• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisis

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi di Home Industri Tahu

Tabel 4.2

Tabel Biaya Overhead Pabrik

No Jenis Biaya Kebutuhan Sehari

1 Biaya listrik Rp. 15.000

2 Biya kantong plastik/kresek Rp. 24.000

3 Biaya kayu bakar Rp. 60.000

Jumlah Rp. 99.000

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi di Home Industri Tahu Mitra

Biasanya saya dan teman-teman itu dalam satu hari bisa mnghabiskan 60kg kacang kedelai yang dari 60kg kacang kedelai bisa menghasilkan 3.300 potong tahu. Kalau untuk harga perkilonya harga kacang kedelai saya kurang tahu yang mengerti Bapak Yaqin.

Berikut perhitungan biaya bahan baku kedelai perpotongnya dengan menggunakan rumus berikut ini :

Biaya rata-rata tertimbang = Total biaya bahan baku sekali produksi Banyaknya kedelai dalam sekali produksi Biaya rata-rata tertimbang = Rp. 390.000

60 kg

= Rp. 6.500

Biaya bahan baku tahu = Bahan baku x harga kedelai Banyak tahu sekali produksi

= 60kg x Rp. 6.500kg 3.300 potong tahu

= Rp. 118,18/ potong tahu

Jadi biaya bahan baku untuk perpotongnya sebesar Rp. 118,18 rupiah

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pada perhitungan biaya tenaga kerja di tahu mitra ini beliau menggunakan sistem borongan, dimana beliau memiliki 6 karyawan tetap dengan rincian 4 karyawan dibagian produksi dan 2 karyawan dibagian pemasaran tahu. Upah tenaga kerja yang dibebankan kepada Bapak Yaqin ini sebesar Rp. 75.000/orangnya. Berikut hasil wawancaranya :

Upah karyawan saya ini sistemnya borongan mbak, tujuannya ya biar lebih murah tapi walaupun borongan saya rasa upahnya

sudah saya sesuaikan dengan upah tenaga kerja yang sudah berlaku di desa ini.

Pendapat yang disampaikan oleh Bapak Yaqin sama halnya dengan Ibu Sugianti selaku bagian keuangan.

Disini pegawai ada 6 mbak semuanya pegawai borongan dan untuk gaji dsini gak ada yang beda semuanya disamaratakan dan pegawai disini saya gaji sesuai dengan upah pegawai borongon di tempat lain. ya menyesuiakan dengan pendapatan di desa sini.

Bapak Toriq selaku pegawai juga mengatakan hal yang serupa, bahwasannya.

Saya kerja disni sudah lama mbak saya disini sebagai pekerja borongan. Tapi meskipun borongan upah saya dsini disesuaikan dengan rata-rata pendapatan pegawai di desa sini dan total pegawai disini ada 6 pegawai 2 pemasaran dan 4 bagian produksi tahu.

Perhitungan tenaga kerja langsung dalam sehari

= 6 karyawan x Rp. 75.000

= Rp. 450.000 x sekali produksi

= Rp. 450.000 : 3.300

= Rp. 136

Pembebanan biaya tenaga kerja untuk tahu perpotong sebesar Rp. 136 c. Biaya Overhead Pabrik

1) Biaya Overhead Tetap

Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang mempengaruhi proses produksi yang secara tidak langsung. Biaya overhead dapat dibebankan menjadi tiga yaitu biaya overhead tetap, biaya overhead variabel dan biaya overhead campuran.

Dimana biaya overhead tetap ini biaya yang jumlah totalnya

(dalam kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan usaha. Berikut adalah biaya overhead tetap yang digunakan oleh Bapak Yaqin:

a) Biaya listrik

Usaha tahu mitra mulai memproduksi tahu setiap harinya dimulai pukul 09.00 pagi hingga jam 15.00 sore jika dihitung setiap harinya tahu mitra beroperasi sebanyak 7 jam dan usaha Bapak Yaqin memerlukan pencahayaan sebanyak 6 lampu. Setiap harinya Bapak Yaqin menganggarkan biaya listrik sebesar Rp. 15.000. Berikut adalah perhitungan biaya listrik:

Tabel 4.3 Biaya Listrik

Jenis biaya Satuan watt Total watt Lokasi usaha

Lampu 6 5 watt 30 watt

Total biaya listrik lokasi usaha 30 watt Rumah

Lampu 8 5 watt 40 watt

Tv 43 inci 50 watt 50 watt

Satu set sound system

10 watt 10 watt

Setrika 250 watt 250 watt

Kulkas 300 watt 300 watt

Total biaya listrik rumah 650 watt Perhitungan biaya listrik lampu 5 watt:

= Listrik lampu

Total listrik lokasi usaha dan rumah

= 5 watt 650 watt

= 0,7 % (Pembulatan)

= 0,7 % x 15.000

= Rp. 105/hari

b) Beban penyusutan

Beban penyusutan yang diambil dari aset perusahaan yang dimiliki oleh Bapak Yaqin (diasumsikan yang masuk beban penyusutan yang jangka waktu manfaatnya 1 tahun ke atas).

