TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN
Oleh :
NIA AULIA LUBIS 122102087
PROGRAM STUDI D- III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : NIA AULIA LUBIS
NIM : 122102087
PROGRAM STUDI : D-III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA DINAS PERHUBUNGAN
KOTA MEDAN
Tanggal ... Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)
Tanggal ... Ketua Program Studi D-III Akuntansi NIP. 19511114 198203 1 002
(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)
Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis NIP. 19511114 198203 1 002
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA :NIA AULIA LUBIS
NIM :122102087
PROGRAM STUDI :D-III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN
Medan, 8 Juli 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, yang berjudul
“Sistem Pengendalian Internal Gaji Dan Upah Pada Dinas Perhubungan Kota Medan”.
Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
persyaratan kelulusan program Diploma III Jurusan Akuntansi dari Universitas
Sumatera Utara. Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan
membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dibangku kuliah
dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.
Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa
kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisanlaporan ini
masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka
dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak.Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada :
1. Bapak Prof. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA,selaku Dekan Fakultas
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi DiplomaIII
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing dan memberikan saran.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Departemen Diploma
III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Sarima Pulungan, SE, selaku Bendahara pengeluaran serta staff pegawai
pada Dinas Perhubungan Kota Medan yang memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan riset.
5. Kepada kedua orang tua tercinta, yaitu Ayah Alm. Abdullah Lubis dan Mama
Rasmisyam, yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya dan perhatiannya,
serta selalu memenuhi kebutuhan penulis, baik materil maupun moril.
6. Kepada kakak Citra Maya Winta Lubis, bang Tri Wahyudi, bang Rendi Akbar
Lubis dan Kepada adik Lia Wulandari Lubis.
7. Teman-teman D III Akuntansi 2012 yang tidak dapat disebut satu per satu.
Khususnya Chairunnisa Siregar, Rizky Yulia, Ahmad Fadhil Lubis, Yollanda,
Devi Aldhea, Resi Utari, dan Khairunnisa Nst.
8. Bapak dan Ibu dosen dari semester I s/d semester VI yang telah memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis.
9. Teman-teman SMA Negeri 3 Medan yang selama ini membantu penulis dalam
mengerjakan Tugas Akhir ini.
10.Buat semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya
penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Medan, 8 juli2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
1. Tujuan Penelitian ... 3
2. Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal Survey/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II : DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN ... 7
A. Sejarah Ringkas... 7
B. Struktur Organisasi ... 9
C. Uraian Tugas (Job Description) ... 10
D. Jaringan Kegiatan ... 18
F. Rencana Kegiatan ... 18
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJIDAN UPAHPADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN ... 20
A. Pengertian sistem pengendalian gaji dan upah ... 20
B. Unsur-unsur gaji dan upah ... 23
C. Prosedur perhitungan gaji dan upah... 26
D. Prosedur pencatatan gaji dan upah ... 28
E. Pengendalian internal gaji dan upah ... 32
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir... 4
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat. Para
pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan
mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap berdiri di bidangnya serta
tidak tertinggal dengan perusahaan lain. Pertumbuhan dunia usaha yang pesat ini, dapat
kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang yang
berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan industri dalam
bentuk usaha kecil, usaha menengah, atau usaha besar.
Perusahaan dalam melaksanakan usahanya sangatmembutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah
satu faktor yang sangat penting mewujudkan tujuan instansi. Tenaga kerja member
sumbangan berupa tenaga kerja, pikiran, pengalaman, dan keahlian.
Berbicara mengenai tenaga kerja ini, maka kita tidak dapat berpaling dari biaya
gaji.Gaji merupakan bagian dari kompensasi yang paling besar yang diberikan
perusahaan sebagai balas jasa pada karyawan. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih
produktif dan akan memilikirasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja
tersebut menerima gaji seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan, dan
sebaliknya apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang seimbang, maka aka nada
melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan
yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian dari
pemerintah agar lebih memperhatikan penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari
kemungkinan terjadinya penyelewengan.Khususnya perusahaan yang mempunyai
tenaga kerja dalam jumlah besar, maka pembayaran gaji didalamnya harus
diawasi.Walaupun demikian masih saja sering terjadi kecurangan-kecurangan dalam
penetapan sampai pendistribusian gaji.Untuk mengatasi hal ini setiap perusahaan harus
melakukan pengawasan internal gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan tenaga kerja.
Banyaknya tenaga kerja yang digunakan Dinas Perhubungan menjadikan biaya gaji
merupakan salah satu unsur utama dari pengeluaran yang dapat menyebabkan banyak
resiko terjadinya kecurangan. Bagian keuangan merupakan bagian yang sangat rawan
terhadap penyelewengan terutama dalam hal pengeluaran kas seperti pembayaran gaji
ini.
