TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Oleh:
FITRIA NURANDITA 122102151
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
limpahan rahmat, rejeki dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir yang berjudul “Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional
Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.” Dimana tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan kelulusan pendidikan program Diploma pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penulisan tugas akhir ini.
1. Kedua orangtua penulis Ayahanda Ir. H. Muhammad Surya Iriandi Putra
dan Ibunda Hj. Nurhammah Sembiring yang selalu mendoakan serta
memberi dukungan moril maupun materil dari penulis kecil sampai
sekarang. Kedua kakak penulis yaitu Rahmi Shafwani, SKM dan
Abdurrahman Budi Arief serta adik penulis Fadhlah Hani yang selalu
membantu dan memberikan semangat kepada penulis, sehingga penulis
menjadi termotivasi untuk menyelesaikan studi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Diploma
ii
4. Bapak Drs.Chairul Nazwar, M.Si., Ak., CA selaku Sekretaris Program
Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak., CA selaku Dosen
Pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini yang telah memberikan
bimbingan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Pimpinan dan seluruh karyawan PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan, beserta para staff dan karyawan yang telah membantu
memberikan informasi yang telah diberikan untuk penulis.
8. Kepada teman seperjuangan dari awal hingga akhir Rahmi F Siregar dan
sahabat Nurida, Dina dan Nina yang banyak membantu dan memberi
motivasi dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis memanjatkan doa dan syukur kehadirat Allah SWT atas
segala bantuan dan rahmatnya yang telah diberikan, semoga akan memperoleh
balasan yang berlipat ganda dari-Nya, dan semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi yang menggunakannya, dan menjadi amal ibadah bagi penulis.
Medan, Juli 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penilitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... 4
1. Jadwal Survei/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II : PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN ... 7
A. Sejarah Ringkas ... 7
B. Struktur Organisasi ... 11
C. Job Description ... 12
D. Jaringan Usaha ... 19
E. KinerjaUsaha Terkini ... 21
iv
BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN
OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA
III (PERSERO) MEDAN... 24
A. Elemen Beban Operasional ... 24
B. Perencanaan Anggaran Beban Operasional ... 30
C. Pengawasan Anggaran Beban Operasional ... 34
D. Analisa BebanOperasional ... 44
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
v
DAFTAR TABEL
NOMOR JUDUL HALAMAN
Tabel 1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Tugas Akhir ...……….5
Tabel 3.1 Anggaran dan Realisasi Beban Penjualan ………...…….46
Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Beban Administrasi ………...47
Tabel 3.3 Anggaran dan Realisasi Beban Pendapatan Lain-lain ...………...48
vi
DAFTAR GAMBAR
NOMOR JUDUL HALAMAN
Gambar 2.1. Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan...9
vii
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR JUDUL HALAMAN
Lampiran 1. Surat Izin Riset di PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak perusahaan yang mengalami perkembangan yang
cukup pesat dan menjadi perusahaan yang lebih besar. Hal ini dilihat dari
perusahaan yang dapat bersaing dan berkompetisi pada
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis tanpa meninggalkan identitas perusahaan-perusahaan dengan
tetap memaksimalkan kinerja dengan segala risiko yang memungkinkan,
membuat perusahaan-perusahaan tetap beroperasi guna mencapai tujuan yang
diinginkan. Untuk itu dalam melaksanakan kegiatan usahanya, perusahaan
sangat membutuhkan peran tenaga kerja dalam mengoperasikan kegiatan
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan
pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki, misalnya : modal, tenaga
kerja, mesin dan kewirausahaan.
Namun hal ini bertolak belakang dengan masalah besar yang sedang
melanda Indonesia saat ini. Masalah itu sendiri menyangkut Pemutusan
Hubungan Kerja atau yang lebih dikenal dengan PHK. Hal ini menimbulkan
fenomena sosial yang kurang membahagiakan dimana banyak pengangguran
yang tentu nantinya dapat menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih
kompleks. Para pimpinan perusahaan berdalih bahwa Pemutusan Hubungan
Kerja terpaksa dilakukan semata-mata untuk menekan besarnya beban
Untuk mengatasi permasalahan di atas, setiap perusahaan harus memiliki
perencanaan dan pengawasan yang dapat mengefisienkan dan mengefektifkan
kegiatan operasional yang erat kaitannya dengan beban operasional.
Perencanaan itu sendiri merupakan tindakan memilih dan menghubungkan
fakta-fakta serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan
datang dan juga memvisualisasikan aktivitas-aktivitas yang diusulkan dan
dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan, dimana dalam
penyusunannya membutuhkan partisipasi semua tingkatan manajemen agar
biaya tidak lebih besar daripada pendapatan dan penerimaan (revenue).
Sedangkan pengawasan berarti mendeterminasikan apa yang telah
dilaksanakan maksud dan tujuan, mengevaluasi prestasi kerja dan
menerapkan tindakan-tindakan korektif. Sehingga hasil kerja sesuai dengan
yang direncanakan atau menjamin pelaksanaan kerja tidak menyimpang dari
apa yang ditargetkan.
Setiap perusahaan khususnya PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan selalu berkaitan dengan beban operasional. Dimana beban operasional
erat hubungannya dalam kegiatan operasi di perusahaan dan beban
operasional memiliki tiga jenis diantaranya beban penjualan, beban
administrasi dan beban umum. Oleh karena itu pihak perusahaan berusaha
untuk menekan beban operasional seminim mungkin yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan penerimaan semaksimal mungkin. Dalam hal
ini perusahaan dituntut untuk lebih cerdas dan cekatan dalam mengendalikan
3
pengawasan sangat berperan penting untuk menjawab permasalahan yang ada
pada beban operasional. Perencanaan yang matang mengenai anggaran beban
operasional perusahaan memiliki fungsi preventif atau mencegah timbulnya
pengeluaran-pengeluaran yang tidak diinginkan, juga untuk meningkatkan
efektivitas kerja dan tidak lupa disertai dengan pengawasan beban operasional
yang baik agar beban operasional yang digunakan dapat dimanfaatkan dengan
seperlunya sesuai dengan perencanaan.
Mengingat perencanaan dan pengawasan beban operasional sangat penting
pada suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas beberapa
aspek dalam hal pencapaian efektivitas dan efieinsi usaha yang ditinjau dari
perencanaan dan pengawasan beban operasional, maka penulis memilih judul
“Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul, maka masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan
pengawasan beban operasional adalah apakah perencanaan dan pengawasan
beban operasional yang dilaksanakan pada PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan telah berjalan dengan efektif dan bagaimanakah tindakan
perusahaan dalam menanggulangi masalah apabila pada saat periode berjalan
anggaran yang telah direncanakan ternyata lebih kecil dari realisasinya.
Penelitian memiliki fungsi yang berguna bagi penulis, adapun
tujuan penelitian adalah :
a. untuk mengetahui perencanaan dan pengawasan beban operasional
pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan,
b. untuk mengetahui langkah-langkah perusahaan dalam
menanggulangi masalah yang timbul dalam beban operasional.