Tabel 4.4 Beban Penyusutan

No Keterangan Harga perolehan

1 Mesin giling Rp. 1.500.000

2 Tong perendaman Rp. 50.000

3 Tungku drem pembakaran Rp. 150.000

4 Serok besi Rp. 70.000

5 Pencetakan tahu Rp. 60.000

6 Tampan pemotongan tahu Rp. 42.000 7 Kendaraan bermotor beat Rp. 11.000.000

8 Bangunan Rp. 15.000.000

1) Mesin giling Penyusutan perhari

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 150.000 – 0 12

= Rp. 12.500 30 hari

= Rp. 416/hari 2) Tong perendaman

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 50.000 – 0 12

= Rp. 4.166 30 hari

= Rp. 138,8/hari

3) Tungku drem pembakaran

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 75.000 – 0 12

= Rp. 6.250 30 hari

= Rp. 208,3/hari 4) Serok besi

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 23.333 – 0 12

= Rp. 1.944 30 hari

= Rp. 64,8/hari 5) Pencetakan tahu

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 12.000 – 0 12

= Rp. 1.000 30 hari

= Rp. 33,3/hari

6) Tampan pemotongan tahu

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 8.400 – 0 12

= Rp. 700 30 hari

= Rp. 23,3/hari

7) Kendaraan

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 1.100.000 – 0 12

= Rp. 91.666 30 hari

= Rp. 3.055/hari 8) Bangunan

= Nilai perolehan – nilai sisa Umur ekonomis

= Rp. 1.000.000 – 0 12

= Rp. 83.333 30 hari

= Rp. 2.777/hari

Sususan data di atas yaitu :

1) Mesin giling Rp. 416/hari

2) Tong perendaman Rp. 138,8/hari 3) Tungku drem pembakaran Rp. 208,3/hari

4) Serok besi Rp. 64,8/hari

5) Pencetakan tahu Rp. 33,3/hari 6) Tampan pemotongan tahu Rp. 23,3/hari

7) Kendaraan Rp. 3.055/hari

8) Bangunan Rp. 2.777/hari

Total Rp. 890,332/hari

Dari data di atas dapat di ketahui beban penyusutan selama perharinya sebesar Rp. 890,332 Sehingga total biaya penyusutan yang dibebankan terhadap perpotong tahu sebesar Rp. 0,26

c) Biaya perlengkapan

Bapak Yaqin memproduksi tahu juga menggunakan beberapa peralatan dan perlengkapan. Berikut perhitungannya yaitu :

(1) Kain saring

Kain saring ini digunakan dalam tahap pemerasan dan tahap pencetakan, sehingga dalam produksi tahu Bapak Yaqin memerlukan tiga kain saring yang berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Kain saring yang bejumlah tiga kain ini akan diganti setiap 5 bulan sekali supaya manfaat yang diberikan dari kain ini lebih optimal. Biaya pembelian dari kain 1,5 meter ini seharga Rp. 25.000/kain. Berikut perhitungan menurut penulis :

Perhitungan biaya kain

= Harga beli kain Pergantian kain saring

= Rp. 25.000 5 bulan

= Rp. 5.000

= Rp. 5.000 30 hari

= Rp. 166,6/hari

= Rp. 166,6

3.300 potongan tahu

= Rp. 0,05 biaya kain perpotong tahu

= Rp. 0,15 untuk pembebanan ketiga kain saring terhadap tahu perpotongnya.

(2) Biaya ember millenium

Tahu mitra setiap harinya memproduksi 3.300 potong tahu yang dimasukkan ke dalam ember millenium sebanyak 6 ember yang berisi 275/embernya. Ember yang digunakan oleh Bapak Yaqin akan diganti dua tahun sekali agar kebersihan tetap terjaga.

