TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
AREA MEDAN
OLEH :
FEBRIANTI 102102176
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : FEBRIANTI
NIM : 102102176
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN GAJI DAN
UPAH PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
Tanggal : Maret 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Iskandar Muda,SE, M.Si,Ak) NIP. 19560113 198103 1 002
Tanggal : Maret 2013 Ketua Program Studi DIII Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si,Ak) NIP. 131 127 370
Tanggal : Maret 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : FEBRIANTI
NIM : 102102176
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL
GAJI DAN UPAH PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
Medan, Maret 2013
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan setetes dari lautan ilmunya kepada penulis serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat mencurahkan buah pikirannya melalui penyusunan tugas
akhir yang berjudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan”. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Pembuatan serta penulisan tugas akhir ini tidak akan terlaksana dengan
baik tanpa adanya bantuan dan dukungan baik material maupun spiritual dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua angkat saya, Ayahanda
Wan Zulmi Ilya Barus dan Ibunda Sudarmiati dalam mencurahkan cinta dan
kasih, doa dan semangat serta dukungan baik material dan spiritual.
Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bimbingan dan petunjuk dari dosen
pembimbing dan pihak lain, oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma
3. Bapak Iskandar Muda,SE, M.Si,Ak selaku Dosen Pembimbing penulis
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama
menjalani masa perkuliahan.
5. Bapak Pimpinan PT PLN (Persero)Wilayah Sumatera Utara Area
Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan
riset dalam rangka penyelesaian tugas akhir.
6. Seluruh pegawai PT PLN (Persero)Wilayah Sumatera Utara Area
Medan yang sudah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan
data-data yang diperlukan dalam tugas akhir ini.
7. Kepada Kakak tercinta Miranda, dan seluruh keluarga besar yang telah
memberikan doa dan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Teman-teman penulis yang banyak memberikan masukan, motivasi
serta semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini, khususnya untuk
Novita Adelina S.M dan Seftira Elyza terima kasih untuk dalam
kondisi suka dan duka selalu bersama.
9. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Zefri Abdullah yang telah
memberikan perhatian selama ini dan bersedia menyediakan waktu
10.Teman-teman Grup C, khususnya Nia, Wulan, Vira, Yoli yang telah
banyak membantu dan menemani penulis dalam menjalani masa
perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, karena itu
penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan di
hati pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
sempurnanya tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khusunya.
Medan, Juni 2013
Hormat Penulis
Febrianti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakang Masalah ... 1
B. Permasalahan ... 3
C. Manfaat dan Tujuan ... 4
D. Rencana Penulisan/ observasi ... 5
1. Jadwal Survei ... 5
2. Rencana Isi ... 6
BAB II PROFILPT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN... 8
A. Sejarah Ringkas... 8
B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 14
C. Job Description ... 14
D. Jaringan Kegiatan ... 21
E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 22
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
AREA MEDAN ... 24
A. Pengawasan Internal Gaji dan Upah ... 25
B. Pengertian Gaji dan Upah ... 31
C. Unsur-Unsur Gaji dan Upah ... 34
D. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 38
E. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah ... 39
BAB IV PENUTUP ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Survei ... 5
Tabel 3.1 Daftar Perhitungan Gaji dan Upah Pada PT PLN
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1. Logo PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
No : Judul Halaman
Lampiran 1 Gambar Struktur Organisasi PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan………. 50
Lampiran 2 Slip Gaji Pegawai PT PLN (Persero) Wilayah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat. Para
pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan
mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap survive dibidangnya
serta tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya. Pertumbuhan dunia usaha yang
pesat saat ini dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang,
atau perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah, atau usaha
besar.
Pada umumnya, setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan laba dan
mengembangkan usahanya kecuali perusahaan nirlaba. Berbagai sarana dan usaha
dilakukan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terealisasikan. Berhasil atau
tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya factor
tenaga kerja. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat
membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat
penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Tenaga kerja member sumbangan
berupa tenaga,maka kita tidak dapat berpaling dari biaya gaji dan upah. Gaji dan
upah mempunyai pengaruh yang sangat besar karena dapat mempengaruhi sifat
dan tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban yang menjadi tanggung
Masalah di atas tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji dan upah yang
diterima, melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang berkaitan
dengan moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan
keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan memiliki
rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji dan
upah yang seimbang dengan konstribusinya terhadap perusahaan, dan sebaliknya
apabila tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji dan upah yang seimbang, maka
akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan
tindakan-tindakan seperti: melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan
dapat merugikan perusahaan.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian
dan pengupahan dari pemerintah akan membuat perusahaan lebih memperhatikan
penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat menghindari kemungkinan
terjadinya penyelewengan. Khusus untuk perusahaan yang mempunyai tenaga
kerja dalam jumlah yang besar, maka pembayaran gaji dan upah di dalamnya
harus diawasi. Walaupun demikian masih saja sering terjadi
kecurangan-kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji dan upah. Untuk
mengatasi hal tersebut setiap perusahaan harus melakukan pengawasan internal
terhadap gaji dan upah agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan
dengan tenaga kerja.
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan merupakan salah
organisasi yang masing-masing memiliki jabatan. Hal ini bisa saja membuat
mereka merasa kesulitan dalam mengadakan pengawasan akan gaji dan upah
kepada para pegawai. Mengingat masalah gaji dan upah merupakan masalah yang
sangat sensitif, maka perusahaan perlu mengembangkan system pengawasan
internal terhadap gaji dan upah.
