• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh :

FITRI INDRI YANI 112102141

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK NAMA MAHASISWA : FITRI INDRI YANI

NIM : 112102141

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal : ...2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 19510425 198203 1 002 Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak

Tanggal : ...2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

NIP.19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA MAHASISWA : FITRI INDRI YANI

NIM : 112102141

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Medan, ...2014

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III

Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban

tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Provinsi Sumatera Utara”.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk

itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghanturkan rasa hormat dan

ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya,

kepada semua pihak yang terlibat.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh dosen dan

staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta

berbagi pengalaman kepada penulis selama perkuliahan.

(5)

3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas

akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Lintang Hanafi, selaku pembimbing di Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam menyampaikan

informasi dan arahan.

6. Orang Tua tercinta, Suhermanto & Emmy Herawati yang telah setia,

sabar, dan tulus mendidik dan membesarkan penulis serta dukungan moril

maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas.

7. Para sahabat – sahabat saya Adenovina, Ayang Nadia, Mutia Mahayu,

Nisha Hazrida, Fahraini, Ade iklima dan Ditya Ramanda Putra yang telah

memberikan dukungan, bantuan, doa, dan hari – hari yang dilalui bersama

selama tiga tahun ini terima kasih atas bantuan dan perhatian yang telah

kalian berikan untuk saya selama ini.

8. Buat teman – teman saya yang yang sekelas maupun diluar kelas dan yang

lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya. Terima kasih

banyak karena selama ini banyak kita jalani pendidikan bersama dan juga

banyak pengalaman – pengalaman yang kita lewati bersamayang telah

(6)

Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini

dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat

memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu

penulisan tugas akhir lainnya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan semua bantuan yang diberikan.

Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan

memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, 2014

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan dan Manfaat ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal survey/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ……. 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 11

C. Uraian Tugas (Job Description) ... 15

D. Jaringan Kegiatan ... 25

E. Kinerja Terkini, ... 26

(8)

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL

GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI

SUMATERA UTARA ………. 30

A. Sistem Pengawasan Internal ... 31

B. Unsur - Unsur Pengawasan Internal ... 33

C. Gaji dan Upah ... 36

D. Sistem Penggajian dan Upah... 39

E. Sistem Pengawasan internal Gaji dan Upah... 42

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran... 49

(9)

DAFTAR TABEL

1.1 Jadwal Survei dan Penyusunan Tugas Akhir ……… 4

2.1 Data Pendidikan/Jumlah pergolongan dan Jabatan yang ada

pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2014……… 13

2.2 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara……….. 14

2.3 Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Provinsi Sumatera Utara……….. 26

2.4 Rencana Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan

(10)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara ………. 9

2.2 Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan

(11)

BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semangkin pesat.

Para pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan

mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap berdiri di bidangnya

serta tidak tertinggal dengan perusahaan lain. Pertumbuhan dunia usaha yang

pesat ini, dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang

bergerak dibidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaan

dagang, perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah, atau

usaha besar.

Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat

membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja. Sumber

Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam

mewujudkan tujuan instansi. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa

tenaga, pikiran, pengalaman, dan keahlian.

Berbicara mengenai tenaga kerja ini, maka kita tidak dapat berpaling dari

biaya gaji. Gaji merupakan bagian dari kompensasi yang paling besar yang

diberikan perusahaan sebagai balas jasa pada karyawan.

Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan akan memiliki

rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji

(12)

apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang seimbang, maka akan ada

kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan

tindakan-tindakan seperti : melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan

melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan

dan dapat merugikan perusahaan.

Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan

penggajian dari pemertintah akan membuat perusahaan agar lebih

memperhatikan penentuan tarif gaji senhingga dapat menghindari

kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang

mempunyai tenaga kerja dalam jumlah besar, maka pembayaran gaji

didalamnya harus diawasi. Walaupun demikian masih saja sering terjadi

kecurangan- kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji. Untuk

mengatasi hal ini setiap perusahaan harus melakukan pengawasan internal

gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga

kerja.

Banyaknya tenaga kerja yang digunakan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) menjadikan biaya gaji merupakan salah

satu unsur utama dari pengeluaran yang dapat menyebabkan banyak resiko

kemungkinan terjadinya kecurangan. Bagian keuangan merupakan bagian

yang sangat rawan terhadap penyelewengan terutama dalam hal pengeluaran

kas seperti pembayaran gaji ini.

(13)

Internal Gaji dan Upah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Provinsi Sumatera Utara ”.

B. RUMUSAN MASALAH

Penulis akan membahas permasalahan “Apakah Sistem Pengawasan

Internal Gaji dan Upah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan peraturan dan memperhatikan

penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya

kecurangan?”.

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk

mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara

sudah sesuai dengan landasan teori.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut:

a. Bagi Penulis, menambah wawasan dan pengetahuan penulis

khususnya dalam pemahaman mengenai sistem pengawasan

internal gaji dan upah serta dapat membanndingkan teori yang

diperoleh penulis selama perkuliahan dengan penerapan di

(14)

b. Bagi Perusahaan, sebagai informasi dan evaluasi yang dapat

digunakan perusahaan dalam mempertimbangkan mengenai

system pengawasan internal gaji dan upah.

D. RENCANA PENULISAN

1. JADWAL SURVEY / OBSERVASI

Penilitian ini dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara.

