TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA PT PERMODALAN NASIONAL MADANI
(PERSERO) CABANG MEDAN
OLEH
ARIF MAULANA LUBIS 112102200
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Karunia-Nya yang selalu menyertai penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Penulisan tugas akhir ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadya Ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari
bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan tugas
akhir ini lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini, Peneliti mengucapkan terima kasih Kepada kedua
orang tua tercinta, yaitu Papa H. Chairil Afandi Lubis, S.E. dan Mama Hj. Nelli Syafina Siregar serta keluarga besar Opa H. Abdul Madjid Lubis, dan Atok
Alm. H. Nawawi Siregar yang telah membesarkan, merawat, dan mendidik saya dari kecil hingga sekarang ini serta memberikan kasih sayang yang tulus yang
tiada henti-hentinya.
Peneliti juga telah banyak memperoleh bimbingan, nasihat, dan motivasi
dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan tugas akhir ini selesai.
Peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs.Rustam, M.Si, Ak selaku ketua prodi Diploma III Akuntansi
3. Bapak Rasdianto S.E., Ak., M.si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada Peneliti.
4. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.
5. Abangda M. Aulia Madjid Lubis yang selalu memberikan dukungan dan
semangat.
6. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Jurusan D-III
Akuntansi 2011.
7. Terima kasih kepada PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan yang
telah memberikan saya kesempatan untuk melakukan research/observasi
guna untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan semua bantuan yang diberikan
kepada penulis. Penulis Menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan manfaat Penelitian ... 4
D. Rencana Penulisan ... 5
1. Jadwal Survei/Observasi ... 5
2 . Rencana Isi ... 6
BAB II PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN... 8
A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan ... 8
B. Struktur Organisasi... 11
C. Job Description ... 13
E. Kinerja KegiatanTerkini... 16
F. Rencana Kegiatan... 16
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN ... 18
A. Pengertian Gaji dan Upah ... 18
B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah... 20
C. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah ... 23
D. Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah... 31
E. Analisa dan Evaluasi Unsur-Unsur Gaji dan Upah ... 36
F. Analisa dan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah ... 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5
Tabel 3.1 Daftar Perhitungan Gaji Pada PT. Permodalan
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi PT Permodalan Nasional
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Tenaga kerja merupakan titik penting dalam perusahaan karena tenaga
kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan termasuk
didalamnya mengambil keputusan, mengolah bahan mentah menjadi produk yang
dapat dikonsumsi serta memberikan jasa yang baik kepada pelanggan dan
masyarakat, hal ini berarti faktor tenaga kerja merupakan masalah yang kompleks
sehingga diperlukan usaha untuk memelihara dan mengembangkannya agar dapat
bekerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Suatu perusahaan dapat
dikatakan baik apabila tenaga kerja didalamnya memiliki kompetensi serta
profesional dalam menjalankan tugas yang dilimpahkan kepadanya.
Dalam rotasi dunia kerja di Indonesia pada saat ini sedikit banyaknya telah
berpengaruh terhadap iklim ketenaga-kerjaan. Saat ini dalam dunia bisnis, para
tenaga kerja dituntut untuk lebih giat dan teliti serta memiliki keahlian dalam
bidang yang mereka jalani. Berbicara mengenai tenaga kerja maka tidak lepas dari
permasalahan gaji dan upah karena gaji dan upah merupakan pembayaran
perusahaan kepada tenaga kerja sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan.
Gaji dan upah juga merupakan kewajiban bagi perusahaan kepada staff dan para
pegawainya. Tanpa adanya gaji dan upah maka tenaga kerja tidak akan bekerja
sesuai harapan perusahaan. Jumlah gaji dan upah yang diberikan perusahaan
gaji dan upah adalah masalah yang sensitif, maka tidak mudah bagi suatu
perusahaan atau kantor menetapkan gaji para staff pegawainya.
Jika tenaga kerja merasa bahwa perusahaan tidak cukup bijaksana dan
tidak memperhatikan gaji dan upah mereka, maka mereka dapat mengadakan
kegiatan-kegiatan yang terkadang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
perusahaan dan dapat merugikan perusahaan sehingga operasional perusahaan
terhalang misalnya, mogok kerja atau unjuk rasa, mengurangi kegiatan kerja,
meminta berhenti kerja dan lain-lain.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan
penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan/instansi akan lebih
memperhatikan penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat menghindari
kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khususnya perusahaan yang mempunyai
tenaga kerja dalam jumlah yang besar, maka pembayaran gaji di dalamnya harus
di awasi. Walaupun demikian masih saja sering terjadi kecurangan-kecurangan
dalam penetapan sampai pendistribusian gaji dan upah. Untuk mengatasi hal ini
setiap perusahaan harus melakukan pengendalian internal gaji dan upah agar
tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan/instansi dengan tenaga kerja.
