TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN
SUMATERA BAGIAN UTARA
OLEH
ESTERIA SIREGAR 062102056
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : ESTERIA SIREGAR
NIM : 062102056
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL
TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT PLN
(PERSERO) KANTOR INDUK
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN
UTARA
Tanggal : 04 Juni 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi
( Drs.Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak )
NIP.131 568 370
Tanggal : 04 Juni 2009 DEKAN
( Drs.Jhon Tafbu Ritonga, MEc )
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : ESTERIA SIREGAR
NIM : 062102056
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL
TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT PLN
(PERSERO) KANTOR INDUK
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN
UTARA
Medan, 03 Juni 2009
Menyetujui
Pembimbing
(Iskandar Muda, SE, MSi)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih
yang telah memberikan rahmat dan kasih-Nya kepada peneliti sehingga peneliti
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini berjudul Sistem Pengawasan Internal Terhadap Gaji dan
Upah pada PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian
Utara. Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Dalam melaksanakan penelitian dan penyelesaian tugas akhir ini peneliti
menghadapi berbagai kesulitan, namun karena bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak peneliti akhirnya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara,
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi,
3. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma III
Akuntansi dan pembimbing yang telah mengarahkan peneliti dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini dan juga telah memberikan saran guna
4. Kepada Pimpinan PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melaksanakan riset sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini,
5. Teristimewa buat Alm Papa H. Siregar dan Mama T. br Sihombing yang telah
membesarkan, memberikan kasih sayang dan banyak memberikan dukungan
kepada peneliti baik secara moril maupun materil sehingga peneliti dapat
mengikuti masa perkuliahan dan menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Peneliti menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, peneliti menerima kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata
peneliti mengucapkan terimakasih.
Medan, 03 Juni 2009
Hormat Saya
Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Permasalahan ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Sistematika Penelitian ... 4
BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA ... 6
A. Sejarah Ringkas ... 6
B. Jenis Usaha ... 6
C. Struktur Organisasi... 7
D. Uraian Tugas... 8
E. Kinerja Usaha Terkini ... 19
F. Rencana Kegiatan ... 20
BAB III TOPIK PENELITIAN ... 21
A. Pengertian Gaji dan Upah ... 21
B. Pengertian Sistem Pengawasan Intern ... 23
D. Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha pada saat ini begitu pesat sehingga kebutuhan
terhadap barang dan jasa pun semakin berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan
manusia terhadap barang dan jasa tersebut, maka semakin banyak perusahaan
yang berdiri seperti perusahaan industri, dagang dan jasa, yang pada saat ini
berkembang pesat dalam usaha memberikan pelayanan.
Semakin berkembang suatu perusahaan semakin luas ruang lingkup dan
kerumitan kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Untuk perusahaan kecil, segala
aktivitasnya dilakukan oleh tenaga kerja yang masih dapat secara langsung
dikoordinir oleh pimpinan perusahaan.
Sebaliknya semakin besar perusahaan, dimana biasanya cenderung terjadi
pemisahan antara si pemilik dengan pimpinan perusahaan, maka akan semakin
rumit permasalahan yang terjadi. Ini disebabkan ruang lingkup perusahaan sudah
semakin luas sehingga tidak memungkinkan lagi bagi pimpinan perusahaan untuk
mengawasi secara langsung atas pelaksanaan yang dilakukan oleh bawahannya
atau setiap unit di lingkungan perusahaan.
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat
membutuhkan sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan sangat
tergantung pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan tersebut
sebagai imbalan dari apa yang telah mereka lakukan melalui pekerjaannya
tersebut, tentu mereka akan memperoleh balas jasa berupa uang yang biasa
disebut dengan gaji atau upah.
Masalah gaji dan upah merupakan masalah yang pelik karena tidak hanya
menyangkut berapa jumlah uang yang diterima seorang karyawan atau manajer
atas pekerjaannya, juga merupakan implikasi yang sangat luas baik dalam rangka
sistem kepegawaian yang berlaku, bobot pekerjaan yang diemban, maupun
berkaitan erat dengan moral dan tanggung jawab sosial organisasi atas hidup
karyawan dan keluarganya. Agar seluruh aktivitas perusahaan berjalan sesuai
dengan yang direncanakan dan yang telah ditetapkan, diperlukan suatu
pengawasan intern yang baik, termasuk dalam hal pengawasan internal gaji dan
upah. Dengan adanya pengawasan intern tersebut diharapkan segala bentuk
penyelewengan akan dapat dicegah sedini mungkin atau setidaknya dapat ditekan
seminimal mungkin.
Tujuan diadakannya pengawasan intern terhadap gaji dan upah adalah
untuk mengawasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem penggajian
dan pengupahan serta memberikan masukan untuk koreksi atau perbaikan kepada
pihak yang berwenang dalam perusahaan.
Dengan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai sistem
pengawasan Internal terhadap gaji dan upah yang diterapkan oleh PT PLN
(Persero) Pembangkitan Sumbagut melalui judul “ Sistem Pengawasan Internal
B.Permasalahan
Pengawasan intern gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji dan upah yang
dapat merugikan perusahaan. Berdasarkan hal ini maka penulis mencoba untuk
membahas permasalahan :
1. Bagaimana pelaksanaan pengawasan intern gaji dan upah pada PT PLN
(Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?
2. Apakah pengawasan intern gaji dan upah pada PT PLN (Persero) Kantor
Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dapat mencegah terjadinya
penyimpangan atau kecurangan dalam penggajian dan pengupahan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memenuhi persyaratan di dalam menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan internal gaji dan upah yang
dilaksanakan oleh perusahaan.
3. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal terhadap gaji dan
upah yang diterapkan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan masukan kepada perusahaan untuk melaksanakan
pengawasan internal gaji dan upah yang lebih baik untuk mencegah
terjadinya penyelewengan sehingga diperoleh efisiensi dalam mencapai
tujuan perusahaan.
2. Menambah pengetahuan penulis mengenai pengawasan intern gaji dan
upah secara nyata dibandingkan dengan teori yang telah diperoleh dari
perkuliahan dan buku-buku yang berhubungan dengan pengawasan
internal.
3. Dapat digunakan oleh penulis lain sebagai bahan referensi untuk
mengadakan penelitian di masa yang akan datang.
D. Sistematika Penelitian
a. Jadwal Penelitian
Penulis melakukan survei pada PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbagut pada mulai bulan April, tepatnya pada tanggal 17 April s/d 08
Mei 2009.
b. Laporan Penelitian
Penulis membuat suatu perincian sederhana tentang isi dari tiap bagian
masing-masing bab dalam Tugas Akhir ini secara sistematis sehingga
uraian dapat lebih terarah. Maka penulis membagi pokok pembahasan
BAB I Pendahuluan
Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan Latar
Belakang, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
serta Sistematika Penelitian yang terdiri dari Jadwal
Penelitian dan Laporan Penelitian.
BAB II Profil Perusahaan
Bab ini berisi uraian yang meliputi Sejarah Ringkas,
Struktur Organisasi dan Personalia, Uraian Tugas, Jaringan
Usaha/Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini serta Rencana
Kegiatan.
BAB III Topik Penelitian
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang Pengertian Gaji dan
Upah, Pengertian Sistem Pengawasan Intern, Unsur-unsur
Gaji dan Upah, serta Pengawasan Intern Gaji dan Upah
pada PT PLN (Persero) Kantor Induk Sumbagut.
BAB IV Penutup
Bab ini merupakan bab penutup, penulis memberikan
kesimpulan dan saran berdasarkan uraian-uraian bab
BAB II
PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA
A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU
Keberadaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
(KITSBU) sebenarnya berawal dari adanya pemisahan fungsi Pembangkitan dan
Penyaluran di tubuh PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran (KITLUR)
Sumatera Bagian Utara, yang sebelumnya dibentuk berdasarkan Keputusan
Direksi Nomor 111.K/023/DID/1996, tanggal 18 Nopember 1996, dengan azas
wilayah kerja meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan
Riau Daratan. Keberadaan unit ini kemudian dikembangkan dengan satuan
organisasi pusat listrik, transmisi dan gardu induk pada sektor – sektor di
lingkungan PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagut melalui Keputusan Direksi Nomor
056.T.K/023/DIR tanggal 29 April 1998, yang ditandai dengan hadirnya Unit
Pembangkitan Sektor Belawan, Unit Penyaluran Sektor Glugur dan Gardu Induk
Paya Pasir.
Selanjutnya dengan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran itu,
PT PLN (Persero) melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 193.K/010/DIR/2003
membagi wilayah Sumatera menjadi 3 wilayah pengelolaan, yaitu Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Untuk merealisasikan tugas tersebut, PLN sendiri membentuk tim kerja
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 223.K/010/DR/2003, yang bertugas
memberikan dukungan kepada Direksi PT PLN (Persero) dalam bentuk masukan
stratejik berupa kajian, rekomendasi konsep usulan rencana pembentukan
organisasi dan persiapan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran di
Sumatera.
Pengoperasian unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian
Utara, resmi dilakukan sejak April 2005, setelah dipisah dari fungsi penyaluran
melalui Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178.K010/DIR/2004,tertanggal
24 Agustus 2004. Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang berkantor di Jalan
Brigjend Katamso Km 5.5 Titi Kuning Medan, dalam menjalankan fungsinya,
mengelola pengoperasian mesin – mesin pembangkitan di wilayah Riau daratan,
Sumatera Utara dan Aceh.
B. Stuktur Organisasi & Personalia
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, untuk itulah maka
struktur organisasi harus dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan
perusahaan.
Struktur organisasi yang diciptakan haruslah mampu menggunakan
seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara optimal. Dengan demikian
tanggung jawab serta mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar unit –
unit organisasi yang ada dalam suatu perusahaan.
Struktur organisasi PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara pertama kali diatur didalam Surat Keputusan Direktur
Utama Nomor 178.K010/DIR/2004, tertanggal 24 Agustus 2004.
Struktur organisasi PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara dapat dilihat pada lampiran 1.
C. Uraian Tugas
Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan perusahaan, maka
manajemen memberikan tugas dan tanggung jawab pada masing - masing bagian.
Tugas dan tanggung jawab masing - masing bagian yang terdapat pada PT PLN
(Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah sebagai
berikut :
1. Manajer Perencanaan
Tugas pokok Manajer Perencanaan adalah bertanggung jawab atas
tersedianya perencanaan jangka panjang, perencanaan sumber daya,
perencanaan pengusahaan serta perencanaan investasi, analisa dan evaluasi
pengembangan pembangkit, pengelolaan kegiatan enjinering, perencanaan
energi primer, RUKD dan RPTL, pengembangan dan penerapan sistem
teknologi informasi, tersedianya data dan pelaporan untuk kepentingan
internal dan eksternal serta pengembangan usaha lain yang menunjang
perusahaan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Manajer Perencanaan
dibantu oleh :
a. Deputi Manajer Perencanaan Pembangkitan
Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan Pembangkitan
adalah menyusun perencanaan operasi dan pemeliharaan pembangkit
guna tersedianya tenaga listrik baik dalam jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang, menyusun perencanaan energi
primer, menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian kinerja
perusahaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer
Perencanaan Pembangkitan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
Fungsional.
b. Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan
Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan adalah
menyusun rencana pengusahaan pembangkit, menganalisa kelayakan
investasi serta mengupayakan peningkatan efisiensi dan keandalan
pembangkit. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi
Manajer Perencanaan Pengusahaan dibantu oleh staf yang terdiri dari
Jabatan Fungsional.
c. Deputi Manajer Sistem Teknologi Informasi
Tugas pokok Deputi Manajer Sistem Informasi adalah
merencanakan pengembangan sistem teknologi informasi serta
pengelolaannya, melakukan kajian terhadap perkembangan sistem
melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Sistem Teknologi
Informasi dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.
2. Manajer Produksi
Tugas Pokok Manajer Produksi adalah bertanggung jawab atas
perencanaan operasi dan pemeliharaan, pengadaan dan pengendalian
bahan bakar dan inventory, pembinaan operasi dan pemeliharaan,
manajemen aset pembangkitan, lingkungan dan keselamatan
ketenagalistrikan, pencapaian target produksi tenaga listrik dengan
efisiensi serta mutu dan keandalan yang baik, serta kepastian jadwal dan
ketepatan waktu pemeliharaan aset pembangkitan; pencapaian target
penjualan tenaga listrik dengan harga yang kompetitif dan berorientasi
kepada kebutuhan pelanggan. Dalam melaksanakan tugas pokok Manajer
Produksi dibantu oleh :
a. Deputi Manajer Thermal
Tugas pokok Deputi Manajer Thermal adalah monitoring,
menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan
pembangkitan PLTU, PLTGU, PLTG dan PLTD termasuk penyusunan
anggaran biayanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi
Manajer Thermal dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
b. Deputi Manajer Hidro
Tugas pokok Deputi Manajer Hidro adalah monitoring,
menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan
Pembangkitan Tenaga Air termasuk anggaran biayanya. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Hidro dibantu oleh
staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.
c. Deputi Manajer Energi Primer
Tugas pokok Deputi Manajer Energi Primer adalah monitoring,
menganalisa dan mengevaluasi hasil pemakaian bahan bakar dan
pelumas setiap unit pembangkit. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut Deputi Manajer Energi Primer dibantu oleh staf yang terdiri
dari Jabatan Fungsional.
d. Deputi Manajer Perbekalan dan Pengendalian Kontrak
Tugas pokok Deputi Manajer Perbekalan dan Pengendalian
Kontrak adalah untuk memantau dan mengendalikan kontrak pekerjaan
di bidang pembangkitan serta mengawasi dan memantau serah terima
material bawaan Proyek, mengendalikan pemakaian material agar turn
overnya sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Pengendalian
Kontrak dan Perbekalan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
3. Manajer Keuangan
Tugas pokok Manajer Keuangan adalah bertanggung jawab atas
perencanaan anggaran operasi dan investasi tahunan (RKAUB) serta
pengelolaan anggaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan akuntansi,
pengelolaan pajak dan asuransi, transaksi energi, terselenggaranya
pengelolaan pendanaan dan pengelolaan arus kas secara akurat, pembinaan
dan pengembangan sistem manajemen keuangan sesuai dengan
prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik, menjamin akurasi dan ketepatan
waktu penyajian akuntansi dan pelaporan keuangan, serta menyusun,
memantau dan mengevaluasi kinerja unit bisnis beserta unit-unit
pelaksananya. Dalam melaksanakan tugas pokok Manajer Keuangan
dibantu oleh :
a. Deputi Manajer Anggaran
Tugas pokok Deputi Manajer Anggaran adalah merencanakan,
menyusun, mengelola dan mengendalikan anggaran perusahaan serta
menganalisa hasil penyerapan anggaran. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut Deputi Manajer Anggaran dibantu oleh staf yang
terdiri dari Jabatan Fungsional.
b. Deputi Manajer Akuntansi
Tugas pokok Deputi Manajer Akuntansi adalah mengevaluasi
laporan keuangan secara periodik berdasarkan ketentuan yang berlaku
pokok tersebut Deputi Manajer Akuntansi dibantu oleh staf yang
terdiri dari :
• Supervisor Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP
Tugas pokok Supervisor Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP
adalah membuat dan mengevaluasi laporan inventarisasi aktiva
tetap dari unit, membuat laporan pembukuan bulanan. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor Akuntansi Aktiva
Tetap dan PDP dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
Fungsional.
• Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya
Tugas pokok Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya
adalah menginput transaksi bukti keuangan dan akuntansi,
membuat daftar perkiraan penutup, membuat laporan pembukuan
bulanan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor
Akuntansi Umum dan Biaya dibantu oleh staf yang terdiri dari
Jabatan Fungsional.
c. Deputi Manajer Keuangan
Tugas pokok Deputi Manajer Keuangan adalah mengelola dan
mengendalikan kas/bank serta mengelola asuransi dan pajak,
menganalisa arus kas, dan laporan keuangan. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut Deputi Manajer Keuangan dibantu oleh staf yang
• Supervisor Asuransi dan Pajak
Tugas pokok Supervisor Asuransi dan Pajak adalah
Memeriksa, memonitor faktur pajak PPN dan perhitungan
potongan pajak PPN dan asuransi, bukti pemotongan pajak,
rekapitulasi potongan Pph, pemberitahuan SPT tahunan, setoran
pajak PPh 21, 22, 23 dan 15 serta polis asuransi asset dan laporan
pajak triwulan ke PLN pusat. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, Supervisor Asuransi dan Pajak di bantu oleh staf yang
terdiri dari Jabatan Fungsional.
