1
TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH ( DISPENDA)
PADANGSIDIMPUAN
Oleh :
IRNA SYAHPUTRI 122102046
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
NAMA : IRNA SYAHPUTRI
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NIM : 122102046
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI
DAN UPAH PEGAWAI PADA DINAS
PENDAPATAN (DISPENDA) DAERAH KOTA
PADANGSIDIMPUAN
Tanggal :... 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP. 19511114 198203 1 002
Tanggal :... 2015 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP. 19511114 198203 1 002
Tanggal :... 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
NIP. 19560407 198002 1 001
3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
NAMA : IRNA SYAHPUTRI
PENANGGUNG JAWABAN TUGAS AKHIR
NIM : 122102046
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
GAJI DAN UPAH PADA DINAS
PENDAPTAN DAERAH (DISPENDA)
KOTA PADANGSIDIMPUAN
Medan, Juli2015
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT serta selawat dan salam
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena berkat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ Sistem
Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padangsidimpuan” ini dengan baik. Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima
dukungan berupa moral dan materil. Karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada kedua Orang Tua tercinta H.
Ali Akbar Harahap dan Hj. Jamila Siregar yang telah memberikan motivasi,
nasehat, dan serta doa yang selalu menyertai penulis. Untuk kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, hidayah, karunia, dan
perlindunganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhirini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
2. Teristimewa buat kedua Orang Tua penulis tercinta dan yang paling
penulis sayangi Bapak H.Ali Akbar Harahap dan Ibu Hj.Jamila Siregar
ii
memberikan motivasi dan nasehat, serta doa yang selalu menyertai
penulis.
3. Buat Abang Irwan Syahputra, ST , Kakak Ipar Nurhamida Lubis, S.Pd ,
dan keponakan penulisAkbar Irhami Harahap atas doa dan dukungan
yang telah diberikan kepada penulis. Terima kasih buat sepupu saya
kakak Meilany Anggreini, Indah Permatasari, Abdul Rahman, Kak
Lima, Suci Indriyani, Nova Rahayu.
4. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak,CA selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
6. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan masukan
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Bapak/ Ibu Pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan yang telah berkenan memberikan kesempatan riset
yang mendukung proses pembuatan Tugas Akhir ini.
8. Robinson Hsb sebagai pacar penulis, terima kasih yang telah
memberikan nasehat, mengerti keadaan penulis, dan menyemangati
penulis.
Terima kasih buat keluarga Lingga, Imah, Kak Kina, Kak Midah yang
iii
9. Ahmad Fadhil Lubis, terima kasih telah membantu penulis dalam
memberikan motivasi, semangat, masukan, dan pendapat tentang tugas
akhir ini, dan sudah meluangkan waktu untuk membantu penulis.
NanangSetiawan, Nina Maifika, Fildza Amirah Lubis, Irdo G Pakpahan,
dan Andrea Nicholas terima kasih karena telah menjadi teman yang baik
buat penulis, walaupun kedekatan kita mulai terjalin semester enam.
10. Terima kasih buat D-III Akuntansi Group A angkatan 2012
11. Terima kasih buat teman kost penulis Yohana Tarigan dan kakak Sisca
untuk semua dukungan dan menjadi penyemangatku.
Penulis menyadaribahwatidakada yang
sempurnadiduniainiterutamadalampenyusunan Tugas Akhir ini untuk itu penulis
menerima kritik dan saran untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini dimasa yang
akan datang. Semoga Allah SWT membalas semua yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan semoga penulisan tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat untuk calon peneliti-penelitilainnya, Terimakasih.
Medan, 2015
Penulis
122102046
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan dan Mafaat Penelitian ... 6
D.Rencana Penulisan ... 7
1. Jadwal Survei/Observasi ... 7
2. Rencana Isi ... 8
BAB II : DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN ... 10
A.Sejarah Ringkas ... 10
1. Visi ... 11
2. Misi ... 13
B.Struktur Organisasi ... 13
C.Job Description ... 16
v
E. Kinerja Terkini ... 23
F. Rencana Usaha/Kegiatan ... 24
BAB III: SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADADINAS PENDAPATAN DAERAH KOTAPADANGSIDIMPUAN ... 26
A.Pengertian Gaji dan Upah ... 27
B.Unsur Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan ... 30
C.Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan ... 34
D. Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan ... 38
E. Perhitungan Gaji dan Upah Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan ... 42
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
A.Kesimpulan ... 45
B.Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 48
vi
DAFTAR TABEL
NOMOR JUDUL HALAMAN
1.1 Jadwal Jadwal Survei/Observasi Tugas Akhir ... 7
3.1 Golongan dan Jumlah Pegawai ... 36
vii
DAFTAR GAMBAR
NOMOR JUDUL HALAMAN
2.1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan
viii
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR JUDUL
1 Surat Permohonan Riset
2 Surat Izin Riset dari Dinas Pendapatan (Dispenda) Daerah Kota
Padangsidimpuan
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan
penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan/ instansi akan lebih
memperhatikan penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat menghindari
kemungkinan terjadi penyelewangan.Perkembangan tata kelola pemerintahan di
Indonesia dalam satu dasawarsa (1998 s.d 2008) mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Dalam kurun waktu yang relative singkat, pemerintahan Indonesia
telah melewati serangkain proses reformasi sektor public yang bertujuan untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik dalam rangka mendukung
pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Semenjak Reformasi Tahun
1998 perubahan sistem pemerintahan dari sistem terpusat menjadi sistem Otonomi
Daerah telah memberi dampak yang besar pada sistem penyelenggaran
pemerintahan dan ruang lingkup sehingga memberi dampak juga pada perubahan
pengaruh sistem keuangan daerah. Reformasi tersebut awalnya dilakukan dengan
menggantikan Undang – undang (UU) Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok –
Pokok Pemerintahan di Daerah dengan UU Nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 1990 yang menggantikan UU
Nomor 32 Tahun 1956 mengenai keuangan Negara dan Daerah.Dinas Pendapatan
2
publik yang ada di Indonesia. Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian urusan rumah tangga daerah
dalam bidang Pendapatan Daerah serta tugas-tugas lain yang diserahkan oleh
Kepala Daerah dengan fungsi meningkatkan aparatur Pemerintah yang
proporsional, meningkatkan pelayanan prima, meningkatkan objek dan subjek
pajak dan retribusi daerah, potensi pendapatan daerah, meningkatkan peran
masyarakat dalam membayar pajak retribusi daerah serta meningkatkan kerjasama
dengan instansi terkait untuk meningkatkan pembayaran pajak retribusi daerah
dan pendapatan daerah. Dalam melaksanakannya aktivitasnya, Dinas Pendapatan
Daerah Kota Padangsidimpuan memerlukan indikator penunjang operasional
kegiatan guna terlaksananya kinerja tersebut. Berbagai jenis indikator penunjang
kinerja antara lain melalui perluasan basis penerimaan, pengendalian atas
kebocoran pendapatan, peningkatan administrasi pendapatan, dan peningkatan
transparansi dan akuntabilitas pendapatan daerah. Apabila pengelolaanya baik
maka akan memperlancar kinerja organisasi/ instansi.Tenaga Kerja merupakan
titik penting dalam perusahaan karena
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan
penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan akan lebih memperhatikan
penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadi
penyelewangan. Khususnya perusahaan yang mempunyai tenaga kerja dalam
jumlah yang besar, maka pembayaran gaji di dalamnya harus di awasi. Walaupun
demikian masih saja sering terjadi kecurangan-kecurangan dalam penetapan
3
harus melakukan sistem pengendalian internal gaji dan upah agar tercipta
hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga kerja.
