• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARGA SATUAN PEKERJAAN

Dalam dokumen BAB II DASAR TEORI (7) (Halaman 34-39)

REKAPITULASI

Gambar 2.14 Tahap penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) Sumber: Ervianto, 2007

2.9.1 Biaya Pelaksanaan

Dalam suatu pelaksanaan kegiatan ada 2 (dua) jenis biaya yang harus perhitungkan yaitu :

1.Biaya langsung, terdiri dari : Alat,Bahan, Tenaga kerja.

2.Biaya tidak langsung, terdiri dari : Pajak, Overhead, Keuntungan.

Perhitungan biaya langsung dapat dibuat dengan cara mengalikan kwantitas suatu pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.

Harga satuan pekerjaan didapat dari (3) tiga komponen, yaitu harga satuan upah, bahan, dan peralatan.

Perkiraan biaya proyek dibuat jumlah dalam setiap bab mata pembayaran yang itemnya sama dengan rincian item pada daftar kwantitas. Komponen biaya tidak langsung, perhitungannya dapat dimasukan dalam perhitungan biaya langsung secara bersamaan atau setelah perhitungan biaya langsung diperoleh. 2.9.2 Analisis Harga Satuan

Analisa harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja atau harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi berdasarkan perhitungan analisis.. Analisis disini adalah ketentuan umum yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Dalam Analisis Satuan Komponen, telah ditetapkan koefisien (indeks) jumlah tenaga kerja, bahan dan alat untuk satu satuan pekerjaan.

1. Bahan

Bahan yang diperhitungkan ada 2 macam yaitu : Harga satuan bahan dasar dan Harga satuan bahan olahan :

1) Harga satuan bahan dasar (batu, pasir, dan lain-lain)

Untuk bahan dasar, biasanya diberi keterangan sumber bahan tersebut misalnya bahan diambil harga di quarry (batu kali, pasir, dan lain-lain) atau bahan diambil di pabrik atau gudang grosir (semen, aspal, besi, dan sebagainya). Data harga satuan bahan dasar yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu yang bersangkutan

b) Harga kontrak untuk barang/pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi

c) Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan media cetak lainnya

d) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah.

e) Data lain yang dapat digunakan.

2) Harga satuan bahan olahan ( agregat kasar dan agregat halus)

Bahan olahan biasanya diberi keterangan tempat bahan tersebut diolah (di base camp, di UPCA terdekat).

Analisa perhitungan bahan olahan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Masukan

a) Jarak Quarry (bila bahan dasar diambil dari quarry)

Jarak yang diperhitungkan sebagai jarak angkut adalah dari sumber bahan (quarry) ke lokasi dimana alat pemecah batu berada.

b) Harga satuan bahan dasarYaitu harga satuan dasar batu kali berupa data otentik yang tersedia.

c) Harga satuan dasar alat yaitu Merupakan biaya sewa peralatan per satu satuan waktu yang merupakan keluaran dari analisa Harga Satuan Dasar Alat.

d) Harga satuan dasar tenaga kerjaYaitu Harga Satuan dasar tenaga kerja berupa data otentik yang tersedia.

e) Kapasitas alat yaitu Merupakan kapasitas alat pemecah batu (stone crusher) dan wheel Loader

f) Faktor efisiensi produksi alat Yaitu faktor efisiensi kerja dari alat yang digunakan

g) Faktor Kehilangan Material Yaitu faktor untuk memperhitungkan material yang tercecer saat diolah.

b. Proses

Perhitungan bahan olahan dilakukan meliputi :

a) Biaya kerja alat dalam memproduksi yang bersangkutan, berdasarkan waktu yang dibuthkan alat tersebut dan biaya sewa alatnya.

b) Biaya kebutuhan bahan dasar (batu kali dan pasir) yang diperlukan c) Perhitungan tenaga kerja yang diperlukan

d) Biaya kerja alat dalam proses pencampuran (blending) c. Keluaran

Proses perhitungan di atas akan menghasilkan Harga Satuan Dasar Bahan untuk agregat kasar dan halus.