Melihat begitu pentingnya suatu sistem pengendalian gaji, maka penulis tertarik
membuat tugas akhir ini dengan judul “Sistem Pengendalian Internal Gaji Dan
Upah Pada Dinas Perhubungan Kota Medan”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “Bagaimana Sistem Pengendalian Internal
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal gaji dan upah
pada Dinas Perhubungan Kota Medan telah berjalan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
b. Untuk mengetahui bagaimana manajemen Dinas Perhubungan Kota Medan
dalam melaksanakan pengendalian internal gaji dan upah.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis, untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengendalian
internal gaji dan upah.
2. Bagi perusahaan, agar dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
manajemen perusahaan untuk meningkatkan pengendalian internal gaji dan
upah.
3. Bagi penulis-penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
1. Jadwal Survey / Observasi
Penelitian ini dilakukan di Dinas Perhubungan Kota Medan Jl. Pinang Baris
No. 114 A Medan.
Tabel 1.1
Jadwal Survey / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan
BULAN
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengesahan tugas akhir
2 Pengajuan judul
3 Permohonan izin riset
4 Penunjukan dosen
pembimbing
5 Pengumpulan data
6 Penyusunan tugas akhir
7 Bimbingan tugas akhir
8 Penyelesaian tugas akhir
[image:14.595.91.543.262.703.2]Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan satu
sama lainnya. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan pembuat tugas akhir yang telah
ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus sistematis. Oleh karena itu, laporan
penelitian tugas akhir ini dapat dilihat dalam sistematika penulisan berikut ini :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini di uraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari
jadwal survey/observasi dan rencana isi.
BAB II : DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi,
uraian tugas (job description), jaringankegiatan, kinerja kegiatan, dan
rencana kegiatan.
BAB III :SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DANUPAH PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN
Dalam bab ini, diuraikan mengenai pengertian sistem pengendalian
gaji danupah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur perhitungan gaji dan
upah, prosedur pencatatan gaji dan upah, dan pengendalian internal
gaji dan upah.
BAB IV :KESIMPULAN DAN SARAN
Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada Dinas Perhubungan Kota
BAB II
DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia
yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia.Rencana
Strategis Dinas Perhubungan Kota Medan disusun berawal dari pemikiran
strategis tentang nilai-nilai luhur yang dianut /dimiliki oleh seluruh pimpinan dan
pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan yang merupakan karakteristik inti dari
tugas pokok yang diemban oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.
Berdasarkan peraturan Daerah Kota Medan No.4 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah
Kota Medan. Pemerintah Daerah bermaksud melakukan pembinaan, pengawasan
dan pengendalian terhadap penyelenggaraan hubungan daerah. Pemerintah Daerah
juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan penyelenggaraan perhuubungan
yang efektif, efisien, profesional, handal dan berkemampuan.
1. Visi Dinas perhubungan Kota Medan
Visi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mewujudkan penyelenggaran
pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah
dalam upaya menciptakan masyarakat Kota Medan yang beriman, maju, mandiri,
Handal meliputi :
Aman, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau
seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Misi Dinas Perhubungan Kota Medan
Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah membangun dan
mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang bertumpu pada pertanian,
agroindustri, pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber
daya alam yang berwawasan lingkungan dengan cara :
a. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana
perhubungan(rekondisi/ survival).
b. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang
perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten (restrukturisasi dan
reposisi).
c. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang
handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.
3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan
Adapun tujuan dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah untuk
dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemajuan Ilmu dan
Teknologi.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan/ keterkaitan
antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Demi
tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur
seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya.Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam
instansi.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan
C. Uraian Tugas (Job Description)
Kasi Parkir Khusus Kasi Managemen
Rekayasa & Lalu lintas
Kasi Keperlabuhan & Kebandarudaraan Kasi Tekhnik
Perbengkelan karoseri
Kasi Parkir Harian Wilayah - I Kasi Lalu Lintas &
Angkutan Laut Kasi Angkutan Darat
Kasi Pengembangan Pengujian Kendaraan
Bermotor
Kasi Parkir Harian Wilayah - II Kasi Penunjang &
Kes. Pelayanan Kasi Pengendalian &
Ketertiban Kasi Pengembangan Teknik Terminal Kepala Dinas Sekretaris Kasubag Keuangan Kasubag Umum Kasubag Program Kabid Parkir Kabid Hub. Laut &
Udara Kabid Tekhsapra
Angk. Darat
Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada Dinas
Perhubungan Kota Medan yang terdiridari :
Kepala Dinas
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan
a. Mengindentifikasi, menemukenali, serta memahami sistem transportasi kota
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan.
b. Menyusun siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan kota.
c. Menyampaikan rancangan siklus perencanaan dan penganggaran bidang
perhubungan kota kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah untuk
ditetapkan sebagai pola kebijakan transportasi berkelanjutan di Kota Medan.
d. Mengidentifikasi, mendisposisi dan menugaskan tindak lanjut surat-surat
masuk kepada bawahan.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
perhubungan.
a. Mengidentifikasi, menyusun dan mengagendakan rapat-rapat perencanaan,
pengendalian dan evaluasi rencana kebijakan sistem transportasi kota.
b. Menyelenggarakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi, perencanaan,
pengendalian dan evaluasi serta implementasi kebijakan transportasi
perkotaan yang diselenggarakan.
c. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi bakortib lalu lintas Kota Medan.
d. Mendorong pelaksanaan pelayanan dan perizinan di bidang perhubungan
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan.
4. Memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan pelayanan
perizinan di bidang perhubungan.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
a. Menerima tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan secara
tertulis.
b. Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan.
c. Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan.
d. Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan tindak lanjut.
e. Memeriksa konsep bahan tindak lanjut sekaligus menyetujuinya dan atau
membuat catatan-catatan penyempurnaan untuk mendapatkan perbaikan
kembali dari pelaksanaan.
f. Meneruskan saran tindak lanjut kepada walikota medan untuk mendapatkan
tanggapan atau persetujuan.
g. Melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan tupoksi Dinas Perhubungan Kota
Medan.
Sekretaris
1. Penyusunan Rencana Kerja Kesekretariatan.
a. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi relevan sebagai bahan
b. Mempelajari dasar – dasar regulasi penyelenggaraan tugas – tugas
administrasi, keuangan dan penyusunan program.
2. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program SKPD.
a. Menginventarisir materi dan jadwal rapat – rapat koordinasi penyusunan
program SKPD.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan rapat –
rapat koordinasi penyusunan program SKPD yang diperlukan.
3. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan yang meliputi
Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Kerumahtanggaan SKPD.
a. Menyusun pedoman pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan
dan kerumahtanggaan.
b. Mengajukan pertimbangan dan persetujuan pengadaaan prasarana dan
sarana pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan
kerumahtanggan kepada atasan.
c. Menyelenggarakan pelayanan surat masuk dan surat keluar.
d. Merumuskan ringkasan materi surat masuk dalam lembar disposisi untuk
diteruskan kepada atasan.
e. Menetapkan jenis-jenis kebijakan transportasi yang akan dilaksanakan dan
yang akan disusun.
f. Memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan pelayanan
perizinan di bidang perhubungan.
4. Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan
Kasubbag Umum
1. Penyusunan Rencana Program dan kegiatan Sub. Bagian Umum
a. Mengidentifikasi dan mengenali tugas – tugas Sub. Bagian Umum.
b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum dan
mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.
c. Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum.
d. Penyusunan Bahan Petunjuk Teknis Pengelolaan Administarasi Umum.
2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata naskah dinas, penataan
kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan SKPD.
a. Menugaskan penatausahaan surat masuk dan surat keluar.
b. Mempersiapkan isi ringkas surat masuk pada lembar disposisi.
3. Administrasi Kepegawaian.
a. Melakukan pencatatan atas kebutuhan pembinaan kepegawaian seperti
jadwal kenaikan pangkat regular dan pilihan dan sebagainya.
b. Menginformasikan hak dan kewajiban kepegawaian kepada seluruh pegawai
yang ada di lingkungan SKPD.
4. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,ketatalaksanaan,
dan kepegawaian.
a. Mengumpulkan bahan – bahan pengembangan kelembagaan,
b. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan
dan kepegawaian.
c. Mempersiapkan rancangan rencana pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan dan kepegawaian untuk selanjutnya diajukan kepada atasan.
5. Penyiapan bahan pembinaan , pengawasan dan pengendalian.
6. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Kasubbag Keuangan
1. Penyusunan rencana dan kegiatan Sub.Bagian Keuangan
a. Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas sub.bag.keuangan.
b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub.bag.keuangan dan mengajukan
kepada atasan tanggapan dan persetujuan.
2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.
a. Mengumpulkan serta mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis
penyelenggaraan Tugas-tugas sub bag. Keuangan.
b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis
penyelenggaraan tugas tugas sub bag. Keuangan.
3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan
rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi.
5. Penyusunan laporan keuangan.
6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
a. Melaksanakan akuntansi SKPD.
b. Memverifikasi harian atas penerimaan.
7. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Kasubbag Penyusunan Program
1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program.
a. Mengidentifikasi dan Mengenali tugas-tugas sub bagian penyusunan
program.
b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan program dan
mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.
c. Melaksanakan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan program.
2. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program
Dinas.
a. Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis
penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program.
b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis
penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program.
a. Mempersiapkan rencana dan program tahunan dari masing-masing bidang
(Sekretaris, Bidang Dinas) dan sub bidang (Kasubag/Kasi, Ka. UPTD)
untuk dapat ditampung dalam bahan Musrenbang Kota Medan.
b. Mempersiapkan Bahan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap Tahun yang
berasal dari usulan dan masukan Bidang/Sub Bidang Dinas Perhubungan
Kota Medan.
c. Mengumpulkan usulan dan masukan dari hasil Musrenbang untuk disusun
dalam penyusunan RKA SKPD Dinas Perhubungan Kota Medan.
d. Mempersiapkan Bahan RKA SKPD Dinas Perhubungan Kota Medan yang
berasal dari masukan/usulan hasil musrenbang dan usulan Dinas
Perhubungan yang berasal dari Bidang dan Sub Bidang Dinas Perhubungan
Kota Medan.
e. Berkoordinasi dengan Bappeda Kota Medan untuk menyusun KUA PPAS
Dinas Perhubungan Kota Medan.
4. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
a. Mempersiapkan laporan pelaksanaan masing-masing kegiatan yang
dihimpun dari bidang/sub bidang dinas.
b. Mempersiapkan koreksi dan masukan kepada Sekretaris terhadap
tugas/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program kegiatan Dinas
yang ditampung dalam DPA SKPD Dinas Perhubungan Kota Medan.
5. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
a. Mempersiapkan bahan laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dinas
b. Mempersiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Perhubungan Kota Medan setiap tahun.
c. Membuat laporan tertulis kepada Sekretaris terhadap kinerja program dan
kegiatan yang dilaksanakan / belum dilaksanakan oleh bidang/sub bidang.
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
D. Jaringan Kegiatan
Dinas Perhubungan Kota Medan adalah instansi pemerintah yang bergerak di
pelayanan transportasi darat, laut dan udara.Instansi ini juga menyediakan sarana
dan prasarana yang mendukung transportasi.Dinas Perhubungan Kota Medan juga
mengadakan kegiatan pembangunan di bidang perhubungan pos dan
telekomunikasi.
E. Kinerja Kegiatan
Secara umum hasil pembangunan perhubungan tahun 2013 telah mengalami
beberapa kemajuan, sedangkan target utama dari Rencana Kerja Dinas
perhubungan Kota Medan adalah pengembangan fasilitas keselamatan lalu lintas
jalan dengan pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas jalan, guard rail,
marka jalan, delineator dan RPPJ (Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan),
pembangunan dermaga laut dan dermaga sungai serta peningkatan dan
pembangunan bandara – bandara.
Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2013 merupakan rencana
tahunkedua pelaksanaan pembangunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan
Kota Medan Tahun 2012 – 2016. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kota Medan
Tahun 2013 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Walikota
Medan Tahun 2014, Rencana Pembangunan Jangka.
Menengah Daerah (RPJMD) 2012 - 2016 dan Rencana Strategis Dinas
Perhubungan Kota Medan Tahun 2012 – 2016, dimaksudkan untuk menjadi
acuan dalam pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan Kota Medan pada tahun
2013Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2013 berisi kebijakan
pembangunan perhubungan, yaitu transportasi dan kegiatan pendukungnya, yang
akan dibiayai baik melalui APBD. Uraian ini akan diawali dengan kondisi umum
yang secara singkat menguraikan pencapaian kinerja sampai dengan tahun 2011
dan perkiraan tahun 2014 masalah dan tantangan yang harus dihadapi pada tahun
2013.
Dari perkembangan keadaan tersebut kemudian dirumuskan
prioritas-prioritaspembangunan tahun 2013 dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai
pada masing-masing prioritas dengan mengacu kepada agenda pembangunan
Dinas Perhubungan Kota Medan yang perlu diselesaikan pada tahun 2013.
Dengan arah kebijakan pada masing-masing bidang pembangunan perhubungan,
yang meliputi transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, dan kegiatan
penunjang transportasi, selanjutnya disusun program-program pembangunan
Tujuan disusunnya Renja Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebagai
dokumen perencanaan pembangunan dalam rangka penyusunan APBD Kota
Medan Tahun 2013 yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang
Perhubungan di Kota Medan, yang merupakan penjabaran Renstra Dinas
Perhubungan Kota Medan dalam bentuk program aksi atau kegiatan yang lebih
spesifik, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan,
terkoordinir dengan baik dan merupakan bagian integral dari RPJMD KotaMedan,
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN
Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan memiliki tenaga kerja
(pegawai) agar perusahaan maupun instansi pemerintahan tesebut dapat
menjalankan usaha dan menjalankan tujuan dari instansi pemerintahan tersebut.
Tenaga kerja (pegawai) diberikan gaji sebagai ucapan balas jasa atas apa yang
telah ia lakukan.
Dinas Perhubungan Kota Medan juga memiliki pegawai agar bisa menjalankan
visi dan misi serta tugas yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan
peraturan Gubernur Sumatera Utara. Salah satu cara untuk meningkatkan
rangsangan kerja para pegawai yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang
(natura). Balas jasa yang diterima dalam bentuk uang disebut gaji.Pembayaran
gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara
tenaga kerja dan pimpinan.
