TUGAS AKHIR
FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh :
ADENOVINA DALIMUNTHE 112102135
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK NAMA MAHASISWA : ADENOVINA DALIMUNTHE
NIM : 112102125
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : … Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Drs. H. Hotmal Ja’far, MM, Ak NIP. 19510425 198203 1 002
Tanggal : … Agustus 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP.19511114 198203 1 002
Tanggal : … Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA MAHASISWA : ADENOVINA DALIMUNTHE
NIM : 112102135
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Medan, ...2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III
Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban
tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara”.
Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu dari
lubuk hati yang paling dalam, penulis menghanturkan rasa hormat dan ucapan
terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada
semua pihak yang terlibat.
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA Selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh
dosen dan staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali
ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama perkuliahan.
2. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Dipoma III
Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. H. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas
akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Suparto, selaku pembimbing di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam menyampaikan informasi dan
arahan.
6. Orang Tua tercinta, Zulhadji Dalimunthe & Tati Setiawati yang telah setia,
sabar, dan tulus mendidik dan membesarkan penulis serta dukungan moril
maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas.
7. Kakak tersayang, Rina R Dalimunthe yang telah setia dan sabar
memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.
8. Om Rahmat dan Tante Tafriani yang juga telah memberikan dukungan
moril dan materil kepada penulis.
9. Para sahabat – sahabat saya Indhy, Mutia, Fahraini, Ayang, Nisha, Ima,
Debby, Dika, Dhyta, Hanin, Dinda, Noeg, Ratri, dan Laura yang telah
memberikan dukungan, bantuan, doa, dan hari – hari yang dilalui bersama
selama tiga tahun ini terima kasih atas bantuan dan perhatian yang telah
kalian berikan untuk saya selama ini.
10.Buat teman – teman saya yang yang sekelas maupun diluar kelas dan yang
banyak karena selama ini banyak kita jalani pendidikan bersama dan juga
banyak pengalaman – pengalaman yang kita lewati bersama yang telah
membentuk kepribadian kita.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini
dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu
penulisan tugas akhir lainnya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan semua bantuan yang diberikan.
Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan
memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.
Medan, Agustus 2014
Adenovina Dalimunthe 112102135
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal survey/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 4
BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ... 6
A. Sejarah Ringkas ... 6
B. Struktur Organisasi ... 10
C. Uraian Tugas (Job Description) ... 14
D. Jaringan Kegiatan ... 24
E. Kinerja Terkini, ... 25
BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA ... 29
A. Anggaran dan Penyusunan Anggaran ... 29
B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan ... 34
C. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan ... 38
D. Realisasi Anggaran ... 44
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1 Jadwal Survei dan Penyusunan Tugas Akhir ... 4
2.1 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara ... 13
2..2 Kinerja Usaha Terkini Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Sumatera Utara ... 26
2.3 Rencana Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara ………. 8
2.2 Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Sumatera Utara……….. 11
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara ………. 8
2.2 Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian suatu negara secara tidak langsung pastilah
diikuti oleh perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat dan
kompleks serta menimbulkan persaingan, berbagai upaya dilakukan oleh
setiap organisasi, instansi serta lembaga maupun perusahaan untuk
memperbaiki kinerjanya.
Hal ini turut pula berdampak pada instansi pemerintah sebagai lembaga
yang turut serta memperbaiki kinerjanya agar para pegawai memiliki kualitas
yang baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut harus adasuatu perencanaan.Perencanaan
tersebut harus disusun secara teliti, penuh pertimbangan dan disesuaikan
dengan kondisi serta perkembangan dunia perekonomian di masa
itu.Anggaran dibutuhkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
operasional setiap lembaga maupun instansi agar tercapai akunyabilitas
kinerja yang diinginkan dan dapat menjadi kenyataan.
Perlunya suatu anggaran bagi perusahaan adalah untuk membantu para
pimpinan dalam merencanakan kegiatan dan mengendalikan kinerja
operasional serta memotivasi karyawan untuk memperbaiki kinerja dan sikap
atas penyimpangan yang mungkin terjadi.
Apabila anggaran yang telah disusun mampu memenuhi tujuan suatu
lembaga dengan baik, maka hal ini tidak akan mengganggu kinerja lembaga
tersebut, melainkan akan meningkatkan kredibilitas lembaga itu. Namun jika
anggaran yang disusun tidak dapat mencapai tujuan justru mengalami
kegagalan, maka dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan suatu lembaga
serta sasaran yang diinginkan tidak tercapai.
Anggaran belanja yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara merupakan rincian jenis pengeluaran / penggunaan
dana masyarakat untuk belanja berbagai keperluan perusahaan. dari dampak
yang dihasilkan anggaran tersebut baik itu positif maupun negatif, diharapkan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat
mengetahui kekuatan maupun kelemahan tersebut, sehingga hal ini dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran di masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian diatas sudah jelas bahwa perencanaan dan
pengendalian mempunyai peran penting dalam mendukung suatu perusahaan
untuk mencapai tujuannya, khususnya di lembaga pemerintahan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Adapun judul tugas akhir ini adalah "Fungsi Anggaran Sebagai Alat
Perencanaan dan Pengawasan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara".
B. Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :
1. Sejauh mana anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan
2. Apakah anggaran dapat membantu pimpinan dalam perencanaan kegiatan
dan mengendalikan kinerja operasional serta memotivasi karyawan untuk
memperbaiki kinerja.
