TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
MEDAN
OLEH:
HARRIS TISNA AMIJAYA 092101127
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : HARRIS TISNA AMIJAYA
NIM : 092101127
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN
UPAH PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Tanggal:….. Mei 2013
Ketua Program Studi DIII-Keuangan
Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi NIP. 19760214 200501 1 002
Tanggal:…… Juni 2013
Dekan
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : HARRIS TISNA AMIJAYA
NIM : 092101127
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN
UPAH PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Medan, Mei 2013
Mengetahui Pembimbing
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta salawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat dan hidayah-ya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan
Internal Gaji Dan Upah Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan” ini
dengan baik. Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima dukungan
berupa moril maupun materil. Karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih terutama kepada kedua orang tua tercinta Suharto dan
Yasriwati yang telah memberikan motivasi, nasihat serta doa yang selalu
menyertai penulis. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec.Ac.Ak Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Syafrizal Helmi SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Magdalena Linda Leonita.Sibarani,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
4. Bapak Suherman yang membimbing saya selama melakukan riset di
PT.Perkebunan Nusantara III.
5. Teristimewa buat kedua orangtua penulis tercinta dan yang paling penulis
sayangi Aiptu.Suharto dan Yasriwati yang telah memberikan kasih sayang,
sumber inspirasi dan senantiasa memberikan motivasi dan nasihat, serta doa
yang selalu menyertai penulis.
6. Buat kakek yang saya sayangi (Alm) Drs.H.Amiruddin, SE, Msi yang telah
memberikan kasih sayang dan memberikan motivasi dan nasihat.
7. Buat adek penulis sayangi Silvana Indahwani,terimakasih atas doa dan
dukungan.
8. Buat sahabat penulis sayangi Ellya Hendrik Anthoni Simanjuntak, Benyamin
Situmorang,Anggi Amanda Sari,Fitria Purnama Sari.Terimakasih untuk doa,
dukungan, dan perhatian kalian selama ini. Semoga persahabatan kita tidak
pernah putus.
9. Buat teman-teman magang yang penulis sayangi, Feronica Tarigan, Siti
Cahyati Pratiwi, Dewi Sartika Sinaga,semua teman-teman magang yang
lain.Terimakasih atas kerjasama, dukungan, perhatian dan doa buat penulis.
10.Buat penulis sayangi, Wan Zairina Soraya, Hj.Iriani Fahmi orang yang selalu
sabar menemani, membantu penulis sehingga proses Tugas Akhir ini dapat
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
Penulis sangat mengaharapkan dan menerima kritikan serta saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Medan, Mei 2013
Hormat penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Rencana Penulisan ..……… 6
BAB II PTP.NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Singkat PTP. Nusantara III ( Persero) Medan ... 9
B. Visi dan Misi perusahaan ... 10
C. Bidang usaha perusahaan ... 11
D. Struktur organisasi dan uraian tugas ... 11
BAB III TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Sistem Pengawasan, Gaji dan Upah ... 17
B. Unsur-unsur Gaji Dan Upah ... 21
C. Perhitungan Gaji Dan Upah ... 24
D. Prosedur Pencatatan Gaji Dan Upah ... 30
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya suatu perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan industri berusaha untuk menciptakan iklim usaha yang sehat. Hal
tersebut merupakan tuntutan setiap perusahaan, terutama di era globalisasi seperti
saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam menyebabkan perusahaan
terus-menerus meningkatkan kualitasnya, terutama dalam membina sumber daya
manusianya.
Menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup dan
kemajuan perusahaan, maka perusahaan harus memberikan perhatian khusus
pada faktor produksi ini dan sudah sewajarnya pemilik perusahaan memandang
manusia lebih dari sekedar asset perusahaan tetapi sebagai mitra dalam
perusahaan. Sumber daya manusia khususnya karyawan tidak hanya dipandang
sebagai unsur yang memberikan kontribusi kepada perusahaan, tetapi juga
memberikan dorongan atau motivasi agar selalu dapat memberikan kontribusi
terbaiknya bagi perusahaan. Agar dapat memberikan motivasi, maka perusahaan
perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan karyawan , karena apabila kebutuhan
Untuk mendorong semangat kerja karyawan diperlukan adanya hubungan
kerja yang saling menguntungkan, baik bagi pihak perusahaan maupun bagi pihak
karyawan. Karyawan memberikan prestasi kerja yang baik bagi perusahaan,
sedangkan pihak perusahaan memberikan gaji yang sesuai dengan prestasi dan
golongan atau strata kerja yang telah diberikan bagi perusahaan.
PT.Perkebunan Nusantara III adalah perusahaan perkebunan yang bergerak
di bidang jasa.Perusahaan ini mengutamakan pengabdian kepada masyarakat .Gaji
merupakan suatu bentuk kompensasi yang dibayarkan perusahaan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan.Sistem penggajian yang baik
dapat merangsang timbulnya motivasi kerja sehingga karyawan bisa bekerja lebih
produktif. Karena besarnya gaji akan berpengaruh positif pada kinerja karyawan
dan perkembangan perusahaan.
