak telah membimbingku mengaji dan

akhirnya aku bisa lulus tes baca Al-Quran dengan nilai yang sangat baik.

(7)

ix

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah ... 11

1. Teori Perilaku Konsumen ... 14

2. Teori Permintaan ... 18

3. Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Tempat Kost ... 23

4. Hubungan Harga terhadap Tempat kost ... 24

5. Hubungan Lokasi terhadap Tempat Kost ... 26

6. Hubungan pendapatan Orang Tua terhadap Tempat Kost ... 28

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 29

C. Kerangka Pemikiran ... 33

D. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Obyek/Subyek Penelitian ... 36

B. Jenis Data ... 36

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 36

(8)

x

4. Pendapatan Orang tua ... 41

5. Keputusan Pemilihan tempat Kost ... 41

F. Uji Kualitas dan Instrumen Data ... 41

1. Uji Validitas ... 41

2. Uji Reliabilitas ... 42

G. Analisis Data ... 43

1. Metode Deskriptif BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK/OBYEK PENELITIAN ... 48

A. Gambaran Umum Kost-Kostsan ... 48

B. Gambaran Umum Responden ... 51

C. Karakteristik responden ... 52

1. Jenis Kelamin Responden ... 52

2. Tingkat Semester Responden ... 53

3. Jurusan Responden ... 54

4. Fakultas Responden ... 56

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Uji Kualitas dan Instrumen Data ... 58

1. Uji Validitas ... 58

2. Uji Reliabilitas ... 66

B. Analisa Statistik Deskriptif ... 70

1. Keputusan Mahasiswa dalam Pemilihan Tempat Kost ... 70

2. Kualitas Pelayanan ... 72

3. Harga ... 74

4. Lokasi ... 76

5. Pendapatan Orang Tua ... 78

C. Pembahasan ... 80

BAB VI PENUTUP ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

C. Keterbatasan Penelitian ... 85 DAFTAR PUSTAKA

(9)

xi

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 30

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 53

Tabel 4.2 Tingkat Semester Responden ... 54

Tabel 4.3 Jurusan Responden ... 55

Tabel 4.4 Fakultas Responden ... 57

Tabel 5.1 Nilai KMO X1 ... 59

Tabel 5.2 Nilai KMO X2 ... 60

Tabel 5.3 Nilai KMO X3 ... 60

Tabel 5.4 Nilai KMO X4 ... 61

Tabel 5.5 Nilai KMO Y ... 62

Tabel 5.6 Hasil Uji Komponen Matrik X1 ... 63

Tabel 5.7 Hasil Uji Komponen Matrik X2 ... 63

Tabel 5.8 Hasil Uji Komponen Matrik X3 ... 64

Tabel 5.9 Hasil Uji Komponen Matrik X4 ... 65

Tabel 5.10 Hasil Uji Komponen Matrik Y ... 66

Tabel 5.11 Realibilitas X1 ... 67

Tabel 5.12 Realibilitas X2 ... 67

Tabel 5.13 Realibilitas X3... 68

Tabel 5.14 Realibilitas X4 ... 69

Tabel 5.15 Realibilitas Y... 69

Tabel 5.16 Analisa Deskriptif Pemilihan Tempat kost ... 70

Tabel 5.17 Analisa Deskriptif Kualitas Pelayanan ... 72

Tabel 5.18 Analisa Deskriptif Harga ... 74

Tabel 5.19 Analisa Deskriptif Lokasi ... 76

(10)

xii

Gambar 2.2. Kurva Permintaan ... 19

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 4.1. Kost Exclusive ... 49

(11)
(12)
(13)

vi INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam memilih tempat kost. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Muhammadiyah Yogyakarta yang semuanya adalah mahasiswa yang menyewa tempat kost. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah berjumlah 100 responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan, harga, lokasi dan pendapatan orang tua berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih tempat kost.

(14)

vii ABSTRACT

This study aimed to analyze the factors that influence the decision of Muhammadiyah Yogyakarta students in selecting a boarding house. Subjects in this study were Muhammadiyah Yogyakarta University students whose rent a boarding house . The Sample used in this study was 100 respondents which were selected using purposive sampling method. The analysis tool that used in this study is statistic deskriptife.

Based on the analysis that has been done, the quality of service, price, location and income of parents have a effect on the students decision in choosing a boarding places.

(15)

1

Menurut (Mulyani dan Frick, 2006) rumah tinggal yang biasa disebut dengan tempat tinggal bukan sekedar sebuah bangunan (structural), namun juga tempat kediaman yang dapat memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dilihat dari semua segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat diartikan sebagai tempat berlindung, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Dengan demikian, yang dimaksud dengan tempat tinggal merupakan tempat yang mana seseorang dapat berlindung dan beristirahat setelah menyelesaikan segala kepenatan karena aktifitas-aktifitasnya di luar, hanya tempat tinggal yang dapat menjadi tempat beristirahat yang nyaman.

(16)

ataupun sementara, dalam artian ini menjelaskan pada konsep–konsep sosial kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan.

Suatu tempat tinggal biasanya berwujud bangunan yang dijadikan sebuah rumah, sebuah tempat berlindung dan berteduh. Istilah inilah yang digunakan sebagai pengertian sebuah tempat tinggal, mulai dari bangunan– bangunan kecil sampai yang besar hingga apartemen–apartemen bertingkat, kontrakan dan kost-kostsan. Tempat tinggal juga memiliki artian yang sama dengan rumah, kediaman, akomodasi, perumahan dan permukiman.

Tempat tinggal bisa berupa sebuah kost-kostsan. Kost-kostsan merupakan sebuah perumahan yang dapat meningkatkan stabilitas sosial karena penghuni kost tidak mungkin hanya satu ataupun dua orang.

Mendengar kata “kost” setiap orang pasti mempunyai kesamaan dalam arti

kata tersebut, yaitu mereka pasti akan berfikir bahwa kost adalah sebuah tempat yang disewakan kepada seseorang yang membutuhkan tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan setiap penyewa dan pasti dengan biaya sewa tertentu yang telah ditentukan sebelumnya oleh pengelola rumah sewa kost-kostsan.

(17)

adalah kebutuhan pokok sebagai keberlangsungan hidup manusia. Kebutuhan primer meliputi pakaian, makanan serta tempat tinggal atau rumah. Sedangkan kebutuhan sekunder akan muncul apabila manusia sudah memenuhi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dapat dikatakan sebagai tuntunan kepuasan atau keinginan setiap manusia. Kebutuan ini antara lain seperti radio, televisi, meja, kursi tempat tidur dan lain sebagainya. Terakhir adalah kebutuhan tersier adalah kebutuhan akan barang mewah seperti misalnya mobil, motor laptop, villa dan kebutuhan mewah lainnya. Kebutuhan tersier akan muncul apabila kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi, kebutuhan tersier setiap individu tidaklah sama, sesuai dengan status ekonomi individu masing-masing. Kebutuhan sekunder dapat menjadi kebutuhan tersier, misalnya televisi bewarna bagi orang berpenghasilan tinggi merupakan kebutuhan sekunder, sedangkan bagi yang berpenghasilan rendah bisa saja menjadi kebutuhan tersier.