Perhitungan ember

= Harga ember

Produksi tahu perhari

= Rp. 150.000 3.300

= Rp. 45,45

= Rp. 45,45 x 6 ember

= Rp. 272

Jadi untuk perhitungan total biaya ember yang dibebankan kepada harga pokok produksi sebesar Rp. 272.

(3) Biaya ember plastik

Tahu mitra Bapak Yaqin selain menggunakan ember millenium beliau juga menggunakan ember plastik,

dimana pemakaiaannya diselang seling antara 6 ember millenium dan 6 ember plastik. Berikut perhitungannya : Perhitungan ember

= Harga ember

Produksi tahu perhari

= Rp. 110.000 3.300

= Rp. 33,33

= Rp. 33,33 x 6

= Rp. 199

Jadi untuk perhitungan total biaya ember yang dibebankan kepada harga pokok produksi sebesar Rp. 199.

Total keseluruhan dari biaya perlengkapan yaitu Rp.

471,15.

d) Biaya perawatan mesin (1) Biaya oli

Dalam biaya perawatan mesin ini Bapak Yaqin selaku pemilik tahu mitra selalu mengontrol mesin giling agar diganti olinya 2 bulan sekali. Tujuannya agar mesin selalu awet dan hasil dari penggilingan tetap terjaga.

Namun penggantian biaya oli ini dilakukan dua bulan sekali maka Bapak Yaqin tidak membebankan biaya ini ke HPP, melainkan biasanya diambilkan dari uang pribadi miliknya apabila mesin sudah waktunya perawatan.

Perhitungannya =Rp.45.000 : 2 bulan

= Rp. 22.500 perbulan

Pembebanan terhadap HPP tahu perpotong sebesar Rp. 6,81 (2) Biaya solar

Solar digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel. Solar yang digunakan perharinya rata-rata sebanyak 4 liter dengan bahan kedelai sebanyak 60kg. Satu liter solar seharga Rp 5.000 jadi biaya yang dikeluarkan selama sekali produksi yaitu :

Perhitungan solar perhari = 4 liter x Rp. 5.000

= Rp. 20.000

=Rp. 6,06 biaya solar/potong tahu.

Jadi total biaya perawatan mesin sebesar Rp. 12,8 perpotong tahu.

Total keseluruhan dari biaya perawatan mesin sebesar Rp. 19,6.

e) Biaya transportasi

Transportasi yang digunakan pada tahu ini menggunakan 2 kendaraan motor beat yang digunakan untuk memasarkan hasil produksi tahu di pasar Tanjung dan di pasar Junot Kabupaten Jember. Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan oleh penulis kemarin bahwasannya biaya bakar bakar

(bensin) pada 2 motor ini sebanyak Rp. 16.000 dengan harga perliternya Rp. 8.000. Adapun perhitungannya yaitu :

Biaya bahan bakar

= Biaya bahan bakar perhari Total produksi tahu perhari

= Rp. 16.000 3.300

= Rp. 4,84

Jadi biaya bahan bakar yang dikeluarkan Bapak Yaqin perharinya sebesar Rp. 4,84/tahu.

2) Biaya overhead variabel

Biaya overhead variabel yaitu biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya akan berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya overhead variabel ini antara lain yaitu :

a) Biaya kayu bakar

Kayu bakar ini digunakan ketika kedelai selesai digiling sehingga nantinya akan menghasilkan sari-sari kedelai.

Perebusan yang dilakukan di tahu mitra memiliki takaran dimana sekali merebus itu satu tong dan satu tongnya berisi 12 kg kedelai selama 20 menit dengan siraman tiga kali siram sekali mendidih. Dalam sehari biaya kayu bakar yang diperlukan sebesar Rp. 75.000. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Yaqin.

Perhitungan biaya kayu bakar

= Biaya kayu bakar perhari Banyak tahu perhari

= Rp. 75.000 3.300

= Rp. 22,7 per tahu

Jadi biaya kayu bakar untuk per tahunya selama sekali produksi sebesar Rp. 22,7.

b) Biaya kantong plastik

Bapak yaqin dalam menjualkan hasil produksinya yaitu tahu kepada konsumen tetapnya membutuhkan kantong plastik berukuran 15 dengan satu pack berisi 100 kantong plastik.

Kenapa Bapak Yaqin menyediakan kantong plastik karena setiap konsumen yang datang untuk membeli tahu hampir semua konsumen tidak membawa kantong plastik. Dalam satu hari Bapak Yaqin bisa menghabiskan satu pack kantong plastik.