Dalam pengawasan internal gaji dan upah ini diupayakan agar dapat
terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga kerja.
Pemberian gaji, tunjangan, insentif, bonus dan lain-lain merupakan salah satu
usaha perusahaan untuk memotivaasi para pegawai. Berdasarkan uraian di atas,
maka penulis merasa tertarik untuk membahas mengenai gaji dan upah. Di sini
penulis menyusun tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan”.
B. Permasalahan
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut perusahaan agar
mampu meningkatkan kualitas produktivitasnya agar mampu bersaing dengan
perusahaan lain. Untuk itu perlu meningkatkan kualitas tenaga kerja, pengendalian
kualitas, dan pengendalian biaya yang baik semua hal itu erat hubungannya
dengan masalah penggajian dan pengupahan yang diterapkan dalam perusahaan.
Pengawasan internal atas gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai
pendistribusian gaji dan upah yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu
dapat mendorong para pegawai untuk semakin produktif lagi, dan bertindak jujur
terhadap pekerjaaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut
di atas, maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan bagaimana
Penerapan Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT. PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan.
C. Manfaat Dan Tujuan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis
maupun praktis mengenai pengawasan internal gaji dan upah, serta dapat
digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang
akan datang.
b. Bagi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
Dapat memberikan masukan kepada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara Area Medan mengenai hasil kinerja perusahaan dalam pengawasan gaji
dan upahnya.
c. Bagi Pembaca
Sebagai informasi perbandingan didalam penelitian dan untuk memperluas
wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya dalam melakukan penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai, tanpa adanya tujuan yang
jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan yang kurang terarah. Sesuai dengan
penjelasan diatas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
pada program Diploma III.
b. Untuk mengetahui bagaimana system pengawasan gaji dan upah pada
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
c. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai system
penggajian dan pengupahan yang sebenarnya.
D. Rencana Penulisan/ Observasi 1. Jadwal Survey
Penelitian ini dilakukan di PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Urtara
Area Medan.
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
Kegiatan 1. Pengajuan Judul
2. Pengajuan dosen pembimbing
3. Pengumpulan Data
4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Tugas Akhir
6. Bimbingan dan Penyempurnaan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan mempermudah penulis
dalam pengerjaan hal-hal yang akan dibahas, penulis membuat beberapa bab
sesuai dengan kebutuhan pembahasan antara lain :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai
latar belakang masalah, permasalahan, manfaat dan tujuan serta
rencana penulisan/ observasi akan dijelaskan mengenai jadwal
survey dan rencana isi.
BAB II : PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
Bab ini membahas uraian tentang sejarah ringkas PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, struktur organisasi
dan personalia,job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan
terkini, rencana kegiatan.
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
Dalam bab ini penulis akan mencoba menganalisa pengawasan
internal gaji dan upah, pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji
dan upah, prosedur pencatatan gaji dan upah, serta prosedur
perhitungan gaji dan upah pada PT PLN (Persero) Wilayah
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan kesimpulan dari apa yang telah ditulis
dalamtugas akhir ini dan juga meliputi saran yang mungkin dapat
bermanfaat bagi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
BAB II
PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa
Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di negara
kita dikelola oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah NV OGEM (
Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy ) yang berpusat di negara Belanda,
sedangkan di Indonesia berpusat di Jakarta. Tiga puluh tahun kemudian (1923)
listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di pertapakan kantor PLN cabang
Medan yang sekarang di jalan listrik no 12 Medan, dibangun oleh NV
NIGEM/OGEM, yaitu salah satu perusahaan swasta Belanda. Kemudian
menyusul pembangunan listrik di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924,
Tebing Tinggi 1927, Sibolga, Berastagi, dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931,
Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram 1937.
Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan
listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan
jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik Sumtera, perusahaan
listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang
waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,
dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh
Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu
diserahkan kepada pemerintah RI dalam hal ini Departemen pekerjaan umum.
Untuk mengenang aksi ambil alih itu, dengan penetapan Pemerintah No. 1
SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik. Sejarah memang
membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam
hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan
Presiders No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahan Listrik milik
swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan Pasal 33 ayat (2) 1945. Setelah
aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara
distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula –
mula dikepalai R.Soekarno (Merangkap Kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai
oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No
16/1/20 Mei 1961, maka Organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh,
Sumbar dan Riau menjadi PLN Eksploitasi I tahun 1965, BPU PLN dibubarkan
dengan peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 dan dengan peraturan Menteri
No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan
Daerah Eksploitasi 1. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara
maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPts 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April
1966, PLN Eksplotasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu
cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (berkedudukan di Tebing Tinggi). PP
No 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusaan Umum Listrik
menyalurkan dan mendistribusikan tenaga Listrik ke seluruh wilayah Negara RI.
Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara dirubah
menjadiPLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul Peraturan
Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN
Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. Sesuai
keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.4564.K/702/M.PE/1993, tanggal
17 Desember 1993 telah dibentuk Tim Pengalihan Bentuk Perusahaan. Umum
Listrik Negara menjadi PT PLN (Persero) Listrik Negara.
Visi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki
beberapa misi yaitu :
1. Menjalankan bisnis kelistirikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang
perusahaan.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
5. Membantu usaha-usaha melalui pelayanan listrik
6. Memberikan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan pada pelanggan
atau masyarakat.
7. Memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam
pendistribusian tenaga listrik.
