TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PTP.NUSANTARA II (PERSERO) TANJUNG MORAWA
OLEH:
ELPIDA BR SINAGA 082102037
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2011
KATA PENGANTAR Salam Sejahtera
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang
memberikan rahmat dan karunianya, serta hikmat yang tak terhingga baik hikmat
kesehatan, keselamatan dan terutama hikmat waktu serta kesempatan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Serta ucapan syukur
yang tak terhingga karena telah di tuntun dalam penyelseaian Tugas Akhir.
Tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut
maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “Sistem Pengawasan
Internal Gaji dan Upah Pegawai Pada PTP. Nusantara II Tanjung Morawa.”
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan, dukungan dan nasehat – nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs.Rustam, M.Si,Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar Muda SE, Msi, ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi bimbingan dan
mengarahkan penulis sehingga skripsi minor ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Sutan Panjaitan, selaku bagian Humas yang telah banyak memberi
waktudan bimbingan selama menyelesaikan Skripsi Minor ini.
5. Bapak yamafeta Gea selaku bagian SDM, yang telah memberi saya banyak
masukan dan arahan selama pekerjaan skripsi minor saya ini.
6. Kedua Orang Tua saya yang telah mendukung saya dan memberikan doa serta
dukungan moral baik material selama pekerjaan skripsi monor ini. Serta adik
saya dan abang saya.
7. Dan seluruh teman-tema stambuk 2008 yang selau memberi dukungan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat kepada pembacanya.
Medan, Juni 2011
Hormat penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
A. Perumusan Masalah ... 3
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3
C. Metode Penelitian ... 4
1. Sumber Data ... 5
2. Jenis Penelitian ... 5
3. Lokasi Penelitian ... 6
4. Waktu Penelitian ... 6
BAB II PTP.NUSANTARA II (PERSERO) TANJUNG MORAWA A. Sejarah Singkat PTP. Nusantara II ( Persero) Tg.Morawa . 7 B. Visi dan Misi perusahaan ... 8
C. Bidang usaha perusahaan ... 9
D. Struktur organisasi dan uraian tugas ... 9
BAB III TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Sistem Pengawasan, Gaji dan Upah ... 15
B. Unsur-unsur Gaji Dan Upah ... 19
C. Perhitungan Gaji Dan Upah ... 22
D. Prosedur Pencatatan Gaji Dan Upah ... 28
E. Pengawasan Intern Gaji Dan Upah ... 31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 36
B. Saran ... 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan untuk memperoleh laba demi kelangsungan
perusahaan. Apalagi di era globalisasi saat ini persaingan antara perusahaan satu
dengan yang lain sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan harus dikelola dengan
efektif agar tetap eksis dalam bidangnya.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh laba
yang maksimum. Akan tetapi ada beberapa perusahaan yang tidak mengutamakan
laba sebagai tujuan perusahaannya atau sering disebut dengan perusahaan nirlaba.
Perusahaan nirlaba ditujukan untuk kegiatan yang bertujuan sosial,
kemasyarakatan atau lingkungan yang tidak semata-mata mencari keuntungan
materi.
Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara II ini, yaitu mengutamakan
pengolahan pada perusahaan perkebunan, dan juga mengutamakan pengabdian
kepada masyarakat. Dimana perusahaan perkebunan bergerak di bidang jasa.
Tujuan dari Perusahaan Perkebunan yaitu mengembangkan,mengolah dan
melestarikan sumber daya alam khususnya perkebunan, sehingga nantinya mampu
bersaing di Era Globalisasi. Dengan demikian untuk melestarikan dan
mengembangkan perkebunan tersebut bukan samata- mata untuk menjadi
tanggung jawab, tetapi menjadi keharusan setiap manusia untuk menjaganya.
Di dalam perkebunan sangat di perlukan kerja sama yang baik antara
pimpinan yang paling atas sampai terendah begitu juga dengan karyawan yang
ada. Karena di dalam mencapai suatu tujuan kerja sama yang baik merupakan
kunci kesuksesan untuk tercapainya tujuan tersebut.
Untuk itu tenaga kerja, baik Pimpinan merupakan bagian penting dalam
suatau kegiatan untuk mencapai tujuan yang di ingini bersama. Adapun untuk
mencapai tujuan tersebut, Karyawan dan Pimpinan harus memberikan
sumbangan. Sumbangan yang diberikan dimulai sejak awal brdirinya perkebunan,
yaitu menyusun dan merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai,
melaksanakan kegiatan administrasi dan pengawasannya sampai tercapainya
tujuan perkebunan. Sumbangan tersebut berupa tenaga, pikiran, pengalaman dan
keahlian. Sebagai imbalan atas apa yang mereka sumbangkan maka mereka akan
memperoleh balas jasa berupa Gaji atau Upah.
Pihak perkebunan juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawan juga
pimpinan dengan memberikan gaji dan fasilitas yang seimbang dengan pekerjaan
yang dilakukan mereka. Jika karyawan sebagai elemen yang penting dalam
lembaga diabaikan kesejahteraannya maka akan mempengaruhi administrasi
Perkebunan yang maksimal. Oleh sebab itu lembaga harus lebih bijaksana dalam
penetapan sistem gaji dan upah sehingga dirasakan adil oleh karyawan sesuai
dengan apa yang mereka kerjakan.
