• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Harga Ekspor Karet

2.6.1 Mekanisme Harga di Pasar

Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya (kekuatan) tarik-menarik antara konsumen-konsumen dan produsen-produsen yang bertemu di pasar. Hasil netto dari kekuatan tarik-menarik tersebut adalah terjadinya harga untuk setiap barang (di pasar barang) dan untuk setiap faktor produksi (di pasar faktor produksi). Pada suatu waktu, harga suatu barang mungkin naik karena gaya tarik konsumen (kerana sesuatu hal) menjadi lebih kuat (yaitu para konsumen meminta lebih banyak barang tersebut). Sebaliknya harga suatu barang turun apabila permintaan para konsumen melemah (Boediono, 1982:8).

Sedangkan pengertian pasar itu sendiri menurut ilmu ekonomi adalah tempat dimana terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Barang yang ditransaksikan bisa berupa barang apapun, mulai dari beras, sayur-mayur, sampai ke jasa angkutan, uang dan tenaga kerja. Dan setiap barang ekonomi mempunyai pasar sendiri-sendiri. Di masing-masing pasar terjadi transaksi pasar untuk barang yang bersangkutan. Apabila terjadi suatu transaksi, maka ini berarti telah terjadi suatu persetujuan (antara pembeli dan penjual) mengenai harga transaksi dan volume transaksi bagi barang tersebut.

Dua aspek transaksi inilah (harga dan volume) yang menjadi pusat perhatian dalam menganalisa suatu pasar.

Dalam menganalisa suatu pasar, kita harus melihat secara konseptual (abstrak). Dalam arti, pasar adalah pertemuan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Kurva permintaan mewakili apa yang dikehendaki konsumen dan kurva penawaran menggambarkan apa yang diinginkan produsen. Jadi misalnya, pasar beras tidak lain adalah pertemuan antara kurva permintaan akan beras dengan kurva penawaran akan beras.

Kurva permintaan (demand curve) adalah gambar kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan akan sesuatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya (selain harga, faktor lain tidak berubah). Sedangkan hukum permintaan menjelaskan bahwa bila harga sesuatu barang naik ceteris paribus, maka jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut turun, begitu pula sebaliknya.

Kurva penawaran (supply curve) adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan produsen pada berbagai kemungkinan tingkat harga. Hukum penawaran menyatakan bahwa kurva penawaran mempunyai bentuk yang menaik dari kiri bawah ke kanan atas, artinya semakin tinggi harga jual suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ditawarkan di pasar. Hal ini disebabkan karena harga yang lebih tinggi memberikan keuntungan yang lebih tinggi kepada produsen dan cenderung merangsang untuk memproduksi lebih banyak dan menarik produsen-produsen baru (Boediono, 1982:44).

2.3.2 Keseimbangan Pasar

Transaksi pasar terjadi apabila kedua belah pihak di pasar telah mencapai suatu persetujuan mengenai tingkat harga dan volume transaksi tersebut. Sebelum ada persetujuan dari kedua belah pihak, tidak akan terjadi transaksi. Persetujuan ini tercapai bila apa yang dikehendaki pembeli sama dengan apa yang dikehendaki penjual. Secara grafik, persetujuan ini tercapai apabila kurva permintaan berpotongan dengan kurva penawaran. Sebab, hanya pada posisi inilah apa yang dikehendaki pembeli persis sama dengan apa yang dikehendaki penjual. (Gambar 2.2)

P (harga) S P1 A B Pe E P2 C D D O Qe Q (volume) Gambar 2.2

Persetujuan tercapai pada posisi E dengan harga transaksi Pe dan volume transaksi Qe. Transaksi terjadi ketika pembeli membayar kepada penjual dengan harga Pe per unit barang dan penjual menyerahkan sebanyak Qe unit. Posisi ini diberi nama posisi ”keseimbangan pasar” atau equilibrium pasar. Disebut posisi ”keseimbangan” karena pada harga tersebut, jumlah yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah yang ingin dijual produsen, tidak ada kelebihan atau kekurangan.

P1 bukan harga equilibrium karena pada harga tersebut jumlah yang

ditawarkan oleh produsen ke pasar lebih besar daripada jumlah yang diminta konsumen. Kelebihannya adalah AB yang merupakan stok produsen yang tidak bisa terjual. Oleh karena itu akan ada kecenderungan bagi produsen untuk menurunkan harga jualnya. Harga jual turun menyebabkan jumlah barang yang diminta konsumen naik. Harga akan turun dan berhenti sampai ke tingkat Pe karena pada tingkat harga

ini jumlah yang diminta konsumen persis sama dengan jumlah yang ditawarkan produsen (Qe).