8. Mengembangkan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan.
Motto PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan memiliki motto
“Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik”. Dengan motto tersebut PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan berharap akan mencapai
kesuksesan dalam pelayanan dan pembangunan ketenagalistrikan.
Nilai-Nilai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
adalah sebagai berikut:
a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan
b. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam
menjalankan bisnis.
c. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam
pengelolaan bisnis.
d. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara
terus menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam
menjalankan perusahaan.
e. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan
seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan
menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang
ditentukan.
f. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama
anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide
dan karya inovatif.
g. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya
benturan kepentingan.
h. Menjamin setup keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan
perusahaan.
i. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya
j. Saling percaya, integritas dan peduli terhadap masyarakat.
Makna Logo Perusahaan
Logo PLN
Gambar 2.1
Sumber : PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
Logo PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera
Utara, Aceh dan Riau terdiri atas:
1. Tanda Petir
Tanda petir menggambarkan muatan listrik yang menimbulkan gelombang arus
(fasa).
2. Gelombang
Gelombang menggambarkan bahwa di dalam arus listrik terdapat tiga macam
ion yaitu: ion positif, negatif dan netral.
3. Warna
Warna yang ada di dalam logo terdiri atas:
b. Biru : Menggambarkan arus (fasa) biru.
c. Kuning : Menggambarkan arus (fasa) kuning.
Selain itu dapat juga menggambarkan adanya tiga golongan konsumen
utama yang dilayani oleh PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan
Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau itu sendiri yaitu:
a. Masyarakat umum (rumah tangga),
b. Rumah sakit dan hotel,
c. Lapangan/Perusahaan manufacture.
B.Struktur Organisasi & Personalia
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang
bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
organisasi diharapkan sakan dapat memberikan gambaran tentang pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan
susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem
hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi,
koordinasi, dan integritasi secara efisien dari segenap kegiatan.\
C.Job Description
Berdasarkan Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Wilyah
Uraian Fungsi dan Tugas Pokok Pada Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara terdiri dari :
1.Manajer Area Cabang
Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan
pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik di
wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan yang baik
berdasarkan kebijakan Kantor Induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan
yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu dan keandalan pasokan yang baik
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan , serta melakukan pembinaan dan
pemberdayaan Unit Asuhan dibawahnya.
2.Bagian Jaringan
Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana
pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta keandalan
yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Melaksanakan pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan penertiban
penggunaan jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di jelaskan diatas, Bagian Jaringan
mempunyai fungsi:
a. Merencanakan pengembangan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk
meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik
b. Merencanakan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga
c. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana pendistribusian
tenaga listrik dan bangunan sipil
d. Merencanakan kebutuhan material untuk pengoperasian dan pemeliharaan
sarana pendistribusian tenaga listrik
e. Mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan system pendistribusian
tenaga listrik
f. Melaksanakan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik
g. Menyusun RAO/UAI bagian distribusi
h. Mengkaji dan mengevaluasi mutu dan keandalan pendistribusian tenaga
listrik yang menunjang tingkat mutu pelayanan
i. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan gardu serta jaringan
distribusi jaringan listrik
j. Melaksanakan kegiatan pengaturan operasional system pendistribusian
tenaga listrik
k. Melaksanakan pelayanan / penanggulangan gangguan jaringan tenaga
rendah,gardu distribusi, alat pengukur dan pembatas (APP) rangkaian ke
pelanggan
l. Melaksanakan penyusunan sasaran opersai pemeriksaan (P2TL) APP
pelanggan
m. Melaksanakan pembuatan berita acara pemeriksaan dan penyimpanan
dokumen serta bukti penyalahgunaan jaringan listri pada pelanggan
n. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga
o. Melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan JTM & JTR serta
peralatan jaringan listrik
p. Mengawasi pekerjaan pemeliharaan distribusi yang dilakukan oleh pihak
ketiga
3. Bagian Transaksi Energi
Mengkoordinasikan pengoperasian / pemeliharaan peralatan
pengukuran, proteksi dan mengawasi pengoperasian / pemeliharaan AMR
untuk meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik yang efektif &
efesien kepada masyarakat pelanggan.
Bertanggung jawab atas tersusunnya rencana pemasaran yang menjamin
tercapainya target pendapatan penjualan tenaga listrik yang berorientasi kepada
kebutuhan pelanggan, serta kesediaan standar pelaksanaan kerja dan
tercapainya interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana butir 2 diatas, bagian transaksi
energi memiliki tugas :
a. Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran
b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan system proteksi dan pengukuran
c. Mengkordinir pengoperasian & pemeliharaan perangkat AMR
d. Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan peralatan
tera
e. Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting relay
f. Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukuran
g. Merencanakan pengembangan system proteksi dengan konfigurasi
loop-scheme
h. Membuat SOP pekerjaan pemasangan / pemeliharaan system proteksi
& pengukuran
i. Mengawasi pelaksanaan pemasangan / pemeliharaan APP pelanggan
khususnya pelanggan > 66 KVA
j. Mengevaluasi hasil pembacaan KWh terima dari G.induk, Pembangkit
yang menjadi energi terima di unit Cabang
k. Mengevaluasi dan analisa data DLPDyang ditampilkan dari hasil
pembacaan AMR
l. Membuat data asset / inventaris peralatan pengukuran dan proteksi di
unit cabang
m. Menyusun RAO / UAI bagian pengukuran dan proteksi
n. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang
berorientasi pada pelanggan
o. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan
jaringan
p. Melaksanakan riset pasar dan menyusun data potensi pasar
q. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
r. Menyusun segmentasi pelanggan
s. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan
u. Menyusun strategi peningkatan pelayanan pelanggan
v. Menyusun standar dan produk pelayanan
w. Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan
x. Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan
y. Mengevaluasi perkembangan Captive Power
z. Menghitung biaya subtitusi tenaga listrik pada sisi konsumen
4. Bagian Pelayanan dan Administrasi
Melaksanakan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan
pendapatan dari penjualan tenaga listrik, dan melaksanakan kebijakan
penjualan tenaga listrik serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Melaksanakan kegiatan inventarisasi, pembukuan dan penagihan rekening
listrik ke pelannggan yang menunggak
Mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelola anggaran,keuangan,
perpajakan dan asuransi sesuai dengan prinsip manajemen dan membuat
laporan keuangan dan akuntansi akurat dan tepat waktu.