Perhitungan biaya kantong plastik

= Harga kantong plastik x 1 pack

= Rp. 12.000 x 1

= Rp. 12.000

= Rp. 12.000 : 3.300

= Rp. 3,63 pembebanan biaya produksi kantong plastik per potong tahu.

Tabel perhitungan biaya overhead pabrik produksi tahu Bapak Yaqin :

Tabel 4.5

Biaya Kantong Plastik

No Keterangan Nominal Total 1 BOP Tetap

2 Biaya listrik 105/unit 3 Biaya

penyusutan

0,26/unit 4 Biaya

perlengkapan

199/unit 5 Biaya perawatan

mesin

12,8/unit 6 Biaya

transportasi

4,84/unit

Jumlah 321,9/unit

1 BOP Variabel

2 Biaya kayu bakar 22,7/unit 3 Biaya kantong

plastic

3,63/unit

Jumlah 26,33/unit

Total biaya overhead pabrik tahu 348,23/unit

3. Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode full costing Tabel 4.6

Perhitungan HPP Menggunakan Metode Full Costing Perhitungan metode full costing (per potong tahu)

Biaya bahan baku Rp. 118,18

Biaya tenaga kerja langsung Rp. 136

Biaya overhead pabrik BOP TETAP

Biaya listrik Rp. 105

Biaya penyusutan Rp. 0,26

Biaya perlengkapan Rp. 199

Biaya perawatan mesin Rp. 12,8

Biaya transportasi Rp. 4,84

BOP VARIABEL

Biaya kayu bakar Rp. 22,7

Biaya kantong plastic Rp. 3,63 Harga pokok produksi per potong

tahu

Rp. 881,36 Jumlah produksi tahu dalam sekali

produksi

3.300

C. Pembahasan Temuan

Berdasarkan hasil penyajian data dari peneliti yang melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi serta analisis yang telah dilakukan berdasarkan fokus masalah yang telah dirumuskan, maka disini akan dikemukakan berbagai temuan dilapangan, berdasarkan hasil data yang diperoleh dilapangan selama penelitian yaitu di tahu mitra milik Bapak Yaqin di desa Sempusari Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember yang nantinya akan di komunikasikan dengan teori-teori yang dijadikan landasan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun rincian dari pembahasannya yaitu sebagai berikut:

1. Praktek Perhitungan Harga Pokok Produksi di Home Industri Tahu Mitra

Tahu mitra dapat diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya lain-lainnya. Biaya lain-lain yang dimaksud disini yaitu seperti biaya kantong plastik. Perhitungan harga pokok produksi menurut metode perhitungan tahu mitra dirasa kurang tepat, dikarenakan pihak usaha tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Hasil dari penelitian di tahu mitra bahwa harga pokok produksi dari perpotong tahu sebesar Rp 200 dengan harga jual sebesar Rp 350 per potong tahu.

Sesuai dengan teori bahwasannya perhitungan HPP yang benar pada umumnya terdiri dari tiga elemen dimana ada biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Menentukan HPP pada perusahaan manufaktur sedikit lebih berbeda dengan perusahaan jasa.

Dimana perhitungan yang telah dilakukan pemilik tahu mitra di atas masih kurang akurat dikarenakan pemilik tahu mitra tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik, maka itu laba yang nantinya diterima oleh pemilik tahu mitra masih tergolong lebih rendah. Perusahaan manufaktur untuk memproduksi sendiri barang dagangannya diperlukan yang namanya bahan baku. Bahan baku ini dijadikan sebagai modal utama untuk menghitung harga pokok penjualan saat pertama kalinya. Pihak usaha harus menentukan berapa banyak bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi suatu barang. Untuk menentukannya dapat dilihat dari berapa banyak bahan baku yang masih tersisa di akhir periode setelah saldo awal periode ditambah dengan pembelian yang ada selama periode tersebut berlangsung.

Kemudian dalam memperhitungkan HPP juga terdapat adanya biaya tenaga kerja, dimana biaya tenaga kerja ini harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia. Jadi, biaya tenaga kerja itu juga penting untuk dihitung selain itu ada biaya overhead pabrik dimana di dalam BOP ini terdapat biaya bahan penolong, biaya reparasi, biaya tenaga kerja tidak langsung.71

71Mulyadi, 194.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi di Home Industri Tahu Mitra dengan Menggunakan Metode Full Costing

Peneliti melakukan perhitungan ulang terhadap harga pokok produksi berdasarkan metode full costing di tahu mitra peneliti memperhitungkan semua unsur biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi tahu yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya listrik, beban penyusutan serta biaya perlengkapan dll. Hasil dari penelitian di tahu mitra bahwa perhitungan harga pokok produksi per potong tahu sebesar Rp 881,36 berdasarkan metode full costing.