• Supervisor Administrasi Keuangan
Tugas pokok Supervisor Administrasi Keuangan adalah
mengelola administrasi keuangan meliputi pengecekan
kelengkapan dan kebenaran bukti tagihan atau bukti lain yang akan
dilakukan pembayaran keuangannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Supervisor
Administrasi Keuangan dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
Fungsional.
4. Manajer Sumber Daya Manusia & Administrasi
Tugas pokok Manajer SDM & Administrasi adalah bertanggung
jawab atas tersedianya Sumberdaya Manusia yang berkualitas serta
mempunyai kompetensi sesuai bidang tugasnya melalui penyelenggaraan
Manusia secara komprehensif dan terencana serta pengembangan
organisasi sesuai kebutuhan Unit Bisnis; pengelolaan kegiatan administrasi
kepegawaian, termasuk penyelengaraan analisa jabatan dan evaluasi
jabatan ; kebijakan dalam menghadapai masalah hukum yang timbul
selama kegiatan perusahaan, kebijakan dan strategi komunikasi, hubungan
masyarakat, hubungan industrial dan Community Development serta
penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor. Dalam
melaksanakan tugas pokok Manajer SDM & Administrasi dibantu oleh :
a. Deputi Manajer Perencanaan Sumber Daya Manusia & Organisasi
Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan SDM & Organisasi
adalah merencanakan pengembangan organisasi, penyusunan analisa
jabatan dan evaluasi jabatan, penetapan formasi jabatan dan formasi
tenaga kerja serta perencanaan kebutuhan fasilitas kepegawaian
termasuk penyusunan anggaran biayanya dan merencanakan diklat,
melaksanakan rekrutment, mengadakan konseling, menganalisa
pelaksanaan mutasi jabatan dan pengembangan karier. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Perencanaan SDM
& Organisasi dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.
b. Deputi Manajer Administrasi Sumber Daya Manusia
Tugas pokok Deputi Manajer Administrasi SDM adalah
pengelolaan sistem administrasi SDM, kesejahteraan pegawai,
perhitungan pajak penghasilan pegawai. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut Deputi Manajer Administrasi SDM dibantu oleh staf
yang terdiri dari :
• Supervisor Administrasi SDM
Tugas pokok Supervisor Administasi SDM adalah
mengelola data mengenai kenaikan peringkat/berkala, mutasi,
pensiun, mengupdate data pegawai, mengamankan dan memelihara
dosir pegawai dan membuat Surat Keputusan mengenai
kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut
Supervisor Administrasi SDM dibantu oleh staf yang terdiri dari
Jabatan Fungsional.
• Supervisor Kesejahteraan Pegawai
Tugas pokok Supervisor Kesejahteraan Pegawai adalah
mengelola proses penggajian dan emolumen pegawai dan
pensiunan, pelayanan kesehatan pegawai, melakukan kerjasama
dengan rumah sakit, apotik serta melakukan proses
administrasinya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut
Supervisor Kesejahteraan Pegawai dibantu oleh staf yang terdiri
dari Jabatan Fungsional.
c. Deputi Manajer Umum
Tugas pokok Deputi Manajer Umum adalah pengelolaan dan
membina kegiatan kesekretariatan dan rumah tangga kantor,
sarana kantor. Untuk melaksanakan tugas pokoknya Deputi Manajer
Umum dibantu oleh staf yang terdiri dari :
• Supervisor Sekretariat
Tugas pokok Supervisor Sekretariat adalah mengelola
kesekretariatan dan administrasi Kantor Induk, membuat Surat
Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), mengelola keamanan dan
ketertiban di lingkungan kerja PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut
Supervisor Sekretariat dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
Fungsional.
d. Deputi Manajer Komunikasi dan Hukum
Tugas pokok Deputi Manajer Komunikasi dan Hukum adalah
mengelola kehumasan dan bantuan hukum termasuk penyusunan
anggaran biayanya, menganalisa hasil pelaksanaan kehumasan dan
kebijakan-kebijakan hukum yang menyangkut dengan perseroan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer
Komunikasi dan Hukum dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
Fungsional.
5. Kepala Audit Internal (KAI)
Tugas pokok Kepala Audit Internal (KAI) adalah bertanggung
jawab atas penyelenggaraan pembinaan dan penilaian sistem pengendalian
bagi perbaikan dan kemajuan perusahaan. Dalam melaksanakan tugas
pokoknya Kepala Audit internal dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan
Fungsional.
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah unit usaha
PLN yang bergerak dalam kegiatan pembangkitan tenaga listrik dengan
menggunakan pembangkit PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, dan PLTGU yang
tersebar di tiga provinsi yaitu Nanggro Aceh Darusalam, Sumatera Utara, dan
Riau.
Keberadaan mesin pembangkit listrik merupakan tulang punggung sektor
ketenagalistrikan yang merupakan tugas PLN Pembangkitan Sumbagut, sebab dari
sinilah semua rangkaian tugas penyediaan tenaga listrik diawali. Sumber energi
listrik diproduksi dengan memanfaatkan berbagai energi primer seperti, minyak,
gas alam, air (atau kombinasi diantara berbagai energi primer tersebut)
ditransformasi mejadi energi mekanis yang selanjutnya menggerakkan generator
pembangkit listrik. Energi primer : gas alam, HSD/MFO dan air
ditransformasikan menjadi energi mekanis untuk memutar turbin generator.
