• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.5 Harga Nilai Saham

Gambaran harga nilai saham PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

pertanggal 25 Januari 2021 pukul 15:14 WIB sebagai berikut:

Gambar 2.3 Harga Nilai Saham PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. pertanggal 25 Januari 2021 Pukul 15:14 WIB

BAB III

PEMBAHASAN

3. 1 Laporan Keuangan Konsolidasi

Perusahaan yang memiliki banyak perusahaan anak harus membuat laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan ketentuan, prosedur dan standar yang berlaku. Laporan Keuangan Konsolidasi menunjukkan keadaan terkini suatu perusahaan atau pada periode tertentu. Keadaan perusahaan yang dimaksud adalah Modal (Equity), Harta (Asset), dan Hutang (Liability) dalam neraca.

Laporan Keuangan konsolidasi memuat informasi yang penting bagi masyarakat, Investor, pemerintahan, pemegang saham, karyawan dan kreditur untuk mengukur kondisi efisiensi perusahaan, operasional serta dalam mengambil keputusan ekonomi. Adapun tujuan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah memberikan gambaran secara objektif mengenai posisi keuangan secara keseluruhan dari aktivitas perusahaan induk dan anak sehingga bisa dipahami oleh pihak yang berkepentingan seperti kreditur dan investor. Informasi yang dimaksud yaitu:

1. Memberitahukan informasi berupa aset, kewajiban, serta modal yang dimiliki perusahaan.

2. Memberitahukan informasi atas perhitungan dan jenis aktiva dari perusahaan.

3. Memberitahukan informasi atas jenis dan perhitungan biaya yang digunakan perusahaan.

4. Memberitahukan informasi atas perubahan nilai yang terjadi pada pasiva, modal perusahaan dan aktiva.

5. Dan informasi keuangan lainnya.

Analisis diperlukan untuk membantu pengamat dan manajemen dalam mengambil keputusan dalam memahami kelebihan dan kekurangan melalui laporan keuangan konsolidasi. Analisis laporan keuangan konsolidasi ini juga berfungsi bagi investor atau kreditur dalam pengambilan keputusan investasi untuk investasi atau kredit.

Adapun metode atau teknik yang sering ditemukan dalam menganalisa sebuah laporan keuangan konsolidasi yaitu:

1. Analisis perbandingan laporan keuangan konsolidasi 2. Analisis Trend

3. Analisis Persentase per komponen 4. Analisi Sumber dan penggunaan dana 5. Analisis sumber dan penggunaan kas 6. Analisis Rasio

 Analisis Kredit

 Analisis Laba Kotor

 Analisis titik impas (Break even point)

Terdapat beberapa metode dan teknik dalam menganalisa laporan keuangan konsolidasi karena terbatasnya waktu, penulis tertarik menganalisis menggunakan teknik analisis trend, serta analisa perbandingan laporan keuangan konsolidasi pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

3.2 Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam menganalisa laporan keuangan dengan membandingkan lebih dari satu laporan keuangan berfungsi untuk menampilkan perubahan baik kenaikan ataupun penurunan pada setiap periode.

Ada 2 macam teknik yang dapat digunakan dalam menganalisa perbandingan laporan keuangan yaitu :

1. Analisis Vertikal Analisis

vertikal yaitu teknik laporan yang mebandingakan laporan keuangan pada satu periode saja yang dilakukan atas informasi dari perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama.

2. Analisis Horizontal

Yaitu teknik laporan yang membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode dengan kata lain, hasil ini akan menunjukkan progres suatu perusahaan dari periode ke perode lainnya.

3.3 Analisis Trend

Analisis trend berfungsi untuk mengukur potensial kinerja serta tendensi keuangan perusahaan, bagaimana progress suatu perusahaan yang memperlihatkan penurunan ataupun sebaliknya . dalam pengambilan data yang digunakan terdiri atas 2 atau 3 periode dikarenakan jika melebihi dari 3 periode akan mengalami kesulitan ataun kendala dalam melakukan analisis. Hasil analisis biasanya dihitung dalam persentase.

