TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh :
FITRI INDRI YANI 112102141
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK NAMA MAHASISWA : FITRI INDRI YANI
NIM : 112102141
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : ...2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP. 19510425 198203 1 002 Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak
Tanggal : ...2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
NIP.19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA MAHASISWA : FITRI INDRI YANI
NIM : 112102141
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Medan, ...2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III
Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban
tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Sumatera Utara”.
Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk
itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghanturkan rasa hormat dan
ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya,
kepada semua pihak yang terlibat.
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh dosen dan
staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta
berbagi pengalaman kepada penulis selama perkuliahan.
3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas
akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Lintang Hanafi, selaku pembimbing di Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam menyampaikan
informasi dan arahan.
6. Orang Tua tercinta, Suhermanto & Emmy Herawati yang telah setia,
sabar, dan tulus mendidik dan membesarkan penulis serta dukungan moril
maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas.
7. Para sahabat – sahabat saya Adenovina, Ayang Nadia, Mutia Mahayu,
Nisha Hazrida, Fahraini, Ade iklima dan Ditya Ramanda Putra yang telah
memberikan dukungan, bantuan, doa, dan hari – hari yang dilalui bersama
selama tiga tahun ini terima kasih atas bantuan dan perhatian yang telah
kalian berikan untuk saya selama ini.
8. Buat teman – teman saya yang yang sekelas maupun diluar kelas dan yang
lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya. Terima kasih
banyak karena selama ini banyak kita jalani pendidikan bersama dan juga
banyak pengalaman – pengalaman yang kita lewati bersamayang telah
Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini
dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu
penulisan tugas akhir lainnya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan semua bantuan yang diberikan.
Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan
memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.
Medan, 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan dan Manfaat ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal survey/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ……. 7
A. Sejarah Ringkas ... 7
B. Struktur Organisasi ... 11
C. Uraian Tugas (Job Description) ... 15
D. Jaringan Kegiatan ... 25
E. Kinerja Terkini, ... 26
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL
GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI
SUMATERA UTARA ………. 30
A. Sistem Pengawasan Internal ... 31
B. Unsur - Unsur Pengawasan Internal ... 33
C. Gaji dan Upah ... 36
D. Sistem Penggajian dan Upah... 39
E. Sistem Pengawasan internal Gaji dan Upah... 42
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran... 49
DAFTAR TABEL
1.1 Jadwal Survei dan Penyusunan Tugas Akhir ……… 4
2.1 Data Pendidikan/Jumlah pergolongan dan Jabatan yang ada
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2014……… 13
2.2 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara……….. 14
2.3 Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Sumatera Utara……….. 26
2.4 Rencana Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan
DAFTAR GAMBAR
2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara ………. 9
2.2 Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan
BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semangkin pesat.
Para pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan
mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap berdiri di bidangnya
serta tidak tertinggal dengan perusahaan lain. Pertumbuhan dunia usaha yang
pesat ini, dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaan
dagang, perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah, atau
usaha besar.
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat
membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja. Sumber
Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
mewujudkan tujuan instansi. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa
tenaga, pikiran, pengalaman, dan keahlian.
Berbicara mengenai tenaga kerja ini, maka kita tidak dapat berpaling dari
biaya gaji. Gaji merupakan bagian dari kompensasi yang paling besar yang
diberikan perusahaan sebagai balas jasa pada karyawan.
Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan akan memiliki
rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji
apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang seimbang, maka akan ada
kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan
tindakan-tindakan seperti : melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan
dan dapat merugikan perusahaan.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan
penggajian dari pemertintah akan membuat perusahaan agar lebih
memperhatikan penentuan tarif gaji senhingga dapat menghindari
kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang
mempunyai tenaga kerja dalam jumlah besar, maka pembayaran gaji
didalamnya harus diawasi. Walaupun demikian masih saja sering terjadi
kecurangan- kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji. Untuk
mengatasi hal ini setiap perusahaan harus melakukan pengawasan internal
gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga
kerja.
Banyaknya tenaga kerja yang digunakan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) menjadikan biaya gaji merupakan salah
satu unsur utama dari pengeluaran yang dapat menyebabkan banyak resiko
kemungkinan terjadinya kecurangan. Bagian keuangan merupakan bagian
yang sangat rawan terhadap penyelewengan terutama dalam hal pengeluaran
kas seperti pembayaran gaji ini.
Internal Gaji dan Upah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) Provinsi Sumatera Utara ”.
B. RUMUSAN MASALAH
Penulis akan membahas permasalahan “Apakah Sistem Pengawasan
Internal Gaji dan Upah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan peraturan dan memperhatikan
penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya
kecurangan?”.
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk
mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara
sudah sesuai dengan landasan teori.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Penulis, menambah wawasan dan pengetahuan penulis
khususnya dalam pemahaman mengenai sistem pengawasan
internal gaji dan upah serta dapat membanndingkan teori yang
diperoleh penulis selama perkuliahan dengan penerapan di
b. Bagi Perusahaan, sebagai informasi dan evaluasi yang dapat
digunakan perusahaan dalam mempertimbangkan mengenai
system pengawasan internal gaji dan upah.
D. RENCANA PENULISAN
1. JADWAL SURVEY / OBSERVASI
Penilitian ini dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara.