Dengan demikian, produktivitas pembangkit listrik di Sumatera Utara sangat
E. Kinerja Usaha Terkini
Adapun kinerja usaha PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan
Sumbagut selama tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Kinerja usaha PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut
Tahun 2008
PERSPEKTIF INDIKATOR
KINERJA PENCAPAIAN KINREJA
BISNIS INTERNAL
Faktor Ketersediaan Ekuivalen
1. Percepatan pemulihan pembangkit yang mengalami gangguan,
2. Pelaksanaan Har tepat waktu pemeliharaan,
3. Menekan angka gangguan pembangkit, 4. Menekan angka derating.
Rasio Energy dengan BBM
1. Memaksimalkan pengoprasian mesin pembangkit berbahan bakar gas dan PLTA,
2. Meningkatkan keandalan pembangkit berbahan bakar non BBM dan PLTA. Pemakaian
Sendiri
1. Meningkatkan keandalan pembangkit PLTA,
2. Megoptimalkan pemeliharaan alat-alat bantu agar tetep efisien.
Tara Kalor 1. Mengoptimal pemeliharaan pembangkit, 2. Mengoptimalkan pola oprasi pembangkit. PELAYANAN
PELANGGAN
EFOR 1. Mempercepat pemulihan pembangkit yang mengalami gangguan,
2. Melakukan predictive maintenance. PEMBELAJARAN Perbaikan
Kualitas dan Kuantitas SDM
1. Melakukan mapping kompetensi, 2. Melakukan rekrutman,
3. Menyusun Traning Need Analisis (TNA). Efektivitas
Organisasi dan Sistem SDM
1. Implementasi ISO 9001:2000, 2. Pelaksanaan employee engagement
survey,
3. Penyempurnaan organisasi dan perangkatnya.
PENGAWASAN Aspek Pengawasan
F. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan
Sumbagut pada tahun 2009 adalah :
1. Merehabilitasi prasarana dan sarana kelistrikan yang mengalami kerusakan
akibat gempa bumi di Sumatera Bagian Utara,
2. Meremajakan peralatan-peralatan yang spare partnya sudah tidak
berproduksi,
3. Menjaga kondisi lingkungan disekitar PLTA,
4. Mengoptimalkan pola operasi pembangkit (merit order),
5. Meningkatkan keandalan pembangkit PLTA,
6. Melakukan retrofit terhadap peralatan-peralatan yang sudah tidak efisien,
7. Melakukan predictive maintenance,
8. Memperkuat fungsi engineering di sektor / unit-unit pembangkit
9. Pelaksanaan pr ogram peduli lingkungan tepat waktu dan tepat sasaran
10.PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
akan meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik lagi kepada
masyarakat sehingga pemadaman lampu dapat dikurangi seminal
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian Gaji dan Upah
Gaji dan upah merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya. Gaji dan upah penting bagi karyawan karena merupakan nilai karya
atau prestasi mereka dan sebagai motivator dalam bekerja, demikian pula penting
bagi perusahaan karena gaji dan upah merupakan komponen biaya yang sangat
besar dan perlu secara terus menerus diawasi.
Dari teori yang didapat penulis, salah satunya dari pendapat Mulyadi
(2001:317) yang menyatakan bahwa pengertian gaji dan upah adalah :
1) Pengertian Gaji
Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan dibayarkan secara konsisten (tetap) setiap bulan.
2) Pengertian Upah
Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jam satuan produk yang dihasilkan karyawan.
Pada dasarnya istilah gaji dan upah mempunyai arti yang berbeda, gaji dan
upah dapat diidentifikasikan berdasarkan cara pembayarannya dan sifat dari
pekerjaannya. Upah adalah sarana yang paling umum untuk pembayaran gaji yang
berdasarkan waktu, karyawan yang diberikan pembayaran secara harian disebut
menerima upah, dimana pembayarannya dihitung langsung sesuai dengan jumlah
pembayaran yang konsisten (tetap) dari waktu ke waktu dengan tidak
memperhatikan jumlah waktu (jam) kerja.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gaji adalah penerimaan
atau imbalan atas jasa yang diberikan kepada karyawan didasarkan pada tabel gaji
pokok standar yang disusun menurut golongan dimana sudah termasuk Pajak
Penghasilan (PPh), sedangkan upah adalah imbalan atas jasa yang diberikan
kepada kayawan yang bekerja dan pembayarannya didasarkan atas hari kerja atau
waktu kerja.
Dalam hal ini PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara atau biasa disebut PLN Kitsu, maupun PLN secara umum hanya
memberlakukan pembayaran gaji kepada pegawainya. PT PLN (Persero) tidak
memberikan pembayaran upah, hal ini disebabkan karena pembayaran
penghasilan (gaji) kepada pegawai didasarkan pada grade yang telah ditetapkan
tidak berdasarkan atas jam kerja. Walaupun pada PT PLN ada karyawan yang
bekerja di lapangan, misalnya teknisi, tetapi pembayaran balas jasa terhadap
teknisi tidak disebut dengan upah melainkan gaji. Hal ini dikarenakan semua
karyawan PT PLN telah menempati grade tertentu sehingga tiba saat pembayaran
gaji pihak yang berwenang dalam pembayaran gaji mencocokkan grade tiap
karyawan terhadap tabel tarif grade yang ada. Jadi pembayaran gaji terhadap
karyawan adalah tetap tiap bulan selama grade karyawan tersebut tidak naik
B. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengawasan Intern
Sistem Pengawasan intern merupakan istilah yang digunakan untuk
menentukan apakah telah terjadi penyimpangan – penyimpangan pelaksanaan
dalam hubungannya dengan penyusunan dan pemeriksaan admnistrasi
perusahaan. Sistem pengawasan intern sering juga disebut dengan sistem
pengendalian intern dimana kedua istilah ini lazim digunakan di Indonesia, istilah
mana yang akan digunakan tergantung pada masing – masing pemakainya. Pada
tulisan ini penulis menggunakan istilah sistem pengawasan intern. Sistem
pengawasan intern mempunyai beberapa pengertian yang akan diterangkan
sebagai berikut :
Menurut Commite of Sponsoring Organization (COSO) dalam buku
Modern Auditing, Boynton William (2001:325) menyatakan bahwa :
Pengawasan intern adalah proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan personel yang lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu :
• Keandalan laporan keuangan,
• Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, • Efektifitas dan efisiensi operasi.