Tujuan utama diadakannya Sistem pengawasan gaji dan upah adalah
dan pengupahan yang memberikan masukan untuk koreksi atau perbaikan bagi
pihak yang berkepentingan.
Perkebunan memiliki bagian yang harus terlihat jelas posisi di bagian
masing masing. Sehingga untuk sisten pengawasan inter gaji dan upah sangat di
perhatikan, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman antara karyawan, pimpinan
dan pihak- pihak yang terikat dengan perkebunan. Karena itulah sangat di
perlukan pengawasan gaji dan upah sehingga terjalin hubungan yang harmonis
antara karyawan, dan pimpinan.
Berdasarkan uraian diatas maka Penulis tertarik membahas gaji dan upah.
Disini Penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pegawai Pada PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa”.
B. Perumusan Masalah
Sistem Pengawasan gaji dan upah sangat penting untuk menghindari
kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyimpangan terhadap gaji dan
upah yang dapat merugikan perusahaan. Adapun masalah pokok yang dirumuskan
penulis adalah, ”Apakah Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah yang
ditetapkan pada PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa telah efektif.”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PTP. Nusantara II
Persero Tanjung Morawa dalam melaksanakan pengawasan internal
gaji dan upah.
b. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah
yang diterapkan PTP. Nusantara II Persero Tanjung Morawa telah
efektif.
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis
adalah:
a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.
b. Bagi Perusahaan perkebunan, dapat memberikan masukan untuk
memperbaiki pengawasan intern gaji dan upah pada PTP.
Nusantara II persero Tanjung Morawa
c. Bagi penulis-penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding
untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatau
yang mempunyai langkah - langkah sistematis.
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya sendiri. Penelitian
bertujuan menemukan dan mengembangkan dan menguju kebenaran suatu suatu
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara
atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang
di hadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian, metode ini
juga memandu peneliti sesuai urutan kerja dari awal penelitian sampai akhir
penelitian.
1. Sumber Data
a. Data Primer, yaitu yang diperoleh penulis langsung dari
perusahaan perkebunan yang berhubungan dengan objek
penelitian.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dari sumber lain
seperti buku, surat kabar, dan media lainnya yang relevan dengan
masalah yang diteliti.
2. Jenis Penelitian
a. Library Research, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh data berdasarkan bahan – bahan kepustakaan melalui
buku – buku dan majalah.
b. Field Research, yaitu penelitian yang berlangsung dilakukan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, data di sini bersifat
primer yaitu data yang paling mendekati permasalahan yang
dilakukan dengan cara:
1) Observasi
Yaitu penulis secara langsung mengamati prosedur pencatatan
dan perhitungan gaji dan upah untuk mendapatkan gambaran
yang jelas.
2) Wawancara
Yaitu penulis mengajukan pertanyaan kepada pihak – pihak
yang terkait dengan objek penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung
Morawa.
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan di PTP.Nusantara II ( Persero)
Tanjung Morawa untuk mendapatkan data penelitian dilakukan
BAB II
PTP.NUSANTARA II (PERSERO) TANJUNG MORAWA
A. SEJARAH SINGKAT PTP. NUSANTARA ( PERSERO) TANJUNG MORAWA
Perusahaan Perseroan PT Perkebunan II bergerak di bidang usaha
pertanian dan perkebunan didirikandengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing,
SH No 12 tanggal 15 April 1976 yangb diperbaiki dengan akte Notaris No 54
tanggal 21 Desember 1976 dan pengesahan Menteri Kehakiman dengan surat
keputusan No Y.A 5/43/8 tanggal 28 januari 1977 dan telah telah diumumkan
dalam lembaga Negara No.52 tahun 1978 yang telah di daftarkan kepada
pengadilan negeri tingkat 1 Medan tanggal 19 februari1977 No.10/1977/PT.
Perseroan terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan (Perseroan) PT Perkebunan
II DI SINGKAT “PT PERKEBUNAN II” merupakan perubahan bentuk dan
gabungan dari PT Perkebunan II dengan PT Perkebunan.
Pendirian perusahaan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan ketentuan
ketentuan dalam undang – undang no 9 tahun 1969, Peraturan Pemerintah No 2
tahun 1969 tentang perusahaan perseroan dan Peraturan Pemerintah No 28 tahun
1975. Mulai 1984 menurut Keputusan Rapat Umum Luar biasa Pemegang Saham,
Akte Pendirian tersebut telah di ubah dan diterangkan dalam Akte Notaris Imas
Fatimah No.94 tanggal 13 Agustus 1984 yang kemudian di perbaiki dengan Akte
No.26 tanggal 8 Maret 1985dengan persetujuan Menteri Kehakiman
No.c2-5013-HT.0104 tahun 1985 tanggal 14 Agustus 1985. Sesuai dengan Keputusan Rapat
Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 20 Desember 1990 Akte tersebut
mengalami perubahan kembali dengan Akte Notaris Imas Fatimah N0.2 tanggal 1
April 1991dengan persetujuan Menteri Kehakiman No.C2-4939-HT.01.04TH-91
tanggal 20 September 1991.