(18)

Bisnis kost-kostsan sekarang menjadi ladang bisnis yang banyak sekali diminati. Mulai dari kategori bisnis sampingan sampai bisnis profesional. Suatu bisnis dapat dikatakan sebagai bisnis sampingan karena hanya memanfaatkan sebagian bangunan dari rumah pemilik kost. Dalam artian pemilik kost mempunyai kamar yang tidak terpakai, akhirnya kamar sisa yang tidak terpakai tersebut dijadikan sebagai kamar kost-kostsan. Seorang pebisnis sampingan atau yang dapat dikatakan sebagai pemilik rumah ini jelas berfikir dari pada kamar tidak terpakai kurang mempunyai nilai apapun untuk pemilik rumah, maka pemilik rumah berinisiatif untuk menjadikan kamar tidak terpakai sebagai kamar kost-kostsan. Suatu bisnis dapat dikatakan bisnis kost yang profesional karena tujuan utama berbisnisnya adalah memang khusus untuk penyediaan tempat kost. Usaha ini memang dibutuhkan lebih banyak modal untuk membangun dan mengelola sebuah tempat kost-kostsan.

(19)

mahasiswa. mereka berasal dari berbagai daerah yang tentunya dari luar daerah Kota Yogyakarta.

Yogyakarta merupakan salah satu Kota di Indonesia yang telah banyak dikenal orang. Daerah ini merupakan provinsi, yang disebut dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang terdapat banyak objek wisata dan berbagai tempat-tempat yang patut dikunjungi, khususnya para pelajar yang telah lulus dan ingin melanjutkan perguruan tinggi ke Kota Yogyakarta.

Yogyakarta sangatlah kaya akan tenaga pengajar dan bahan ajar, dosen yang berkualitas, perpustakaan, labotarium dan pusat studi yang disediakan. Kota ini memiliki suasana belajar yang unggul dan menarik, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Keberagaman yang ada seperti budaya, suku, dan agama di Kota ini membawa dampak positif tersendiri dalam hal pengembangan karakter pribadi mahasiswa. Keramahan masyaraktnya dan biayanya hidup yang tidak mahal merupakan daya tarik tersendiri bagi kota ini. Rata-rata orang yang datang ke Yogyakarta adalah mereka yang ingin menuntut ilmu di perguruan tinggi.

(20)

atas ini saat berada di tempat yang baru yaitu tempat mereka ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yakni sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa baru tentulah harus menyiapkan fisik, mental dan lain sebagainya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Sangatlah jelas salah satu yang mereka harus cari adalah tempat untuk tinggal selama mereka studi di Yogyakarta karena tempat tinggal merupakan sebuah tempat untuk menjaga diri dari panas, hujan dan sebagai tempat beristirahat ketika lelah.

Keberadaan mahasiswa baru di Yogyakarta memberikan peluang usaha bagi masyarakat Yogyakarta. Peluang usaha tersebut di antaranya adalah kost-kostsan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat bertempat tinggal sembari mencari ilmu di kota rantauan. Setelah munculnya peluang usaha kost-kostsan maka pasti akan muncul juga peluang usaha lainnya. Seperti jasa laundryan, fotocopy, furniture, rumah makan, catering, warnet, dan lain sebagainya. Bahkan diantara peluang usaha tersebut yang paling banyak dicari dan merajalela di Kota Yogyakarta adalah usaha kost-kostsan. Sudah banyak para pebisnis yang membangun peluang usaha untuk jasa kost-kostsan. Berbagai tipe kost-kostsan di Yogyakarta sendiri ada yang jenisnya biasa sampai yang ekslusif semuanya tersedia di kota ini, kembali lagi bagaimana yang ingin menyewa kost yang akan menentukan pelihannya.

(21)

pendatang pasti membutuhkan tempat tinggal. Tempat berteduh dan berkediaman tempat tinggal yang biasanya dicari para mahasiswa ini adalah berupa kost-kostsan atau rumah kontrakan. Melihat angka mahasiswa baru yang masuk ke Kota Yogyakarta ini tidak sebanding dengan mahasiswa yang keluar dari Kota Yogyakatya, maka pastilah harus banyak tersedia kost-kostsan yang perlu disediakan oleh masyarakat sekitar.

Khususnya di daerah Bantul yang telah berdiri sebuah Universitas Swasta ternama di Yogyakarta, yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Area di sekitar Universitas Muhammdiyah Yogyakarta telah banyak sekali beredar bisnis kost-kostsan dari yang jaraknya kurang dari satu kilometer maupun lebih dari satu kilometer. Sekitar kampus swasta ini di mana-mana berdiri bisnis kost-kostsan dan usaha-usaha kecil lainnya seperti usaha kuliner, usaha jasa fotocopyan, laudryan dan sebagainya. Bahkan banyak berdirinya usaha kost akan sangat menarik perhatian para mahasiswa baru Universitas Muhammdiyah Yogyakarta untuk mencari dan melihat-lihat kost-kostsan yang ada di sekitar kampus tersebut.

(22)

penyewa kost rata-rata berasal dari luar daerah Yogyakarta dan sangat membutuhkan tempat tinggal.

Tempat tinggal biasa yang dicari berupa sebuah kamar sewa yaitu kost-kostsan. berikut ini merupakan data banyaknya jumlah sesuai prodi masing-masing mahasiswa Universitas Muhammdiyah Yogyakarta dan total kesulurahan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2015-2016.

Tabel 1.1

Jumlah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(23)

21 81 S1. Pendidikan Bahasa Inggris 228 457 685

Sumber : Biro Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(24)

Yogyakarta dan membutuhkan sebuah tempat tinggal yang berupa sebuah rumah kost-kostsan.

Akan tetapi Ada faktor-faktor penentu yang harus dipertimbangkan untuk dapat mendapatkan sebuah kost yang diinginkan. Tentu mahasiswa baru ataupun lama di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan sangat kebingungan untuk memilih kost-kostsan yang ada di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut. Sementara itu, beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan kost-kostsan oleh seseorang/mahasiswa antara lain, yaitu: biaya yang dikeluarkan, kesenangan dan kenyamanan, tersedianya kualitas pelayanan yang baik, status sosial dan tingkat pendapatan, keamanan, lokasi yang strategis dan kondisi lingkungan. Mahasiswa yang mencari kost-kostsan untuk mereka tinggali kebanyakan yang jaraknya berada di sekitar kampus serta lokasinya strategis dekat dengan sarana prasarana. Adapun berbagai faktor lain seperti kualitas pelayanan, harga, lokasi dan pendapatan orang tua.

Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Ratih Tri Hapsari (2015)

dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Mahasiswa dalam Memilih Tempat Kos di Kawasan Kampus Universitas Pendidikan

Indonesia” dengan variabel harga dan pendapatan orang tua berdasarkan hasil

(25)

preferensi mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Hafifah (2015) dengan judul "Pengaruh Lingkungan, Harga, Fasilitas dan Kelompok Preferensi Terhadap Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Rumah Kost di Kawasan

Limau Manis” diketahui bahwa variabel lokasi mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat. Selanjutnya penelitian yang telah

dilakukan oleh Beni Widi Prayuda (2012) dengan judul “Analisi Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Tempat

Kost” diketahui bahwa variabel lokasi memiliki berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pemilihan tempat kost.

Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas, penulis kemudian

melakukan penelitian dengan mengambil tema “ANALISIS FAKTOR– FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DALAM

PEMILIHAN TEMPAT KOST”

A. Batasan Masalah

(26)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di bahas sebelumnya, maka peneliti menggunakan rumusan masalah yang akan di gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh antara kualitas pelayanan dengan keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

2. Apakah ada pengaruh antara harga dengan keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

3. Apakah ada pengaruh antara lokasi dengan keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

4. Apakah ada pengaruh antara pendapatan orang tua dengan keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan di lakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk megetahui pengaruh kualitas pelayanan dengan keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga dengan keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

(27)

4. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan orang tua dengan keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagi berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti khususnya dalam hal yang berkaitan dengan faktor-faktor keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost. dan dapat digunakan menjadi bahan sarana dalam penerapan serta pengembangan teori yang pernah diterima di bangku kuliah.

2. penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitaan selanjutnya.

3. Bagi pemilik jasa kost diharapkan dapat menjadi masukan sehingga dapat mengerti aspek apa saja yang menjadi prioritas bagi calon mahasiswa yang ingin menyewa tempat kost yang dapat mempengaruhi persaingan dan pendapatan.

(28)
(29)

1. Teori Perilaku Konsumen

Menurut (Kunawangsih dan Pracoyo, 2006) teori perilaku konsumen mampu menjelaskan bagaimana seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakininya akan memberikan kepuasan yang maksimum dengan kendala pendapatan dan harga barang tersebut.

Menurut Gilarso (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :

1. Faktor Individual: setiap orang mempunyai sifat, minat, motivasi dan selera sendiri. Pola komsumsi mungkin juga dipengaruhi oleh faktor emosional. Adapun faktor seperti umur, kelompok usia seperti anak, remaja, dewasa dan berkeluarga dan faktor lingkungan juga turut berpengaruh seperti apa yang dikomsumsinya tetapi juga kapan, berapa, model-modelnya dan sebagainya.

(30)

dimiliki, pandangan penghasilan dimasa mendatang, besarnya kuluarga, tersedia tidaknya kredit murah untuk komsumsi.

3. Faktor Sosial: setiap orang hidup bermasyarakat dan harus menyesuaikan diri oleh lingkungan sosial. Gaya hidup orang kaya menjadi contoh yang suka ditiru oleh masyarakat lain (demonstration effect). Sebagian besar komsumsi golongan kaya hanya untuk pamer barang yang dibeli justru karena mahal. Dalam masyarakat kita unsur tidak mau kalah dengan tentangga masih sangat kuat dan dipengaruhi iklan juga juga amat kuat.

4. Faktor Kebudayaan: berdasarkan pertimbangan agama dan adat kebiasaan membuat keputusan untuk komsumsi jauh berbeda dengan apa yang diandaikan dengan teori. Seperti misalnnya pakaian adat, kebiasaan berhutang, tersedianya uang karena kebetulan mendapat giliran arisan dan sebaginya.

(31)

cost). Yang dimaksud dengan biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya. Oleh sebab itu, dengan adanya kelangkaan menyiratkan bahwa kita harus membuat pilihan dan membuat pilihan menyiratkan adanya biaya peluang. Dengan demikian setiap seseorang tidak bebas dalam melakukan sesuatu yang mereka inginkan karena mereka selalu terkendala dalam hal waktu, pendapatan, dan banyak faktor lain yang menentukan pilihan tersebut.

Adapun perilaku konsumen terhadap barang tertentu bisa dianalisa dengan teori pendekatan nilai guna (utility theory), pendekatan nilai guna menjelaskan bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh oleh seseorang. Adapun dua pendekatan yang dapat menjelaskan perilaku konsumen yaitu Pendekatan marginal utility dan pendekatan indifference curve.

1. Pendekatan marginal utility menjelaskan kepuasan yang diperoleh seseorang konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain.

(32)

Dapat diketahui bahwa kurva indeferen yang lebih tinggi menggambarkan kepuasan yang lebih baik sehingga konsumen menyukai kombinasi pada kurva ini akan tetapi, konsumen selalu dibatasi dengan batas anggaran yang dimilikinya sehingga pilihan optimal konsumen adalah kombinasi dimana kepuasan konsumen tidak melebihi batas

anggaran.

Sumber: Kunawangsi dan Pracoyo, 2006

Gambar 2.1 Titik Optimum Konsumen

Gambar 2.1 menunjukkan kurva indiferen, dapat diketahui bahwa letak kurva I1 adalah kepuasan konsumen yang terendah sehingga

konsumen tidak menyukai kombinasi ini Karena letaknya jauh dari garis batas anggaran. Kurva indiferen yang dapat dicapai konsumen adalah I2

I1

I2

I3

Batas Anggaran Jumlah Barang Y

(33)

karena kepuasannya sesuai dengan garis batas anggaran. Konsumen lebih menyukai kombinasi komsumsi pada kurva I3 karena kepuasaannya tinggi

namun tidak dapat dipenuhi karena kombinasi tersebut melebihi garis batas anggaran.

Menurut Sumarwan (2011) medefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang ingin melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan pembelian adalah suatu tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan sautu barang atau jasa.

2. Teori Permintaan

Permintaan adalah sebuah keinginan konsumen untuk mendapatkan barang tertentu dan dengan waktu tertentu kecendrungan konsumen pada sebuah permintaan barang dan jasa tak terbatas.

(34)

harga. Jumlah permintaan berhungan negatif dengan suatu harga karena jumlah permintaan jatuh seiring dengan naiknya harga dan meningkat seiring turunnya harga. Adapun hubungan antara harga dan permintaan selanjutnya disebut dengan hukum permintaan(law of demand) yang menjelaskan jika semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah permintaannya akan menurun, dan apabila ketika

harga turun maka jumlah permintaan akan meningkat.

