TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO)
KANWIL I MEDAN
Oleh :
HERI SUDARMADI 122102045
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : HERI SUDARMADI
NIM : 122102045
PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN
Tanggal ………...2015 DosenPembimbingTugasAkhir
NIP. 19550908 198103 1 005 (Drs. Rasdianto, M.Si, Ak)
Tanggal ………...2015 Ketua Program Studi DIII Akuntansi
NIP. 19511114 198203 1 002 (Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)
Tanggal ………..2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NIP. 19560407 198002 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : HERI SUDARMADI
NIM : 122102045
PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN
Medan, Juli 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
kasih sayang, anugerah, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini, yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal
Gaji dan Upah Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan”.
Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Jurusan Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara. Dalam
melaksanakan penelitian dan penyelesaian tugas akhir ini, penulis menghadapi
berbagai kesulitan, namun karena bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
penulis akhirnya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Selama dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima
ilmu pengetahuan, ataupun masukan dan dukungan/dorongan. Untuk itu dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Prof. Azhar Maksum, M.Ec, Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang telah mau
memberikan pengetahuan dan pengarahan kepada seluruh mahasiswa/i.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Departemen Diploma
III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
5. Bapak Panji Prangkunang, SE, selaku Manajer Keuangan serta staff pegawai
pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yang memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan riset.
6. Teristimewa kepada orang tua tunggal tercinta, yaitu Ibunda tercinta “Linda
Darmi”, yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya dan perhatiannya,
serta selalu memenuhi kebutuhan penulis, baik materil maupun moril, dan
untuk almarhum Ayah semoga ditempatkan di sisi Allah yang paling indah,
penulis sangat sayang dan rindu sama Ayah.
7. Kepada sahabat-sahabat tercinta yang selalu ada untukku, Wina Agustin,
Wulan Rhamadani, M. Furqan, dan sepupu tersayang (Tri Deviolita, Dian
Firdianto), serta orang-orang terdekat penulis.
8. Sahabat kampus Fachry, Ruliff, serta teman – teman Akuntansi 2012 grup A
yang tak dapat disebutkan satu persatu. Khususnya, Lia Gembul, Mustika,
Furqan, Sadiq, Arif, Ade, dll serta Bapak dan Ibu dosen dari semester I s/d
semester VI yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
9. Buat semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini
dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua pihak pembaca.
Medan, Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. ... Lat ar Belakang Masalah ... 1
B... Ru musan Masalah ... 4
C.... Tuj uan dan Manfaat Penelitian ... 4
1. ... Tuj uan Penelitian ... 4
2. ... Ma nfaat Penelitian ... 4
D. ... Ren cana Penulisan ... 5
2. ... Ren
cana Isi ... 6
BAB II : PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL 1 MEDAN ... 8 A. ... Seja
rah Ringkas PT. Pegadaian (Persero) ... 8
B... Stru
ktur Organisasi ... 13
C... Job
Description ... 14
D. ... Jari
ngan Usaha ... 21
E. ... Kin
erja Usaha Terkini ... 22
F. ... Ren
cana Usaha ... 23
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL 1 MEDAN .. 26 A. ... Pen
B.... Uns
ur-unsur Gaji dan Upah ... 30
C.... Pro
sedur Perhitungan Gaji dan Upah ... 33
D. ... Pro
sedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 39
E. ... Pen
gendalian internal gaji dan upah ... 42
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 47 A. ... Kes
impulan ... 47
B.... Sar an ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN ... 50
Nomor Judul Halaman 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5
Nomor Judul Halaman 2.1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan ... 13
3.1 Prosedur Pembayaran Gaji PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan ... 36
Lampiran 1 Surat izin riset………….. ... 50
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya suatu perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun
perusahaan industri berusaha untuk menciptakan iklim usaha yang sehat.
Hal tersebut merupakan tuntutan setiap perusahaan, terutama di era
globalisasi seperti saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam
menyebabkan perusahaan terus – menerus meningkatkan kualitasnya,
terutama dalam membina sumber daya manusianya.
Menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup
dan kemajuan perusahaan, maka perusahaan harus memberikan perhatian
yang khusus pada faktor produksi ini dan sudah sewajarnya pemilik
perusahaan memandang manusia lebih dari sekedar asset perusahaan tetapi
sebagai mitra dalam perusahaan. Sumber daya manusia khususnya
karyawan tidak hanya dipandang sebagai unsur yang memberikan kontribusi
kepada perusahaan, tetapi juga memberikan dorongan atau motivasi agar
selalu dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Agar dapat
memotivasi bekerja, maka perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan –
kebutuhan karyawan tersebut, karena apabila kebutuhan karyawan dipenuhi
maka mereka akan mendapat kepuasan.
maupun bagi pihak karyawan. Karyawan memberikan prestasi kerja yang
baik bagi perusahaan, sedangkan pihak perusahaan memberikan gaji yang
sesuai dengan prestasi dan golongan atau serata kerja yang telah diberikan
bagi perusahaan.
PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sumatera Utara, merupakan
salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
jasa penyalura
mana perusahaan ini banyak memperkerjakan tenaga kerja dengan berbagai
tingkatan. Perusahaan ini memeberikan imbalan atas jasa karyawannya
berupa gaji dan upah, dan telah menerapkan sistem akuntansi atas gaji dan
upah untuk pengendalian gaji dan upah.