Pada tanggal 11 Maret 1996 kembali diadakan reorganisasi berdasarkan
nilai kinerja dimana PT Perkebunan II dan PT Perkebunan IX yang didirikan
dengan Akte Notaris GHS. Loemban Tobing, SH No.6 tanggal 1 April 1974dan
sesuai dengan Akte Notaris Ahmad Bajumi, SH No 100tanggal 18 September
1983dilebur dan di gabungkan menjadi satu dengan nama PT Perkebunan
Nusantara II yang i bentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.35 tanggal
11 Maret1996. Akte pendirian ini kemudian di sahkan oleh Menteri Kehakiman
RI dengan surat keputusan No.C2.8330.HT.01.01.TH.96 dan di umumkan dalam
Berita Negara RI No.81. pendirian perrusahaan yang merupakan hasil peleburan
PTP II dan PTP-IX berdasarkan peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 1996.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober 2002 terjadi perubahan modal dasar perseroan
sesuai Akte Notaris Sri Rahayu H.Prastyo, SH.1:34 PM 7/21/2008.
B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN • VISI
Mewujudkan PTP. Nusantara II ( PERSERO) menjadi perusahaan
agribisnis yang maju dan sehat serta memiliki daya saing yang kuat.
• MISI
a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan sektor perkebunan
dari berbagai jenis komoditiuntuk konsumsi dalam negeri maupun luar
negeri.
b. Menyediakan lapangan kerja untuk kesejahteraan rakyat pada
umumnya dan meningkatkan taraf hidup petani plasma/PIR dan petani
tebu rakyat serta karyawan perkebunan pada khususnya.
c. Memelihara kekayaan khususnya dan menjaga kelestarian alam serta
meningkatkan kesuburan tanah, sumber dan tatanan air.
C. BIDANG USAHA PERUSAHAAN
PTP. Nusantara II ( PERSERO) Tanjung Morawa memiliki 28 lokasi
kebun, 2 pabrik dan 7 unit usaha. Kebun yang menjadi tanggung jawaab
PTP. Nusantara II ( PERSERO) berada di kabupaten Deli Serdang,
Sergei, Tapanuli Selatan, Langkat, dan Propinsi Papua. Dua pabrik yang
dimiliki berada di kabupaten Deli Serdangdan Langkat. Unit usaha yang
dimiliki seperti empat rumah sakit, satu balai penelitian, satu
riset/pengembangan tebu dan satu bengkel pusat.
D. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
Stuktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan
pola hubungn kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan
hirarki dan pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam
struktur organisasi di maksudkan agar masing-masing personil yang duduk
dalam struktur organisasi memadukan keterampilan mereka dala suatu
kerja sama yang baikdan keserasian bertindak dalam pencapaian tujuan
yang telah di rencanakan.
Adapun pembagian tugas dari masing-masing bagian dalam
struktur organisasi PTP. Nusantara II (PERSERO) Tanjung Morawa
Adalah sebagai berikut:
1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan Komisaris,
direktur sreta tingkat bawahannya. Tugas dan wewenang RUPS adalah:
5. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
6. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penanggungan modal atas
aset perusaan dalam mencapai tujuan.
7. Mengawasi Dewan komisaris dalam melakanakan tugas yang telah di
bebankan kepadanyaoleh para pemegang saham.
2. Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris adalah:
1. Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam
melaksakan pengurusan perseroan
2. Memberi nasehat pada Direksi termasuk melaksanakan rencana jangka
panjang perusahaa, rencana kerja dan anggaran perusahaan.3.
3. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan
3. Direktur Utama
Bertanggung jawab kepada RUPS dan Dewan Komisaris
4. Direktur Produksi
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang mengelola bidang tanaman, produksi, teknik dan
teknologi, pengolahan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan
fungsinya.
5. Direktur Keuangan
Bertanggung jawab kepada Dsirektur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang Mengelola bidang pengadaan, keuangan dan
akuntansi
6. Direktur SDM/ Umum
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang mengelola bidang pembinaan dan pengembangan
Sumber Daya Manusi, masalah hubungan antara kerja dan sosial umum.
7. Direktur pemasaran dan Renbag
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada RUPS dan
Dewan Komisaris yang mengelola bidang pemasaran dan pengembangan.
8. Bagian Sekretariat
Berfungsi sebagai Pembantu Direksi di bidan-bidang yang berhubungan
administasi SekretariatDireksi, dan masalah protokol serta humas
9. Bagian Satuan Pengawasan Intern
Membantu Direksi dalam mengadakan penialaian atas sistem pengendalian
pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaanya di bidang-bidang tanaman,
teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan umum, pemasaran dan
pengadaan serta memberikan saran perbaikan.