Tabel I.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

KEGIATAN

Juni 2014 Juli 2014

I II III IV I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen

Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

(15)

2. RENCANA ISI

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu pendahuluan, profil Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, system

pengawasan internal gaji dan upah pada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dan penutup dimana

setiap bab saling berkaitan.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian yang

menjabarkan tentang jadwal survey/observasi dan rencana isi.

Sehingga pembaca dapat mengetahui secara langsung sebab dalam

penelitian yang dilakukan.

BAB II :BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Dalam bab ini diuraikan mengenai Sejarah Ringkas, Struktur

Organisasi, Uraian Tugas (job description), Jaringan Usaha, Kinerja

Usaha Terkini dan Rencana Usaha. Sehingga bab ini secara

keseluruhan mengenalkan profil perusahaan kepada pembaaca.

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Bab ini menjelaskan mengenai Sistem Pengawasan Internal, Unsur -

Unsur Pengawasan Internal, Gaji dan Upah, Sistem Penggaajian dan

(16)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran akan dibahas pada bab IV ini yaitu memberi

penjelasan secara singkat mengenai topik - topik yang dibahas pada

bab sebelumnya dan mengenai Saran yang diberikan oleh peneliti

yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan maupun para

(17)

BAB II

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

adalah suatu instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk

mengkoordinir pembangunan didaerah Sumatera Utara yang beralamat di

Jalan Dipenogoro No. 21 A Medan. BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara

dipimpin oleh seorang kepala badan dan dibantu oleh suatu sekretaris dan

lima bidang perencanaan.

Sejarah berdirinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara ialah setelah

pemerintah orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang secara

konkrit berusaha meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan

rakyat lebih diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka

pemerintah melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun

program-program pembangunan yang menyeluruh dengan menitikbratkan

pembangunan terutama pembangunan prasaran umum seperti membuat jalan,

jembatan, dan prasarana pertanian rakyat.

Untuk menyusun program – program pembanguan nasional dibentuk

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) di pusat,

BAPPEDA Tingkat I penyusun suplemen Perencanaan Nasional di Tingkat I

(18)

Maka pada tahun 1963 di Sumatera Utara dibentuk suatu Badan

Koordinasi Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung

diketahui Gubernur Kepala Daerah Tingkai I Sumatera Utara dan Sekretaris

Residen yang waktu itu dijabat oleh P.R Telaunbanua yang merupakan badan

yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang selanjutnya di ganti

menjadi Badan Koordinir Pembangunan Daerah Sumatera Utara

(BAKOPDASU) yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Ketua

Harian Residen P.R Telaunbanua dan Sekretaris Sutan Sitompul, kemudian

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU)

yang merupakan badan yang pertama kali mengkoordinir perencanaan

pembanguan didaerah Sumatera Utara yang diketahui oleh Ir. M. Sipahutar

dan sekretaris oleh Netap Bukit. Pada periode ini telah disusun draft Repelita

I Provinsi Sumatera Utara.

BAKOPDASU berperan sebagai lembaga yang pertama menangani

masalah-masalah yang menyangkut program pembangunan di daerah dari

tahun 1969 sampai dengan tahun 1974 (PELITA II). Pada periode ini telah

diberlakukan Inpres Tingkat I yang menyangkut program pembanguan jalan

dan jembatan di daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

1. Visi dan Misi

a. Visi

Dalam menjalankan fungsinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara

(19)

transparan, berkualitas, akuntabel, dalam mewujudkan Sumatera Utara yang

berdaya saing.

b. Misi

1. Meningkatkan ketajaman berpikir yang sistematis dan teknokratik;

2. Meningkatkan profesionalisme aparatur;

3. Meningkatkan keterbukaan informasi perencanaan dan rencana

pembangunan yang dihasilkan;

4. Meningkatkan produktifitas BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan

kualitas dokumen perencanaan daerah;

5. Meningkatkan integritas dan tanggungjawab dalam perencanaan

pembangunan.

2. Logo dan Makna Logo Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1

(20)

Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti lukisan, dan lencan yang

dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau maksud

tertentu. Logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara sama dengan logo

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Makna dari logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai

berikut :

a. Padi dan Kapas menggambarkan lembaga pemerintah yang berupaya

mengisi kemerdekaan dengan daerah untuk mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur.

b. Bintang menggambarkan bahwa PEMPROVSU dalam melaksanakan

tugas tidak ditujukan hanya terhadap kehidupan duniawi saja tetapi

tidak terlepas dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

c. Gunung menggambarkan posisi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh

bukit barisan dan juga menggambarkan pertahanan dan pndasi

pemerintahan yang kuat.

d. Rantai menggambarkan bahwa pemerintah dan rakyat bersatu saling

tolong –menolong melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara.

e. Tangan menggambarkan bahwa pemerintah selalu siap untuk

melindungi rakyat dan membantu rakyat.

f. Warna hijau melambangkan daerah Sumatera Utara yang subur dan

(21)

g. Pita kuning menggambarkan semangat dan cita-cita pemerintah.

Dalam pita tersebut tertulis “Teku Berkarya, Hidup Sejahtera, dan

Mulia Berbudaya”.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama

yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format merumuskan bidang

tugasnya masing-masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang

lain.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

(22)

Berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2001 tentang tugas pokok dan fungsi

BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan dijabarkan lagi menurut struktur

organisasi Pergub 5A/2011 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas BAPPEDA

Provinsi Sumatera Utara dijelaskan bahwa struktur organisasi BAPPEDASU

dipimpin oleh Kepala dengan dibantu oleh satu Sekretaris dan lima (5) bidang

perencanaan yaitu Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan, Bidang

Perencanaan Sumber Daya Manusia & Sosial Budaya, Bidang Perencanaan

Sarana dan Prasarana, Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan

Lingkungan, Bidang Pengendalian Evaluasi dan Statistik.