Gaji merupakan suatu bentuk kompensasi yang dibayarkan
perusahaan kepada karyawannya atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan yang bersangkutan. Sistem penggajian yang baik dapat
merangsang timbulnya motivasi kerja sehingga bisa bekerja lebih produktif.
Karena besarnya gaji akan berpengaruh positif pada kinerja karyawan dan
perkembangan perusahaan.
Dalam keadaan tersebut perlu diadakan suatu penanganan yang dapat
dijadikan kontrol bagi seluruh operasional perusahaan. Salah satunya yaitu
dengan dilakukannya suatu pengendalian internal gaji dan upah yang baik
untuk menunjang kelancaran aktifitas perusahaan itu sendiri. Namun selain
kemungkinan – kemungkinan buruk yang bisa terjadi, seperti kerugian,
pemborosan, dan kecurangan-kecurangan.
Oleh sebab itu dengan diterapkannya pengendalian internal gaji dan
upah yang baik dan efektif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,
pimpinan perusahaan tidak perlu terus – menerus mengawasi aktivitas
karyawan secara langsung, tetapi cukup dengan pendelegasian wewenang
terhadap bawahannya atau yang sering disebut dengan auditor intern, yakni
auditor yang bertugas menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik
tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektifitas prosedur kegiatan organisasi.
Dalam sebuah perusahaan, permasalahan gaji dan upah merupakan hal
yang sangat vital, sehingga seringkali menimbulkan
kecurangan-kecurangan. Salah satu contohnya adalah dengan memasukkan nama
karyawan fiktif dalam daftar gaji dan upah, potongan gaji maupun
pemberian gaji yang tidak sesuai. Tentu saja hal ini akan sangat merugikan
dan berdampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan maupun aktivitas
pegawai.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil keputusan untuk
menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “ Bagaimana
Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah yang Diterapkan Pada PT.
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan ?”.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal gaji dan
upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan telah berjalan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
b. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT. Pegadaian Medan
dalam melaksanakan pengendalan internal gaji dan upah.
2. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi juga bermanfaat bagi
perusahaan/instansi dan peneliti lainnya.
a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengendalian
internal gaji dan upah.
b. Bagi pembaca, memberikan informasi guna peneliti lain dalam
menambah wawasan tentang penelitian yang sama di kemudian hari.
c. Bagi perusahaan, agar dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
manajemen perusahaan untuk meningkatkan pengendalian internal
d. Bagi penulis – penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding
untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
1. Jadwal Survey / Observasi
Penelitian dilakukan dari bulan Mei 2015 di PT. Pegadaian (Persero)
[image:17.595.118.510.371.706.2]Kanwil I Medan.
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No. Kegiatan
Mei 2015
Juni 2015 III IV I II
1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
Penulis membahas Tugas Akhir ini dalam empat bab, dimana
masing-masing bab dibagi lagi atas sub-sub bab agar diperoleh pemahaman yang
lebih mendalam. Secara garis besar Tugas Akhir ini berisi:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal
survey/observasi dan rencana isi.
BAB II : PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur
organisasi , job description, jaringan usaha, kinerja usaha
terkini dan rencana usaha PT. Pegadaian (Persero)
Kanwil I Medan.
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai pengertian
sistem pengendalian gaji dan upah, Unsur – unsur gaji
dan upah, prosedur perhitungan gaji dan upah, prosedur
pencatatan gaji dan upah, dan pengendalian internal gaji
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan kesimpulan
untuk menjawab rumusan masalah pada BAB I, dan
saran yang dapat memberikan kemajuan instansi pada
BAB II
PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sejarah Pegadaian dimulai pada zaman era kolonial saat Pemerintah
Belanda
memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di
Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Ketika
kekuasaan Indonesia dari tanga
milik
mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari
setempat ("liecentie stelsel"). Namun metode tersebut berdampak buruk
pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang
dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena
itu metode "liecentie stelsel" diganti menjadi "pacth stelsel" yaitu pendirian
pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar
kepada pemerintah daerah. Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel
tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama. Pemegang hak
ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerinta
pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih
besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah
Hindia Belanda mengeluarka
yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupaka
tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di
Pegadaian. Pada masa penduduka
Pegadaian yang terletak di jalan Kramat Raya
tawanan perang dan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan
Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa
pemerintahan Jepang baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi
Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang disebut ‘Sitji
Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang
bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M.
Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia yakni zaman era
kemerdekaan, kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar,
perang kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan
Pegadaian dikelola oleh Pemerintah Republik
Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan
Pemerintah
1. Visi dan Misi
No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan selanjutnya
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum
(Perum). Kemudian pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi yakni
dari Perum menjadi Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No.51/2011 yang ditandatangani pada 13 Desember 2011.
Namun, perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke
pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.
Visi :
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi
market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk
masyarakat menengah kebawah.