Dalam melakukan analisis trend terlebih dahulu ditentukan tahun dasarnya sebagai pembanding. Rumus untuk mecari indeks yaitu sebagai berikut :

Angka Indeks = Tahun Pembanding

Tahun Dasar x 100%

3.4 Rasio Keuangan Pengertian Rasio Keuangan

Laporan yang berisi informasi dan berkaitan dengan perubahan posisi keuangan, posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu dan berfungsi bagi sejumlah besar pengguna dalam mengambil keputusan. Jika kita ingin mengetahui kinerja suatu perusahaan maka kita membutuhkan alat analisis yang mudah dimengerti dan digunakan.

Walaupun dalam menghitung rasio-rasio keuangan menggunakan operasi perhitungan sederhana, tetapi sebenarnya kegunaanya lebih rumit yang mengacu pada hubungan ekonomis.

Kita tidak dapat menarik kesimpulan yang berarti, dari hasil perhitungan rasio jika tidak membandingkan dengan rasio dari perusahaan lain, atau rasio tententu yang dapat kita jadikan acuan.

Keunggulan dan Kelemahan Rasio Keuangan

Menurut Muizudin dalam penelitiannya “terdapat enam keunggulan rasio keuangan, antara lain :

1. Rasio merupakan angka – angka statistik yang lebih mudah dibaca atau ditafsirkan.

2. Dapat mengetahui posisi perusahaan diantara industri lain.

3. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasai yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci.

4. Menstandarisasi size dari perusahaan

5. Lebih mudah memperbandingkan suatu perusahaan dengan

perusahaan yang lain, atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik.

6. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang”.

Menurut Muizudin selain keunggulan, analisis rasio juga memiliki 4 kelemahan, antara lain

1. Kesulitan dalam melihat rasio yang tepat yang digunakan oleh pemakainya.

2. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan dalam perhitungan rasio.

3. Data yang tidak sinkron menyebabkan kesulitan dalam perhitungan rasio

4. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik standar akuntansi yang dipakai tidak sama”.

Dalam menggunakan rasio keuangan sangat diperlukan prinsip kehati–

hatian, guna untuk mengurangi kelemahan dan meminimalkan risiko kesalahan dari resiko keuangan tersebut.

Pengelompokkaan Rasio Keuangan

Pengelompokkan rasio keuangan merupakan indicator yang penting dalam mengukur kinerja di masa depan, dapat diukur melalui laporan keuangan dan perlu memperhatikan rasio-rasio keuangan, dikarnakan, rasio- rasio keuangan memiliki arti, kegunaan serta tujuan tertentu. Rasio keuangan terdiri :

1. Rasio likuiditas (liquidity ratio)

Berguna untuk mengevaluasi kesanggupan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Rasio Lancar = Aset Lancar

Utang Jangka Pendek x 100%

2. Rasio solvabilitas

Berguna untuk menilai kesanggupan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang

a. Rasio liabilitas terhadap Asset

Rasio Liabilitas Terhadap Asset = Jumlah Liabilitas

x 100%

Jumlah Asset b. Rasio Liabilitas Terhadap Equitas

Rasio Liabilitas Terhadap Equitas = Jumlah Liabilitas x 100%

Jumlah Equitas 3. Rasio Profitabilitas

Rasio yang berfungsi untuk menilai kemampuan perusaaan untuk menghasilkan laba melalui sumber daya yang dimiliki suatu perusahaan tersebut. Menurut Universitas Sumatera Utara 26 Brigham dan Houston “Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang pada hasil – hasil operasi”.

Perusahaan dikatakan berprofit buruk apabila perusahaan tidak mecapai sasaran laba yang telah ditentukan menggunakan total aktivanya. Menurut Silaban dan Siahaan terdapat beberapa Rasio Profitabilitas:

1. Return On Assets (ROA)

Berfungsi untuk melihat sejauh mana tingkat pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. Rasio ini disebut juga ROI (return On Invesment), ROA mencerminkan net Profit bersih setelah pajak, dengan kata lain sebagai alat ukur untuk melihat seberapa banyak tingkat return dari asset yang perusahaan miliki. semakin besar ROA yang diperoleh suatu perusahaan maka perusahaan tersebut efektif dan efisien dalam menggunakan seluruh modal atau total aktivanya. Perusahaan mengharapkan dengan total aktiva yang sama perusahaan

dapat mengahasilkan laba yang lebihbesar. Cara memperoleh ROA yaitu membandingkan total aktiva perusahaan dengan laba setelah pajak maka, semakin semakin rendah persen Return On Asset yang diperoleh suatu perseroan, maka makin buruk pula kinerja perseroam tersbut, Berarti tingkat pengembalian akan semakin rendah begitu pula sebaliknya.