A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah
Pengertian sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang
sama.Sedangkan sistem pengawasan yaitu sistem yang diartikan sebagai alat
Gaji merupakan jumlah total yang dibayarkan pegawai atas jasa-jasa yang
mereka berikan selama satu periode tertentu.Administrasi penggajian/ payroll
adalah pekerjaan rutin dan merupakan salah satu bagian terpenting dalam
manajemen perusahaan. Proses perhitungan gaji harus dapat dilakukan dengan
cepat, tepat, dan akurat. Untuk dapat melakukan administrasi penggajian yang
baik diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang komperhensif tentang
administrasi penggajian.
Administrasi penggajian harus sesuai dengan hukum dan perundang-undangan
yang berlaku seperti UU Tenaga Kerja, Perpajakan, Jamsostek, dan menunjang
keberhasilan perusahaan. Untuk itu professional dalam bidang HRD/Payroll
dituntut mampu melaksanakan proses administrasi penggajian mulai dari
pemahaman terhadap konsep penggajian, proses perhitungan, dan pembuatan
laporan penggajian.
Adapun menurut Pasal 1 ayat 30 No. 13 Tahun 2003, “Upah adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan UU, termasuk tunjangan bagi pekerja
telah/akan dilakukan”.
Menurut Anastasia dan Lilis (2011 : 174) “Upah diberikan atas dasar
kinerjaharian, dan terkadang berdasarkan pada unit produk yang dihasilkan
Menurut Mulyadi (2001 : 373) “gaji umumnya merupakan pembayaran
jasayang dilakukan oleh pegawai yang mempunyai jenjang jabatan dan
dibayarkan secara bulanan, sedangkan upah merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh pegawai pelaksana (buruh) umumnya
dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang
dihasilkan oleh pegawai ”.
Jadi, gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang diberikan
oleh pemerintah sebagai jasa kepada pegawai dengan berbagai tunjangan dan
fasilitas lainnya.Gaji dan upah sangat penting bagi pegawai karena merupakan
nilai atau prestasi mereka dan sebagai motivator dalam bekerja, demikian penting
bagi pemerintah karena gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan
perlu secara terus menerus diawasi.
Dan karena pentingnya gaji dan upah maka perlu diperhatikan dan
dipertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengawasan ini tinggi.Pemeritah
harus membayar gaji dan upah secara lancar kepada pegawai hingga pegawai
diharapkan berusaha meningkatkan kerjanya dan memperjuangkan tugas yang
telah dipercayakan padanya.
Dan pada umumnya gaji merupakan pembagian yang mempunyai jenjang
jabatan manajemen, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilaksanakan untuk pegawai pelaksana.Tingkat upah juga
dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikan, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta
Upah biasanya tidak ditetapkan denganperbandingan langsung terhadap
faktor-faktor tersebut. Dengan kata lain,upah itu dibayar pada tingkat yang
memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan. Disamping gaji dan
upah ada yang disebut tunjangan, uang lembur, uang makan, serta hal-hal lain
yang menyangkut hal untuk meningkatkan motivasi pegawai.
Dapat disimpulkan “Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Dinas
Perhubungan Kota Medan” yaitu sistem pengendalian atau pengawasan gaji dan
upah terhadap apa yang diberikan kepada pegawai yang telah memberikan jasanya
kepada pemerintah. Jumlah gaji yang dibayarkan secara berkala dan tetap,
sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.
Dan pengendalian internal meliputi rencana organisasi serta semua cara
ketentuan-ketentuan yang di koordinasikan, yang digunakan dalam pemerintah
untuk melindungi harta milik pemerintah, memeriksa ketelitian dan kebenaran
data akuntansi, meningkatkan efisiensi kebijaksanaan pemerintah yang telah di
tetapkan.
Dan demi terciptanya pengendalian yang baik, maka pemerintah melibatkan
bagian umum dan bagian inilah diperhatikan hal-hal yang menyangkut
kepentingan pegawai dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai pegawai.
B. Unsur- Unsur Gaji Dan Upah
karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam
berkerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan
membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.
Di dalam masyarakat masih banyak mengganggap bahwa istilah gaji dan upah
mempunyai pengertian yang sama, terjadi karena gaji dan upah sama-sama
merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada para pegawai.
Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada Dinas Perhubungan Kota Medan
adalah sebagai berikut :
1. Gaji pokok
Adalah gaji yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan koefisien yang
telah ditentukan oleh pemerintah.Gaji pokok ini ditentukan dari upah
minimum provinsi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Tunjangan tetap
Yaitu sejumlah uang yang diberikan pada pegawai sebagai tambahan yang
dibayarkan bersamaan dengan upah bulanan.
3. Tunjangan struktural
Adalah tunjangan yang berdasarkan pada ketentuan sekretariat daerah, dinas
daerah dan lain sebagainya.
4. Tunjangan jabatan
Adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada peagawai negeri sipil yang
menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku.