Dalam keadaan tersebut perlu diadakan suatu penanganan yang dapat
dijadikan kontrol bagi seluruh operasional perusahaan. Salah satunya yaitu dengan
dilakukannya suatu pengawasan internal gaji dan upah yang baik untuk
menunjang kelancaran aktifitas perusahaan itu sendiri. Namun selain itu,
pengawasan internal juga dilakukan untuk menjaga perusahaan dari
kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi, seperti kerugian,
Oleh sebab itu dengan diterapkannya pengawasan internal gaji dan upah
yang baik dan efektif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, pimpinan
perusahaan tidak perlu terus-menerus mengawasi aktivitas karyawan secara
langsung, tetapi cukup dengan pendelegasian wewenang terhadap bawahannya
atau yang sering disebut dengan auditor intern, yakni auditor yang bertugas
menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap
kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan
organisasi.
Dalam sebuah perusahaan, permasalahan gaji dan upah merupakan hal yang
sangat vital, sehingga seringkali menimbulkan kecurangan-kecurangan. Salah satu
contohnya adalah dengan memasukkan nama karyawan fiktif dalam daftar gaji
dan upah, potongan gaji maupun pemberian gaji yang tidak sesuai. Tentu saja hal
ini akan sangat merugikan dan berdampak pada aktivitas pegawai dan
mempengarauhi kelangsungan hidup perusahaan.Pada PT.Perkebunan Nusantara
III Medan kecurangan curangan yang mudah terjadi dalam pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan, antara lain pencatatan kehadiran (absensi) masih
menggunakan alat manual (buku) sehingga pegawai yang datang tidak tepat
waktu atau tidak hadir tanpa alasan yang jelas dapat dengan mudah terjadi
manipulasi data kehadiran. Selain itu masih ada kelebihan maupun kekurangan
uang gaji yang diterima pegawai, karena kurangnya ketelitian dari bagian
Di dalam perusahaan sangat diperlukan kerja sama yang baik antara
pimpinan dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah,begitu juga dengan
karyawan yang ada. Karena kerjasama merupakan kunci untuk mencapai suatu
tujuan yang baik. Sejak awal berdirinya suatu perusahaan harus menyusun dan
merencanakan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan. Untuk mencapai
tujuan antara lain dengan melaksanakan kegiatan administrasi dan pengawasannya
sampai tercapainya tujuan. Perusahaan dapat tercapai, setiap individu dalam
perusahaan harus memberikan sumbangan baik berupa tenaga, pikiran,
pengalaman dan keahlian. Sebagai imbalannya setiap orang akan memperoleh
balas jasa berupa gaji dan upah.
Pihak perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan, yang
diberikan dalam bentuk gaji dan fasilitas yang seimbang dengan pekerjaan yang
dilakukan mereka. Jika karyawan sebagai elemen yang penting dalam lembaga
diabaikan kesejahteraannya maka akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh
sebab itu lembaga harus lebih bijaksana dalam penetapan sistem gaji dan upah
Tujuan utama diadakannya Sistem pengawasan internal gaji dan upah
adalah untuk mengevaluasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem
penggajian dan pengupahan, yang memberikan masukan untuk koreksi atau
perbaikan bagi pihak yang berkepentingan.Oleh sebab itu Sistem Pengawasan
internal Gaji dan Upah ini sangat penting dilakukan untuk menjaga harta milik
perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian
tentang: “SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PTPN III MEDAN.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dealam tugas akhir sebagai berikut:
1. Bagaimana Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PTPN III Medan
2. Bagaimana pemberian gaji dan upah karyawan pada PTPN III Medan.
3. Apakah Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada PTPN III Medan
telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PTP. Nusantara III
Persero Medan dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan
upah.
b. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah
yang diterapkan PTP. Nusantara III Persero Medan telah berjalan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan..
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis
adalah:
a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.
b. Bagi Perusahaan perkebunan, dapat memberikan masukan untuk
memperbaiki pengawasan internal gaji dan upah pada PTP.
Nusantara III persero Medan.
c. Bagi penulis-penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding
untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.
1. Jadwal survei
Adapun jadwal yang akan dilakukan adalah dimulai dari tanggal 10
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling
berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan
tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus
praktis dan sisitematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir
ini disusun sebagai berikut :
• BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai
latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan
manfaat penelitian dan rencana penulisan.
• BAB II :PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai
sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia,
job description, jaringan usaha kegiatan, kinerja
usaha terkini, serta rencana kegiatan
PTP.Nusantara III Medan.