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apakah anggaran yang dibuat oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah
berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan.
b. Untuk mengetahui bagaimana anggaran berfungsi sebagai alat
perencanaan dan pengawasan yang sebenarnya.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang fungsi anggaran
sebagaialat perencanaan dan pengawasan.
b. Bagi BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera
Utara, sebagai bahan masukan atau pertimbangan agar dapat
melaksanakan aktivitas dengan lebih efektif, efisien serta lebih
bijaksana dalam pengambilan keputusan pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
c. Bagi Pembaca, sebagai informasi perbandingan didalam penelitian dan
untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya
dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey / Observasi
Penelitian ini dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No. Kegiatan
Juni 2014
I II III IV
1 Pengesahan tugas akhir
2 Pengeluaran judul
3 Permohonan izin riset
4 Penunjukan dosen pembimbing
5 Pengumpulan data
6 Penyusunan tugas akhir
7 Bimbingan tugas akhir
8 Penyelesaian tugas akhir
2. Rencana Isi
Rencana Isi terdiri dari empat babyaitu, pendahuluan, profil Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, fungsi
anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah provinsi Sumatera Utara, dan penutup
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian yang
menjabarkan tentang jadwal survey/observasi dan rencana isi.
Sehingga pembaca dapat mengetahui secara langsung sebab dalam
penelitian yang dilakukan.
BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Dalam bab ini diuraikan mengenai Sejarah Ringkas, Struktur
Organisasi, Uraian Tugas (job description), Jaringan Usaha,
Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Usaha. Sehingga bab ini
secara keseluruhan mengenalkan profil perusahaan kepada
pembaca.
BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Bab ini menjelaskan mengenai Anggaran dan Penyusunan
Anggaran, Anggaran Sebagai Alat Perencanaan, Anggaran Sebagai
Alat Pengawasan, dan Realisasi Anggaran.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran akan dibahas pada bab IV ini yaitu memberi
penjelasan secara singkat mengenai topik - topik yang dibahas pada
bab sebelumnya.
BAB II
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Sejarah Ringkas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
adalah suatu instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk
mengkoordinir pembangunan didaerah Sumatera Utara yang beralamat di
Jalan Dipenogoro No. 21 A Medan. BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara
dipimpin oleh seorang kepala badan dan dibantu oleh suatu sekretaris dan
lima bidang perencanaan.
Sejarah berdirinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara ialah setelah
pemerintah orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang secara
konkrit berusaha meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan
rakyat lebih diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka
pemerintah melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun
program-program pembangunan yang menyeluruh dengan menitikbratkan
pembangunan terutama pembangunan prasaran umum seperti membuat
jalan, jembatan, dan prasarana pertanian rakyat.
Untuk menyusun program – program pembanguan nasional dibentuk
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) di pusat,
BAPPEDA Tingkat I penyusun suplemen Perencanaan Nasional di Tingkat I
Penyusun Komplementer di tingkat Kabupaten/Kotamadya.
Maka pada tahun 1963 di Sumatera Utara dibentuk suatu Badan
Koordinasi Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung
diketahui Gubernur Kepala Daerah Tingkai I Sumatera Utara dan Sekretaris
Residen yang waktu itu dijabat oleh P.R Telaunbanua yang merupakan badan
yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang selanjutnya di ganti
menjadi Badan Koordinir Pembangunan Daerah Sumatera Utara
(BAKOPDASU) yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Ketua
Harian Residen P.R Telaunbanua dan Sekretaris Sutan Sitompul, kemudian
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU)
yang merupakan badan yang pertama kali mengkoordinir perencanaan
pembanguan didaerah Sumatera Utara yang diketahui oleh Ir. M. Sipahutar
dan sekretaris oleh Netap Bukit. Pada periode ini telah disusun draft Repelita
I Provinsi Sumatera Utara.
BAKOPDASU berperan sebagai lembaga yang pertama menangani
masalah-masalah yang menyangkut program pembangunan di daerah dari
tahun 1969 sampai dengan tahun 1974 (PELITA II). Pada periode ini telah
diberlakukan Inpres Tingkat I yang menyangkut program pembanguan jalan
dan jembatan di daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.
1. Visi dan Misi
a. Visi
Dalam menjalankan fungsinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara
mempunyai visi yaitu Menjadi badan perencanaan yang visioner, profesional,
transparan, berkualitas, akuntabel, dalam mewujudkan Sumatera Utara yang
berdaya saing.
b. Misi
1. Meningkatkan ketajaman berpikir yang sistematis dan teknokratik;
2. Meningkatkan profesionalisme aparatur;
3. Meningkatkan keterbukaan informasi perencanaan dan rencana
pembangunan yang dihasilkan;
4. Meningkatkan produktifitas BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan
kualitas dokumen perencanaan daerah;
5. Meningkatkan integritas dan tanggungjawab dalam perencanaan
pembangunan.
2. Logo dan Makna Logo Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Sumatera Utara
Gambar 2.1
Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti lukisan, dan lencana yang
dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau maksud
tertentu. Logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara sama dengan logo
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Makna dari logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai
berikut :
a. Padi dan Kapas menggambarkan lembaga pemerintah yang berupaya
mengisi kemerdekaan dengan daerah untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur.
b. Bintang menggambarkan bahwa PEMPROVSU dalam melaksanakan
tugas tidak ditujukan hanya terhadap kehidupan duniawi saja tetapi
tidak terlepas dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Gunung menggambarkan posisi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh
bukit barisan dan juga menggambarkan pertahanan dan pndasi
pemerintahan yang kuat.
d. Rantai menggambarkan bahwa pemerintah dan rakyat bersatu saling
tolong –menolong melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara.
e. Tangan menggambarkan bahwa pemerintah selalu siap untuk
melindungi rakyat dan membantu rakyat.
f. Warna hijau melambangkan daerah Sumatera Utara yang subur dan
kaya dengan hasil pertaniannya
g. Pita kuning menggambarkan semangat dan cita-cita pemerintah.