10. Bagian Perencanaan dan Pengkajian
Membantu Direksi Pemasaran dalam melaksanakan penilaian atas sistem
pengendalian/ pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaan nya di bidang
tanaman, teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan umum, pemasaran dan
pengadaan serta memberikan saran perrbaikan
11. Bagian Tanaman
Membantu Direksi Produksi dalam menyelenggarakan
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan produksi, pemeliharaan tanaman,
investasi tanaman serta peremajaan, rehabilitasi, konversi, diversifikasi,
pupuk dan bahan pertanian dari gudang ke lapangan dan hasil tanaman
pabrik kebun.
12. Bagian Pengembangan
Membantu Direksi Pemasaran dalam melaksanakan pengembangan di
bidang tanaman.
13. Bagian Pembiayaan
membantu Direktur Keuangan dalam menyelenggarakan pengadaan
14. Bagian Pengadaan
membantu Direkrtur Keuangan dalam merencanakandan mengawasi
pelaksanaan pengadaan barang-barang lokal maupun imfor.
15. Bagian akuntansi dan teknologi
Membantu Direktur Keuangan dalam merencanakan pelaksanaan
manajemen di boiidang akuntansi manajemen, verifikasi, dan sistem
imformasi dan kelengkapan pendukungnya.
16. Bagian Pemasaran
Membantu Direksi Pemasaran dalam merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengn komoditi primer yang
meliputi kelapa sawit, karet, kakao, tembakau, dan tebu
17. Bagian SDM
Membantu Direktur SDM melaksanakan fungsi-fungsi manejemen yang
mencakup kegatan administrasikaryawan, pensiun karyawan, dan
pemenuhan sosial dan kesejahteraan serta hubungan antara kerja.
Melaksanakan funsi-fungsi manajemendan pengembangan sumber daya
manusia yang mencakup kegiatan pendidikan dan latihan, keselamatan dan
kesehatan kerja dan pelayanan kesehatan.
18. Bagian Umum
Membantu Direktur SDM/umum yang berhubungan dengan masalah
umum Rumah Tangga Kantor Direksi
19. Bagian Hukum dan Pertahanan
Membantu Direktur SDM/umum dan melaksanakan masalah hukum dan
agraria
20. Bagian Teknik dan Pengolahann tanaman semusim
Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan pekerjan tanaman
semusim yang berhubungan dengan mesin-mesin/instalansi listrik dan
bangunan. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
pengelohan, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan
sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan dan meningkatkan
prtoduksi dan kinerja lingkungan.
21. Bagian Pengendalian Mutu dan Lingkungan Hidup.
Membantu Direksi Produksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan
BAB III
TOPIK PENELITIAN
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti
membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan
PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa yang bergerak dalam bidang
Perkebunan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu
bersaing di era globalisasi tentunya harus ada usaha pemimpin untuk menjadikan
para karyawan bekerja lebih baik dan mengabdi kepada perusahaan dengan rasa
yang penuh tanggung jawab.
Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawan yaitu
dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang bisa
diterima disebut sebagai gaji dan upah. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang
diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pihak baik
pemimpin dan karyawan. Untuk itu didalam bab ini penulis mencoba membahas
yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana Sistem Pengawasan Internal Gaji
dan Upah pada PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa.
A. Pengertian Sistem Pengawasan Gaji dan Upah
Pengertian sistem yaitu: kelompok dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Sedangkan sistem pengawasan yaitu sisten yang di artikan sebagai alat untuk
mengendalikan suatu kegiatan.
Gaji merupakan jumlah total yang di bayarkan karyawan atas jasa-jasa
yang mereka berikan selama satu periode tertentu.
Sedang menurut Sugiyurso dan Winarni (2005: 95) upah
merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan
pekerjaan kasar dan lebih mengandalkan kekuatan fisik yang
pembayarannya biasa ditetapkan secara harian atau atau berdasarkan unit
pekerjaan yang di selesaikan.
Menurut Mulyadi (2001: 373) gaji umumnya merupakan
pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan dan dibayarkan secara bulanan, sedangkan upah merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana
(buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau
jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Jadi gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang
diberikan oleh perusahaan sebagai jasa kepada karyawan dengan berbagai
tunjangan dan fasilitas lainnya. Gaji dan upah sangat penting bagi karyawan
karena merupakan nilai atau prestasi mereka dan sebagai motivator dalam bekerja,
demikian penting bagi perusahaan karena gaji dan upah merupakan komponen
biaya yang besar dan perlu secra terus menerus di awasi. Dan karena pentingnya
gaji dan upah maka perlu diperhatikan dan di pertahankan agar dedikasi pegawai
terhadap pengawasan ini tinggi. Perusahaan harus membayar gaji dan upah secara
lancar kepada karyawan hingga karyawan diharapkan berusaha meningkatkan
Dan pada umumnya Gaji merupakan pembagian yang mempunyai jenjang
jabatan manajemen, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilaksanakan untuk karyawan pelaksana. Tingkat upah juga
dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, inisiatif,
kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan
dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut di atas. Dengan
kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh
yang menguntungkan. Disamping gaji dan upah ada yang disebut tunjangan, uang
lembur, uang makan, serta hal hal lain yang menyangkut hal untuk meningkatkan
motivasi karyawan.