2. Manfaat penelitian
Selain tujuan penelitian, penulis juga mendapatkan banyak
manfaat dalam penelitian ini, diantaranya adalah :
a.bagi Penulis untuk menambah wawasan dan ilmu dalam menyikapi
permasalahan pada perusahaan yang berkenaan dengan Perencanaan
dan Pengawasan Biaya Operasional yang sebenarnya,
b.bagi Perusahaan, dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan perencanaan dan pengawasan serta menentukan
kebijakan-kebijakan penggunaan Biaya Operasional di masa yang
akan datang,
c.bagi Peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
bagi pihak lain yang ingin meneliti lebih lanjut satu periode kedepan.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal survei/observasi dan Tugas Akhir
Penelitian ini dilakukan di PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan, Jl. Sei Batanghari No 2 Medan. Dalam kegiatan pengumpulan
5
22-24 Juni 2015 di bagian Akuntansi dan Anggaran PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini
dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel I.I.
Jadwal Survey/Observasi dan Tugas Akhir
NO KEGIATAN MEI 2015 JUNI 2015
1 2 3 4 1 2 3 4 1. Mengurus SKS bersih.
2. Mengajukan surat permohonan judul. 3. Mengurus surat riset.
4. Mengantar surat izin riset ke perusahaan.
5. Mengambil surat balasan riset dari perusahaan.
6. Meminta data ke perusahaan mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas.
7. Melakukan wawancara kepada staff perusahaan mengenai perencanaan dan pengawasan beban operasional.
2. Rencana Isi
Penulis akan menguraikan rencana isi untuk mempermudah
menganalisa setiap masalah. Tugas akhir yang penulis kerjakan, dapat
dilihat dalam sistematika penulisan berikut ini :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar
penelitian, rencana penulisan, jadwal survey / observasi dan
rencana isi.
BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah
ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha,
kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.
BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN
OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai elemen
beban operasional, perencanaan anggaran beban
operasional, pengawasan anggaran beban operasional dan
analisa beban operasional.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dan
memberikan beberapa saran dari penelitian yang dilakukan
7
BAB II
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
A. Sejarah Ringkas
PT Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut PTPN
IIImerupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam
bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil
peleburan dari PT Perkebunan Nusantara III, IV, dan V sesuai Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996.
PTPNIII didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 dengan dasar hukum
pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996.
Hingga saat ini, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta No. 06 tanggal 3 Oktober 2014 dari Nanda
Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Perubahan Struktur
Permodalan dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan PT
Perkebunan Nusantara III (Persero).
PTPN IIImengupayakan kegiatanseperti pengusahaan budidaya tanaman
yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman
dan pemeliharaan, pemungutan hasil tanaman, serta melakukan
kegiatan-kegiatan lain yang meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari
pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk
turunannya.
Hingga saat ini, PTPNIII telah memiliki dua belas Pabrik Kelapa Sawit
Pabrik Karet dengan kapasitas olah sebesar 200 ton karet kering per hari.
Produk utama PTPN III adalah Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil –
CPO), Inti Kelapa Sawit (Kernel), dan Karet, serta produk turunan kedua
komoditas tersebut, seperti Cultivated Palm, Centifuge Latex, Crumb Rubber,
dan Ribbed Smoke Sheet.
Terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2014 PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) ditetapkan sebagai Induk Holding BUMN Perkebunan. Sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014,
maka PTPN I, II,IV s.d. XIV menjadi anak perusahaan PTPN III.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki visi dan misi serta
logo di bawah ini.
1. Visi
Visi perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
yaitumenjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.
2. Misi
Adapun misi perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan, yaitu :
a. mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara
berkesinambungan,
b. menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan,
c. memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan
9
d. berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan "imbal-hasil"
terbaik bagi para Investor,
e. menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis,
f. memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas,
g. melaksanakan seluruh aktifitas perusahaan yang berwawasan
lingkungan.
3. Makna Logo Perusahaan
Bentuk logo perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1
Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambang dari niat dan motivasi
tinggi seluruh personal PTPN III (Persero), untuk mewujudkan visi dan
misi PTPN III (Persero) yang telah dicanangkan bersama, dengan
ditunjang dengan 5 Tata Nilai, 12 Paradigma Baru dan 7 Strategis Bisnis
yang dimiliki PTPN III (Persero). Logo perusahaan PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan yang terdiri dari gambar 12 helai daun
kelapa sawit, gambar 5 garis lintang horizontal dan gambar 2 meteor
a. Gambar 12 helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan 7
urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola dunia,
melambangkan bahwa PTPN III (Persero) memiliki 12 Paradigma
Baru dan 7 Strategi Bisnis yang saling mendukung agar tujuan PTPN
III tercapai, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik
dengan team work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan
green technology, green businessdan ramah lingkungan.
b. Gambar 5 garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru,
melingkari bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III (Persero)
memiliki 5 Tata Nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan
teknologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam
peningkatan usaha.
c. Gambar 2 meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka
3, melambangkan PTPN III (Persero) bergerak dinamis dengan
semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global, dan Meteor yang
berwarna putih bermakna produksi lateks dan produk turunannya
sedangkan yang berwarna orange adalah produksiCPO beserta
turunannya, yang memancar tanpa hentiuntuk memenuhi kebutuhan
11
B. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan, organisasi itu dibentuk dengan tujuan untuk mencapai
apa yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mengadakan hubungan yang
baik antara tiap-tiap bagian, sehingga terdapat kesatuan dalam menjalankan
perintah. Struktur organisasi ini dapat dikatakan merupakan alat vital dalam
suatu perusahaan, misalnya dalam hal pendelegasian wewenang kepada
bawahan dan batas tanggung jawab atas wewenang yang diberikan
kepadanya. Tindakan yang dilakukan oleh tiap-tiap bagian dalam perusahaan
harus menyatukan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
semula.
Tanggung jawab harus dibagi sedemikian rupa sehingga tidak ada orang
atau individu yang mengendalikan seluruh tahapan transaksi. PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan begitu juga, sesuai surat Menteri Badan Usaha
Milik Negara Republik Indonesia nomor. KEP-132/MBU/2006 tanggal 27
Desember 2006 Tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota
Direksi Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dan surat
persetujuan perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan dari Dewan Komisaris dengan surat nomor.
KOM/3.08/S-12/III/2007 tanggal 23 Maret 2007 Tentang perubahan struktur organisasi PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, maka bentuk struktur organisasi
perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
Gambar 2.2.
Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
C. Job Description
Untuk mengetahui lebih jelas terhadap fungsi kedudukan tiap-tiap bagian
pada struktur organisasi perusahaan, maka di sini penulis akan memaparkan
lebih terperinci mengenai tugas dan wewenang tiap-tiap bagian struktur.
1. Dewan Komisaris
Adapun tugas-tugas dari Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan perseroan oleh
13
b. melakukan pengawasan atas pelaksanaan peraturan dan kebijaksanaan
pemerintah yang berhubungan dengan tujuan dan lapangan usaha
perseroan,
c. mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan serta
menyampaikan hasil penilaian pada pemegang saham.
2. Komite Audit
Adapun tugas-tugas dari Komite Audit PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan adalah :
a.melakukan seleksi Auditor Eksternal untuk memilih salah satu dari
calon auditor eksternal yang memenuhi kriteria yang ditetapkan
perusahaan,
b.menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan Satuan
Pengawasan Internal maupun Auditor Ekstern sehingga dapat dicegah
pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar,
c.memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya.