Dalam pita tersebut tertulis “Teku Berkarya, Hidup Sejahtera, dan
Mulia Berbudaya”.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama
yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format merumuskan bidang
tugasnya masing-masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang
Berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2001 tentang tugas pokok dan fungsi
BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan dijabarkan lagi menurut struktur
organisasi Pergub 5A/2011 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas BAPPEDA
Provinsi Sumatera Utara dijelaskan bahwa struktur organisasi BAPPEDASU
dipimpin oleh Kepala dengan dibantu oleh satu Sekretaris dan lima (5) bidang
perencanaan yaitu Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan, Bidang
Perencanaan Sumber Daya Manusia & Sosial Budaya, Bidang Perencanaan
Sarana dan Prasarana, Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pengelolaan
Lingkungan, Bidang Pengendalian Evaluasi dan Statistik.
Agar sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik maka sangatlah
diperlukan adanya struktur organisasi didalam keorganisasian dimaksud.
Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat
mempertinggi efisiensi kerja, sedangkan organisasi bertujuan untuk memiliki
hubungan yang baik antara tiap-tiap bagian kerja yaitu dengan adanya
kesatuan perintah dan tanggung jawab serta dapat menjamin pengawasan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu dengan melihat
struktur organisasi yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Provinsi Sumatera Utara. Maka instansi pemerintah ini memakai struktur
organisasi garis dan staf. Kekuatan organisasi ini terletak pada kenyataan
bahwa pengawasan (kontrol) yang dapat diperoleh melalui pelimpahan
Tabel 2.2
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Sumatera Utara
Jabatan
Nama
Kepala BAPPEDA DR. Drs. Arsyad, MM
Sekretaris Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si Sub Bag. Umum
Sub Bag. Keuangan Sub Bag. Program
Tri wibowo, MAP Siti Rahmah, SE, M.AP Sri Langkat Wahyuni, S.Sos
Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan
Sub Bidang Produksi
Sub Bidang Ekonomi dan Keuangan
Ir. Hasmirizal Lubis, M.Si
Ir. Ardiston Simanjuntak, M.AP M. Arsyad Siregar, SE, M.Si
Bidang Perencanaan SDM dan Sosial Budaya
Sub Bidang pemerintahan umum Sub Bidang kesejahteraan rakyat
Ir. Syarial Adinda Pulungan, M.AP
Baris Parlindungan Tambunan, M.Si Hendra Yudi, M.kes
Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana
Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Sumber Daya Air
Poppy M. Hutagalung, SE, MT
Ir. M. Taufik Harsudi, M. SE
Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan wilayah
Sub Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman hayati
Ir. Mulyadi Simatupang, MM
Ir. Poppy Pasaribu, M.Si
Ir.Panusunan Harahap
Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring
Sub Bidang Statistik dan Pengendalian Sub Bidang Evaluasi
Drs. Mariod Sormin, M.Si
Ir. Primawati Pangaribuan, MSi Effendi Ritonga, SE
C. Job Description
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun
2011 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara maka Bappeda Provinsi
Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan
daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata
ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian,
evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
Berikut ini adalah Job Description pada Badan perencanaan
pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara:
1. Badan (Pasal 2)
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan
keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan
pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi,
monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
b. Kepala Badan mempunyai uraian tugas:
1. menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
2. menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural
3. menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
4. menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana
kegiatan sesuai arahan pembangunan nasional dan pembangunan
daerah;
5. menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma
dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan
pembangunan dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang
perencanaan pembangunan daerah;
6. menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM
dibidang perencanaan pembangunan daerah;
7. menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah Tahunan, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah;
8. menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana
Strategis;
9. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan teknis dibidang Perencanaan;
10.menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang
pemerintahan umum, kesejahteraan rakyat, perhubungan, sumber
daya air, tata ruang dan pembangunan wilayah serta kelestarian
lingkungan dan keanekaragaman hayati;
11.menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta
penyajian informasi pembanguna dan statistik.
c. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Kepala Badan dibantu
oleh :
1) Sekretaris Badan Sekretariat
2) Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan.
3) Bidang Perencanaan SDM/Sosial Budaya.
4) Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana.
5) Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
6) Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik
7) Kelompok Jabatan Fungsional
d. Sekretariat dan Bidang pada Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris
dan Kepala Bidang, Sub Bagian pada Sekretariat dan Sub Bidang pada
Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub
Bidang.