Rasio ini dirumuskan:

ROA = Laba Tahun Berjalan

x 100%

Jumlah Asset 1. Return On Equity (ROE)

Bermanfaat sebagai alat ukur untuk melihat sejauh mana tingkat return terhadap investasi bagi stickholder biasa mengukur dan sejauh mana laba yang didapatkan dengan menggunakan modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

ROE merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri sehingga dapat dianggap sebagai pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemegang saham atas modal yang mereka inverstasikan dalam perusahaan. Jika meningkat ROE yang dihasilkan maka meningkat pula laba yang diterima dikarenakan jika ROE suatu perusahaan naik dengan kata

2. Net Profit Magin (NPM)

NPM berfungsi sebagai alat ukur net profit tiap jumlah persentase maupun total rupiah laba dari setiap rupiah penjualan. Investor juga sering memperhatikan rasio NPM pada saat ingin mengetahui kondisi keuangan.. Hal Tersebut menunjukkan bahwa net profit dengan jumlah rupiah yang dihasilkan dari jumlah penjualan yang diperoleh . Jika Net Profit Margin suatu perusahaan tinggi memperlihatkan kinerja suatu perseroan tersebut semakin membaik sehingga dividen atau profit yang dihasilkan untuk pemegang saham akan meningkatpula.

Net Profit Margin dapat dirumuskan :

NPM = Laba Bersih x 100% Pendapatan

a. Gross Profit Margin.

GPM ( Gross Profit Margin ) digunakan untuk menghitung total rupiah dari laba kotor yang dihasilkan melalui penjualan atau presentase laba dari setiap rupiah penjualan. Maka rasio ini dirumuskan dengan membandingkan laba kotor perusahaan terhadap pendapatan atau penjualan.

3. Rasio pertumbuhan.

Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu perseroan atau perusahaan untuk mempertahankan poisi perekonomian tersbut dimasa pertumbuhan ekonomi .

3.5. Analisa Hasil Penelitian

3.5.1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

A. Analisis Vertikal

Periode 2018

Berdasarkan hasil analisis vertikal pada lampiran 1, pada periode 2018 total aset yang dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah senilai Rp. 34.367.153.000 sebagai tolak ukur. Adapun pos yang memiliki kontribusi yang tinggi yaitu pos aset tetap yang sudah dikurangi oleh penyusutan yaitu sebesar 31% atau Rp 10.741.622.000. Hal itu berarti bahwa angka indeks pada tahun 2015 yaitu 31% dari total aset maka setiap Rp.1.00 aset di investasikan berbentuk aset tetap senilai Rp. 0,31. Sedangkan pos yang memiliki kontribusi paling rendah yaitu piutang bukan usaha pihak berelasi yaitu sebesar Rp.

67.264.000 atau 0.19%.

Adapun jumlah liabilitas serta ekuitas pada tahun 2018 pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yaitu sebesar Rp. 34.367.153.000 sebagai tolak ukur. adapun pos yang memiliki kontribusi yang tinggi yaitu liabilitas pajak tangguhan - neto yaitu sebesar 27% atau Rp. 3.192.966.000. dari total liabilitas. Pada bagian pos ekuitas saldo laba yang belum ditentukan penggunanya adalah pos yang tertinggi membentuk ekuitas adalah senilai 44%

atau Rp. 14.989.629.000 dari

total liabilitas dan ekuitas sedangkan yang terendah yaitu selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan yaitu sebesar 1,27% atau Rp – 438.885.000

Adapun pos-pos yang perlu diawasi adalah pada bagian pos liabilitas jangka pendek serta pos asset lancar. Adapun total aset lancar adalah sebesar Rp.14.121.568.000 atau 41% lebih besar dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek yaitu sebesar Rp 7.235.398.000 atau 21 %. Maka dengan menggunakan asset lancar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. sudah mampu memenuhi kewajiban jangka pendek.