3. Direktur Utama
Adapun tugas-tugas dari Direksi Utama PT Perkebunan Nusantara
III (Persero) Medan adalah :
a. melaksanakan kebijakan perusahaan, sesuai yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar Perusahaan, serta ketentuan-ketentuan yang
digariskan oleh RUPS, Menteri Negara Pendayagunaan BUMN selaku
b. menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan
kebijaksanaan perusahaan di bidang produksi, teknik, pengolahan,
tenaga manusia, keuangan dan pemasaran,
c. mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota Direksi dan
mengawasi pengelolaan perusahaan secara umum.
4. Direktur Produksi
Adapun tugas-tugas dari Direktur Produksi PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum pada
fungsi,
b. melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit
usaha dan sarana pendukungnya yang mencakup tanaman, produksi,
teknologi, teknik dan sebagainya,
c. melaksanakan pekerjaan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan
yang dikelolanya.
5. Direktur Keuangan
Adapun tugas-tugas dari Diektur Keuangan PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. menyusun perencanaan di bidang keuangan,
b. menetapkan ketentuan-ketentuan di bidang keuangan,
c. mengelola administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan
15
6. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM)
Adapun tugas-tugas dari Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. menyusun perencanaan di bidang ketenagakerjaan dan masalah umum
serta kesejahteraan karyawan,
b. menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan bidang yang
dikelolanya,
c. mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum.
7. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. mengurus/menyelenggarakan rapat-rapat Direksi serta menerbitkan
notulen rapat, baik untuk kepentingan operasional maupun
dokumentasi, termasuk mempersiapkan RUPS dan rapat-rapat dengan
Dewan Komisaris,
b. melaksanakan dan memantau kepatuhan perusahaan terhadap segala
ketentuan Pasar Modal, Aspek Hukum perikatan perusahaan atau pun
segala sesuatu yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap
asset perusahaan dalam arti luas termasuk lahan,
c. melaksanakan tugas-tugas Kesekretariatan, sejak dari penerimaan,
pendistribusian dan pengadministrasian serta penyimpanan seluruh
warkat Kantor Direksi serta mengatur/merumuskan dan mengawasi
8. Kepala Bagian Tanaman
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Tanaman PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. menyusun rencana jangka pendek (Anggaran Belanja) dalam Bidang
Tanaman dan Produksi,
b. menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman (biji, bibit dan
entris),
c. membuat norma-norma penderasan/panen dan menyusun rencana
penggunaan stimulansia serta alat-alat/bahan-bahan yang berhubungan
dengan panen/produksi.
9. Kepala Bagian Teknologi
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Teknologi PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pengolahan dan
pengawasan mutu untuk mendukung perencanaan produksi pabrik
sesuai dengan permintaan pasar,
b. menuntun norma atau standar fisik dan mutu, bahan kimia dan bahan
pendukung pengolahan pabrik,
c. memonitor dan mengevaluasi mutu mulai dari bahan baku hingga
produk jadi, lateks pekat, SIR, minyak kelapa sawit dan inti sawit.
10.Kepala Bagian Keuangan
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Keuangan PT Perkebunan
17
a. melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi seluruh fungsi-fungsi
perencanaan, pencairan sumber-sumber penerimaan, penimpanan
penempatan pada portofolio terbaik, pengalokasian penggunaan dan
pengawasannya,
b. melaksanakan kegiatan administrasi perpajakan dan asuransi asset perusahaan,
c. menyusun anggaran pandapatan dan belanja Bagian/Kebun/Unit, memberi pedoman penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO),
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka
Panjang (RJP) dan mengupayakan pelaksanaan kegiatan perusahaan
sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan.
11. Kepala Bagian Akuntansi
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Akuntansi PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. membina, mengawasi dan mengelola terlaksananya sistem Laporan
Manajemen standar agar berjalan sesuai dengan fungsi dan tujuan,
b. menyelenggarakan Akuntansi Keuangan (Financial Accounting),
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) dan membuat Laporan Keuangan
serta Analisis Biaya,
c. menyelenggarakan pembuatan informasi manajemen, penyusunan
12.Kepala Bagian Penjualan
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Penjualan PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. menyusun rencana penjualan, melakukan proses penjualan
serta,mempersiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan
dan peraturan yang berlaku,
b. melakukan monitoring persediaan komoditi dan produk baik di
gudang kebun, pabrik industri hilir atau tangki penyimpanan kebun
maupun di instalasi perantara seperti PTSarana Agro Nusantara,
c. membangun sistem informasi pasar untuk melakukan kajian terhadap
keadaan pasar yang akan digunakan untuk menetapkan strategi,
kebijakan dan program pemasaran serta mendukung pelaksanaan
proses penjualan.
13.Kepala Bagian Umum
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Umum PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. melaksanakan tugas yang berhubungan dengan karyawan staf dan non
staf,
b. melaksanakan pengurusan dan penyelesaian masalah agrarian
perusahaan,
c. melaksanakan peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja,
19
14.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
(SDM) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. menyusun rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek bidang
Pendidikan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pelayanan
Kesehatan,
b. merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya
Manusia (Pendidikan dan Latihan),
c. merumuskan kebijakan yang menyangkut Kesehatan Keselamatan
Kerja Higiene-lingkungan fisik dan sosial termasuk budaya
perusahaan.
15.Kepala Bagian Program Transformasi Bisnis
Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Program Transformasi
Bisnis PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi dalam
pelaksanaan Transformasi Bisnis di PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan,
b. merencanakan, menyusun rencana kegiatan dari strategi inisiatif PTB,
c. mengkaji dan meyusun rencana jangka panjang
perusahaan(CorporatePlanning).
D. Jaringan Usaha
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam jaringan
1. Kelapa Sawit – Minyak sawit dan Inti sawit
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti
sawit sebagai komoditiyang memberikan kontribusi besar bagi
pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang
dihasilkan perusahaan sudah dikenal dipasar lokal dan internasional
dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.
2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet
Diseantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet
bermututinngi, lebih dari 54.000 hektar lahan PT Perkebunan Nusantara
III (Persero) Medan diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas
terbaik dunia. Mutu Produk RSS-1, SIR-10 dan lateks pekat mampu
menembus pasar Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti
Bridgeston, Good Year, Firestone, Han Kook dan lainnya.
3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cowmat, Coveyar Belt, Rubber Karlet dan Resin.
Pabrik Industri Hilir Karet didirikan pada tahun 1965 untuk
mengantisifasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan pesaingan kuat
karet sintesis PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini
memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan pabrik Rubber
Thread, Rubber Artocle, Rubber Cowmat, Conveyor Beh, Rubber Karlet,
dan Kesin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut. Produk
21
International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO 14001 1996,
TUV dan OCOTEX.
E. Kinerja Usaha Terkini
Pada tahun 2014 PT Perkebunan Nusantara III (Holding BUMN
Perkebunan) menghasilkan laba sebelum PPh tahun 2014sebesar Rp1.493.949
juta, bila dibanding realisasi tahun 2013 berada dibawah sebesar Rp655.234
juta atau 30,49% dan dibanding RKAP berada diatas sebesar Rp655.257 juta
atau 78,13%.Hasil penjualan sebesar 8,40% berasal dari penjualan ekspor dan
sisanya sebesar 91,60% merupakan hasil penjualan lokal.