Sistem gaji dan upah yang baik adalah sistem yang dibantu dengan pengendalian
yang baik oleh pihak manajemen perusahaan dan dapat merangsang motivasi
kerja karyawan melalui pemberian gaji, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya.
Sehingga diharapkan tenaga kerja semakin produktif.
Begitu juga halnya pada PT Permodalan Nasional Madani Medan
hal yang terbaik dan merasa nyaman selama berada di tempat kerja. Banyaknya
tenaga kerja yang digunakan perusahaan maka biaya gaji dan upah merupakan
salah satu unsur utama dari pengeluaran yang dapat menyebabkan banyak resiko
kemungkinan terjadinya kecurangan. Bagian keuangan merupakan bagian yang
sangat rawan terhadap penyelewengan terutama dalam hal pengeluaran kas seperti
pembayaran gaji dan upah ini.
Beberapa jenis penyelewengan yang mungkin terjadi yaitu: dengan
sengaja jumlah memperbesar penghasilan pegawai dengan menambah jumlah jam
kerja, sengaja tidak mencatat pengurangan atas gaji, hal ini bisa saja membuat
mereka merasa kesulitan dalam mengadakan pengendalian atas gaji kepada staff
dan pegawai. Mengingat masalah gaji dan upah merupakan masalah yang sensitif,
maka perusahaan perlu mengembangkan suatu pengendalian bagi penggajian dan
upah untuk para pegawai.
Sistem gaji dan upah yang baik adalah sistem yang dibantu dengan
pengendalian yang baik oleh pihak manajemen perusahaan dengan dapat
merancang motivasi kerja karyawan melalui kerja karyawan melalui pemberian
gaji dan upah yang sesuai, tunjanga bonus, dan sebagainya. Melihat begitu
pentingnya suatu sistem pengendalian gaji dan upah, maka penulis tertarik
membuat tugas akhir ini dengan judul “Sistem Pengendalian Internal Gaji Dan
Upah Pegawai Pada PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan”.
B. Rumusan Masalah
Pengendalian gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk
perdistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu sendiri.
Dengan adanya pengendalian yang tegas dan objektif, perusahaan dapat
mendorong karyawan untuk semakin produktif lagi dan bertindak jujur terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut di atas
maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan “Apakah Sistem
Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pegawai yang diterapkan PT Permodalan
Nasional Madani telah berjalan efektif ? “.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT Permodalan Nasional
Madani dalam melaksanakan pengendalian internal gaji dan upah
pegawai.
b. Untuk mengetahui Apakah Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah
Pegawai yang diterapkan PT Permodalan Nasional Madani telah berjalan
efektif?
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, berguna untuk mengetahui perbedaan yang ada antara
praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori bangku perkuliahan
b. Bagi instansi, dapat memberikan masukan untuk memperbaiki
pengendalian internal penggajian serta pengupahan pada PT Permodalan
Nasional Madani.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survei / Observasi
Penelitian ini dilakukan di PT Permodalan Nasiona Madani Medan yang
terletak di Jl. Suryo No. 6 Medan.
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
No
Kegiatan
Desember 2014
I II III IV
1. Pengesahan Tugas Akhir
2. Pengajuan judul
3. Permohonan Surat Riset
4. Penunjukan Dosen pembimbing
5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan Tugas Akhir
7. Bimbingan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Adapun rincian sistematika penulisan tugas akhir ini yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelititan, dan rencana penulisan.
BAB II : PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (Persero) Medan
Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang
meliputi sejarah ringkas PT. Permodalan Nasional Madani
(Persero) Medan, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA PT PERMODALAN NASIONAL
MADANI (PERSERO) MEDAN
Bab ini merupakan bab yang membandingkan teori dengan
praktek pada PT Permodalan Nasional Madani Medan,
pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur
pencatatan dan perhitungan gaji dan upah. Sistem pengendalian
internal gaji dan upah, analisis dan evaluasi unsur-unsur gaji dan
upah, analisis dan evaluasi sistem pengendalian internal gaji dan
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir
ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari
penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran yang
mungkin akan bermanfaat bagi PT Permodalan Nasional Madani
BAB II
PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan
Perjalanan sejarah perkembangan ekonomi di indonesia, termasuk
terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, telah membangkitkan kesadaran akan
kekuatan sektor usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dan prospek
potensinya di masa depan.