Tenaga kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan
perusahaan termasuk didalamnya mengambil keputusan, mengolah bahan mentah
menjadi produk yang dapat dikonsumsi serta memberikan jasa yang baik kepada
pelanggan dan masyarakat, hal ini berarti faktor tenaga kerja merupakan masalah
yang kompleks sehingga diperlukan usaha untuk memelihara dan
mengembangkannya agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan baik apabila tenaga kerja
didalamnya memiliki kompetensi serta profesional dalam menjalankan tugas yang
dilimpahkannya. Dalam rotasi dunia kerja di Indonesia pada saat ini sedikit
banyaknya telah berpengaruh terhadap iklim ketenaga-kerjaan. Tenaga kerja
dituntut untuk lebih giat dan teliti serta memiliki keahlian dalam bidang yang
mereka jalani. Berbicara tenaga kerja maka tidak lepas dari masalah gaji dan upah
karena gaji dan upah merupakan pembayaran suatu pemerintahan atau suatu
perusahaan kepada tenaga kerja sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan.
Gaji dan upah juga merupakan kewajiban bagi perusahaan kepada staff dan para
pegawainya. Tanpa adanya gaji dan upah maka tenaga kerja tidak akan bekerja
sesuai harapan perusahaan. Jumlah gaji dan upah yang diberikan perusahaan
berdasarkan jabatan tenaga kerja tersebu dalam perusahaan. Mengingat masalah
gaji dan upah adalah masalah yang sensitif, maka tidak mudah bagi suatu
perusahaan atau kantor menetapkan gaji para staff dan pegawainya. Jika tenaga
4
gaji dan upah mereka, maka mereka dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang
terkadang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan perusahaan dan dapat
merugikan perusahaan sehingga operasional perusahaan terhalang misalnya
mogok kerja atau unjuk rasa, mengurangi kegiatan kerjanya, meminta berhenti
kerja, dan lain-lain.
Sistem gaji dan upah yang baik adalah sistem yang dibantu dengan
pengawasan yang baik oleh pihak manajemen perusahaan dan dapat merangsang
motivasi kerja karyawan melalui pemberian gaji, tunjangan bonus, dan lain
sebagainya. Sehingga diharapkan tenaga kerja semakin produktif. Untuk
mendorong dan memotivasi semangat kerja karyawan diperlukan adanya
hubungan kerja yang saling menguntungkan, baik bagi pihak perusahaan maupun
bagi pihak karyawan. Karyawan memberikan prestasi kerja yang baik bagi
perusahaan, sedangkan pihak perusahaan memberikan gaji yang sesuai dengan
prestasi golongan kerja yang telah diberikan bagi perusahaan.
Begitu juga halnya pada Dispenda Kota Padangsidimpuan mengingikan
setiap pegawai yang bekerja pada perusahaan dapat memberikan hal yang terbaik
dan merasa nyaman selama berada di tempat kerja. Banyaknya tenaga kerja yang
digunakan mengakibatkan biaya gaji dan upah menjadi salah satu unsure utama
dari pengeluaran yang dapat menyebabkan banyak resiko kemungkinan terjadinya
kecurangan. Bagian keuangan merupakan bagian yang sangat rawan terhadapn
penyelewengan terutama dalam hal pengeluaran kas seperti pembayaran gaji dan
upah. Dalam keadaan tersebut perlu diadakan suatu penanganan yang dapat
5
dengan dilakukannya suatu pengendalian internal gaji dan upah yang baik untuk
menunjang kelancaran aktifitas perusahaan itu sendiri. Namun selain itu,
pengendalian internal juga dilakukan untuk menjaga perusahaan dari
kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Tujuan Utama diadakannya
sistem pengendalian internal gaji dan upah adalah untuk mengevaluasi ada atau
tidaknya penyimpangan terhadap sistem penggajian dan pengupahan yang
memberikan masukan koreksi bagi pihak yang berkepentingan. Oleh sebab itu
sistem pengendalian internal gaji dan upah ini sangat penting dilakukan untuk
menjaga harta milik perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik
melakukan penelitian tentang : “Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada
Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padangsidimpuan.
B. Rumusan Masalah
Pengendalian gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untukmenghindari
kemungkinan terjadinya penyelewangan terhadap penetapan sampai
pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu sendiri.
