TUGAS AKHIR
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG ASIA MEGA MAS
KOTA MEDAN
Oleh :
RIMA NURWANI PANE 122102165
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
NAMA : RIMA NURWANI PANE
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NIM : 122102165
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT
ASIA MEGA MAS MEDAN
Tanggal 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Drs Rasdianto MSi,Ak
NIP 19550908 198103 1 005
Tanggal 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
Drs Rustam MSi,Ak,CA
NIP 19511114198203 1 002
Tanggal 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Prof.Dr Azhar Maksum,M.Ec,Ak,CA
NIP 19560407 198002 1001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : RIMA NURWANI PANE
NIM : 122102165
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP GAJI DAN UPAH
PADA PT BANK SUMUT
CABANG ASIA MEGA MAS
MEDAN.
Medan
2015RIMA NURWANI PANE
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada Penulis
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Diploma (DIII) Program studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara dengan tepat waktu dan sesuai
dengan yang direncanakan. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka
penulis menyusun Tugas Akhir Ini dengan Judul : “ Pengendalian Internal
Terhadap Gaji dan Upah Pada PT Bank SUMUT Cabang Asia Mega mas Medan”
Selama proses penelitian Tugas Akhir ini penulis menerima banyak
bantuan dan dukungan Moril dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Teristimewa Kepada Ayahanda, Syamsir Alamsyah Pane dan Ibunda
Nuraminah Siregar Serta abang-abang saya yang saya sayangi yang telah
member dukungan, semangat dan motivasi yang tak terhingga kepada
penulis dalam menghadapi masa-masa sulit dalam penulisan Tugas Akhir
2. Bapak Prof.Dr Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Drs R u s t a m, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisni Universitas Sumatera
Utara
4. Bapak Chairul Nazwar, M,Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak Drs Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Penulis yang
telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan Ibu dosen/Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
7. Ibu Yinvanny selaku Kepala Cabang Bank Sumut Asia Mega Mas yang
telah banyak memberikan bantuan serta arahan kepada penulis selama
melakukan penelitian
8. Staff dan Pegawai PT Bank Sumut Cabang Asia Mega Mas yang telah
banyak member bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian
9. Dan teman –teman seperjuangan saya Putri Rahayu, Era Sari, Yuni,
Murni, Yhanti, Nadia dan Nisaul Serta Teman – teman saya di Grup C dan
Grup D Stambuk 2012 terima kasih atas kebersamaannya selama berkuliah
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis
dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian Tugas Akhir ini
kasih yang tak terhingga kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
Hidayahnya
Medan 2015
Penulis
Rima Nurwani Pane
122102165
DAFTAR ISI A. Latar BelakangMasalah ...
B. Rumusan Masalah ...
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...
1. Tujuan Penelitian ………
2. Manfaat Penelitian………...
D. Rencana Penulisan ...
1. Jadwal Survei / Observasi ...
2. Rencana Isi ... A. Sejarah Singkat Perusahaan ...
1. Visi dan Misi PT. Bank Sumut ...
2. Statement Budaya Perusahaan PT. Bank Sumut ... 9
10
3. Logo dan Makna dari Logo PT. Bank Sumut ...
4. Fungsi dan Tujuan Perusahaan
B. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut Cabang Asia Mega Mas ...
C. Job Description ...
D. Jaringan Usaha ...
E. Kinerja Usaha Terkini ...
F. Rencana Usaha ...
BAB III PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA
PT BANK SUMUT CABANG ASIA MEGA MAS MEDAN……….... 21
A. Pengertian Pengendalian Internal………… ………...
1. Tujuan Pengendalian Internal…………. ………...
2. Unsur-Unsur Pengendalalian Internal…. ………..
3. Keterbatasan Pengendalian Internal………...
B. Pengertian Gaji dan Upah ………...
C. Pengendalian internal penggajian………..
D. Unsur-Unsur Gaji dan Upah………...
E. Dokumen yang digunakan ………... ………..
F. Bagian yang terlibat dalam penggajian dan Pengupahan ………..
G. Prosedur pembayaran gaji dan upah………...
H. Pengendalian Internal terhadap gaji dan upah………..
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
51
51
51
DAFTAR PUSTAKA ... 53 LAMPIRAN ... 54
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
II.I Jadwal Survey/Observasi……… 6
II.II Kinerja PT Bank Sumut Cabang Asia Mega Mas……….20
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
I.I Logo PT Bank Sumut………11
I.II Bagan Pencatatan Waktu………47
I.III Bagan Pencatatan Gaji dan Upah………...48
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Struktur Organisasi Kantor Kas……….. 55
2. Pemindahan Pembukuan Uang Makan……….56
3. Daftar Pembayaran Uang Makan……….57
4. Laporan Performance PT Bank Sumut Cabang Asia Mega Mas……….58
5. Surat Izin Riset………59
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri Perbankan sebagai lembaga keuangan merupakan salah
satu unsur penting dalam sistem perekonomian Negara. Seiring dengan
pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis, industry perbankan menjadi
semakin beraneka ragam dalam undang-undang NO 7 tahun 1992 tentang
pokok-pokok perbankan disebutkan Bahwa : Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam banetuk simpan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka menghidupkan masyarakat.
PT Bank SUMUT adalah bank yang dimiliki oleh pemerintah
daerah sumatera utara. Bank ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber penerimaan asli daerah (PAD) provinsi sumatera utara. Bank yang
bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpang
uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah
melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum.
Setiap bank pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Untuk mencapai tujuan tersebut bank harus menggunakan sumber daya –
sumber daya yang dimiliki secara efisien dan efektif. Peranan sumber daya
manusia (SDM) dalam hal ini adalah pegawai yang terlibat setiap aktivitas
operasional perusahaan. Kompensaasi yang diterima karyawan dari
dengan efisien dan efektif melalui penerapan dan pengendalian internal
akuntansi didalam perusahaan tersebut.
Dalam hal ini, pengendalian internal penggajian dan upah
merupakan suatu kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk membantu
perusahaan melindungi kekayaan perusahaan dari penyalahgunaan dan
memastikan bahwa peraturan yang berlaku dipenuhi sebagaimana
mestinya. pengendalian internal dalam perusahaan merupakan cara untuk
mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya dalam perusahaan
tersebut.
Pengendalian Internal terkait dengan aspek yang ada dalam
perusahaan salah satu aspek tersebut adalah pengendalian internal terhadap
penggajian dan upah karyawan. Aspek ini menyangkut kesejahteraan
sumber daya manusia menjadi perhatian yang serius karena mempengaruhi
prestasi kinerja dan semangat kerja karyawan. Syarat pengendalian
internal yang baiksalah satunya adalah pembagian tugas sehingga tidak
ada satu individu pun yang diperbolehkan memegang kekuasaan
sepenuhnya dan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan semua
fase kegiatan dari awal hingga selesai.
Gaji dan Upah adalah balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan
dalam bentuk uang dan ditetapkan oleh perjanjian timbal balik oleh
perundang-undang atau peraturan. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan
perjanjian tertuis oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang di pekerjakan
untuk pekerja yang sudah atau akan dipekerjakan jasa-jasa yang sudah
perusahaan melalui kebijakan dan sistem penggajian dan upah yang tepat
dalah untuk menjamin bahwa perusahaan itu dapat menarik,
mempertahankan dan memotivasi karyawan yang berkualitas tinggi.