2. Sekretariat (Pasal 3)
a. Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketatausahaan,
urusan umum, keuangan dan program ;
b. Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
2. penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup Sekretariat;
3. penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada Lingkup
4. penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada Lingkup
Sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan Badan;
5. penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
dan kritik dibidang urusan umum, keuangan dan program;
6. penyelenggaraan kegiatan, koordinasi, monitoring dan evaluasi
urusan umum, keuangan dan program;
7. penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan rencana
pembangunan jangka menengah dan tahunan Badan, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan;
8. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,
sesuai bidang tugas dan fungsinya;
9. penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;
10.penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang
ditetapkan.
c. Sekretariat mempunyai uraian tugas :
1) menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perencanaan
ekonomi dan keuangan;
2) menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan kebijakan petunjuk
pelaksanaan di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
3) menyelenggarakan penyusunan perencanaan pembangunan
daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
4) menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan
swasta di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan
mengacu pada pedoman yang ditetapkan Pemerintah;
5) menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan
daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
6) menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan
ekonomi dan keuangan;
7) menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
8) menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama
pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta,
dalam dan luar negeri di bidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
9) menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar,
norma dan kriteria pelaksanaan perencanaan di bidang perencanaan
10)menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan
di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan, keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata,
perdagangan, koperasi, jasa, industri, sumber daya alam dan
kelautan;
11)menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil
pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
12)menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil
pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan
keuangan;
13)menyelenggarakan monitoring kegiatan pembangunan daerah di
bidang perencanaan ekonomi dan keuangan.
d. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris dibantu oleh :
1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Program;
Pasal 4
a. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai uraian tugas :
1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat
dan Sub Bagian Umum;
3) melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian;
4) melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja
dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan
dan pelatihan kepemimpinan/Struktural, fungsional dan teknis;
5) melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;
6) melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi
serta pemberhentian pegawai;
7) melaksanakan pengusulan peningkatan kesejahteraan pegawai di
lingkungan Badan;
8) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
9) melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan;
10)melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan,
pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip;
11)melaksanakan penggandaan naskah Dinas;
12)melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat;
13)melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan
umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat,
14)melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasana,
pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan
kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, Keamanan,
keindahan dan layanan kantor;
15)melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring
kegiatan Sub Bagian Umum;
16)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
17)melaksanakan penyerasian ketikan dan tata bahasa naskah Dinas;
18)melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai
dengan bidang tugasnya;
19)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang
tugasnya;
20)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Sekretariat, sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
21)Mengawasi internal perusahaan secara keseluruhan agar tidak ada
penyimpangan/penyelewengan yang terjadi.
b. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :
1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan rencana/program kerja Sekretariat dan
Sub Bagian Keuangan;
3) melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan;
4) melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan
Badan;
5) melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan
Daerah;
6) melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;
7) melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis
administrasi keuangan;
8) melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan
tambahan lainnya;
9) melaksanakan verifikasi keuangan;
10)melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
langsung pada Badan;
11)melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan
bahan pertanggungjawaban keuangan;
12)melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan
pelaporan administrasi keuangan;
13)melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan Dinas
Pegawai;
14)melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan;
15)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
bidang tugasnya;
17)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang
tugasnya;
18)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Kepala Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:
1) melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat
dan Sub Bagian Program ;
3) melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja
sekretariat, Sub Bagian Program dan Bidang-bidang yang meliputi
kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah;
4) melaksanakan penyusunan rencana kegiatan dan sistem kerja di
lingkup Bappeda Provinsi Sumatera Utara serta penerapan dan
pelaksanaan evaluasi sesuai dengan ketentuan dan standar yang
ditetapkan;
5) melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem perpustakaan,
arsip dan dokmentasi publikasi hasil pembangunan daerah
sumatera utara;
6) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
7) melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan
bidang tugasnya;
8) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretariat,
sesuai bidang tugasnya;
9) melaksanakan pembuatan laporan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai standar yang
ditetapkan.
D. Jaringan Kegiatan
Jaringan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Sumatera Utara adalah
1. Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan
keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelola
lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan
statistik serta tugas pembantuan.
2. Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah;
Keuangan, Sumber Daya Manusia, Tata Ruang dan Pengelolaan
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Pengendalian, Evaluasi Monitoring
dan Statistik;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Perencanaan
Pembangunan Daerah;
d. pelaksanaan tugas pembantuan dibidang Perencanaan Pembangunan
Daerah;
e. pelaksanaan Pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal; dan
E. Kinerja Usaha Terkini
I
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
1 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
2 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dan Tapkin Instansi Bappeda Provsu.
3 Penyusunan RKA dan DPA SKPD
4 Penyusunan Renja Instansi Bappeda Provsu.
II Program Pengembangan Data/Informasi.
5 Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provsu.
6 Penyusunan Data Pendukung LKPJ, LPPD dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provsu.
7 Penyusunan Buku Alokasi Dana Program/Kegiatan Pembangunan Daerah Provsu.
8 Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Prov. Sumatera Utara.
9 Publikasi dan Informasi Pembangunan Provsu.
10 Pelaksanaan Pameran Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
11 Evaluasi RPJMD Provsu Tahun 2009-2013.
12 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi Geospasial Provsu.
13 Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Kab./Kota Provinsi Sumatera Utara.
14 Pelaksanaan Publik Hearing Tentang Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
III
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
15 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan Mebidangro dan Kawasan Perkotaan Lainnya.
IV Program Perencanaan Pembangunan Daerah
16 Penetapan RPJMD 2014-2018.
17 Penyusunan dan Penetapan RKPD 2015.
18 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD.
19 Penyusunan Perubahan RKPD 2014.
20 Penyusunan Dokumen Penganggaran Untuk Mendukung Penyusunan R.PAPBD Provsu 2014 dan R.APBD 2015.
21 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Perumahan dan Bangunan Gedung.
22 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Air Minum dan Sanitasi (Air Limbah, Drainase,Persampahan) Permukiman.
23
Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkungan Hidup, Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, (Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlin-dungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perda Provsu Nomor 5 Tahun 2008).
24
Pembinaan dan Koordinasi Terkait Adaptasi Perubahan Iklim Provsu (sesuai Instruksi Gubsu Nomor 188.54/05/INST/2012 tentang Adaptasi Iklim Ekstrim sebagai Upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumatera Utara 2012-2020).
