Harm reduction adalah suatu kebijakan atau program yang ditujukan untuk menurunkan konsekuensi kesehatan, sosial dan ekonomi yang merugikan akibat penggunaan zat adiktif tanpa kewajiban abstinensia dari penggunaan zat. Di Indonesia, pendekatan konsep harm reduction masih kontroversial karena belum dapat diterima masyarakat luas. Namun transmisi HIV/ AIDS, hepatitis dan TB pulmonum di kalangan IDUs cukup
memprihatinkan akhir-akhir ini. Karakteristik utama prinsip-prinsip harm reduction adalah: pragmatis (memandang sesuatu berdasarkan azas manfaatnya saja), nilai-nilai humanistik, hanya berfokus pada masalah harms, penyeimbangan pengeluaran dan keuntungan, serta memprioritaskan sasaran antara.
Syringe Exchange Program, availabilitas jarum suntik: tersedianya tempat penukaran jarum suntik bekas dengan yang steril atau tersedianya jarum suntik tanpa penukaran
me-rupakan beberapa bentuk pendekatan harm reduction. Di be-berapa negara telah lama dilakukan, seperti di Geneva, Zurich, Amsterdam dan di banyak tempat di Amerika. DiJakarta dan Denpasar telah diselenggarakan projek percontohan sejak beberapa tahun yang lalu. Methadone Maintenance Treatment Program: sejak Tahun 60an di Amerika, dikembangkan MMTP sebagai suatu cara untuk mengurangi angka kriminalitas, sosialisasi dan in-feksi HIV/AIDS. Di Nederland, MMTP mempunyai tiga tujuan yaitu: membangun kontak dengan pengguna heroin, men-stabilisasi pengguna heroin, melakukan detoksifikasi dan meng-hentikan kebiasaannya. Dengan MMTP, kebiasaan menyuntik diubah menjadi penggunaan metadon oral. Di Australia, Eropa danUnited Kingdom, metadon dapat diperoleh melalui dokter terlatih yang bekerja di klinik-klinik terbatas atau melalui bus yang disediakan. Beberapa sebutan untuk MMTP antara lain: opioid replacement therapy ; opioid substitution therapy.
Education, Outreach Program and Bleach Kits: suatu program edukasi membersihkan jarum suntik yang sudah di-pakai dengan menyediakan detergen untuk mensuci-hamakan
jarum bekas.
Tolerance Areas: adalah suatu tempat di mana seseorang diperkenankan untuk melakukan kebiasaan menggunakan heroin melalui suntikan tanpa mendapat hukuman. Cara tersebut memerlukan koordinasi yang ketat. Di banyak negara angka transmisi HIV menunjukkan penurunan tajam berkait dengan cara ini.
Tempat-tempat tersebut antara lain: shooting gallery dan injection rooms (Bern, Basel), tolerance zones (Geneva), platform zero (Rotterdam) yang diawasi oleh polisi, Narcosala (Madrid), Needle Park (Zurich) dan banyak tempat lain di Eropa dan Amerika.
Kawasan Bebas Asap Rokok: merupakan lokasi atau gedung-gedung di mana orang tidak diperkenankan merokok. Ruangan-ruangan tersebut senantiasa disterilkan dari asap rokok sehingga menghindarkan second-hand smokers (meng-inhalasi asap rokok orang lain). Cara ini telah dijalankan di banyak tempat di Jakarta (gedung-gedung, mal dan restoran).
Amfetamin
Amfetamin adalah satu jenis narkoba yang dibuat secara sintetis dan kini terkenal di wilayah Asia Tenggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun coklat, atau bubuk putih kristal kecil. Cara yang paling umum dalam menggunakan amfetamin adalah dihirup melalui tabung. Zat tersebut mempunyai mempunyai beberapa nama lain: shabu, SS, ubas, ice, dan lain-lain.
Stimulan seperti amfetamin memengaruhi sistem saraf pusat dengan mempercepat kinerja beberapa zat yang ada di otak. Beberapa stimulan lain termasuk kafein dan kokain.
Dampak Langsung dari Amfetamin
• Pengurangan nafsu makan.
• Peningkatan ritme pernafasan.
• Pembesaran pupil mata.
• Perasaan nyaman; meningkatnya kepercayaan diri dan tenaga.
• Insomnia.
• Hiperaktivitas dan banyak berbicara.
• Mudah panik.
• Lekas marah dan agresif.
Dampak Jangka Panjang dari Amfetamin
• Pengurangan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
• Pecandu berat, cenderung menderita kekurangan gizi.
• Gila amfetamin. Hal ini termasuk berkhayal, halusinasi dan perilaku ganjil.
• Harus menggunakan zat lain untuk menghadapai efek-efek yang ditimbulkan.
• Ketergantungan, tubuh pengguna beradaptasi dengan zat tersebut.
Bahaya dan efek lainnya Toleransi dan ketergantungan
Toleransi amfetamin berarti pengguna harus mengkonsumsi dosis yang lebih besar dan lebih banyak dari dosis yang sebenarnya, untuk mendapatkan efek-efek asli dari zat tersebut. Zat itu menjadi segala-galanya bagi si pengguna dalam kegiatan, emosi serta pemikirannya, yang membuat mereka sulit untuk berhenti
atau mengurangi pemakaian. Hal ini disebut ketergantungan.
Overdosis
Amfetamin sering dicampur dengan berbagai zat berbahaya lainnya, jadi kita tidak mungkin dapat mengetahui bagaimana reaksi tubuh. Kita juga sulit mengetahui seberapa banyak dosis yang dipakai. Hal ini dapat memicu seseorang mengalami overdosis.
Overdosis amfetamin dapat menyebabkan:
• Detak jantung yang tidak beraturan.
• Serangan jantung.
• Berselera makan tinggi.
• Pecah pembuluh darah di otak.
• Kematian.
Tindakan kriminal
Para pengguna sering memutuskan untuk melakukan tindakan kejahatan untuk mempertahankan kecanduan amfetamin mereka. Mereka bisa mencuri dari orang tua dan kerabat, baik uang maupun barang-barang lain yang bisa mereka jual.
Mereka mungkin akan terlibat dalam tindak kejahatan yang lebih serius yang akan membawa mereka ke penjara atau ke dalam situasi yang sangat berbahaya.
Narkoba dan Hukum
Memiliki, menggunakan atau menjual amfetamin di Indonesia adalah melanggar hukum dan akan terkena denda yang besar dan atau hukuman penjara. Siapa saja yang dituduh dengan tuduhan narkoba akan mendapatkan catatan kriminal. Hal ini dapat membawa masalah lain dalam kehidupan: dari mencari pekerjaan atau membuat visa untuk perjalanan, sampai pada hilangnya kesempatan mengenyam pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Tanda-tanda overdosis
Jika salah satu dari gejala di bawah ini timbul, segera cari pertolongan.
Membiarkan seseorang dalam kondisi ini akan berakibat fatal.
• Muka pucat.
• Ketidaksadaran.
• Denyut nadi lemah.
• Ling-lung.
• Nafas pendek atau sulit bernafas.
Langkah-langkah yang harus diambil ketika bantuan datang:
Ketika bantuan datang, beritahu paramedis jenis narkoba apa yang menyebabkan korban mengalami overdosis. Informasi ini yang dapat menyelamatkan hidup mereka.
• Bersihkan saluran pernafasan (hidung dan mulut).
• Baringkan korban di sisi paramedis (untuk mencegah tersedak).
• Periksa pernafasan.
• Periksa denyut jantung.