Dengan mempunyai dan menetapkan sistem yang tepat reputasi
perusahaan akan naik dan sumber daya manusia yang berkualitas akan
melamar kerja ke perusahaan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu bank
dalam mencapai tujuan yang diharapkan adalah faktor tenaga keja,
pelaksanaan kegiatan perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia.
Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolahan gaji dan upah adalah
adanya perhitungan baik jam kerja maupun tarif upah, memasukan
karyawan fiktif, pemotongan gaji yang salah dan pembayaran gaji yang
salah orang berakibat bagi perusahaan akan mengalami kerugian dan bagi
karywan dapat berakibat penurunan pangkat dan mutasi.
Informasi yang berkaitan dengan kegiatan pembayaran gaji dan
upah antara lain jam kerja, jam lembur, penggolongan gaji dan upah
karyawan dan infomasi lainnya. Agar dapat di ketahui tingkat efektivitas
usahanya, Untuk menghin dari dan mencegah penyelewengan, maka
perusahaan dapat mengetahui jika terjadi penyimpangan yang merugikan
keuangan perusahaan.
Mengingat masalah gaji dan upah adalah merupakan masalah yang
sensitif maka untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka bank perlu
mengembangkan suatu pengendalian internal gaji dan upah agar sistem
pengendalian internal gaji dan upah ini diupayakan terjadinya hubungan
yang harmonis antara suatu bank dengan tenaga kerja. Bank berusaha
merangsang motivasi kerja melalui pemberian gaji, tunjangan-tunjangan
insentif, bonus dan lain-lain. Sehingga dengan demikian diharapkan tenaga
kerja yang akan semakin produktif kemudian dengan adanya sistem
pengendalian internal yang tegas dan objektif akan menciptaka suatu iklim
perusahaan yang mendorong karyawan untuk produktif.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk
membahas gaji dan upah. Disini penulis Tugas Akhir ini dengan judul
“Pengendalian Internal Terhadap Penggajian dan Upah pada PT.
BANK SUMUT Cabang Asia Mega Mas Medan”
B. Rumusan Masalah
Pengendalian internal penggajian dan upah sangatlah penting yaitu
untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap
pemberian gaji dan upah yang dapat merugikan pihak perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan dimana pengendalian
internal terhadap penggajian dan upah memegang peran penting, maka
berikut ini dibuat suatu perumusan masalah yang dapat dituangkan dalam
sebuah rumusan masalah untuk membahas permasalahan “apakah
pengendalian terhadap penggajian dan upah yang diterapkan pada PT.
BANK SUMUT cabang Asia Mega Mas Medan telah memenuhi syarat
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksudkan untuk
menjawab permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu:
a. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal terhadap
penggajian dan upah yang diterapkan pada PT. Bank Sumut telah
sesuai syarat untuk memenuhi pengendalian internal yang baik
dan memadai dalam mendukung kelancaran operasional
perusahaan.
b. Untuk mengetahui dan memahami pemprosesan data dari sistem
pencatatan akuntansi pada gaji dan upah dan untuk mengetahui
pihak-pihak yang terkait dalam pengendalian internal terhadap
gaji dan upah.
2. Adapun manfaat dari penelitian adalah :
a. Untuk memahami dan memperoleh pengetahuan praktis
mengenai pengendalian internal terhadap penggajian dan upah.
b. Memberikan masukan kepada kepada perusahaan sebagai
bahan perbandingan dalam menentukan kebijaksanaan dimasa
yang akan datang sehingga bank berkembang sesuai yang
diharapkan.
c. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi penelitian lain
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
Penulisan Ini dilaksanakan pada PT Bank SUMUT Cabang Asia Mega
Mas Medan.
TABEL I.1
Jadwal Survey/Observasi dan penyusunan Tugas Akhir
No Keterangan APRIL 2015 MEI 2015 JUNI 2015
Laporan penelitian terdiri dari Empat Bab dimana setiap Bab Saling
berkaitan. Sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas
dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini
disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang
Masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
Rencana Penulisan yang mencakup jadwal survey/observasi
Dan rencana isi.
BAB II : PT BANK SUMUT CABANG ASIA MEGA MAS MEDAN
Pada bab ini meliputi sejarah singkat perusahaan, visi dan
Dan misi, statement budaya perusahaan, logo dan makna
Dan Makna Logo, fungsi dan tujuan perusahaan, struktur
Organisasi, Job description, jaringan Usaha, kinerja usaha
Terkini dan rencana usaha pada PT Bank SUMUT Cabang
Asia Mega Mas Medan.
BAB III : PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG ASIA MEGA MAS MEDAN
Pada Bab ini penulis mencoba untuk menguraikan
Pengendalian internal, unsure-unsur pengendalian internal,
Karakteristik pengendalian internal, pengertian gaji dan
Upah, pengendalian internal penggajian, unsure-unsur gaji
Dan upah, dokumen yang digunakan, bagian yang terlibat
Dalam penggajian dan pengupahan, prosedur pembayaran
Gaji dan upah dan pengendalian internal terhadap gaji dan
Upah pada PT Bank SUMUT Cabang Asia Mega Mas
Medan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam Bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan
Dan saran berdasarkan dari pengumpulan data dan
Pembahasan yang dilakukan dimana dapat memberikan
Masukan kepada PT Bank SUMUT Cabang Asia Mega
Mas Medan dimasa yang akan datang.
BAB II
PT BANK SUMUT CABANG ASIA MEGA MAS MEDAN A. Sejarah Singkat
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) yang
sekarang dikenal dengan nama Bank SUMUT merupakan bank devisa
yang berkantor pusat dijalan imam bonjol no 18. Medan sumatera utara.
Bank pembangunan daerah sumatera utara (BPDSU) didirikan
pada tanggal 4 november 1961 dengan Akte notaries roesli nomor 22
dalam bentuk perseroan terbatas (PT). sesuai dengan ketentuan poko bank
pembangunan daerah tingkat I Sumatera utara maka pada tahun 1962
bentuk usaha diubah menjadi badan usaha milik Negara (BUMD) dengan
modal dasar pada saat itu sebesar Rp 100 juta dengan sahamnya dimiliki
oleh pemerintahan daerah tingkat I Sumatera utara dan pemerintah daerah
tingkat II Se sumatera utara.
Pada tahun 1999, bentuk PBDSU dirubah menjadi perseroa
terbatas dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau
disingkat PT. Bank Sumut, tujuan perubahan bentuk hukum BPSDU
tersebut agar pemerintah provinsi sumatera utara dapat masuk untuk
mengembangkan di kemudian hari. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Utara atau Bank Sumut berkedudukan di Medan Jln Imam Bonjol N0 18
Medan. Perubahan tersebut dituangkan Dalam Akta Pendirian Alina
Hanum Nasution SH dan telah mendapat pengesahaan dari menteri
serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54
tanggal 6 Juli 1999. Modal dasar saat itu menjadi 400 Miliyar yang
selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank
di tahun yang sama modal dasar kembali meningkat menjadi 500 Miliyar.
1. VISI DAN MISI a. Visi
Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup
rakyat
b. Misi
Misi dari PT Bnak SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara profesional yang didasarkan pada
prinsip-prinsip compliance.