Sumber: Mankiw, 2006

Gambar 2.2 Kurva Permintaan

Kurva permintaan bersudut negatif terhadap sumbu horizontal karena hubungan antara harga dan jumlah barang atau jasa yang diminta adalah

0

Kuantitas(Q) Harga(P)

P1

P0

(35)

negatif. Ketika harga sebesar P0 maka jumlah suatu barang atau jasa yang

akan diminta sebesar Q0, dan jika harga suatu barang meningkat menjadi

P1 maka banyaknya jumlah barang atau jasa yang diminta berkurang

menjadi Q1.

Teori permintaan menerangkan bahwa bagaimana sifat permintaan pembeli terhadap suatu barang yang akan dijualkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :

1. Harga barang itu sendiri

Sesuai pada hukum permintaan bahwa apabila harga naik maka permintaan terhadap barang itu sendiri akan sedikit dan begitu sebaliknya jika harga turun maka permintaan terhadap barang akan banyak.

2. Pendapatan

(36)

menambah permintaan seseorang pada suatu barang, penjelasan ini akan terjadi jika barang tersebut adalah barang normal sedangkan apabila barang inferior (barang berkualitas rendah) maka akan terjadi penurunan permintaan pada barang tersebut dikarenakan pendapatan seseorang tinggi maka seseorang tersebut akan meninggalkan barang yang berkualitas rendah dengan barang yang jauh lebih baik sesuai dengan pendapatannya. Tempat kost termasuk kedalam barang normal dengan artian Jika permintaan berkurang akibat pendapatan berkurang. Dari uraian diatas dapat diketahui saat pendapatan seseorang munurun, kemungkinan besar permintaan seseorang untuk menyewa kost akan menurun.

3. Harga barang substitusi/pengganti

Harga barang substitusi/pengganti mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga barang substitusi/pengganti lebih murah maka orang akan mengganti barang semula dan akan memakai barang substitusi tetapi, apabila harga barang semula jauh lebih murah maka orang akan tetap menggunakan barang semula.

4. Harga barang komplementer

(37)

pelengkapnya maka akan mengurangi jumlah barang yang diminta. Sebagai contoh yaitu sebuah tinta printer dan printer apabila harga tinta printer naik maka otomatis orang akan mengurangi permintaan terhadap tinta printer sehingga permintaan terhadap printer juga ikut berkurang.

5. Selera

Selera memiliki hubungan yang positif terhadap jumlah barang yang diminta. Semakin tinggi selera seseorang terdahap suatu barang maka akan semakin tinggi permintaan terhadap barang tersebut. Sebagai contoh, selera seseorang/masyarakat terhadap merk handphone tertentu meningkat maka akan mendorong permintaan terhadap handphone tersebut.

6. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk dapat mempengaruhi permintaan pada suatu barang, apabila penduduk disuatu daerah semakin banyak jumlah penduduk maka akan meningkatkan permintaan terhadap barang.

7. Perkiraan harga di masa depan

(38)

konsumen memperkirakan harga akan semakin turun makan konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dibeli.

3. Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Pemilihan Tempat Kost Menurut Sudarso (2016) kualitas pelayanan merupakan salah satu elemen penting yang menjadi pertimbangan bagi pelanggan dalam melakukan pembelian suatu produk. Kualitas dapat diartikan sebagai suatu bentuk pengusahaan, yang dilakukan untuk memenuhi harapan konsumen agar dapat memuaskan si konsumen tersebut agar pengusahaan dapat mencapai target yang diinginkan dan targetnya dapat terpenuhi. Artinya, dapat disimpulkan bahwa kualitas juga merupakan sesuatu yang sangat diinginkan dan di butuhkan oleh para konsumen, kualitas sendiri adalah tentang kesesuaian terhadap spesifikasi pada barang, jasa, ataupun produk. Pelayanan sendiri dapat diartikan sebagai sikap, sifat yang di tunjukkan untuk memenuhui kepuasan kepada konsumen, pelayanan bisa berupa suatu jasa, service, kecepatan serta kemudahan yang diberikan si pengusaha kepada si konsumen agar dapat tertarik dengan produk tersebut. Perusahaan selalu menganggap si konsumen adalah raja, jadi kepuasaannya harus benar benar dilayani agar mereka tertarik karena mereka lah yang akan menguntungkan suatu perusahaan tersebut.

(39)

service. Jika layanan yang diterima atau dirasakan telah memenuhi harapan, maka kualitas pelayanan dianggap telah baik dan sudah memuaskan. Adapun layanan yang telah diterima malampaui harapan pelanggan maka dapat dinyatakan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika layanan yang telah diterima lebih rendah dari harapan para pelanggan maka kualitas pelayanan dinyatakan buruk. Dengan demikian baik ataupun buruknya kualitas layanan tergantung dengan kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan pelanggan. Dari penjelasan diatas tentunya menimbulkan perilaku konsumen bagi mahasiswa dalam pemilihan subuah tempat kost. Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan dengan proses pembelian dan pengambilan keputusan dalam mempergunakan barang dan jasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi; kemudahan. Adanya rumah kost yang telah memiliki keamanan dari pihak pemilik rumah kost, dan ada pula pemilik rumah kost yang memiliki pekerjaan rumah tangga dan pemilik usaha rumah kost yang mengerti keinginan penyewa kost itu sendiri.

4. Hubungan Harga terhadap Pemilihan Tempat kost

(40)

pertukaran, bahwa harga adalah suatu fakta yang dapat dicapai. Harga adalah sejumlah uang yang disetujui pembeli untuk dibayarkan dan disetujui penjual untuk diterima di saat tertentu dan mengalami mekanisme yang wajar.

Menurut Sukirno (2008) dalam hukum permintaan yaitu dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada dasarnya adalah sebuah hipotesis yang menjelaskan : makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Permintaan seseorang terhadap suatu barang dapat ditentukan pada beberapa faktor antara lain adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan, selera dan ramalan mengenai keadaan di masa datang.

(41)

market. Perusahaan akan sukses apabila dapat menjual produknya dengan habis terjual yang berarti laku keras, harga kost-kostsan tentulah berbeda– beda di setiap lokasi ataupun lingkungan dan maupun di setiap kategori, harga kost-kostsan ada yang sangat tinggi sekali adapun yang sedang, adapun juga yang rendah. Tergantung kategori dari kost-kostsan tersebut.

Harga dapat memicu permintaan seseorang apabila harga kost tinggi maka permintaan terhadap kost akan sedikit dan apabila harga itu rendah maka permintaan terhadap kost itu akan banyak. Harga merupakan suatu satuan nilai yang menjadi tolak ukur dalam menentukan anggaran yang nantinya di keluarkan sebagai pembayaran suatu bentuk jasa. Harga memiliki berbagai tingkatan di dalamnya, mulai dari tingkatan harga yang tergolong tinggi dan harga yang tergolong rendah.