Misi :
Misi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yaitu :
a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah
kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
b. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang
memberikan kemudahan dan kenyamanan diseluruh Pegadaian
dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap
c. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha
lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
2. Budaya Perusahaan
Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Perseroan, maka telah
ditetapkan budaya perusahaan yang harus selalu dipelajari, dipahami,
dihayati, dan dilaksanakan oleh seluruh insan Pegadaian yaitu jiwa
INTAN yang terdiri dari :
1. Inovatif :
a. Berinisiatif, kreatif, produktif, dab adaptif
b. Berorientasi pada solusi bisnis
2. Nilai Moral Tinggi
a. Taat beribadah
b. Jujur dan berpikir positif
3. Terampil
a. Kompeten di bidang tugasnya
b. Selalu mengembangkan diri
4. Adi Layanan
a. Peka dan cepat tanggap
b. Empatik, santun, dan ramah
5. Nuansa Citra
a. Bangga sebagai insan Pegadaian
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi
tersebut.Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah
ditetapkan sebelumnya.Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur
organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal
melalui saluran tunggal. Adapun struktur organisasi dari PT. Pegadaian
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Medan
Sumber : PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan
C. Job Description
PT Pegadaian Kantor Wilayah I Medan dipimpin oleh seorang
pemimpin yang disebut Kepala Kantor Wilayah. Adapun fungsi dan tugas
Kepala Kantor Wilayah PT Pegadaian Kanwil Medan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran kantor wilayah agar pelaksanaan
operasional dan kegiatan perusahaan di daerah berjalan dengan lancar dan
terpadu.
2. Mengkoordinasikan pengurusan, pengelola dan pengawasan kegiatan
operasional perusahaan di wilayah berdasarkan peraturan yang berlaku
dalam rangka meningkatkan dan mengamankan omset perusahaan.
3. Mengkoordinasikan pengurusan keuangan dan pembukuan kegiatan
operasional perusahaan di wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam rangka tertib administrasi di daerah.
4. Mengkoordinasikan pengurusan pengangkatan kenaikan pangkat, mutasi,
promosi, pemberitahuan, pensiunan, izin cuti dan perjalanan dinas serta
penggajian berdasarkan peraturan yang berlaku dalam rangka memotivasi
pegawai untuk meningkatkan produktifitas kerja.
5. Mengkoordinasikan pengurusan pemeliharaan asset perusahaan di cabang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan asset
6. Mewakili kepentingan perusahaan di wilayah baik kedalam maupun keluar
perusahaan sesuai dengan kewenangan dalam rangka meningkatkan
pelayanan dan citra serta hubungan perusahaan dengan pihak lain.
7. Mengkoordinasikan tugas pekerjaan bawahan di lingkungan kantor
wilayah agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan terarah.
8. Membimbing bawahan pada kantor wilayah dalam rangka pembinaan
bawahan.
9. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kantor wilayah
sebagai bahan pertimbangan penyusunan program kerja tahun berikut.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Kantor Wilayah dibantu oleh:
1. Inspektur Wilayah
2. Manajer Bisnis
3. Manajer Keuangan
4. Manajer SDM
5. Manajer Logistik
6. Pemimpin Cabang
Tugas masing-masing pembantu kepala kantor wilayah pegadaian tersebut
dapat diperinci sebagai berikut:
1. Inspektur Wilayah
Dalam menjalankan tugasnya inspektur wilayah bertanggungjawab
Adapun tugas dan fungsi inspektur wilayah adalah sebagai berikut:
a.Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pemeriksaan
berdasarkan pedoman pemeriksaaan agar pelaksanaan berjalan dengan
efektif dan efisien
b.Menyiapkan laporan kepala kantor wilayah atas tindakan lanjut hasil
temuan SPI dan pemeriksaan extern dalam rangka menyelesaikan hasil
temuan pemeriksaan.
c.Mengkoordinasikan pelaksanaan kunjungan kerja pemeriksaan di
cabangnya sesuai dengan pedoman pekerjaan dalam rangka
mengamankan asset perusahaan.
d.Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas inspektorat
wilayah sebagi bahan penyusunan program kerja tahun berikutnya.
2. Manajer Bisnis
Merupakan Pembantu Kepala Kantor Wilayah. Dalam rangka
melaksanakan tugasnya berada dibawah koordinasi kepala kantor wilayah
dan bertanggungjawab penuh kepada kantor wilayah. Dalam menjalankan
tugasnya manajer bisnis dibantu oleh beberapa asisten manajer bisnis
yang nantinya akan memudahkan pembagian tugas manajer bisnis dalam
bidang-bidang yang cukup kompleks.
Adapun tugas Manajer Bisnis adalah :
1.Membantu, mengevaluasi, meneliti pelaksanaan operasional
2.Menyajikan laporan perkembangan usaha perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku agar dapat meningkatkan pangsa pasar dan pen-
dapatan perusahaan.
Untuk melaksanakan tugas Manajer Bisnis ini di bantu oleh beberapa
asisten manajer bisnis, yaitu :
a.Asisten Manajer Bisnis Gadai
Mempunyai tugas sebagai berikut :
Meneliti, mengkaji, mendokumentasikan serta memelihara sarana
promosi pemasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
rangka meningkatkan pangsa pasar.
b.Asisten Manajer Pemasaran
Mempunyai tugas sebagai berikut :
Meneliti, mengkaji kegiatan, mendokumentasikan serta memelihara
sarana promosi pemasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.
c.Asisten Manajer Bisnis Fidusia & Jasa Lain
Mempunyai tugas sebagai berikut :
Mengelola, mengevaluasi dan menyajikan data statistik operasional
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka
memberikan informasi perkembangan perusahaan.
3. Manajer Keuangan
Manajer Keuangan pembantu Kepala Kantor Wilayah yang membantu
kelancaran fungsi administrasi keuangan di PT Pegadaian Kantor Wilayah
Medan tersebut.
Adapun tugas-tugas Manajer Keuangan adalah :
1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan terhadap
kelancaran jalannya fungsi administrasi keuangan di PT Pegadaian
Kantor Wilayah Medan tersebut.