2. Statement Budaya Perusahaan PT Bank SUMUT
Statement budaya perusahaan atau sering dikenal dengan nam
motto dari PT Bank SUMUT adalah “Memberikan Pelayanan
Terbaik” Makna dari terbaik yaitu: Berusaha untuk selalu terpercaya
Energik didalam melakukan setiap kegiatan
Senantiasa bersikap Ramah
Menciptakan suasana yang aman dan nyaman
Memiliki integritas tinggi
Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik.
3. Logo dan Makna dari Logo Bank SUMUT
Gambar 1.1 Logo PT Bank Sumut
Sumber :
a. Makna Logo PT Bank SUMUT
Kata kunci dari logo PT Bank Sumut adalah SINEGRY
yaitu kerjasama yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras
yang didasari dengan profesionalisme dan memberikan pelayanan
terbaik.
Bentuk logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk
huruf “U” yang saling berkaitan bersinergy membentuk huruf “S”
yang merupakan kata awal “SUMUT”. Sebuah penggambaran
masyarakat sumatera utara sebagaimana visi Bank Sumut. Warna
orange sebagai sismbol suatu hasrat untuk terus maju yang
dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru sportif
dan profesional sebagaimana misi Bank Sumut.
Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk
melayani sebagaimana statement bank sumut. Jenis huruf “Platino
Bold”sederhana dan mudah dibaca. Penulisan bank dengan huruf
kecil dan SUMUT dengan huruf capital guna lebih mengedepankan
sumatera utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk
membangun dan membesarkan sumatera utara.
4. Fungsi dan Tujuan PT Bank SUMUT a. Fungsi PT Bank SUMUT
Fungsi dari pendirian PT Bank SUMUT adalah sebagai alat
kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank
SUMUT Berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju
pembangunan didaerah bertindak sebagai pemegang kas daerah
yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagai salah
satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan
usaha sebgai Bank umum pada Undang-Undang nomor 7
tahun1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan
undang – undang Nomor 10 tahun 1998
b. Tujuan PT Bank SUMUT
Meningkatkan pertumbuhan daerah sebagai sector.
B. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Cabang Asia Mega Mas Medan
PT Bank SUMUT Kantor Cabang Asia Mega Mas Medan
digolongkan kepada kantor cabang kelas dua. Struktur organisasi adalah
suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada
suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Uraian tentang struktur
organisasi pada PT Bnak SUMUT Kantor Cabang Asia Mega Medan
dapat dilihat pada halaman belakang tugas akhir ini.
C. Job Description PT Bank SUMUT Cabang Asia Mega Mas. a. Pimpinan Cabang Kantor kas
1. Mengarahkan pembuatan peta potensi bisnis di produk dana dan
jasa dalam rangka memastikan ketersediaan peta potensi bisnis
yang akurat
2. Merencanakan dan mengontrol pengelolahan programpemasaran
dan penjualan produk dana dan jasa agar tercapainya target bisnis
3. Mengkoordinasikan pemenuhan saldo kas dalam rangka memenuhi
kewajiaban likuidasi bank
4. Memonitori dan mengevaluasi aktivitas tranksaksi keuangan sesuai
5. Memonitori dan mengevaluasi pengelolahan dana promosi dalam
rangka mengoptimalkan kegiatan penjualan agar tercapainya target
bisnis cabang
6. Memonitori sistem APU-PPT dan anti Fraud agar sesuai regulasi
eksternal dan internal
7. Memonitori kelancaran sistem manajemen teknologi sistem
informasi untuk mendukung kelancaran operasional
8. Memonitori dan meningkatkan tata kelola operasional (logistic,
kepegawaian, pemenuhan dan pengamanan fasilitas) dan rekan/
vendor dalam rangka terciptanya kegiatan operasional yang efektif
dan efesien
9. Memonitori sistem/proses pelayanan nasabah untuk meningkatkan
kepuasan nasabah
10.Memonitori sistem pendapatan nasabah agar memenuhi aspek
regulasi BI
11.Merencanakan dan menetapkan serta mengarahkan kebijakan,
program kerja dan anggaran untuk mencapai target kerja diunit
kerjanya
12.Merencanakan kebutuhan SDM untuk memastikan kesiapan
karyawan diunit kerjanya.
13.Mengontrol pengelolahan dokumen, arsip, dan inventaris dalam
rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan asset di unit kerjanya
14.Mengontrol keterbukaan informasi diunit kerjanya dalam rangka
15.Mengarahkan kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur serta
pelaporan dalam rangka terlaksananya penerapan standart
operating procedure diunit kerja
16.Mengarahkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka
terpenuhnya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjannya.
17.Mengarahkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya
kualitas layanan di unit kerjanya
18.Mengarahkan terlaksananya penerapan prinsip-prinsip GCG dalam
rangka terciptanya standart tata kelola good corporate Governance
di unit kerjanya
b. Divisi Pengawasan
1. Membantu pimpinan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
pengawasan transaksi dan administrasi.
2. Memberitahukan segera kesalahan transaksi atau kekurangan
persyaratan administrasi kepada kepala unit terkait untuk
diperbaiki atau dilengkapi
3. Melakukan pemeriksaan dan kebenaran tranksaksi dan verifikasi
nota serta memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya
dengan tembusan kepada direksi.
c. Seski Operasional
1. Mengatur, membimbing , mengarahkan dan mengawasi pegawai
diseksinya dalam melaksanakan tugasnya
2. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh
kegiatan operasional pelaksana transfer/inkaso/pajak, pelaksana
kliring, pelaksana verifikasi, pelaksana Akuntansi IT&Laporan,
pelaksana umum& kepegawaian.
3. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan action
program untuk seksi operasioanal
4. Memeriksa kebenaran, kelengkapan,dan pencatatan dokumen
tranksaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan
mensahkanya.
5. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran
berkenaan dengan rekening-rekening nasabah yang berhubungan
dengan seksinya.
6. Memeriksa kebenaran posting tranksaksi seluruh kegiatan
diseksinya yang diinput ke computer sesuai ketentuan yang
berlaku.
7. Memeriksa warkat-warkat yang akan dikliring dan daftar warkat
kliring
8. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan
transfer/inkasso/LLG (lalu lintas giro)
9. Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dkliring dan daftar
10.Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.
11.Memriksa neraca kliring, laporan –laporan dan peralatan lainnya
yang berhubungan dengan tugasnya
12.Melakukan verifikasi atas seluruh nota yang telah diinput ke
computer pada hari yang sama sebelum bukti tranksaksi tersebut
disampaikan ke control intern atau diarsipkan sesuai ketentuan
yang berlaku
13.Mengawasi dan memeriksa follow up surat-surat masuk dan keluar
baik dari ekstern maupun intern.
14. Mengawasi dan mengatur tata ruang , perawatan , kebersihan
gedung/ inventaris dan keamanan kantor
15.Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi neraca dan laba rugi
harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan sesuai
ketentuan yang berlaku
16.Melakukan proses tutip hari tranksaksi dan mencetak rekap
lampiran serta mencocokannya dengan neraca.
17.Mencetak rekening giro/kredit san seluruh data yang dibutuhkan
untuk keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya serta
mendistribusikannya keseluruh unit yang memerlukan
18.Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan serta
tahunan untuk kepentingan intern dan ekstern
19.Mengkoordiansikan pembuatan perhitungan ongkos yang masih
20.Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke
computer sistem otomatis kliring local (SOKL).
d. Pelayanan Nasabah
1. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga
likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan
rentabilitas.