Nilai strategis tersebut kemudian diwujudkan pemerintah dengan
mendirikan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) pada 1 Juni 1999, sebagai
Badan Usaha Milik Negara yang mengemban tugas khusus memberdayakan
Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).
Tugas pemberdayaan tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan jasa
pembiayaan dan jasa manajemen, sebagai bagian dari penerapan strategi
pemerintah untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi.
Khususnya merupakan kontribusi terhadap sektor riil, guna menunjang
pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru yang mempunyai prospek usaha dan
mampu menciptakan lapangan kerja.
PT Permodalan Nasional Madano (Persero), didirikan sebagai pelaksanaan
dari Tap XVI MPR/1998 dan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.38/1999
tanggal 29 Mei 1999, dengan modal dasar Rp.1,2 triliun dan modal disetor Rp.300
miliar. Beberapa bulan kemudian, melalui Kep Menkeu No. 487 KMK 017
1999, PNM ditunjuk menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara Koordinator
untuk menyalurkan dan mengelola 12 program kredit.
Setelah tujuh belas tahun beroperasi, seiring dengan meningkatnya
kepercayaan masyarakat dan dunia usaha kepada perusahaan. Hingga kini,
perusahaan tetap fokus menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah
dan Koperasi kepada masyarakat yang hasilnya dinikmati oleh lebih dari satu juta
kepala keluarga dan 1.500 lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air.
1. Visi PT Permodalan Nasional Madani Medan
Menjadi lembaga pembiayaan terkemuka dalam meningkatkan nilai
tambah secara berkelanjutan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menegah dan Koperasi
(UMKMK) yang berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG).
2. Misi PT Permodalan Nasional Madani Medan
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, perusahaan mengemban misi
sebagai berikut:
1. Menjalankan berbagai upaya yang berkaitan dengan operasional
perusahaan, untuk meningkatkan kelayakan usaha dan kemampuan
wirausaha para pelaku bisnis usaha mikro, kecil, menengak dan koperasi.
2. Membantu pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi untuk
mendapatkan dan kemudian meningkatkan akses pembiayaan usaha mikro,
kecil, menegah dan koperasi kepada lembaga keuangan baik bank maupun
non-bank yang pada akhirnya akan meningkatkan kontribusi mereka dalam
3. Meningkatkan kreatifitas dan produktifitas karyawan untuk mencapai
kinerja terbaik dalam usaha pengembangan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi.
3. Tujuan PT Permodalan Nasional Madani
Untuk mewujudkan visi dan misinya, perseroan telah menetapkan
tujuan-tujuan strategis yang menjadi panduan pengelolaan perusahaan, yaitu:
1. Meningkatkan posisi dan peran perusahaan sebagai penyedia jasa
pembiayaan dan jasa manajemen untuk usaha mikro, kecil, mengengah dan
koperasi yang didukung oleh kelengkapan produk dan layanan, baik layanan
keuangan konvensional (berbasis bunga) maupun syariah serta pelayanan
secara langsung kepada usaha mikro kecil atau bermitra dengan BPR/S,
KJK/S, dan lembaga lainnya.
2. Mewujudkan pertumbuhan aset dan laba perusahaan serta optimalisasi
struktur modal untuk menciptakan sustainabilitas perusahaan.
3. Melaksanakan peningkatan dan perbaikan berkelanjutan (countinius improvement) atas infrastruktur, organisasi dan proses bisnis, untuk menyediakan layanan dan proses yang berkualitas, cepat, tepat dan sesuai
dengan usaha mikro, kecil, menegah dan koperasi (UMKMK).
4. Menciptakan lingkungan kerja dan budaya peruasahaan yang kundusif
untuk mendorong kreatifitas dan pembelajaran yang berkesinambungan,
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan instansi untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan
ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam
instansi.
Melalui Struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehigga tujuan perusahaan dapat
dicapai.
Struktur organisasi PT Permodalan Nasioanal Madani dapat dilihat pada
Gambar 2.1
C. Job Description
1. Bagian Tata Usaha
a. Menyusun Rencana Kerja dan anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan, adminisrtasi umum dan keuangan.
c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumah
tanggaan.
d. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan perusahaan.
e. Melakukan rapat dinas, dan penerimaan tamu pimpinan.
f. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
g. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan
pertanggung jawaban keuangan.
h. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, perjalanan dinas,
pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah
diteliti kebenarannya.
i. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
j. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
2. Bagian Umum
b. Mengumpulkan dan mengolah bahan pelaksanaan anggaran
pembendaharaan, verivikasi dan pembukuan.
c. Pelaksanaan anggaran dan urusan rumah tangga, perlengkapan keamanan
dalam tata usaha,
d. Melaksanakan urusan pengadaan dan distribusi logistik.
e. Melaksanakan urusan kepegawaian.
f. Melaksanakan urusan dokumentasi atas pemberian modal.