Tidak ada kelebihan stok yang tak terjual, tidak ada kecenderungan baik bagi produsen atau konsumen untuk mengubah harga. Pe adalah harga equilibrium dan Qe

adalah volume equilibrium. Bila seandainya harga mula-mula pada P2, maka akan ada

kelebihan permintaan konsumen sebanyak CD, yang tidak terpenuhi karena barang habis. Akibatnya konsumen cenderung menawarkan harga yang lebih tinggi. Ini mengakibatkan penawaran oleh produsen lebih besar, dan seterusnya. Harga akan naik dan berhenti pada Pe.

2.6.3 Pergeseran Permintaan dan Penawaran

Pergeseran kurva permintaan ke kanan berarti adanya kenaikan permintaan akan barang tersebut. Kalau penawaran tidak berubah ini akan mengakibatkan kenaikan harga dan kenaikan jumlah yang terjual/terbeli. Sebaliknya akan terjadi penurunan harga bila ada penurunan permintaan, yaitu pergeseran kurva permintaan ke kiri. (Gambar 2.3) P S P S D D’ D’ D O Q O Q Gambar 2.3

Pergeseran Kurva Permintaan

Penurunan penawaran ditunjukkan oleh pergeseran ke kiri dari kurva penawaran dan ini biasanya mengakibatkan kenaikan harga pasar dan penurunan volume transaksi. Sebaliknya kenaikan penawaran (pergeseran ke kanan dari kurva penawaran) mengakibatkan penurunan harga pasar dan kenaikan volume transaksi. (Gambar 2.4)

P S’ P S D S D S’ O Q O Q Gambar 2.4

Pergesaran Kurva Penawaran

2.6.4 Pengaruh Harga Ekspor Terhadap Volume Ekspor

Menurut Pappas dan Mark Hirschey (1995:95) permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela ataupun yang mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu berdasarkan kondisi tertentu. Dalam membahas permintaan suatu barang, tidak terlepas dari mempelajari tingkah laku konsumen, dimana seorang konsumen senantiasa ingin memaksimalkan kepuasan. Dengan demikian di pasar ada dua kekuatan yaitu produsen dan konsumen, proses selanjutnya melalui mekanisme pasar yaitu tarik-menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran diperoleh harga dan kuantitas yang disepakati. Dari sinilah analisis permintaan sangat penting dalam mengambil keputusan oleh produsen/pengusaha.

Menurut Pappas dan Mark Hirschey (1997:97) fungsi dari permintaan adalah hubungan antara jumlah barang yang diminta (Q) dan variabel-variabel yang mempengaruhinya, sedang kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan

hubungan antara jumlah barang yang diminta dan harga barang yang diminta. Sehingga model matematis fungsi permintaan secara sederhana adalah sebagai berikut:

Qx = f (Px) atau Qx = a - Px

Dengan asumsi variabel-variabel lain dianggap tetap (ceteris paribus), dengan demikian diasumsikan bahwa permintaan terhadap suatu barang hanya dipengaruhi oleh harga barang tersebut. Variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan suatu barang antara lain:

1. Harga barang yang diminta (The Price of Goods X = Px) . Permintaan merupakan fungsi dari harga suatu barang. Apabila harga barang tersebut naik, maka permintaan akan turun. Sebaliknya apabila harga turun, maka permintaan akan naik.

2. Harga barang lain (The Price of Related Goods or Services = Pr). Dengan kondisi:

a. Hubungan barang substitusi. Pengaruh harga barang substitusi terhadap barang tersebut adalah bahwa apabila ada kenaikan harga barang pokok, maka permintaan terhadap barang substitusi naik. Hal ini disebabkan harga barang substitusi lebih mahal dibanding harga barang pokok.

b. Hubungan barang komplementer. Apabila harga barang komplementer turun, maka jumlah permintaan barang komplementer naik, sehingga berakibat permintaan terhadap barang pokok juga naik. Sebaliknya

apabila harga barang komplementer naik, maka jumlah permintaan barang komplementer turun, sehingga berakibat permintaan terhadap barang pokok juga turun.

3. Faktor-faktor lain. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan permintaan suatu barang antara lain adalah faktor eksternal (peraturan pemerintah, kondisi ekonomi suatu negara/daerah, dan lain-lain).

Dari faktor-faktor diatas, maka permintaan suatu barang/jasa dapat dirumuskan dengan formula sebagai berikut:

Qdx = f (Px, Pr, O)

Dimana: Qdx = kuantitas permintaan barang atau jasa

Px = harga dari barang/jasa X

Pr = harga dari barang lain yang berkaitan O = faktor-faktor spesifik/lain

Dari kondisi diatas dapat dijelaskan bahwa permintaan terhadap suatu barang sangat dipengaruhi oleh banyak variabel. Masing-masing variabel akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap permintaan-permintaan suatu barang/jasa. Variabel harga produk akan mempunyai pengaruh negatif terhadap permintaan konsumen. Harga barang lain (substitusi) akan mempunyai pengaruh positif terhadap permintaan konsumen.

Dokumen terkait