Periode 2019

Berdasarkan hasil analisis vertikal pada lampiran 1, pada periode 2019 total aset yang dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah senilai Rp. 38.709.314.000 sebagai tolak ukur. Adapun pos yang memiliki kontribusi yang tinggi yaitu pos aset tetap yang sudah dikurangi oleh penyusutan yaitu sebesar 29% atau Rp 11.342.412.000. Hal itu berarti bahwa angka indeks pada tahun 2019 yaitu 29% dari total aset maka setiap Rp.1.00 aset di investasikan berbentuk aset tetap senilai Rp. 0,29. Sedangkan pos yang memiliki kontribusi paling rendah yaitu piutang bukan usaha pihak ketiga yaitu sebesar Rp.

22.150.000 atau 0.06%.

Adapun jumlah liabilitas serta ekuitas pada tahun 2019 pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yaitu sebesar Rp. 38.709.314.000 sebagai tolak ukur. adapun pos yang memiliki kontribusi yang tinggi yaitu liabilitas pajak tangguhan - neto yaitu sebesar 28% atau Rp. 3.414.882.000. dari total

pos ekuitas saldo laba yang belum ditentukan penggunanya adalah pos yang tertinggi membentuk ekuitas adalah senilai 48% atau Rp. 18.450.204.000 dari total liabilitas dan ekuitas sedangkan yang terendah yaitu selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan yaitu sebesar 1,42% atau Rp – 550.276.000

Adapun pos-pos yang perlu diawasi adalah pada bagian pos liabilitas jangka pendek serta pos asset lancar. Adapun total aset lancar adalah sebesar Rp.14.121.568.000 atau 41% lebih besar dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek yaitu sebesar Rp 7.235.398.000 atau 21 %. Maka dengan menggunakan asset lancar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. sudah mampu memenuhi kewajiban jangka pendek.

B. Analisis Horizontal

Periode 2018- 2019

Berdasarkan hasil analisis horizontal pada lampiran 2, secara umum berarti laporan keuangan ditahun 2018 dan 2019 mengalami kenaikan trend sebesar Rp

4.342.161. dimana jumlah asset ditahun 2019 senilai Rp 38.709.314. serta 2018 senilai Rp 34.367.153.

Adapun dari sisi jumlah liabilitas dan ekuitas mengalami kenaikan persentase sebesar 6%. Dapat diketahui dari pos jumlah ekuitas pada tahun 2018 sebesar Rp 22.707.150.000 dan ditahun 2019 yaitu sebesar Rp. 26.671.104.000 mengalami kenaikan sebesar Rp. 3.963.954.000 atau dengan kata lain jumlah

Liabililitas, dapat kita perhatikan bahwa liabilitas jangka pendek mengalami penurunan sebesar Rp. 679.039.000 dari tahun sebelumnya. Ditahun 2018 jumlah liabilitas jangka pendek yaitu sebesar Rp. 7.235.398.000 dan ditahun 2019 yaitu sebesar Rp. 6.556.359.000 dengan kata lain jumlah liabilitas jangka pendek mengalami penurunan persentase senilai 6% ditahun sebelumnya.

Adapun jumlah liabilitas jangka panjang pada tahun 2018 senilai Rp 11.660.003.000 sedangkan ditahun 2019 sebesar Rp 12.038.210.000 hal itu menunjukkan bahwa mengalami kenaikan terhadap jumlah liabilitas jangka panjang senilai Rp 378.207.000 serta mengalami kenaikan persentase senilai 2%.

3.5.2 Analisis Trend

Berdasarkan hasil analisis trend pada lampiran 4, maka dapat dianalisis secara umum bahwa total asset yang dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dari tahun 2018 dan 2019 mengalami peningkatan yaitu sebesar 108

%, dan 122%. Adapun jumlah equitas yang dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ditahun 2018 sebesar 112% dan ditahun 2019 sebesar 131%.