Pengawasan intern dalam artian yang dibuat oleh AICPA adalah sebagai
berikut :
“ pengawasan intern meliputi struktur organisasi dan semua cara – cara dan alat –
alat yang dikoordinasi yang digunakan dalam perusahaan dan dengan tujuan untuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran
data akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi dan membantu menjaga
Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa sistem pengawasan
intern mempunyai banyak pengertian, walaupun dengan arti yang hampir sama.
Jika disimpulkan sistem pengawasan intern dapat menjadi dua pengertian saja,
yaitu dalam artian sempit dan artian luas.
Dalam artian sempit sistem pengawasan intern merupakan pengecekan dan
penjumlahan mendatar (cross footing) maupun penjumlahan menurun (down
footing), sedangkan dalam artian yang luas sistem pengawasan intern tidak hanya
meliputi pengecekan saja tetapi meliputi seluruh hal yang digunakan pihak intern
perusahaan (manajemen) dalam mengadakan pengawasan dalam perusahaan.
Pengawasan dilakukan dengan tujuan agar dapat memajukan efisiensi dan
efektifitas operasi perusahaan, menjaga harta milik perusahaan, memeriksa
ketelitian dan keandalan data akuntansi, membantu menjaga dilaksanakannya
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen sebelumnya.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengawasan intern meliputi
pengawasan akuntansi dan pengawasan administrasi.
Pengawasan akuntansi adalah pengawasan meliputi pengamanan terhadap
kekayaan perusahaan sehingga diperlukannya catatan akuntansi, umumnya
meliputi pemisahan fungsi, pemeriksaan penyimpangan dalam pencatatan,
serta pengawasan fisik atas kekayaan.
Pengawasan administrasi adalah pengawasan meliputi peningkatan
efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang telah
akuntansi misalnya analisa statistik, studi waktu dan gerak, program
pengalihan karyawan, dan pengendalian mutu.
Jika dilihat dari defenisi pengawasan intern diatas, pengawasan intern
mempunyai tujuan yang sangat diharapkan yaitu :
a. Menjaga keamanan harta perusahaan
Menjaga keamanan harta perusahaan dan mencegah serat menemukan
kesalahan-kesalahan adalah tugas dari manajemen. Perlindungan yang dilakukan
pengawasan intern yang baik terhadap kesalahan manusia merupakan hal yang
sangat penting, agar mengurangi kemungkinan kesalahan atau kecurangan.
Dengan adanya pengawasan intern yang baik akan membuat pihak - pihak
yang berkepentingan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan atas data-data
yang tersedia.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Dalam mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, diperlukan sistem administrasi dan akuntansi yang baik yaitu dengan mengadakan formulir
dan bukti pencatatan yang dipakai sebagai dasar pengawasan. Bila terjadi suatu
transaksi, maka untuk menangani transaksi tersebut diserahkan oleh beberapa
orang sehingga dapat diharapkan pengawasan otomatis yang akan timbul di antara
orang-orang yang menangani transaksi tersebut. Berdasarkan formulir dan bukti
yang tersedia akan dapat diketahui apakah pencatatan dilakukan sesuai dengan
c. Mendorong Efesiensi
Untuk mendorong efesiensi dalam operasi perusahaan, perlu diadakan
sistem dan prosedur operasional terhadap setiap bagian operasi perusahaan, agar
berjalan dengan lancar dan tertib.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem pengawasan intern memberikan jaminan akan ditaatinya
prosedur dan peraturan tersebut oleh perusahaan.
C. Unsur - Unsur Gaji dan Upah
Sesuai dengan penjelasan yang telah penulis uraikan di atas pada
pengertian gaji dan upah bahwa PT PLN (Persero) tidak menggunakan istilah
upah, maka penulis akan menggunakan istilah gaji. Adapun yang menjadi
unsur-unsur gaji (penghasilan) pada PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara adalah sebagai berikut :
1. P1 yaitu Pay For Person
Adalah kompensasi atau balas jasa tetap bulanan pegawai berupa
Tarif Grade dan Tarif Grade Transisi.