2. Mengelola dana pemerintah daerah dan menjaga agar tidak beralih
ke bank lain
3. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan
instansi pemilik dana
4. Mengawasi dana tunai yang dikuasai para teller agar tetap dalam
batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku
5. Mengawasi tata kelola perusahaan oleh pegawai din lingkungan
seksi pelayanan nasabah
6. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan standart
operasioanal prosedur di lingkungan kerja seksi pelayanan
nasabah.
7. Mengawasi pelaksanaan standart layanan Bank SUMUT oleh
pegawai dilingkungan seksi pelayanan nasabah.
8. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di
lingkungan seksi pelayanan nasabah
9. Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan
dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan
10.Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi
pelayanan nasabah yang akan dituangkan ke dalam rencana kerja
anggaran tahun bank
11.Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta
membuat dan memelihara buku register nasabah dan daftar hitam
(black list)
12.Memriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam
Bank Indonesia
13.Membuat referensi Bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
D. Jaringan Usaha
Dalam hal jaringan usaha, PT Bank SUMUT Cabang Asia Mega
Mas masih bekerja sama dengan Dinas Tata kota kodya medan, dan kantor
Arsip daerah kota medan dengan memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, PT
Bank SUMUT Cabang Asia Mega Mas merupakan kantor yang belum
lama didirikan, dimana diharapkan dengan adanya kerjasama dengan
instansi-instansi swasta ataupun negeri yang dapat mendukung adanya
tambahan dana dalam melakukan salah satu pencapaian target kerja berupa
ekspansi perluasan jaringan usaha dalam operasional bank.
E. Kinerja Usaha Terkini
TABEL II.1
URAIAN APRIL MEI
Pertumbuhan
RKAT Pencapaian
NOM % May 15 NOM % DPK 5,624,295 5,166,866 (457,429) -8,13 7.088,688 (1,921,822) 72,89
Pendapatan 91,041 133,074 42,033 46,17 205,083 (72,009) 64,89 Non
Operasional
84,674 123,632 38,958 46,01 204,450 (80,8180 60,47
Biaya bunga
291,836 434,823 142,987 49,00 491,728 (56,905) 88,43
Keterangan :
DPK : Dana Pihak Ketiga yaitu terdiri dari Giro, Tabungan, Deposito
Pendapatan : terdiri dari bunga, operasional lainnya, Non operasional
Biaya/Bebn: Terdiri dari bunga, biaya operasional lainnnya, dan biaya
Non operasioanal lainnya.
Sumber : Bagian Divisi Operasional PT Bank SUMUT
F. Rencana Usaha
Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan PT Bank SUMUT
diantarnya adalah mempromosikan kemabali produk dan jasa unggulan bank
untuk meningkatkan jumlah nasabah serta berusaha untuk memperluas Jaringan
Usaha dengan adanya bekerja sama dengan instansi-instansi swasta maupun
negeri dalam menjalankan pencapaian target operasioanal Bank.
BAB IIII
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG ASIA MEGA MAS MEDAN
A. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian Internal menurut Mulyadi (2001:163) Menyatakan
bahwa “Pengendalian internal sebagai suatu proses yang dijadikan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian Empat Golongan
tujuan berikut :
(1.)Menjaga kekayaan organisasi
(2.)Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
(3.)Mendorong Efisiensi
(4.)Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut Tujuannya, Pengendalian internal dapat dibagi menjadi
dua macam : Pengendalian Internal akuntansi dan Pengendalian Internal
Administratif.
Pengendalian internal menurut Bambang Hartadi (2000:3) yaitu “
Pengendalian internal meliputi struktur organisasi semua metode dan
ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan
untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh
data akuntansi dapat dipercaya meningkatkan efisiensi usaha dan
Berdasarkan defenisi yang telah dikemukan diatas, dapat dipahami
bahwa pengendalian intern adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai
unsur dan tidak terbatas pada metode pengendalian yang dianut oleh
bagian akuntansi dan keuangan, tetapi meliputi pengendalian anggaran,
biaya standar, program pelatihan, pegawai dan staf pemeriksa internal.
Guy (2002:226 )Mendefenisikan pengendalian internal bahwa”
Pengendalian Internal merupakan alat untuk mengendalikan aktivitas
entitas guna membantu menjamin bahwa aktivitas-aktivitas yang
dilakukan pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Meskipun pengendalian internal pada setiap entitas
berbeda-beda,tergantung dari tujuan masing-masing perusahaan, namun
pengendalian internal sering kali relevan terhadap audit laporan keuangan
entitas.
Pengendalian Internal yang dilakukan membantu manajemen
dalam mengkoordinasikan dan mengawasi semua sumber daya perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, merupakan tanggung jawab
direksi dan manajemen untuk membuat dan memelihara sistem
pengendalian internal di dalam perusahaan. Namun pihak lain yang terkait
seperti internal auditor dapat memberikan pertimbangan bagi manajemen
dan direksi dalalam merumuskan model pengendalian internal yang sesuai
untuk dijalankan perusahaan.
1. Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang hendak dicapai, baik
itu tujuan jangka pendek,menengah maupun jangka panjang
untuk mencapai tujuan tersebut, sriap perusahaan membutuhkan
sistem yang baik dan pengelolahan yang cermat. Dari defenisi
intern tersebut terdapat beberapa konsep cermat. Dari defenisi
pengendalian intern tersebut terdapat beberapa konsep dasar
sebagai berikut :
2. Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu rangkaian
tindakan yang bersifat persuasive dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur
entitas.
3. Pengendalian internal dijalankan oleh orang, pengendalian intern
bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan formulir, namun
dijalankan oleh orang setiap jenjang organisasi yang mencakup
dewan komisaris, manajemen dan personel lain.
4. Pengendalian internal diharapkan maupun memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan
komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem
pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan
dalam mencapai tujuan pengendalian internal tidak dapat
memberikan keyakinan mutlak.
5. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang
saling berkaitan yaitu menjaga kekayaan organisasi, mengecek,
ketelitian dan keandalan data akuntansi, efisiensi, dan kepatuhan
1. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Baridwan (2007:124) mendefenisikan “pengendalian internal
meliputi rencan organisasi dan metode serta kebijaksanaan yang
terkoordinasikan dalam suatu perusahaan untuk bertujuan :
a. Menjaga Keamanan harta milik suatu organisasi
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
c. Menegakan efisiensi dalam operasi
d. Membantu menjaga kebijakan manajemen
Menurut Puradinedja (2002:171) mendefenisikan
“Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan persinel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian ketiga golongan
tujuan berikut ini : (a) Keandalan Pelaporan keuangan, (b) efektivitas
dan efesiensi operasi dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku “
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan tujuan dilakukan
pengendalian internal adalah sebagai berikut :
1. Keandalan Pelaporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab menyediakan laporan keuangan
untuk, investor, kreditor dan pemakai lainnya baik secara hukum
maupun profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi
tersebut disajikan secra wajar dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Pengendalian dalam suatu perusahaan merupakan alat untuk
mengurangi kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu serta
mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan
efesien. Bagian penting lain dari efektivitas dan efesiensi adalah
penggunakan aktiva dan catatan fisik perusahaan yang dapat dicuri,
disalah gunakan atau dirusak apabila tidak dilindungi oleh
pengendalian yang memadai. Kondisi yang sama juga berlaku
untuk aktiva non fisik seperti piutang usaha, dokumen-dokumen
kontrak dan sebagainya.