Dengan adanya pengendalian yang tegas dan objektif, perusahaan dapat
mendorong karyawan untuk semakin produktif dan bertindak jujur terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut diatas maka
penulis mencoba untuk membahas permasalahan “Apakah Sistem Pengendalian
Internal Gaji dan Upah yang diterapkan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan sudah berjalan baik dan efektif sesuai dengan peraturan yang
6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah :
a. Berguna untuk mengetahui bagaimana manajemen Dispenda Kota
Padangsidimpuan dalam melaksanakan pengendalian internal gaji dan
upah.
b. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal gaji dan upah
yang diterapkan Dispenda daerah Kota Padangsidimpuan telah
berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis
adalah :
a. Bagi penulis berguna untuk mengetahui perbedaan yang ada antara
praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori bangku
perkulliahan dan melalui buku-buku perusahaan.
b. Bagi perusahaan dapat memberikan masukan untuk memperbaiki
pengendalian internal gaji dan upah pada Dinas Pendapatan Daerah
Kota Padangsidimpuan.
c. Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri jadwal survey dan sistematikapenulisan.
7
Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan. Untuk lebih jelasnya jadwal survey ini dapat di lihat
[image:18.595.165.511.210.662.2]pada table 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1
Jadwal Survei/ObservasiTugas Akhir
No Kegiatan
April 2015
I II III IV
1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
No Kegiatan
Mei 2015
I II III IV
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling
8
tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhi harus
praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir
ini disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, dan rencana penulis.
BAB II : DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PADANGSDIMPUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan sejarah
Ringkas, struktur organisasi dan personalia, Uraian
Tugas (Job Description), jaringan usaha/kegiatan,
kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan pengertian
sistem pengendalian internal gaji dan upah, unsur-
unsur gaji dan upah, prosedur pencatatan gaji dan
9
Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis
akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
10 BAB II
DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
A. SejarahRingkas
Pada awalnya Padangsidimpuan adalah kota Administrasi yang masihberada
di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.Namun pada tahun 2001,
berdasarkanUndang-undang No. 04 Tahun 2001 makaterbentuklahpemerintah
KotaPadangsidimpuan. Sesuai dengan surat keputusan Walikota
Padangsidimpuan No.188.45/24 Tahun 2001 tentang pembentukan organisasi
Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan yang bertugas untuk mengelola bidang
penerimaan dan pendapatan di daerah kota Padangsidimpuan termasuk untuk
mengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para
wajib pajak/ wajib retribusi yang berada di daerah kota Padangsidimpuan yang
terdiri dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kecamatan
Padangsidimpuan Batu Nadua, Kecamatan Hutaimbaru dan Kecamatan Angkola
Julu. Instansi Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan merupakan salah
satu instansi pemerintah yang berada dalam koordinasi Biro keuangan sebagai
pajak dan pendapatan.
Namun pada tahun 2008 sesuai dengan peraturan pemerintah No.14 Tahun
2007 maka Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan melakukan
11
Kota Padangsidimpuan. Makasesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Padangsidimpuan No. 03 Tahun 2008 tentang Dinas-Dinas Daerah Kota
Padangsidimpuan, Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan berganti
nama menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah Kota
Padangsidimpuan. Di dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan Daerah, dan Asset Daerah yang baru ini dibentuk seksi-seksi
administrasu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah juga
dibentuk bagian sekretariat yang membawahi 3 Kepala Sub Bagian yang
merupakan kontribusi yang cukup penting bagi Pemerintah Kota
Padangsidimpuan dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan
dari peningkatan pendapatan daerah. Meningkatnya pendapatan daerag hendaknya
tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaannya menaikkan tarif, tetapi yang
lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, system,
dan prosedur organisasi dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset
Daerah yang ada sekarang.
Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan memiliki visi dan misi
yang jelas dalam menjalankan usahanya. Dengan adanya visi dan misi maka
tujuan dapat tercapai dengan baik. Visi dan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Visi
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi
12
tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran
tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
instansi pemerintah.
“Menjadi Dinas Pendapatan Daerah yang Profesional dan Berkualitas dalan
Pemberdayaan Potensi Daerah Menuju Otonomi Daerah yang Maju dan Mandiri.”
Visi terserbut diartikan sebagai berikut :
a. Menjadikan Dinas Pendapatan Daerah yang Profesional yaitu terwujudnya
Dinas Pendapatan yang memiliki Standar Pelayanan Minimun dengan
sistem kerja yang teroganisir secara efisien, efektif, transparan, terukur,
memilili kejelasan, waktu penyelesaian, non diskriminasi, dan akuntabel
yang berbasis pada teknologi informasi dalam pengelolaan data pendapatan.
b. Berkualitas yaitu wujud dari Dinas Pendapatan yang memiliki hasil kinerja
yang optimal yang dicirikan dengan tepat waktu dan hasil memuaskan
karena didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana, kuantitas, dan
kualitas yang memadai.
c. Dalam pemberdayaan Potensi Daerah yaitu terwujudnya Dinas Pendapatan
Daerah yang mampu segala potensi secara optimal berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa melakukan upaya-upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi.
d. Menuju Otonomi Daerah yaitu Maju dan Mandiri adalah menggambarkan
13
e. Meningkatkan jumlah pendapatan. Pendapatan masyarakat akan sejalan dan
sebangun dengan tersedianya lapangan pekerjaan dan iklim mikro dan
menengah yang kondusif.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan,
ada 2 misi yang akan dilaksanakan, yaitu :
a. Meningkatkan Kemandirian Daerah dalam pembiayaan
penyelenggaraan pemerintah umum dan pembangunan.
b. Meningkatkan kualitas dan pelayanan yang profesional.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan atau
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang
diinginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing pegawai tahu akan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab sehingga pegawai tersebut dengan sendirinya
menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan tanggung jawab
akan lancar hendaknya pegawai ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan
14
suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun
kegiatan instansi tersebut.
Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan prinsip-prinsip
adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Pengaturan
ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterangkan sebelumnya.
Wadah tersebut disusun dalam suatu terstruktur organisasi dalam instansi.