2. Membuat laporan keuangan tahunan (fiskal dan SPT tahunan rumah
sakit),
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, manajer keuangan di bantu
oleh 2 asisten manajer keuangan yaitu :
a. Asisten Manajer Treasuri
Menyusun rencana dan anggaran kerja Kantor Wilayah sesuai
dengan pedoman penyusunan anggaran pelaksanaan tugas berjalan
lancar sesuai dengan rencana.
b. Asisten Manajer Akuntansi
Menyelenggarakan penerimaan, penyimpanan, pembayaran,
pengurusan piutang dan penyelesaian pembayaran pajak dan iuran
lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar pengelolaan
keuangan cabang berdaya guna dan berhasil guna.
4. Manajer SDM
Adapun tugas dari manajer SDM adalah :
1. Memproses pengadaan, pengangkatan, kenaikan pangkat, mutasi,
dinas kesejahteraan berdasarkan peraturan yang berlaku dalam rangka
meningkatkan kelancaran tugas dan penghargaan terhadap prestasi
pegawai,
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan
mutu karyawan yang dibawahinya.
Dalam melaksanakan tugasnya manajer SDM dibantu oleh :
a. Asisten Manajer APSDM
Bertugas menyiapkan dan memproses pengangkatan pegawai,
kepangkatan dan kenaikan gaji berkala yang ada di Kantor Wilayah
dan Cabang.
b. Asisten Manajer Pelatihan
Bertugas menyiapkan dan memproses usul mutasi, promosi,
pemindahan, pemberhentian dan pensiunan pegawai di kantor
Wilayah dan Cabang,
c. Asisten Manajer Kesra & HI
Bertugas menyiapkan dan memproses pembayaran gaji dan
tunjangan serta kesejahteraan pegawai di Kantor Wilayah dan
Cabang.
5. Manajer Logistik
Adapun tugas-tugas dari manajer logistik adalah :
a.Memproses ketatausahaan, rumah tangga daerah dan usulan
pembangunan dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
b.Memperbaiki serta menyelenggarakan kehumasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Dalam menjalankan tugasnya manajer logistik dibantu oleh:
a.Asisten Manajer Perlengkapan
Bertugas mengurus administrasi persuratan, pengadaan kebutuhan
kantor, menyelenggarakan kebersihan, ketertiban dan keamanan serta
mengatur penggunaan kendaraan dinas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
operasional
b.Asisten Manajer Bangunan
Bertugas memproses, menyelenggarakan pembangunan dan
memperbaiki prasarana bangunan serta pinata usahanya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam rangka penyediaan sarana kerja yang
memadai dan tertib administrasi.
6. Pemimpin Cabang
Cabang dipimpin oleh Kepala yang diangkat oleh Direksi yang
bertanggung jawab Kepala Direksi melalui Kepala Kantor Cabang.
Adapun tugas-tugas cabang adalah melakukan usaha perusahaan yang
berlangsung berhubungan dengan masyarakat (nasabah) dalam rangka
pemberian kredit gadai atau usaha lain sesuai dengan peraturan yang
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
Pemerintah mengubah status badan hukum Perusahaan Umum (Perum)
Pegadaian menjadi perusahaan persero. Hal itu tertulis dalam Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Pemerintah (PP) No.51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk
Badan Hukum Perum Pegadaian Menjadi Perusahaan Persero, dan
ditandatangani Presiden pada 13 Desember 2011. Disebutkan dalam pasal itu,
dengan status baru, bidang usaha PT Pegadaian adalah gadai dan fidusia, baik
secara konvensional maupun syariah dan jasa lain di bidang keuangan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Usaha itu khusus ditujukan bagi
masyarakat berpenghasilan menengah. Tujuan lain adalah mengoptimalisasi
pemanfaatan sumber daya perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan
terbatas. Ada tiga kegiatan usaha utama PT Pegadaian menurut Pasal 2 ayat
(2), yaitu:
1.Menyalurkan pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek
2.Menyalurkan pinjaman berdasarkan jaminan fidusia
3.Pelayanan jasa taksiran, sertifikasi dan perdagangan logam mulia serta batu
adi.
Selain kegiatan usaha utama itu, Pasal 2 ayat (3) menyatakan PT Pegadaian
dapat melakukan usaha jasa uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa
administrasi pinjaman. Diamanatkan pula, agar PT Pegadaian
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua
begitu juga pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, perusahaan terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud.
Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras
yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja.
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas pe-
rusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya-sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah
secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau
aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada
jumlah standar seperti biayabiaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan
dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan
semacamnya (Srimindarti, 2004). Jadi kinerja usaha perusahaan adalah
menyelenggarakan program-program penyaluran kredit yang mudah
dimengerti bagi para customer maupun calon customer, serta melakukan
berbagai macam penyaluran informasi mengenai sistem gadai dengan cara
grebek pasar, melalui iklan-iklan baliho dan lain-lai serta melakukan berbagai
F. Rencana Usaha
Rencana usaha PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan antara lain :
a. KCA (Kredit Cepat Aman)
kredit dengan sistem gadai yang di berikan kepada semua golongan
nasabah. baik untuk kebutuhan komsumtif maupun kebutuhan produktif.
b. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil
dan menegah (UMKM) unktuk pengembangan usaha dengan sistem
fidusia.
c. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem
gadai.
d. Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)
Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah
tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman
modal kerja yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan tanpa
menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan PEGADAIAN untuk
membantu kegiatan UKM di INDONESIA
e. Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)
Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan
secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama dengan Menteri
Perumahan Rakyat.
f. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling.
