BAB II PROFILPT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
E. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah
Besar kecil nya gaji pegawai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji pegawai bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi. Gaji pokok yang diterima pegawai berbeda jumlahnya,
karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam instansi. Gaji pokok pegawai juga menerima tunjangan lainnya.
Rumus secara sistematis pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan :
PENDAPATAN BERSIH = TUNJANGAN GRADE+TUNJANGAN POSISI+POTONGAN
Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan antara lain sebagai berikut.
1. Hari Kerja
Hari kerja administratif adalah 5 (lima) hari dalam seminggu, yaitu Senin sampai dengan Jum’at
a. Hari Senin – Kamis : 08.00 – 16.30 WIB
b. Hari Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB
c. Waktu Istirahat (Senin – Kamis) : 12.00 – 13.00 WIB d. Waktu Istirahat Jum’at : 11.30 – 13.30 WIB 2. Hari Istirahat
Istirahat mingguan jatuh pada hari Sabtu dan Minggu dan untuk hari libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh. Hari libur mingguan bagi pegawai (karyawan) yang bekerja pada unit kerja yang beroperasi 24 ( dua puluh empat) jam atau bagi pegawai tertentu, Direksi hari libur selain hari libur mingguan yang dimaksud sebelumnya.
3. Kerja Lembur
Kerja lembur dimungkinkan dengan ketentuan tertentu dimana tata cara dan pelaksanaannya ditetapkan dengan keputusan Direksi. Perhitungan uang lembur dihitung berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
4. Cuti
Cuti yang diberikan kepada pegawai (karyawan) dari perusahaan sebagai berikut :
a. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam satu tahun.
b. Cuti besar, diberikan perusahaan kepada Karyawan 6 (enam) tahun sekali yaitu sebanyak 90 (Sembilan puluh) hari.
c. Cuti sakit, diberikan perusahaan kepada karyawan misalkan sakit, melahirkan.
Dokumen – dokumen yang secara umum digunakan dalam sistem penggajian menurut Mulyadi (2001; 75) antara lain :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji, dokumen – dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi kepegawaian berupa surat – surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain,
2. Kartu jam hadir, dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan,
3. Kartu jam kerja, dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu,
4. Daftar gaji, dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan,
5. Rekap daftar gaji, dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji,
6. Surat pernyataan gaji, dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji,
7. Amplop gaji, uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji,
8. Bukti kas keluar, dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji.
Adapun perhitungan gaji dan upah yang terdapat pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan anatara lain :
1. Gaji Dasar sebagai PhDP 2. Tarif Grade
3. P2 ( Tunjangan Posisi)
4. Iuran Peserta Dana Pensiun PLN 5. Potongan Keagamaan
6. Potongan sesuai aturan Perusahaan 7. Potongan bela sungkawa
Tabel 3.1
Daftar Perhitungan Gaji dan Upah Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera UtaraArea Medan
A. PENERIMAAN: 1. TUNJANGAN GRADE : Rp 2. TUNJANGAN POSISI : Rp JUMLAH : Rp B. POTONGAN: 1. IURAN PESERTA DP PLN : Rp 2. POTONGAN KEAGAMAAN : Rp
3. POTONGAN SESUAI ATURAN PERUSAHAAN : Rp
4. POTONGAN BELA SUNGKAWA : Rp
JUMLAH POTONGAN : Rp-
JUMLAH DIBAYAR : Rp-
Pembayaran gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan internal gaji telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan.
Pada prinsipnya, pengawasan internal dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan dapat menghindari penyelewengan-penyelewengan, penggelapan yang dapat menghambat tujuan perusahaan. Pimpinan harus menentukan bahwa pengendalian internal berfungsi dengan benar.
Ada beberapa contoh cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yang sering ditemui dalam suatu organisasi:
1. Pegawai yang fiktif yaitu penerbitan cek gaji kepada orang lain yang tidak bekerja lagi pada perusahaan tersebut.
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud mendapatkan pembayaran dua kali.
3. Membuat kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima karyawan atau pegawai lebih atau kurang dari yang seharusnya dibayarkan.
4. Mencatat total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gajilain dan upah.
5. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk karyawan yang.
Untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan seperti diatas maka perlu adanya suatu pengawasan internal yang didalamnya terdapat pemisahan tugas atau fungsi dimana kegiatan penerimaan karyawan, pencatatan jam kerja atau kehadiran dan penghitungan gaji tiap bulannya tidak boleh dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya tugas rangkap karyawan atau pegawai yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.
Pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan ini, kegiatan operasional yang dilakukan pegawai-pegawainya harus tetap diawasi karena tidak
menutup kemungkinan apabila perusahaan kurang tegas maka pegawai akan melakukan penyelewengan terhadap dana kas masuk dan dana kas keluar.
Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengawasan internal gaji dan baik pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, dilakukan pembayaran gaji dan upah, dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian internal auditor.
1. Bagian keuangan
Bagian keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji yang telah disajikan oleh kepala bagian keuangan kemudian diberikan kepada masing-masing kabag lainnya.
2. Bagian akuntansi
Bagian akuntansi bertugas menandatangani semua bukti pembayaran gaji lalu membukanya kedalam buku besar gaji.
3. Internal auditor
Internal auditor bertugas mengawasi apakah prosedur pembayaran gaji berjalan dengan baik.
Ketiga unsur ini sangat besar pengaruhnya bagi manajemen. Lingkungan perusahaan yang sehat akan membantu pihak manajemen dalam menjalankan tugasnya sehingga suatu sistem akuntansi pada perusahaan akan berjalan dengan efektif. Dan prosedur penggajian yang telah dibuat oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan baik. Sehingga akan tercipta sistem kerja yang penuh tanggung jawab dan rasa kepercayaan.
Dari hasil pengamatan peneliti pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, dapat dilihat bahwa perusahaan telah menjalankan pengawasan internal gaji dan upah dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Pembayaran gaji dan upah para pegawai dibayarkan melalui transfer ke rekening pegawai. Setiap transaksi pembayaran gaji terjadi pada awal bulan. Para pegawai memperoleh pembayaran gaji mereka.
2. Pada saat penerimaan gaji ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi karyawan. Setiap pegawai harus menunjukkan identitas pengenal atau suatu bukti yang menyatakan bahwa pihak tersebut adalah pegawai dari PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan. Dan setiap pegawai harus membubuhkan tanda tangan sebelum gaji tersebut diterima. Hal ini dimaksudkan agar semua gaji yang dibayarkan telah sampai pada orang yang tepat.
Dengan adanya pembagian tugas yang jelas akan membuat dalam proses pembayaran gaji diharapkan tidak terjadi penyimpangan terhadap besarnya jumlah orang yang akan dibayarkan. Sehingga akan diperoleh sistem kerja yang penuh dengan rasa kepercayaan. Dengan demikian system internal pengawasan gaji dan upah pada PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan telah berjalan dengan efektif.
BAB IV