Agar sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik maka sangatlah

diperlukan adanya struktur organisasi didalam keorganisasian dimaksud.

Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat

mempertinggi efisiensi kerja, sedangkan organisasi bertujuan untuk memiliki

hubungan yang baik antara tiap-tiap bagian kerja yaitu dengan adanya

kesatuan perintah dan tanggung jawab serta dapat menjamin pengawasan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu dengan melihat

struktur organisasi yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan

Provinsi Sumatera Utara. Maka instansi pemerintah ini memakai struktur

organisasi garis dan staf. Kekuatan organisasi ini terletak pada kenyataan

bahwa pengawasan (kontrol) yang dapat diperoleh melalui pelimpahan

wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan tidak berbagi – bagi.

(23)

Sekretariat

(24)

Tabel 2.2

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera

Kepala BAPPEDA DR. Drs. Arsyad, MM

Sekretaris Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si

Sub Bag. Umum Sub Bag. Keuangan Sub Bag. Program

Tri wibowo, MAP Siti Rahmah, SE, M.AP Sri Langkat Wahyuni, S.Sos

Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

Sub Bidang Produksi

Sub Bidang Ekonomi dan Keuangan

Ir. Hasmirizal Lubis, M.Si

Ir. Ardiston Simanjuntak, M.AP M. Arsyad Siregar, SE, M.Si

Bidang Perencanaan SDM dan Sosial Budaya

Sub Bidang pemerintahan umum Sub Bidang kesejahteraan rakyat

Ir. Syarial Adinda Pulungan, M.AP

Baris Parlindungan Tambunan, M.Si Hendra Yudi, M.kes

Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Sumber Daya Air

Poppy M. Hutagalung, SE, MT

Ir. M. Taufik Harsudi, M. SE

Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan wilayah

Sub Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman hayati

Ir. Mulyadi Simatupang, MM

Ir. Poppy Pasaribu, M.Si

Ir.Panusunan Harahap

Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring

Sub Bidang Statistik dan Pengendalian Sub Bidang Evaluasi

Drs. Mariod Sormin, M.Si

Ir. Primawati Pangaribuan, MSi

(25)

C. Job Description

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun

2011 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara maka Bappeda Provinsi

Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan

daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata

ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian,

evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.

Berikut ini adalah Job Description pada Badan perencanaan

pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara:

1. Badan (Pasal 2)

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang

administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan

keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan

pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi,

monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.

b. Kepala Badan mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah

b. menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural

(26)

c. menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah;

d. menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana

kegiatan sesuai arahan pembangunan nasional dan pembangunan

daerah;

e. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma

dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan

pembangunan dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang

perencanaan pembangunan daerah;

f. menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM

dibidang perencanaan pembangunan daerah;

g. menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Daerah Tahunan, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah;

h. menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana

Strategis;

i. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan teknis dibidang Perencanaan;

j. menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang

pemerintahan umum, kesejahteraan rakyat, perhubungan, sumber

(27)

k. menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta

penyajian informasi pembanguna dan statistik.

c. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Kepala Badan dibantu

oleh :

1. Sekretaris Badan Sekretariat

2. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan.

3. Bidang Perencanaan SDM/Sosial Budaya.

4. Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana.

5. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

6. Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik

7. Kelompok Jabatan Fungsional

d. Sekretariat dan Bidang pada Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris

dan Kepala Bidang, Sub Bagian pada Sekretariat dan Sub Bidang pada

Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub

Bidang.

2. Sekretariat (Pasal 3)

a. Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketatausahaan,

urusan umum, keuangan dan program ;

b. Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

(28)

2. penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada

lingkup Sekretariat;

3. penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada Lingkup

Sekretariat;

4. penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada Lingkup

c. Sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan Badan;

1. penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma

dan kritik dibidang urusan umum, keuangan dan program;

2. penyelenggaraan kegiatan, koordinasi, monitoring dan evaluasi

urusan umum, keuangan dan program;

3. penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan rencana

pembangunan jangka menengah dan tahunan Badan, sesuai

ketentuan dan standar yang ditetapkan;

4. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,

sesuai bidang tugas dan fungsinya;

5. penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;

6. penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas

pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang

ditetapkan.

(29)

1. menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang perencanaan

ekonomi dan keuangan;

2. menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuk

pelaksanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

3. menyelenggarakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah

di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

4. menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan

swasta di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan

mengacu pada pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

5. menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan

daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;

6. menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan

ekonomi dan keuangan;

7. menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan

keuangan;

8. menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama

pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta,

dalam dan luar negeri dibidang perencanaan ekonomi dan

(30)

9. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar,

norma dan kriteria pelaksanaan perencanaan dibidang perencanaan

ekonomi dan keuangan;

10.menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan

dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan,

keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata, perdagangan,

koperasi, jasa, industri, sumber daya alam dan kelautan;

11.menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil

pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan

keuangan;

12.menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil

pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan

keuangan;

13.menyelenggarakan monitoring kegiatan pembangunan daerah

dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan.

e. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris dibantu oleh :

1) Sub Bagian Umum;