• BAB III : TOPIK PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan defenisi
gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur
pencatatan gaji dan upah, prosedur perhitungan
gaji dan upah, dan pengawassan intern gaji dan
• BAB IV : PENUTUP
Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis
akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan pada PTP.Nusantara III Medan dan
beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat
BAB II
PTP.NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
A. SEJARAH SINGKAT PTP. NUSANTARA III ( PERSERO) MEDAN
Perusahaan Perseroan PT Perkebunan III bergerak di bidang usaha
pertanian dan perkebunan didirikan dengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing,
SH No 12 tanggal 15 April 1976 yang diperbaiki dengan akte Notaris No 54
tanggal 21 Desember 1976 dan pengesahan Menteri Kehakiman dengan surat
keputusan No Y.A 5/43/8 tanggal 28 januari 1977 dan telah telah diumumkan
dalam Lembaga Negara No.52 tahun 1978 yang telah didaftarkan kepada
Pengadilan Negeri Tingkat 1 Medan tanggal 19 Februari1977 No.10/1977/PT.
Perseroan terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan (Perseroan) PT Perkebunan
III di singkat “PT PERKEBUNAN III” merupakan perubahan bentuk dan
gabungan dari PT Perkebunan III dengan PT Perkebunan.
Pendirian perusahaan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan ketentuan
ketentuan dalam Undang – Undang No 9 tahun 1969, Peraturan Pemerintah No 2
tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan dan Peraturan Pemerintah No 28 tahun
1975. Mulai 1984 menurut Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham, Akte Pendirian tersebut telah diubah dan diterangkan dalam Akte Notaris
Imas Fatimah No.94 tanggal 13 Agustus 1984 yang kemudian diperbaiki dengan
Akte No.26 tanggal 8 Maret 1985dengan persetujuan Menteri Kehakiman
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
tanggal 20 Desember 1990, akte tersebut mengalami perubahan kembali dengan
Akte Notaris Imas Fatimah N0.2 tanggal 1 April 1991dengan persetujuan Menteri
Kehakiman No.C2-4939-HT.01.04TH-91 tanggal 20 September 1991.Sesuai
dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 20
Desember 1990.
Pada tanggal 11 Maret 1996 kembali diadakan reorganisasi berdasarkan
nilai kinerja dimana PT Perkebunan III dan PT Perkebunan IX yang didirikan
dengan Akte Notaris GHS. Loemban Tobing, SH No.6 tanggal 1 April 1974dan
sesuai dengan Akte Notaris Ahmad Bajumi, SH No 100tanggal 18 September
1983 dilebur dan digabungkan menjadi satu dengan nama PT Perkebunan
Nusantara III yang bentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.35 tanggal
11 Maret1996. Akte pendirian ini kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI
dengan Surat Keputusan No.C2.8330.HT.01.01.TH.96 dan diumumkan dalam
Berita Negara RI No.81. pendirian perrusahaan yang merupakan hasil peleburan
PTP III dan PTP-IX berdasarkan peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 1996.
B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN • VISI
Mewujudkan PT.Perkebunan Nusantara III ( PERSERO) Medan menjadi
perusahaan agrobisnis yang maju dan sehat serta memiliki daya saing yang
• MISI
a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan sektor perkebunan
bagi pendapatan nasional yang diperoleh dari produksi dan pemasaran
dari berbagai jenis komoditi untuk konsumsi dalam negeri maupun
luar negeri.
b. Menyediakan lapangan kerja untuk kesejahteraan rakyat pada
umumnya dan meningkatkan taraf hidup petani plasma/PIR dan petani
tebu rakyat serta karyawan perkebunan pada khususnya.
c. Memelihara kekayaan khususnya dan menjaga kelestarian alam serta
meningkatkan kesuburan tanah, sumber dan tatanan air.
C. BIDANG USAHA PERUSAHAAN
PT.Perkebunan Nusantara III ( PERSERO) Medan memiliki 28 lokasi
kebun, 2 pabrik dan 7 unit usaha. Kebun yang menjadi tanggung jawab
PT.Perkebunan Nusantara III ( PERSERO) berada di Kabupaten Deli
Serdang, Sergei, Tapanuli Selatan, Langkat, dan Propinsi Papua. Dua
pabrik yang dimiliki berada di kabupaten Deli Serdang dan Langkat.
D. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
Stuktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan
pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan
hirarki dan pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan
tertentu.Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam
dalam struktur organisasi memadukan keterampilan mereka dala suatu
kerja sama yang baik dan serasi bertindak dalam pencapaian tujuan yang
telah direncanakan. Adapun pembagian tugas dari masing-masing bagian
dalam struktur organisasi PTP. Nusantara III (PERSERO) Medan Adalah
sebagai berikut:
1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan Komisaris,
Direktur serta tingkat bawahannya. Tugas dan wewenang RUPS adalah:
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penanggungan modal atas
aset perusaan dalam mencapai tujuan.
3. Mengawasi Dewan komisaris dalam melakanakan tugas yang telah di
bebankan kepadanya oleh para pemegang saham.
2. Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris adalah:
1. Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam
melaksakan pengurusan perseroan.
2. Memberi nasehat pada Direksi termasuk melaksanakan rencana jangka
panjang perusahaan, rencana kerja dan anggaran perusahaan.
3. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan
3. Direktur Utama
Bertanggung jawab kepada RUPS dan Dewan Komisaris
4. Direktur Produksi
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang mengelola bidang tanaman, produksi, teknik dan
teknologi, pengolahan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan
fungsinya.
5. Direktur Keuangan
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang mengelola bidang pengadaan, keuangan dan
akuntansi.
6. Direktur SDM/ Umum
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang mengelola bidang pembinaan dan pengembangan
Sumber Daya Manusia, masalah hubungan antara kerja dan sosial umum.
7. Direktur Pemasaran dan Renbag
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang mengelola bidang pemasaran dan pengembangan.
8. Bagian Sekretariat
Berfungsi sebagai Pembantu Direksi di bidang-bidang yang berhubungan
9. Bagian Satuan Pengawasan Intern
Membantu Direksi dalam mengadakan penialaian atas sistem pengendalian
pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaanya di bidang-bidang tanaman,
teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan umum, pemasaran dan
pengadaan serta memberikan saran perbaikan.
10. Bagian Perencanaan dan Pengkajian
Membantu Direksi Pemasaran dalam melaksanakan penilaian atas sistem
pengendalian/ pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaan nya di bidang
tanaman, teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan umum, pemasaran
dan pengadaan serta memberikan saran perrbaikan.
11. Bagian Tanaman
Membantu Direksi Produksi dalam menyelenggarakan
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan produksi, pemeliharaan tanaman,
investasi tanaman serta peremajaan, rehabilitasi, konversi, diversifikasi,
pupuk dan bahan pertanian dari gudang ke lapangan dan hasil tanaman
pabrik kebun.
12. Bagian Pengembangan
Membantu Direksi Pemasaran dalam melaksanakan pengembangan di
bidang tanaman.
13. Bagian Pembiayaan
Membantu Direktur Keuangan dalam menyelenggarakan pengadaan
14. Bagian Pengadaan
Membantu Direktur Keuangan dalam merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan pengadaan barang-barang lokal maupun impor.
15. Bagian akuntansi dan teknologi
Membantu Direktur Keuangan dalam merencanakan pelaksanaan
manajemen di bidang akuntansi manajemen, verifikasi, dan sistem
imformasi dan kelengkapan pendukungnya.
16. Bagian Pemasaran
Membantu Direksi Pemasaran dalam merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengn komoditi primer yang
meliputi kelapa sawit, karet, kakao, tembakau, dan tebu
17. Bagian SDM
Membantu Direktur SDM melaksanakan fungsi-fungsi manejemen yang
mencakup kegatan administrasi karyawan, pensiun karyawan, dan
pemenuhan sosial dan kesejahteraan serta hubungan antara kerja.
Melaksanakan funsi-fungsi manajemen dan pengembangan sumber daya
manusia yang mencakup kegiatan pendidikan dan latihan, keselamatan dan
kesehatan kerja dan pelayanan kesehatan.
18. Bagian Umum
Membantu Direktur SDM/Umum yang berhubungan dengan masalah
19. Bagian Hukum dan Pertahanan
Membantu Direktur SDM/umum dan melaksanakan masalah hukum dan
agraria
20. Bagian Teknik dan Pengolahann tanaman semusim
Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan pekerjan tanaman
semusim yang berhubungan dengan mesin-mesin/instalansi listrik dan
BAB III
TOPIK PENELITIAN
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti
membutuhkan karyawan untuk menjalankan operasi. Begitu juga dengan
PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang bergerak dalam bidang
Perkebunan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu
bersaing di era globalisasi tentunya harus ada usaha pemimpin untuk memotivasi
para karyawan bekerja lebih baik dan mengabdi kepada perusahaan dengan rasa
yang penuh tanggung jawab.Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja
karyawan yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas
jasa yang bisa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Oleh karena itu jumlah gaji
dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua
pihak baik pemimpin dan karyawan. Untuk itu didalam bab ini penulis mencoba
membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana Sistem Pengawasan
Internal Gaji dan Upah pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
A. Pengertian Sistem Pengawasan Gaji dan Upah
Menurut Mulyadi (2001 : 385 ) Sistem yaitu: kelompok dari dua atau
lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan
tujuan yang sama. Sedangkan sistem pengawasan yaitu sistem yang diartikan
sebagai alat untuk mengendalikan suatu kegiatan.Gaji merupakan jumlah total
yang di bayarkan karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu
Menurut Sugiyurso dan Winarni (2005: 95) upah merupakan imbalan yang
diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih
mengandalkan kekuatan fisik yang pembayarannya biasa ditetapkan secara harian
atau atau berdasarkan unit pekerjaan yang di selesaikan.