Struktur organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah
KotaPadangsidimpuan terdiri dari :
STRUKTUR ORGANISASI 2.1
15
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub bagian Perencanaan dan pelaporam
c. Sub bagian Keuangan
3. Bidang Pengembangan dan pengendalian, terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah
b. Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah
c. Seksi Hukum dan Publikasi
4. Bidang Anggaran, terdiri dari :
a. Seksi Anggaran Belanja Pegawai
b. Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai
5. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari :
a. Seksi Perbendaharaan Belanja Pegawai
b. Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai
c. Seksi Fasilitas Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Bidang Verifikasi dan Pembukuan, terdiri dari :
a. Seksi Verifikasi
b. Seksi Pembukuan dan Pelaporan Realisasi Belanja
c. Seksi Pembukuan Dan Pelaporan Realisasi Pendapatan
7. Bidang Pengelolaan Asset Daerah, terdiri dari :
a. Seksi Pendataan, Monitoring , dan Evaluasi Asset Daerah
16 8. Bidang Pendapatan, terdiri dari :
a. Seksi Perencanaan dan Pengembangan
b. Seksi Pajak Daerah dan Dana Bagi Hasil
c. Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain
9. Unit pelaksana Teknis Daerah
10.Jabatan Fungsional Tertentu
C. Job Description
Adapun uraian tugas dari struktur organisasi adalah :
1. Kepala Dinas
a. Kepala Dinas pendapatan mempunyai tugas membantu Walikota
dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi, dan tuga
pembantu di bidang pendapatan.
b. Untuk menyelenggarakan tugas Kepala Dinas Pendapatan
menyelenggarakan fungsi :
1. Persiapan konsep kebijakan daerah, ketentuan,dan standart
pelaksanaan daerah kabupaten atau kota serta standard
pelaksanaan tugas-tugas dibidang pendapatan daerah.
2. Penyelenggara koordinasi dan kerja sama dengan pihak
terkait, pembinaan, pengendalian teknis, dan evaluasi
panggilan potensi, pemberdayaan potensi, dan pemungutan
17
3. Penyusuan, pengalokasian ,dan pelaksanaan rencana jangka
menengah dan tahunan di bidang pendapatan.
4. Pelaksanaan tugas-tugas lain menyangkut pendapatan yang
diberikan Walikota dan Sekretaris Daerah sesuai standar
yang ditetapkan.
5. Pemberian masukan yang perlu kepada Walikota dan
Sekretaris Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada Walikota dan Sekretaris Daerah
sesuai standar yang ditetapkan.
2. Sekretaris
a. Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, keuangan, umum, dan
penyusunan program.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagai berikut :
1. Penyusunan, pengelompokkan, pengkalasifikasian, dan
penyempurnaan standar penyelenggara urusan
pemberdayaan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan
administrasi umu barang.
2. Perencanaa dan pengadaan, kebutuhan internal, dan
kebutuhan administrasi umum barang sesuai ketentuan dan
18
3. Perencanaan, pengelolaan, dan pengurusan pertanggung
jawaban keuangan dinas sesuai ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
4. Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas.
5. Perencanaan, pengelolaan, dan peningkatan pendayagunaan
organisir dan kepegawaian.
6. Perencanaan dan peningkatan sistem kerja serta pengelolaan
barang dinas.
7. Pelaksanaan tugas yang diberikan Kepala Dinas
8. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas
9. Pelaporan dan Pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsi Kepala Dinas.
3. Bidang Pengembangan dan Pengendalian
a. Bidang pengembangan dan pengendalian mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam bidang penyusunan, perencanaan,
dan pengembangan pendapatan daerah, evaluasi,dan pengendalian
pendapatan daerah serta hukum dan publikasikan.
b. Adapun beberapa tugas Bidang Pengembangan dan Pengendalian
adalah :
1. Penyusunan rencana strategis jangka menengah dan tahunan
dinas.
2. Pelaksanaan penyusunan , pengelompokkan, maupun
19
pendapatan daerah, evaluasi dan pengendalian pendapatan
daerah serta hukum dan publikasikan.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai bidang tugas dan fungsinya.
4. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas
sesuai bidang tugasnya.
5. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada Kepala Dinas.
4. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas dan menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan penyusunan anggaran belanja. Tugas bidang
anggaran sebagai berikut :
a. Menyusun perencanaan Anggaran penanganan urusan pemerintah
daerah.
b. Menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan
perubahan APBD.
c. Menyusun rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran
APBD, penjabaran P.APBD , dan nota Keuangan.
d. Menyusun rancangan pedoman evaluasi APBD.
e. Melaksanakan evaluasi terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan
Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang APBD.
f. Menyusun rancangan Kebijakan keseimbangan fisikal.
20
h. Melaksanakan fasilitas perencanaan dan penganggaran pemerintah.
i. Melaksanakan pembinaan dan penilaian kepala seksi.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
k. Penyiapan bahan perumusan kebijakan anggaran.
l. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian anggaran.
5. Bidang Perbendaharaan
Bidang perbendaharaan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan dan pelaksanaan perbendaharaan. Adapun beberapa
tugas dan fungsi Perbendaharaan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah.
b. Menyusun rancangan standar satuan harga dan analisis standar
belajar daerah.
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan perbendaharaan.
d. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan administrasi
keuangan.
e. Melaksanakan pembinaan kebendaharawan.
f. Melaksanakan program dan petunujk teknis di bidang
perbendaharaan.
g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan
instansi lain di bidang perbendaharaan.
21
Bidang verifikasi dan pembukuan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan dan pelaksaan verifikasi dan pembukuan. Adapun
beberapa fungsi adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan verifikasi dan pembukuan.
b. Melaksanakan pembukuan.
c. Melaksanakan verifikasi.
d. Melaksanakan penyusunan nota keuangan perhitungan APBD.
e. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan pelaksanaan APBD.
f. Melaksanakan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang verifikasi dan pembukuan.
g. Melaksanakan koordinas dan kerja sama dengan lembaga dan instansi
lain di bidang verifikasi dan pembukuan.
h. Melaksanakan pembinaan dan penilaian Kepala Seksi.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
7. Bidang Pengelolaan Asset Daerah
Bidang Pengelolaan Asset Daerah mempunyai tuga menyiapkan bahan
perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan asset dan investasi
daerah. Adapun beberapa tugas dan fungsi di Bidang Pengelolaan Asset
daerah adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pengelolaan asset dan
22
b. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan
barang daerah.
c. Melaksanakan pengelolaan investasi barang.
d. Melaksanakan administrasi penghapusan barang milik daerah.
e. Melaksanakan pengelolaan investasi dan asset daerah.
f. Melaksanakan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang pengelolaan investasi dan asset daerah.
g. Melaksanakan pembukuan buku standar harga barang.
h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian di bidang
pengelolaan investasi dan asset daerah.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
fungsional yang terbagai dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya. Uraian tugas kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan
keputusan Kepala Dinas.