Dapat disimpulkan Sistem pengawasan internal gaji dan upah yaitu sistem
pengawasan gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada karyawan yang
telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayarkan secara
berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan
waktu kerja. Dan pengawasan intern meliputi rencana organisasi serta semua cara
ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan dalam perusahaan
untuk melindungi harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran
data akuntansi, meningkatkan efesiensi di dalam operasi dan mendorong di
patuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan.
Dan demi terciptanya pengawasan yang baik ini maka perusahaan
melibatkan bagian SDM. Dan di bagian inilah diperhatikan hal-hal yang
menyangkut kepentingan karyawan dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai
karyawan. Dan di bagian SDM ini juga di perhatikan hal yang menyagkut
pengawasan gaji dan upah seperti di bagian-bagian yang berhubungan seperti:
• Mandor
Bertugas mengawasi setiap karyawan lepas dan memberikan buku hadir
untuk mengabsenei setiap pekerja di dalan setiap hari.
• Bagian gaji dan upah
Bagian gaji dan upah bertugas mengatur sistem pengupahan atau
penggajian. Adapun sisten pengupahan terbagi 3 yaitu:
1. Pengupahan karyawan piminan
2. Pengupahan karyawan pelaksana
3. Pengupahan karyawan lepas
• Bagian personalia
Yaitu bertugas mengawasi sistem pengawasan para karyawan pimpinan
dan laryawan pelaksana, dengan meneliti kebenaran daftar gaji dan upah
dan daftar potongannya.
• Auditor
Bertugas mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaju dan upah
serta pelaksanaanya yang di tetapkan sesuai ketentuan yang di sepakati.
• Kasir
Memberikan gajidan upah serta mengawasinya hingga sampai pada
B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Pada PTP. Nusantara II (Persero) Tg. Morawaa, gaji dan upah penting bagi
karyawan karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator
dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan
membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.
Di dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji dan upah
mempunyai pengertian yang sama, terjadi karena gaji dan upah sama-sama
merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan atau majikan kepada pegawai
atau buruh.
Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PTP. Nusantara II (Persero)
Tanjung.Morawa adalah sebagai berikut.
1. Gaji pokok
Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan
koefisien yang telah ditentukan perusahaan. Gaji pokok ini di tentukan dari
upah minimum propinsi yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Sedangkan
upah minimum yaitu 75 % dari upah minimum propinsi yang di tentukan
oleh ump ( upah munimum propinsi) dan 25 % dari upah lainnya..
2. Tunjangan tetap
Tunjangan tetap yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai
tambahan yang diberikan yang dibayarkan bersamaan dengan upah bulanan
3. Tunjangan tidak tetap
Tunjangan tidak tetap yaitu sejumlah uang diberikan pada karyawan sebagai
tambahan yang diberikan yang dibayarkan bersamaan upah bulanan namun
jumlahnya tidak menetap sesuai dengan keputusan perusahaan..
4. Tunjangan Struktural
Tunjangan stuktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada ketentuan
sekretariat daerah, dinas daerah dan lain sebagainya.
Tunjangan Jabatan Sturktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada
sektariat daerah, dinas daerah dan lembag teknis lainnya.
5. Tunjangan Jabatan
Tunjangan Jabatan adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada
karyawan yang menjabat dengan jabatan tertentu.
6. Lembur/premi
Lembur adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam
kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya lembur ini di berikan pada
karyawan pelaksana. Sedangkan premi merupakam tunjangan atas prestasi
yang di peroleh karyawan.
7. Perlengkapan dan sarana lain-lain, upah ini diterima karyawan secara tidak
langsung sebab diterima dalam bentuk jasa perusahaan seperti pelayanan
kesehatan, hiburan, perumahan, transportasi yang diterima tidak dalam
bentuk uang.
Sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah mencapai
target tertentu dil luar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada
karyawan apabila bekerja diatas standard yang telah ditentukan sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur oleh perusahaan PTP. Nusantar II
Tanjung Morawa. Seperti bonus yang diberikan karena ke efektifan saat
melaksanakan kerja. Serta hal hal yang menyangkut ketidak sempurnaan
setiap orang.
Unsur pengawasan Intern Gaji dan Upah berdasarkan IAI (2002 : 341)
Yaitu pengawasan internal adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh
keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai. Dalam
hal ini di nyatakan bahwa sistem pengawasan ini akan memberi manfaat yang
baik, baik itu bagi perusahaan dan karyawan. Karena tampa ada pengawasan suatu
pekerjaan akan terlihat sia-sia dimana tidak akan ada yang menjadi pedoman baik
dalam segi apapun itu, sehingga yang terjadi pekerjaan yang tidak terarah.
Menurut hermanto (2001:110) Sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenamg dalam
struktur organisasi perusahaan.