Tabel I.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
KEGIATAN
Juni 2014 Juli 2014
I II III IV I II III IV
1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen
Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
2. RENCANA ISI
Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu pendahuluan, profil Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, system
pengawasan internal gaji dan upah pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dan penutup dimana
setiap bab saling berkaitan.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian yang
menjabarkan tentang jadwal survey/observasi dan rencana isi.
Sehingga pembaca dapat mengetahui secara langsung sebab dalam
penelitian yang dilakukan.
BAB II :BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Dalam bab ini diuraikan mengenai Sejarah Ringkas, Struktur
Organisasi, Uraian Tugas (job description), Jaringan Usaha, Kinerja
Usaha Terkini dan Rencana Usaha. Sehingga bab ini secara
keseluruhan mengenalkan profil perusahaan kepada pembaaca.
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Bab ini menjelaskan mengenai Sistem Pengawasan Internal, Unsur -
Unsur Pengawasan Internal, Gaji dan Upah, Sistem Penggaajian dan
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran akan dibahas pada bab IV ini yaitu memberi
penjelasan secara singkat mengenai topik - topik yang dibahas pada
bab sebelumnya dan mengenai Saran yang diberikan oleh peneliti
yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan maupun para
BAB II
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Sejarah Ringkas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
adalah suatu instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk
mengkoordinir pembangunan didaerah Sumatera Utara yang beralamat di
Jalan Dipenogoro No. 21 A Medan. BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara
dipimpin oleh seorang kepala badan dan dibantu oleh suatu sekretaris dan
lima bidang perencanaan.
Sejarah berdirinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara ialah setelah
pemerintah orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang secara
konkrit berusaha meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan
rakyat lebih diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka
pemerintah melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun
program-program pembangunan yang menyeluruh dengan menitikbratkan
pembangunan terutama pembangunan prasaran umum seperti membuat jalan,
jembatan, dan prasarana pertanian rakyat.
Untuk menyusun program – program pembanguan nasional dibentuk
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) di pusat,
BAPPEDA Tingkat I penyusun suplemen Perencanaan Nasional di Tingkat I
Maka pada tahun 1963 di Sumatera Utara dibentuk suatu Badan
Koordinasi Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung
diketahui Gubernur Kepala Daerah Tingkai I Sumatera Utara dan Sekretaris
Residen yang waktu itu dijabat oleh P.R Telaunbanua yang merupakan badan
yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang selanjutnya di ganti
menjadi Badan Koordinir Pembangunan Daerah Sumatera Utara
(BAKOPDASU) yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Ketua
Harian Residen P.R Telaunbanua dan Sekretaris Sutan Sitompul, kemudian
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU)
yang merupakan badan yang pertama kali mengkoordinir perencanaan
pembanguan didaerah Sumatera Utara yang diketahui oleh Ir. M. Sipahutar
dan sekretaris oleh Netap Bukit. Pada periode ini telah disusun draft Repelita
I Provinsi Sumatera Utara.
BAKOPDASU berperan sebagai lembaga yang pertama menangani
masalah-masalah yang menyangkut program pembangunan di daerah dari
tahun 1969 sampai dengan tahun 1974 (PELITA II). Pada periode ini telah
diberlakukan Inpres Tingkat I yang menyangkut program pembanguan jalan
dan jembatan di daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.
1. Visi dan Misi
a. Visi
Dalam menjalankan fungsinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara
transparan, berkualitas, akuntabel, dalam mewujudkan Sumatera Utara yang
berdaya saing.
b. Misi
1. Meningkatkan ketajaman berpikir yang sistematis dan teknokratik;
2. Meningkatkan profesionalisme aparatur;
3. Meningkatkan keterbukaan informasi perencanaan dan rencana
pembangunan yang dihasilkan;
4. Meningkatkan produktifitas BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan
kualitas dokumen perencanaan daerah;
5. Meningkatkan integritas dan tanggungjawab dalam perencanaan
pembangunan.
2. Logo dan Makna Logo Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Sumatera Utara
Gambar 2.1
Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti lukisan, dan lencan yang
dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau maksud
tertentu. Logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara sama dengan logo
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Makna dari logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai
berikut :
a. Padi dan Kapas menggambarkan lembaga pemerintah yang berupaya
mengisi kemerdekaan dengan daerah untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur.
b. Bintang menggambarkan bahwa PEMPROVSU dalam melaksanakan
tugas tidak ditujukan hanya terhadap kehidupan duniawi saja tetapi
tidak terlepas dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Gunung menggambarkan posisi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh
bukit barisan dan juga menggambarkan pertahanan dan pndasi
pemerintahan yang kuat.
d. Rantai menggambarkan bahwa pemerintah dan rakyat bersatu saling
tolong –menolong melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara.
e. Tangan menggambarkan bahwa pemerintah selalu siap untuk
melindungi rakyat dan membantu rakyat.
f. Warna hijau melambangkan daerah Sumatera Utara yang subur dan
g. Pita kuning menggambarkan semangat dan cita-cita pemerintah.