5. Hubungan Lokasi terhadap Pemilihan Tempat Kost

Menurut Adisasmita (2005) umumnya lokasi yang dianggap paling baik adalah mendekati tempat-tempat yang memiliki fasilitas kemudahan yang lengkap. Departement store, toko yang menjual barang-barang konsumsi tahan lama, pakaian, permata dan sebagainya di tempatkan di pusat urban.

(42)

pentingnya penghematan eksternal (external economies) dan penghematan aglomerasi (agglomeration economies) serta biaya transportasi. Peranan penghematan eksternal, pengaruh daerah sekitarnya, dan penghematan aglomerasi pada umumnya kurang mendapat perhatian walaupun sangat penting pengaruhnya.

Menurut Tarigan (2006) Aksesibilitas adalah salah satu faktor yang berpengaruh apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak. Tingkat aksesibilitas adalah suatu tingkat kemudahan di dalam mencapai dan menuju arah suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitar. Tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan dan kenyamanan untuk melalui jalur tersebut.

(43)

Berdasarkan definisi di atas lokasi dapat menjadi salah satu alasan utama yang berperan penting bagi permintaan mahasiswa calon penyewa rumah kost dalam memilih suatu tempat kost-kostsan. Lokasi yang dekat dengan kampus dan lokasi yang strategis dapat menjadi indikator permintaan seseorang akan naik yaitu calon penyewa rumah kost dalam mempertimbangkan pilihan dalam menentukan tempat kost-kostsan yang sesuai dengan kriteria awal yang menjadi standar keinginan dan kebutuhan.

(44)

yang dapat mempengaruhi segala aktifitas istri dan anak yang berkaitan dengan keberlangsungan dan aktivitas sosial.

Menurut Soetjiningsih (1995) pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder.

Pengaruh antara pendapatan dengan permintaan dapat berbeda sesuai dengan jenis barang. Adapun dua jenis barang yaitu barang normal dan barang inferior. barang yang permintaannya akan naik ketika pendapatan turun dengan asumsi semua hal lain tidak berubah maka barang tersebut disebut barang inferior. Tempat kost termasuk kedalam barang normal dengan artian Jika permintaan berkurang akibat pendapatan berkurang.

Pendapatan orang tua yang lebih tinggi akan membuat konsumen (calon penyewa kost) mampu untuk menyewa sebuah kamar kost atau memperoleh kost yang lebih baik. Mahasiswa belum memiliki pendapatan sendiri sehingga membuat mahasiswa bergantung pada pendapatan orang tua salah satunya mengenai pemilihan tempat kost.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

(45)

Tabel 2.1 pendapatan orang tua dan gaya hidup berpengaruh positif

Berdasarkan uji t test dapat diketahui bahwa variabel bebas secara signifikan pada alpha 5%.

(46)

PENELITI PENELITIAN PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian variabel lokasi, fasilitas dan lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pemilihan tempat kost. Variabel yang paling dominan adalah variabel fasilitas. Nilai koefisien determinasi atau R sebesar 0,755. 4. Cunha,

(47)

No NAMA

Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga yang dianggap mahasiswa sangat penting dalam melakukan pemilihan tempat kost yang

(48)

C. Kerangka Pemikiran

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keputusan dalam pemilihan tempat kost yaitu, kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemilik kost terhadap keputusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Apabila semakin tinggi kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh pemilik jasa, maka akan semakin tinggi nilai jasa tersebut bagi konsumen ketika kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh pemilik kost baik maka permintaan akan kost akan semakin meningkat.

Harga adalah hal yang mempengaruhi keputusan dalam pemilihan tempat kost, apabila harga yang ditawarkan pemilik kost rendah maka permintaan akan kost itu akan semakin tinggi. Harga akan sangat menjadi pertimbangan apabila seseorang melakukan suatu bentuk transaksi pembelian atau pertukaran suatu bentuk produk atau jasa.

(49)

Terakhir adalah pendapatan orang tua yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost. Apabila pendapatan orang tua yang lebih tinggi akan membuat konsumen (calon penyewa kost) mampu untuk menyewa sebuah kamar kost atau memperoleh kost yang lebih baik. Dan ketika pendapatan orang tua mahasiswa tinggi maka permintaan akan kost yang lebih baik akan meningkat. Sebagian besar mehasiswa belum mempunyai pendapatan sendiri maka mahasiswa untuk memenuhi segala kebutuhannya harus bergantung kepada orang tua masing-masing. Berdasarkan uraian diatas maka alur pemikiran tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan, harga, lokasi dan pendapatan orang tua terhadap pemilihan tempat kost sebagai berikut :

Keputusan dalam

pemilihan tempat

Kost

Kualitas pelayanan (+)

Harga (-)

Lokasi (-)

(50)

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran D. Hipotesis

Sejalan dengan latar belakang pada penelitian ini dapat diambil suatu hipsotesis atau dugaan sementara sebagai berikut :

1. Variabel kualitas pelayanan diduga berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

2. Variabel harga diduga berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

3. Variabel lokasi diduga berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam pemilihan tempat kost.

(51)
(52)

Objek penelitian ini dilakukan di sekitar Universitas Muhammdiyah Yogyakarta dengan subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menggunakan jasa tempat tinggal yaitu kost.

B. Jenis Data

Menurut Leksono (2012) penelitian kualitatif dapat membantu mengungkapkan keunikan individu, kelompok, masyarakat atau organisasi pelaku ekonomi tertentu dalam perilaku ekonomi sehari-hari secara komprehensif dan rinci. Dengan demikian jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian pada kualitatif yaitu sebuah penelitian yang berasal dari sebuah hasil penelitian dengan fakta-fakta yang verbal dari penjelasan seperti sejarah perusahaan, struktur oraganisasi atau seperti pada bidang-bidang kerja. Bertujuan untuk mengumpulkan fakta dan menjelaskan secara jelas dan teliti sesuai dengan permasalahan yang ingin diselesaikan.

C. Teknik Pengambilan Sampel

(53)

bukanlah hanya memusatkan diri pada adanya perbedaan yang akan dikembangkan ke suatu generalisasi. Tujuannya ialah untuk menjelaskan kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Maksud keduanya adalah mengumpulkan informasi yang dapat menjadi dasar pada rancangan atau teori yang muncul. Dengan demikian pada suatu penelitian kualitatif tidak adanya sampel acak, tetapi yang ada hanyalah sampel bertujuan (purposive sample).

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode purposive sampling, yakni adapun sampel didapat untuk suatu tujuan tertentu. Metode ini dapat dipakai ketika pengambilan responden mahasiswa, mahasiswa yang akan dipilih ialah mahasiswa dari luar daerah Yogyakarta yang sedang bertempat tinggal di sebuah tempat kost, dengan karakteristik berbeda berdasarkan kualitas pelayanan, harga, lokasi dan pendapatana orang tua.