3. Bagian Perlengkapan Kantor
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sub
bagian.
b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
perlengkapan.
d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan.
e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan
lingkungan.
4. Bagian Kepegawaian
a. Meriset keproduktifitasan pegawai.
b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
c. Melakukan urusan mutasi pegawai.
e. Memproses usulan kenaikan jabatan/pangkat, izin, dan cuti.
5. Bagian Program dan Anggaran
a. Menyiapkan penyusunan, rencana, program, anggaran bersama sub
bagian umum.
b. Mengumpulkan dan mengolah data kegiatan perusahaan.
c. Penerbitan reksadana PT Permodalan Nasional Madani.
d. Sosialisasi manfaat reksadana kepada masyarakat.
e. Pemberian jasa pengelolaan dana investasi secara discretionary fund
(pengelolaan investasi berdasarkan kesepakatan dua pihak, dalam hal ini
antara PT dan Investor).
f. Restrukturisasi perusahaan, khususnya resstrukturisasi keuangan.
g. Pemberian jasa konsultasi dalam rangka persiapan menuju proses
penawaran saham perusahaan ke pasar modal (initial public offenering).
D. Jaringan Kegiatan
PT Permodalan Nasional Madani adalah unsur pelaksana jasa permodalan,
dan pengabdian/pelayanan masyarakat. PT Permodalan Nasional Madani
merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan jasa permodalan/keuangan.
PT Permodalan Nasional Madani lebih berorientasi pada pelayanan
permodalan yang bermutu dan berkualitas, melakukan pemberian modal pada
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, serta melakukan kegiatan sosial
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada
PT Permodalan Nasional Madani Medan. Perusahaan terus berupaya agar tujuan
yang telah digariskan oleh perusahan dapat terwujud, tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin,
konsistensi, dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja terkini yang dijalankan perusahaan
adalah menyelenggarakan program permodalan kepada masyarakat atau instansi
yang membutuhkan penambahan modal pada instansi atau perusahaan tersebut,
mengajak masyarakat untuk berbisnis usaha mikro/kecil, memotivasi masyarakat
agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, dan lain sebagainya. Perusahaan juga
terus memberikan pembinaan kepada masyarakat agar mendapatkan wawasan
terhadap bisnis mikro/kecil agar mendapatkan profit / laba yang merupakan tujuan
perusahaan ini.
F. Rencana Kegiatan Terkini
Rencana Kegiatan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan
Adalah sebagai berikut:
1. Memberikan modal usaha kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi (UMKMK).
3. Menerima, meneliti dan menetapkan usaha mikro yang berhak mendapatkan
pinjaman modal.
4. Mengajak dan memotivasi masyarakat berbisnis di dunia mikro dan kecil agar
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA PT PERMODALAN NASIONAL MADANI
(PERSERO) MEDAN
Pada bab ini, penulis mencoba untuk membandingkan antara penerapan
pengendalian gaji dan upag pegawai pada PT Permodalan Nasional Madani
Medan denngan teori yang di dapatkan penulis. Setiap perusahaan dalam
melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan/pegawai untuk
menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga PT Permodalan Nasional Madani
Medan yang bergerak dalam bidang jasa permodalan. Pegawai atau Karyawan
yang bekerja akan mendapat balas jasa dan kompensasi, yang dimaksud dengan
kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk
memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan
berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.
Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu
dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang
diterima dalam bentuk uang adalah gaji. Pembayaran gaji dan upah merupakan
masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan
pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi
topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengendalian gaji dan upah pegawai
pada PT Permodalan Nasional Madani Medan.
A. Pengertian Gaji dan Upah
Menurut Sugyarso dan Winarni (2005 : 95) :
“Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas
administrative dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.
Menurut Mathis dan Jackson (2002 : 119-378) :
“Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja”.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi
karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih
panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap.
Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang
pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja. Karena itu jumlahnya
upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu
periode ke periode selanjutnya.
Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti
pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian
karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan
langsung terhadap faktor-faktor tersebut di atas. Dengan kata lain upah itu dibayar
pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.
Dalam praktek di perusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber
daya manusia istilah upaya dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda yaitu:
1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan
pembayaran jasa kerja untuk waktu lebih panjang biasanya dibayarkan
perbulan.
2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi
pada industri manufaktur. Upah dibayar kepada pekerja yang terlibat langsung
dalam proses indiustri. Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah
merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan
jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala
dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu
kerja.