Dalam pita tersebut tertulis “Teku Berkarya, Hidup Sejahtera, dan
Mulia Berbudaya”.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama
yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format merumuskan bidang
tugasnya masing-masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang
lain.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2001 tentang tugas pokok dan fungsi
BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan dijabarkan lagi menurut struktur
organisasi Pergub 5A/2011 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas BAPPEDA
Provinsi Sumatera Utara dijelaskan bahwa struktur organisasi BAPPEDASU
dipimpin oleh Kepala dengan dibantu oleh satu Sekretaris dan lima (5) bidang
perencanaan yaitu Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan, Bidang
Perencanaan Sumber Daya Manusia & Sosial Budaya, Bidang Perencanaan
Sarana dan Prasarana, Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan
Lingkungan, Bidang Pengendalian Evaluasi dan Statistik.
Agar sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik maka sangatlah
diperlukan adanya struktur organisasi didalam keorganisasian dimaksud.
Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat
mempertinggi efisiensi kerja, sedangkan organisasi bertujuan untuk memiliki
hubungan yang baik antara tiap-tiap bagian kerja yaitu dengan adanya
kesatuan perintah dan tanggung jawab serta dapat menjamin pengawasan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu dengan melihat
struktur organisasi yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Provinsi Sumatera Utara. Maka instansi pemerintah ini memakai struktur
organisasi garis dan staf. Kekuatan organisasi ini terletak pada kenyataan
bahwa pengawasan (kontrol) yang dapat diperoleh melalui pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan tidak berbagi – bagi.
Sekretariat
Tabel 2.2
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera
Kepala BAPPEDA DR. Drs. Arsyad, MM
Sekretaris Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si
Sub Bag. Umum Sub Bag. Keuangan Sub Bag. Program
Tri wibowo, MAP Siti Rahmah, SE, M.AP Sri Langkat Wahyuni, S.Sos
Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan
Sub Bidang Produksi
Sub Bidang Ekonomi dan Keuangan
Ir. Hasmirizal Lubis, M.Si
Ir. Ardiston Simanjuntak, M.AP M. Arsyad Siregar, SE, M.Si
Bidang Perencanaan SDM dan Sosial Budaya
Sub Bidang pemerintahan umum Sub Bidang kesejahteraan rakyat
Ir. Syarial Adinda Pulungan, M.AP
Baris Parlindungan Tambunan, M.Si Hendra Yudi, M.kes
Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana
Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Sumber Daya Air
Poppy M. Hutagalung, SE, MT
Ir. M. Taufik Harsudi, M. SE
Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan wilayah
Sub Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman hayati
Ir. Mulyadi Simatupang, MM
Ir. Poppy Pasaribu, M.Si
Ir.Panusunan Harahap
Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring
Sub Bidang Statistik dan Pengendalian Sub Bidang Evaluasi
Drs. Mariod Sormin, M.Si
Ir. Primawati Pangaribuan, MSi
C. Job Description
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun
2011 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara maka Bappeda Provinsi
Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan
daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata
ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian,
evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
Berikut ini adalah Job Description pada Badan perencanaan
pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara:
1. Badan (Pasal 2)
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan
keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan
pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi,
monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
b. Kepala Badan mempunyai uraian tugas:
a. menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
b. menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural
c. menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
d. menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana
kegiatan sesuai arahan pembangunan nasional dan pembangunan
daerah;
e. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma
dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan
pembangunan dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang
perencanaan pembangunan daerah;
f. menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM
dibidang perencanaan pembangunan daerah;
g. menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah Tahunan, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah;
h. menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana
Strategis;
i. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan teknis dibidang Perencanaan;
j. menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang
pemerintahan umum, kesejahteraan rakyat, perhubungan, sumber
k. menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta
penyajian informasi pembanguna dan statistik.
c. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Kepala Badan dibantu
oleh :
1. Sekretaris Badan Sekretariat
2. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan.
3. Bidang Perencanaan SDM/Sosial Budaya.
4. Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana.
5. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
6. Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik
7. Kelompok Jabatan Fungsional
d. Sekretariat dan Bidang pada Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris
dan Kepala Bidang, Sub Bagian pada Sekretariat dan Sub Bidang pada
Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub
Bidang.
2. Sekretariat (Pasal 3)
a. Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketatausahaan,
urusan umum, keuangan dan program ;
b. Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
2. penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup Sekretariat;
3. penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada Lingkup
Sekretariat;
4. penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada Lingkup
c. Sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan Badan;
1. penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
dan kritik dibidang urusan umum, keuangan dan program;
2. penyelenggaraan kegiatan, koordinasi, monitoring dan evaluasi
urusan umum, keuangan dan program;
3. penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan rencana
pembangunan jangka menengah dan tahunan Badan, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan;
4. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,
sesuai bidang tugas dan fungsinya;
5. penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;
6. penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang
ditetapkan.
1. menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang perencanaan
ekonomi dan keuangan;
2. menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuk
pelaksanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
3. menyelenggarakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah
di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
4. menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan
swasta di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan
mengacu pada pedoman yang ditetapkan Pemerintah;
5. menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan
daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
6. menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan
ekonomi dan keuangan;
7. menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
8. menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama
pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta,
dalam dan luar negeri dibidang perencanaan ekonomi dan
9. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar,
norma dan kriteria pelaksanaan perencanaan dibidang perencanaan
ekonomi dan keuangan;
10.menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan
dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan,
keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata, perdagangan,
koperasi, jasa, industri, sumber daya alam dan kelautan;
11.menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil
pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
12.menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil
pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
13.menyelenggarakan monitoring kegiatan pembangunan daerah
dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan.
e. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris dibantu oleh :
1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Program;
Pasal 4
1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat
dan Sub Bagian Umum;
3) melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian;
4) melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja
dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan
dan pelatihan kepemimpinan/Struktural, fungsional dan teknis;
5) melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;
6) melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi
serta pemberhentian pegawai;
7) melaksanakan pengusulan peningkatan kesejahteraan pegawai di
lingkungan Badan;
8) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
9) melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan;
10)melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan,
pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip;
11)melaksanakan penggandaan naskah Dinas;
13)melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan
umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat,
barang bergerak dan barang tidak bergerak;
14)melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasana,
pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan
kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, Keamanan,
keindahan dan layanan kantor;
15)melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring
kegiatan Sub Bagian Umum;
16)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
17)melaksanakan penyerasian ketikan dan tata bahasa naskah Dinas;
18)melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai
dengan bidang tugasnya;
19)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang
tugasnya;
20)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Sekretariat, sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
21)Mengawasi internal perusahaan secara keseluruhan agar tidak ada
penyimpangan/penyelewengan yang terjadi.
1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan rencana/program kerja Sekretariat dan
Sub Bagian Keuangan;
3) melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan;
4) melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan
Badan;
5) melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan
Daerah;
6) melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;
7) melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis
administrasi keuangan;
8) melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan
tambahan lainnya;
9) melaksanakan verifikasi keuangan;
10)melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
langsung pada Badan;
11)melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan
bahan pertanggungjawaban keuangan;
12)melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan
pelaporan administrasi keuangan;
13)melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan Dinas
14)melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan;
15)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
16)melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan
bidang tugasnya;
17)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang
tugasnya;
18)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Kepala Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:
1) melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat
dan Sub Bagian Program ;
3) melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja
sekretariat, Sub Bagian Program dan Bidang-bidang yang meliputi
kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah;
4) melaksanakan penyusunan rencana kegiatan dan sistem kerja di
lingkup Bappeda Provinsi Sumatera Utara serta penerapan dan
pelaksanaan evaluasi sesuai dengan ketentuan dan standar yang
5) melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem perpustakaan,
arsip dan dokmentasi publikasi hasil pembangunan daerah
sumatera utara;
6) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
7) melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan
bidang tugasnya;
8) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretariat,
sesuai bidang tugasnya;
9) melaksanakan pembuatan laporan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai standar yang
ditetapkan.
D. Jaringan Kegiatan
Jaringan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Sumatera Utara adalah
1. Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan
keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelola
lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan
2. Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan Pembangunan Ekonomi
Keuangan, Sumber Daya Manusia, Tata Ruang dan Pengelolaan
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Pengendalian, Evaluasi Monitoring
dan Statistik;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Perencanaan
Pembangunan Daerah;
d. pelaksanaan tugas pembantuan dibidang Perencanaan Pembangunan
Daerah;
e. pelaksanaan Pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tabel 2.3
Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
I
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
1 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
2 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dan Tapkin Instansi Bappeda Provsu.
3 Penyusunan RKA dan DPA SKPD
4 Penyusunan Renja Instansi Bappeda Provsu.
II Program Pengembangan Data/Informasi.
5 Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provsu.
6 Penyusunan Data Pendukung LKPJ, LPPD dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provsu.
7 Penyusunan Buku Alokasi Dana Program/Kegiatan Pembangunan Daerah Provsu.
8 Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Prov. Sumatera Utara.
9 Publikasi dan Informasi Pembangunan Provsu.
10 Pelaksanaan Pameran Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
11 Evaluasi RPJMD Provsu Tahun 2009-2013.
12 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi Geospasial Provsu.
13 Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Kab./Kota Provinsi Sumatera Utara.
14 Pelaksanaan Publik Hearing Tentang Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
III
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
15 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan Mebidangro dan Kawasan Perkotaan Lainnya.
IV Program Perencanaan Pembangunan Daerah
17 Penyusunan dan Penetapan RKPD 2015.
18 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD.
19 Penyusunan Perubahan RKPD 2014.
20 Penyusunan Dokumen Penganggaran Untuk Mendukung Penyusunan R.PAPBD Provsu 2014 dan R.APBD 2015.
21 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Perumahan dan Bangunan Gedung.
22 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah, Drainase,Persampahan) Permukiman.
23
Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkungan Hidup, Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, (Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlin-dungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perda Provsu Nomor 5 Tahun 2008).
24
Pembinaan dan Koordinasi Terkait Adaptasi Perubahan Iklim Provsu (sesuai Instruksi Gubsu Nomor 188.54/05/INST/2012 tentang Adaptasi Iklim Ekstrim sebagai Upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumatera Utara 2012-2020).
25
Pembinaan dan Koordinasi Terkait Mitigasi Gas Rumah Kaca Provsu (sesuai dengan Peraturan Gubsu Nomor 36 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provsu Tahun 2012-2020).
26 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Sumber Daya Air Provsu. 27 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Bidang Transportasi.
28 Pembinaan, Konsultasi dan Evaluasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota.
V Program Peningkat. Kapasitas Perencanaan Daerah
29 Pembinaan dan Koordinasi Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Provsu.
30 Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Perencanaan Bidang Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara.