Dalam metode ini adapun penentuan jumlah sampel minimal menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

Keterangan :

(54)

N : Jumlah populasi α : 0,05 untuk N = 100

berdasarkan rumus tersebut maka dapat dihitung :

= 99,57

Dari perhitungan tersebut diperoleh jumlah sampel minimal 99,57. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah 100 orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan mengambil ke keputusan dalam pemilih tempat kost.

D. Teknik Pengumpulan Data

(55)

dan aktual. Untuk memperoleh kelengkapan informasi yang dapat sesuai pada fokus penelitian. Dengan demikian yang dijadikan teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut :

1. Teknik Kuisioner

Menurut Hendryadi dan Suryani (2015) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan cara memberikan sebuah pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

Dengan demikian kuesioner merupakan suatu daftar pertanyaan tertulis, yang sudah disusun terlebih dahulu. Pertanyaan dalam kuisioner ataupun daftar pertanyaan sudah cukup terperinci serta lengkap dan tentu sudah menyediakan pilihan jawaban (kuisioner tertutup) dan dapat pula memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuisioner terbuka). Teknik ini dapat dilakukan untuk menganalisis kesimpulan dari jawaban para responden. Kuisioner dapat dilakukan melalui tatap muka langsung ataupun dapat melalui surat dalam bentuk kertas maupun surat elektronik.

(56)

2. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik ini dilakukan untuk menggambarkan bagaimana lokasi yang ada di tempat penelitian.

E. Definisi Operasional

1. Kualitas Pelayanan

kualitas pelayanan merupakan sebuah kenyamanan, dan baik serta buruknya suatu kualitas pelayanan berupa fasilitas umum di sebuah kost-kostsan yang diberikan pemilik kost kepada penyewa kost. Variabel ini diukur dari faktor Kenyamanan dan sarana berupa fasilitas memadai yang didapatkan oleh penyewa kost, skala yang digunakan dalam variabel ini antara lain adalah sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju.

2. Harga

(57)

3. Lokasi

lokasi dalam penelitian ini adalah seberapa dekat atau jauh jarak lokasi kost dan seberapa strategis kost-kostsan terhadap sarana-sarana yang ada, misalnya jarak lokasi kost dengan Universitas, tempat makan, jasa fotocopyan, jasa laundryan, toko buku dan lain sebagainya. Dalam mengukur lokasi adalah sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju.

4. Pendapatan Orang Tua

Merupakan besarnya penghasilan yang diperoleh orang tua responden, dalam penelitian ini ukuran yang digunakan dalam mengukur pendapatan orang tua adalah rupiah yaitu dengan menggunakan skala likert.

5. Keputusan Mahasiswa dalam Pemilih Tempat Kost

Merupakan besarnya tingkat keputusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam pemilihan kost-kostsan.

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

(58)

1. Uji Validitas

Menurut Umar (2003) uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Jika periset menggunakan kuisioner dalam pengumpulan data, kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuisioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpul adalah data yang valid. Banyak hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si pewawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah diterapkan dalam kuisioner. Selain itu, validitas data akan ditentukan oleh keadaan responden, bila responden merasa bebas tanpa ada rasa malu maka data yang diperoleh akan valid dan reliabel, tetapi bila responden merasa malu dan takut kemungkinan dia akan memberikan jawaban yang tidak benar.

2. Uji Relibialitas

Menurut Umar (2004) reliabilitas merupakan suatu derajat ketepatan serta ketelitian atau keakuratan dengan ditunjukkan oleh instrument pengukuran. Pengujian dapat dilakukan dengan cara internal, ialah pengujian dengan manganalisis konsistensi sebuah butir-butir yang telah ada. Satu lagi secara eksternal yaitu dengan melakukan test-retest.

(59)

0,6. digunakan untuk mencari reabilitas pada suatu instrument yang mana skornya bukan terdiri dari 1 dan 0, misalnya angket atau soal uraian.

G. Analisis Data

1. Metode Deskriptif

Menurut Faisal (2010) penelitian deskriptif (descriptive research), yang biasa disebut juga penelitian taksonomik, dimaksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskriptifkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.

Dengan demikian jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada; yang dimaksudkan untuk menarik generasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial. Oleh karena itu, pada suatu penelitian deskriptif, tidak menggunakan atau tidak melakukan pengujian hipotesis (seperti yang dilakukan dalam penelitian ekplanasi) berarti tidak dimaksudkan untuk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori.

(60)

meneliti, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian deskriptif dapat dibagi beberapa jenis, yaitu :

a. Metode survey

b. Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive) c. Penelitian studi kasus

d. Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas e. Penelitian tindakan (action research) f. Penelitian perpustakaan dan documenter

Menurut Nazir (2005) metode deskriptif mempunyai kriteria pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan kriteria khusus. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kriteria Umum

Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut.

a. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.

b. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.

(61)

d. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.

e. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.

f. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang dugunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam manganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoretis yang digunakan jika kerangka teoretis untuk hal itu telah dikembangkan.

2. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai berikut.

a. Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).

b. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status.

c. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada control terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.

(62)

1. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.

2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah. 3. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian

deskriptif tersebut akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah geografis di mana penelitian akan dilakukan, batasan-batasan kronologis ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh daerah penelitian tersebut akan dijangkau.

4. Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangka analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.

5. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.

6. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun secara implisit.

(63)

8. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.

9. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh serta referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.

10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.

(64)
(65)

Obyek dalam penelitian ini adalah tempat kost. Tempat kost di Yogyakarta sudah sangat mudah dijumpai di kota Yogyakarta, khususnya di daerah sekitaran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Usaha kost-kostsan telah merajalela dan telah menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan bagi para pengusaha kost-kostsan. kost-kostsan sangat dicari oleh para mahasiswa di Yogyakarta sebagai tempat mereka dapat tinggal sembari mencari ilmu di kota rantauan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kost-kostsan mempunyai pengertian sendiri adapun pengertian kost-kostsan adalah :

a. In-de-kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan); memondok.

b. Meng-in-de-kos-kan ialah menumpangkan seseorang untuk tinggal dengan makan membayar, memondokkan;

(66)

A. Kost exclusive

Kost exclusive adalah kost-kostsan yang tersedia dengan fasilitas yang lengkap dan mewah. Kost exclusive disekitaran kampus Universitas Muhammmdiyah Yogyakarta cukup banyak beredar, kost exclusive ini memiliki fasilitas umum seperti dapur, laundryan, ruang fitness, mushola, wifi, cctv, dan tentunya fasilitas kamar tidur yang telah disediakan khusus oleh pemilik kost dan fasilitas dapur yang ada di dalam kamar masing-masing dan tentunya membuat nyaman para penyewa kost exclusive. Luas pada setiap kamar yang disediakan yaitu ukurannya 4x5 m.