Bertanggung jawab melaksanakan administrasi tata usaha keuangan
pengusahaan, sarana penyediaan tenaga listrik dan pelaporan penggunaan
setiap pos anggaran.
Melaksanakan kegiatan administrasi tata usaha langganan meliputi
pelayanan pelanggan, administrasi pelanggan, penagihan dan kegiatan
pemutusan dan penyambungan.
Untuk melaksanakan tugas pokok bagian pelayanan dan administrasi
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan
pelanggan
b. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan
sesuai kebijakan manajemen
c. Menyusun RAO/UAI bagian niaga dan pelayanan secara berkala
d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
pelanggan
e. Melaksanakan inventarisasi piutang listrik
f. Melakukan pembukuan piutang listrik
g. Melaksanakan kegiatan penangihan rekening listrik
h. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan bagian
keuangan
j. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan keuangan
k. Mengkoordinasikan usulan RAO/UAI sesuai kebutuhan unit
pelaksanaan
l. Menyusun laporan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan
keuangan.
m. Memberikan informasi tentang BP dan UJL kepada calon pelanggan
n. Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif, dan
penggolongan rekening listrik
o. Mengelola DIL dalam rangka pengusahaan penjualan tenaga listrik
q. Mengevaluasi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal
sebagai dasar penurunan susut jaringan
r. Melaksanakan penjualan rekening listrik berdasarkan rekenining
bercetak
s. Melaksanakan forum komunikasi dengan pelanggan
t. Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik
u. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik
v. Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan
rekening listrik.
D. Jaringan Kegiatan
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan Menjalankan
bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. Menjadikan tenaga listrik
sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
` PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan membawahi 9
(sembilan) rayon yaitu:
1. Rayon Medan Kota
2. Rayon Medan Baru
3. Rayon Medan Selatan
4. Rayon Medan Timur
6. Rayon Helvetia
7. Rayon Labuhan
8. Rayon Belawan
9. Rayon Johor
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Pada tahun 2011 ini PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan memiliki beberapa buah proyek yang harus dikerjakan baik proyek yang
telah berjalan ataupun proyek yang baru berjalan.
Adapun proyek-proyek tersebut antara lain:
a. Penyelesaian pekerjaan Gardu Induk 150 Kv Perbaungan
b. Pekerjaan transmission line 150 kV Sei Rotan - Belawan,
c. Pekerjaan transmission Line 150 kV Lamhotma - Labuhan,
d. Pekerjaan Gardu Induk 150 kV Lamhotma,
e. Pekerjaan Transmission Line 150 kV Labuhan,
f. Pekerjaan Transmission Line 150 kV Labuhan - Belawan,
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan pada tahun 2014 adalah meningkatkan jumlah pasokan listrik, menjalin
kerja sama dengan instansi-instansi dan memberikan pelayanan yang lebih baik
BAB III
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT PLN (PERSERO)WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara membutuhkan tenaga yang
ahli di dalam bidangnya. Untuk meningkatkan kualitas para pegawai/pekerja
menjadi sumber daya yang mampu bersaing di era global nantinya. Sehingga
tenaga kerja mempunyai peran yang sangat penting di dalamnya. Pimpinan harus
berusaha merangsang pegawainya agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja pegawai yaitu
dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang bisa
diterima disebut sebagai gaji dan upah. Disamping itu ada lagi balas jasa yang
berbentuk barang-barang kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan yang biasanya
disebut tunjangan. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat
mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Oleh karena itu,
jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat
diterima oleh pegawai. Untuk itu, di dalam bab ini penulis mencoba membahas
yang menjadi topic penelitian yaitu Bagaimana Pengawasan Intern Gaji dan Upah
A. Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Dalam perusahaan ini, Direktur Utama dibantu oleh satuan pengawas
intern untuk melakukan penilaian secara independen atas system pengawasan,
pengelolaan perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui
pemeriksaan keuangan dan operasional. Menurut teori Mulyadi (2001; 213) dalam
bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, sistem pengawasan internal meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efesiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
Berikut dijelaskan beberapa pengertian pengawasan internal menurut para
ahli :
1. Menurut Mulyadi (2001; 373) :
Suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, manajemen dan
karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tiga tujuan berikut:
a. Laporan keuangan yang dapat diandalkan,
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
c. Efektivitas dalam efesiensi operasi perusahaan.
2. Menurut Warrens, Reeve, dan Fees (2005; 229):
“ Kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan,
memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa
3. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan (2002; 29) :
“ Organisasi serta metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam
suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek
kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisien usaha dan
mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah dilegalisir.”