25
Pembinaan dan Koordinasi Terkait Mitigasi Gas Rumah Kaca Provsu (sesuai dengan Peraturan Gubsu Nomor 36 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provsu Tahun 2012-2020).
26 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Sumber Daya Air Provsu. 27 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Bidang Transportasi.
28 Pembinaan, Konsultasi dan Evaluasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota.
V Program Peningkat. Kapasitas Perencanaan Daerah
30 Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Perencanaan Bidang Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara.
31 Pembinaan dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun 2014.
32 Pembinaan dan Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Provinsi Sumatera Utara
33 Pembinaan dan Koordinasi Program dan Kegiatan Pembangunan SKPD dan Instansi Vertikal di Bidang SDM dan Sosial Budaya.
34 Pembinaan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Provsu.
F. Rencana Kegiatan
NO Rencana Kegiatan Target Kinerja
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 12 bulan
2 Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumberdaya Air dan Listrik 4 jaringan
3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 12 bulan
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 bulan
5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 12 bulan
6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100%
7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
40 buku
8 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 bulan
9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah. 12 bulan
NO Rencana Kegiatan Target Kinerja
10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah. 33 kab/kota
11 Penyediaan Kegiatan Pendukung Pengadaan Barang dan Jasa.
12 bulan
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
12 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 2 gedung
13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kenderaan Dinas/Operasional.
18 roda 4 dan 10 roda 2
14 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. 12 bulan
15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan 3 jaringan
16 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 1 paket
III Program Peningkatan Disiplin Aparatur
17 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 150 stel
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
18 Pendidikan dan Pelatihan Fromal
20 pegawai
19 Peningkatan Kwalitas Jasamani dan Rohani 140 pegawai
BAB III
FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Anggaran dan Penyusunan Anggaran
Sebelum membahas lebih jauh mengenai penyusunan anggaran,
penulisakan menguraikan terlebih dahulu mengenai anggaran.
Pengertian Anggaran
Penganggaran merupakan salah satu alat manajemen yang berkaitan
dengan fungsi perencanaan dan pengendalian yang digunakan secara luas
untuk menjalankan tanggung jawab manajerial dan memenuhi tujuan
perusahaan.
Aspek perencanaan dan pengawasan merupakan dua fungsi utama
manajerial di dalam dunia bisnis.Perencanaan mencakup kegiatan
menetapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran, memilih tindakan
untuk mencapai tujuan, dan menciptakan kegiatan - kegiatan yang diperlukan
untuk menterjemahkan rencana menjadi tindakan - tindakan dan
merencanakan kembali untuk mengoreksi adanya penyimpangan. Sedangkan
pengawasan menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai
pembanding antara prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar
yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan perbaikan untuk itu sebelum
dilaksanakan aktivitas operasinya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara terlebih dahulu menyusun suatu anggaran yang
29
diproyeksikan ke dalam laporan keuangan yang dibuat per tahun.
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
Rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran
sering kali disebut juga dengan rencana keuangan. Anggaran adalah satuan
kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting yang artinya segala
kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur
pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Dari definisi tersebut, ada empat unsur yang sangat penting dalam suatu
anggaran yaitu :
a. Rencana, yaitu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau
kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan dating
b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup seluruh
kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada
dalam perusahaan yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan
produksi (producing), kegiatan pembelanjaan (financing), kegiatan
administrasi (adminiatrating), serta kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan masalah personalia. Anggaran nantinya akan
dijadikan sebagai pedoman kerja, maka anggaran harus mencakup
seluruh kegiatan perusahaan.
c. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit yang dapat diterapkan pada
d. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa
anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu
tertentu. Hal ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam anggaran
adalah taksiran-taksiran tentang apa yang terjadi serta apa yang
dilakukan diwaktu yang akan datang.
Tujuan Anggaran
Tujuan penyusunan anggaran adalah untuk :
1. Menentukan suatu cara yang paling menguntungkan, yaitu
usaha-usaha bisa diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Membantu manajemen dalam mengendalikan jalannya kegiatan
operasional.
3. Menyatakan harapan perusahaan/organisasi secara jelas dan
formal, sehingga bisa memberikan arah terhadap apa yang hendak
dicapai manajemen
4. Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak
terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan
5. Menyediakan rencana secara terperinci mengenai aktifitas dengan
maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan
yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai
tujuan.
6. Mengkoordinasi cara yang akan ditempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber daya
7. Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu
dan kelompok, serta menyediakan informasi yang menyadari perlu
tidaknya tindakan koreksi.
Manfaat Penyusunan Anggaran :
1. Anggaran sebagai perencanaan terpadu yang digunakan sebagai
alat merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan
pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara
menyuruh
2. Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan perusahaan yang berguna
baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah
3. Anggaran sebagai alat pengkoordinasian yang dapat memperbaiki
koordinasi kerja intern perusahaan
4. Anggaran sebagai alat pengawasan kerja yang memerlukan
serangkaian standar prestasi yang bisa dibandingkan dengan
realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai
kinerjanya.
5. Anggaran sebagai alat evaluasi perusahaan yang menerapkan
standar yang relevan memberikan pedoman baik bagi perbaikan
operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang
ditempuh.
Untuk mengoptimalkan anggaran, penyusunannya perlu memperhatikan
syarat sebagai berikut :
1. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis
dengan keadaan yang mungkin berubah
3. Kontinyu, membutuhkan perhatian terus menerus dan tidak merupakan
suatu usaha yang insidentil.