Perbedaan antara gaji dan upah :
1. Gaji
- Berlaku secara nasional
- Dikeluarkan oleh pemerintah pusat
- Biasanya ditinjau 5 tahun sekali
- Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan
- Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan
- Diikuti dengan sistem tunjangan
2. Upah
- Dapat berlaku secara lokal
- Dikeluarkan pemerintahan daerah
- Ditinjau setiap 1 tahun sekali
- Dasar pemberian adalah hasil dan waktu
- Tidak ada sistem kenaikan
- Tidak ada sistem tunjangan
C. Perhitungan Gaji dan Upah
Besar kecilnya gaji dan upah pegawai pada PTP. Nusantara II (Persero)
Tanjung Morawa dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji
karyawan bulanan dibayar dalam jumlah tetap sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan UMP ( upah minimum propinsi) . Gaji pokok yang diterima karyawan
berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam
Rumus Sistematis :
PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN – POTONGAN
Perkiraan pendapatan karyawan pimpinan
Pendapatan
Gaji pokok ...
Tunjangan struktural ...
Tunjangan jabatan ...
Tunjangan kompensasi strata ...
Iuran dana pensiun ...
Iuran jamsostek APB ...
Tunjangan pph pasal 21 ...
Jumlah total pendapatan kotor ...
Potongan
Pph pasal 21 ...
Angsuran/cicilan ...
Hutang
...
Tembusan masa dinas ...
Jamsostek APB ...
Iuran dana pensiun ...
Jumlah total potonga ...
Jumlah pendapatan bersih ...
Santunan sosial
Sewa rumah
Tunjangan tetap
Pemookan anak sekolah
Perawatan sepeda motor
Rapel gaji + thr
Tiket/kompensasi transportasi
Namun dana santunan sosial ini di tetapkan perusahaan sesuai golongan dan
jabatan dan selalu berubah ubah ketentuannya, sehingga tidak menjadi acuan
dalam perkiraan gaji dan upah. Jika karyawan memiliki santunan sosial maka
jumlah pendapatan bersih akan di tambahkan dengan jumlah santunan sosial.
Keterangan perhitungan gaji karyawan pimpinan :
1. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta menurut
ketentuan berlaku yang di tetapkan upah minimum Propinsi Sumatera Utara
2. Upah yang diberikan pemerintah terhadap karyawan dalam bentuk natura
(uang, beras) ataupun baik berupa pakaian, buah-buahnan dan hal-hal lain
yang menyangkut keputusan perusahaan tersebut.
3. Tunjangan tetap ditentukan oleh perusaan yang di dalamnya telah di
perkirakan tunjangan istri karyawan dan juga tunjangan anak.
4. Tunjangan tidak tetap di tentukan oleh perusahaannya yang nilainya dapat
tetap ini bisa aja sewaktu-waktu diberikan perusahaan dan bisa juga tidak di
berikan sama sekali
5. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku pada perusahaan
perkebunan tersebut.
Adapun tingkatan jabatan di perusahaan perkebunan ini yaitu:
STRATA I.
Golongan IA Pelaksana pratama
Golongan IB Pelaksana muda
Golongan IC Pelaksana juru pratama
Golongan ID Pelaksana juru muda
STRATA II.
Golongan II A Penyelia pratama
Golongan IIB Penyelia muda
Golongan IIC Penyelia madya
Golongan IID penyelia Utama
STRATA III
Golongan IIIA Pengatur pratama
Golongan IIIB Pengatur muda
Golongan IIIC Pengatur madya
Golongan IIID pengatur Utama
STRATA IV
IVA Penata madya
IVB Penata utama
STRATA V
IVA Pembina madya
IVB Pembina utama
Golongan IA sampai dengan IID yaitu karyawan pelaksana yang diberikan
lembur ataupun adanya tunjangan premi. Sedangkan golongan IIIA sampai
dengan IVD yaitu karyawan pimpinan.
6. Tunjangan stuktural yaitu tunjangan yang di dasarkan pada adanya tunjangan
dari sekretariat daerah.
Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PTP. Nusantara II ( persero) Tanjung
Morawa antara lain :
1. Hari Kerja
Hari kerja diberikan selama 5 jam kerja hari. Di dalam 1 minggu yaitu senin
sampai dengan jumat.
a. Senin – kamis
Masuk : 07.30 - 16. 30WIB
Istirahat : 12.00 – 12.30 WIB
Masuk kembali : 12.30- 16.30 WIB
b. Jumat
Masuk : 07.00- 12.00 WIB
c. Sabtu
2. Hari istirahat
Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dan istirahat makan siang terhitung dari satu jam pukul 12.00 –
12.30 WIB. Ini di karenakan peraturan perusahaan membuat keputusan setiap
karyawan yang jam kerja nya 7 jam per hari di berikan makan siang oleh
perusahaan sehingga karyawan dapat makan di tempat masing-masing tampa
meninggalkan tempat pekerjaan.Istirahat mingguan jatuh pada hari sabtu dan
minggu saja dan untuk libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur
dengan pembayaran gaji penuh.