Dari efesiensi di atas, pengawasan internal atas gaji adalah suatu keadaan
dimana prosedur kerja yang diikuti dapat menghindari penyelewengan,
penggelapan, kecurangan, dan pencurian yang setidak-tidaknya dapat mengurangi
terjadinya bentuk-bentuk perbuatan tersebut.
Menurut Bastian (2001; 52) dalam buku Akuntansi Sektor Publik di
Indonesia, AICPA (American Institute of Certified Public Accounting)
mengklasifikasikan pengawasan intern dalam pengawasan akuntansi (Accounting
Control) dan pengawasan administrasi (Administration Control).
1. Pengawasan Akuntansi (Accounting Control)
Meliputi rencana organisasi dan semua metode serta prosedur yang
berkaitan terutama dengan data akuntansi dan berhubungan langsung
dengan pengamanan terhadap kekayaan perusahaan dan keandalan
2. Pengawasan Administrasi (Administration Control)
Meliputi rencana organisasi dan semua metode serta prosedur yang
berkaitan dengan efesiensi operasi dan ketaatan terhadap kebijakan
manajemen. Pengawasan administrasi atau biasa disebut feedback
control mencapai tujuan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan yang
tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan (analisis
statistik, praktek-praktek yang sehat dan sebagainya).
Menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2002; 319)
terdapat 5 komponen pengawasan intern, antara lain :
1. Lingkungan pengawasan menetapkan corak suatu organisasi
mempengaruhi kesadaran pengawasan orang-orangnya. Lingkungan
pengawasan merupakan dasar untuk semua komponen pengawasan
intern, menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penaksiran risiko merupakan identifikasi dan entitas terhadap risiko
yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
3. Aktivitas pengawasan merupakan kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja
Suatu sistem pengawasan yang baik diharapkan dapat memperkecil
permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pengawasan ini dapat bersifat preventif
yaitu dengan berusaha untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan
perusahaan. Pengawasan dapat pula bersifat represif yaitu memiliki tindakan
koreksi apabila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan.
Semakin baik pengawsan internal suatu perusahaan, maka semakin kecil
kesempatan untuk terjadinya kesalahan maupun penyimpangan, tetapi perlu
ditekankan bahwa suatu pengawasan internal bukanlah sebagai penjamin untuk
meniadakan penyimpangan dan kesalahan tersebut. Akan tetapi merupakan suatu
alat bagi perusahaan untuk mengawasi jalannya prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan.
Dengan adanya pengawasan internal gaji dan upah yang baik, maka
tingkat penyelewengan oleh pihak tertentu dapat diminimalisir sehingga kondisi
keuangan perusahaan dapat lebih terawasi. Dana-dana yang keluar dan dana-dana
yang masuk akan lebih mudah diawasi apabila dilakukan pengecekan.
Demi terlaksananya pengawasan internal gaji dan upah yang baik, maka
perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan tidak boleh
dikerjakan oleh satu orang untuk menghindari tugas rangkap yang dapat
memungkinkan terjadinya penyelewengan. Bagian-bagian yang berhubungan
dengan pengawasan internal gaji dan upah adalah:
1. Mandor
Tugas mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk mencapai atau
2. Bagian gaji dan upah
Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan gaji dan
upah adalah menghitung gaji dan upah seluruh karyawan, membuat
formulir dan laporan tentang gaji dan upah, dan menyusun statistic gaji
dan upah.
3. Bagian personalia
Tugas bagian personalia dalam mengawasi gaji dan upah adalah untuk
meneliti kebenaran nama-nama yang tertera dalam daftar gaji dan
upah.
4. Auditor
Tugas auditor dalam pengawasan internal gaji dan upah adalah
mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah.
5. Kasir
Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan
pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja.
6. Bagian pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari pendristribusian biaya
dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:
Gaji dan upah xxx
Ketika kuitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah
telah dibayarkan, maka bagian pembukuan akan menjurnalkan:
Utang gaji dan upah xxx
Kas xxx
Unsur-unsur pengawasan internal gaji berdasarkan committee on auditing
procedure antara lain :
1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tepat, jelas, dan tegas,
2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang
memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap
harta milik, hutang, pendapatan serta biaya,
3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan
fungsi di setiap bagian dalam organisasi,
4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat
yang diminta oleh tanggung jawabnya.
Pengawasan internal ini menciptakan suatu keadaan dimana prosedur kerja
yang dilakukan akan dapat menghindari terjadinya penyelewengan, penggelapan,
pencurian serta kecurangan lain. Khusus mengenai pengawasan internal gaji dan
upah bertujuan untuk mengawasi penggajian agar jumlah gaji yang diterima oleh
B. Pengertian Gaji dan Upah
Istilah penggajian sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan
kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode
perusahaan. Bagi setiap perusahaan, gaji dan upah merupakan hal yang penting
karena untuk mempertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengawasan
perusahaan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji dan upah secara lancar,
akurat dan tepat waktu kepada pegawai. Dengan itu, pegawai akan berusaha
meningkatkan kinerjanya sehingga perusahaan memperoleh nilai tambah di mata
masyarakat.
Gaji merupakan suatu penerimaan karyawan atas pemberian prestasinya
kepada perusahaan yang jumlahnya tetap. Jumlah gaji yang dibayar biasanya
secara berkala dan tetap sedangkan imbalan diberikan kepada buruh-buruh yang
melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik
biasanya disebut upah. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan sedangkan
jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang
diselesaikan.