Menurut Mulyadi (2001: 373) gaji umumnya merupakan pembayaran jasa
yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayarkan
secara bulanan, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan
berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh
karyawan.
Jadi gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang
diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawan dengan berbagai
tunjangan dan fasilitas lainnya. Gaji dan upah sangat penting bagi karyawan
karena merupakan nilai atau prestasi mereka dan sebagai motivator dalam bekerja,
Hal ini sedemikian penting bagi perusahaan karena gaji dan upah merupakan
komponen biaya yang besar dan perlu secara terus menerus diawasi, Dan karena
pentingnya gaji dan upah maka perlu diperhatikan dan dipertahankan agar
dedikasi pegawai terhadap pengawasan ini tinggi. Perusahaan harus membayar
gaji dan upah secara lancar kepada karyawan hingga karyawan diharapkan
berusaha meningkatkan kinerjanya dan memperjuangkan tugas yang telah
dipercayakan padanya.
Pada umumnya gaji merupakan pembagian yang mempunyai jenjang
penyerahan jasa yang dilaksanakan untuk karyawan pelaksana. Tingkat upah juga
dipengaruhi oleh beberapa seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, inisiatif,
kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan
dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut di atas. Dengan
kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh
yang menguntungkan. Disamping gaji dan upah ada yang disebut tunjangan, uang
lembur, uang makan, serta hal hal lain yang menyangkut hal untuk meningkatkan
motivasi karyawan..
Dapat disimpulkan bahwa sistem pengawasan internal gaji dan upah yaitu
sistem pengawasan gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada karyawan
yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayarkan
secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja
dan waktu kerja. Dan pengawasan intern meliputi rencana organisasi serta semua
cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan dalam
perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan
kebenaran data akuntansi, meningkatkan efesiensi di dalam operasi dan
mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.Dan
demi terciptanya pengawasan yang baik ini maka perusahaan melibatkan bagian
SDM (Sumber Daya Manusia), Bagian inilah diperhatikan hal-hal yang
menyangkut kepentingan karyawan dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai
karyawan.
Dan dibagian SDM ini juga diperhatikan hal yang menyangkut
• Mandor
Bertugas mengawasi setiap karyawan lepas dan memberikan buku hadir
untuk mengabsenei setiap pekerja di dalan setiap hari.
• Bagian gaji dan upah
• Bagian gaji dan upah bertugas mengatur sistem pengupahan atau
penggajian. Adapun sisten pengupahan terbagi 3 yaitu:
1. Pengupahan karyawan piminan
2. Pengupahan karyawan pelaksana
3. Pengupahan karyawan lepas
• Bagian personalia
Yaitu bertugas mengawasi sistem pengawasan para karyawan pimpinan
dan laryawan pelaksana, dengan meneliti kebenaran daftar gaji dan upah
dan daftar potongannya.
• Auditor
Bertugas mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaju dan upah
serta pelaksanaanya yang di tetapkan sesuai ketentuan yang di sepakati.
• Kasir
Memberikan gaji dan upah serta mengawasinya hingga sampai pada
B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, gaji dan upah penting
bagi karyawan karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai
motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar
dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi
penyelewengan. Di dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah
gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, terjadi karena gaji dan upah
sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan atau majikan kepada
pegawai atau buruh.Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT.Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah sebagai berikut.
1. Gaji pokok
Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan
koefisien yang telah ditentukan perusahaan. Gaji pokok ini di tentukan dari
upah minimum propinsi yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Sedangkan
upah minimum yaitu 75 % dari upah minimum propinsi yang di tentukan
oleh UMP ( upah munimum propinsi) dan 25 % dari upah lainnya..
2. Tunjangan tetap
Tunjangan tetap yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai
tambahan yang diberikan yang dibayarkan bersamaan dengan upah bulanan.
3. Tunjangan tidak tetap
Tunjangan tidak tetap yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai
tambahan yang diberikan yang dibayarkan bersamaan upah bulanan namun
4. Tunjangan Struktural
Tunjangan stuktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada ketentuan
sekretariat daerah, dinas daerah dan lain sebagainya.
Tunjangan Jabatan Struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada
sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya.
5. Tunjangan Jabatan
Tunjangan Jabatan adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada
karyawan yang menjabat dengan jabatan tertentu.
6. Lembur/premi
Lembur adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam
kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya lembur ini di berikan pada
karyawan pelaksana. Sedangkan premi merupakam tunjangan atas prestasi
yang di peroleh karyawan.
7. Perlengkapan dan sarana lain-lain, upah ini diterima karyawan secara tidak
langsung sebab diterima dalam bentuk jasa perusahaan seperti pelayanan
kesehatan, hiburan, perumahan, transportasi yang diterima tidak dalam
bentuk uang.