Perhitungan HPP menggunakan metode full costing di atas telah sesuai dengan teori yang telah ditemukan oleh peneliti yang bahwasannya dalam menentukan harga jual menggunakan metode full costing maka hasil yang diperoleh akan lebih besar. Dikarenakan hasil yang diperoleh dihitung secara lebih rinci baik dari BOP variabel maupun BOP tetapnya.72 Kesimpulannya apabila kita menggunakan perhitungan HPP dan menggunakan metode full costing yang sesuai dengan kaedah akuntansi, maka hasil yang diperoleh relatif lebih besar. Maka dari itu alangkah baiknya kita disarankan untuk menggunakan perhitungan laba yang sesuai, karena perolehan laba yang benar akan berakibat dengan ketahanan usaha yang kita lakukan untuk dapat bersaing dengan home industri yang lain baik dari kualitas maupun harga jualnya.

72Ibid, 18.

Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tahu mitra milik Bapak Yaqin dapat diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya lain-lainnya. Biaya lain-lain yang dimaksud disini yaitu seperti biaya kantong plastik. Perhitungan harga pokok produksi menurut metode perhitungan tahu mitra dirasa kurang tepat, dikarenakan pihak usaha tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Hasil dari penelitian di tahu mitra bahwa harga pokok produksi dari perpotong tahu sebesar Rp 200 dengan harga jual sebesar Rp 350 per potong tahu.

2. Peneliti melakukan perhitungan ulang terhadap harga pokok produksi berdasarkan metode full costing di tahu mitra. Peneliti memperhitungkan semua unsur biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi tahu yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya listrik, beban penyusutan serta biaya perlengkapan dll. Hasil dari penelitian di tahu mitra bahwa perhitungan harga pokok produksi per potong tahu sebesar Rp 881,36 berdasarkan metode full costing.

B. Saran-Saran

1. Pemilik tahu mitra khususnya Bapak Yaqin diharapkan untuk kedepannya lebih berhati-hati lagi dalam memperhitungkan semua biaya-biaya yang berkaitan dengan operasional usaha dan lebih berhati-hati lagi dalam memperhitungan semua unsur-unsur BOP, agar tahu mitra itu sendiri kedepannya semakin maju serta pendapatan dari harga jualnya bisa lebih tinggi. Apabila kita tidak berhati-hati dalam memperhitungkan biaya-biaya tersebut, bisa jadi Bapak Yaqin selama ini menjual semua hasil produksinya dijual secara rugi tanpa disadari atau tidak sesuai dengan kaedah akuntansi. Dengan adanya perhitungan yang benar dan akurat maka nantinya akan sangat berpengaruh dengan perkembangan usaha tahu mitra kedepannya, yang pasti akan tetap mempertahankan kualitas hasil produksinya.

2. Peneliti dapat melakukan penelitian di objek lain yang lebih mempunyai permasalahan yang kompleks dan lebih banyak macam produksi yang diminati oleh masyarakat.

3. Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan dapat menggunakan metode yang lain seperti menggunakan metode variable costing dalam menentukan harga pokok produksi, sehingga dapat dijadikan alternative sebagai referensi tambahan.

4. Peneliti selanjutnya juga diharapkan waktu penelitiannya bisa lebih lama dari beberapa bulan sebelumnya bahkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga data yang diperoleh tidak hanya sekali produksi saja.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro Raras, pipit. 2018. Analisis Diferensial Menjual atau Memproses Lebih Lanjut dan Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Berdasarkan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Sumber Rejeki. Skripsi: Universitas Jember.

Anis Wuryansari. 2016. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual.

Universitas Sanata Dharma: Fakultas Ekonomi.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asep Saeful Falah. 2018. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Dengan Metode Full Costing Dan Variable Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga jual (Stie Latifah Mubarokiyah: Ekonomi dan Bisnis).

Azmi, Zul. 2018. Jurnal Memahami Penelitian Kualitatif Dalam Akuntansi.

Universitas: Sumatera Utara.

Bustami Nurlela, Bastian. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bustami Nurlela, Bastian. 2010. Akuntansi biaya Edisi ke-2. Jakarta: Mitra Wacana Medi.