Total aktiva PT Perkebunan Nusantara III (Holding BUMN Perkebunan)
per 31 Desember 2014 ditutup dengan total aset dan liabilitas/ekuitas sebesar
Rp67.448,49 milyar, dibanding per 31 Desember 2013 sebesar Rp63.336,29
milyar mengalami peningkatan sebesar Rp.4.112,20 milyar atau 6,49%.
Penilaian kinerja perusahaan tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tanggal 04
Juni 2001 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun
Buku 2014, tanggal 24 Desember 2013, adalah Sehat – AA (Double A)
dengan rincian :
a. Nilai Skor Aspek Keuangan = 60,50
b. Nilai Skor Aspek Operasional = 11,10
c. Nilai Skor Aspek Administrasi
Berdasarkan hasil diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuktahun 2014
dikategorikan Sehat – AA (Double A) dengan total nilai skor 86,60.
F. Rencana Usaha
Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan untuk
periode tahun 2014 berupa strategi pengadaan barang, strategi pemasaran dan
program rencana kerja jangka panjang.
1. Strategi Pengadaan Barang
Strategi yang dapat menjadi pedoman untuk memperoleh
peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengadaan barang
yang diuraikan sebagai berikut :
a. melakukan efisiensi pengadaan barang melalui pemeriksaan
kebutuhan fisik dan koreksi harga terhadap barang/bahan yang
diminta oleh bagian/kebun/unit,
b. melakukan negosiasi harga dengan rekanan yang telah ditetapkan
untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dalam upaya
memperoleh harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan,
c. meningkatkan survey pasar untuk mendukung kebijakan penetapan
harga,
d. menghindari sistem monopoli dalam penngadaan baranguntuk
memperoleh harga dan mutu barang yang bersaing.
2. Strategi Pemasaran
Seluruh produk dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama dengan
23
dilaksanakan dengan cara Tender, Bid/offer dan LTC (Long Term
Contract).
a. Menerapkan paradigma bahwa “Kepuasan Pelanggan menjadi
prioritas utama untuk memenangkan persaingan”,
b. Menjaga kobsistensi mutu dan mempertahankan ISO 9002 dan
14000,
c. Mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas.
3. Program Rencana Kerja Jangka Panjang
Program Rencana Kerja Jangka Panjang terdiri dari
Program-program Perusahaan dan Periode kerja Tahun Awal dan Akhir Kerja.
a. Program-program Perusahaan :
1) pengembangan areal baru,
2) pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Sei
Mangkei,
3) pembangunan dan pengembangan Industri Hilir Berbasis
Sawit,
4) penyusunan rencana jangka panjang perusahaan.
5) penyusunan Blueprint/Master Plan Perusahaan.
b. Periode kerja dan Tahun Awal dan Akhir Kerja yaitu rencana
jangka panjang periode 2009 – 2013, company bank data/data
24
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Setelah mengadakan riset pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan, maka penulis membahas terhadap keadaan-keadaan yang ditemukan
dalam perusahaan. Pembahasan ini ditinjau dari segi perencanaan dan pengawasan
beban operasional yang diterapkan oleh perusahaan.
A. Elemen Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
Menurut Bustami (2007:4) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa
pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
Sedangkan beban adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan
sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan
manfaat di masa yang akan datang dikelompokkan sebagai harta. Beban ini
dimasukkan ke dalam laba/rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan. Dari
pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan biaya dan
beban terletak pada masa pakainya. Biaya merupakan pengeluaran atau
pengorbanan dan untuk memperoleh manfaat serta masa pakainya belum
habis, sedangkan beban merupakan biaya yang telah memberi manfaat dan
25
Peranan biaya dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam berlangsungnya
kegiatan operasi perusahaan. Tentunya perusahaan telah merancang sedemikian
rupa agar biaya yang dikeluarkan nantinya tidak berlebihan atau pemanfaatannya
dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Biaya operasional menurut Blocher (2000:96) adalah merupakan semua
biaya yang dikeluarkan dan dianggap habis dalam masa tahun buku. Dimana
biaya operasional tersebut harus disusun didalam anggaran untuk dipergunakan
sebagai alat membuat rencana anggaran di masa yang akan datang. Seperti yang
kita ketahui, setiap perusahaan akan dihadapkan dengan masa yang penuh dengan
ketidakpastian, oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam mengambil keputusan
dalam kegiatan tersebut.
Adapun elemen-elemen beban operasional pada PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) dibagi atas beban penjualan, beban administrasi dan beban
umum.
1. Beban Penjualan
Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan,beban
penjualannya adalah :
a. beban pengiriman ke pelabuhan,
b. bebansewa gudang,
c. beban instalasi pemompaan,
d. bebanjasa kantor PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara,
e. asuransi pengiriman produksi,
g. beban pengangkutan di pelabuhan,
h. bebanprovisi bank,
i. beban komisi penjualan,
j. beban analisa,
k. beban ongkos kapal (freight),
l. beban promosi,
m.beban klaim,
n. beban gapkindo & gapki,
o. beban lain-lain.
2. Beban Administrasi
Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, beban
administrasinya adalah :
a. beban gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawanpimpinan,
b. beban gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan pelaksana,
c. beban pengangkutan, perjalanan dan penginapan dalam kebun,
d. beban pemeliharaan bangunan rumah,
e. beban pemeliharaan bangunan perusahaan,
f. beban pemeliharaan mesin dan instalasi,
g. beban pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air,
h. beban pemakaian inventaris pertanian dan pabrik,
i. beban pajak dan retribusi,
j. bebanpremi asuransi,
27
l. beban penerangan,
m. bebanpersediaan air,
n. bebanhonorarium, bebanMutu Produksi (ISO 9000),
o. beban Pengendalian Lingkungan (ISO 14000),
p. bebanSistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) (ISO18000),
q. bebanpengangkutan, perjalanan, dan penginapan luar kebun,
r. beban penelitian, percobaan dan pengembangan,
s. beban pemeliharaanalat inventasris kecil,
t. beban pemakaianinventaris kecil,
u. bebanpemakaian perlengkapan kantor dan lainnya,
v. bebaniuaran, sumbangan dan CSR,
w. beban pendidikan dan pengembangan SDM,
x. bebanlain-lain,
y. bebankomisaris,
z. bebankantor penghubung,
aa. bebanaudit (independent auditor),
bb. bebankonsultan-eksternal,
cc. beban jasa produksi karyawan,
dd. beban uang jasa dan kewajiban karyawan diestimasi,
ee. bebaninstansi terkait,
ff. bebanamortisasi aktiva tidak berjuwud,
3. Beban Umum.
Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, beban umum meliputi
pendapatan lain-lain dan beban lain-lain.
a. Pendapatan Lain-Lain
Pada PT Perkebunan Nusantara III Medan, pendapatan lain-lainmeliputi beberapa
contoh, diantaranya :
1) pendapatan bunga jasa giro / deposito,
2) pendapatan selisih kurs valas,
3) pendapatan penjualan barang bekas eks. bahan baku dan
pelengkap,
4) pendapatan denda dari keterlambatan penyelesaian
pekerjaan,
5) pendapatan dari hasil penjualan buku tender,
6) pendapatan denda susut pengangkutan CPO,
7) pendapatan penjualan cangkang dan fibre,
8) pendapatan denda perubahan mutu karet,
9) penjualan kayu karet,
10) selisih stock opname kas,
11) penjualan bibit kelapa sawit,
12) pengolahan ethrel,
13) klaim asuransi,
14) agrowisata (P2WAS),
29
16) pengelola kawasan industri,
17) sawit sapi,
18) kawasan ekonomi khusus,
19) penggunaan sebagian HPL di KEK,
20) rumah sakit,
21) ganti rugi tanah,
22) dari pihak III,
23) title sertifikat RSPO,
24) potongan bonus karyawan.