Dalam menjalankan kegiatan operasinya, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara terlebih dahulu menetapkan
atau menyusun suatu anggaran.Penyusunan anggaran di dalam suatu
perusahaan tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan
sebagai alat perencanaan dan pengawasan kerja perusahaan.
Anggaran merupakan suatu rencana periodik yang di susun berdasarkan
program yang telah di buat dan merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka
waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang sebagai pedoman
bagi pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu perusahaan.
Adapun yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara dalam prosedur penyusunan anggaran pendapatan
dan belanja adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja
2. Menyusun rencana kerja dan anggaran kemudian disampaikan ke
sekretariat tim anggaran pemerintah daerah untuk dibahas mengenai
sinkronisasi dengan dokumen rencana kerja pemerintah daerah dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
3. Anggaran dapat dijalankan.
Penyusunan anggaran dalam suatu perusahaan merupakan tahap akhir dari
proses perencanaan menyeluruh persetujuan untuk :
a. Menentukan tujuan-tujuan maupun sasaran yang dicapai oleh perusahaan
b. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijakan-kebijakan
perusahaan
c. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia
d. Menggunakan sarana dan prasarana yang ada dengan seefektif mungkin
e. Membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya yang ada di
perusahaan
f. Membantu memprediksi kinerja perusahaan.
B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan
Setiap perusahaan harus membuat suatu perencanaan yang merupakan
proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai dalam jangka
pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan perusahaan. Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan
tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan
sesuatu agar apa yang diinginkan dapat berhasil dengan baik.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa adanya suatu perencanaan dapat
diketahui apa yang harus dilakukan, bagaimana caranya, kapan waktu yang
tepat untuk melakukannya dan siapa yang harus melakukannya.
Setiap perusahaan mempunyai tujuannya masing-masing.Tujuan ini
dan pendek. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera
Utara harus mempunyai perencanaan yang baik untuk mencapai tujuannya
Anggaran merupakan bagian yang penting dari proses perencanaan karena
anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada
menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik
menyelaraskan strategi dari struktur organisasi, manajemen dan personelnya
serta tugas-tugas yang perlu diselaraskan.
Anggaran yang angkanya terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal
bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan.Apabila
anggaran menjadi terlalu besar maka seluruh rencana anggaran mungkin
perlu diperbaiki. Dengan kata lain anggaran merupakan kompas, yang
menjadi arah dan pedoman kerja bagi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Sumatera Utara untuk mencapai tujuan.
Ada lima langkah dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut :
1. Mengadakan evaluasi terhadap variabel-variabel eksternal dan internal
agar dapat menetapkan tujuan yang realistis.
2. Menetapkan tujuan umum perusahaan. Tujuan ini bersifat umum dan
jangka panjang.Contoh : Tujuan yang menyangkut hal-hal ekonomi,
konsumsi, pemilik modal.
3. Menjabarkan tujuan umum ke dalam sasaran khusus
4. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan
5. Menetapkan financial plan sebagai penjabaran operasional dari tujuan \
dan strategi tersebut.Penetapan ini merupakan perencanaan yang
bersifat operasional dan dinyatakan secara kuantitatif.
Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan
berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif-alternatif ini dan
memilih alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling
tepat.
Hubungan Perencanaan dengan Anggaran
Anggaran hampir selalu merupakan bagian penting dari proses
perencanaan, karena anggaran memuat keputusan mengenai pengalokasian
sumber daya menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan
dengan baik akan menyelaraskan strategi dan struktur organisasi,
manajemen, personil-personilnya, serta tugas-tugas yang perlu
diselesaikan. Anggaran yang berlebihan sering kali merupakan tanda awal
bahwa aktifitas tidak berjalan sesuai yang direncanakan.
Anggaran disusun berdasarkan asumsi dari perencanaan, serta data
akuntansi dan keuangan.Apabila terdapat penyimpangan harus diselidiki
penyebab penyimpangan tersebut dan bila perlu dilakukan tindakan
korektif.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
mempunyai anggaran pendapatan dan belanja dan juga anggaran
rekapitulasi pendapatan dan belanja per bulan. Dalam penyusunan
anggaran, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera
1. Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan
didapat, yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan
2. Analisa terhadap belanja-belanja yang mungkin akan didapat yang
berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan
3. Analisa terhadap belanja-belanja yang terjadi di perusahaan yang naik
turunnya belanja tersebut dipengaruhi oleh harga pasar
4. Analisa terhadap belanja dan pendapatan yang biasanya terjadi pada
tiap-tiap bulan anggaran
Dengan adanya penyusunan anggaran maka fungsi anggaran tersebut dapat
terlaksana dengan baik sebagai alat perencanaan dan pengawasan di Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, anggaran ini
dapat membantu pemimpin untuk merencanakan dokumen kegiatan dan
mengendalikan kinerja operasional diantaranya adalah :
1. Menyusun rencana kerja
2. Menyusun rencana pembangunan jangka menengah
3. Menyusun rencana kerja pemerintah daerah
4. Menyusun rencana strategi
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa fungsi anggaran berperan
penting dan berjalan dengan baik sebagai alat perencanaan dan pengawasan
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara,
yang mana anggaran dapat membantu pemimpin untuk merencanakan
kegiatan operasional dan mengendalikan kinerja serta memotivasi karyawan
untuk memperbaiki kinerja.
C. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan
Pengawasan merupakan proses pengukuran dan pengevaluasiam kinerja
aktual dari setiap bagian dalam suatu perusahaan, dan kemudian
melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan.
Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan
dengan semestinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau
pengendalian.seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan harus diawasi
secara terus menerus, jika pihak manajemen ingin tetap berada dalam
batas-batas yang telah ditetapkan.
Pengawasan terdiri dari lima macam langkah yaitu :
1. Mengukur hasil kegiatan aktual dengan tujuan sasaran atau kinerja dan
melaporkan penyimpangan yang timbul dalam performance report
2. Membuat analisis atas penyimpangan yang timbul tersebut
3. Mempertimbangkan alternatif pemecahannya
4. Memilih alternatif untuk perbaikan
5. Mengadakan perbaikan skenario dan implementasi alernatif tersebut
serta melakukan tindak lanjutnya.
Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar yaitu :
1. Pengawasan Awal
Pengawasan ini dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakan
dilaksanakan untuk menjamin bahwa sumber daya manusia dan bahan
mentah telah disiapkan dan perusahaan telah siap unuk melaksanakan
2. Pengawasan Berjalan
Pemantauan dengan menggunakan observasi personal dan
laporan-laporan terhadap aktivitas berjalan untuk menjamin bahwa tujuan dapat
dicapai dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar
selama operasi perusahaan.
3. Pengawasan Umpan Balik
Tindakan pasca operasi, yakni memfokuskan pada hasil periode
sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas di masa datang.
Ada tiga elemen dari struktur pengawasan internal suatu perusahaan yaitu :
1. Pengawasan lingkungan yang merupakan kerangka kerja utama diantara
kebijakan pengawasan dan prosedur operasi.
2. Pengawasan sistem akuntansi yang terdiri dari catatan dan prosedur yang
digunakan untuk mencatat, memproses, melaporkan semua transaksi
perusahaan, memelihara tingkat kepercayaan terhadap aset dan hutang
perusahaan.
3. Pengawasan prosedur yang merupakan langkah khusus untuk
meminimumkan resiko terhadap ancaman tertentu.
Pengawasan memiliki tiga aspek yaitu :
1. Pengawasan manajemen sebagai salah satu bagian dan tanggung jawab
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen
2. Pengawasan manajemen lebih luas dari pengawasan internal termasuk di
dalamnya merancang sistem untuk mengurangi tingkat kesalahan dan
ketidakteraturan serta aktifitas yang positif untuk pencapaian tujuan
3. Pengawasan manajemen yang berorientasi pada karyawan atau pegawai
yaitu dengan memberi fasilitas untuk suksesnya pencapaian tujuan
perusahaan.
Dengan adanya pengawasan dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang
telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan
yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus
dilakukan untuk memperbaikinya.
Adapun peranan anggaran sebagai alat pengawasan pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, yaitu sebagai berikut :
1. Mencegah terjadinya pemborosan
2. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi
3. Sebagai alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang
telah dicapai perusahaan
4. Mengendalikan operasi dan belanja serta pengeluaran perusahaan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara tidak
memiliki pengawasan internal yang khusus dalam pengawasan kegiatan
operasionalnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera
Utara hanya melibatkan auditor dari luar untuk mengawasi anggaran perusahaan
dalam jangka waktu enam bulan sekali. Berdasarkan hasil audit tersebut kepala
pimpinan dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam perusahaan telah
melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.
Hubungan Anggaran dengan Pengawasan
perusahaan/organisasi. Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan
dengan semestinya, maka diperlukan suatu pengendalian.
Dengan adanya pengawasan dapat dilihat secara jauh perencanan yang telah
dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi.Perbedaan antara
anggaran dan realisasi disebut penyimpangan/variance. Penyimpangan terjadi
dalam dua kemungkinan, yaitu :
1. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance)
2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance)
Dalam hal biaya, atau cost maka jika realisasi lebih besar dari pada budget
maka dianggap tidak menguntungkan (Unfavorable). Sebaliknya jika realisasi
lebih rendah dari budget dianggap menguntungkan (Favorable).
Sebaliknya dalam hal penghasilan laba, jika realisasi penghasilan atau laba
yang diperoleh lebih besar dari budgetnya maka justru menguntungkan
(Favorable).Sedangkan jika realisasi penghasilan atau laba lebih kecil daripada
budgetnya dianggap tidak menguntungkan (Unfavorable).
Penyimpangan-penyimpangan tersebut baik yang menguntungkan maupun
yang tidak menguntungkan di evaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan
pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya yang disusun
berdasarkan pengalaman dan data aktual dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan adanya pengawasan dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang
telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi.Perbedaan antara
anggaran dan realisasi disebut penyimpangan/variance.
Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu :
1. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable variance)
2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable variance)
Untuk memahami lebih dalam mengenai penyimpangan-penyimpangan tersebut
berikut contoh pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut :
Tabel 3.1
Contoh Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) No Mata Anggaran Anggaran Realisasi Keterangan
1 BelanjaBarang
-Belanja Bahan
-Belanja Alat Tulis
Kantor
450.000.000
250.000.000
340.000.000
110.000.000
Realisasi dana pada
belanja barang lebih
rendah 250.000.000
daripada dana yang
dianggarkan.Hal ini
menandakan
penyimpangan yang
menguntungkan
Realisasi dana pada
belanja modal lebih
rendah15.000.000
daripada dana yang
dianggarkan. Hal ini
Angkutan Darat penyimpangan yang
menguntungkan
(Favorable Varian)
Tabel 3.2
Contoh Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) No Mata Anggaran Anggaran Realisasi Keterangan
1 BelanjaBarang
-Belanja Bahan
-Belanja Alat Tulis
Angkutan Darat
50.000.000
modal lebih tinggi
25.000.000
Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa
saja yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Hal ini dilakukan untuk
menjamin bahwa anggaran pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara telah efektif dan efisien.