31 Pembinaan dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun 2014.
32 Pembinaan dan Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Provinsi Sumatera Utara
33 Pembinaan dan Koordinasi Program dan Kegiatan Pembangunan SKPD dan Instansi Vertikal di Bidang SDM dan Sosial Budaya.
Tabel 2.4
Rencana Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
NO Rencana Kegiatan Target Kinerja
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 12 bulan
2 Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumberdaya Air dan Listrik 4 jaringan
3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 12 bulan
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 bulan
5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 12 bulan
6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100%
7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
40 buku
8 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 bulan
9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah. 12 bulan
10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah. 33 kab/kota
11 Penyediaan Kegiatan Pendukung Pengadaan Barang dan Jasa.
12 bulan
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
12 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 2 gedung
13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kenderaan Dinas/Operasional.
18 roda 4 dan 10 roda 2
14 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. 12 bulan
15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan 3 jaringan
16 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 1 paket
III Program Peningkatan Disiplin Aparatur
17 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 150 stel
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
18 Pendidikan dan Pelatihan Fromal
20 pegawai
BAB III
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA
Setiap perusahaan/instansi sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia
sebagai tenaga kerja dalam menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera
Utara yang merupakan lembaga teknis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Keterlibatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja dalam
perusahaan/instansi dimulai dari awal kegiatan, yaitu menyusun dan
merencanakan tujuan perusahaan/instansi yang akan dicapai baik untuk
jangka pendek maupun untuk jangka panjang, melaksanakan kegiatan
operasional dan pengendaliannya sampai kepada tercapai tujuan tersebut.
Atas sumbangan tenaga kerja dalam kegiatan usaha tersebut, maka
perusahaan/instansi memberikan imbalan sebagai kompensasi kepada tenaga
kerja berupa gaji dan upah.
Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat
mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Oleh sebab
itu, pengawasan internal gaji dan upah sangat penting untuk menghindari
kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyimpangan terhadap gaji dan
A. Sistem Pengawasan Internal
Istilah Internal control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai
control intern atau sering juga di tulis sebagai pengawasan internal atau
pengendalian internal. Secara umum pengendalian internal bertujuan untuk
meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.
Beberapa pengertian dari pengawasan internal, antara lain:
Menurut Hermanto (2000 : 110) memberikan definisi “Sistem Pengendalian Internal adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan
diintegrasikan kedalam sistem pembagian pendelegasian tugas, tanggung
jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan”
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001 : SA Seksi 319 paragraf 06) adalah “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a)
keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c)
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”
Menurut Mulyadi (2001 : 163) “Bahwa Pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinnya kebijakan
Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa pengendalian internal
merupakan rangkaian tindakan yang menembus seluruh organisasi. Selain itu
juga untuk memperjelas bahwa pengendalian internal berada dalam proses
manajemen dana, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring.
Pengendalian bukanlah sesuatu yang ditumbuhkan dalam proses manajemen
tersebut, tetapi merupakan integral dalam proses tersebut. Jadi dapat
dikatakan pengendalian internal adalah aktivitas untuk menemukan atau
mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai
dari aktivitas yang direncanakan. Dari penemuan penyimpangan, pihak
manajemen dapat mengadakan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan
kegiatannya. Ini berarti bahwa pengendalian internal dalam hal tertentu
mengakibatkan perubahan rencana awal perusahaan. Tujuan pengendalian
internal adalah bersifat positif, maksudnya ialah dapat mencapai tujuan dalam
batas-batas penghalang. Pengendalian intern juga dapat berubah dalam
pembentukan rencana baru.
Pengendalian internal mensyaratkan umpan maju (feed forward) yaitu
bahwa tujuan, rencana, kebijaksanaan dan standar ditetapkan dan
dikomunikasikan kepada para manajer yang bertanggung jawab terhadap
pencapaian tujuan. Pengendalian internal didasarkan konsep umpan balik
(feedback) dalam menilai pelaksanaan dan mengusulkan tindakan koreksi
untuk menjamin tercapainya tujuan.
kecil, pemilik mengawasi karyawan dan memperhatikan seluk beluk
perusahaan secara pribadi. Namun bagi perusahaaan besar yang jaringan
organisasinya semakin luas, menyulitkan manajemen mengendalikan semua
tahap operasi perusahaan. Untuk itu dilakukan pengendalian internal.
Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi
Sumatera Utara tidak memiliki pengendalian internal yang khusus dalam
pengawasan kegiatan operasionalnya, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara hanya melibatkan auditor dari
luar perusahaan untuk mengawasi anggaran perusahaan dalam jangka waktu
enam bulan sekali. Berdasarkan hasil audit tersebut kepala pimpinan dapat
mengetahui apakah seluruh bagian didalam perusahaan telah melaksanakan
tugasnya secara efektif dan efisien.
B. Unsur – Unsur Pengawasan Internal
Unsur-unsur pengawasan internal menurut Ikatan Akuntan Indonesia
dalam Standard Profesional Akuntan Publik (2001:SA paragraf 07)
terdiri dari lima kompenen yang saling terkait seperti berikut ini:
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi dan
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
internal yang lain, menyediakan disiplin dan struktur.
Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko
yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan resiko harus dikelola. Sebagai contoh, penaksiran resiko dapat
ditujukan ke bagaimana entitas dapat mempertimbangkan kemungkinan
transaksi tidak dicatat atau mengidentifikasi dan menganalisa estimasi
yang dicatat dalam laporan keuangan. Resiko yang relevan dengan
pelaporan keuangan yang andal juga berkaitan dengan peristiwa dan
transaksi khusus.
3. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk
menanggulangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas
pengendalian mempunyai beberapa tujuan dan diterapkan diberbagai
tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang
mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan Review terhadap kinerja, Pengolahan
informasi, Pengendalian fisik, Pemisahan tugas.
4. Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian
internal sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan
operasi, pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.
Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus
menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari
keduanya. Di berbagai entitas, auditor internal atau personil yang
melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau
aktivitas entitas. Aktivitas memantau dapat mencakup penggunaan
informasi dari komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan customer dan
komentar dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang
masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan.
Unsur-unsur diatas merupakan unsur-unsur yang melekat dalam
berbagai pengendalian internal dan menjadi pedoman yang harus
diperhatikan dalam merancang pengendalian internal. Suatu pengendalian
internal perusahaan tertentu dianggap memuaskan dan mungkin tidak bagi
perusahaan lain, walaupun sifat dan ukuran perusahaan tersebut sama,
misalnya karena mutu pegawai kedua perusahaan berbeda. Jadi
manajemen berdasarkan penelitian, pengalaman dan kebijaksanaan yang
sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.
C. Gaji dan Upah
Banyak pihak memberikan jasa kepada perusahaan. Karyawan atau
pegawai adalah pihak yang memberikan jasa kepada perusahaan, tetapi
Sebagai balas jasa atas pekerjaan yang diberikan itu karyawan akan menerima
gaji/upah dari pihak pemberi kerja.
Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas
administratif dan manajemen. Jumlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan
secara bulanan. Dan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh,
yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan
fisik. Jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau
berdasarkan unit yang diselesaikan.
Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) jumlah
pembayaran gaji ditetapkan secara sebulan oleh pemerintah. Selain
mendapatkan gaji pokok pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) juga mendapatkan tunjangan – tunjangan dari pemerintah.
Menurut Sugiarso dan Winarni (2005 : 97) unsur – unsur gaji dan upah sebagai berikut :
1. Gaji Pokok
Gaji Pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan
kontrak kerjanya.
2. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan
dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan
Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi
jam kerja yang ditetapakan sebelumnya. Biasanya karyawan – karyawan
yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan
memperoleh tarif yang lebih tinggi.
4. Bonus
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal
memperoleh keuntungan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan serikat
kerja.
5. Catu
Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam
bentuk barang. Misalnya minyak makan, gula, beras, dan sebagainya.
6. Perlengkapan dan Sarana lain
Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini
berupa bentuk jasa seperti: pelayanan kesehatan dan transportasi yang
diterima tidak dalam bentuk uang.
Adapun unsur – unsur gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara :
1. Gaji Pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat
dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku,
a. Calon Pegawai = 80% dari daftar skala gaji pokok PNS
2. Tunjanga istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS
yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
Tunjangan Istri/Suami = 10% dari gaji pokok PNS
3. Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang
mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak angkat) yang belum
berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak
mempunyai penghasilan sendiri,
Tunjangan Anak = 2% dari gaji pokok PNS
4. Tunjangan Jabatan Struktural adalah tunjangan yang diberikan kepada
PNS yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang
berlaku. Tunjangan ini jumlahnya bervariasi tergantung dari jabatan
seseorang dalam struktur organisasi maupun eselon yang dimiliki seorang
pegawai (Eselon IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIC, IVA, IVB, VA, VB)
5. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan yang biasanya disubsidi
oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam potongan,
6. Tunjangan beras adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada PNS
dalam bentuk beras sebesar 10kg untuk istri/suami, 10 kg untuk setiap
anak maksimal 2 anak, yang diberikan dalam bentuk uang.
Jumlah pegawai yang berada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Peovinsi Sumatera Utara pada bulan Juni 2014 adalah 137 orang
dan total gaji keseluruhan pada bulan Juni 2014 sebanyak Rp. 461.207.000,-
D. Sistem Penggajian dan Upah
Sistem penggajian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara tidak jauh berbeda dengan sistem
penggajian pada instansi pemerintah lainnya. Sistem penggajian merupakan
rangkaian dari kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Sebagaimana
telah diketahui bahwa sistem merupakan sekelompok atau lebih komponen
yang saling berkaitan atau subsistem- subsistem yang saling bersatu untuk
mencapai satu tujuan yang sama (Hall, 2001:38). Demikian halnya dengan sistem penggajian yang terdiri dari beberapa prosedur yang saling berkaitan.
Sistem penggajian yang baik adalah sistem penggajian yang terdiri dari
jaringan prosedur yang saling berkaitan. Dimana prosedur memiliki fungsi
masing – masing dan dilakukan oleh bagian – bagian yang berbeda didalam
perusahaan/instansi.
Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi
Sumatera Utara, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan sebagai berikut :
a. Bagian Pembuat Data
Bagian pembuat data bertugas mengelola data, dimana data harus selalu
dicek dan apabila ada perubahan, maka secara otomatis akan berubah oleh
database.