D. Jaringan Usaha/Kegiatan
Adapun jenis usaha atau kegiatan dari Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan ialah suatu instansi yang dibentuk pemerintah yang
dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dinas pendapatan Daerah Kota
23
secaraumum yang berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba
BUMN, penjualan aset negara, dan sumbangan. Setiap dana yang diterima harus
dipertanggungjawabkan kepada publik terkait dengan diperlukannya transparasi
dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah. Dari kegiatan ini Dinas Pendaptan Daerah Kota
Padangsidimpuan berorientasi pada pelayan mereka terhadap masyarakat dan juga
berusaha mencapai visi dan misinya.
E. Kinerja Terkini
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan
kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi
dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi. Menurut Mangkunegara
(2005 : 67 ), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai hal itu membutuhkan kerja
keras yang tinggi dan displin serta loyalitas dalam bekerja. Di dalam kinerja usaha
ditetapkan rencana capaian kinerja untuk seluruh indicator kinerja yang ada pada
tingkat sasaran dan kegiatan melalui penetapan kinerja Pemerintah Kota
Padangsidimpuan. Kinerja usaha memuat informasi tentang sasaran yang ingin
24
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja
harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan
sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus di organisasi.
Kinerja terkini yang dilakukan pada Dispenda Kota Padangsidimpuan
penatausahaan Keuangan di Lingkungan Pemerintahan Kota Padangsidimpuan
untuk meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan.
F. Rencana Usaha/Kegiatan
Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan antara
lain sebagai berikut :
1. Perluasan dan peningkatan sumber pendapatan daerah serta mendorong
peningkatan tertib administrasi dan penatausahaan.
2. Pengembangan atau peningkatan sarana dan prasarana publik.
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mendekatkan pelayanan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan pemanfaatan teknologi informasi
sebagai pendukung utama kelembagaan.
5. Penyederhanaan peraturan perundang-undangan, pengembangan , dan
pelaksanaan manajemen pendapatan daerah dengan prinsip profesionalitas,
efisiensi , transparan, dan bertangungg jawab.
6. Peningktan kapabilitas dan profesionalisme sumber daya manusia aparatur
25
7. Pengembangan sistem dan prosedur pemungutan dan pembayaran pajak
retribusi daerah dan pendapatan lainnya.
8. Peningkatan hubungan kerja sama antara Dinas di lingkungan Pemerintah
Kota Padangsidimpuan dan dengan Pemerintah BUMN dalam rangka
26 BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA DINAS
PENDAPATAN DAERAH (DISPENDA)
KOTA PADANGSIDIMPUAN
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan memperkerjakan orang yang
disebut pegawai atau buruh, secara umum disebut karyawan.Dalam hal ini
pegawai, buruh ataupun karyawan tersebut menjual jasa tenaga yang dipunyainya
untuk mendapatkan imbalan yang disebut gaji dan upah.Didalam suatu
perusahaan atau instansi pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian
pimpinan perusahaan karena para pegawai sangat sensitif terhadap
kesalahan-kesalahan dalam penggajian. Selain itu besar atau kecilnya gaji yang akan
dibayarkan berpengaruh terhadap laba bersih di perusahaan. Dalam hal ini maka
dibutuhkan sistem pengendalian internal untuk menghindari kesalahan dan
kecurangan, mengecek kekayaan perusahaan, mengecek keandalan, ketelitian data
akuntansi, mendorong efisiensi, dan dipatuhinya kebijakan perusahaan terhadap
penggajian.
Penggajian yang dimaksud adalah kegiatan suatu instansi yang mengatur
jumlah gaji yang seharusnya yang diberikan kepada pegawai agar tidak terjadi
kecurangan dan kesalahan dalam pemberian gaji. Pada bab ini, peneliti mencoba
untuk membandingkan antara penerapan pengendalian gaji dan upah pada Dinas
Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padangsidimpuan dengan teori yang
27
membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan
Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan. Karyawan yang bekerja akan
mendapat balas jasa kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen
personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut.
Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari
instansi atau perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan
harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pihak baik pimpinan dan
karyawan. Untuk itu didalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi
topik penelitian yaitu bagaimana Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah
pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padangsidimpuan.
A. Pengertian Gaji dan Upah
Menurut Mulyadi (2001 : 385 ) “Sistem yaitu kelompok dari dua atau
lebih komponen yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang
sama. Sedangkan sistem pengendalian yaitu sistem yang diartikan sebagai alat
untuk mengendalikan suatu kegiatan. Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun
penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan
hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya
merupakan suatu kompensasi yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur
atas prestasi kerja yang diberikan kepada seseorang. Istilah gaji biasanya
digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas
administratif dan pimpinan. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan
28
Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa
berfluktuasi antara satu periode”.Pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara
bulanan atau tahunan. Imbalan diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan
pekerjaan kasar dan lebih mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut upah.
Pada umumnya jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit
pekerjaan yang diselesaikan. Perusahaan harus menaati pembayaran upah
minimun yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Malthis dan H Jeckson ( 2002 : 119-378 ) upah adalah bayaran
sewa yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan
gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak
mengandung jumlah jam kerja.Selain itu ada beberapa definisi lain menurut para
ahli ekonomi mengenai gaji dan upah antara lain : menurut Malayu (2005:118)
gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayarkan walaupun
pekerja tidak masuk kerja. Upah menunjukkan kompensasi langsung yang
diterima oleh seorang pegawai yang dibayar menuruti tarif jamnya.