B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan
sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan
imbalan atau penilaian. Perusahaan membeli jasa para karyawan maka dapat
menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian
berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya. Selain penting bagi
karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan
komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menghindari
terjadinya penyelewengan.
Dalam suatu perusahaan terdapat bebagai unsur dari biaya dan upah yang
keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut Sugiarso dan Winarni
(2005 : 97) unsur-unsur gaji dan upah seperti tertera dibawah ini:
Gaji pokok merupakan yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak
kerjanya.
2. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan
karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah
tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.
3. Lembur
Lembur merupakan upah yang di bayar kepada karyawan yang melebihi jam
kerja yang telah di tetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah
melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang
lebih tinggi dibandingkan tarif sebelumnya.
4. Bonus
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan pada
suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah
berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerjanya.
5. Catu
Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada pegawai dalam
bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras, dan sebagainya.
6. Perlengkapan dan Sarana Lain
Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini
berupa bentuk jasa seperti pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima
Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar
belakang yang mendasar untuk diadakan. unsur-unsur tersebut merupakan bagian
dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun sebagai yang ditetapkan oleh
pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan
asuransi kecelakaan kerja.
Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus
mencermati semua unsur tersebut selain gaji pokok. Unsur-unsur tersebut harus
dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan
seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.
Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan unsur-unsur gaji dan upah
adalah sebagai berikut:
1. Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada staff/pegawai yang diangkat
dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Tunjangan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada staff/pegawai
yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan perusahaan yang
berlaku.
3. Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada staff/pegawai yang
mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak angkat) yang belum
berusia 21 tahun dan tidak dan belum pernah menikah dan tidak mempunyai
penghasilan sendiri.
4. Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada staff/pegawai yang
5. Tunjangan jabatan struktual adalah tunjangan yang berdasarkan pada
sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya.
6. Tunjangan jabatan fungsional adalah jabatan yang diberikan kepada
staff/pegawai yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam
keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara.
7. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan ini biasanya disubsidi oleh
pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam potongan gaji/upah.
C. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah
Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan
dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas
yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2001 : 389) dalam buku sistem
akuntansi, dokumen ini terdiri dari:
1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa
surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat-surat
keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain.
2. Kartu Jam Hadir
Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat
jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat
berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi
3. Kartu Jam Kerja
Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga
kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
4. Daftar Gaji dan Upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi
potongan-potongan berupa PPH Pasal 21 utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan dan lain-lain.
5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah yang dibuat berdasarkan
daftar gaji dan upah.
6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah.
7. Amplop Gaji dan Upah
Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji dan upah.
Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk
diselewengkan oleh karyawan maupun pegawai. Ada beberapa cara untuk
melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu:
1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi di
perusahaan tersebut.
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk
3. Membuat kesalahan-kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang
diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang semestinya
dibayar.
4. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan
lain.
5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji
dan upah.
6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat dicatat sebagai pengeluaran.
Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan, prosedur pencatatan gaji
dan upah bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh PT Permodalan Nasional Madani Medan sebagai
berikut:
1. Bagian Umum
a. Data Karyawan
Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengendalian
internal gaji dan upah sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan
perusahaan, sehingga perusahaan mendapat pegawai yang tepat sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari
nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (menikah, tidak menikah,
anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan bagian penetapan
b. Pencatatan dan Pembayaran Gaji dan Upah
Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan
untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan.
Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji
dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data-data
karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan. Pada PT
Permodalan Nasional Madani Medan, sistem pembayaran gaji dilakukan
melalui bank yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat, dimana
bendaharawan mengirimkan laporan permintaan gaji beserta lampiran
identitas, total gaji yang diterima dan nomor rekening pegawai yang
ditunjukkan kepada bendaharawan pengeluaran PT Permodalan Nasional
Madani Medan untuk dilakukannya pengalihan atau pentransferan gaji,
yang dimana identitas dan besarnya gaji yang diterima oleh pegawai sudah
terlampir di dalam Database Keuangan Negara. Setelah itu laporan
permintaan gaji beserta lampirannya dikirim ke Kantor Pembendaharaan
Keuangan Negara (KPKN) untuk dilakukannya pengalihan atau
pentransferan gaji pegawai. Sedangkan sistem pembayaran honorer
dilakukan secara cash atau langsung dibayarkabn kepada pegawai honorer
melalui Bendahara Pengeluaran.