3. Cuti
Pada PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung sssMorawa cuti memiliki beberapa
bagian :
• Cuti bulanan
Yaitu dalam bekerja satu bulan penuh maka diberikan cuti sehari
• Cuti tahunan
Sesuai dengan serikat kerja perkebunan Ptp.Nusantara II ini ada yang
namanya cuti tahunan. Bagi setiap karyawan yang bekerja selama 12 bulan
bekerja diberikan cuti selama 12 hari tetapi cuti ini tidak dapat di
uangkanatau pengganti upah.
• Cuti panjang
Sesuai dengan serikat pekerja Ptp.Nusantara II ini ada yang namanya cuti
tahunan yang berarti bekerja selama 6 tahun maka diberi cuti selama 30
hari kalender dan bagi yang menjalani secara bertahap maka diberi cuti
selama 25 hari kerja diluar sabtu dan minggu.
• Cuti kehamilan
• Cuti meninggalkan pekerjaan tetapi menerima upah
Dala halam hal ini ada yang namanya cuti karena adanya urusan keluarga,
misalnya menghadiri pernikahan saudara, ataupun pernikahan karyawan
itu sendiri.
Dokumen yang penting dalam PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa
antara lain :
a. Laporan absensi atau buku harian
b. Daftar / surat keterangan gaji dan upah
c. Amplop gaji dan upah
D.
Prosedur Pencatatan Gaji dan UpahSebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada
baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Dimana
prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan
beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-
transaksi yang sering terjadi.
Adapun hal – hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji
dan upah menurut Mulyadi (2001:385) adalah sebagai
1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk
pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk
kantor administrasi atau pabrik,
2. Prosedur pencatat waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan
bagi karyawan di funsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gji
karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa
karyawan tersebut.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalm prosedur ini fungsi pembuatan
daftar gaji membuat daftar gaji karyawan.
4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
menfaat tenaga kerja.
5. prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi
dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah
pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis ck guna
pembayaran gaji.
Pada PTP. Nusantara II, prosedur pencatatan gaji dan upah bagian-bagian
yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
oleh Perusahaan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian Umum
a. Data Karyawan
Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan
intern gaji dan upah ini sejak menerima pegawai – pegawai yang
diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat karyawan yang
tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai
dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut ( kawin, tidak kawin,
anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan tunjangan tetap
yang di tentukan oleh perusahaan dan bagian penetapan dan keterangan
lainnya.
b. Karyawan Pencatatan Gaji dan Upah
Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan
untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan.
Perusahaan juga menggunakan system komputerisasi dalam menghitung
gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data – data
karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan.
2. Kepala Bagian Masing-Masing Unit
Kepala bagian masing-masing unit mencek kehadiran para karyawan
sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan ( promosi ).
Bagian keuangan :
Kasir
Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada karyawan yang telah diterima
setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetujui kepada bagian
keuangan. Setiap karyawan harus membubuhkan tanda tangan ketika dia
menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut kemudian
Bagian pembukuan
Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran
gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan pembayaran tersebut
ke dalam buku besar gaji dan upah.
Internal Auditor
Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji dan upah merupakan
tugas yang termasuk ke dalam pengawasan fakultas secara menyeluruh.
Dalam hal pengawasan gaji dan upah ini auditor akan mengawasi
apakah prosedur– prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah
dijalankan sebagaiman yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem
pengawasan internal gaji dan upah yang sedang dijalankan.
E. Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Didalam pengawasan terkait pengendalian adapun pengendalian
merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan
personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari
pengendalian intern merupakan suatu proses, dijalankan oleh orang, dapat
diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak
bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi.
Berbeda dengan pengawasan intern merupakan pengawasan yang sangat
membantu pemimpin dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga
mempunyai peranan penting bagi perusahaan, yang secara keseluruhan bertujuan
untuk mencegah dan menghindari dari terjadinya kesilapan, kecurangan,
penyelewengan dan manipulasi lainnya pada perusahaan. Pemberian gaji
dilakukan per bulan sehingga dalam hal ini pengawasan intern telah dijalankan,
dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi
tanggung jawab bagian masing-masing
Untuk terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik maka
perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal
sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting
untuk menghindari tugas rangkap atau ganda yang dapat memungkinkan
terjadinya penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh
bagian yang membutuhkan.
Unsur pengawasan intern gaji dan upah berdasarkan IAI (2002:341) Yaitu
pengawasan internal adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai. Dalam hal ini di
nyatakan bahwa sistem pengawasan ini akan memberi manfaat yang baik, baik itu
bagi perusahaan dan karyawan. Karena tampa ada pengawasan suatu pekerjaan
akan terlihat sia-sia dimana tidak akan ada yang menjadi pedoman baik dalam
segi apapun itu, sehingga yang terjadi pekerjaan yang tidak terarah.
Menurut Hermanto (2001:110) Sistem pengendalian internal adalah suatu
tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan kedalam sistem
pembagian dan pendegelegasian tugas, tanggung jawab, wewenamg dalam
Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengawasan
internal gaji dan upah yang baik pada PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung
Morawa, dilakukan pembayaran gaji dan upah dan pelaksanaannya melibatkan
beberapa bagian antara lain :
1. Bagian Personalia
Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan
baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian
personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang
membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan karyawan
baru dengan cara mencari karyawan baru dengan melihat surat-surat
permohonan yang sudah ada.