Berikut penjelasannya :
a. Grade adalah tingkatan dari suatu level kompetensi individu yang
dibedakan atas dasar kemampuan penguasaan kompetensi pada suatu
b. Tarif grade adalah kompensasi atau balas jasa dalam bentuk uang
setiap bulan untuk menghargai kompetensi, pengalaman kerja, dan
masa kerja, yang besarannya ditentukan berdasarkan Grade dan Skala
Grade,
c. Tarif grade dibayarkan kepada setiap pegawai dengan mengacu pada
tabel tarif grade,
d. Tarif grade transisi adalah kompensasi dalam bentuk uang setiap bulan
untuk menghargai perbedaan faktor – faktor kualitas hidup antar
daerah, antara lain : lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya,
pertimbangan medis dan kesehatan, sekolah dan perguruan tinggi,
layanan umum dan transportasi, rekreasi, barang – barang kebutuhan,
tempat tinggal, dan lingkungan alam,
e. Tarif grade transisi dibayarkan kepada setiap pegawai dengan
mengacu pada tabel tarif grade transisi,
f. Pay for person dipakai sebagai dasar untuk menghitung kompensasi
yang terkait dengan kewajiban jangka panjang perseroan, tunjangan
cuti tahunan, dan tunjangan hari raya keagamaan,
g. Kewajiban jangka panjang perseroan adalah kewajiban perseroan atas
tunjangan cuti besar, penghargaan kesetiaan kerja winduan, jaminan
pemeliharaan kesehatan, tunjangan kecelakaan kerja, bantuan kematian
dan bantuan pemakaman, penghargaan purna jabatan serta
penghargaan, tunjangan tambahan penghasilan dan uang pengganti
masa cuti besar.
2. P2 yaitu Pay For Position
Pay for person adalah kompensasi atas bobot jabatan yang
dibebankan kepada pegawai yang menggambarkan :
• Pengetahuan yang dibutuhkan (know how)
• Kompleksitas permasalahan yang dihadapi (problem solving)
• Tanggung jawab (accountability)
Berikut penjelasannya :
a. Pay for position diberikan sesuai dengan jenis jabatan yang terdiri atas
5 (lima) jenjang jabatan struktural dan 6 (enam) jenjang jabatan
fungsional,
b. Pay for position diberikan berupa tunjangan posisi,
c. Tunjangan posisi jenis jabatan struktural dan fungsional mengacu pada
tabel tunjangan posisi yang telah ditetapkan,
d. Tambahan tunjangan posisi dapat diberikan kepada pegawai dengan
jabatan fungsional maksimal 100% dari tarif tabel tunjangan posisi
jenis jabatan fungsional dengan ketentuan sebagai berikut :
• Pekerjaan dengan tugas – tugas berkesinambungan yang
memerlukan pelaksanaan tugas secara bergilir (shift) dengan siklus
yang tidak tetap, antara lain: pagi s.d. sore atau sore s.d. malam
• Pekerjaan dengan risiko keselamatan kerja yang tinggi, antara lain :
pekerjaan dalam keadaan bertegangan, dan pekerjaan lain yang
mengandung risiko keselamatan kerja yang tinggi.
3. P3 yaitu Pay For Performance
Diberikan sebagai kompensasi atas prestasi kerja pegawai
berdasarkan hasil kinerja yang dicapai baik secara individu atau secara
kelompok yang merupakan kontribusi nyata dan terukur, biasanya
diberikan setiap semester (tiap enam bulan).
Berikut penjelasannya :
a. Pay for performance diberikan pada periode tertentu,
b. Pay for performance bukan merupakan kompensasi bulanan pegawai,
c. Pay for performance diatur lebih lanjut melalui keputusan Direksi.
Berdasarkan unsur-unsur gaji PT PLN yang telah diuraikan diatas maka
perhitungan penghasilan tetap bulanannya yaitu :
Keterangan :
P1 = Pay For Person adalah kompensasi atau balas jasa tetap bulanan pegawai
berupa Tarif Grade dan Tarif Grade Transisi.
P2 = Pay For Position diberikan sesuai dengan jenis jabatan yang terdiri atas
D. Pengawasan Intern Gaji dan Upah
Penerapan pengawasan intern gaji pada PT PLN (Persero) Kantor Induk
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara tidak banyak mengalami kesulitan, karena
sistem yang dibuat perusahaan sangat membantu perusahaan dalam
meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan pembayaran gaji dan upah.
Ada beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada PT
PLN Pembangkit ini, yaitu :
- Daftar Gaji
Daftar gaji digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini
berisikan peringkat (grade) pegawai, jabatan, besarnya gaji yang diterima,
potongan-potongan sehingga diperoleh total gaji bersih yang akan
dibayarkan kepada pegawai.
- Giro
Bagian keuangan mengeluarkan giro yang berisikan gaji pegawai yang
kemudian dikirim ke bank. Bank akan mentransfer gaji ke rekening
masing-masing pegawai.
- Slip Gaji
Merupakan dokumen yang isinya adalah jumlah gaji yang diterima
Pengawasan intern penggajian yang dilakukan oleh PT PLN (Persero)
Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut adalah sebagai berikut :
Prosedur pencatatan waktu hadir
Pada PT PLN ini sistem absensi pegawai telah menggunakan sistem
komputer, jadi pegawai hanya memasukkan Nomor Induk Pegawai (NIP)
dan selanjutnya komputer akan secara otomatis memproses waktu masuk,
waktu keluar dan jumlah hari kerja pegawai. Ini akan berpengaruh
terhadap pemberian unsur penghasilan P3 yaitu pay for performance.
Prosedur pembuatan daftar gaji
Surat – surat keputusan Direktur PT PLN tentang unsur – unsur gaji
dibutuhkan sebagai pedoman bagian SDM & ADM dalam membuat daftar
gaji. Memeriksa peringkat (grade) dan posisi pegawai agar disesuaikan
kedalam tabel tarif grade, tabel tunjangan posisi sehingga diketahui berapa
jumlah uang yang akan dibayarkan.