2. Kepala Bagian Masing-Masing Unit
Kepala Bagian Masing-masing unit mencek kehadiran para pegawai
a. Bagian Keuangan
1. Bendahara
Bendahara bertugas menyerahkan gaji kepada pegawai yang telah
diterima setelah dahulu diperiksa kendalanya dan disetujiu kepada bagian
keuangan dan ditanda tangani oleh bendahara pengeluaran. Setiap
pegawai harus membubuhkan tanda tangan ketika dia menerima
pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut dikirim kebagian
pembukuan akuntansi.
2. Bagian Pembukuan
Bagian ini bertugas menyimpan semua bukti-bukti dari pembayaran gaji
dan upah kemudian membukukan pembayaran tersebut kedalam buku
besar gaji dan upah.
b. Internal Auditor
Tugas dari internal auditor dalam pengendalian gaji dan upah merupakan
tugas yang termasuk kedalam pengendalian perusahaan secara menyeluruh.
Dalam hal pengendalian gaji dan upah ini auditor akan mengawasi apakah
prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan
sebagaimana yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengendalian
internal gaji dan upah yang sedang dijalankan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih
1. Time Keeping Departemen
Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang
sejumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau
produk dalam suatu departemen perusahaan tertentu.
2. Payrool Departemen
Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan
jumlah upah tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan
fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh peraturan perusahaan.
Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan perusahaan,
departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan
klasifikasi tugas, departemen perusahaan tarif upah untuk tiap pekerjaan.
Daftar gaji dan upah suatu perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu atau berdasarkan komputer.
3. Cost Departemen
Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin harus
ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu
pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasikan biaya upah. Dengan
rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya jasa-jasa karyawan.
Prosedur perhitungan gaji dan upah pada PT Permodalan Nasional Madani
Medan pada tanggal 1 dan 20 untuk pemberian insentif pada suatu periode. Gaji
pegawai bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan golongan
masing-masing atau ketetapan dari instansi.
Menurut Hasibuan (2005 : 124) sistem penghitungan gaji dan upah dapat
digolongkan kedalam tiga golongan yaitu:
1. Sistem menurut upah waktu adalah dibedakan atas upah pekerjaan yaitu upah
perminggu dan upah perbulan.
2. Sistem upah menurut kesatan adalah hasil jumlah hasil produksi akan
diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan diterima karyawan dan
biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang yang sama
dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang diterima tergantung dari
kegiatan kerja.
3. Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa
didasarkan atas value pekerjaan dan lama mengerjakannya. a. Hari Kerja
Sistem pengendalian yang baik memerlukan prosedur yang memastikan
bahwa para keryawan mampu melaksanakan tugas masing-masing, karena
itu para karyawan bagian akuntansi harus mendapat latihan yang memadai
dan diawasi dalam melaksanakan tugasnya. Ketentuan jam kerja pada PT
Permodalan Nasional Madani Medan sebagai berikut:
Pukul: 08.00 - 12.30 Kerja Senin-Kamis
Pukul: 12.30 - 13.30 Istirahat
Pukul: 13.30 - 17.00 Kerja
Pukul: 12.00 - 14.00 Istirahat
Pukul: 14.00 - 16.00 Kerja
b. Cuti
Cuti yang diberikan kepada pegawai dari perusahaan/instansi sebagai
berikut:
1. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan atau pegawai yang telah bekerja
minimal satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari
dalam satu tahun. Cuti itu tidak bisa diambil sekaligus, dalam 1 bulan
hanya diperbolehkan mengambil cuti sebanyak empat hari. Selama cuti
pembayaran gaji karyawan tetap berlangsung tanpa ada pemotongan gaji.
2. Cuti khusus, dalam perusahaan/instansi ini cuti khusus yang diberikan
ada 2 yaitu:
a. Cuti Pada Saat Pernikahan
Pada saat pernikahan, instansi memberikan cuti kepada pegawai
sebanyak dua hari.
b. Cuti Pada Saat Melahirkan
Pada saat melahirkan perusahaan/instansi memberikan cuti kepada
pegawai selama dua minggu.
Dibawah ini akan diperlihatkan tabel daftar perhitungan tentang daftar gaji
Tabel 3.1
Daftar Perhitungan Gaji Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan
Sumber : PT Permodalan Nasioal Madani (Persero) Cabang Medan
D. Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah
Istilah internal control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai
kontrol intern atau sering juga ditulis sebagai pengendalian internal. Secara umum
pengendalian intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam perusahaan. 11. Tunjangan Pajak Penghasilan Rp xx
Berikut ini merupakan pendapat mengenai pengertian pengendalian
internal seperti:
Holmes, dan Burns (2005:1112): Pengendalian internal merupakan
rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajat yang
digunakan dalam perusahaan menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan
keandalan dan akuntansinya, meningkatkan efesiensi operasionalnya dan
mendorong kepatuhan kebijakan-kebijakan yang digariskan manajemen.