8. Insentif
Sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah mencapai
target tertentu dil luar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada
karyawan apabila bekerja diatas standard yang telah ditentukan sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur oleh perusahaan PT.Perkebunan
melaksanakan kerja, serta hal-hal yang menyangkut ketidak sempurnaan
setiap orang.
Unsur pengawasan Intern Gaji dan Upah berdasarkan IAI (2002 : 341)
yaitu pengawasan internal adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh
keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.
Dalam hal ini dinyatakan bahwa sistem pengawasan ini akan memberi
manfaat yang baik, baik itu bagi perusahaan dan karyawan. Karena tanpa
adanya pengawasan akan suatu pekerjaan, maka akan terlihat sia-sia dimana
tidak akan ada yang menjadi pedoman baik dalam segi apapun itu, sehingga
yang terjadi pekerjaan yang tidak terarah.
Menurut Hermanto (2001:110) Sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur
organisasi perusahaan.
Perbedaan antara gaji dan upah :
1. Gaji
- Berlaku secara nasional
- Dikeluarkan oleh pemerintah pusat
- Biasanya ditinjau 5 tahun sekali
- Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan
- Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan
2. Upah
- Dapat berlaku secara lokal
- Dikeluarkan pemerintahan daerah
- Ditinjau setiap 1 tahun sekali
- Dasar pemberian adalah hasil dan waktu
- Tidak ada sistem kenaikan
- Tidak ada sistem tunjangan
C. Perhitungan Gaji dan Upah
Besar kecilnya gaji dan upah pegawai pada PT.Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji
karyawan bulanan dibayar dalam jumlah tetap sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan UMP ( upah minimum propinsi) . Gaji pokok yang diterima karyawan
Rumus Sistematis :
PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN – POTONGAN
Perkiraan pendapatan karyawan pimpinan
Pendapatan
Gaji pokok ...
Tunjangan struktural ...
Tunjangan jabatan ...
Tunjangan kompensasi strata ...
Iuran dana pensiun ...
Iuran jamsostek APB ...
Tunjangan pph pasal 21 ...
Jumlah total pendapatan kotor ...
Potongan
Pph pasal 21 ...
Angsuran/cicilan ...
Hutang ...
Tembusan masa dinas ...
Jamsostek APB ...
Iuran dana pensiun ...
Jumlah total potongan ...
Santunan sosial
Sewa rumah
Tunjangan tetap
Pemokan anak sekolah
Perawatan sepeda motor
Rapel gaji + thr
Tiket/kompensasi transportasi
Namun dana santunan sosial ini di tetapkan perusahaan sesuai golongan
dan jabatan dan selalu berubah ubah ketentuannya, sehingga tidak menjadi acuan
dalam perkiraan gaji dan upah. Jika karyawan memiliki santunan sosial maka
jumlah pendapatan bersih akan di tambahkan dengan jumlah santunan sosial.
Keterangan perhitungan gaji karyawan pimpinan :
1. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta menurut
ketentuan berlaku yang di tetapkan upah minimum Propinsi Sumatera Utara
2. Upah yang diberikan pemerintah terhadap karyawan dalam bentuk natura
(uang, beras) ataupun baik berupa pakaian, buah-buahnan dan hal-hal lain
yang menyangkut keputusan perusahaan tersebut.
3. Tunjangan tetap ditentukan oleh perusaan yang di dalamnya telah di
perkirakan tunjangan istri karyawan dan juga tunjangan anak.
4. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku pada perusahaan
Adapun tingkatan jabatan di perusahaan perkebunan ini yaitu:
STRATA I.
Golongan IA Pelaksana Pratama
Golongan IB Pelaksana Muda
Golongan IC Pelaksana Juru Pratama
Golongan ID Pelaksana Juru Muda
STRATA II.
Golongan II A Penyelia Pratama
Golongan IIB Penyelia Muda
Golongan IIC Penyelia Madya
Golongan IID Penyelia Utama
STRATA III
Golongan IIIA Pengatur Pratama
Golongan IIIB Pengatur Muda
Golongan IIIC Pengatur Madya
STRATA IV
IVA Penata Madya
IVB Penata Utama
STRATA V
IVA Pembina Madya
Golongan IA sampai dengan IID yaitu karyawan pelaksana yang diberikan lembur
ataupun adanya tunjangan premi. Sedangkan golongan IIIA sampai dengan IVD
yaitu karyawan pimpinan.
5. Tunjangan stuktural yaitu tunjangan yang di dasarkan pada adanya tunjangan
dari sekretariat daerah.
Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PTP. Nusantara III ( persero) Medan
antara lain :
1. Hari Kerja
Hari kerja diberikan selama 5 jam kerja hari. Di dalam 1 minggu yaitu senin
sampai dengan jumat.
a. Senin – kamis
Masuk : 07.30 - 16. 30WIB
Istirahat : 12.00 – 12.30 WIB
Masuk kembali : 12.30- 16.30 WIB
b. Jumat
Masuk : 07.00- 12.00 WIB
c. Sabtu
Masuk : libur
2. Hari istirahat
Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dan istirahat makan siang terhitung dari satu jam pukul 12.00 –
perusahaan sehingga karyawan dapat makan di tempat masing-masing tanpa
meninggalkan tempat pekerjaan.Istirahat mingguan jatuh pada hari sabtu dan
minggu saja dan untuk libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur
dengan pembayaran gaji penuh.