Tunjangan jabatan pada Dinas Perhubungan Kota Medan dibagi menjadi
a. Tunjangan struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat
daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya. Tunjangan stuktral
terbagi tiga, yaitu : eselon 2, eselon 3, dan eselon 4.
b. Tunjangan jabatan fungsional umum adalah tunjangan yang diberikan
kepada pegawai negeri sipil yang tidak menjabat jabatan struktural
sebagai mana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi
pendayagunaan aparatur negara. Tunjangan jabatan fungsional umum
terbagi atas tiga golongan, yaiu : golongan 4, golongan 3, golongan 2,
dan golongan 1.
5. Perlengkapan dan sarana lain-lain, upah ini diterima pegawai secara tidak
langsung sebab diterima dalam bentuk jasa seperti pelayanan kesehatan,
hiburan, dan lain sebagainya.
6. Insentif
Sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai yang telah mencapai target
tertentu diluar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada pegawai apabila
bekerja diatas standart yang telah ditentukan oleh Dinas Pehubungan Kota
Medan. Seperti bonus yang diberikan karena keefektifan saat melaksanakan
kerja.
Menurut Hermanto (2001:110), sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistempembagian
dan pendelegasian, tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi
Perbedaan antara gaji dan upah, antara lain :
1. Gaji
- Berlaku secara nasional
- Dikeluarkan oleh pemerintah pusat
- Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintah
- Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan
- Diikuti dengan sistem tunjangan
2. Upah
- Dapat berlaku secara lokal
- Dikeluarkan pemerintah daerah
- Dasar pemberian adalah hasil dan waktu
- Tidak ada sistem kenaikan dan sistem tunjangan
C. Prosedur Perhitungan Gaji Dan Upah
Perusahaan jasa, perusahaan barang maupun instansi pemerintahan mempunyai
dasar perhitungan gaji dan upah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
oleh masing-masing perusahaan maupun pemerintahan. Total pendapatan pegawai
dalam satu periode penggajian termasuk uang bonus dan uang lembur dinamakan
dengan pembayaran kotor (gross pay). Jumlah ini akan dikurangi dengan satu atau
lebih potongan (deductinos) sehingga menghasilkan pembiayaan bersih (net pay).
Pembayaran bersih adalah jumlah yang diterima oleh pegawai dari atasan.
Prosedur perhitungan gaji pegawai pada Dinas Perhubungan Kota Medan adalah
Dimana gaji pokok pegawai telah ditetapkan oleh pemerintah dengan
ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2014
tentang perubahan ke enam belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1977
tentang peraturan gaji Pegawai Negeri Sipil. Data tersebut dapat dilihat pada
bagian lampiran. Besarnya gaji pokok pada Pegawai Negeri Sipil dilihat dari
golongan dan jabatan yang pegawai tersebut miliki.Berikut adalah daftar
perhitungan gaji Dinas Perhubungan Kota Medan pada tabel 3.1 halaman 29.
Tabel 3.1
Daftar Perhitungan Gaji Dan Upah Total gaji bersih = Gaji pokok + Tunjangan – Potongan
Pendapatan
1. Gaji Pokok Rp. xx
2. Tunjangan Istri/Suami Rp. xx
3. Tunjangan Anak Rp. xx Rp. xx
4. Tunjangan Jabatan Rp. xx
5. Tunjangan Beras Rp. xx
6. Tunjangan Pajak Penghasilan Rp. xx
7. Subsidi BPJS Rp. xx
8. Pembulatan Rp. xx
[image:38.595.116.508.416.671.2]Setiap perusahaan atau instansi pemerintahan pasti memiliki berbagai cara agar
pegawainya lebih bersemangat dalam bekerja dan lebih sejahtera, misalnya
dengan memberikan bonus dalam bentuk uang, tabungan maupun jalan-jalan ke
luar negeri. Dinas Perhubungan Kota Medan juga memiliki sumber penghasilan
tambahan di luar gaji, yaitu :
1. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) diberikan kepada
seluruhpegawai (staf dan kepala bidang), tetapi pembagiannya
berdasarkan golongan dan jabatan. TPP dapat diberikan apabila
adanya surat peraturan Gubernur.
2. Gaji ke-13 ini diberikan untuk membantu biaya anak sekolah,
biasanya diberikan pada bulan Juni atau Juli. Pada gaji ke-13 ini
diberikan potongan, yaitu potongan tunjangan pajak (Pph 21) dan
besarnya jumlah gaji ke-13 tersebut dilihat dari golongan.