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
Dalam akuntansi tidak semua hukum dan undang-undang
berhubungan dengan akuntansi. Hukum dan peraturan yang tidak
berhubungan dengan akuntansi yaitu perlindungan terhadap
lingkungan. Sedangkan hukum dan peraturan yang berhubungan
dengan akuntansi yaitu peraturan tentang Perpajakan.
Menurut Hall (2001:150) sistem kontrol internal merangkum
kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk
mencapai empat tujuan utama, yaitu :
a. Untuk menjaga aktiva perusahaan
b. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan
dan informasi akuntansi.
d. Untuk mengukur kesesuain dengan kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan oleh manajemen.
2. Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Agar dapat tercapainya tujuan perusahaan manajemen merancang
pengendalian internal yang didalamnya terdapat lima unsur yang saling
berhubungan yang digunakan oleh manajemen utnuk memberikan
keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian internal dapat
dipenuhi. Apabila salah-satu unsur tidak mencukupi maka keseluruhan
pengendalian internal tidak akan efektif walaupun keempat unsur lainya
efektif.
Adapun Unsur-unsur penegndalian Internal dikemukakan oleh
Messier (2005:252) sebagai berikut:
a. Lingkungan Pengendalian.
lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,
mengerti kesadaran pengendalian orang - orangnya . lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua unsur pengendalian
internal yang efektif , menyediakan disiplin dan struktur,
lingkungan pengendalian termasuk tingkah laku,
kewaspadan,kebijakan dan tindakan manajemen dan dewan
komisaris, mengenai pengendalian internal entitas dan
kepentingannya bagi entitas
Proses untuk mengindentifikasi dan menanggapi resiko bisnis dan
hasilnya. Untuk tujuan pelaporan keuangan , proses penetuan
resiko entitas termasuk bagaimana manajemen mengindentifikasi
resiko yang relevan terhadap persiapan laporan keuangan yang
disajiakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum memperkirakan signifikannya, menentukan
kemungkinan kejadiannya dan memutuskan tindakan untuk
mengelolahnya
c. Sistem Informasi entitas data proses bisnis yang terkait yang relevan terhadap pelaporan keuangan dan komunikasi
Sistem informasi yang relevan terhadap tujuan pelaporan
keuangan, termasuk sistem akuntansi terdiri atas prosedur apakah
otomatis atau manual dan catatan yang ditetapkan untuk memulai,
mencatat,memproses serta melaporkan tranksaksi entitas dan untuk
mempertahankan akuntanbilitas aktiva,kewajiban dan ekuitas
terkait. Komunikasi melibatkan pemahaman atas peran dan
bertanggung jawab individu yang berkaitan dengan pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.
d. Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan
misalkan tindakan yang diperlukan untuk menyikapi resiko
otomatis atau manual. Memiliki berbagai tujuan dan diterapkan
pada berbagai tingkat organisasional dan fungsional
e. Pemantauan Pengendalian
Suatu proses untuk menentukan kualitas kinerja pengendalian
internal sepanjang waktu. Pengawasan atas pengendalian
melibatkan penentuan rancangan dan operasi pengendalian secara
tepat waktu dan mengambil tindakan koreksi yang dilakukan.
Mulyadi(2001:164) menguraikan unsur-unsur Pengendalian
internal sebagai berikut:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi
yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam
organisasi ini didasari pada prinsip-prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpangan dari
fungsi akuntans
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu tranksaksi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan,utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap tranksaksi hanya terjadi atas dasar
terjadinya tranksaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi
harus dibuat pengendalian yang mengatur pembagian wewenang
untuk otoritas atas terlaksanakanya setiap tranksaksi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan pengendalian wewenang dan prosedur pencatatan yang telah
ditetapkan tidak akan terlaksanakan dengan baik jika tidak
diciptakan cara-cara yang umunya ditempuh oleh perusahaan
dalam menciptakan praktik yang sehat dalam melaksanakanya
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Jika perusahaan memiliki karyawan yang berkompeten dan jujur,
unsur-unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang
minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan
pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan
3. Keterbatasan Pengendalian Internal
Menurut Sukrisno (2004:8) mengenai keterbatasan dari
pengendalian internal adalah : “Terlepas dari bagaimana bagusnya desain
dan operasinya , pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan
memadai bagai manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan
pencapaian tujuan pengendalian intern entitas. Kemungkinan pencapian
entitas tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan yang melekat dalam
pengendalian internal. Hal ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan
pengendalian internal dapat dirusak Karena kegagalan yang bersifat
manusiawi tersebut seperti kekeliruan atau kesalahan yang bersifat
sederhana. Disamping itu pengendalai dapat tidak efektif karena adanya
kolusi diantara dua orang atau lebih atau manejemen mengesampingkan
pengendalian internal. Faktor lain yang membatasi pengendalian intern
adalah biaya pengendalian internal entitas tidak boleh melebihi manfaat
yang diharapkan dari pengendalian tersebut. Meskipun hubungan manfaat
biaya merupakan kriteria utama yang harus dipertimbangan dalam
pendesainan penegndalian internal, pengukuran secara tepat biaya dan
manfaat umunya tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, manajemen
melakukan estimasi kualitatif dari kuantitatif serta pertimbangan dalam
menilai hubungan biaya manfaat tersebut.
Menurut Boynton (2003:375:376) “sebaik apapun perancangan dan
pelaksanaan pengendalian internal suatu perusahaan, tetap hanya
menyajikan jaminan yang layak berdasarkan pencapaian tujuan
pengendalian suatu perusahaan. Beberapa keterbatasan pengendalian
internal adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam pertimbangan
Kadang-kadang manajemen dan personel lainnya dapat
melakukan pertimbangan yang buruk dalam membuat keputusan bisnis
atau dalam melaksanakan tugas rutin karena informasi yang tidak
mencukupi , keterbatasan waktu atau prosedur lainnya
Kemacetan dalam melaksanakan pengendalian dapat terjadi
ketika personel salah memahami intruksi atau membuat kekeliruan
akibat kecerobohan, kebingungan atau kelelahan. Perubahan sementara
atau permanen dalam personel atau dalam personel atau dalam sistem
atau prosedur juga dapat berkontribusi terjadinya kemacetan
3. Kolusi.
Individu yang bertindak bersama, seperti karyawan yang
melaksanakan suatu pengendalian penting bertindak bersama dengan
karyawan lain, konsumen atau pemasok, dapat melakukan sekaligus
menutupi kecurangan sehingga tidak dapat dideteksi oleh pengendalian
internal.
4. Penolakan manajemen
Manajemen dapat mengesampingkan kebijakan atau prosedur
tertulis untuk tujuan tidak sah seperti keuntungan pribadi atau
presentasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas yang dinaikan atau
status ketaatan(misalnya, menaikan laba yang dilaporkan untuk
menaikan pembayaran bonus atau nilai pasar dari saham entitas atau
menyembunyikan pelanggan dari perjanjian hutang atau ketidaktaatan
terhadap hukum dan peraturan).praktik penolakan termasuk membuat
penyajian yang salah dengan sengaja kepada auditor dan lainnya
seperti menerbitkan dokumen palsu untuk mendukung pencatatan
tranksaksi penjualan fiktif.