Untuk terlaksananya pengendalian internal gaji dan upah yang baik maka
perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal
sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting
untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya
penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang
tidak pada bidangnya.
Ada beberapa asumsi dasar yang perlu dipahami mengenai pengendalian
internal bagi suatu entitas organisasi, yaitu:
1. Sistem pengendalian intern merupakan management responsibility. Bahwa sesungguhnya yang paling berkepentingan terhadap sistem pengendalian
internal suatu entitas/organisasi adalah manajemen, karena dengan sistem
pengendalian internal yang baik itulah top manajemen dapat mengharapkan
kebijakannnya dipatuhi, aktiva atau harta dilindungi, dan penyelenggara
pencatatan berjalan baik.
2. Sistem pengendalian internal seharusnya bersifat generik, mendasar, dan dapat
3. Sistem pengendalian internal adalah reasonable asurance, artinya tingkat rancangan yang didesain adalah yang paling optimal. Internal control tidak
menjamin sepenuhnya bahwa entitas akan dapat mencapai tujuan, melainkan
sepenuhnya bahwa entitas akan dapat mencapai tujuan, melainkan hanya
member reasonable asurance (keyakinan memadai) yang mendorong tercapainya tujuan manajemen/organisasi.
4. Sistem pengendalian internal memiliki keterbatasan-keterbatasan (Constraints) misalnya, sebaik-baiknya control kalau pegawai yang melaksanakannya tidak
cakap atau kolusi, maka tujuan pengendalian itu mungkin tidak tercapai.
5. Sistem pengendalian internal harus selalu dan terus-menerus dievaluasi,
diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan teknologi.
Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan, bagian-bagian yang
berhubungan dengan sistem pengendalian gaji dan upah adalah:
1. Bagian Umum
Apabila ada suatu bagian dalam kantor/instansi yang membutuhkan pegawai
baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian
umum, dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang
membutuhkan. Bagian umum berdasarkan permintaan pegawai baru dengan
cara mencari pegawai baru dengan melihat surat-surat permohonan yang sudah
ada, tetapi bila permohonan belum masuk, bagian umum mencari pegawai baru
dengan sumber tenaga kerja seperti:
a. Teman-Teman Pegawai Instansi
c. Dan Lain-Lain
Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut, kemudian bagian umum
menyelenggarakan test untuk kemampuan calon-calon pegawai dan
berdasarkan hasil test diumumkan beberapa pegawai yang diterima, kemudian
mereka diminta untuk mengikuti test kesehatan, calon karyawan yang
dinyatakan lulus test kesehatan diserahkan kepada bagian-bagian yang
membutuhkan untuk selanjutnya diwawancarai. Berdasarkan hasil ini, bagian
yang membutuhkan pegawai yang diterima.
Bagi calon pegawai yang telah memenuhi persyaratan tersebut akan diangkat
sebagai pegawai dengan masa training paling lama tiga bulan, selama masa itu
karyawan diberikan kedudukan yang sesuai dengan ketentuan penggajian yang
berlaku.
2. Bagian Pengendalian Waktu
Tiap pegawai wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah
disediakan. Khusus bagi pegawai yang bekerja dilapangan dan petugas jaga
diatur dalam shiff dan mempunyai jam kerja 12 jam sehari. Untuk hal ini
terlebih dahulu diperlukan waktu 1214 jam khusus tentang penyimpangan
waktu kerja dan istirahat yang dikeluarkan Depnaker setempat.
3. Bagian Administrasi dan Keuangan
Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu gaji
dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan dikirim ke
4. Bagian Pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya
dibukukan dalam buku besar.
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa kegunaan pokok dari
pengendalian internal gaji dan upah untuk mengawasi jumlah gaji dan upah yang
diterima pegawai/karyawan.
Untuk melaksanakan sistem pengendalian internal gaji dan upah ada lima
komponen yang saling berkaitan yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian
b. Penilaian Resiko
c. Kegiatan Pengendalian
d. Informasi dan Komunikasi
e. Monitoring
Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan, Sistem Pengendalian
Internal Gaji dan Upah dilakukan oleh pembuat daftar gaji berdasarkan golongan
masing-masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu
diajukan oleh pejabat penandatanganan dengan mengeluarkan Surat Perintah
Membayar (SPM) setelah itu diajukan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
(KPPN) yang diajukan oleh bendaharawan rutin dan diperiksa lagi oleh
bendaharawan tersebut dan ditandatangani dengan menggunakan rekening
E. Analisa dan Evaluasi Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Dalam hal ini PT Permodalan Nasional Madani Medan telah menerapkan
sistem tambahan gaji pegawai yang mengabdikan dirinya pada instansi.