D. Prosedur Pencatatan Gaji Dan Upah
Sebelum membahas tentang prosedur pencatatan gaji dan upah perlu kita
Potongan
1. Iuran Wajib Pajak (IWP) Rp. xx
2. Pph 21 Rp. xx
3. Iuran BPJS Kesehatan Rp. xx
4. BPR/Angsuran Bank Rp. xx
Jumlah Potongan Rp. xx
pahami dulu arti dari prosedur itu sendiri. Prosedur adalah rangkaian kegiatan
administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai
keseragaman tindak dalam melaksanakan segala transaksi-transaksi yang sering
terjadi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji
dan upah menurut Mulyadi (2001: 385) adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir . Prosedur ini bertujuan untuk
mencatat waktu hadir pegawai yang diselenggarakan oleh fungsi
pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk
kantor administrasi atau perusahaan.
2. Prosedur pencatat waktu kerja. Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi
pegawaidifungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji
pegawai kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa pegawai
tersebut. Prosedur pembuatan daftar gaji dalam prosedur ini fungsi
daftar gaji membuat daftar gaji pegawai.
3. Prosedur distribusi biaya gaji. Dalam prosedur ini biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaat tenaga kerja.
4. Prosedur pembayar gaji. Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas
kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.
Adapun prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum dalam hal-hal yang
berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung
Menurut Mulyadi (2001: 389)dalam buku sistem akuntansi, dokumen ini
terdiri dari :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah.
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian
berupasurat-surat keputusan yang bersangkutan dengan pegawai,
misalnya surat keputusan pengangkatan pegawai baru, kenaikan
pangkat dan lain-lain.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk
mencatat jam hadir setiap pegawai diperusahaan. Catatan jam
hadirpegawai ini dapat berupa daftar hadir dan dapat pula berbentuk
kartu
hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
4. Daftar gaji dan upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap pegawai
dikurangi potongan-potongan berupa Pph pasal 21 utang pegawai,
iuran untuk organisasi pegawai dan lain-lain.
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah yang dibuat
6. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah
bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah.
7. Amplop gaji dan upah
Utang gaji dan upah pegawai diserahkan kepada setiap karyawan
dalam amplop gaji dan upah.
8. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh
fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi
dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar
gaji dan upah.
Setiap instansi pemerintahan di Indonesia memiliki tingkat golonganyang
berbeda-beda, termasuk juga di Dinas Perhubungan Kota Medan mengikuti
peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Adapun tingkat golongan tersebut
adalah :
Golongan I :
Golongan Ia Juru Muda
Golongan Ib Juru Muda TK 1
Golongan Ic Juru
Golongan Id Juru TK 1
Golongan IIa Pengatur Muda
Golongan IIb Pengatur Muda TK 1
Golongan IIc Pengatur
Golongan IId Pengatur TK 1
Golongan III :
Golongan IIIa Penatar Muda
Golongan IIIb Penata Muda TK 1
Golongan IIIc Penata
Golongan IIId Penata TK 1
Golongan IV :
Golongan IVa Pembina
Golongan IVb Pembina TK 1
Golongan IVc Pembina Utama Mada
Golongan IVd Pembina Utama Madya
Golongan IVe pembina Utama
Keterangan :Di Dinas Perhubungan Kota Medan dimulai darigolongan Ia.
Pemberian gaji dan upah pada pegawai tidak akan pernah jauh dari yang
namanya permasalahan, mulai dari proses penetapan gaji pegawai, pembagian gaji
terhadap pegawai, kerugian, pemborosan, dan kecurangan-kecurangan lainnya.
Agar tidak terjadi penyelewengan, instansi pemerintah menerapkan pengendalian
internal gaji dan upah yang baik dan efektif sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.Pengendalian pada umumnya berhubungan dengan pengawasan, untuk
mengawasi masalah penggajian maka pemerintah harus melakukan pengendalian
internal terhadap proses penggajian.
Pengendalian internal merupakan pengendalian yang sangat membantu
pemimpin dalam suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya sehingga
mempunyai peranan penting bagi pemerintah, yang secara keseluruhan bertujuan
untuk mencegah dan menghindari dari terjadi kesilapan, kecurangan,
penyelewengan dan manipulasi lainnya pada perusahaan.
Agar terlaksananya pengendalian internal gaji dan upah dengan baik perlu
diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal
sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting
untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya
penyelewengan. Penerimaan pegawai tidak boleh dilakukan oleh bagian yang
membutuhkan, karena dapat terjadi penyelewengan jabatan dan bisa terjadi
manipulasi dalam pekerjaan.
Unsur pengendalian internal gaji dan upah menurut Hermanto (2001 : 110)
diintegrasikan kedalam sistem pembagian dan pendelegasian tugas, tanggung
jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan.
Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta
pengendalianinternal gaji dan upah yang baik pada Dinas Perhubungan Kota
Medan, dilakukan pembayaran gaji dan upah dan pelaksanaannya melibatkan
beberapa bagian antara lain :
1. Bagian personalia
Apabila ada suatu bagian dalam pemerintah yang membutuhkan pegawai baru
harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian
personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang
membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan pegawai baru
dengan cara mencari pegawai baru dengan melihat surat-surat permohonan yang
sudah ada. Tetapi bila permohonan belum ada masuk, bagian personalia mencari
pegawai baru dengan menghubungi sumber tenaga kerja seperti :
a. Teman- teman pegawai perusahaan
b. Badan-badan penempatan tenaga kerja
c. Dan lain-lain
Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut, kemudian bagian
personalia menyelenggarakan tes untuk kemampuan calon-calon pegawai dan
berdasarkan hasil tes diumumkan beberapa pegawai yang diterima. Kemudian
lulus tes kesehatan diserahkan kepada bagian-bagian yang membutuhkan untuk
selanjutnya diwawancarai. Berdasarkan hasil ini, bagian yang membutuhkan
pegawai yang diterima.
Bagi calon pegawai yang telah memenuhi persyaratan tersebut akan diangkat
sebagai pegawai dengan masa training paling lama tiga bulan, selama masa
itupegawai diberikan kedudukan yang sesuai dengan ketentuan penggajian yang
berlaku.
2. Bagian pengawasan waktu
Semuanya pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap pegawai wajib hadir
dan di haruskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Khusus bagi pegawai
yang bekerja di lapangan dan petugas jaga diatur dalam sistem shiff dan
mempunyai jam kerja 12 jam sehari dan 96 jam seminggu. Untuk hal ini terlebih
dahulu diperlukan waktu 1214 jam khusus tentang penyimpangan waktu kerja dan
istirahat yang dikeluarkan kantor Depnaker setempat.
3. Bagian administrasi dan keuangan
Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu
gajidan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan dikirimkan
kepada kasir di bagian pembukuan.
4. Kasir
Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian
5. Bagian pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya
dibukukan dalam buku besar dengan jurnal :
Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah
dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal :
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa kegunaan pokok dari yang
diterimapegawai. Pada Dinas Perhubungan Kota Medan, sistem pengendalian
internal gaji dan upah dilakukan dengan cara, membuat daftar gaji yang dilakukan
oleh pembuat daftar gaji (bagian bendahara pengeluaran) khususnya bagian
personalia berdasarkan golongan masing-masing pegawai kemudian diperiksa
oleh kuasa pembuat komitmen lalu diajukan oleh pejabat penandatanganan
dengan mengeluarkan “Surat Permintaan Pembayaran (SPP)” setelah itu diajukan
bendaharawan rutin dan diperiksa lagi oleh bendaharawan tersebut dan
ditandatangani dengan menggunakan rekening bendaharawan rutin.
Beban gaji dan upah xxx
Hutang gaji dan upah xxx
Hutang gaji dan upah xxx
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peniliti, peneliti mencoba
memberikan kesimpulan dan memberikan sedikit saran yang berhubungan dengan
sistem pengendalian internal gaji dan upah pada Dinas Perhubungan Kota Medan.
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Sistem pengendalian internal gaji dan upah pada Dinas Perhubungan Kota
Medan telah efektif.
2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji pegawai dilakukan
secara tunai melalui bendahara kantor.
3. Setiap ingin mencairkan uang Dinas Perhubungan Kota Medan harus mengisi
formulir sebagai dokumen pendukung.
4. Unsur-unsur gaji dan upah pada Dinas Perhubungan Kota Medan telah
dipenuhi dengan baik dengan adanya pemberian tunjangan-tunjangan untuk
mensejahterakan pegawainya.
5. Di Dinas Perhubungan Kota Medan memiliki penghasilan diluar gaji, dimana
penghasilan tambahan diluar gaji pegawai tidak bisa dicairkan secara
sembarangan harus ada surat Peraturan Gubernur untuk TPP dan Peraturan
6. Catatan-catatan dan dokumen-dokumen penting tentang kepegawaian dan
penggajian disimpan didalam lemari pada satu tahun anggaran.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Pengendalian internal gaji dan upah telah efektif, tetapi perlu ditingkatkan lagi
sehingga penyelewengan dapat dihindari.
2. Sebaiknya pemberian unsur-unsur gaji dan upah harus tetap dipertahankan,
karena dengan dipenuhinya unsur-unsur gaji dan upah maka pegawai lebih
termotivasi untuk bekerja dan untuk mencapai rencana kegiatan.
3. Sistem pengendalian internal terhadap gaji dan upah mengenai fungsi
pemotongan yang dilaksanakan pada instansi pemerintahan ini ditingkatkan
antara fungsi keuangan dan akuntansi karena segala bentuk tindakan dan
penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan instansi pemerintahan
dapat diminimalkan.
4. Dinas Perhubungan Kota Medan harus memelihara hubungan komunikasi dan
koordinasi yang baik diantara bagian yang lain agar tidak terjadi kesalah
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Lilis, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Hasibuan, Melayu S.P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,Jakarta.
Hermanto, 2001.Sistem Akuntansi Survey dan Teknik Analisa, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, UGM, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001.Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.