Prosedur pembayaran gaji
Bagian SDM & ADM melakukan verifikasi pembayaran gaji dengan
menginput data ke sistem komputer sehingga terbitlah giro yang kemudian
ditandatangani oleh General Manager dan Manager Keuangan. Giro yang
telah ditandatangani tersebut dikirim ke Bank dan kemudian bank
mentransfer ke rekening masing – masing pegawai.
Pengawasan intern penggajian yang dilakukan oleh PT PLN (Persero)
Kantor Induk Pembangkitan Sumatera Bagian utara ini dapat dilihat pada bagan
Bagian – bagian yang terlibat dalam sistem penggajian dan pengawasan
gaji pada PT PLN Kantor Induk (Persero) Pembangkitan Sumbagut adalah :
Bagian SDM & ADM
Adapun tugas dari bagian SDM & ADM dalam sistem penggajian dan
pengawasan gaji adalah :
Memeriksa grade, jabatan masing-masing pegawai dan kemudian
disesuaikan kedalam tabel tarif grade dan tabel tunjangan posisi
sebagai acuan dalam membuat daftar gaji,
Membuat daftar gaji,
Mengirim daftar gaji ke bagian keuangan,
Membagi slip gaji kepada masing-masing pegawai.
Bagian Keuangan
Adapun tugas dari bagian keuangan dalam sistem penggajian dan
pengawasan gaji adalah :
Memeriksa permintaan jumlah gaji yang tertera di daftar gaji yang
diajukan bagian SDM,
mengeluarkan giro yang berisikan gaji pegawai yang kemudian
dikirim ke bank. Bank akan mentransfer gaji ke rekening
masing-masing pegawai,
Bagian Audit Internal
Adapun tugas dari bagian audit internal dalam sistem penggajian dan
pengawasan gaji adalah pengawasan terhadap segala aktifitas yang
dijalankan perusahaan adalah tugas dari bagian audit internal termasuk
dalam hal pengawasan gaji. Mengawasi pekerjaan bagian SDM & ADM
serta bagian keuangan dalam menjalankan tugas dan tangung jawabnya
terhadap penggajian, jika ditemukan adanya kesalahan dalam penggajian
maka bagian ini akan memberikan rekomendasi bagi perbaikan demi
kemajuan perusahaan.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dalam menciptakan suatu
pengawasan intern yang baik diperlukan suatu pemisahan fungsi yang jelas dan
kerjasama yang baik antara bagian-bagian yang terlibat sehingga dapat menjamin
kecermatan dan ketepatan prosedur penggajian.
Sistem pengawasan gaji dan upah adalah salah satu sasaran diadakannya
pengawasan intern dalam suatu perusahaan. Melihat pada sistem yang ada pada
PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut dapat dikatakan bahwa
sistem pengawasan intern gajinya sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari
struktur organisasi perusahaan, dimana pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab yang terorganingasir dengan baik, tugas dan wewenang dibagi sesuai
dengan kapasitas masing-masing, sehingga tidak ada tumpang tindih atau tugas
ganda untuk dikerjakan oleh satu bagian. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan
melibatkan pihak lain, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya
penyelewengan suatu transaksi jika pelaksanaan transaksi tersebut dipisahkan
antara beberapa orang.
Pengawasan intern terhadap gaji dan upah dilakukan suatu perusahaan
tidak akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Bahkan sebaliknya, dengan
adanya pengawasan internal gaji dan upah ini, maka akan terkoordinir lagi
kegiatan yang berhubungan dengan sistem penggajian yang ada dalam
perusahaan. Tingkat kesalahan, penyelewengan dan penipuan yang akan
dilakukan atau yang telah dilakukan oleh pihak-pihak tertentu akan dapat dicegah
atau setidaknya dapat diminimalkan, sehingga posisi keuangan perusahaan akan
lebih terkontrol dan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan
membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT PLN (Persero) Kantor Induk
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara memperlihatkan adanya pembagian
tugas dan wewenang secara jelas. Struktur organisasi yang baik adalah
faktor yang paling penting dalam menunjang keberhasilan sistem
pengawasan intern gaji dan upah,
2. Sistem penggajian pada PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan
Sumbagut sangat baik karena sangat jelas peraturannya, berpedoman pada
surat–surat keputusan Direktur PT PLN tentang gaji,
3. Sistem pengawasan intern gaji yang ada pada PT PLN (Persero) Kantor
Induk Pembangkitan Sumbagut sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari
pembagian tugas dan wewenang secara jelas terhadap pegawainya,
pencatatan waktu hadir guna melatih kedisiplinan pegawai, pembuatan
daftar gaji serta pembayaran gaji yang telah terlaksana dengan baik,
didukung juga dengan dokumen-dokumen yang jelas sehingga kesalahan
B. Saran
Penulis mencoba memberikan saran yang mungkin berguna bagi
kepentingan perusahaan di masa yang akan datang. Saran-saran yang bisa
diberikan antara lain :
1. Hendaknya PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut tetap
mempertahankan pengawasan yang baik tersebut guna kemajuan di masa
yang akan datang,
2. Sebaiknya PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut dapat
lebih serius dalam memperhatikan kedisiplinan kerja pegawainya,
efektifitas dan efisiensi sangat besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan
DAFTAR PUSTAKA
Boynton William C, Johnson Raymond N, Kell Walter G, 2001, Modern
Auditing, Edition, John Wiley and Sons. Inc, New York.
Mathius, Robert. L, Jackson, John. H, 2002, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
L
am
pi
Lampiran 2
Bagan Alir I
Pengawasan intern penggajian pada PT PLN (Persero) Kantor Induk Pembangkitan Sumbagut