Menurut Sunarto (2004; 145), tujuan pembayaran gaji yaitu:
1. Mendukung pencapaian strategi dan sarana jangka pendek perusahaan dan
memastikan bahwa tenaga kerja memiliki tenaga kerja terampil,
2. Membantu untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan kinerja
perusahaan,
4. Mendorong kinerja bernilai lebih dengan memfokuskan pada penggajian
kinerja dan bidang-bidang yang memungkinkan tercapainya nilai lebih
secara maksimal,
5. Memajukan kerja sama yang baik.
Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
buruh yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau satuan produk yang
dihasilkan. Upah meliputi upah harian yang dihitung berdasarkan masa sehari dan
upah mingguan yang dihitung berdasarkan masa seminggu.
Menurut Malthis dan Jackson (2002; 119-378):
“ Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah
waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode
eke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja.”
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005; 95):
Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas
administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan,
sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang
melakukan pekerjaan kasar dan banyak mengandalkan kekuatan fisik,
jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau
berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.
Pengertian di atas memiliki maksud yaitu upah merupakan balas jasa yang
jasa yang diberikan kepada karyawan dibidang administrasi di perusahaan dan
tenaga staf biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap,
sedangkan upah merupakan balas jasa yang diberikan diterima oleh pekerja kasar
yang pembayarannya didasarkan atas hasil kinerja. Karena itu jumlah upah yang
diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.
Di samping itu, tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti
pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian
karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak diterapkan dengan perbandingan
langsung terhadap faktor-faktor tersebut di atas. Dengan kata lain upah itu dibayar
pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.
Perbedaan antara gaji dan upah:
1. Gaji
a. Berlaku secara nasional
b. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat
c. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali
d. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan
e. Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan
f. Diikuti dengan system tunjangan
2. Upah
a. Dapat berlaku secara local
b. Dikeluarkan oleh pemerintah daerah
c. Ditinjau setiap 1 tahun sekali
Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah merupakan balas jasa yang
diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan.
Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya
upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.
C. Unsur-unsur Gaji dan Upah
Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam unsure biaya gaji dan
upah yang semuanya disebut dengan biaya tenaga kerja. Bila gaji dan upah yang
diberikan tidak mengandung keadilan, maka akan menghambat jalannya sistem
operasi pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jumlah gaji yang diberikan
kepada para pegawai harus berdasarkan peraturan dan sesuai dengan kinerja para
pegawai.
Ada bermacam-macam unsure gaji yang sering kita jumpai diberbagai
macam buku. Namun menurut Malthis dan Jackson (dalam Krista, 2002; 118)
unsur-unsur gaji tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kompensasi Langsung, terdiri dari: a. Gaji Pokok
Yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan biasanya sebagai gaji atau upah.
Gaji pokok terdiri dari:
1.) Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode-periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.
2.) Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja.
b. Gaji Variabel
Yaitu kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau organisasi.
1.) Bonus yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam pemberiannya tidak memperhatikan tingkat produktivitas masing-masing karyawan.
2.) Insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik. 3.) Kepemilikan saham yaitu tambahan atas upah yang diberikan
kepada pemilik saham.
2. Kompensasi tidak langsung, terdiri dari: a. Asuransi kesehatan
b. Dana pension c. Libur pengganti d. Kompensasi kinerja
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005; 97) unsur-unsur gaji seperti tertera
dibawah ini :
1. Gaji pokok
Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.
2. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.
3. Lembur
Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tariff yang tinggi dibandingkan tarif biasa.
4. Bonus
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerja.
5. Catu
Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras dan sebagainya.
6. Perlengkapan dan sarana lain
Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti : pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.
Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, gaji dan
sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang
besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi
penyelewengan.
Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan adalah sebagai berikut :
1. Tunjangan Posisi
2. Tunjangan Cuti Tahunan
3. Tunjangan Cuti Besar
4. Tunjangan Hari Raya Keagamaan
5. Penghargaan Kesetiaan Kerja/ Winduan
6. Pesangon Pegawai Pensiun Normal
7. Iuran Pemberi Kerja
8. Biaya Peserta Latihan
9. Biaya Diklat
10.Perawatan Kesehatan
11.Premi Piket Shift
12. Uang Lembur
13.Uang Makan Lembur
14.Bonus intensif
15.Bantuan Pengganti Fasilitas Perumahan
16.Biaya Kepegawaian Lainnya
17.Pesangon Pegawai Berhenti Bekerja Sebelum Usia Pensiun Normal
19.P3 (Imbalan, Kerja Semesteran, Imbalan Kerja Tahunan)
20.Penghargaan Dari Direksi
Dari unsur-unsur gaji dan upah yang tertera menurut Sugiyarso dan
Winarni, penulis membandingkannya dengan unsur-unsur gaji dan upah yang ada
pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan. Dan hasilnya
penulis mengetahui bahwa unsur-unsur gaji dan upah pada PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan telah sesuai dengan unsur-unsur gaji dan
upah pada umumnya. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
juga memberikan biaya perjalanan (akomodasi) bagi karyawan yang melakukan
perjalanan dinas keluar kota.
Dengan demikian tidak ada alasan bagi karyawan untuk menyatakan
bahwa perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan mereka. Karena pihak
perusahaan tidak hanya memperhatikan kebutuhan dari karyawan tersebut tetapi
juga memperhatikan kebutuhan keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya
tunjangan keluarga yang diberikan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara Area Medan. Maka dari itu, karyawan haruslah bekerja sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terlaksana.