Definisi gaji dan upah menurut Achmad S. Ruky (2001:8), upah
digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu yang
pendek misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa
kerja untuk satuan waktu yang lebih panjang biasanya sebulan. Jadi gaji dan upah
merupakan kompensasi yang paling besar yang diberikan oleh perusahaan sebagai
balas jasa kepada karyawan dengan berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya. Gaji
29
mereka sebagai motivator dalam bekerja. Hal ini sedemikian penting bagi
perusahaan karena gaji dan upah merupakan kompenen biaya yang besar dan
perlu secara terus menerus diawasi, dan karena pentingnya gaji dan upah maka
perlu diperhatikan dan di pertahankan agar dedikasi pegawai terhadap
pengendalian ini tinggi. Perusahaan harus membayar gaji dan uoah secara lancar
kepada karyawan hingga karyawan di harapkan berusaha meningkatkan
kinerjanya dan memperjuangkan tugas yang telah dipercayakan padanya.
Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti
pendidikan, pengalaman kecakapan, inisiatif, kejujuran , serta keberanian
karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan
langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar
pada tingkat yang memungkinkan produktivitas buruh yang menguntungkan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal gaji dan upah yaitu
sistem pengendalian gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada karyawan
yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayarkan
secara berskala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja
dan waktu kerja. Dan pengendalian internal meliputi rencana organisasi serta
semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan dalam
perusahaan untuk melindungi harta milik pemerintah, memeriksa ketelitian dan
kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi dan
mendorong dipatuhinya kebijaksanaan pemerintah yang telah ditetapkan. Dan
demi terciptanya pengawasan yang baik ini maka perusahaan melibatkan bagian
30
menyangkut kepentingannya karyawan dalam tugas dan tanggung jawabnya
sebagai karyawan.
B. Unsur Gaji dan Upah Karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan
Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan
untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi
karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting
yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi sehingga tinggi rendahnya gaji
yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiawan karyawan. Karyawan
adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya tenaga
dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilain.
Perushaan membeli jasa karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan
kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian gaji dan upah.
Menurut hermanto (2001 : 110) sistem pengendalian internal adalah suatu tipe
pengawasan yang dirancangan dengan diintegrasikan keadaan sistem pembagian
dan pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi
perusahaan.
Perbedaan antara gaji dan upah :
1. Gaji
- Berlaku secara nasional.
31 - Biasanya ditinjau 5 tahun sekali.
- Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat
pemerintahan.
- Dasar pemberian adalah golongan atau tingkat pekerjaan.
- Diikuti dengan sistem tunjangan.
2. Upah
- Dapat berlaku secara lokal.
- Dikeluarkan pemerintah daerah.
- Ditinjau setiap 1 tahun sekali.
- Dasar pemberian adalah hasil dan waktu.
- Tidak ada sistem kenaikan upah.
- Tidak ada sistem tunjangan.
- Tidak ada sistem tunjangan.
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 97) unsur- unsur gaji dan
upah antara lain :
1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.
2. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.
3. Lembur
Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
32
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fisikal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah.
5. Perlengkapan dan sarana lain
Perlengkapan dan sarana lain merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung. Upah ini berbentuk jasa.
Unsur – unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar
belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian
dari strategi dan kebijakan walaupun ada sebagian yang ditetapkan oleh
pemerintah melalui peraturan perundangan. Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan unsur-unsur gaji dan upah karyawan adalah sebagai berikut :
1. Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat
dalam satu pangkat atau golongan ruang dan masa kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Tunjangan suami istri adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS
yang beristri suami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
besarnya adalah 10% dari gaji pokok.
3. Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang
mempunyai anak kandung, paling banyak anak yang ditanggung adalah 2
orang dan belum berusia 21 tahun, tidak belum menikah, tidak mempunyai
penghasilan sendiri, dan berusia maksimun 25 tahun jika masih menjalani
pendidikan dengan melampirkan surat keterangan aktif kuliah. Besarnya
33
4. Tunjangan Jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan
yang berlaku.
a. Tunjangan Jabatan strukturual adalah tunjangan yang berdasarkan
pada sekretariat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis lainnya.
Tunjangan struktural dibagi 3 yaitu : eselon 2, eselon 3, eselon 4.
b. Tunjangan jabatan fungsional adalah tunjangan yang diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang tidak menjabat jabatan struktural
sebagaiman diatur dalam keputusan menteri yang membidangi
pendayagunaan aparatur negara. Tunjangan jabatan fungsional terbagi
atas 3 golongan yaitu : golongan 4, golongan 3, golongan 2.
Dalam pembayaran gaji karyawan ada beberapa unsur-unsur yang
diperhitungkan dalam menentukan besarnya gaji maupun bonus dan tunjangan
yang diberikan, yaitu :
1. Intensitas waktu hadir karyawan.
Bertujuan untuk mencatat waktu kehadiran karyawan selama masa
kerja berlangsung.
2. Jumlah waktu kerja karyawan.
Pembayaran gaji karyawan dapat dihitung dari besarnya waktu kerja
karyawan.
3. Pembuatan daftar gaji dan upah.
Pembuatan daftar gaji dan upah yaitu membuat daftar gaji dan upah
34
C. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan
Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan dengan
dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang
harus dilaksanakan. Hal-hal yang perlu dip perhatikan dalam memilih prosedur
pencatatan gaji dan upah menurut Mulyadi (2001:358) adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir. Prosedur ini bertujuan untuk mencatat
waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi.
2. Prosedur pencatat waktu kerja. Pencatat waktu kerja diperlukan bagi
karyawan difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Prosedur pembuatan daftar gaji dalam prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji kepada karyawan.
3. Prosedur distribusi biaya gaji. prosedur ini biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
4. Prosedur pembayaran gaji. Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.
Menurut Mulyadi (2001 : 389) dalam buku sistem akuntansi, dokumen ini
terdiri dari:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. Misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, dan lain-lain. 2. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
3. Daftar gaji dan upah
35 4. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk pencatatan waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung.
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
6. Surat pertanyaan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah. 7. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
8. Amplop gaji dan upah
Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah.
Didalam suatu perusahaan atau instansi pemerintah gaji dan upah biasanya
ditangani oleh bagian Gaji dan Upah yang berfungsi untuk menghitung
penghasilan tiap pegawai selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Hasil
perhitungan ini dituangkan dalam daftar gaji dan upah untuk kemudian diserahkan
kepada Bagian Utang guna pembuktian kas keluar yang dipakai sebagai dasar
untuk pembayaran gaji dan upah kepada pegawai.