Layanan kredit ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen agar
terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan
permainan harga para tengkulak.
g. Amanah
pembiayaan berprinsip syariah dari pegadaianmelayani anda karyawan
swasta atau pegawai negri untuk memiliki motor atau mobil idaman.
h. Arrum
memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha
dengan jaminan BPKB dan emas.
i. Kremada
pinjama (kredit) lunak yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan
rendah untuk kebutuhan renovasi atau pembangunan rumah.
j. Kredit multi guna
kredit (pinjaman) dengan sistem fidusia yang di peruntukkan bagi pegawai
atau karyawan suatu instanti yang telah memiliki penghasilan tetap.
k. Investa
pinjaman dengan sistem gadai yang diberikan kepada nasabah dengan
sistem perseorangan maupun institusi dalam waktu tertentu dengan
di bursa efek indonesia.
l. Kredit tunda jual gabah
pinjaman atau talangan dana cepat kepada petani saat panen raya dengan
jaminan gabah kering giling (GKC) unktuk digunakan menutup biaya
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADAPT. PEGADAIAN (PERSERO)
KANWIL I MEDAN
Setiap Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti
membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga
dengan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, yang bergerak dalam
bidang jasa penyaluran kredit. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar mampu bersaing di era globalisasi tentunya harus ada usaha
pemimpin untuk menjadikan para karyawan bekerja lebih baik dan mengabdi
kepada perusahaan dengan rasa yang penuh tanggung jawab.
Salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu
dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang
bisa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Oleh karena itu, jumlah gaji dan
upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua
pihak baik pimpinan dan karyawan.
A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah
Pengertian sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Sedangkan sistem pengendalian yaitu sistem yang diartikan sebagai alat untuk
Gaji merupakan jumlah total yang dibayarkan karyawan atas jasa-jasa
yang mereka berikan selama satu periode tertentu.
Adapun menurut perusahaan itu sendiri, yaitu “PT. Pegadaian
(Persero) Kanwil I Medan”, mendefinisikan bahwa :
“Administrasi Penggajian/Payroll adalah pekerjaan rutin dan
merupakan salah satu bagian terpenting dalam manajemen perusahaan. Proses
perhitungan gaji harus dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat. Untuk
dapat melakukan administrasi penggajian yang baik diperlukan pengetahuan
dan pemahaman yang komperhensif tentang administrasi penggajian”.
Administrasi penggajian harus sesuai dengan hukum dan perundang –
undangan yang berlaku seperti UU Tenaga Kerja, Perpajakan, Jamsostek, dan
menunjang keberhasilan perusahaan. Untuk itu professional dalam bidang
HRD/Payroll dituntut mampu melaksanakan proses administrasi penggajian
mulai dari pemahaman terhadap konsep penggajian, proses perhitungan dan
pembuatan laporan penggajian.
Adapun menurut Pasal 1 ayat 30 No. 13 Tahun 2003, “Upah adalah
hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan UU, termasuk
tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas pekerjaan telah/akan dilakukan”.
Menurut Mulyadi (2001 : 373) “gaji umumnya merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana
(buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah
satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”.
Jadi, gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang
diberikan oleh perusahaan sebagai jasa kepada karyawan dengan berbagai
tunjangan dan fasilitas lainnya. Gaji dan upah sangat penting bagi karyawan
karena merupakan nilai atau prestasi mereka dan sebagai motivator dalam
bekerja, demikian penting bagi perusahaan karena gaji dan upah merupakan
komponen biaya yang besar dan perlu secara terus menerus di awasi. Dan
karena pentingnya gaji dan upah maka perlu diperhatikan dan dipertahankan
agar dedikasi pegawai terhadap pengendalian ini tinggi. Perusahaan harus
membayar gaji dan upah secara lancar kepada karyawan hingga karyawan
diharapkan berusaha meningkatkan kerjanya dan memperjuangkan tugas yang
telah dipercayakan padanya.
Dan pada umumnya gaji merupakan pembagian yang mempunyai
jenjang jabatan manajemen, sedangkan upah umumnya merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilaksanakan untuk karyawan
pelaksana. Tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikan,
kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah
biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap
faktor-faktor tersebut. Dengan kata lain, upah itu dibayar pada tingkat yang
upah ada yang disebut tunjangan, uang lembur, uang makan, serta hal-hal lain
yang menyangkut hal untuk meningkatkan motivasi karyawan.
Dapat disimpulkan “Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah”
yaitu sistem pengendalian gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada
karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji
yang dibayarkan secara berkala dan tetap, sedangkan besarnya upah
tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja. Dan pengendalian internal
meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang
dikoordinasikan, yang digunakan dalam perusahaan untuk melindungi harta
milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
meningkatkan efisiensi kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.
Dan demi terciptanya pengendalian yang baik, maka perusahaan
melibatkan bagian SDM dan bagian inilah diperhatikan hal-hal yang
menyangkut kepentingan karyawan dalam tugas dan tanggung jawabnya
sebagai karyawan. Adapun hal yang menyangkut pengendalian gaji dan upah
di bagian-bagian yang berhubungan seperti :
1. Mandor
Bertugas mengendalikan setiap karyawan lepas dan kehadiran atau absensi
karyawan di dalam setiap hari.
2. Bagian gaji dan upah
Bertugas mengatur sistem pengupahan dan penggajian. Adapun sistem
pengupahan terbagi 3 yaitu :
b. Pengupahan karyawan pelaksana
c. Pengupahan karyawan lepas
3. Bagian Personalia
Yaitu bertugas mengendalikan/mengawasi para karyawan pimpinan dan
karyawan pelaksana, dengan meneliti kebenaran daftar gaji dan upah dan
daftar potongannya.