2) Sub Bagian Keuangan;

3) Sub Bagian Program;

Pasal 4

(31)

1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;

2) melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat

dan Sub Bagian Umum;

3) melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian;

4) melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja

dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan

dan pelatihan kepemimpinan/Struktural, fungsional dan teknis;

5) melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;

6) melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi

serta pemberhentian pegawai;

7) melaksanakan pengusulan peningkatan kesejahteraan pegawai di

lingkungan Badan;

8) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah;

9) melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan

pendokumentasian peraturan perundang-undangan;

10)melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan,

pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip;

11)melaksanakan penggandaan naskah Dinas;

(32)

13)melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan

umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat,

barang bergerak dan barang tidak bergerak;

14)melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasana,

pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan

kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, Keamanan,

keindahan dan layanan kantor;

15)melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring

kegiatan Sub Bagian Umum;

16)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

17)melaksanakan penyerasian ketikan dan tata bahasa naskah Dinas;

18)melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai

dengan bidang tugasnya;

19)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang

tugasnya;

20)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada Sekretariat, sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

21)Mengawasi internal perusahaan secara keseluruhan agar tidak ada

penyimpangan/penyelewengan yang terjadi.

(33)

1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

2) melaksanakan penyusunan rencana/program kerja Sekretariat dan

Sub Bagian Keuangan;

3) melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan;

4) melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan

Badan;

5) melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan

Daerah;

6) melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;

7) melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis

administrasi keuangan;

8) melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan

tambahan lainnya;

9) melaksanakan verifikasi keuangan;

10)melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak

langsung pada Badan;

11)melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan

bahan pertanggungjawaban keuangan;

12)melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan

pelaporan administrasi keuangan;

13)melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan Dinas

(34)

14)melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan;

15)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

16)melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan

bidang tugasnya;

17)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang

tugasnya;

18)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Kepala Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:

1) melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

2) melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat

dan Sub Bagian Program ;

3) melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja

sekretariat, Sub Bagian Program dan Bidang-bidang yang meliputi

kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah;

4) melaksanakan penyusunan rencana kegiatan dan sistem kerja di

lingkup Bappeda Provinsi Sumatera Utara serta penerapan dan

pelaksanaan evaluasi sesuai dengan ketentuan dan standar yang

(35)

5) melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem perpustakaan,

arsip dan dokmentasi publikasi hasil pembangunan daerah

sumatera utara;

6) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

7) melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan

bidang tugasnya;

8) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretariat,

sesuai bidang tugasnya;

9) melaksanakan pembuatan laporan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai standar yang

ditetapkan.

D. Jaringan Kegiatan

Jaringan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Sumatera Utara adalah

1. Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang

administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan

keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelola

lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan

(36)

2. Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

memiliki fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan Pembangunan Ekonomi

Keuangan, Sumber Daya Manusia, Tata Ruang dan Pengelolaan

Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Pengendalian, Evaluasi Monitoring

dan Statistik;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Perencanaan

Pembangunan Daerah;

d. pelaksanaan tugas pembantuan dibidang Perencanaan Pembangunan

Daerah;

e. pelaksanaan Pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(37)

Tabel 2.3

Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

I

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

1 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

2 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dan Tapkin Instansi Bappeda Provsu.

3 Penyusunan RKA dan DPA SKPD

4 Penyusunan Renja Instansi Bappeda Provsu.

II Program Pengembangan Data/Informasi.

5 Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provsu.

6 Penyusunan Data Pendukung LKPJ, LPPD dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provsu.

7 Penyusunan Buku Alokasi Dana Program/Kegiatan Pembangunan Daerah Provsu.

8 Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Prov. Sumatera Utara.

9 Publikasi dan Informasi Pembangunan Provsu.

10 Pelaksanaan Pameran Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.

11 Evaluasi RPJMD Provsu Tahun 2009-2013.

12 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi Geospasial Provsu.

13 Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Kab./Kota Provinsi Sumatera Utara.

14 Pelaksanaan Publik Hearing Tentang Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.

III

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

15 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan Mebidangro dan Kawasan Perkotaan Lainnya.

IV Program Perencanaan Pembangunan Daerah

(38)

17 Penyusunan dan Penetapan RKPD 2015.

18 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD.

19 Penyusunan Perubahan RKPD 2014.

20 Penyusunan Dokumen Penganggaran Untuk Mendukung Penyusunan R.PAPBD Provsu 2014 dan R.APBD 2015.

21 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Perumahan dan Bangunan Gedung.

22 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah, Drainase,Persampahan) Permukiman.

23

Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkungan Hidup, Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, (Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlin-dungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perda Provsu Nomor 5 Tahun 2008).

24

Pembinaan dan Koordinasi Terkait Adaptasi Perubahan Iklim Provsu (sesuai Instruksi Gubsu Nomor 188.54/05/INST/2012 tentang Adaptasi Iklim Ekstrim sebagai Upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumatera Utara 2012-2020).

25

Pembinaan dan Koordinasi Terkait Mitigasi Gas Rumah Kaca Provsu (sesuai dengan Peraturan Gubsu Nomor 36 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provsu Tahun 2012-2020).

26 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Sumber Daya Air Provsu. 27 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Bidang Transportasi.