Jika ditinjau dari laporan laba rugi, pendapatan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mengalami kenaikan yang cukup memuaskan yaitu ditahun 2018 yaitu sebesar 117% ditahun 2019 sebesar 145% Adapun laba tahun berjalan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mengalami fluktuasi setiap tahunnya

BAB I

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun uraian serta hasil penilitian yang telah dikemukan oleh penulis dapat disimpulkan dari penelitian antara lain :

1. Analisis laporan keuangan merupakan salah satu indikator penting bagi investor, pemegang saham , karyawan untuk mempertimbangkan keadaan suatu perusahaan.

2. Dari hasil analisa horizontal dan vertikal, tiap akun dalam laporan keuangan memiliki kondisi yang baik salah satunya Asset dan Equity setiap tahunnya bertambah. Maka kesimpulan PT Indofood CBP Sukses Makmur menggunakan pembiayaan lebih sering dengan Asset dan Equity daripada pinjaman. Walaupun kemampuan perusahaan melunasi hutang jangka panjang mengalami fluktuasi tiap tahunnya.

3.Analisa Trend pada laporan keuangan konsolidasi mengalami peningkatan yang memuaskan dengan naik sebesar 14%.

4.2 Saran

1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dapat mengoptimalkan efisiensi dan pertimbangan dalam mengambil keputusan ekonomi serta aspek-aspek lainnya sehingga dapat meningkatkan laba.

2. Meningkatkan kualitas produksi supaya mendapatkan kepercayaan penuh

usaha semakin meningkat.

3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. termasuk kedalam perusahaan yang berkembang dengan pesat, kebijakan dalam mengambil keputusan ekonomi merupakan faktor penting bagi seorang investor dalam keputusan membeli saham.

4. Saya menyadari bahwa masih banyak keterbatasan serta kekurang dalam menganalisis laporan keuangan dikarenakan hanya menggunakan beberapa rasio perbandingan. Oleh sebab itu, kepada para peneliti yang menyangkut analisis laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. agar memperbanyak penggunaan rasio keuangan sehingga hasilnya lebih akurat, valid dan berguna

DAFTAR PUSTAKA

https://turboly.com/blog/2019/11/Laporan-Keuangan-Konsolidasi.html

https://www.idnfinancials.com/id/reports/fs/TU9RelB5dkNlWk55alJoNWRQW W9YbU55TnJmNDlqVEk/

Refiansyah, Refita, Analisi Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2015- 2018. Tugas Akhir. Medan:Universitas Sumatera Utara.

PERUSAHAAN PERSEROAN ( PERSERO ) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI

TANGGAL 31 DESEMBER 2018 – 2019 Lampiran I : Analisis Vertikal

2018 2019

Jumlah Persentase Jumlah Persentase ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 4.726.822 14% 8.359.164 22%

Investasi jangka pendek 563.840 2% -

Piutang Usaha

Pihak ketiga – neto 1.117.009 3% 1.065.882 3%

Pihak berelasi 3.011.182 9% 2.983.408 8%

Bukan usaha

Pihak ketiga 75.901 0% 22.150 0%

Pihak berelasi 67.264 0% 60.510 0%

Persediaan – neto 4.001.277 12% 3.840.690 10%

Uang muka dan jaminan 334.441 1% 169.941 0%

Pajak dibayar dimuka 118.152 0% 77.638 0%

Beban dibayar dimuka dan

aset lancar lainnya 105.680 45.542

Total Aset Lancar 14.121.568 41% 16.624.925 43%

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan – neto 562.270 2% 533.188 1%