Biaya pengendalian internal suatu entitas seharusnya tidak
melebihi manfaat yang diharapkan untuk diperoleh. Karena
pengukuran yang tepat dari biaya dan manfaat biasanya tidak
memungkinkan, manajemen harus membuat baik estimasi kuatitatif
maupun kualitatif dalam mengevaluasi hubungan antara biaya manfaat
B. Pengertian Gaji dan Upah
Ada banyak pemahaman yang dikemukakan tentang gaji dan upah.
Menurut Mulyadi (2001:373) penegrtian gaji dan upah adalah “Gaji
umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa seseorang yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,
sedangkan upah adalah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan
jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (Buruh). Umumnya gaji
dibayarkan secara tetap perbulan, sedangakn upah dibayarkan berdasarkan
hari kerja,jam kerja,atau satuan jumlah produk yang dihasilkan oleh
karyawan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpukan bahwa gaji
adalah balas jasa yang diberikan secara berkala kepada tenaga kerja yang
mempunyai jenjang jabatan yang lebih tinggi, seperti staf sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan saat karyawan diterima bekerja dan
lainnya tetap serta tergantung pada prestasi yang diberikan oleh karyawan
tersebut. Sedangkan upah adalah suatu penghargaan kepada karyawan
berdasarkan prsetasi kerja, unit produksi yang dihasilkannya berdasarkan
Disamping itu terdapat dual hal yang saling berhubungan yaitu
mengenai hak dan kewajiban baik untuk pihak perusahaan maupun bagi
pihak karyawan. Perusahaan harus memenuhi kewajibannya yaitu dengan
memberikan imbalan sesuai dengan prestasi yang diberikan karyawan
pada perusahaan, sebaliknya karyawan juga harus memberikan hasil kerja
yang baik pada perusahaan.
Menurut Purwono (2003:3) pengertian gaji dan upah adalah
sebagai berikut Gaji (salary) biasanya dikatakan Upah (wages) yang
dibayarkan kepada pimpinan, pengawasan, dan tata usaha pegawai kantor
atau manajer lainnya. Gaji umumnya tingkatnya lebih tinggi dari pada
pembayaran kepada pekerja upahan. Upah adalah pembayaran kepada
karyawan atau pekerja yang dibayar menurut lamanya jam kerja dan
diberikan kepada mereka yang biasanya tidak mempunyai jaminan untuk
dipekerjakan secara terus-menerus.
Menurut Soemarsoe (2003:288) yaitu: ”Istilah gaji biasanya
digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas
administratif dan pimpinan. Pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara
bulanan atau tahunan. Imbalan yang diberikan kepada buruh yang
melakukan perkerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan
Fisik biasanya disebut upah”.
Prosedur sistem gaji dan upah menurut S.Ruky (2002:35) adalah
sebagai berikut :
Sistem dan prosedur ini merupakan kegiatan bagian personalia
yang terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut: mencari karyawan
baru, membuat catatan karyawan yang berhenti/diberhentikan,
memelihara hubungan dengan sumber tenaga kerja, memasang iklan,
mengadakan wawancara, mengeluarkan surat pengangkatan,
melaksanakan macam-macam tugas lainnya, seperti: membuat catatan
mengenai pengelokasian karyawan, membuat catatan mengenai
potongan-potongan pembayaran, membuat catatan mengenai sebab
berhentinya karyawan, membuat daftar cuti karyawan.
2. Sistem dan prosedur pencatatan waktu
Prosedur pencatatan wakt hadir terbagi menjadi dua yaitu; pencatatan
waktu hadir meliputi menyusun kartu, mengawasi kartu-kartu yang
dicap, melakukan pemeriksaan misalnya pengawasan tentang tepatnya
waktu, menentukan tariff yang layak, menghitung dan menjumlahkan
waktu yang hadir, mencocokan waktu kehadiran dengan catatn waktu
kerja,membuat laporan kebagian pembayaran gajidan upah , membuat
perhitungan gaji dan upah dimuka, mengawasi lemari pakaian
karyawan.
3. Pencatatan waktu kerja
meliputi membuat job ticket, mengecek karyawan ketika
dengan waktu kerja dan membuat peneyesuaian jika ada perbedaan
menjumlah jam kerja yang sesungguhnya untuk tiap operasi
mengalihkan jumlah produksi dengan jumlah jam menurut standart,
membuat laporan hasil produksi setiap karyawan dalam tiap bagian.
C. Pengendalian Intern Penggajian
Suatu pengendalian internal penggajian penggajian mempunyai
tujuan yaitu untuk menentukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada
setiap pegawai atau karyawan untuk menjamin bahwa jumlah yang
dibayarkan kepada setiap yang berhak menerimanya atau untuk menjaga
kebenaran jumlah karyawan yang ada.
Midjan La dan Azhar Susanto (2001:259) mengemukakan prinsip
pengendalian intern penggajian yaitu:
1. Harus terdapat organisasi intern yang memadai, dimana terdapat
pemisahan fungsi yang serasi antara: fungsi penguasaan yang
berwenang untuk menyetujui penetapan besarnya gaji dan upah oleh
kepala bagian personalia, fungsi pencatatan ysng melakukan
pencatatan atas absensi , fungsi perhitungan atas gaji oleh bagian
akuntansi gaji, bagian akuntansi umum, baik gaji kotor maupun gaji
bersih , fungsi pembayaran gaji oleh bagian keuangan dan juru bayar
2. Harus dapat ditentukan jumlah pembayaran yang jumlahnya tepat
untuk karyawan sumber daya manusia yang tepat juga harus dapat
dihindari adanya pembayaran kepada sumber daya manusia fiktif,
3. Harus terdapat budget atau standar atau norma kerja dan tariff gaji
yang memadai
4. Secara periodik dan surprise harus dilakukan pengamatan atau
pembayaran gaji dan upah dan pencatatan kehadiran
5. Harus ada prosedur yang baik mengenai pembayaran gaji
6. Dikembangkan pengawasan fisik ketiga oleh karyawan sendiri
mengenai kebenaran gaji yang diterimanya dengan prestasi yang
diberikan.
7. Untuk mengembangkan internal check yang baik,sistem pencatatan
absensi menggunakan absensi
8. Tunjangan dan potongan berikutnya penjumlahan telah benar dan
telah melalui pengecekan
9. Harus dicek bahwa karyawan yang tercantum di dalam daftar gaji itu
memang berhak untuk dicantumkan dalam daftar gaji.
10.Perlu dicek bahwa potongan-potongan yang diakukan dari gaji adalah
benar dan dapat di pertanggung jawabkan
D. Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Pegawai/karyawan adalah suatu aset perusahaan/instansi, oleh
karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang
diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilaian.
Perusahaan/instansi membeli jasa para karyawan maka dapat menjamin
kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian
karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan
komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk
menghindari terjadinya penyelewengan.