D. Realisasi Anggaran
Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang
digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial.
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah ada, kemudian siatem
akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang
dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran.
Untuk melihat bagaimana fungsi perencanaan pengendalian anggaran
sudah berlangsung secara efektif dan efisien serta penyimpangan yang terjadi
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
dapat dilihat dari hasil yang dicapai , yaitu laporan anggaran realisasi
penerimaan dan pengeluaran dana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 yang akan disajikan dalam tabel 3.3
tentang laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran dana Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 3.3
Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja (Aktual-Realisasi)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Anggaran Pendapatan dan Belanja TahunAnggaran 2012
N o
Mata Anggaran Anggaran Realisasi Selisih
1 PENERIMAAN 16.946.666.498 16.874.175.620 72.490.878
2 BELANJA TIDAK
LANGSUNG
a. BELANJA PEGAWAI
1) GajidanTunjangan 6.156.765.249 6.444.700.596 (287.935.347)
2) GajiPokok PNS 4.622.952.249 4.926.108.220 (303.155.971)
3) TunjanganKeluarga 496.409.000 491.395.229 5.013.771
3 BELANJA LANGSUNG
a. BELANJA PEGAWAI
1) Honorarium PNS 3.456.580.000 2.875.060.000 581.520.000
2) Honorarium Non PNS 79.600.000 72.400.000 7.200.000
3) Honorarium PegawaiHonorer 28.800.000 21.600.000 7.200.000
b. BELANJA BARANG DAN JASA
1) BelanjaBahanPakaiHabis 297.330.000 295.643.600 1.686.400
2) BelanjaAlatTulis Kantor 261.630.000 259.947.200 1.682.800
3) BelanjaAlatListrikdanElektro
nik
35.000.000 34.997.000 3000
4) BelanjaPerangko, materai,
danbendaposlainnya
700.000 699.400 600
5) BelanjaSewaGedung/Kantor 887.800.000 841.034.000 46.766.000
c. BELANJA MODAL
1) Belanja Modal
PengadaanAlat-AlatAngkutanDaratBermotor
595.000.000 583.285.375 11.714.625
2) BelanjaPengadaanAlatkantor 28.100.000 27.305.000 795.000
1. Penerimaan
Realisasi atas penerimaan telah mencapai hasil yang ditargetkan, penerimaan
yang dianggarkan sebesar Rp 16.946.666.498 dan realisasi penerimaan yang
didapatkan sebesar Rp 16.874.175.620.Hal inI terlihat jelas terjadi penyimpangan
yang menguntungkan (Favorable Variance) sebesar Rp 72.490.878, karena
realisasi penerimaan yang didapatkan lebih kecil daripada penerimaan yang
dianggarkan.
2. Belanja
Belanja yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Belanja Tidak Langsung a. Belanja Pegawai
1) Gaji dan Tunjangan
Untuk realisasi gaji dan tunjangan pada badan perencanaan
pembangunan daerah provinsi sumatera utara sebesar Rp 6.444.700.596,- ,
sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 6.156.765.249,- ,
terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable variance)
bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
sebesar Rp 287.935.347,-. yang artinya realisasi lebih tinggi dari yang
dianggarkan. Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk gaji dan
tunjangan pada Bappedasu tahun 2012 lebih besar daripada anggaran yang
disediakan oleh Bappedasu.
2) Gaji Pokok PNS
Jumlah gaji pokok pns pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 4.926.108.220,- , sedangkan anggaran
yang direncanakan sebesar Rp 4.662.952.249,- , terjadi penyimpangan
yang tidak menguntungkan (unfavorable variance) pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp
303.155.971,-. yang artinya realisasi lebih tinggi dari yang
dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk gaji pokok
PNS pada Bappedasu tahun 2012 lebih besar daripada anggaran yang
disediakan oleh Bappedasu, terjadi peningkatan gaji pegawai yang
menyebabkan realisasi anggaran meningkat.
3) Tunjangan Keluarga
Realisasi dana untuk tunjangan keluarga pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 491.395.229,- ,
sedangkan anggaran yang direncanakan sebesar Rp 496.409.000,- , terjadi
penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp
5.013.771,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.Hal
ini disebabkan karena penggunaan dana untuk tunjangan keluarga pada
Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada anggaran yang disediakan
oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya pada tunjangan keluarga tahun
2. Belanja Langsung a. Belanja Pegawai 1) Honorarium PNS
Dana Honorarium PNS yang dianggarkan pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 3.456.580.000,-
sedangkan realisasinya sebesar Rp 2.875.060.000,- , artinya terjadi
penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp
581.520.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang
dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk
Honorarium PNS pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada
anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya
pada Honorarium PNS tahun 2012.
2) Honorarium Non PNS
Anggaran dana honorarium non PNS yang direncanakan pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp
79.600.000,- , sedangkan realisasinya sebesar Rp 72.400.000,- , artinya
terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) bagi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
sebesar Rp 7.200.000,-. yang artinya realisasi lebih rendah dari yang
dianggarkan.Hal ini disebabkan karena penggunaan dana untuk
Honorarium Non PNS pada Bappedasu tahun 2012 lebih sedikit daripada
anggaran yang disediakan oleh Bappedasu, terjadi penghematan biaya