Investasi jangka panjang 2.705.398 8% 3.890.271 10%

Aset tetap – neto 10.741.622 31% 11.342.412 29%

Beban ditangguhkan – neto 128.010 0% 108.686 0%

Goodwill 1.755.839 5% 1.775.839 5%

Aset tak berwujud – neto 2.136.679 6% 2.011.090 5%

Aset tidak lancar lainnya 2.195.267 6% 2.422.903 6%

Total Aset Tidak Lancar 22.084.389 59% 20.245.585 57%

Total Aset 34.367.153 100% 38.709.314 100%

Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas

Liabilitas Jangka Pendek

Utang bank jangka pendek dan cerukan 862.238 3% 458.108 1%

Utang trust receipts 283.657 1% -

Utang Usaha

Pihak ketiga 2.545.715 7% 2.228.036 6%

Pihak berelasi 410.474 1% 407.397 1%

Bukan usaha

Pihak ketiga 625.406 2% 549.466 1%

Pihak berelasi 124.288 0% 72.755 0%

Beban Akrual 1.701.628 5% 1.841.517 5%

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 229.554 1% 257.254 1%

Utang pajak 204.886 1% 545.825 1%

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 245.011 1% 196.001 1%

Utang pembelian aset tetap 2.541 0% -

Total Liabilitas Jangka Pendek 7.235.398 21% 6.556.359 17%

Liabilitas Jangka Panjang

Utang jangka panjang – setelah dikurangi

bagian yang jauth tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 667.099 2% 1.694.785 4%

Utang jangka panjang lainnya 184.640 1% 7.290 0%

Liabilitas pajak tangguhan – neto 379.900 1% 364.894 1%

Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.192.966 9% 3.414.882 9%

Total liabilitas jangka panjang 4.424.605 13% 5.481.851 14%

Total Liabilitas 11.660.003 34% 12.038.210 31%

Ekuitas

Modal saham – Nilai nominal Rp50 (angka penuh) persaham

Modal dasar – 15.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh

- 11.661.908.000 saham 583.095 2% 583.095 2%

Tambahan modal disetor 5.985.469 17% 5.985.469 15%

Selisih atas perubahan ekuitas entitas anak dan dampak

transaksi dengan kepentingan nonpengendali (438.885) -1% (550.276) -1%

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (13.812) 0% (11.040) 0%

Laba yang belu terealisasi dari aset keuangan

tersedia untuk dijual 473.427 1% 798.386 2%

Saldo laba

Cadangan umum 40.000 0% 45.000 0%

Belum ditentukan penggunaannya 14.989.629 44% 18.450.204 48%

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

Pemilik entitas induk 21.618.923 63% 25.300.838 65%

Kepentingan Nonpengendali 1.088.227 3% 1.370.266 4%

Total Ekuitas 22.707.150 66% 26.671.104 69%

Total Liabilitas dan Ekuitas 34.367.153 100% 38.709.314 100%

Penjualan Neto 38.413.407 100% 42.296.703 100%

Beban Pokok Penjualan 26.147.857 -68% 27.892.690 -66%

Laba Bruto 12.265.550 32% 14.404.013 34%

Beban penjualan dan distribusi (4.429.860) -12% (5.006.244) -12%

Beban umum dan administrasi (2.063.933) -5% (2.119.627) -5%

Penghasilan operasi lain 819.176 2% 434.257 1%

Beban operasi lain (143.012) 0% (312.282) -1%

Bagian penghasilan komprehensif lain dati entitas asosiasi

Laba Usaha 6.447.921 15% 7.400.117 17%

Penghasilan keuangan 312.998 1% 289.408 1%

Beban keuangan (225.568) -1% (161.444) 0%

Pajak final atas penghasilan bunga (58.965) 0% (43.233) 0%

Bagian atas rugi neto entitas asosiasi dan ventura bersama (29.601) 0% (47.876) 0%

Laba sebelum beban pajak penghasilan 6.446.785 17% 7.436.972 18%

Beban pajak penghasilan (1.788.004) -5% (2.076.943) -5%

Laba tahun berjalan 4.658.781

Penghasilan (rugi) komprehensif lain

12% 5.360.029 13%

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi setelah pajak

Laba pengukuran kembali atas liabilitas kerja karyawan 233.446 1% 27.542 0%

dan ventura bersama 1.527 0% 66 0%

Pos yang dapat direklasifikasi ke laba rugi

Laba yang belum terealisasi dari aset keuangan

tersedia untuk dijual 321.557 1% 346.080 1%

selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (8.444) 0% 2.772 0%

Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan 548.086 1% 376.460 1%

Total laba komprehensif tahun berjalan 5.206.867 14% 5.736.489 14%

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 4.575.799 12% 5.038.789 12%

Kepentingan non pengendali 82.982 0% 321.240 1%

Total 4.658.781 12% 5.360.029 13%

Total laba komprehensif periode berjalan yang dapat

diatribusikan kepada

Pemilik entitas induk 5.108.020 13% 5.405.529 13%

Kepentingan nonpengendali 98.847 0% 330.960 1%

Total 5.206.867 14% 5.736.489 14%

Laba Persaham dasar yang dapat di atribusikan

kepada pemilik entitas induk (angka penuh) 392 0% 432 0%

Lampiran II : Analisis Horizontal

2018 2019 Naik

(Turun)

% ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 4.726.822 8.359.164 3.632.342 64

Investasi jangka pendek 563.840 - -563.840

Piutang Usaha

Pihak ketiga – neto 1.117.009 1.065.882 -51.127 49

Pihak berelasi 3.011.182 2.983.408 -27.774 50

Bukan usaha

Pihak ketiga 75.901 22.150 -53.751 23

PERUSAHAAN PERSEROAN ( PERSEROAN ) PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2018-2019

Pihak berelasi 67.264 60.510 -6.754 47

Persediaan – neto 4.001.277 3.840.690 -160.587 49

Uang muka dan jaminan 334.441 169.941 -164.500 34

Pajak dibayar dimuka 118.152 77.638 -40.514 40

Beban dibayar dimuka dan

aset lancar lainnya 105.680 45.542 -60.138 30

Total Aset Lancar 14.121.568 16.624.925 2.503.357 54

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan – neto 562.270 533.188 -29.582 49

Investasi jangka panjang 2.705.398 3.890.271 1.874.873 59

Aset tetap – neto 10.741.622 11.342.412 600.790 51

Beban ditangguhkan – neto 128.010 108.686 -19.324 46

Goodwill 1.755.839 1.775.839 0 50

Aset tak berwujud – neto 2.136.679 2.011.090 -125.589 48

Aset tidak lancar lainnya 2.195.267 2.422.903 227.636 52

Total Aset Tidak Lancar 22.084.389 20.245.585 -1.838.804 48

Total Aset 34.367.153 38.709.314 4.342.161 53

Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas

Liabilitas Jangka Pendek

Utang bank jangka pendek dan cerukan 862.238 458.108 -404.130 35

Utang trust receipts 283.657 - -283.657

Utang Usaha

Pihak ketiga 2.545.715 2.228.036 -317.679 47

Pihak berelasi 410.474 407.397 -3.077 50

Bukan usaha

Pihak ketiga 625.406 549.466 -75.940 47

Pihak berelasi 124.288 72.755 -51.533 37

Beban Akrual 1.701.628 1.841.517 139.889 52

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 229.554 257.254 27.700 53

Utang pajak 204.886 545.825 340.939 73

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 245.011 196.001 49.010 44

Utang pembelian aset tetap 2.541 -

Total Liabilitas Jangka Pendek 7.235.398 6.556.359 -679.039 48

Liabilitas Jangka Panjang

Utang jangka panjang – setelah dikurangi

bagian yang jauth tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 667.099 1.694.785 1.027.686 72

Utang jangka panjang lainnya 184.640 7.290 -177.350 4

Liabilitas pajak tangguhan – neto 379.900 364.894 -15.006 49

Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.192.966 3.414.882 221.916 52

Total liabilitas jangka panjang 4.424.605 5.481.851 1.057.246 55

Total Liabilitas 11.660.003 12.038.210 378.207 51

Ekuitas

Modal saham – Nilai nominal Rp50 (angka penuh) persaham

Modal dasar – 15.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh

- 11.661.908.000 saham 583.095 583.095 0 50

Tambahan modal disetor 5.985.469 5.985.469 0 50

Selisih atas perubahan ekuitas entitas anak dan dampak

transaksi dengan kepentingan nonpengendali (438.885) (550.276) -111.391 56

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (13.812) (11.040) 2.772 44

Laba yang belu terealisasi dari aset keuangan

tersedia untuk dijual 473.427 798.386 324.959 63

Saldo laba

Cadangan umum 40.000 45.000 5.000 53

Belum ditentukan penggunaannya 14.989.629 18.450.204 3.460.575 55

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

Pemilik entitas induk 21.618.923 25.300.838 3.681.915 54

Kepentingan Nonpengendali 1.088.227 1.370.266 282.039 56

Total Ekuitas 22.707.150 26.671.104 3.963.954 54

Total Liabilitas dan Ekuitas 34.367.153 38.709.314 4.342.161 53

Dokumen terkait