Dachnial Lubis, Hadibroto dkk. 1991. Dasar-dasar Akuntansi. Jakarta: LP3ES.

Dwi Cahyaningrum, Ayu. 2015. Analisis Penentuan dan Pelaporan Harga Pokok Produksi Produk AF Bakery Berdasarkan Metode Full Costing Dengan Menggunakan Aplikasi Excel Pada UMKM “Studi Kasus Pada AF Bakery Jember. Skripsi: Universitas Jember.

Endra Setiyaningsih. 2015. Analisis Penerapan Metode Full Costing Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Penetapan Harga Jual.

Universitas Dian Nuswantoro: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Fauzia, Safira. 2017. Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Produk Rengginang Berdasarkan Metode Full Costing (Studi kasus pada UMKM firma). Skripsi: Universitas Jember.

Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Surakarta: Mediatama.

Hubberman, Miles. 2009. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.

IAIN. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Press.

Ibrahim, Irham. 2017. Analisis Biaya Produksi Budidaya Ikan Hias di Desa Sumberlesung Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Jember.

Ina Novitasari Dewi, Diana. 2017. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi AMDK Nurja Water di CV Cahya Baru Bondowoso. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Jember.

Kartadinata, Abas. 2000. Akuntansi dan Analisis Biaya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kartadinata, Abas. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Kasiran, Moh. 2010. Metodologi Penelitian (Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian). Malang: UIN MALIKI PRESS.

Moleong. Kualitatif.

Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Yogyakarta: STIM YKPN.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi ke-4. Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi. 2016. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIM YKPN.

Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba empat.

Nugroho, Bayu. 2018. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jamu dengan Menggunakan Metode Full Costing (Studi Kasus di Usaha Mikro Jamu Bu Tini Yogyakarta). Skripsi: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusun, Tim. 2015. Pedoman Karya Ilmiah. Jember: IAIN Press.

Purnama, Dian. 2017. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual Melalui Metode Cost Plus Pricing dengan Pendekatan Full Costing (Studi Pada PT. Prima Istiqamah Sejahtera di Makassar). Skripsi:

Uin Alauddin Makassar.

Rizky Putra Mas’ud, Alfan. 2016. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Asphalt Hotmix Dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus Pada PT. Sunan Muria). Skripsi: Universitas Jember.

Sarifillah, Nur. 2019. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahu Bapak Paiman. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Siregar, Baldric dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi ke-2. Yogyakarta: Salemba empat.

Solekhah, Fitri. 2018. Analisis Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan Jagung di Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Skripsi: Universitas Lampung.

Sudjana, Nana dkk. 1989. Penelitian dan Penilaian. Bandung: Sinar Baru.

Supriyono. 2011. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: BPFE.

Supriyono. 2013. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta.

Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya Edisi-1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yadhalubi, Ila. 2006. Aplikasi Manajemen Koperasi di KP-RI Universitas Jember.

Skripsi: IAIN Jember.

http://surabaya.tribunnews.com/2013/05/31/jumlah-umkm-di-jatim-mencapai-68-juta

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-perbedaan-umkm-perkembangannya-di-indonesia/

Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Berdasarkan Metode Full Costing di Home Industri Tahu Mitra Jember

Produksi Baku

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya

Overhead Pabrik

a. Pemilik Home Industri Tahu Mitra Yaitu Bapak Yaqin b. Keuangan Home

Industri Tahu Mitra Yaitu Ibu Sugianti

c. Karyawan Home Industri Tahu Mitra Yaitu Bapak Samsul dan Bapak Toriq 2. Sumber Data

Sekunder

a. Dokumentasi b. Laporan Hasil

Wawancara c. Internet

Pendekatan Kualitatif dengan Jenis Penelitian Deskriptif 2. Lokasi : Home Industri Tahu

Mitra Bapak Yaqin di jl Lumba-Lumba no.9 Kec.

Kaliwates, Kab. Jember 3. Subyek Penelitian

Menggunakan Metode Purposive

4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

b. Wawancara c. Dokumentasi 5. Teknik Analisis Data

Menggunakan Analisis Deskriptif

6. Teknik Keabsahan Data Menggunakan Teknik Trianggulasi Sumber

Penetapan Harga Pokok Produksi di Home Industri Tahu Mitra?

2. Berapa HPP dengan

Menggunakan Metode Full Costing di Home Industri Tahu Mitra?

1. B e r a p

Dokumen terkait