Pembayaran gaji dan upah biasanya disertai dengan beberapa catatan yang
digunakan dalam pencatatan gaji dan upah, antara lain :
1. Jurnal Umum
Dalam gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi
biaya tenaga kerja kedalam setiap departemen dalam perusahaan.
36
Kartu ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Catatan ini digunakan untuk mencatat upah
tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
3. Kartu penghasilan pegawai
Kartu penghasilan pegawai merupakan catatan mengenai penghasilan dan
berbagai potongannya yang diterima oleh tiap pegawai. Informasi dalam kartu
penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi
beban tiap karyawan. Di samping itu, kartu penghasilan pegawai ini digunakan
sebagai tanda terima gaji dan upah pegawai dengan ditandatanganinya kartu
tersebut oleh pegawai yang bersangkutan.
Setiap instansi pemerintahan di Indonesia memiliki tingkat kepangkatan,
termasuk juga pada Dinas Pendapatan Kota Padangsidimpuan mengikuti
peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Adapun tingkat kepangkatan dan
[image:47.595.159.506.605.749.2]jumlah orang tersebut adalah :
Tabel 3.1
Golongan dan Jumlah Orang Pegawai
No Golongan Jumlah
1 IV/b 2 orang
2 IV/a 2 orang
3 III/d 9 orang
37
5 III/b 13 orang
6 III/a 15 orang
7 II/d 2 orang
8 II/c 6 orang
9 II/b 10 orang
10 II/a 15 orang
Jumlah 89 orang
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2013.
Penggajian dan pengupahan merupakan onjek yang sangat mudah untuk
diselewengkan oleh karyawan maupun pegawai. Ada beberapa cara untuk
melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu :
1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi.
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk
mendapatkan pembayaran dua kali.
3. Membuat kesalahan-kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah
yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang
semestinya dibayar.
4. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang
karyawan lain.
5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku
38
6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat dicatat sebagai pengeluaran.
D. Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Kota
Padangsidimpuan
Istilah Internal Control diartikan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai kontrol
intern atau sering juga ditulis sebagai pengendalian Intern. Secara umum
pengendalian Intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam perusahaan.
Pengawasan pasti berhubungan dengan pengendalian. Adapun pengendalian
merupakan suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris Manajemen dan
personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan pengertian dari
pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh orang, dapat
diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakain mutlak bagi
manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan,dan operasi.
Menurut Hermanto ( 2001 : 110 ) sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur
organisasi perusahaan. Untuk terlaksananya pengendalian internal gaji dan upah
39
kegiatan mulai dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu
orang. Hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat
memungkinkan terjadinya penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh
dilakukan oleh bagian yang membutuhkan.
Adapun beberapa asumsi dasar yang perlu dipahami mengenai pengendalian
internal bagi suatu instasi, yaitu :
1. Sistem pengendalian intern merupakan management responsibility. Bahwa
sesungguhnya yang paling berkepentingan terhadap sistem pengendalian
intern suatu instansi pemerintah adalah manajemen. Karena dengan sistem
pengendalian intern yang baik itulah top management dapat mengharapkan
kebijakan yang dipatuhi, aktiva atau harta tetap dilindungi, dan
penyelenggaraan pencatatan baik.
2. Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic, mendasar, dan
dapat diterapkan pada setiap instansi.
3. Sistem pengendalian intern adalah reasonable assurance artinya tingkat
rancangan yang didesain adalah yang paling optimal. Internal control tidak
menjamin sepenuhnya bahwa entitas akan dapat mencapai tujuan,
melainkan hanya member reasonable assurance (keyakinan memadai)
yang mendorong tercapainya tujuan manajemen.
4. Sistem pengendalian intern memiliki keterbatasan-keterbatasan. Misalnya
sebaik-baiknya control kalau karyawan yang melaksanakannya tidak
40
5. Sistem pengendalian intern harus selalu dan terus-menerus di evaluasi,
diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kondisi.
Penilaian terhadap pengendalian internal gaji dan upah karyawan yang
ditetapkan Dinas Pendapatan Kota Padangsidimpuan antara lain :
1. Di Dinas Pendapatan Kota Padangsidimpuan syarat-syarat sistem
pengendalian internal yang baik telah terlaksana dengan alasan bahwa
struktur organisasi yang terdapat dalam perusahaan mempunyai pemisahan
fungsi secara tepat, sehingga dengan sistem tersebut instansi pemerintah
dapat melakukan pembayaran gaji dan upah dengan baik.
2. Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan sangat memperhatikan
masalah pengendalian internal gaji dan upah. Hal ini disebabkan karena
instansi dapat dengan segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang timbul dalam gaji dan upah.
3. Dinas Pendapatan Kota Padangsidimpuan telah melakukan pemisahan
fungsi secara tepat dalam hal gaji pada beberapa bagian instansi tersebut.
Personalia akan menerima karyawan yang dibutuhkan sesuai dengan yang
diinginkan, serta akan mencatat, mengkonsep, dan mencetak daftar gaji
dan upah masing-masing karyawan.
Prosedur-prosedur pengendalian internal gaji dan upah dimulai dari
penerimaan karyawan ,pencatatan gaji dan upah, dan kegiatan terakhir
pembayaran gaji dan upah kepada karyawan telah dijalankan dengan baik oleh
41
Padangsidimpuan, sistem pengendalian internal gaji dan upah bagian-bagian yang
berhubungan dalam pengendalian gaji dan upah tersebut yaitu :
1. Bagian personalia
Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan
baru harus mengajukan pendaftaran permintaan tenaga kerja baru.
2. Bagian pengawasan waktu
Semua pembayaran gaji dikendalikan oleh personalia. Tiap karyawan
wajib hadir dan harus mengisi daftar hadir yang telah disediakan.
3. Bagian administrasi dan keuangan
Bagian ini bertugas untuk menandatangi daftar gaji dan upah. Kartu gaji
dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan dikirimkan
kepada kasir di bagian pembukuan.