Tambahan gaji yang diberikan oleh instansi cukup baik, dimana selain gaji pokok
instansi juga memberikan tambahan pendapatan atau bantuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pegawai seperti tunjangan-tunjangan dan insentif.
Dengan ini dapat dilihat bahwa instansi sangat memperhatikan
kesejahteraan pegawainya agar dapat hidup layak.
Dengan demikian tidak ada alasan bagi pegawai untuk menyatakan bahwa
instansi tidak memperhatikan kesejahteraan mereka, apalagi sampai melakukan
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan instansi. PT Permodalan
Nasional Madani Medan telah membayar gaji dan upah pegawai sesuai dengan
ketetapan yang telah diterapkan oleh pemerintah.
F. Analisa dan Evaluasi Sistem PengendalianInternal Gaji dan Upah
Penilaian terhadap pengendalian gaji dan upah yang ditetapkan PT
Permodalan Nasional Madani Medan antara lain:
1. PT Permodalan Nasional Madani Medan mempunyai syarat-syarat sistem
pengendalian internal yang baik dan telah terlaksana dengan alasan bahwa
struktur organisasi yang terdapat dalam instansi mempunyai pemisahan fungsi
secara tepat, sehingga dengan sistem tersebut instansi dapat melakukan
pembayaran gaji dan upah dengan baik.
2. PT Prmodalan Nasional Madani Medan sangat memperhatikan masalah
dengan segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
gaji dan upah.
3. Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan melakukan pemisahan fungsi
secara tepat dalam gaji pada beberapa bagian tersebut. Bagian umum akan
menerima pegawai yang dibutuhkan sesuai dengan yang diinginkan serta akan
mencatat, mengkonsep dan mencetak daftar gaji dan upah masing-masing
pegawai.
4. Prosedur-prosedur pengendalian internal gaji dan upah dimulai dari
penerimaan pegawai, pencatatan gaji dan upah dan kegiatan terakhir
pembayaran gaji dan upah dan kegiatan terakhir pembayaran gaji dan upah
kepada pegawai telah dijalankan dengan baik oleh PT Permodalan Nasional
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, penulis mencoba memberikan
kesimpulan yang berhubungan dengan Pengendalian Internal Gaji dan Upah
Pegawai pada PT Permodalan Nasional Madani Medan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengendalian internal gaji dan upah
serta analisis dan evaluasi, maka pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan
yang didasarkan pada uraian-uraian tentang internal kontrol gaji dan upah pada
bab-bab yang terdahulu yaitu:
1. Struktur organisasi yang terdapat di dalam organisasi ini mempunyai fungsi
pemisah secara tepat. Sistem tersebut mampu menjaga keamanan harta, mampu
membuat operasi instansi menjadi lebih efesien serta dapat membantu menjaga
dipatuhinya manajemen yang telah ditetapkan.
2. Unsur-unsur gaji dan upah pada PT Permodalan Nasional Madani Medan telah
dipenuhi dengan baik, ditandai dengan pemberian kesejahteraan pada pegawai
dengan memberi tunjangan-tunjangan dan bantuan-bantuan lainnya.
3. Prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan baik ditandai dengan
tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji dan upah, karena
telah dilakukan pencatatan gaji dan upah pada bagian yang terpisah.
4. Sistem pengendalian internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik
pembayaran kepada masing-masing pegawai serta tidak terlalu berbelit-belit
untuk menciptakan suatu efesiensi kerja.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran kepada
instansi. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:
1. Pemberian insentif atau tambahan gaji kepada pegawai yang berprestasi untuk
meningkatkan motivasi pegawai lainnya.
2. Sebaiknya perhatian terhadap internal kontrol agar dapat lebih ditingkatkan,
mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi tingkat kebutuhan
yang semaki tinggi.
3. Dalam rangka untuk meningkatkan kecakapan dan efesiensi kerja, maka perlu
DAFTAR PUSTAKA
Holmes, Arthur, W. dan David C. Burns. 2005. Auditing : Standard and
Procedures 9th Edition, Auditing : Norma dan Prosedur, Alih Bahasa : Moh. Badjuri, Buku Satu, Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta.
Malayu S. P. Hasibuan. 2003. Dasar-Dasar Kebijaksanaan Keuangan Negara, Penerbit, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Mathlis, Robert L dan H Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Buku dua, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sugiarso, dan Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Perkantoran Untuk