Gambar 4.1 Kost exclusive

(67)

B. Kost biasa

Kost biasa tentunya banyak sekali dijumpai disekitar kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kost biasa disediakan dengan fasilitas yang sekiranya cukup untuk mahasiswa, kost biasa hanya menyediakan sebuah kamar kosong yang mana penyewa kamarlah yang membawa alat alat tidur dan lain-lainnya sendiri. Kost biasa hanya menyediakan fasilitas umum seperti tempat parkir, dapur, ruang tamu dan ada juga yang menyediakan wifi gratis. Luas pada setiap kamar yang disediakan kost biasa ukurannya sekitar 3x3 m.

Gambar 4.2 Kost Biasa

Harga kost biasa ini tentulah berbeda seperti kost exclusive, harga perbulan untuk satu kamar pada kost biasa berkisar dari Rp.500.000 – Rp.1000.000

(68)

tempat tinggal asalnya berada jauh dari lokasi kampus maupun kantor. Tujuan utama menggunakan rumah kost adalah semakin mendekatkan diri dengan area kampus ataupun kantor sehingga dapat menghemat waktu tempuh ke kampus atau kantor. Selain itu, tujuannya ialah dapat mengurangi perasaan lelah saat menempuh perjalanan panjang untuk tiba di kampus maupun di kantor. (Putri et al., 2014).

Fungsi kost sangatlah baik untuk kebutuhan seseorang khususnya mahasiswa-mahasiswa serta masyarakat umum yang membutuhkan.

Maka ada beberapa fungsi kost-kostsan sendiri yaitu :

1. Memudahkan mahasiswa yang berasal dari luar daerah yang membutuhkan tempat tinggal.

2. Memudahkan masyarakat umum untuk menempati tempat tinggal sementara yang bekerja di kantor dan tidak memiliki rumah berdekatan dengan tempat kerjanya.

3. Untuk membentuk kepribadian mahasiswa agar dapat berdisiplin dan mandiri.

(69)

B. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang dipakai yaitu purposive sampling yaitu adapun sampel didapat untuk suatu tujuan tertentu. Semua kuesioner yang terkumpul telah diisi lengkap oleh responden dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagian besar berasal dari luar daerah Yogyakarta dan tentu memiliki tempat tinggal sementara berupa kost-kostsan ataupun rumah sewa lainnya. Responden dalam penelitian ini berasal dari berbagai daerah, daerah tersebut seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Papua Barat, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Jawa tengah dan terakhir Jawa Timur. Responden pada penelitian ini semuanya brada pada tingkat Strata-1 (S-1). Responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dan sisanya berjenis kelamin perempuan.

(70)

C. Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dideskripsikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Laki-Laki 42 42.0 42.0 42.0

Perempuan 58 58.0 58.0 100.0

Total

100 100.0 100.0

Sumber: Lampiran 8

(71)

2. Tingkat Semester Responden

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dideskripsikan karakteristik reponden dalam penelitian ini berdasarkan tingkat semester dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2

Tingkat Semester Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 2 2.0 2.0 2.0

3 8 8.0 8.0 10.0

5 7 7.0 7.0 17.0

6 10 10.0 10.0 27.0

7 72 72.0 72.0 99.0

8 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Lampiran 8

(72)

sebanyak 8 orang. Sementara itu untuk tingkat semester 5 yaitu sebanyak 7 dan yang terakhir adalah responden dengan tingkat semester 6 yaitu sebanyak 10 responden.

3. Jurusan Responden

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah didapat maka dapat dideskripsikan karakteristik responden berdasarkan kepada jurusan masing-masing responden dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3 Jurusan Responden

(73)

PAI 1 1.0 1.0 86.0

PSIK 1 1.0 1.0 87.0

T. Sipil 5 5.0 5.0 92.0

HI 4 4.0 4.0 96.0

I. Komunikasi 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Lampiran 8

(74)

orang dan terakhir responden dengan jurusan Ekonomi Perbankan Islam sebanyak 2 orang.

4. Fakultas Responden

Berdasarkan pada hasil penelitian ini maka dapat dideskripsikan karakteristik responden yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah dikumpulkan berdasarkan fakultas masing-masing responden, berada dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.4 Fakultas Responden

Frequency Percent Valid Percent

(75)
(76)
(77)

Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Berikut ini adalah hasil pengujiannya:

1. Uji Validitas

Suatu instrument pengukur dapat dikatakan valid apabila instrument mengukur apa yang seharusnya diukur. Tujuan dilakukannya uji validitas sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pertanyaan dalam kuesioner yang telah digunakan dapat mengukur secara tepat apa yang hendak diukur. Setiap pertanyaan akan dianggap valid apabila koefisien korelasi antara skor butir dan total skor positif dan signifikan pada level 5%.

(78)

a. Hasil Uji KMO

1. Variabel Kualitas Pelayanan (X1)

Berdasarkan hasil uji KMO maka dapat dilihat hasil yang telah didapat pada variabel kualitas pelayan (X1) dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 5.1

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .833

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 248.820

Df 6

Sig. .000

Sumber: Lampiran 9

Dari tabel 5.1 diatas diketahui bahwa nilai KMO dari variabel kualitas pelayanan (X1) sebesar 0,833 yang menunjukkan bahwa instrument sudah valid karena sudah memenuhi batas 0,5 atau dengan kata lain KMO sudah sebesar (0,883 > 0,5).

2. Variabel Harga (X2)

(79)

Tabel 5.2

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .846

Bartlett's Test of besar daripada batas ketentuan yaitu 0,5 (0,846 > 0,5).

3. Variabel Lokasi (X3)

Berdasarkan hasil pada uji KMO maka dapat dilihat hasil yang telah didapat dan telah diuji kevaliditasannya pada variabel lokasi (X3) dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 5.3

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .840

(80)

Dari tabel 5.3 diatas diketahui bahwa nilai KMO dari variabel lokasi (X3) sebesar 0,840 yang menunjukkan bahwa instrument sudah valid karena sudah memenuhi batas 0,5 atau dengan kata lain KMO sudah sebesar (0,840 > 0,5).