b. Beban Lain-Lain
Pada PT Perkebunan Nusantara III Medan, beban lain-lain
meliputi beberapa contoh, diantaranya :
1) beban kerugian selisih kurs vallas,
2) beban bantuan kepada P3RI,
3) beban pameran dan promosi,
4) bebanpengurusan BBM pertamina,
5) beban tim perumus harga produksi,
6) beban dokumen tender,
7) beban penilai aset,
8) beban penjualan bibit sawit,
9) penyusutan aktiva non produktif tanaman karet,
10) penyusutan aktiva non produktif tanaman sawit,
A. Perencanaan Anggaran Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
Setiap perusahaan yang ingin perusahaannya dapat berjalan lancar
memerlukan adanya perencanaan. Fungsi manajemen yang pokok adalah
perencanaan dan fungsi pengawasan.
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan (Nafarin, 2007:21).Menurut Carter dan Usry
(2005:87) perencanaan adalah proses untuk menetukan tujuan organisasi yang
akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan sumber daya yang ada.
Perencanaan pada biaya operasional erat kaitannya dengan anggaran. Salah
satu bentuk perencanaan dituangkan dalam penyusunan anggaran beban
operasional. Menurut PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan anggaran
adalah suatu rencana formal manajemen tentang bagaimana sumber daya
diperoleh dan dipergunakan untuk suatu periode tertentu yang dinyatakan secara
kuantitatif bersifat keuangan dan non keuangan. Sedangkan menurut M. Nafarin
(2007:11) anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik
yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Selanjutnya menurut
Munandar (2007:1) angaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis,
31
keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang
akandatang. Tentunya anggaran itu sendiri telah direncanakan dan diperkirakan
serinci mungkin guna untuk menghindari defisit pada anggaran yang ada.
Kegunaan anggaran pada beban operasional menurut PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. sebagai pedoman kerja, karena anggaran disusun berdasarkan norma
dan standart,
b. sebagai alat pengkoordinasian kerja, karena anggaran tidak disusun oleh
satu orang saja, melainkan disusun oleh kerja kelompok yang
terkoordinasi,
c. sebagai alat pengawasan dan pengendalian kerja, dimana
membandingkan realisasi terhadap anggaran, makaa dapat diketahui
kelemahan dan kekuatan-kekuatannya (efisien atau tidak efisien).
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki langkah
penyusunan anggaran beban operasional yaitu langkah konteks, langkah persiapan
dan langkah review dan persutujuan.
1. Langkah Konteks (Hubungan)
Pada langkah ini tujuan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan adalah menilai lingkungan sekarang dalam rangka menentukan
target-target untuk rencana tahunan.
Untuk menilai lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis SWOT (Strength, Witness, Opportunities, Threade). Hasil analisis SWOT
a. memperbaiki rencana laba beberapa tahun dengan memasukkan
informasi baru mengenai lingkungan,
b. menetapkan target-target untuk anggaran tahunan,
c. mengkomunikasikan asumsi-asumsi yang digunakan untuk
penyusunan anggaran biaya operasi kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan anggaran.
2. Langkah Persiapan
a. Membuat rencana produksi lapangan/kebun,
b. Membuat rencana produksi hasil olah dari Pabrik Pengolah Karet
(PPK), Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Pabrik Kernel Oil (PKO) dan
Palm Kernel Meal (PKM),
c. merencanakan penjualan dan menyiapkan anggaran penjualan,
d. mengkomunikasikan anggaran penjualan keseluruh
bagian/pendukung untuk digunakan bagi keperluan
memperhitungkan tingkat aktivitas yang mereka butuhkan,
e. memperhitungkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung
setiap aktivitas yang akan dilakukan,
f. memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber
daya yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas,
g. merinci/memecah kebutuhan sumber daya menjadi pos operasional
dan modal,
h. menyusun rencana kegiatan investasi untuk menunjang operasional
33
i. mengkonsolidasikan anggaran aktivitas tersebut menjadi anggaran
laporan keuangan, anggaran laba, anggaran arus kas, anggaran
sumber dan penggunaan dana, neraca dan rencana kinerja
perusahaan.
3. Langkah Review dan Persetujuan
Pada tahap ini anggaran biaya operasional yang diterima lebih
rendah akan dikonsolidasikan menjadi anggaran induk (master budget) untuk
keseluruhan unit/perusahaan oleh unit yang lebih tinggi.
Tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah :
a. mengkaji anggaran operasi hasil konsolidasi dengan
membandingkannya dengan target-target yang telah ditetapkan,
b. menguji kelayakan asumsi-asumsi yang dipakai,
c. mengidentifikasikan problem-problem yang mungkin timbul,
d. membuat model untuk mengetahui akibat dari
perubahan-perubahan operasi terhadap hasil anggaran,
e. menyusun rencana aksi untuk menyelesaikan problem-problem
yang timbul,
f. minta anggaran untuk direvisi atau setujui anggaran apabila tidak
ada masalah lagi.
Penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan akan memberi manfaat yang jelas bagi
a. mendorong manajer selalu seksama mengatasi permasalahan dan
bagaimana penyelesaiannya sebelum pemutusan,
b. menanamkan disiplin terhadap pemecahan setiap masalah yang
dihadapi,
c. mendorong motivasi personil untuk selalu berpikir efisien, efektif dan
ekonomis,
d. mengarahkan penggunaan modal yang ada ke arah penggunaan yang
menguntungkan perusahaan,
e. sebagai parameter untuk menghindari kesalahan-kesalahan di masa
yanglalu agar tidak terjadi kembali di periode saat ini dan mendatang.
B. Pengawasan Anggaran Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
Tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya penyimpangan dari
perencanaan biaya operasional yang telah dianggarkan. Untuk itu perlu
diadakan pengawasan terhadap anggaran dan hal apa yang menyebabkan
terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat diambil tindakan korektif
atas penyimpangan tersebut.
Menurut Harahap (2006:10) pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan
yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas
sesuai dengan yang sebenarnya. Pengawasan menurut Carter dan Ursy
35
dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana membuat
tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan-perbedaan yang penting.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan dapat
dianggap sebagai aktivitas untuk menentukan, mengoreksi
penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang
direncanakan. Apabila pelaksanaannya ditemukan penyimpangan maka
akan diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan
pelaksaannya.
Adapun kegunaan pengawasan anggaran biaya operasional menurut PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. rencana untuk mengadakan tindakan,
b. alat untuk mengelola perusahaan,
c. petunjuk perlunya diambil tindakan,
d. bahan untuk menganalisa perbedaan-perbedaan,
e. bahan untuk mengambil tindakan korektif.
Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan pengawasan anggaran biaya
operasional digolongkan atas dua hal, yaitu pengawasan anggaran atas beban
penjualan dan pengawasan anggaran atas beban administrasi dan umum.
1. Pengawasan Anggaran Beban Penjualan
Langkah-langkah yang sangat umum dilakukan oleh PT
beban-beban menurut fungsi dan aktivitasnya. Adapun contoh
langkah-langkah yang diambil adalah :
a. pengawasan dilakukan oleh Direktur Utama perusahaan dengan
ikut terlibat dalam penyusunan anggaran biaya penjualan pada
awal periode,
b. mengevaluasi realisasi beban penjualan terhadap RKAP,
c. analisa penyimpangan penjualan, apakah berdampak yang
signifikan terhadap anggaran beban operasional nantinya.
2. Pengawasan BebanAdministrasi dan Beban Umum
Fungsi administrasi dan umum adalah meliputi fungsi yang
berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, perencanaan,
pengawasan terhadap kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar
dapat berjalan dengan efektif.Langkah-langkah yang dilakukan oleh
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan pada pengawasan
beban administrasi dan beban umum adalah:
a. membuat anggaran beban administrasi dan umum pada awal
periode,
b. mengalokasikan setiap jenis beban administrasi dan umum pada
setiap departemen yang berhubungan dengan fungsi administrasi
dan umum,
c. menentukan teknik pengawasan beban administrasi dan umum
37
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan melakukan
pengawasan yang baik terhadap anggaran beban operasional yang telah
disusun selama anggaran beban operasional digunakan pada periode yang
ditentukan. Adapun pengawasan-pengawasan nyata yang dilaksanakan oleh
perusahaan selama periode berlangsung diantaranya :
a. pengawasan anggaran beban dilakukan dengan membandingkan
anggaran dengan realisasi,
b. menentukan sebab-sebab atau alasan-alasan mengapa terjadi
perbedaan-perbedaan dan berdasarkan itu mengambil tindakan untuk
mengadakan perbaikan terhadap yang merugikan,
c. RKAP yang telah disahkan oleh RUPS telah dipedomani dan ditaati
dalam pelaksanaannya,
d. apabila ternyata dalam realisasi ada pekerjaan yang sangat dibutuhkan
tetapi tidak dianggarkan hal ini kemudian dibuat usulan mutasi
anggaran dan dicantumkan dalam rencana kerja operasional tahun
anggaran tersebut.
Proses perencanaan dan pengawasan anggaran pada PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan telah dilaksanakan dengan sangat efektif, hal
ini dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner oleh lima orang responden
terhadap delapan alat ukur indikator yang digunakan untuk mengukur
perencanaan anggaran sesuai dengan proses penyusunan anggaran menurut
R.A Supriyono (1999:348) dan empat alat ukur indikator yang digunakan
pengendalian anggaran menurut Wilson, dkk yang dialihbahasakan oleh
Tjintjin (1996:83).
1. Proses Penyusunan Anggaran
a. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang
diantisipasikan dan SWOT.
Manajemen puncak menganalisis informasi masa lalu dan perubahan
lingkungan eksternal di masa yang akan datang dapat diketahui melalui
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki organisasi
dari lingkungan luar. Lingkungan eksternal yang diselidiki dan dianalisis
meliputi kondisi perekonomian, persaingan, selera konsumen,
perkembangan teknologi, sosial, politik dan kebijaksanaan pemerintah.
b. Menentukan perencanaan strategi.
Manajemen puncak menentukan perencanaan strategi yaitu penentuan
tujuan organisasi dan rencana jangka panjang.
c. Mengkomunikasikan tujuan organisasi dan rencana jangka panjang.
Tujuan organisasi dan rencana jangka panjang dikomunikasikan kepada
manajer divisi dan manajer di bawahnya serta komite anggaran agar
mereka mengetahui tujuan yang akan dicapai dan cara-cara pokok untuk
mencapai tujuan tersebut.
d. Memilih taktik, mengkoordinasi kegiatan dan mengawasi kegiatan.
Atas dasar tujuan organisasi dan rencana jangka panjang yang telah
disusun oleh manajemen puncak, manajer divisi menyusun pemilihan
39
mencapai tujuan, manajer departemen membuat keputusan
pengoperasian yang berhubungan dengan pengkoordinasian semua
kegiatan di bawah departemennya, dan manajer seksi bertanggung jawab
untuk merencanakan pengawasan terhadap kegiatan seksinya.
e. Menyusun usulan anggaran.
Setiap manajer divisi menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan
anggaran untuk bagian organisasi dibawahnya yaitu departemen,
demikian pula manajer departemen juga menyusun dan
mengkoordinasikan anggaran bagian organisasi di bawahnya yaitu seksi.
Usulan anggaran semua divisi selanjutnya diserahkan kepada komite
anggaran.
f. Menyerahkan revisi usulan anggaran.
Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran setiap
divisi agar terdapat sinkronisasi dengan anggaran divisi yang lain dan
agar sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang
telah ditentukan oleh manajemen puncak.
g. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran
perusahaan.
Setelah usulan anggaran direvisi oleh setiap divisi yang bersangkutan dan
revisinya telah disetujui oleh komite anggaran, maka komite merakit
usulan tersebut menjadi anggaran perusahaan.
Anggaran perusahaan masih memerlukan revisi sebelum disahkan oleh
manajemen puncak untuk menjadi anggaran perusahaan yang resmi.
Setelah dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan
ke setiap divisi dan bagian organisasi di bawahnya sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan dan sekaligus alat pengendalian.
2. Proses Pengendalian Anggaran
a. Menetapkan suatu norma pengukuran.
Norma-norma sudah ditetapkan oleh mereka yang cakap menurut
pengalamannya, yaitu manajer puncak.
b. Membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya dengan norma standar.
Dalam menganalisa tepat dan tidaknya realisasi anggaran telah
dibandingkan dengan norma atau standar biaya per pos anggaran.
c. Mencari sebab terjadinya penyimpangan atau varians.
Realisasi anggaran sejalan dengan perencanaannya maka dalam
penyusunan anggaran telah dilakukan secara teliti dan terinci.
d. Mengambil tindakan korektif jika perlu.
Dalam melakukan tindak lanjut penyebab terjadinya selisih, analisa
dilakukan baik dalam triwulan, semester maupun tahunan. Hal ini sangat
berguna dalam menyusun anggaran beban yang lebih baik di tahun-tahun
41
PERTANYAAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
No. Pertanyaan
STS TS R S SS
Nilai (score)
1 2 3 4 5
Proses Perencanaan Anggaran
1. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan luar diantisipasikan dari SWOT.
2. Mentukan perencanaan strategi.
3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, dan rencana jangka panjang.
4. Memilih taktik, mengkoordinasi kegiatan dan mengawasi kegiatan.
5. Menyusun usulan anggaran.
6. Menyerahkan revisi usulan anggaran. 7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan
merakit menjadi anggaran perusahaan. 8. Revisi dan pengesahan anggaran
perusahaan.
Proses Pengawasan Pelaksanaan Anggaran 9. Menetapkan suatu norma.
