Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan.
10 BAB II
DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
A. SejarahRingkas
Pada awalnya Padangsidimpuan adalah kota Administrasi yang masihberada di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.Namun pada tahun 2001, berdasarkanUndang-undang No. 04 Tahun 2001 makaterbentuklahpemerintah KotaPadangsidimpuan. Sesuai dengan surat keputusan Walikota Padangsidimpuan No.188.45/24 Tahun 2001 tentang pembentukan organisasi Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan yang bertugas untuk mengelola bidang penerimaan dan pendapatan di daerah kota Padangsidimpuan termasuk untuk mengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak/ wajib retribusi yang berada di daerah kota Padangsidimpuan yang terdiri dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kecamatan Padangsidimpuan Batu Nadua, Kecamatan Hutaimbaru dan Kecamatan Angkola Julu. Instansi Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu instansi pemerintah yang berada dalam koordinasi Biro keuangan sebagai pajak dan pendapatan.
Namun pada tahun 2008 sesuai dengan peraturan pemerintah No.14 Tahun 2007 maka Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan melakukan peleburan dengan Bagian Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Pemerintah
11
Kota Padangsidimpuan. Makasesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan No. 03 Tahun 2008 tentang Dinas-Dinas Daerah Kota Padangsidimpuan, Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan berganti nama menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah Kota Padangsidimpuan. Di dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Asset Daerah yang baru ini dibentuk seksi-seksi administrasu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah juga dibentuk bagian sekretariat yang membawahi 3 Kepala Sub Bagian yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi Pemerintah Kota Padangsidimpuan dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan daerah. Meningkatnya pendapatan daerag hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaannya menaikkan tarif, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, system, dan prosedur organisasi dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah yang ada sekarang.
Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan usahanya. Dengan adanya visi dan misi maka tujuan dapat tercapai dengan baik. Visi dan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Visi
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan
12
tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.
“Menjadi Dinas Pendapatan Daerah yang Profesional dan Berkualitas dalan Pemberdayaan Potensi Daerah Menuju Otonomi Daerah yang Maju dan Mandiri.” Visi terserbut diartikan sebagai berikut :
a. Menjadikan Dinas Pendapatan Daerah yang Profesional yaitu terwujudnya
Dinas Pendapatan yang memiliki Standar Pelayanan Minimun dengan sistem kerja yang teroganisir secara efisien, efektif, transparan, terukur, memilili kejelasan, waktu penyelesaian, non diskriminasi, dan akuntabel yang berbasis pada teknologi informasi dalam pengelolaan data pendapatan.
b. Berkualitas yaitu wujud dari Dinas Pendapatan yang memiliki hasil kinerja
yang optimal yang dicirikan dengan tepat waktu dan hasil memuaskan karena didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana, kuantitas, dan kualitas yang memadai.
c. Dalam pemberdayaan Potensi Daerah yaitu terwujudnya Dinas Pendapatan
Daerah yang mampu segala potensi secara optimal berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa melakukan upaya-upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.
d. Menuju Otonomi Daerah yaitu Maju dan Mandiri adalah menggambarkan
13
e. Meningkatkan jumlah pendapatan. Pendapatan masyarakat akan sejalan dan
sebangun dengan tersedianya lapangan pekerjaan dan iklim mikro dan menengah yang kondusif.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, ada 2 misi yang akan dilaksanakan, yaitu :
a. Meningkatkan Kemandirian Daerah dalam pembiayaan
penyelenggaraan pemerintah umum dan pembangunan.
b. Meningkatkan kualitas dan pelayanan yang profesional.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing pegawai tahu akan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sehingga pegawai tersebut dengan sendirinya menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan tanggung jawab akan lancar hendaknya pegawai ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan keahlian fisiknya. Demi tercapai tujuanumum
14
suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.
Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterangkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu terstruktur organisasi dalam instansi. Struktur organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah KotaPadangsidimpuan terdiri dari :
STRUKTUR ORGANISASI 2.1
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
15
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub bagian Perencanaan dan pelaporam
c. Sub bagian Keuangan
3. Bidang Pengembangan dan pengendalian, terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah
b. Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah
c. Seksi Hukum dan Publikasi
4. Bidang Anggaran, terdiri dari :
a. Seksi Anggaran Belanja Pegawai
b. Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai
5. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari :
a. Seksi Perbendaharaan Belanja Pegawai
b. Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai
c. Seksi Fasilitas Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Bidang Verifikasi dan Pembukuan, terdiri dari :
a. Seksi Verifikasi
b. Seksi Pembukuan dan Pelaporan Realisasi Belanja
c. Seksi Pembukuan Dan Pelaporan Realisasi Pendapatan
7. Bidang Pengelolaan Asset Daerah, terdiri dari :
a. Seksi Pendataan, Monitoring , dan Evaluasi Asset Daerah b. Seksi Optimaliasasi Asset Daerah
16 8. Bidang Pendapatan, terdiri dari :
a. Seksi Perencanaan dan Pengembangan
b. Seksi Pajak Daerah dan Dana Bagi Hasil
c. Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain 9. Unit pelaksana Teknis Daerah
10.Jabatan Fungsional Tertentu
C. Job Description
Adapun uraian tugas dari struktur organisasi adalah :
1. Kepala Dinas
a. Kepala Dinas pendapatan mempunyai tugas membantu Walikota
dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi, dan tuga pembantu di bidang pendapatan.
b. Untuk menyelenggarakan tugas Kepala Dinas Pendapatan
menyelenggarakan fungsi :
1. Persiapan konsep kebijakan daerah, ketentuan,dan standart
pelaksanaan daerah kabupaten atau kota serta standard pelaksanaan tugas-tugas dibidang pendapatan daerah.
2. Penyelenggara koordinasi dan kerja sama dengan pihak
terkait, pembinaan, pengendalian teknis, dan evaluasi panggilan potensi, pemberdayaan potensi, dan pemungutan sumber yang ditetapkan.
17
3. Penyusuan, pengalokasian ,dan pelaksanaan rencana jangka
menengah dan tahunan di bidang pendapatan.
4. Pelaksanaan tugas-tugas lain menyangkut pendapatan yang
diberikan Walikota dan Sekretaris Daerah sesuai standar yang ditetapkan.
5. Pemberian masukan yang perlu kepada Walikota dan
Sekretaris Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada Walikota dan Sekretaris Daerah sesuai standar yang ditetapkan.
2. Sekretaris
a. Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, keuangan, umum, dan penyusunan program.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagai berikut :
1. Penyusunan, pengelompokkan, pengkalasifikasian, dan
penyempurnaan standar penyelenggara urusan pemberdayaan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan administrasi umu barang.
2. Perencanaa dan pengadaan, kebutuhan internal, dan
kebutuhan administrasi umum barang sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
18
3. Perencanaan, pengelolaan, dan pengurusan pertanggung
jawaban keuangan dinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
4. Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas.
5. Perencanaan, pengelolaan, dan peningkatan pendayagunaan
organisir dan kepegawaian.
6. Perencanaan dan peningkatan sistem kerja serta pengelolaan
barang dinas.
7. Pelaksanaan tugas yang diberikan Kepala Dinas
8. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas
9. Pelaporan dan Pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsi Kepala Dinas.
3. Bidang Pengembangan dan Pengendalian
a. Bidang pengembangan dan pengendalian mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam bidang penyusunan, perencanaan, dan pengembangan pendapatan daerah, evaluasi,dan pengendalian pendapatan daerah serta hukum dan publikasikan.
b. Adapun beberapa tugas Bidang Pengembangan dan Pengendalian
adalah :
1. Penyusunan rencana strategis jangka menengah dan tahunan
dinas.
2. Pelaksanaan penyusunan , pengelompokkan, maupun
19
pendapatan daerah, evaluasi dan pengendalian pendapatan daerah serta hukum dan publikasikan.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai bidang tugas dan fungsinya.
4. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas
sesuai bidang tugasnya.
5. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada Kepala Dinas.
4. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas dan menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan penyusunan anggaran belanja. Tugas bidang anggaran sebagai berikut :
a. Menyusun perencanaan Anggaran penanganan urusan pemerintah
daerah.
b. Menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan
perubahan APBD.
c. Menyusun rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran
APBD, penjabaran P.APBD , dan nota Keuangan.
d. Menyusun rancangan pedoman evaluasi APBD.
e. Melaksanakan evaluasi terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan
Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang APBD.
f. Menyusun rancangan Kebijakan keseimbangan fisikal.
20
h. Melaksanakan fasilitas perencanaan dan penganggaran pemerintah. i. Melaksanakan pembinaan dan penilaian kepala seksi.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
k. Penyiapan bahan perumusan kebijakan anggaran.
l. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian anggaran.
5. Bidang Perbendaharaan
Bidang perbendaharaan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan perbendaharaan. Adapun beberapa tugas dan fungsi Perbendaharaan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah.
b. Menyusun rancangan standar satuan harga dan analisis standar
belajar daerah.
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan perbendaharaan.
d. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan administrasi
keuangan.
e. Melaksanakan pembinaan kebendaharawan.
f. Melaksanakan program dan petunujk teknis di bidang
perbendaharaan.
g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan
instansi lain di bidang perbendaharaan.
21
Bidang verifikasi dan pembukuan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pelaksaan verifikasi dan pembukuan. Adapun beberapa fungsi adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan verifikasi dan pembukuan.
b. Melaksanakan pembukuan.
c. Melaksanakan verifikasi.
d. Melaksanakan penyusunan nota keuangan perhitungan APBD.
e. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan pelaksanaan APBD.
f. Melaksanakan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang verifikasi dan pembukuan.
g. Melaksanakan koordinas dan kerja sama dengan lembaga dan instansi
lain di bidang verifikasi dan pembukuan.
h. Melaksanakan pembinaan dan penilaian Kepala Seksi.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
7. Bidang Pengelolaan Asset Daerah
Bidang Pengelolaan Asset Daerah mempunyai tuga menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan asset dan investasi daerah. Adapun beberapa tugas dan fungsi di Bidang Pengelolaan Asset daerah adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pengelolaan asset dan
22
b. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan
barang daerah.
c. Melaksanakan pengelolaan investasi barang.
d. Melaksanakan administrasi penghapusan barang milik daerah. e. Melaksanakan pengelolaan investasi dan asset daerah.
f. Melaksanakan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di
bidang pengelolaan investasi dan asset daerah.
g. Melaksanakan pembukuan buku standar harga barang.
h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian di bidang
pengelolaan investasi dan asset daerah.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang terbagai dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Uraian tugas kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas.
D. Jaringan Usaha/Kegiatan
Adapun jenis usaha atau kegiatan dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan ialah suatu instansi yang dibentuk pemerintah yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dinas pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan merupakan instansi yang memiliki sumber pendanaan
23
secaraumum yang berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN, penjualan aset negara, dan sumbangan. Setiap dana yang diterima harus dipertanggungjawabkan kepada publik terkait dengan diperlukannya transparasi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik. Kegiatan tersebut dilakukan untuk dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dari kegiatan ini Dinas Pendaptan Daerah Kota Padangsidimpuan berorientasi pada pelayan mereka terhadap masyarakat dan juga berusaha mencapai visi dan misinya.
E. Kinerja Terkini
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi. Menurut Mangkunegara (2005 : 67 ), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai hal itu membutuhkan kerja keras yang tinggi dan displin serta loyalitas dalam bekerja. Di dalam kinerja usaha ditetapkan rencana capaian kinerja untuk seluruh indicator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui penetapan kinerja Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Kinerja usaha memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja, dan rencana capainnya.
24
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus di organisasi.
Kinerja terkini yang dilakukan pada Dispenda Kota Padangsidimpuan penatausahaan Keuangan di Lingkungan Pemerintahan Kota Padangsidimpuan untuk meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan.
F. Rencana Usaha/Kegiatan
Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan antara lain sebagai berikut :
1. Perluasan dan peningkatan sumber pendapatan daerah serta mendorong
peningkatan tertib administrasi dan penatausahaan.
2. Pengembangan atau peningkatan sarana dan prasarana publik.
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mendekatkan pelayanan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan pemanfaatan teknologi informasi
sebagai pendukung utama kelembagaan.
5. Penyederhanaan peraturan perundang-undangan, pengembangan , dan
pelaksanaan manajemen pendapatan daerah dengan prinsip profesionalitas, efisiensi , transparan, dan bertangungg jawab.
6. Peningktan kapabilitas dan profesionalisme sumber daya manusia aparatur
25
7. Pengembangan sistem dan prosedur pemungutan dan pembayaran pajak
retribusi daerah dan pendapatan lainnya.
8. Peningkatan hubungan kerja sama antara Dinas di lingkungan Pemerintah
Kota Padangsidimpuan dan dengan Pemerintah BUMN dalam rangka peningkatan penerimaan bagi hasil dari pemerintah.
26 BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH (DISPENDA)
KOTA PADANGSIDIMPUAN
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan memperkerjakan orang yang disebut pegawai atau buruh, secara umum disebut karyawan.Dalam hal ini pegawai, buruh ataupun karyawan tersebut menjual jasa tenaga yang dipunyainya untuk mendapatkan imbalan yang disebut gaji dan upah.Didalam suatu perusahaan atau instansi pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena para pegawai sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian. Selain itu besar atau kecilnya gaji yang akan dibayarkan berpengaruh terhadap laba bersih di perusahaan. Dalam hal ini maka dibutuhkan sistem pengendalian internal untuk menghindari kesalahan dan kecurangan, mengecek kekayaan perusahaan, mengecek keandalan, ketelitian data akuntansi, mendorong efisiensi, dan dipatuhinya kebijakan perusahaan terhadap penggajian.
Penggajian yang dimaksud adalah kegiatan suatu instansi yang mengatur jumlah gaji yang seharusnya yang diberikan kepada pegawai agar tidak terjadi kecurangan dan kesalahan dalam pemberian gaji. Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan pengendalian gaji dan upah pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padangsidimpuan dengan teori yang didapatkan peneliti. Setiap instansi melaksanakan kegiatannya sudah pasti
27
membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan. Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari instansi atau perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pihak baik pimpinan dan karyawan. Untuk itu didalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padangsidimpuan.
A. Pengertian Gaji dan Upah
Menurut Mulyadi (2001 : 385 ) “Sistem yaitu kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan sistem pengendalian yaitu sistem yang diartikan sebagai alat untuk mengendalikan suatu kegiatan. Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu kompensasi yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seseorang. Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja.
28
Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode”.Pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara bulanan atau tahunan. Imbalan diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut upah. Pada umumnya jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Perusahaan harus menaati pembayaran upah minimun yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Malthis dan H Jeckson ( 2002 : 119-378 ) upah adalah bayaran sewa yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja.Selain itu ada beberapa definisi lain menurut para ahli ekonomi mengenai gaji dan upah antara lain : menurut Malayu (2005:118) gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tidak masuk kerja. Upah menunjukkan kompensasi langsung yang diterima oleh seorang pegawai yang dibayar menuruti tarif jamnya.
Definisi gaji dan upah menurut Achmad S. Ruky (2001:8), upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu yang pendek misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu yang lebih panjang biasanya sebulan. Jadi gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawan dengan berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya. Gaji dan upah sangat penting bagi karyawan karena merupakan nilai atau prestasi
29
mereka sebagai motivator dalam bekerja. Hal ini sedemikian penting bagi perusahaan karena gaji dan upah merupakan kompenen biaya yang besar dan perlu secara terus menerus diawasi, dan karena pentingnya gaji dan upah maka perlu diperhatikan dan di pertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengendalian ini tinggi. Perusahaan harus membayar gaji dan uoah secara lancar kepada karyawan hingga karyawan di harapkan berusaha meningkatkan kinerjanya dan memperjuangkan tugas yang telah dipercayakan padanya.
Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikan, pengalaman kecakapan, inisiatif, kejujuran , serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktivitas buruh yang menguntungkan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal gaji dan upah yaitu sistem pengendalian gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayarkan secara berskala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja. Dan pengendalian internal meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan dalam perusahaan untuk melindungi harta milik pemerintah, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan pemerintah yang telah ditetapkan. Dan demi terciptanya pengawasan yang baik ini maka perusahaan melibatkan bagian SDM (Sumber Daya Manusia), bagian inilah diperhatikan hal-hal yang
30
menyangkut kepentingannya karyawan dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai karyawan.
B. Unsur Gaji dan Upah Karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Padangsidimpuan
Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiawan karyawan. Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilain. Perushaan membeli jasa karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian gaji dan upah.
Menurut hermanto (2001 : 110) sistem pengendalian internal adalah suatu tipe pengawasan yang dirancangan dengan diintegrasikan keadaan sistem pembagian