3. Cuti
Pada PTP. Nusantara III (Persero) Medan cuti memiliki beberapa bagian :
• Cuti bulanan
Yaitu dalam bekerja satu bulan penuh maka diberikan cuti sehari
• Cuti tahunan
Sesuai dengan serikat kerja perkebunan PT.Perkebunan Nusantara III ini
ada yang namanya cuti tahunan. Bagi setiap karyawan yang bekerja
selama 12 bulan bekerja diberikan cuti selama 12 hari tetapi cuti ini tidak
dapat diuangkan atau pengganti upah.
• Cuti panjang
Sesuai dengan Serikat Pekerja PT.Perkebunan Nusantara III ini ada yang
namanya cuti tahunan yang berarti bekerja selama 6 tahun maka diberi cuti
selama 30 hari kalender dan bagi yang menjalani secara bertahap maka
diberi cuti selama 25 hari kerja diluar sabtu dan minggu.
• Cuti kehamilan
Dokumen yang penting dalam PTP. Nusantara III (Persero) Medan antara lain :
a. Laporan absensi atau buku harian
b. Daftar / surat keterangan gaji dan upah
c. Amplop gaji dan upah
D.Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah
Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada
baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Dimana
prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan
beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-
transaksi yang sering terjadi.
Adapun hal – hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan
gaji dan upah menurut Mulyadi (2001:385) adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir Prosedur ini bertujuan untuk
mencatat waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi
pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk
kantor administrasi atau pabrik,
2. Prosedur pencatat waktu kerja Pencatatan waktu kerja diperlukan
bagi karyawan difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya
gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa
karyawan tersebut.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji dalam prosedur ini fungsi
4. Prosedur distribusi biaya gaji Dalam prosedur ini biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
menfaat tenaga kerja.
5. Prosedur pembayaran gaji Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi
dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah
pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis ck guna
pembayaran gaji.
Pada PT.Perkebunan Nusantara III, prosedur pencatatan gaji dan
upah bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh Perusahaan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian Umum
a. Data Karyawan
Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan
internal gaji dan upah ini sejak menerima pegawai – pegawai yang
diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat karyawan yang
tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai
dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut ( kawin, tidak kawin,
anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan tunjangan tetap
yang ditentukan oleh perusahaan dan bagian penetapan dan keterangan
lainnya.
b. Karyawan Pencatatan Gaji dan Upah
Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung
gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data – data
karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan.
2.Kepala Bagian Masing-Masing Unit
Kepala bagian masing-masing unit mencek kehadiran para karyawan
sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan ( promosi ).
Bagian keuangan :
 Kasir
Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada karyawan yang telah diterima
setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetujui kepada bagian
keuangan. Setiap karyawan harus membubuhkan tanda tangan ketika dia
menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut kemudian
dikirimkan kasir ke bagian pembukuan akuntansi.
 Bagian pembukuan
Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran
gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan pembayaran tersebut
ke dalam buku besar gaji dan upah.
 Internal Auditor
Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji dan upah merupakan
tugas yang termasuk ke dalam pengawasan fakultas secara menyeluruh.
Dalam hal pengawasan gaji dan upah ini auditor akan mengawasi
dijalankan sebagaiman yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem
pengawasan internal gaji dan upah yang sedang dijalankan.
E.Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Pengawasan pasti berhubungan dengan pengendalian Adapun
pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris
Manajemen, dan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan,
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Sedangkan pengertian dari
pengendalian intern merupakan suatu proses, dijalankan oleh orang, dapat
diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak
bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi.
Pengawasan intern merupakan pengawasan yang sangat membantu
pemimpin dalam suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya sehingga
mempunyai peranan penting bagi perusahaan, yang secara keseluruhan bertujuan
untuk mencegah dan menghindari dari terjadinya kesilapan, kecurangan,
penyelewengan dan manipulasi lainnya pada perusahaan. Untuk terlaksananya
pengawasan intern gaji dan upah dengan baik maka perlu diadakan pemisahan
tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selesai
tidak boleh dikerjakan oleh satu orang Hal ini penting untuk menghindari tugas
rangkap atau ganda yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.
Unsur pengawasan intern gaji dan upah berdasarkan IAI (2002:341) Yaitu
pengawasan internal adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai. Dalam hal ini di
nyatakan bahwa sistem pengawasan ini akan memberi manfaat yang baik, baik itu
bagi perusahaan dan karyawan. Karena tanpa adanya pengawasan, suatu pekerjaan
akan terlihat sia-sia dimana tidak akan ada yang menjadi pedoman baik dalam
segi apapun itu, sehingga yang terjadi pekerjaan yang tidak terarah.