10. Membandingkan pelaksanaan yang Sebenarnya.
11. Mencari sebab terjadinya penyimpangan. 12. Mengambil tindakan korektif.
Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
S = Setuju
Hasil Penilaian : Responden Pertama
X Y Z
5 12 60
Total Nilai (Score) 60 Responden Kedua
X Y Z
5 12 60
Total Nilai (Score) 60 Responden Ketiga
X Y Z
5 12 60
Total Nilai (Score) 60 Responden Keempat
X Y Z
5 12 60
Total Nilai (Score) 60 Responden Kelima
X Y Z
5 12 60
Total Nilai (Score) 60
X = nilai (score)
Y = jumlah jawaban
Z = total nilai X x Y
Total Penilaian = (Responden 1 + Responden 2 + Responden 3
+ Responden 4 + Responden 5) : 5
43
= 300 : 5
= 60
Kategori Penilaian :
STE (Sangat Tidak Efektif) = 6 - 16
TE (Tidak Efektif) = 17 - 27
CE (Cukup Efektif) = 28 - 38
E (Efektif) = 39 - 49
SE (Sangat Efektif) = 50 - 60
Untuk menunjukkan efektifitasperencanaan dan pengawasan beban
operasional dinilai dengan menggunakan daftar pertanyaan sebanyak 12
item, jawaban untuk setiap item berikhtisar dari 1 sampai 5, dengan
penilaian Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS).
Berdasarkan tabulasi TS – SS bernilai 60 oleh karena itu perencanaan dan
pengawasan beban operasional menurut kategorinya adalah sangat efektif.
Hasil penilaian yang didapat berdasarkan pertanyaan di atas menunjukkan
bahwasannya perencanaan dan pengawasan yang dilakukan PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan adalah efektif.
Menurut Peneliti perencanaan dan pengawasanpada PTPerkebunan
Nusantara III (Persero) Medan telah sesuai dengan teori pada kutipanyang
Peneliti sajikan, dimana metode proses penyusunan anggaran yang
tujuan pengawasan beban operasional, maka perencanaan dan pengawasan
yang dilakukan perusahaan sudah efektif.
C. Analisa Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
Analisia beban operasional dilakukan dengan cara membandingkan
anggaran beban operasional dengan realisasinya, hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Harahap (1996:15) “Untuk mengetahui penyimpangan
dari rencana maka harus dilakukan perbandingan antara realisasi dengan
budget”.
Menurut PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, dalam
menganalisa perbedaan-perbedaan yang hasilnya bakal digunakan untuk
menentukan sesuatu tindakan, harus diteliti dengan cermat. Hal yang perlu
dianalisa hanyalah perbedaan-perbedaan antara anggaran dengan realisasi
yang dianggap berarti (signifikan). Jika ada perbedaan-perbedaan harus juga
dianalisa unsur-unsur jumlah dan harga untuk mengetahui apakah disini
letak perbedaannya dan ini yang menimbulkan perbedaan-perbedaan itu.
Menurut biasanya jika terdapat perbedaan, PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan mengambil tindakan yaitu :
a. meminta pertanggung jawaban dari administratur atau asisten afdeling
kalau jumlah pemakaian (realisasi) melebihi jumlah yang ditentukan
45
b. menutupi anggaran yang defisit dengan membuat usulan mutasi
anggaran dan merekomendasikan hal ini kepada Direksi untuk meminta
persetujuan pengalihan RKAP dari rekening yang lain.
Namun sebagaimana yang namanya perencanaan tidak selalu
anggaran itu benar dan tidak selalu sama dengan realisasinya dan diluar
kekuasaan afdeling yang menggunakannya, sehingga penyimpangan ini
jangan kemudian dianggap sebagai suatu kesalahan. Apabila PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan mengalami penyimpangan biasanya itu
disebabkan oleh faktor-faktor, diantaranya :
a. realisasi beban di atas RKAP,
b. adanya kenaikan harga bahan pembantu produksi,
c. adanya kenaikan upah berdasarkan nilai Upah Minimum Regional.
Dalam rangka untuk tindakan perbaikan pada masa yang akan datang
penyimpangan tersebut perlu dianalisa sehingga dapat ditetapkan apa yang
menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut. Setelah diketahui
penyebabnya maka akan dapat diputuskan apa yang harus diperbaiki.
Penyimpangan itu sendiri ada yang menguntungkan perusahaan dan ada
juga yang merugikan perusahaan. Hal ini sama seperti yang dikemukakan
oleh Harahap (1991:243) “Dalam hal biaya, maka jika biaya realisasi lebih
besar dari pada budget dianggap tidak menguntungkan (unfavorable).
Sebaliknya jika realisasi lebih rendah dari budget maka dianggap
Analisis penyimpangan anggaran operasional pada PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan, ditunjukkan pada tabel-tabel di bawah ini.
[image:56.595.116.507.218.589.2]1. Beban Penjualan
Tabel 3.1. Anggaran dan Realisasi Beban Penjualan
Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
Anggaran beban penjualan sebesar Rp 197.457.687.000 sementara
realisasinya sebesar Rp 159.673.689.216, berarti anggaran beban penjualan lebih
besar daripada realisasinya, dan ini menguntungkan perusahaan (favorable)
karena menimbulkan selisih anggaran Rp 37.783.997.784.Hal yang menyebabkan
(favorable) dengan selisih nilai yang signifikan adalah :
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAFTAR BEBAN PENJUALAN
Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2014
URAIAN REALISASI ANGGARAN Selisih
Beban Pengiriman ke Pelabuhan
Beban Sewa Gudang Beban Instalasi Pemompaan Beban Jasa Kantor Pemasaran Bersama Beban Asuransi Pengiriman Produksi Beban Retribusi Pelabuhan Beban Pengngkutan ke Pelabuhan Beban Provisi Bank Beban Komisi Penjualan Beban Analisa
Beban Ongkos Kapal (Freight)
47
a. beban pengiriman ke pelabuhan mengalami selisih anggaran sebesar Rp
18.110.949.720 hal ini dikarenakan penurunan harga Bahan Bakar
Mentah,
b. beban instalasi pemompaan mengalami selisih anggaran sebesar Rp
15.494.841.183hal ini dikarenakan pada saat perencanaan RKAP
dilakukan penyesuain nilai dengan periode sebelumnya.