Adapun potongan-potongan yang ada pada daftar gaji dan upah PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan adalah sebagai berikut:
1. Iuran Peserta Dana Pensiun PLN
2. Potongan Keagamaan
3. Potongan sesuai aturan Perusahaan
D. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah
Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, prosedur
pencatatan gaji dan upah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bagian Pembuat Data
Bagian pembuat data bertugas mengelola data dimana data harus selalu
dicek apakah ada perubahan atau tidak. bila ada perubahan, maka secara
otomatis akan berubah oleh data base. Pembuatan daftar gaji dan upah
dilakukan oleh bagian personalia berdasarkan golongan masing-masing
pegawai. Setelah itu, akan dilakukan pengecekan kehadiran para pegawai
melalui daftar hadir para pegawai setiap harinya secara langsung oleh unit
pengawas masing-masing.
2. Bendaharawan
Bagian bendaharawan pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Area Medan adalah bagian personalia.
3. Internal Auditor
Dalam hal gaji, auditor akan mengawasi apakah prosedur-prosedur
pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang
telah ditentukan. Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan, verifikasi dilakukan oleh bagian keuangan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih
prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Usry (1994; 305) yaitu:
Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data
tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil
produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.
2. Payroll Departemen
Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan
jumlah upah tiap-tiap tugas proses dari departemen pekerjaan, prosedur
dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan
perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan
tugas pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah
untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah suatu perusahaan disusun
berdasarkan clock card atau kartu waktu atau berdasarkan computer.
3. Cost Departemen
Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian gaji dan upah mungkin
harus ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk
membantu pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasikan biaya upah.
Dengan rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya jasa-jasa
karyawan.
E. Prosedur perhitungan gaji dan upah
Besar kecil nya gaji pegawai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Area Medan dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji pegawai
bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan ketentuan yang
karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam instansi. Gaji
pokok pegawai juga menerima tunjangan lainnya.
Rumus secara sistematis pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan :
PENDAPATAN BERSIH = TUNJANGAN GRADE+TUNJANGAN POSISI+POTONGAN
Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PT PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara Area Medan antara lain sebagai berikut.
1. Hari Kerja
Hari kerja administratif adalah 5 (lima) hari dalam seminggu, yaitu Senin
sampai dengan Jum’at
a. Hari Senin – Kamis : 08.00 – 16.30 WIB
b. Hari Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB
c. Waktu Istirahat (Senin – Kamis) : 12.00 – 13.00 WIB
d. Waktu Istirahat Jum’at : 11.30 – 13.30 WIB
2. Hari Istirahat
Istirahat mingguan jatuh pada hari Sabtu dan Minggu dan untuk hari libur
nasional, semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji
penuh. Hari libur mingguan bagi pegawai (karyawan) yang bekerja pada
unit kerja yang beroperasi 24 ( dua puluh empat) jam atau bagi pegawai
tertentu, Direksi hari libur selain hari libur mingguan yang dimaksud
3. Kerja Lembur
Kerja lembur dimungkinkan dengan ketentuan tertentu dimana tata cara
dan pelaksanaannya ditetapkan dengan keputusan Direksi. Perhitungan
uang lembur dihitung berdasarkan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
4. Cuti
Cuti yang diberikan kepada pegawai (karyawan) dari perusahaan sebagai
berikut :
a. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal
satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam
satu tahun.
b. Cuti besar, diberikan perusahaan kepada Karyawan 6 (enam) tahun
sekali yaitu sebanyak 90 (Sembilan puluh) hari.
c. Cuti sakit, diberikan perusahaan kepada karyawan misalkan sakit,
melahirkan.
Dokumen – dokumen yang secara umum digunakan dalam sistem
penggajian menurut Mulyadi (2001; 75) antara lain :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji, dokumen – dokumen ini umumnya
digunakan oleh fungsi kepegawaian berupa surat – surat keputusan yang
bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain,
2. Kartu jam hadir, dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu
3. Kartu jam kerja, dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan
tertentu,
4. Daftar gaji, dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan
dikurangi potongan-potongan,
5. Rekap daftar gaji, dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen,
yang dibuat berdasarkan daftar gaji,
6. Surat pernyataan gaji, dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji
atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji,
7. Amplop gaji, uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan
dalam amplop gaji,
8. Bukti kas keluar, dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang
dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan berdasarkan
informasi dalam daftar gaji.
Adapun perhitungan gaji dan upah yang terdapat pada PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan anatara lain :
1. Gaji Dasar sebagai PhDP
2. Tarif Grade
3. P2 ( Tunjangan Posisi)
4. Iuran Peserta Dana Pensiun PLN
5. Potongan Keagamaan
6. Potongan sesuai aturan Perusahaan
Tabel 3.1
Daftar Perhitungan Gaji dan Upah Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera UtaraArea Medan
A. PENERIMAAN:
1. TUNJANGAN GRADE : Rp
2. TUNJANGAN POSISI : Rp
JUMLAH : Rp
B. POTONGAN:
1. IURAN PESERTA DP PLN : Rp
2. POTONGAN KEAGAMAAN : Rp
3. POTONGAN SESUAI ATURAN PERUSAHAAN : Rp
4. POTONGAN BELA SUNGKAWA : Rp
JUMLAH POTONGAN : Rp-
JUMLAH DIBAYAR : Rp-
Pembayaran gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan
internal gaji telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan.