Pada PT Bank Sumut Cabang Asia Mega Mas Medan, gaji penting
bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai
motivator mereka. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan
membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi
penyelewengan, dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa
istilah gaji merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada
pegawai. Unsur – unsur gaji dan upah pada perusahaan/instansi milik
Negara dan swasta memiliki perbedaan. Adapun unsur unsur gaji dan upah
pada PT Bank Sumut , yaitu :
1. Gaji pokok adalah besarnya gaji yang diberikan kepada karyawan
sesuai dengan Jabatan, pendidikan , masa kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Tunjangan Jabatan hanya diberikan kepada yang mempunyai jabatan
tertentu,besarnya tunjangan jabatan untuk masing-masing personil
tidaklah sama tergantung beban pekerjaan,prestasi sebagaimana diatur
dalam keputusan peraturan Pemerintah BUMD
3. Tunjangan kesehatan merupakan bagian dari penghasilan karyawan
diluar gaji pokoknya untuk memperhatikan kesejahteraan karyawanya
yang telah ditentukan peraturan pemerintahan daerah yang berlaku.
4. Tunjangan tidak tetap yang berlaku di PT Bank Sumut adalah 30%
5. Upah lembur adalah tambahan upah yang dibayarkan kepada karyawan
yang melakukan pekerjaan diluar jam kerja resmi yang telah ditetapkan
atau pada saat hari libur resmi.
Rumus upah lembur
Upah lembur perjam = (1/173)+(gaji pokok+tunjangan tetap)
6. Upah makan merupakan tambahan yang akan diterima karyawan selain
gaji pokok dan dihitung berdasarkan tingkatan dan jabatan dengan cara
perhitungannya adalah perhari namun diberikan pada setiap manerima
gaji.
7. Potongan Zakat dihitung 2.5% dari penghasilan kotor secara langsung
pada saat menerima.
8. Iuran dana pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh
penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki masa
usia pensiun sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
9. Tunjangan hari tua adalah penghasilan yang dibayarkan sekaligus oleh
badan penyelenggara tunjangan hari tua kepada orang pribadi yang
telah mencapai usia pensiun.
10.Pesangon frontliner yaitu penghasilan yang diberi kepada pegawai
pada saat berakhirnya masa kerja atau terjadinya pemutusan hubungan
kerja.Penerima pesangon ini bisa meliputi costumer service,
receptionist biasanya terjadi dalam perusahaan perbankan.
Ada beberapa dokumen,formulir, dan catatan-catatan yang
digunakan oleh PT Bank SUMUT dalam sistem penggajian ini, antara lain.
1. Kartu jam hadir
Kartu jam hadir adalah dokumen yang digunakan sebagai pencatatan
waktu. Kartu ini berisi pengenal karyawan,bagaimana dia bekerja, jam
masuk dan jam keluar pada pagi hari,siang hari,malam hari dan pada
saat karyawan lembur.
2. Laporan absensi atau bukti kehadiran (Bukti asisten)
3. Slip Gaji dan Upah
Slip Gaji dan upah adalah lembaran yang mencantumkan jumlah gaji
dan upah pokok , tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji dan
upah bersih karyawan. Lembur ini harus ditanda tangani karyawan
pada saat mengambil gaji dan upah.
4. Daftar lembur karyawan
Setiap slip gaji yang menyatukan permohonan untuk mendapatkan
izin lembur dari bagian yang berwenang disetujui yang membuat jam
lembur dan yang diperlukan untuk kerja lembur, maka dibuat daftar
lembur karyawan izin ini harus disetujui oleh pimpinan
5. Buku harian
Buku harian merupakan buku yang mencatat semua tranksaksi yang
berhubungan gaji dan upah karyawan
7. Surat kesepakatan kerja ini merupakan bukti bahwa karyawan adalah
bahagian dari perusahaan. Dokumen ini memuat identitas karyawan
dan jabatan. Surat ini ditanda tangani oleh karyawan yang berarti telah
disetujui.
F. Bagian Yang Terlibat dalam Penggajian dan Pengupahan.
Bagian-bagian yang terlibat dalam penggajian dan pengupahan
yang memegang peranan penting dalam menunjang berhasil atau tidaknya
suatu struktur pengendalian internal karena didalamnya tercakup tindakan
kebijaksanaan dan prosedur yang mencerminkan sikap keseluruhan
manajemen puncak, dewan direksi ,komisaris dan pemilik satuan usaha
terhadap pengendalian dan kepentingan terhadap satuan usaha tersebut.
Unsur lingkungan pengendalian merupakan unsure yang bersifat umum
dan berlaku untuk semua siklus kegiatan perusahaan termasuk penggajian
dan pengupahan.
Pemisahan fungsi yang berkaitan dengan penggajian dan
pengupahan pada PT Bank Sumut adalah :
1. Fungsi penerimaan dan pemberitahuan karyawan
Penerimaan dan pemberitahuan karyawan dilakukan oleh
bagian personalia. Jika ada bagian yang memerlukan pegawai maka
bagian tersebut membuat suatu permintaan kepada bagian personalia,
dengan membuat suatu formulir yang berisikan karyawan yang
dibutuhkan, tingkat kecakapan kapan dibutuhkan, dan bagaimana yang
dua golongan besar yaitu pegawai staff dan pegawai no staff.
Penerimaan pegawai dilakukan dengan dua cara yaitu mengangkat
orang dari dalam perusahaan dan menerima dari luar. Mencari pegawai
dari dalam perusahaan yaitu memilih pegawai yang dianggap mapu
dari pegawai yang ada dalam perusahaan berdasarkan promosi dari
kepada bagiannya. Mencari pegawai dari luar perusahaan dibenarkan
apabila ada lowongan dan sesuai dengan anggaran tahunan yang telah
ditetapkan. Perekrutan pegawai dari luar dilakukan melalui surat
lamaran, seleksi, wawancara, dan psikotest. Surat lamaran yang
ternasuk harus dilampirkan :
a. Surat permohonan
b. Photo copy ijazah terakhir
c. Photo copy KTP
d. Pas photo
e. Daftar riwayat hidup
Sesuai dengan kebijakan perusahaan, penerimaan pegawai staff
harus menjalani masa percobaan sebelum diangkat menjadi pegawai
penuh. Lama masa percobaan yang ditetapkan oleh perusahaan bagi setiap
pegawai tersebut adalah 3bulan , namun bila pegawai yang bersangkutan
dianggap belum mampu masa percobaan akan ditambah kembali oleh
perusahaan selama 3 bulan dan begitu seterusnya.
Pengangkatan pegawai dilakukan melalui surat pengangkatan yang
dikirim ke bagian pegawai tersebut ditempatkan, bagian keuangan dan
disimpan oleh bagian personalia sebagai arsip.
1. Pemberhentian pegawai dapat dilakukan atas dasar :
a. Diberhentikan karena merugikan bank, misalnya melanggar
peraturan pencurian, tidak hadir dalam waktu melebihi batas yang
ditetapkan dan lainya
b. Permohonan sendiri pegawai bersangkutan mengajukan surat
permohonan berhenti kepada bagian personalia dan karyawan
tersebut diberikan pesangon sesuai peraturan depnaker
c. Pension telah sampai usia 55 tahun atau dengan permohonan
pensiun
d. Fungsi pencatatan waktu hadir
2. Pencatatan waktu hadir bagi pegawai baik pegawai staff maupun non
staff dikantor direksi dilakukan olehb bagain personalia. Pencatatan
daftar hadir dilakukan secara terbuka artinya seluruh karyawan dapat
melihat daftar hadir tersebut. Jika ada karyawan yang sakit harus cepat
diberitahu kepada pihak yang berkepentingan. Jika tidak ada
pemberitahuan maka karyawan tersebut dianggap mangkir. Dari
dokumen ini dapat diketahui apakah karyawan bekerja buruh, lembur,
atau mangkir. Sehingga dapat diketahui jumlah gaji dan upah yang
diterima oleh karyawan.
3. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah
Berdasarkan daftar hadir, daftar lembur, dan dokumen lainya yang
upah ditambah dengan tunjangan-tunjangan dan unsur-unsur
penambahan gaji dan upah lainnya dan dikurangi dengan
potongan-potongan yang mengurangi gaji dan upah. Fungsi ini dilaksanakan oleh
taxation section, dimana salah satu bagian dari accounts departemen
ini bertanggung jawab membuat daftar gaji dan upah dan juga
mencatat semua yang berhubungan dengan gaji dan upah.
4. Fungsi pembayaran gaji dan upah
Fungsi pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh account
administration section. Salah satu bagian account departemen ini
mengeluarkan sejumlah dana berdasarkan daftar gaji dan upah yang
dibuat oleh taxation section dan otoritas dari director account.
Pembayaran gaji dan upah dilakukan pada tanggal 25 setiap bulannya,
pembayaran gaji pegawai staff dan non staff dilakukan dikantor oleh
account administration section dimana setiap pegawai mengambil
gajinya masing-masing di rekening tabungan.
5. Fungsi akuntansi.
Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi
bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya
utang gaji dan upah karyawan).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaji dan upah
pada PT Bank Sumut Cabang Asia Mega Mas Medan adalah :
Jika produktivitas kerja karyawan baik dan makin banyak maka
kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalau produktivitas
kerjanya buruk serta sedikit maka gaji dan upahnya kecil
b. Pemerintah dengan undang-undang dan kepres
Pemerintah dengan undang-undang dan kepres menetapkan besarnya
batas gaji dan upah minimum
c. Posisi jabatan karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji
lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih
rendah akan memperoleh gaji yang lebih kecil.
Prosedur perhitungan gaji dan upah PT Bank Sumut adalah dengan
prosedur yaitu:
Prosedur gaji untuk karyawan yang berlaku pada PT Bank Sumut :
Gaji pokok : Rp.xxxxxx
Tunjangan jabatan : Rp.xxxxxx
Tunjangan keahlian : Rp.xxxxxxx
Lembur : Rp.xxxxxxx
Total gaji kotor : Rp.xxxxxx
Potongan uang makan :Rp.xxxxx
PPH ; Rp.xxxxxx
Total Gaji bersih:Rp.xxxxxx
Fasilitas-fasilitas lain yang bisa menambah pendapatan karyawan
misalnya:
a. Uang makan yang dibayar kepada setiap karyawan sebagai fasilitas
tambahan setiap bulannya.
b. Transportasi yang dibayarkan setiap bulan sebagai tamabahan
pendapat bagi karyawan.
c. Lembur yaitu upah yang dibayarkan kepada karyawan apabila bekerja
melebihi jam kerja normal yang telah disebutkan diatas. PT Bank Sumt
membagi lemburnya atas 2 jenis yaitu : lembur biasa yaitu lembur
yang dilakukan pada hari kerja dari hari senin sampai hari jumat dan
lembur khusus adalah lembur yang dilakukan pada hari libur yaitu hari
sabtu dan minggu
d. Bonus adalah pendapatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan
apabila perusahaan mendapatkan keuntungan pada satu tahun fiscal,
besarnya pemberian bonus ini ditetapkan sesuai dengan kebijakan
perusahaan dengan tujuan untuk memicu semangat kerja dan
produktivitas karyawan sehingga para karyawan bisa bekerja dan
termotivasi untuk dapat bekerja dengan lebih baik lagi.
e. Premi (insentif) pendapatam yang diberikan kepada karyawan, karena
karyawan tersebut menunjukan kedisiplinan yang baik dengan datang
dengan semestinya. Premi dibayarkan 30% dari gaji pokok selama
sebulan.
f. Tunjangan-tunjangan
1) Tunjangan hari raya diberikan kepada karyawan yang merayakan
hari besar agamanya. Besarnya adalah satu bulan gaji dan
diberikan 2 minggu sebelum hari raya.
2) Tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan
adalah asuransi jiwa. Jadi setiap karyawan sudah mendapatkan
jaminan biaya kesehatan
Pembayaran gaji karyawan dilaksanakan setiap 25 setiap
bulannya. Adapun besarnya gaji yang diterima setiap karyawan yang
bekerja selain berdasarkan jenjang jabatanya adalah sesuai dengan upah
minimum propinsi.(UMP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Jadwal kerja perusahaan adalah sebagai berikut :
Masuk Jam pukul : 08.00-13.00 Istirahat : 12.00-13:00 Masuk kembali. : 13.00-17.00
Hari kerja aktif adalah 5 hari dalam satu minggu yaitu mulai hari
senin sampai dengan hari jumat dan libur pada hari sabtu dan minggu serta
hari libur yang tealh ditetapkan pemerintah atau ada hari libur khusus yang
dibuat oleh perusahaan.
PT Bank Sumut juga memberikan cuti khusus terhadap
karyawanya untuk yidak bekerja dan akan tetap mendapatkan gaji penuh.
Cuti sakit yang diberikan kepada karyawan karena sakit. Cuti ini
harus disertai dengan surat keterangan dari dokter yang
menyatakan bahwa karyawan tersebut memang sakit adanya.
Cuti khusus yang diberikan kepada karyawan karena pernikahan,
melahirkan, kemalanagn atau hal-hal yang sifatnya dianggap
sangat mendesak.
G. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah
1. Prosedur pembayaran Gaji yang dilakukan PT Bank Sumut adalah
Fungsi personalia dan fungsi akuntansi. Fungsi personalia yang
menghitung perhitungan gaji dan melaporkan kepada fungsi akuntansi
untuk mengeluarkan sejumlah uang. Bagian pengelolah data elektronik
dapat membuat satu lembar dokumen pemindahan bukti daftar gaji
yang harus diserahkan ke bank. Bagian personalia akan menyampaikan
slip gaji untuk masing-masing karyawan sebagai bukti bahwa gaji
karyawan yang bersangkutan sudah tersimpan di rekening yang
diinginkan, pembayaran gaji karyawan dilakukan lewat rekening bank
melalui aplikasi BEST (Bank Sumut Employed System)
2. Prosedur pembayaran Upah yang dilakukan PT Bank Sumut yaitu
Prosedur pembayaran upah sama dengan prosedur pembayaran gaji
hanya saja dalam upah tidak melakukan distribusi biaya upah. Berikut
ini diuraikan sistem gaji dan upah yang merupakan sistem pembayaran
atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang gaji dan upahnya
penandatanganan oleh karyawan saat pengambilan slip gaji sehingga
karywan bisa melihat gaji dan upahnya masing-masing. Informasi gaji
dan upah merupakan bersifat pribadi dan rahasia.
Bagian Pencatatan Waku
Bagian pencatat waktu melihat kehadiran karyawan hanya melalui
komputer dengan finger scan yang disediakan perusahaan agar
mempermudah melihat tim oleh bagian pencatat waktu.