4. Auditor
Bertugas mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah serta
pelaksanaannya yang ditetapkan sesuai ketentuan yang disepakati. Adapun
tugas dari bagian audit internal dalam sistem pengendalian gaji dan upah
adalah pengendalian terhadap segala aktifitas yang dijalankan perusahaan
adalah tugas dari bagian audit internal termasuk dalam hal pengendalian
gaji.
5. Kasir
Memberikan gaji dan upah serta mengawasinya hingga sampai pada
karyawan.
B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan
Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, gaji dan upah penting
bagi karyawan karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai
motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang
besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi
istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, terjadi karena gaji
dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan atau
majikan kepada pegawai atau buruh.
Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I
Medan adalah sebagai berikut :
1. Gaji pokok
Adalah gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan koefisien yang
telah ditentukan perusahaan. Gaji pokok ini ditentukan dari upah minimum
propinsi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan upah minimum
yaitu 75% dari upah minimum propinsi yang telah ditentukan oleh ump
(upah minimum propinsi) dan 25% dari upah lainnya.
2. Tunjangan tetap
Yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai tambahan yang
dibayarkan bersamaan dengan upah bulanan.
3. Tunjangan tidak tetap
Yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai tambahan yang
diberikan yang dibayarkan bersamaan upah bulanan, namun jumlahnya
tidak menetap sesuai dengan keputusan perusahaan.
4. Tunjangan struktural
Adalah tunjangan yang berdasarkan pada ketentuan sekertariat daerah,
dinas daerah dan lain sebagainya.
5. Tunjangan jabatan
jabatan tertentu.
7. Lembur/premi
Lembur adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam
kerja biasa yang telah ditetapkan, sebelumnya lembur ini diberikan pada
karyawan pelaksana. Sedangkan premi merupakan tunjangan atas prestasi
yang diperoleh karyawan.
8. Perlengkapan dan sarana lain-lain, upah ini diterima karyawan secara tidak
langsung sebab diterima dalam bentuk jasa perusahaan seperti pelayanan
kesehatan, hiburan, perumahan, transportasi yang diterima tidak dalam
bentuk uang.
9. Insentif
Sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah mencapai
target tertentu diluar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada
karyawan apabila bekerja diatas standard yang telah ditentukan oleh PT.
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Seperti bonus yang diberikan karena
keefektifan saat melaksanakan kerja.
Menurut Hermanto (2001: 110), sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengendalian yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendegelegasian, tugas, tanggungjawab, wewenang dalam
struktur organisasi perusahaan.
Perbedaan antara gaji dan upah, antara lain :
1. Berlaku secara nasional
2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat
3. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali
4. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan
5. Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan
6. Diikuti dengan sistem tunjangan
2. Upah
a. Dapat berlaku secara local
b. Dikeluarkan pemerintah daerah
c. Ditinjau setiap 1 tahun sekali
d. Dasar pemberian adalah hasil dan waktu
e. Tidak ada sistem kenaikan dan sistem tunjangan
C. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan
Besar kecilnya gaji dan upah pegawai pada PT. Pegadaian (Persero)
Kanwil I Medan dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji
karyawan bulanan dibayar dalam jumlah tetap sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan UMP (upah minimum propinsi). Gaji pokok yang diterima
karyawan berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan
kedudukan dalam perusahaan. Selain gaji pokok karyawan juga menerima
tunjangan lainnya.
Pemeriksaan Dokumen Perhitungan Gaji/Penggajian (Payroll), menurut PT.
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, antara lain :
1. Buku Mandor (PB. 73)
3. Buku Premi (PB. 11)
4. Daftar Lembur
5. Daftar Potongan Gaji
Adapun “Payroll (Penggajian)” dalam proses administrasi pada PT.
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yaitu :
1. Masukan (entry) data ke sistem penggajian
2. Lakukan control dan koreksi terhadap data yang sudah diinput dan
disajikan
3. Membuat daftar upah dan kartu penghasilan
4. Melakukan pembayaran gaji karyawan
5. Apabila ada kekeliruan dalam penerimaan gaji, dilakukan dengan
karyawan mengisi form Payroll complaint yang ada di administrasi HRD
6. Kesemuanya direview ke HRD keterkaitannya dengan perhitungan
absensi/kehadiran
7. Jika tidak ada kekeliruan, maka dikonfirmasikan di Payroll keuangan
untuk di cek pembayarannya
Rumus Sistematis
Perkiraan pendapatan karyawan pimpinan
Pendapatan
Gaji pokok ………
Tunjangan structural ………
Tunjangan jabatan ………
Iuran dana pension ………
Iuran jamsostek APB ………
Tunjangan pph pasal 21 ………+
Jumlah total pendapatan kotor ……….
Potongan
Pph pasal 21 ……...
Angsuran/cicilan ……...
Hutang ……...
Tembusan masa dinas ……...
Jamsostek APB ……...
Iuran dana pensiun ……...+
Jumlah total potongan ……...-
Jumlah pendapatan bersih ……...
Santunan sosial
Sewa rumah ………
Tunjangan tetap ………
Pemasokan anak sekolah ………
Perwatan sepeda motor ………
Rapel gaji + thr ………
Tiket/ kompensasi transportasi ………+
Namun dana santunan sosial ini di tetapkan perusahaan sesuai golongan dan
jabatan dan selalu berubah-ubah ketentuannya, sehingga tidak menjadi acuan
dalam perkiraan gaji dan upah. Jika karyawan memiliki santunan sosial maka
jumlah pendapatan bersih akan ditambahkan dengan jumlah santunan sosial.
1. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta menurut
ketentuan berlaku yang di tetapkan upah minimum Propinsi Sumatera
Utara.
Keterangan perhitungan gaji karyawan pimpinan :
2. Upah yang diberikan pemerintah terhadap karyawan dalam bentuk natura
(uang, beras) ataupun baik berupa pakaian, buah-buahan dan hal-hal lain
yang menyangkut keputusan perusahaan.
3. Tunjangan tetap ditentukan oleh perusahaan yang didalamnya telah di
perkirakan tunjangan istri karyawan dan juga tunjangan anak.
4. Tunjangan tidak tetap di tentukan oleh perusahaan yang nilainya dapat
berubah-ubah sesuai ketentuan pimpinan perusahaan. Dimana tunjangan
tidak tetap ini bisa sewaktu-waktu diberikan perusahaan dan bisa juga
Gambar 2.1
Prosedur Pembayaran Gaji PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan
Sumber : PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan
Jam Operasional Karyawan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I
Medan antara lain :
1. Hari kerja
Hari kerja diberikan selama 8 jam kerja/hari didalam seminggu yaitu
senin s/d jumat. Kecuali bagian deputi bisnis hari sabtu masuk hanya 4
jam kerja. Asisten Tata
Usaha
Kadis Tata Usaha
Mulai
Persiapan data pendukung
Memeriksa daftar lembur/premi
Melaksanakan input data
Mencetak rekapitulasi penghasilan karyawan
Persetujuan & koreksi
Proses pembayaran
a.Senin – Jum’at
Masuk : 08.00 – 17.00
Istirahat : 12.00 – 13.00
Masuk kembali : 13.00 – 17.00
b.Sabtu ( Khusus Deputi Bisnis )
Masuk : 08.00 – 13.00
Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan
dalam batas waktu tertentu dan istirahat makan siang terhitung dari satu
jam pukul 12.00 – 13.00 WIB. Ini dikarenakan peraturan perusahaan
membuat keputusan setiap karyawan yang jam kerjanya 8 jam per hari di
berikan makan siang oleh perusahaan sehingga karyawan dapat makan di
tempat masing-masing tanpa meninggalkan tempat pekerjaan. Istirahat
mingguan jatuh pada hari sabtu dan minggu saja. Untuk libur nasional,
semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh
2. Cuti
Jatah cuti pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan memiliki
beberapa bagian, yaitu :
a. Cuti bulanan
Yaitu dalam bekerja satu bulan penuh maka diberikan cuti sehari
b. Cuti tahunan
Sesuai dengan serikat kerja PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan,
selama 12 bulan bekerja diberikan cuti selama 10 hari tetapi cuti ini
tidak dapat diuangkan atau pengganti upah.
c. Cuti panjang
Yaitu bekerja selama 6 tahun maka diberi cuti selama 30 hari kalender
dan bagi yang menjalani secara bertahap, maka diberi cuti selama 25
hari kerja diluar sabtu dan minggu.
d. Cuti kehamilan
Dalam hal ini, diberikan keringanan terhadap ibu hamil fase
melahirkan untuk mengambil cuti.
e. Cuti meninggalkan pekerjaan tetapi menerima upah
Dalam hal ini, ada yang namanya cuti karena adanya urusan keluarga,
misalnya menghadiri pernikahan keluarga, ataupun hal penting
mendadak lainnya.
Dokumen yang penting terdapat pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil
I Medan anatara lain
1. Laporan absensi atau buku harian
2. Daftar / Surat keterangan gaji dan upah
3. Amplop gaji dan upah
D. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.
melibatkan beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindak dalam
melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi.
Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan
gaji dan upah menurut Mulyadi (2001: 385) adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat
waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu
dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi
atau pabrik.
2. Prosedur pencatat waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi
karyawan di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji
karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan
tersebut.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur ini fungsi pembuatan daftar
gaji karyawan.
4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat
tenaga kerja.
5. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas
Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, prosedur pencatatan gaji
dan upah bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagian Umum
a. Data Karyawan
Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai
pengendalian intern gaji dan upah ini sejak menerima pegawai-pegawai
yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat karyawan
yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat
mulai dari “nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (sudah
menikah/belum menikah dan anak yang dimiliki), untuk menentukan
tunjangan tetap yang ditentukan oleh perusahaan dan bagian penetapan
dan keterangan lainnya.
b. Karyawan pencatatan gaji dan upah
Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang
bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran
karyawan. Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam
menghitung gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap
karyawan. Data – data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran
gaji karyawan.
2. Kepala Bagian Masing – Masing Unit
Yaitu mencek kehadiran para karyawan sebagai bahan pertimbangan
Bagian Keuangan : a. Kasir
Bertugas menyerahkan gaji kepada karyawan yang telah diterima
setelah terlebih dahulu kendalanya dan disetujui kepada bagian
keuangan.
b. Bagian Pembukuan
Bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran gaji yang
telah dilakukan kasir, kemudian membukukan pembayaran tersebut
kedalam buku besar gaji dan upah.
c. Internal Auditor
Tugasnya dalam pengendalian internal gaji dan upah yaitu auditor akan
melihat apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji
telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan, mengevaluasi
sistem pengendalian internal gaji dan upah yang sedang dijalankan.
E. Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.
Pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris manajemen, dan personil lain yang di desain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan
pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
sedangkan pengertian dari “Pengendalian Internal” merupakan suatu proses
memadai bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris, dan
untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan,
kepatuhan dan operasi.
Untuk terlaksananya pengendalian intern gaji dan upah dengan baik
maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan
mulai dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu
orang., hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap atau ganda yang
dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.
Menurut Hermanto (2001: 110) sistem pengendalian internal adalah
suatu tipe pengendalian yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam
sistem pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang
dalam struktur organisasi perusahaan.
Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta
pengendalian internal gaji dan upah yang baik pada PT. Pegadaian (Persero)
Kanwil I Medan, dilakukan pembayaran gaji dan upah dan pelaksanaannya
melibatkan beberapa bagian antara lain :
1. Bagian personalia
Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan
karyawan baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru
kepada bagian personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh
kepala bagian yang membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir
Tetapi bila permohonan belum ada masuk, bagian personalia
mencari karyawan baru dengan menghubungi sumber tenaga kerja seperti :
a. Karyawan di perusahaan tersebut
b. Badan – badan penempatan tenaga kerja
c. Advertensi
d. Dan lain – lain
Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut, kemudian
bagian personalia menyelenggarakan test untuk kemampuan calon – calon
karyawan dan berdasarkan hasil test diumumkan beberapa karyawan yang
diterima. Dan mereka diminta untuk mengikuti test kesehatan, calon
karyawan yang dinyatakan lulus test dan pemeriksaan kesehatan
diserahkan kepada bagian – bagian yang membutuhkan untuk selanjutnya
diwawancarai. Berdasarkan hasil wawancara ini, bagian yang
membutuhkan karyawan baru memutuskan karyawan yang diterima.
Bagi calon karyawan yang telah memenuhi pernyataan tersebut,
akan diangkat sebagai karyawan dengan masa percobaan paling lama 3
bulan. Selama masa percobaan kepada karyawan, diberikan kedudukan
yang sesuai dengan ketentuan penggajian yang berlaku.
2. Bagian Pengendalian Waktu
Semua pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan
wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan.
Dan diberikan kepada karyawan pengawas waktu yang sangat ketat
3. Bagian Personalia dan Keuangan
Bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu gaji
dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan
mengirimkannya kepada kasir dibagian pembukuan.
4. Kasir
Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada
bagian pembukuan.
5. Bagian Pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian
biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal :
Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan
upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal.
6. Internal Auditor
Bertugas mengendalikan jalannya prosedur pengendalian internal
pada perusahaan tersebut.
Gaji dan upah xxx
Hutang gaji dan upah xxx
Hutang gaji dan upah xxx
Untuk melaksanakan pengendalian internal gaji dan upah ada lima
komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengendalian, penilaian
resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring.
Pada PT. Pegadaian (Perrsero) Kanwil I Medan, sistem
pengendalian internal gaji dan upah dilakukan dengan cara, membuat
daftar gaji yang dilakukan oleh pembuat daftar gaji (bagian SDM)
khususnya bagian personalia berdasarkan golongan masing – masing
pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu diajukan
oleh pejabat penandatanganan dengan mengeluarkan “Surat Permintaan
Pembayaran (SPP)” setelah itu diajukan kepada bendaharawan rutin dan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Terdapat pemisahaan antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan
pengeluaran kas yang dipisahkan dengan memberikan fungsi tersebut
pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda.
2. Setiap pengeluaran kas terlebih dahulu telah mendapatkan persetujuan
dari pihak – pihak yang berwenang.
3. Sistem Informasi Akuntansi merupakan prosedur atau rangkaian kegiatan
yang sudah di organisir dengan baik untuk menghasilkan informasi yang
berguna dan akurat bagi pemakainya
4. Prosedur pengendalian internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan
baik dimana bukti-bukti pembayaran gaji dan upah dilaporkan, serta
disimpan oleh pihak yang berwenang selain itu pencatatan dimulai dari
jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan.
B. Saran
1. Pendelegasian wewenang tugas dari atasan ke bawahan dan
pemusatan tanggung jawab ada baiknya ditingkatkan lagi dan
masing-masing pihak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya
2. Sebaiknya dalam pembayaran gaji maupun upah, diadakan pembagian
tugas yang jelas antara bagian pembayaran gaji dan bagian pembayaran
terhadap semua hal yang berkenaan dengan pembayaran gaji,
sedangkan fungsi bagian pembayaran upah bertanggung jawab terhadap
semua hal yang h a n y a berkenaan dengan pembayaran upah, hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K. Milton F, Usry, 2002, Akuntansi Biaya, Edisi Ketiga Belas, Terjemahan Krista S.E,Ak, Salemba Empat, Jakarta.
Hall, James A, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta.
Hasibuan, Melayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta.
Hermanto, 2001.Sistem Akuntansi Survey dan Teknik Analisa, Edisi Pertama,
Penerbit BPFE, UGM, Yogyakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/PT._Pegadaian
Malayu, 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Mathis L, Robert. Jakson H, John, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Buku Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001.Sistem Akuntansi,Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Rama, Jones, 2008, Sistem Informasi Akuntansi I, Salemba Empat, Jakarta.
Ruky, Achmad S, 2002. Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk
Karyawan Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tunggal, Amin Widjaja, 1995. Struktur Pengendalian Intern, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.