Pada prinsipnya, pengawasan internal dimaksudkan untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan dapat menghindari
penyelewengan-penyelewengan, penggelapan yang dapat menghambat tujuan
perusahaan. Pimpinan harus menentukan bahwa pengendalian internal berfungsi
Ada beberapa contoh cara untuk melakukan kecurangan dan
penyelewengan terhadap gaji dan upah yang sering ditemui dalam suatu
organisasi:
1. Pegawai yang fiktif yaitu penerbitan cek gaji kepada orang lain yang
tidak bekerja lagi pada perusahaan tersebut.
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud
mendapatkan pembayaran dua kali.
3. Membuat kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang
diterima karyawan atau pegawai lebih atau kurang dari yang
seharusnya dibayarkan.
4. Mencatat total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gajilain dan
upah.
5. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk karyawan yang.
Untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan seperti
diatas maka perlu adanya suatu pengawasan internal yang didalamnya terdapat
pemisahan tugas atau fungsi dimana kegiatan penerimaan karyawan, pencatatan
jam kerja atau kehadiran dan penghitungan gaji tiap bulannya tidak boleh
dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya
tugas rangkap karyawan atau pegawai yang dapat memungkinkan terjadinya
penyelewengan.
Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan ini, kegiatan
menutup kemungkinan apabila perusahaan kurang tegas maka pegawai akan
melakukan penyelewengan terhadap dana kas masuk dan dana kas keluar.
Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengawasan
internal gaji dan baik pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area
Medan, dilakukan pembayaran gaji dan upah, dan pelaksanaannya melibatkan
beberapa bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian internal auditor.
1. Bagian keuangan
Bagian keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji yang
telah disajikan oleh kepala bagian keuangan kemudian diberikan
kepada masing-masing kabag lainnya.
2. Bagian akuntansi
Bagian akuntansi bertugas menandatangani semua bukti pembayaran
gaji lalu membukanya kedalam buku besar gaji.
3. Internal auditor
Internal auditor bertugas mengawasi apakah prosedur pembayaran gaji
berjalan dengan baik.
Ketiga unsur ini sangat besar pengaruhnya bagi manajemen. Lingkungan
perusahaan yang sehat akan membantu pihak manajemen dalam menjalankan
tugasnya sehingga suatu sistem akuntansi pada perusahaan akan berjalan dengan
efektif. Dan prosedur penggajian yang telah dibuat oleh perusahaan dapat berjalan
dengan lancar dan baik. Sehingga akan tercipta sistem kerja yang penuh tanggung
Dari hasil pengamatan peneliti pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara Area Medan, dapat dilihat bahwa perusahaan telah menjalankan
pengawasan internal gaji dan upah dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Pembayaran gaji dan upah para pegawai dibayarkan melalui transfer ke
rekening pegawai. Setiap transaksi pembayaran gaji terjadi pada awal
bulan. Para pegawai memperoleh pembayaran gaji mereka.
2. Pada saat penerimaan gaji ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi
karyawan. Setiap pegawai harus menunjukkan identitas pengenal atau
suatu bukti yang menyatakan bahwa pihak tersebut adalah pegawai dari
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan. Dan setiap
pegawai harus membubuhkan tanda tangan sebelum gaji tersebut diterima.
Hal ini dimaksudkan agar semua gaji yang dibayarkan telah sampai pada
orang yang tepat.
Dengan adanya pembagian tugas yang jelas akan membuat dalam proses
pembayaran gaji diharapkan tidak terjadi penyimpangan terhadap besarnya jumlah
orang yang akan dibayarkan. Sehingga akan diperoleh sistem kerja yang penuh
dengan rasa kepercayaan. Dengan demikian system internal pengawasan gaji dan
upah pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan telah berjalan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang didapat, peneliti mencoba
memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengawasan internal gaji dan
upah pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan .
1. System pengawasan internal gaji dan upah pada PT PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara Area Medan telah efektif.
2. Adanya komunikasi yang baik antara bagian-bagian di perusahaan tersebut
sehingga dapat tercipta Internal Control yang baik.
3. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji dan upah
dilakukan secara online ke rekening setiap pegawai atau karyawan dan slip
pembayaran gaji dan upah harus ditanda tangani oleh pegawai yang
bersangkutan.
4. Catatan-catatan dan dokumen penting tentang kepegawaian disimpan
dalam lemari dalam binder-binder dalam satu tahun anggaran yang
termasuk daftar hadir para pegawai.
5. Sistem pengawasan internal gaji dan upah telah dilakukan dengan baik
melibatkan beberapa bagian funsi yang mempunyai tugas dan tanggung
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut ini.
1. Pengawasan internal gaji dan upah telah efektif sebaiknya
dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan
dapat dihindari.
2. Agar perusahaan memelihara hubungan yang baik diantara bagian agar
tidak terjadi kesalahpahaman terutama pada internal control.
3. System pelaksanaan pengawasan internal gaji dan upah mengenai
pembayaran, walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada PT
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan telah efektif
mengingat tidak adanya keterlambatan dalam pembayaran. Hal ini
tentunya dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga kesejahteraan
pegawai dapat bertahan lama, sehingga meningkatkan produktivitas
pegawai.
4. System pengawasan internal terhadap gaji dan upah mengenai fungsi
pemotongan yang dilaksanakan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara Area Medan lebih ditingkatkan antara fungsi keuangan dan
akuntansi, agar dsapat meningkatkan produktivitas instansi, karena
segala bentuk tindakan penyelewengan dan kecurangan yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra, 2001, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit BPFE, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan Kedua. Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi Keenam.Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyarso, Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Perkantoran. Penerbit Media Prescindo, Yogyakarta.
Sunarto, 2004. Manajemen Imbalan, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. AMUS, Yogyakarta.