Setiap bulannya bagian pembuat data membuat daftar gaji pegawai dan
kemudian mengajukan/mengimput data jumlah pegawai yang ada di
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) ke biro keuangan
mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM). Setelah itu, baru pihak
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) ke Kantor
Perbendaharaan Negara supaya dikeluarkannya Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) untuk disetujui. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) juga mengecek kehadiran para pegawai sebagai
pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi)
b. Bendaharawan
Bagian bendaharawan mencairkan dana yang sudah di transfer oleh biro
keuangan, kemudian pada tanggal 1 pegawai menerima gaji melalui
bendaharawan. Gaji yang diterima sesuai dengan pangkat dan golongan.
Dan untuk pegawai yang sebelumnya ada pinjaman akan langsung
dipotong gajinya setiap bulannya. Setiap pegawai harus membubuhkan
tanda tangan ketika dia menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji
tersebut kemudian dikirimkan ke bagian pembukuan akuntansi.
c. Bagian Pembukuan
Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti – bukti dari pembayaran
gaji yang dilakukan bendaharawan kemudian membukukan pembayaran
gaji tersebut ke dalam buku besar gaji.
d. Internal Auditor
Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji merupakan tugas yang
termasuk ke dalam pengawasan perusahaan/instansi secara menyeluruh.
yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengawasan internal gaji yang
sedang dijalankan.
Menurut Mulyadi (2001 : 14) sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur yaitu:
a. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat
waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu
dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi
atau pabrik.
b. Prosedur pencatat waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi
karyawan di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji
karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan
tersebut.
c. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuatan
daftar gaji adalah membuat daftar gaji pegawai.
d. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja di
distribusikan kepada departement – departement yang menikmati manfaat
tenaga kerja.
e. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas
kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.
Menurut penulis, perbedaan sistem penggajian yang dilaksanakan pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dengan teori yang
satu instansi pemerintah sehingga menggunakan sistem penggajian
pemerintahan, sedangkan teori yang dikemukan diatas merupakan prosedur
umum yang digunakan dalam perusahaan swasta.
E. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah adalah semua yang meliputi
struktur organisasi dan semua cara – cara dan alat – alat yang dikoordinasikan
terutama yang menyangkut dan berhubungan dengan gaji, mengecek
ketelitian untuk menetapkan jumlah yang benar dan yang seharusnya
dibayarkan kepada setiap karyawan dan untuk meyakinkan bahwa jumlah –
jumlah uang itu dibayarkan kepada karyawan yang benar – benar berhak
menerimanya. Secara umum pengendalian internal bertujuan untuk
meminimumkan dan mencegah kesalahan dan kecurangan yang terjadi dalam
perusahaan/instansi.
Untuk terlaksananya pengawasan internal gaji dengan baik maka perlu
diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal
sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting
untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya
penyelewengan.
Adapun bagian – bagian yang berhubungan dengan pengawasan internal
gaji dan upah menurut Zaki Baridwan (2001 : 125) adalah : 1. Mandor
2. Bagian Gaji dan Upah
Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan gaji dan upah
untuk seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan
upah dan menyusun statistik gaji dan upah.
3. Bagian Personalia
Tugas bagian personalia dalam pengawasan gaji dan upah meneliti
kebenaran nama – nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah, daftar
tarif gaji dan daftar potongannya.
4. Auditor
Tugas auditor dalam pengawasan gaji dan upah adalah mengawasi
pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah.
5. Kasir
Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan
pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja.
Pada pembahasan ini, bagian-bagian yang terlibat dalam sistem penggajian
dan pengawasan internal penggajian pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara adalah :
1. Bagian Umum di bidang Tata Usaha/Kepegawaian
2. Bagian Administrasi dan Keuangan
3. Bagian Keuangan di bidang Pembukuan
Bagian – bagian tersebut memiliki tugas yang berbeda – beda,
pembagian tugas tersebut dilakukan untuk mengantisipasi segala macam
dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa SK kenaikan gaji pegawai dan gaji berkala yang disesuaikan
kedalam tabel gaji (tabel yang ditetapkan pemerintah dari PP NO. 34 tahun
2014).
(Pembahasan daftar penyesuaian gaji pokok PNS peraturan pemerintah
Republik Indonesia untuk golongan ii, iii, iv pada lampiran II )
b. Memeriksa daftar hadir pegawai.
c. Membuat daftar gaji pegawai BAPPEDA
d. Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kebiro keuangan Provinsi
Sumatera Utara yang berada di Kantor Gubernur Sumatera Utara.
e. Menginput data ke sistem komputer/memberikan data gaji yang akan
diterima pegawai ke Bank SUMUT, Bank SUMUT akan memberikan slip
gaji kepada masing-masing pegawai.
f. Mengirimkan bukti transaksi kedalam pembukuan.
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya
dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:
Gaji dan upah xxx
Hutang gaji dan upah xxx
Ketika kwitansi diterima dari bagian administrasi dan keuangan sebagai
bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan
Kas xxx
Ada beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera
Utara, yaitu :
1. Daftar Gaji
Daftar gaji digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini
berisikan golongan dan masa kerja pegawai, jabatan, besarnya gaji yang
diterima, potongan-potongan sehingga diperoleh total gaji bersih yang
akan dibayarkan kepada pegawai.