4. Variabel Pendapatan Orang Tua (X4)

Berdasarkan hasil uji KMO maka dapat dilihat hasil yang telah didapat pada variabel pendapatan orang tua (X4) dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 5.4

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .670

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 284.360

Df 6

Sig. .000

Sumber: Lampiran 12

(81)

5. Variabel Pemilihan Tempat Kost (Y)

Berdasarkan hasil pada uji KMO maka dapat dilihat hasil yang telah didapat dan telah diuji kevaliditasannya pada variabel pemilihan tempat kost (Y) dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 5.5

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .819

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 220.571

Df 6

Sig. .000

Sumber: Lampiran 13

Suatu instrumen dikatakan valid apabila nilai KMO sudah memenuhi batas 0,50. Pada tabel 5.5 Variabel pemilihan tempat kost (Y) adalah sebesar 0,819 dan lebih besar dari 0,50 maka variabel valid.

b. Hasil Uji Componen Matrix

1. Variabel Kualitas Pelayanan (X1)

(82)

Tabel 5.6

Dari tabel 5.6 kita dapat melihat komponen matrik yang ada pada tabel di atas diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel kualitas pelayanan (X1) memiliki loading faktor yang besar yaitu diatas 0,5. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa 4 butir pertanyaan valid.

2. Variabel Harga (X2)

(83)

Pada tabel 5.7 dengan melihat komponen matrik tersebut dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel harga (X2) memiliki loading faktor yang besar yaitu diatas 0,5. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa 4 butir pertanyaan diyatakan telah valid.

3. Variabel Lokasi (X3)

Berdasarkan hasil pada uji component matrix maka dapat dilihat hasil yang telah didapat dan telah diuji kevaliditasannya pada variabel lokasi (X3) dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 5.8 Component Matrixa

Component 1

X3.1 .864

X3.2 .899

X3.3 .916

X3.4 .865

Sumber: Lampiran 11

(84)

4. Variabel Pendapatan Orang Tua (X4)

Berdasarkan hasil pada uji component matrix maka dapat dilihat hasil yang telah didapat dan telah diuji kevaliditasannya pada variabel pendapatan orang tua (X4) dalam tabel seperti pada dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 5.9 Component Matrixa

Component 1

X4.t1 .865

X4.2 .886

X4.3 .841

X4.4 .828

Sumber: Lampiran 12

Pada tabel 5.9 dengan melihat komponen matrik tersebut dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel pendapatan orang tua (X4) memiliki loading faktor yang besar yaitu diatas 0,5. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa 4 butir pertanyaan diyatakan telah valid.

5. Variabel Pemilihan Tempat Kost (Y)

(85)

Tabel 5.10 Component Matrixa

Component 1

Y.1 .793

Y.2 .900

Y.3 .851

Y.4 .898

Sumber: Lampiran 13

Dengan melihat tabel 5.10 sudah dapat diketahui bahwa komponen matrik pada seluruh butir pertanyaan pada pemilihan tempat kost (Y) adalah valid. Masing-masing butir pertanyaan valid karena memiliki nilai yang lebih besar dari 0,5.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dalam penelitian ini diukur sesuai nilai dari koefisien

Cronbach’s Alpha. Suatu instrument dapat dinyatakan memiliki reliabilitas

ketika koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar daripada 0,6.

1. Variabel Kualitas Pelayanan (X1)

(86)

Tabel 5.11 Statitik Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.899 4

Sumber: Lampiran 9

Hasil pengujian pada tabel 5.11 menunjukan bahwa nilai koefisian Cronbach’s Alpha pada variabel kualitas pelayanan (X1) adalah 0,899. Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar daripada 0,6 (0,899 > 0,6) maka dapat dikatakan bahwa variabel kualitas pelayanan yang digunakan adalah reliabel.

2. Variabel Harga (X2)

Berdasarkan hasil pada uji reliabilitas maka dapat dilihat hasil yang telah didapat dan telah diuji pada variabel harga (X2) dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 5.12 Statitik Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.914 4

(87)

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,914. Dengan demikian variabel Harga (X2) merupakan variabel yang dapat dinyatakan reliabel.

3. Variabel Lokasi (X3)

Berdasarkan hasil pada uji reliabilitas maka dapat dilihat hasil yang telah didapat dan telah diuji pada variabel lokasi (X3) dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 5.13 Statitik Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.909 4

Sumber: Lampiran 11

Hasil pengujian pada tabel 5.13 menunjukan nilai koefisian Cronbach’s Alpha pada variabel lokasi (X3) adalah 0,909. Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar daripada 0,6 (0,909 > 0,6) maka dapat dikatan bahwa variabel yang digunakan adalah reliabel.

4. Variabel Pendapatan Orang Tua (X4)

(88)

Tabel 5.14

Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui bahwa nilai koefisien

Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,877. Variabel pendapatan orang tua (X4)

dapat dikatakan reliabel karena memiliki nilai lebih besar dari batas yang telah ditetapkan yaitu 0,6.

5. Variabel Pemilihan Tempat Kost (Y)

Berdasarkan hasil pada uji reliabilitas maka dapat dilihat hasil yang telah didapat dan telah diuji pada variabel pemilihan tempat kost (Y) dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 5.15

(89)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar daripada 0,6 maka dapat dikatan dari hasil pengujian telah di dapat bahwa variabel pemilihan tempat kost yang digunakan adalah reliabel.

B. Analisa Statistik Deskriptif

berdasarkan hasil uji statistic deskriptif melalui data yang telah didapat melalui pengisan kuisioner yang telah tersebar maka gambaran menganai masing-masing variabel dapat dijelaskna sebagai berikut :

1. Keputusan Mahasiswa dalam Pemilihan Tempat Kost

Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui nilai mean, median, mode, dan standar devisiasi seperti pada tabel berikut :

memilih tempat kost dipengaruhi oleh kualitas pelayanan.

4,04 4,00 4,00 0,60

Bagi saya keputusan dalam memilih tempat kost dipengaruhi oleh harga.

4,21 4,00 4,00 0,59

Bagi saya keputusan dalam memilih tempat kost dipengaruhi oleh lokasi.

4,18 4,00 4,00 0,59

Bagi saya keputusan dalam memilih tempat kost dipengaruhi oleh pendapatan orang tua.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel di atas terdapat seluruh jumlah mahasiswaa di Universitas
Gambar 2.1
Gambar 2.2 Kurva Permintaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Telah menerapakan dan sudah sesuai dengan prinsip- prinsip etika bisnis Islam yakni prinsip kesatuan, keadilan/keseimbangan, kehendak bebas, pertanggungjawaban dan

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatkan kemampuan menulis essay pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah writing III dengan menggunakan metode pemecahan

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Efikasi diri dalam pemecahan masalah pecahan dideskripsikan bahwa subjek mencoba menyelesaikan tugas pemecahan masalah pecahan dengan tingkat kesulitan rendah dan

[r]

It also shows that those methods which move into particular forms of sustainability assessment tend to focus on building the environmental capacity needed not only to qualify

Pobornik mistifikacija i zamagljivanja činjenica o ljudskim gubicima Jugoslavije, i Hrvatske, u Drugome svjetskom ratu, virtualni Jasenovac Research Institute , Brooklyn, New

Dalam penelitian ini, menggunakan variabel ukuran perusahaan (size), risiko bisnis (business risk), pertumbuhan aktiva (growth), struktur aktiva (assets structure)