28 Pembinaan, Konsultasi dan Evaluasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota.

V Program Peningkat. Kapasitas Perencanaan Daerah

29 Pembinaan dan Koordinasi Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Provsu.

30 Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Perencanaan Bidang Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

31 Pembinaan dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun 2014.

32 Pembinaan dan Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Provinsi Sumatera Utara

33 Pembinaan dan Koordinasi Program dan Kegiatan Pembangunan SKPD dan Instansi Vertikal di Bidang SDM dan Sosial Budaya.

(39)

Tabel 2.4

Rencana Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

NO Rencana Kegiatan Target Kinerja

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 12 bulan

2 Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumberdaya Air dan Listrik 4 jaringan

3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 12 bulan

4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 bulan

5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 12 bulan

6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100%

7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

40 buku

8 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 bulan

9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah. 12 bulan

10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah. 33 kab/kota

11 Penyediaan Kegiatan Pendukung Pengadaan Barang dan Jasa.

12 bulan

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

12 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 2 gedung

13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kenderaan Dinas/Operasional.

18 roda 4 dan 10 roda 2

14 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. 12 bulan

15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan 3 jaringan

16 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 1 paket

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur

17 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 150 stel

IV Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

18 Pendidikan dan Pelatihan Fromal

20 pegawai

(40)

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI SUMATERA UTARA

Setiap perusahaan/instansi sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia

sebagai tenaga kerja dalam menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera

Utara yang merupakan lembaga teknis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Keterlibatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja dalam

perusahaan/instansi dimulai dari awal kegiatan, yaitu menyusun dan

merencanakan tujuan perusahaan/instansi yang akan dicapai baik untuk

jangka pendek maupun untuk jangka panjang, melaksanakan kegiatan

operasional dan pengendaliannya sampai kepada tercapai tujuan tersebut.

Atas sumbangan tenaga kerja dalam kegiatan usaha tersebut, maka

perusahaan/instansi memberikan imbalan sebagai kompensasi kepada tenaga

kerja berupa gaji dan upah.

Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat

mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Oleh sebab

itu, pengawasan internal gaji dan upah sangat penting untuk menghindari

kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyimpangan terhadap gaji dan

(41)

A. Sistem Pengawasan Internal

Istilah Internal control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai

control intern atau sering juga di tulis sebagai pengawasan internal atau

pengendalian internal. Secara umum pengendalian internal bertujuan untuk

meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.

Beberapa pengertian dari pengawasan internal, antara lain:

Menurut Hermanto (2000 : 110) memberikan definisi “Sistem Pengendalian Internal adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan

diintegrasikan kedalam sistem pembagian pendelegasian tugas, tanggung

jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan”

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001 : SA Seksi 319 paragraf 06) adalah “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,

manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan

keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a)

keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c)

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”

Menurut Mulyadi (2001 : 163) “Bahwa Pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinnya kebijakan

(42)

Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa pengendalian internal

merupakan rangkaian tindakan yang menembus seluruh organisasi. Selain itu

juga untuk memperjelas bahwa pengendalian internal berada dalam proses

manajemen dana, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring.

Pengendalian bukanlah sesuatu yang ditumbuhkan dalam proses manajemen

tersebut, tetapi merupakan integral dalam proses tersebut. Jadi dapat

dikatakan pengendalian internal adalah aktivitas untuk menemukan atau

mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai

dari aktivitas yang direncanakan. Dari penemuan penyimpangan, pihak

manajemen dapat mengadakan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan

kegiatannya. Ini berarti bahwa pengendalian internal dalam hal tertentu

mengakibatkan perubahan rencana awal perusahaan. Tujuan pengendalian

internal adalah bersifat positif, maksudnya ialah dapat mencapai tujuan dalam

batas-batas penghalang. Pengendalian intern juga dapat berubah dalam

pembentukan rencana baru.

Pengendalian internal mensyaratkan umpan maju (feed forward) yaitu

bahwa tujuan, rencana, kebijaksanaan dan standar ditetapkan dan

dikomunikasikan kepada para manajer yang bertanggung jawab terhadap

pencapaian tujuan. Pengendalian internal didasarkan konsep umpan balik

(feedback) dalam menilai pelaksanaan dan mengusulkan tindakan koreksi

untuk menjamin tercapainya tujuan.

(43)

kecil, pemilik mengawasi karyawan dan memperhatikan seluk beluk

perusahaan secara pribadi. Namun bagi perusahaaan besar yang jaringan

organisasinya semakin luas, menyulitkan manajemen mengendalikan semua

tahap operasi perusahaan. Untuk itu dilakukan pengendalian internal.

Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi

Sumatera Utara tidak memiliki pengendalian internal yang khusus dalam

pengawasan kegiatan operasionalnya, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara hanya melibatkan auditor dari

luar perusahaan untuk mengawasi anggaran perusahaan dalam jangka waktu

enam bulan sekali. Berdasarkan hasil audit tersebut kepala pimpinan dapat

mengetahui apakah seluruh bagian didalam perusahaan telah melaksanakan

tugasnya secara efektif dan efisien.

B. Unsur – Unsur Pengawasan Internal

Unsur-unsur pengawasan internal menurut Ikatan Akuntan Indonesia

dalam Standard Profesional Akuntan Publik (2001:SA paragraf 07)

terdiri dari lima kompenen yang saling terkait seperti berikut ini:

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi dan

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan

pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian

internal yang lain, menyediakan disiplin dan struktur.

(44)

Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko

yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan resiko harus dikelola. Sebagai contoh, penaksiran resiko dapat

ditujukan ke bagaimana entitas dapat mempertimbangkan kemungkinan

transaksi tidak dicatat atau mengidentifikasi dan menganalisa estimasi

yang dicatat dalam laporan keuangan. Resiko yang relevan dengan

pelaporan keuangan yang andal juga berkaitan dengan peristiwa dan

transaksi khusus.

3. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut

membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk

menanggulangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas

pengendalian mempunyai beberapa tujuan dan diterapkan diberbagai

tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang

mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan

prosedur yang berkaitan dengan Review terhadap kinerja, Pengolahan

informasi, Pengendalian fisik, Pemisahan tugas.

4. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan

pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan

(45)

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian

internal sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan

operasi, pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.

Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus

menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari

keduanya. Di berbagai entitas, auditor internal atau personil yang

melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau

aktivitas entitas. Aktivitas memantau dapat mencakup penggunaan

informasi dari komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan customer dan

komentar dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang

masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan.

Unsur-unsur diatas merupakan unsur-unsur yang melekat dalam

berbagai pengendalian internal dan menjadi pedoman yang harus

diperhatikan dalam merancang pengendalian internal. Suatu pengendalian

internal perusahaan tertentu dianggap memuaskan dan mungkin tidak bagi

perusahaan lain, walaupun sifat dan ukuran perusahaan tersebut sama,

misalnya karena mutu pegawai kedua perusahaan berbeda. Jadi

manajemen berdasarkan penelitian, pengalaman dan kebijaksanaan yang

sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.

C. Gaji dan Upah

Banyak pihak memberikan jasa kepada perusahaan. Karyawan atau

pegawai adalah pihak yang memberikan jasa kepada perusahaan, tetapi

(46)

Sebagai balas jasa atas pekerjaan yang diberikan itu karyawan akan menerima

gaji/upah dari pihak pemberi kerja.

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas

administratif dan manajemen. Jumlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan

secara bulanan. Dan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh,

yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan

fisik. Jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau

berdasarkan unit yang diselesaikan.

Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) jumlah

pembayaran gaji ditetapkan secara sebulan oleh pemerintah. Selain

mendapatkan gaji pokok pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) juga mendapatkan tunjangan – tunjangan dari pemerintah.

Menurut Sugiarso dan Winarni (2005 : 97) unsur – unsur gaji dan upah sebagai berikut :

1. Gaji Pokok

Gaji Pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan

kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan

dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar

yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan

(47)

Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi

jam kerja yang ditetapakan sebelumnya. Biasanya karyawan – karyawan

yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan

memperoleh tarif yang lebih tinggi.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal

memperoleh keuntungan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan serikat

kerja.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam

bentuk barang. Misalnya minyak makan, gula, beras, dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan Sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini

berupa bentuk jasa seperti: pelayanan kesehatan dan transportasi yang

diterima tidak dalam bentuk uang.

Adapun unsur – unsur gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara :

1. Gaji Pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat

dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan

ketentuan yang berlaku,

a. Calon Pegawai = 80% dari daftar skala gaji pokok PNS

(48)

2. Tunjanga istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS

yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

Tunjangan Istri/Suami = 10% dari gaji pokok PNS

3. Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang

mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak angkat) yang belum

berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak

mempunyai penghasilan sendiri,

Tunjangan Anak = 2% dari gaji pokok PNS

4. Tunjangan Jabatan Struktural adalah tunjangan yang diberikan kepada

PNS yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang

berlaku. Tunjangan ini jumlahnya bervariasi tergantung dari jabatan

seseorang dalam struktur organisasi maupun eselon yang dimiliki seorang

pegawai (Eselon IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIC, IVA, IVB, VA, VB)

5. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan yang biasanya disubsidi

oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam potongan,

6. Tunjangan beras adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada PNS

dalam bentuk beras sebesar 10kg untuk istri/suami, 10 kg untuk setiap

anak maksimal 2 anak, yang diberikan dalam bentuk uang.

Jumlah pegawai yang berada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Peovinsi Sumatera Utara pada bulan Juni 2014 adalah 137 orang

dan total gaji keseluruhan pada bulan Juni 2014 sebanyak Rp. 461.207.000,-

(49)

D. Sistem Penggajian dan Upah

Sistem penggajian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara tidak jauh berbeda dengan sistem

penggajian pada instansi pemerintah lainnya. Sistem penggajian merupakan

rangkaian dari kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Sebagaimana

telah diketahui bahwa sistem merupakan sekelompok atau lebih komponen

yang saling berkaitan atau subsistem- subsistem yang saling bersatu untuk

mencapai satu tujuan yang sama (Hall, 2001:38). Demikian halnya dengan sistem penggajian yang terdiri dari beberapa prosedur yang saling berkaitan.

Sistem penggajian yang baik adalah sistem penggajian yang terdiri dari

jaringan prosedur yang saling berkaitan. Dimana prosedur memiliki fungsi

masing – masing dan dilakukan oleh bagian – bagian yang berbeda didalam

perusahaan/instansi.

Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi

Sumatera Utara, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan sebagai berikut :

a. Bagian Pembuat Data

Bagian pembuat data bertugas mengelola data, dimana data harus selalu

dicek dan apabila ada perubahan, maka secara otomatis akan berubah oleh

database.