2. Berkas/Dokumen – dokumen
Bagian keuangan mengeluarkan Surat Persetujuan Pembayaran (SPP)
atau Surat Perintah Membayar (SPM) untuk gaji yang diajukan ke biro
keuangan Provinsi Sumatera Utara. Dari biro keuangan tersebut
dikeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Bank SUMUT
untuk mencairkan gaji pegawai secara keseluruhan.
3. Slip Gaji
Merupakan dokumen yang isinya adalah jumlah gaji yang diterima
pegawai dan kemudian diberikan kepada pegawai.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dalam menciptakan suatu
pengawasan internal yang baik diperlukan suatu pemisahan fungsi yang jelas
dan kerjasama yang baik antara bagian-bagian yang terlibat sehingga dapat
Sistem pengawasan gaji dan upah adalah salah satu sasaran diadakannya
pengawasan internal dalam suatu perusahaan. Melihat pada sistem yang ada
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi
Sumatera Utara dapat dikatakan bahwa sistem pengawasan internal gajinya
sudah baik.Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi perusahaan, dimana
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang terorganingasir dengan
baik, tugas dan wewenang dibagi sesuai dengan kapasitas masing-masing,
sehingga tidak ada tumpang tindih atau tugas ganda untuk dikerjakan oleh
satu bagian. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan transaksi dari awal hingga
akhir tidak dipegang oleh satu orang saja tapi harus melibatkan pihak lain,
sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan suatu
transaksi jika pelaksanaan transaksi tersebut dipisahkan antara beberapa
orang.
Pengawasan internal gaji dan upah tidak akan menyebabkan kerugian
bagi perusahaan/instansi. Bahkan sebaliknya, dengan adanya pengawasan
internal gaji dan upah ini, maka akan terkoordinir lagi kegiatan yang
berhubungan dengan sistem penggajian dan pengupahan yang ada dalam
perusahaan/instansi. Tingkat kesalahan, penyelewengan dan penipuan yang
akan dilakukan atau yang telah dilakukan oleh pihak-pihak tertentu akan
dapat dicegah atau setidaknya dapat diminimalkan, sehingga posisi keuangan
perusahaan akan lebih terkontrol dan akan lebih dapat
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian – uraian yang telah penulis sampaikan pada bab –
bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan
mengajukan saran–saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera
Utara.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data dan hasil riset (survey) penulis mencoba
memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan sistem pengawasan
internal gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Provinsi Sumatera Utara.
1. Unsur – unsur gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara telah dipenuhi dengan baik
ditandai dengan pemberian kesejahteraan para karyawan dengan
memberikan tunjangan – tunjangan dan bantuan – bantuan lainnya dari
perusahaan.
2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji dilakukan
secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditanda tangani oleh
pegawai yang bersangkutan.
3. Prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan baik karena
dan upah beserta bukti yang otentik, dan tidak ditemukannya
penyelewengan dan kecurangan pada pembagian gaji.
4. Untuk terlaksananya pengawasan internal gaji dengan baik maka perlu
diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari
awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal
ini penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat
memungkinkan terjadinya penyelewengan.
5. Sistem pengawasan internal gaji pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) belum sesuai standar karena
pengawasan internal dilakukan enam bulan sekali dan itu dapat
memungkinkan terjadinya penyelewangan .
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka di sini penulis memberikan saran – saran
kepada perusahaan/instansi yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan
perusahaan dimasa mendatang . Adapun saran yang akan diberikan penulis
adalah:
1. Sistem pengawasan internal gaji pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) seharusnya rutin dilakukan misalnya sebulan sekali
sesuai standar yang sudah ditentukan. Agar dapat menimilasirkan
kemungkinan terjadinya penyelewengan.
2. Sistem pelaksanakan pengawasan gaji mengenai pembayaran sudah sesuai
pegawai dapat bertahan lama, sehingga meningkatkan produktifitas
pegawai.
3. Rotasi pekerjaan pegawai hendaknya dilakukan dan lebih ditingkatkan lagi
agar tidak terjadi kebosanan dan mencegah tindakan penyelewengan yang
mungkin ada serta dapat memperluas wawasan pegawai tentang tujuan
perusahaan/instansi secara menyeluruh.
4. Perusahaan/instansi harus memelihara hubungan komunikasi dan
koordinasi yang baik diantara bagian yang satu dengan bagian yang lain
agar tidak terjadi kesalah pahaman diantara masing – masing pegawai atau
bagian – bagiannya.
5. Bukti dari setiap pembayaran gaji yang dilakukan secara tunai dan slip
pembayaran gaji yang sudah ditanda tangani oleh pegawai, harus
dikumpulkan setiap bulannya dan disatukan seluruhnya dalam satu tahun
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntasni Perkantoran, Penerbit Media
PressIndo,Yogyakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba
Empat,Jakarta.
Warrens, Cart, James M, Reeve, and Philip, 2005, Pengantar Akuntasi, Kelima,
Penerjemah,Amanaugrahani, dan Taufik Hendro, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Simamora, Henry, 2000, Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Bodnar H George, Hopwood S. William, 2003, Sistem Informasi Akuntansi,
Pertama, Penerjemah Amir Abadi Jusuf, dan Rudi M. Tambunan, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk