• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi PT Permodalan Nasional Madani Medan.

BAB II

PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan

Perjalanan sejarah perkembangan ekonomi di indonesia, termasuk terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, telah membangkitkan kesadaran akan kekuatan sektor usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dan prospek potensinya di masa depan.

Nilai strategis tersebut kemudian diwujudkan pemerintah dengan mendirikan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) pada 1 Juni 1999, sebagai Badan Usaha Milik Negara yang mengemban tugas khusus memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).

Tugas pemberdayaan tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan jasa pembiayaan dan jasa manajemen, sebagai bagian dari penerapan strategi pemerintah untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. Khususnya merupakan kontribusi terhadap sektor riil, guna menunjang pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru yang mempunyai prospek usaha dan mampu menciptakan lapangan kerja.

PT Permodalan Nasional Madano (Persero), didirikan sebagai pelaksanaan dari Tap XVI MPR/1998 dan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.38/1999 tanggal 29 Mei 1999, dengan modal dasar Rp.1,2 triliun dan modal disetor Rp.300 miliar. Beberapa bulan kemudian, melalui Kep Menkeu No. 487 KMK 017 tanggal 15 oktober 1999, sebagai pelaksanaan dari undang-undang No. 23 tahun

1999, PNM ditunjuk menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara Koordinator untuk menyalurkan dan mengelola 12 program kredit.

Setelah tujuh belas tahun beroperasi, seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan dunia usaha kepada perusahaan. Hingga kini, perusahaan tetap fokus menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi kepada masyarakat yang hasilnya dinikmati oleh lebih dari satu juta kepala keluarga dan 1.500 lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air. 1. Visi PT Permodalan Nasional Madani Medan

Menjadi lembaga pembiayaan terkemuka dalam meningkatkan nilai tambah secara berkelanjutan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menegah dan Koperasi (UMKMK) yang berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG).

2. Misi PT Permodalan Nasional Madani Medan

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, perusahaan mengemban misi sebagai berikut:

1. Menjalankan berbagai upaya yang berkaitan dengan operasional perusahaan, untuk meningkatkan kelayakan usaha dan kemampuan wirausaha para pelaku bisnis usaha mikro, kecil, menengak dan koperasi. 2. Membantu pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi untuk

mendapatkan dan kemudian meningkatkan akses pembiayaan usaha mikro, kecil, menegah dan koperasi kepada lembaga keuangan baik bank maupun non-bank yang pada akhirnya akan meningkatkan kontribusi mereka dalam perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatkan kreatifitas dan produktifitas karyawan untuk mencapai kinerja terbaik dalam usaha pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.

3. Tujuan PT Permodalan Nasional Madani

Untuk mewujudkan visi dan misinya, perseroan telah menetapkan tujuan-tujuan strategis yang menjadi panduan pengelolaan perusahaan, yaitu:

1. Meningkatkan posisi dan peran perusahaan sebagai penyedia jasa pembiayaan dan jasa manajemen untuk usaha mikro, kecil, mengengah dan koperasi yang didukung oleh kelengkapan produk dan layanan, baik layanan keuangan konvensional (berbasis bunga) maupun syariah serta pelayanan secara langsung kepada usaha mikro kecil atau bermitra dengan BPR/S, KJK/S, dan lembaga lainnya.

2. Mewujudkan pertumbuhan aset dan laba perusahaan serta optimalisasi struktur modal untuk menciptakan sustainabilitas perusahaan.

3. Melaksanakan peningkatan dan perbaikan berkelanjutan (countinius improvement) atas infrastruktur, organisasi dan proses bisnis, untuk menyediakan layanan dan proses yang berkualitas, cepat, tepat dan sesuai dengan usaha mikro, kecil, menegah dan koperasi (UMKMK).

4. Menciptakan lingkungan kerja dan budaya peruasahaan yang kundusif untuk mendorong kreatifitas dan pembelajaran yang berkesinambungan, guna meningkatkan produktifitas karyawan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan instansi untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui Struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehigga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Struktur organisasi PT Permodalan Nasioanal Madani dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan

C. Job Description

1. Bagian Tata Usaha

a. Menyusun Rencana Kerja dan anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan, adminisrtasi umum dan keuangan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumah tanggaan.

d. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan perusahaan. e. Melakukan rapat dinas, dan penerimaan tamu pimpinan.

f. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

g. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggung jawaban keuangan.

h. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

j. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

2. Bagian Umum

b. Mengumpulkan dan mengolah bahan pelaksanaan anggaran pembendaharaan, verivikasi dan pembukuan.

c. Pelaksanaan anggaran dan urusan rumah tangga, perlengkapan keamanan dalam tata usaha,

d. Melaksanakan urusan pengadaan dan distribusi logistik. e. Melaksanakan urusan kepegawaian.

f. Melaksanakan urusan dokumentasi atas pemberian modal. 3. Bagian Perlengkapan Kantor

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sub bagian dan mempersiapkan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sub bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan.

4. Bagian Kepegawaian

a. Meriset keproduktifitasan pegawai.

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai. c. Melakukan urusan mutasi pegawai.

e. Memproses usulan kenaikan jabatan/pangkat, izin, dan cuti. 5. Bagian Program dan Anggaran

a. Menyiapkan penyusunan, rencana, program, anggaran bersama sub bagian umum.

b. Mengumpulkan dan mengolah data kegiatan perusahaan. c. Penerbitan reksadana PT Permodalan Nasional Madani. d. Sosialisasi manfaat reksadana kepada masyarakat.

e. Pemberian jasa pengelolaan dana investasi secara discretionary fund

(pengelolaan investasi berdasarkan kesepakatan dua pihak, dalam hal ini antara PT dan Investor).

f. Restrukturisasi perusahaan, khususnya resstrukturisasi keuangan.

g. Pemberian jasa konsultasi dalam rangka persiapan menuju proses penawaran saham perusahaan ke pasar modal (initial public offenering).

D. Jaringan Kegiatan

PT Permodalan Nasional Madani adalah unsur pelaksana jasa permodalan, dan pengabdian/pelayanan masyarakat. PT Permodalan Nasional Madani merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan jasa permodalan/keuangan.

PT Permodalan Nasional Madani lebih berorientasi pada pelayanan permodalan yang bermutu dan berkualitas, melakukan pemberian modal pada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada PT Permodalan Nasional Madani Medan. Perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahan dapat terwujud, tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, konsistensi, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program permodalan kepada masyarakat atau instansi yang membutuhkan penambahan modal pada instansi atau perusahaan tersebut, mengajak masyarakat untuk berbisnis usaha mikro/kecil, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, dan lain sebagainya. Perusahaan juga terus memberikan pembinaan kepada masyarakat agar mendapatkan wawasan terhadap bisnis mikro/kecil agar mendapatkan profit / laba yang merupakan tujuan perusahaan ini.

F. Rencana Kegiatan Terkini

Rencana Kegiatan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan Adalah sebagai berikut:

1. Memberikan modal usaha kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).

3. Menerima, meneliti dan menetapkan usaha mikro yang berhak mendapatkan pinjaman modal.

4. Mengajak dan memotivasi masyarakat berbisnis di dunia mikro dan kecil agar dapat hidup layak dan mandiri.

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PEGAWAI PADA PT PERMODALAN NASIONAL MADANI

(PERSERO) MEDAN

Pada bab ini, penulis mencoba untuk membandingkan antara penerapan pengendalian gaji dan upag pegawai pada PT Permodalan Nasional Madani Medan denngan teori yang di dapatkan penulis. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan/pegawai untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga PT Permodalan Nasional Madani Medan yang bergerak dalam bidang jasa permodalan. Pegawai atau Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa dan kompensasi, yang dimaksud dengan kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang diterima dalam bentuk uang adalah gaji. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengendalian gaji dan upah pegawai pada PT Permodalan Nasional Madani Medan.

A. Pengertian Gaji dan Upah

Menurut Sugyarso dan Winarni (2005 : 95) :

“Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas

administrative dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.

Menurut Mathis dan Jackson (2002 : 119-378) :

“Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja”.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja. Karena itu jumlahnya upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode ke periode selanjutnya.

Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut di atas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

Dalam praktek di perusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upaya dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda yaitu: 1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan

pembayaran jasa kerja untuk waktu lebih panjang biasanya dibayarkan perbulan.

2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur. Upah dibayar kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses indiustri. Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilaian. Perusahaan membeli jasa para karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya. Selain penting bagi karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

Dalam suatu perusahaan terdapat bebagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut Sugiarso dan Winarni (2005 : 97) unsur-unsur gaji dan upah seperti tertera dibawah ini:

Gaji pokok merupakan yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang di bayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah di tetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif sebelumnya.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerjanya.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada pegawai dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras, dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan Sarana Lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun sebagai yang ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja.

Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus mencermati semua unsur tersebut selain gaji pokok. Unsur-unsur tersebut harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.

Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1. Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada staff/pegawai yang diangkat dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada staff/pegawai yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.

3. Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada staff/pegawai yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak angkat) yang belum berusia 21 tahun dan tidak dan belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.

4. Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada staff/pegawai yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku.

5. Tunjangan jabatan struktual adalah tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya.

6. Tunjangan jabatan fungsional adalah jabatan yang diberikan kepada staff/pegawai yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara.

7. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan ini biasanya disubsidi oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam potongan gaji/upah.

C. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah

Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2001 : 389) dalam buku sistem akuntansi, dokumen ini terdiri dari:

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat-surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain.

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar Gaji dan Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan berupa PPH Pasal 21 utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain-lain.

5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah.

7. Amplop Gaji dan Upah

Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah.

Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk diselewengkan oleh karyawan maupun pegawai. Ada beberapa cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu:

1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi di perusahaan tersebut.

2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran dua kali.

3. Membuat kesalahan-kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang semestinya dibayar.

4. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan lain.

5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah.

6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat dicatat sebagai pengeluaran.

Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan, prosedur pencatatan gaji dan upah bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh PT Permodalan Nasional Madani Medan sebagai berikut:

1. Bagian Umum a. Data Karyawan

Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengendalian internal gaji dan upah sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat pegawai yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (menikah, tidak menikah, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Pencatatan dan Pembayaran Gaji dan Upah

Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data-data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan. Pada PT Permodalan Nasional Madani Medan, sistem pembayaran gaji dilakukan melalui bank yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat, dimana bendaharawan mengirimkan laporan permintaan gaji beserta lampiran identitas, total gaji yang diterima dan nomor rekening pegawai yang ditunjukkan kepada bendaharawan pengeluaran PT Permodalan Nasional Madani Medan untuk dilakukannya pengalihan atau pentransferan gaji, yang dimana identitas dan besarnya gaji yang diterima oleh pegawai sudah terlampir di dalam Database Keuangan Negara. Setelah itu laporan permintaan gaji beserta lampirannya dikirim ke Kantor Pembendaharaan Keuangan Negara (KPKN) untuk dilakukannya pengalihan atau pentransferan gaji pegawai. Sedangkan sistem pembayaran honorer dilakukan secara cash atau langsung dibayarkabn kepada pegawai honorer melalui Bendahara Pengeluaran.

2. Kepala Bagian Masing-Masing Unit

Kepala Bagian Masing-masing unit mencek kehadiran para pegawai sebagai bahan pertimbangan gaji dan kenaikan golongan.

a. Bagian Keuangan 1. Bendahara

Bendahara bertugas menyerahkan gaji kepada pegawai yang telah diterima setelah dahulu diperiksa kendalanya dan disetujiu kepada bagian keuangan dan ditanda tangani oleh bendahara pengeluaran. Setiap pegawai harus membubuhkan tanda tangan ketika dia menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut dikirim kebagian pembukuan akuntansi.

2. Bagian Pembukuan

Bagian ini bertugas menyimpan semua bukti-bukti dari pembayaran gaji dan upah kemudian membukukan pembayaran tersebut kedalam buku besar gaji dan upah.

b. Internal Auditor

Tugas dari internal auditor dalam pengendalian gaji dan upah merupakan tugas yang termasuk kedalam pengendalian perusahaan secara menyeluruh. Dalam hal pengendalian gaji dan upah ini auditor akan mengawasi apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengendalian internal gaji dan upah yang sedang dijalankan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah yaitu:

1. Time Keeping Departemen

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang sejumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produk dalam suatu departemen perusahaan tertentu.

2. Payrool Departemen

Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan jumlah upah tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh peraturan perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan perusahaan, departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan

Dokumen terkait