Tetapi bila permohonan belum ada masuk, bagian personalia mencari
karyawan baru dengan menghubungi sumber tenaga kerja seperti:
Karyawan di perusahaan tersebut
Badan – badan penempatan tenaga kerja
Advertensi
Dan lain-lain
Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut, kemudian bagian
personalia menyelenggarakan test untu kemampuan calon-calon karyawan dan
berdasarkan hasil test diumumkan beberapa karyawan yang diterima. Dan
mereka diminta untuk mengikuti test kesehatan, calon karyawan yang
dinyatakan lulus test dan pemeriksaan kesehatan diserahkan kepada
bagian-bagian yang membutuhkan untuk selanjutnya diwawancarai. Berdasarkan
hasil wawancara ini, bagian yang membutuhkan karyawan baru memutuskan
karyawan yang diterima.
Bagi calon karyawan yang telah memenuhi pernyataan tersebut akan
diangkat sebagai karyawan dengan mata percobaan paling lama 3 bulan,
selama masa percobaan kepada karyawan diberikan kedudukan yang sesuai
dengan ketentuan penggajian yang berlaku.
2. Bagian Pengawasan waktu
Semuanya pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan wajib
hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Dan
diberikan pada karyawan pengawasan waktu yang sangat ketat sehingga tidak
terjadi penyelewengan jam kerja.
3. Bagian personalia dan Keuangan
Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftara gaji dan upah, dan kartu
gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan
mengirimkannya kepada kasir di bagian pembukuan.
4. Kasir
Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian
pembukuan.
5. Bagian Pembukuan
Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya
dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:
Gaji dan upah xxx
Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah
dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal:
Hutang gaji dan upah xxx
Kas xxx
6. Internal Auditor
Bertugas mengawasi jalannya prosedur pengawasan internal pada perusahaan
tersebut.
Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima
komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian resiko,
kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi, dan monitoring.
Pada PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa, sistem pengawasan
intern gaji dan upah dilakukan dengan cara, membuat daftar gaji yang dilakukan
oleh pembuat daftar gaji (SDM) khususnya bagian personalia berdasarkan
golongan masing-masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat
komitmen lalu diajukan oleh pejabat penandatangan dengan mengeluarkan Surat
Perintah Membayar (SPM) setelah itu diajukan kepada bendaharawan rutin dan
diperiksa lagi oleh bendaharawan tersebut dan ditandatangani dengan
menggunakan rekening bendaharawan rutin.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPUAN
Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang
berhubungan dengan pengendalian dan pengawasan intern gaji dan upah pada
PTP. Nusantara II ( Persero) Tanjung Morawa
1. Sistem pengawasan intern gaji dan upah pada PTP. Nusantara II ( persero)
Tanjung Morawa telah aefektif
2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji pegawai
dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditanda tangani oleh
pihak yang bersangkutan.
3. Catatan-catatan dan dokumen penting tentang karyawan disimpan dalam
lemari dalam satu tahun anggaran termasuk daftar hadir para karyawan.
4. Sistem pengawasan intern gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik dan
melibatkan beberapa bagian fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab terpisah, antara lain bagian keuangan dan akuntansi.
5. Sistem penghitungan gaji dan upah pegawai yang diterapakan didasarkan
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Pengawasan dan pengendalian intern gaji dan upah telah efektif
sebaiknya dipertahankan dan perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan
dapat dihindari.
2. Sistem pelaksanaan pengawasan dan pengendalian intern gaji dan upah
mengenai pembayaran, walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada
telah efektif mengingat tidak pernah adanya keterlambatan dalam
pembayaran. Hal ini tentunya dapat dipertahankan dan tingkatkan
sehingga kesejahteraan pegawai dapat bertahan lama, sehingga
meningkatkan produktivitas pegawai.
3. Daftar hadir hendaknya ditanda tangani langsung oleh pegawai yang
bersangkutan.
4. Sistem pengendalian intern terhadap gaji dan upah mengenai fungsi
pemotongan yang dilaksanakan pada perusahaan ini ditingkatkan antara
fungsi keuangan dan akuntansi, agar dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan, karena segala bentuk tindakan dan penyelewengan dan
kecurangan yang dapat merugikan Perusahaan dapat diminimalkan.
5. Sistem perhitungan pajak penghasilan gaji dan upah pegawai beserta
tunjangan yang diberikan pihak Perusahaan (berdasarkan ketentuan yang
berlaku) terhadap pegawai harus lebih efektif agar terhindar dari
penyelewengan.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 2002, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode,
Edisi Kelima, Penerbit FE-UGM, Yogyakarta.
Ginting, Paham, Syafirzal Helmi Situmorang, 2006, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Penerbit USU Press, Medan.
Hall, James A, 2007, Sistem Imformasi Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Hermanto, 2001, Sistem Akuntansi survey dan teknik analisa, edisi pertama penerbit BPFE,UGM, Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Profesinal Akuntan Publik, catatan Kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit bumi Aksara, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.