Setiap bulannya bagian pembuat data membuat daftar gaji pegawai dan

kemudian mengajukan/mengimput data jumlah pegawai yang ada di

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) ke biro keuangan

(50)

mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM). Setelah itu, baru pihak

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) ke Kantor

Perbendaharaan Negara supaya dikeluarkannya Surat Perintah Pencairan

Dana (SP2D) untuk disetujui. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) juga mengecek kehadiran para pegawai sebagai

pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi)

b. Bendaharawan

Bagian bendaharawan mencairkan dana yang sudah di transfer oleh biro

keuangan, kemudian pada tanggal 1 pegawai menerima gaji melalui

bendaharawan. Gaji yang diterima sesuai dengan pangkat dan golongan.

Dan untuk pegawai yang sebelumnya ada pinjaman akan langsung

dipotong gajinya setiap bulannya. Setiap pegawai harus membubuhkan

tanda tangan ketika dia menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji

tersebut kemudian dikirimkan ke bagian pembukuan akuntansi.

c. Bagian Pembukuan

Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti – bukti dari pembayaran

gaji yang dilakukan bendaharawan kemudian membukukan pembayaran

gaji tersebut ke dalam buku besar gaji.

d. Internal Auditor

Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji merupakan tugas yang

termasuk ke dalam pengawasan perusahaan/instansi secara menyeluruh.

(51)

yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengawasan internal gaji yang

sedang dijalankan.

Menurut Mulyadi (2001 : 14) sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur yaitu:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat

waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu

dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi

atau pabrik.

b. Prosedur pencatat waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi

karyawan di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji

karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan

tersebut.

c. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuatan

daftar gaji adalah membuat daftar gaji pegawai.

d. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja di

distribusikan kepada departement – departement yang menikmati manfaat

tenaga kerja.

e. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan

fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas

kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.

Menurut penulis, perbedaan sistem penggajian yang dilaksanakan pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dengan teori yang

(52)

satu instansi pemerintah sehingga menggunakan sistem penggajian

pemerintahan, sedangkan teori yang dikemukan diatas merupakan prosedur

umum yang digunakan dalam perusahaan swasta.

E. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah adalah semua yang meliputi

struktur organisasi dan semua cara – cara dan alat – alat yang dikoordinasikan

terutama yang menyangkut dan berhubungan dengan gaji, mengecek

ketelitian untuk menetapkan jumlah yang benar dan yang seharusnya

dibayarkan kepada setiap karyawan dan untuk meyakinkan bahwa jumlah –

jumlah uang itu dibayarkan kepada karyawan yang benar – benar berhak

menerimanya. Secara umum pengendalian internal bertujuan untuk

meminimumkan dan mencegah kesalahan dan kecurangan yang terjadi dalam

perusahaan/instansi.

Untuk terlaksananya pengawasan internal gaji dengan baik maka perlu

diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal

sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting

untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya

penyelewengan.

Adapun bagian – bagian yang berhubungan dengan pengawasan internal

gaji dan upah menurut Zaki Baridwan (2001 : 125) adalah : 1. Mandor

(53)

2. Bagian Gaji dan Upah

Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan gaji dan upah

untuk seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan

upah dan menyusun statistik gaji dan upah.

3. Bagian Personalia

Tugas bagian personalia dalam pengawasan gaji dan upah meneliti

kebenaran nama – nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah, daftar

tarif gaji dan daftar potongannya.

4. Auditor

Tugas auditor dalam pengawasan gaji dan upah adalah mengawasi

pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah.

5. Kasir

Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan

pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja.

Pada pembahasan ini, bagian-bagian yang terlibat dalam sistem penggajian

dan pengawasan internal penggajian pada Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara adalah :

1. Bagian Umum di bidang Tata Usaha/Kepegawaian

2. Bagian Administrasi dan Keuangan

3. Bagian Keuangan di bidang Pembukuan

Bagian – bagian tersebut memiliki tugas yang berbeda – beda,

pembagian tugas tersebut dilakukan untuk mengantisipasi segala macam

(54)

dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa SK kenaikan gaji pegawai dan gaji berkala yang disesuaikan

kedalam tabel gaji (tabel yang ditetapkan pemerintah dari PP NO. 34 tahun

2014).

(Pembahasan daftar penyesuaian gaji pokok PNS peraturan pemerintah

Republik Indonesia untuk golongan ii, iii, iv pada lampiran II )

b. Memeriksa daftar hadir pegawai.

c. Membuat daftar gaji pegawai BAPPEDA

d. Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kebiro keuangan Provinsi

Sumatera Utara yang berada di Kantor Gubernur Sumatera Utara.

e. Menginput data ke sistem komputer/memberikan data gaji yang akan

diterima pegawai ke Bank SUMUT, Bank SUMUT akan memberikan slip

gaji kepada masing-masing pegawai.

f. Mengirimkan bukti transaksi kedalam pembukuan.

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya

dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Ketika kwitansi diterima dari bagian administrasi dan keuangan sebagai

bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan

(55)

Kas xxx

Ada beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera

Utara, yaitu :

1. Daftar Gaji

Daftar gaji digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini

berisikan golongan dan masa kerja pegawai, jabatan, besarnya gaji yang

diterima, potongan-potongan sehingga diperoleh total gaji bersih yang

akan dibayarkan kepada pegawai.

2. Berkas/Dokumen – dokumen

Bagian keuangan mengeluarkan Surat Persetujuan Pembayaran (SPP)

atau Surat Perintah Membayar (SPM) untuk gaji yang diajukan ke biro

keuangan Provinsi Sumatera Utara. Dari biro keuangan tersebut

dikeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Bank SUMUT

untuk mencairkan gaji pegawai secara keseluruhan.

3. Slip Gaji

Merupakan dokumen yang isinya adalah jumlah gaji yang diterima

pegawai dan kemudian diberikan kepada pegawai.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dalam menciptakan suatu

pengawasan internal yang baik diperlukan suatu pemisahan fungsi yang jelas

dan kerjasama yang baik antara bagian-bagian yang terlibat sehingga dapat

(56)

Sistem pengawasan gaji dan upah adalah salah satu sasaran diadakannya

pengawasan internal dalam suatu perusahaan. Melihat pada sistem yang ada

pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi

Sumatera Utara dapat dikatakan bahwa sistem pengawasan internal gajinya

sudah baik.Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi perusahaan, dimana

pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang terorganingasir dengan

baik, tugas dan wewenang dibagi sesuai dengan kapasitas masing-masing,

sehingga tidak ada tumpang tindih atau tugas ganda untuk dikerjakan oleh

satu bagian. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan transaksi dari awal hingga

akhir tidak dipegang oleh satu orang saja tapi harus melibatkan pihak lain,

sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan suatu

transaksi jika pelaksanaan transaksi tersebut dipisahkan antara beberapa

orang.

Pengawasan internal gaji dan upah tidak akan menyebabkan kerugian

bagi perusahaan/instansi. Bahkan sebaliknya, dengan adanya pengawasan

internal gaji dan upah ini, maka akan terkoordinir lagi kegiatan yang

berhubungan dengan sistem penggajian dan pengupahan yang ada dalam

perusahaan/instansi. Tingkat kesalahan, penyelewengan dan penipuan yang

akan dilakukan atau yang telah dilakukan oleh pihak-pihak tertentu akan

dapat dicegah atau setidaknya dapat diminimalkan, sehingga posisi keuangan

perusahaan akan lebih terkontrol dan akan lebih dapat

(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian – uraian yang telah penulis sampaikan pada bab –

bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan

mengajukan saran–saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera

Utara.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data dan hasil riset (survey) penulis mencoba

memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan sistem pengawasan

internal gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Provinsi Sumatera Utara.

1. Unsur – unsur gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara telah dipenuhi dengan baik

ditandai dengan pemberian kesejahteraan para karyawan dengan

memberikan tunjangan – tunjangan dan bantuan – bantuan lainnya dari

perusahaan.

2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji dilakukan

secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditanda tangani oleh

pegawai yang bersangkutan.

3. Prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan baik karena

(58)

dan upah beserta bukti yang otentik, dan tidak ditemukannya

penyelewengan dan kecurangan pada pembagian gaji.

4. Untuk terlaksananya pengawasan internal gaji dengan baik maka perlu

diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari

awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal

ini penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat

memungkinkan terjadinya penyelewengan.

5. Sistem pengawasan internal gaji pada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) belum sesuai standar karena

pengawasan internal dilakukan enam bulan sekali dan itu dapat

memungkinkan terjadinya penyelewangan .

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka di sini penulis memberikan saran – saran

kepada perusahaan/instansi yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan

perusahaan dimasa mendatang . Adapun saran yang akan diberikan penulis

adalah:

1. Sistem pengawasan internal gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) seharusnya rutin dilakukan misalnya sebulan sekali

sesuai standar yang sudah ditentukan. Agar dapat menimilasirkan

kemungkinan terjadinya penyelewengan.

2. Sistem pelaksanakan pengawasan gaji mengenai pembayaran sudah sesuai

(59)

pegawai dapat bertahan lama, sehingga meningkatkan produktifitas

pegawai.

3. Rotasi pekerjaan pegawai hendaknya dilakukan dan lebih ditingkatkan lagi

agar tidak terjadi kebosanan dan mencegah tindakan penyelewengan yang

mungkin ada serta dapat memperluas wawasan pegawai tentang tujuan

perusahaan/instansi secara menyeluruh.

4. Perusahaan/instansi harus memelihara hubungan komunikasi dan

koordinasi yang baik diantara bagian yang satu dengan bagian yang lain

agar tidak terjadi kesalah pahaman diantara masing – masing pegawai atau

bagian – bagiannya.

5. Bukti dari setiap pembayaran gaji yang dilakukan secara tunai dan slip

pembayaran gaji yang sudah ditanda tangani oleh pegawai, harus

dikumpulkan setiap bulannya dan disatukan seluruhnya dalam satu tahun

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntasni Perkantoran, Penerbit Media

PressIndo,Yogyakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba

Empat,Jakarta.

Warrens, Cart, James M, Reeve, and Philip, 2005, Pengantar Akuntasi, Kelima,

Penerjemah,Amanaugrahani, dan Taufik Hendro, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Bodnar H George, Hopwood S. William, 2003, Sistem Informasi Akuntansi,

Pertama, Penerjemah Amir Abadi Jusuf, dan Rudi M. Tambunan, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk

Gambar

Tabel I.1
Gambar 2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tabel 2.1
Tabel 2.2 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan

Referensi

Dokumen terkait

BAB III SISTEM PENGAWASAN GAJI DAN UPAH PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .... Pengertian Gaji dan

akhir yang berjudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan”.. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

penulis tertarik membuat tugas akhir ini dengan judul “ Sistem Pengawasan Internal Gaji Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”..

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN.. SUMATERA

tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengawasan intern gaji dan upah yang baik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dilakukan pembayaran gaji

Tugas Akhir ini dengan judul “ SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA.” Tugas akhir ini merupakan

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara maka