Menurut Hermanto (2001:110) Sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenamg dalam
struktur organisasi perusaaan.Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan
upah serta pengawasan internal gaji dan upah yang baik pada PT.Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan, dilakukan pembayaran gaji dan upah dan
pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian antara lain :
1. Bagian Personalia
Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan Dimana apabila perusahaan
membutuhkan karyawan baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga
kerja baru kepada bagian personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui
oleh kepala bagian yang membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan
formulir permintaan karyawan baru dengan cara mencari karyawan baru
dengan melihat surat-surat permohonan yang sudah ada.
 Karyawan di perusahaan tersebut
 Badan – badan penempatan tenaga kerja
 Advertensi
 Dan lain-lain
Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut, kemudian bagian
personalia menyelenggarakan test untu kemampuan calon-calon karyawan dan
berdasarkan hasil test diumumkan beberapa karyawan yang diterima. Dan
mereka diminta untuk mengikuti test kesehatan, calon karyawan yang
dinyatakan lulus test dan pemeriksaan kesehatan diserahkan kepada
bagian-bagian yang membutuhkan untuk selanjutnya diwawancarai.
2. Bagian Pengawasan waktu
Semuanya pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan wajib
hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Dan
diberikan pada karyawan pengawasan waktu yang sangat ketat sehingga tidak
terjadi penyelewengan jam kerja.
3. Bagian personalia dan Keuangan
Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu gaji
dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan
mengirimkannya kepada kasir di bagian pembukuan.
4. Kasir
Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian
5. Bagian Pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya
dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:
Gaji dan upah xxx
Hutang gaji dan upah xxx
Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah
dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal:
Hutang gaji dan upah xxx
Kas xxx
6. Internal Auditor
Bertugas mengawasi jalannya prosedur pengawasan internal pada perusahaan
tersebut.Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada
lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian
resiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi, dan monitoring.Pada
PTP. Nusantara III (Persero) Medan, sistem pengawasan intern gaji dan upah
dilakukan dengan cara, membuat daftar gaji yang dilakukan oleh pembuat
daftar gaji (SDM) khususnya bagian personalia berdasarkan golongan
masing-masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen
lalu diajukan oleh pejabat penandatangan dengan mengeluarkan Surat
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPUAN
Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang
berhubungan dengan pengendalian dan pengawasan intern gaji dan upah pada
PT.Perkebunan Nusantara III ( Persero) Medan
1. Sistem pengawasan internal gaji dan upah yang telah dilaksanakan
melibatkan beberapa bagian fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab terpisah, antara lain bagian keuangan dan akuntansi.
2. Setiap pembayaran gaji pegawai dilakukan secara tunai dan slip pembayaran
gaji harus ditanda tangani oleh pihak yang bersangkutan.
3. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT.Perkebunan Nusantara
III (Persero) Medan telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4. Sistem penghitungan gaji dan upah pegawai yang diterapakan didasarkan
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Pengawasan dan pengendalian internal gaji dan upah telah efektif
sebaiknya dipertahankan dan perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan
dapat dihindari.
2. Sistem pelaksanaan pengawasan dan pengendalian intern gaji dan upah
mengenai pembayaran, walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada
telah efektif mengingat tidak pernah adanya keterlambatan dalam
pembayaran. Hal ini tentunya dapat dipertahankan dan tingkatkan
sehingga kesejahteraan pegawai dapat bertahan lama, sehingga
meningkatkan produktivitas pegawai.
3. Daftar hadir hendaknya ditanda tangani langsung oleh pegawai yang
bersangkutan.
4. Sistem pengendalian intern terhadap gaji dan upah mengenai fungsi
pemotongan yang dilaksanakan pada perusahaan ini ditingkatkan antara
fungsi keuangan dan akuntansi, agar dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan, karena segala bentuk tindakan dan penyelewengan dan
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 2002, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode,
Edisi Kelima, Penerbit FE-UGM, Yogyakarta.
Data informasi Gaji dan Upah Bagian Akuntansi PTPN III Medan.
Hall, James A, 2007, Sistem Imformasi Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Hermanto,2001, Sistem Pengendalian Intern, Edisi Kelima,
Penerbit FE-USU Medan.
IAI,2002,Ikatan Akuntan Indonesia,Penerbit Salemba 4
Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit bumi Aksara, Jakarta.
Mulyadi,2001,Fungsi Pembuatan Daftar Gaji dan Upah,Edisi Ketiga,
Penerbit Salemba.
Mulyadi,2012, Sistem Pengajian dan Pengupahan, Edisi Kelima,Penerbit
Yogyakarta.
Sugiyurso, Winarni, 2005,Dasar Dasar Akuntansi Perkantoran,Yogyakarta.