Harga satuan dasar bahan ini merupakan masukan (input) dalam proses perhitungan analisa harga satuan.

2. Alat a) Masukan

Masukan yang diperlukan dalam perhitungan harga sewa alat (biaya sewa alat per satuan waktu) antara lain:

1) Asumsi

a) Alat yang diperhitungkan merupakan alat baru b) Biaya pemeliharaan alat baru adalah minimum 2) Jenis alat

Jenis alat yang dimaksud misalnya Wheel Loader, Track Loader, Asphalt Mixing Plant, dan sebagainya.

Kapasitas alat yang dimaksud misalnya kapasitas Bucket Wheel Loader 1,30 M3, AMP 50 Ton/Jam, dan sebagainya.

4) Umur ekonomis alat

Umur Ekonomis (Economic Life Years) alat dalam tahun yang lamanya tergantung dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatnya. 5) Jam kerja alat per tahun

Adalah jumlah jam kerja alat dalam satu tahun 6) Harga pokok alat

Adalah pembelian alat setempat :

a) Bila pengadaan alat tidak melalui dealer, yang dimaksud harga setempat adalah harga dari CIF ditambah handling cost (biaya masuk, biaya incliring sewa gudang, ongkos angkut, dll) sampai ke gudang pembeli. b) Bila membeli setempat artinya lewat dealer/agen adalah harga sampai ke

gudang pembeli. 7) Nilai sisa alat

Nilai sisa (salvage value) yaitu nilai/harga dari peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhir. Biasanya nilai ini diambil 10 % dari initial cost (harga pokok alat setempat).

8) Tingkat suku bunga pinjaman

Merupakan tingkat suku bunga Bank untuk investasi yang berlaku pada tahun pembelian alat yang bersangkutan.

9) Tenaga mesin

Merupakan kapasitas mesin penggerak dalam Horse-Power (HP) 10) Harga satuan dasar tenaga kerja

Upah tenaga kerja di dalam biaya operasi biasanya dibedakan antara upah untuk operator/driver dan upah pembantu operator.

11)Harga satuan dasar bahan

Harga satuan dasar bahan di dalam biaya operasi berupa bahan bakar dan minyak pelumas.

b) Proses

Harga satuan dasar alat terdiri dari :

2) Biaya operasi dan pemeliharaan ( Direct Operational and Maintenance Cost )

c) Keluaran

Keluaran harga satuan dasar alat adalah Harga Satuan Dasar Alat yang meliputi biaya pasti, biaya operasi & pemeliharaan dan biaya operatornya.Keluaran Harga Satuan Dasar Alat ini selanjutnya merupakan masukan untuk proses analisa harga satuan pekerjaan.

3. Tenaga Kerja

1) Hari orang standar (Standard Man Day)

Yang dimaksud dengan pekerja standar di sini adalah pekerja terampil yang biasa mengerjakan satu macam pekerjaan seperti pekerja galian, pekerja pengaspalan, pekerja pasangan batu, pekerja las dan lain sebagainya.

Dalam sistem pengupahan digunakan satu satuan upah berupa orang hari standar (Standard Man Day) yang disingkat dengan HO atau MD, yaitu sama dengan upah pekerjaan dalam 1 hari kerja (8 jam kerja termasuk 1 jam istirahat).

2) Orang Standar (Standard Man Hour) Di dalam standar hari orang yang dimaksud satu hari kerja adalah 8 jam terdiri dari 7 jam kerja (efektif) dan 1 jam istirahat.Apabila perhitungan upah dinyatakan dengan jam orang, maka jam orang dihitung sebagai berikut :

Upah jam orang = upah orang hari

3) Resume

Resume yang diperoleh berupa Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja. Data harga satuan dasar tenaga kerja yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan adalah sebagai berikut:

a. Harga pasar setempat pada waktu yang bersangkutan.

b. Harga kontrak untuk barang pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi.

c. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan media cetak lainnya.

d. Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agentunggal.

e. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah.

Dalam dokumen BAB II DASAR TEORI (7) (Halaman 34-39)

Dokumen terkait