[image:57.595.145.508.330.683.2]2. Beban Administrasi
Tabel 3.2. Anggaran dan Realisasi Beban Administrasi
Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
Anggaran beban administrasi sebesar Rp 527.406.459.000, sementara
realisasi Rp 483.729.411.458. Berarti anggaran beban adminstrasi lebih PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
DAFTAR BEBAN ADMINISTRASI Periode 1 Januari s/d. 31 Desember 2014
URAIAN REALISASI ANGGARAN SELISIH
Gaji, Tunjangan, Biaya Sosial Kary. Pimpinan Gaji, Tunjangan, Biaya Sosial Kary. Pelaksana Pengangkutan, perjalanan dan penginapan dlm kebun
Pemeliharaan Bangunan Rumah Pemeliharaan Bangunan Perusahaan Pemeliharaan Mesin dan Instalasi
Pemeliharaan Jalan, Jembatan dan Saluran Air Pemakaian Inventaris Pertanian dan Pabrik Pajak dan Retribusi
Premi Asuransi
Keamanan dan Pam Swakarsa Penerangan
Persediaan Air Honorarium
Mutu Produksi (ISO 9000)
Pengendalian Lingkungan (ISO 14000) Sistem Manajemen K3 (SMK3) (ISO 18000) Biaya Pengangkutan, Perjalanan, Penginapan Biaya Penelitian, Percobaan & Pengembangan Pemeliharaan Alat Inventaris
Pemakaian Inventaris Kecil Pemakaiaan Perlengkapan Kantor Iuran, Sumbangan dan CSR Pendidikan&Pengembangan SDM Lain-lain
besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran
Rp 43.677.047.542. Hal yang menyebabkan (favorable) dengan selisih nilai
yang signifikan adalah :
a. bebangaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan pimpinan mengalami
selisih anggaran sebesar Rp 12.207.642.277hal ini dikarenakan
penurunan pada besarnya biaya yang digunakan untuk kegiatan sosial
karyawan pimpinan,
b. beban iuaran, sumbangan dan CSR mengalami selisih anggaran sebesar
Rp 13.730.412.164 hal ini dikarenakan pada saat perencanaan RKAP
dilakukan penyesuain nilai dengan periode sebelumnya,
[image:58.595.118.505.408.731.2]3. Beban Umum (Pendapatan Lain-lain dan Beban Lain-lain)
Tabel 3.3. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Lain-lain
Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
RINCIAN PENDAPATAN LAIN-LAIN S/D. BULAN :DESEMBER 2014
URAIAN REALISASI RKAP
Bunga Deposito/Giro Selisih Kurs
Penjualan barang bekas eks.bahan Baku dan Pelengkap Denda dari keterlambatan Penyelesain Pekerjaan Penjualan Buku Tender
Denda Susut Pengangkutan CPO Penjualan Cangkang dan Fibre Denda Perubahan Mutu karet Penjualan Kayu karet Selisih Stock Opname Kas Penjualan Bibit Kelapa Sawit Pengolahan Ethrel
Klaim Asuransi Agrowisata (P2WAS) PLTBS
Pengelola Kawasan Industri Sawit Sapi
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Penggunaan sebahagian HPL di KEK Rumah Sakit
Ganti Rugi Tanah Darik Pihak III Title Sertifikat RSPO Potongan Bonus Karyawan
49
Tabel 3.4. Anggaran dan Realisasi Beban Lain-lain
Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
Anggaran pendapatan lain-lain sebesar Rp 431.679.164.000, sementara
realisasi Rp 214.818.653.175. Berarti anggaran pendapatan lain-lain lebih
besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN DAN ENTITAS ANAK
RINCIAN BEBAN LAIN-LAIN S/D. BULAN :DESEMBER 2014
URAIAN REALISASI RKAP
Kerugian Selisih Kurs Vallas Bantuan kepada P3RI Pameran dan promosi Pengurusan BBM Pertamina Tim perumus harga produksi Dokumen tender
Tim perumus PKB Penilai aset
Penjualan bibit sawit
Penyusutan aktiva non produktif tanaman karet Penyusutan aktiva non produktif tanaman sawit Ganti rugi tanaman masyarakat
Pusat Pendidikan dan Wisata Agro (P2SWAS) Penyusutan P2WAS
Penerbitan MTN Beban PLTBS Penyusutan PLTBS Pengurusan HGU
Pengelola kawasan industri
Penyusutan pengelola kawasan idustri Kerugian Aktiva tetap areal kawasan Sawit Sapi
Penyusutan Sawit Sapi Pembinaan PS PTPN III Akad kredit
Aset tanah dan bangunan Ganti rugi atas keputusan BANI
Pajak kurang bayar tahun 2007 dan 2011 Penyisihan piutang sangsi
PPh psl.4 atas penyerahan penggunaan tanah di KEK Akta notaris perjanjian dgn PT Uniliver Indonesia Konsumsi dan akomodasi tamu KEK
Administrasi bank Clain asuransi
Rp 216.860.510.825.Anggaran beban lain-lain sebesar Rp 208.110.953.000,
sementara realisasi Rp 207.112.299.193. Berarti anggaran beban lain-lain
lebih besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih
anggaran Rp 998.653.807. Hal yang menyebabkan (favorable) dengan
selisih nilai yang signifikan adalah :
a. selisih kurs mengalami selisih anggaran sebesar Rp 31.511.175.000hal
ini dikarenakan penurunan nilai kurs yang diluar kendali perusahaan,
b. pengolahan ethrel mengalami selisih anggaran sebesar Rp
17.500.000hal ini dikarenakan pada periode ini tidak adapendapatan
yang diperoleh sesuai dengan yang dianggarkan,
c. agrowisata (P2WAS) mengalami selisih anggaran sebesar Rp
2.293.590.000hal ini dikarenakan pada periode ini tidak ada pendapatan
yang diperoleh sesuai dengan yang dianggarkan,
d. PLTBS mengalami selisih anggaran sebesar Rp 31.761.034.914hal ini
dikarenakan penurunan pendapatan dari PBLTS,
e. pengelola kawasan industri mengalami selisih anggaran sebesar Rp
47.477.585.390hal ini dikarenakan penurunan biaya yang didapat untuk
pengelolaan kawasan industri,
f. sawit sapi mengalami selisih anggaran sebesar Rp 28.646.921.100hal
ini dikarenakan penurunan pendapatan dari sawit sapi,
g. kawasan ekonomi khusus (KEK)mengalami selisih anggaran sebesar
Rp 92.929.000.000hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari
51
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada Bab ini penulis menyimpulkan terhadap penelitian biaya
operasional berdasarkan analisis dan evaluasi yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, maka penulis mendapatkan kesimpulan dari penelitian pada PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
1. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pengawasan anggaran
beban opersional pada perusahaan telah sangat efektif. Hal ini
didukung oleh terpenuhinya indikator-indikator perencanaan dan
pengawasan anggaran beban operasional yang sangat efektif.
2. Pada tahun 2014 realisasi beban operasional pada beban penjualan,
administrasi dan umum lebih rendah dari anggarannya atau terjadi
penyimpangan yang menguntungkan (favorable), hal ini menunjukkan
anggaran yang direncanakan oleh PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan berfungsi secara efektif dalam pengawasan beban
operasional.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Saran ini merupakan hasil
penelitian dan pengamatan dari penulis yang erat kaitannya dengan
1. Perencanaan dan pengawasan beban operasional yang sudah sangat
efektif harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Agar pengawasan
lebih baik, sebaiknya perusahaan membentuk bagian pengawasan
anggaran operasional, sehingga penggunaan beban operasional lebih
terkontrol.
2. Hendaknya pihak manajemen yang berkaitan dengan penganggaran di
perusahaan lebih teliti, akurat, dan dilakukan secara periodik didalam
menentukan asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam penyususan
anggaran, agar pencapaian realisasi anggaran lebih optimal dan
penyimpangan-penyimpangan yang tidak menguntungkan
53
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J., Chen, Kung H., dn Lin, Thomas W, 2000. Manajemen Biaya: Penekanan Strateji, Edisi Pertama, Penerbit Salemb Empat, Jakarta.
Bustami, Bastian, dan Nurlela, 2007. Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Carter, William K., and Ursy, Milton F., 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Ketiga belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Harahap, Sofyan, Syafri, 1996. Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap,Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Harahap, Sofyan, Syafri, 1996. Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, Edisi Pertama, Cetaka Pertama, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Harahap, Sofyan, Syafri,