4. Bagian pembukuan
Daftar gaji dan upah karyawan yang diterima dari bagian pendistribusian
biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal :
Beban Gaji dan Upah xxx
Hutang Gaji dan Upah xxx
Ketika kwitansi diterima oleh karyawan sebagai bukti bahwa gaji dan upah
telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal :
Hutang Gaji dan Upah xxx
42
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa kegunaan pokok dari
pengendalian internal gaji dan upah untuk mengendalikan jumlah gaji dan upah
yang diterima karyawan. Untuk melaksanakan sistem pengendalian internal gaji
dan upah ada 5 komponen yaitu lingkungan pengawasan, penilain, resiko,
kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring.
Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, sistem pengendalian
internal gaji dan upah dilakukan dengan cara membuat daftar gaji yang dilakukan
oleh pembuat daftar gaji berdasarkan golongan masing-masing pegawai kemudian
diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu diajukan oleh pejabat penandatangan
dengan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah itu diajukan oleh
Kantor Pelayanan Perbendaharaan yang diajukan oleh bendaharawan rutin
diperiksa lagi oleh kebendaharawaan tersebut dan ditanda tangani dengan
menggunaka rekening kebendaharawaan rutin.
E. Perhitungan Gaji dan Upah Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan
Perhitungan gaji yang dilakukan di Dinas Pendapata (Dispenda) Daerah Kota
Padangsidimpuan telah menggunakan sistem komputerisasi yang telah
dipublikasikan pada perusahaan/ instansi tersebut dan berdasarkan ketentuan yang
telah ditetapkan pemerintah pusat. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
43
teknologi informasi saat ini sudah semakin canggih. Perhitungan gaji bagi setiap
[image:54.595.108.516.251.673.2]pegawai dapat dilakukan secara manual yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2
Contoh Perhitungan Gaji dan Upah Pegawai Penghasilan :
Gaji Pokok Rp xxx
Tunjangan suami/istri Rp xxx
Tunjangan anak Rp xxx
Tunjangan jabatan Rp xxx
Tunjangan beras Rp xxx
Tunjangan PPH Rp xxx
Pembulatan
Jumlah Penghasilan Rp xxx
Rp xxx
Potongan :
Iuran Wajib Rp xxx
Iuran Asuransi Rp xxx
PPH Pasal 21 Rp xxx
Iuran Perumahan
Jumlah Potongan
Rp xxx
( Rp xxx )
Total Gaji Bersih Rp
xxx
Keterangan :
44
**Iuran Wajib = 10% x Gaji pokok + Tunjangan istri dan anak
Perhitungan gaji yang telah dijelaskan diatas merupakan perhitungan gaji bagi
pegawai tetap Dinas Pendapatan (Dispenda) Daerah Kota Padangsidimpuan. Bagi
pegawai honor, perhitungan gaji DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang
telah dianggarkan oleh bagian Dinas Pendapatan (Dispenda) daerah Kota
Padangsidimpuan.
Penetapan gaji bagi pegawai tetap berdasarkan golongan setiap pegawai dan
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Penentuan Gaji
bagai pegawai honor dianggarkan dan dibatasi tingkat kewajaran dan beban tugas
perhitungan besarnya honor berdasarkan standar yang telah ditetapkan dengan
45 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian akhir dari tugas akhir ini penulis mencoba untuk menarik
beberapa kesimpulan mengenai sistem pengendalian internal gaji dan upah pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan. Penulis akan mencoba
memberikan saran-saran yang sifatnya membangun dan diharapkan berguna bagi
instansi di masa yang akan datang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengendalian internal gaji dan upah
serta analisis dan evaluasi, maka pada bab penutup penulis akan menarik
kesimpulan yang didasarkan pada uraian-uraian tentang internal gaji dan upah
pada bab-bab terdahulu yaitu :
1. Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah yang telah dilaksanakan
melibatkan beberapa bagian fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab terpisah antara lain bagian keuangan dan akuntansi.
2. Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Daerah
Kota Padangsidimpuan merupakan faktor yang sangat penting dan
berpengaruh besar terhadap pengendalian keuangan maupun non keuangan
46
3. Struktur organisasi yang terdapat di dalam organisasi ini mempunya fungsi
pemisahan secara tepat. Sistem tersebut menjaga keamanan harta maupun
membuat operasi perusahaan menjadi lebih baik dan dapat membantu
menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ada.
4. Unsur gaji dan upah pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan
telah dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan para
karyawan dengan memberi tunjangan-tunjangan dan bantuan lainnya.
5. Sistem pengendalian internal gaji pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan sudah berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan.
6. Sistem pengendalian internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik
ditandai dengan pengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari
perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan serta tidak
terlalu berbelit-belit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka di sini penulis memberikan saran-saran
kepada perusahaan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah :
1. Pemberian insentif atau tambahan gaji kepada pegawai yang berprestasi
untuk meningkatkan motivasi pegawai lainnya.
2. Seharusnya perhatian terhadap internal kontrol agar dapat lebih ditingkatkan,
meningkat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi tingkat
47
3. Untuk meningkatkan kecakapan dan efisensi kerja, maka perlu diadakan
pelatihan bagi para pegawai.
4. Sistem pelaksanaan pengawasan dan pengendalian internal gaji dan upah
mengenai pembayaran, walaupun dalam perubahan golongan, jabatan, dan
tunjangan yang efektif mengingat tidak pernah adanya keterlambatan dalam
hal pembayaran. Hal ini dapat ditingkatkan kesejahteraan pegawai dapat
bertahan lama, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pegawai.
5. Sistem pengendalian internal gaji dan upah mengenai fungsi pemotongan
yang dilaksanakan perusahaan dapat ditingkatkan antara fungsi keuangan dan
akuntansi, agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan karena segala
bentuk tindakan dan penyelewangan dan kecurangan yang dapat merugikan
48
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Lilis. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Andi Yogyakarta.
Yogyakarta.
Hermanto. 2001. Sistem Pengendalian Intern. Edisi kelima. Penerbit FE-USU.
Medan.
Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Sektor Publik/ Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
Kusnadi, dkk. 2000. Pengantar Akuntansi Keuangan. Jakarta: PT. Grafindo.
padangsidimpuankota.go.id.
Sugiarso, Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Perkantoran Untuk Karyawan
Perushaan. PT.Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.