• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

C. Hasil Akhir Pelaksanaan Konseling Islam Dengan Assertive Training Dalam Mengatas

Dalam mengatasi Sulitnya Bersosialisasi (Dissosialisasi) Pada Anak Epilepsi di Gubeng Klingsingan Surabaya

Hasil akhir dari proses konseling yang dilakukan kepada anak yang epilepsi dikatakan berhasil, karena terdapat perubahan menuju arah yang baik pada diri klien. Peningkatan yang terjadi meliputi adanya dampak positif dalam diri klien dengan semangat yang lebih tinggi dari

sebelumnya. Klien pun sudah mau berinteraksi dengan orang di sekitarnya, tidak menutup diri dari lingkungannya dan lebih terbuka dengan orang lain.

Konselor juga membekali klien dengan life skill untuk dirinya sendiri agar dia tidak lagi bergantung dengan orang lain dan ketika nanti orang tuanya sudah tidak ada atau dalam keadaan yang terpisah dia akan tetap mampu survive dengan keahlian yang dimilikinya.

Bentuk life skill yang diberikan konselor kepada klien diantaranya adalah dengan ketika hendak makan dia mampu mengambilnya sendiri, kemudian mampu mandi sendiri, ganti pakaian sendiri dan kemampuan lain yang menunjang pada arah yang positif untuk diri klien. Jadi untuk melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari yang sederhana klien sudah mampu melakukannya dengan sangat baik dari yang sebelumnya. Itu sudah bisa dijadikan bekal untuk klien agar dia dapat lebih mandiri dan tidak tergantung lagi dengan orang terdekatnya.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyebab anak terkena epilepsi adalah dari cidera kepala yang pernah dia alami oleh klien ketika berumur Sembilan bulan kemudian dia demam tinggi dan muntah-muntah kemudian kejang untuk pertama kalinya ketika sakit. Dan setelah itu klien mendapat vonis dari dokter yang mengatakan bahwa dia terkena epilepsi.

Proses konseling Islam dengan assertive training untuk menangani sulitnya bersosialisasi pada anak epilepsi dilakukan oleh konselor kepada klien selama beberapa bulan bersamaan dengan proses pendampingan yang diadakan oleh walikota Surabaya yang dilakukan konselor kepada klien. Adapun peran dan fungsi konselor dalam proses konseling ini lebih banyak menjadi terapis dan pembimbing bagi klien serta sahabat untuk klien. Sedangkan hubungan antara konselor dan klien mengikuti prinsip yang telah disebutkan sebelumnya bahwa hubungan baik berpengaruh terhadap proses konseling. Sehingga hubungan yang terjadi tidak kaku.

Adapun hasil konseling Islam dengan assertive training untuk menangani klien yang sulit bersosialisasi pada anak epilepsi dapat dikatakan efektif. Mengingat klien sudah menjadi lebih baik secara psikis dan klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari lebih mandiri dari sebelumnya. Efektifitas ini tidak hanya disebabkan dari tindakan treatment

yang dilakukan oleh konselor dan semangat dari klien saja, melainkan juga dukungan keluarga yang lebih dominan dan intens karena dapat bertemu setiap hari dengan terus memberikan dukungan kepada klien.

Dari permasalahan yang muncul diatas memang benar adanya bahwa klien memiliki sakit epilepsi sejak ia kecil. Dan dari sakit tersebut klien menjadi seseorang yang sangat sensitif, lebih suka diam dan menyendiri dan sikap lain seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dan konselor melakukan terapi kepada klien dengan teknik assertive training. Dan dari terapi tersebut sudah dapat memberikan dampak yang lebih positif kepada klien.

B. Saran

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa tidak ada makhluk yang sempurna. Namun semuanya bagaimana kita, bagaimana kita bisa selalu berusaha untuk tetap bisa melakukan yang terbaik. Seperti yang terjadi pada klien, meski dia mendapat penyakit yang seperti itu, namun dia tetap semangat dalam menjalani hidup karena hidup itu akan terus berjalan. Dia tetepa melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun klien harus tetap mendapatkan motivasi yang penuh dari keluarga terdekat, karena keluarga yang paling dekat dengannya. Namun dari kedekatan tersebut tetap memberikan ruang gerak untuk anak agar anak tetap tumbuh menjadi anak yang mandiri. Selain itu juga biarkan anak bisa tetap bersosialisasi dan tetap bermain dengan orang atau anak lainnya,

karena dengan seperti itu akan membuat anak lebih merasa bahwa dia sendiri dan ceria.

Sedangkan untuk konselor, tetap semangat dan bersyukur dengan semua nikmat yang telah Allah berikan. Dan tentunya dalam skripsi ini masih jauh dari yang namanya kesempurnaan. Jadi diharapkan akan ada perbaikan atau sesuatu yang dapat membuat tulisan ini menjadi lebih baik dan layak untuk dapat dibaca oleh khalayak.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mighwar, Muhammad. Psikologi Remaja Petunjuk Bagi Guru dan Orang tua. Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2006.

Andrew M, Pomeranz. Clinical Psychology. London: SAGE, 2013.

Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: AMZAH, 2013.

Asborne, Richard & Borin Van Loon. Mengenal Sosiologi For Beginner.

Aswadi. Iyadah dan Ta’ziyah perspektif bimbingan konseling islam.

Surabaya: Dakwah Digital Press, 2009.

Bungin, H.M. Burhan. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2013.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2012.

Corey, Gerald. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama, 2013.

Creswell, John W. Research Design. Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR, 2014.

Davidson, Gerald C. Psikologi Abnormal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Elfi, Asuhan Keperawatan Klien dengan Konvulsif dan Penyakit Neuromuskular. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007.

Gandhi, Widya. Berteman Dengan Migrain: Pintar & Benar Memahami & Mengobati Sakit Kepala Sebelah. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2012.

Ginsberg, Lionel. Lecture Notes: Neurologi edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007.

Gerungan, W. A. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama, 2010. Gunarsa, Singgih D. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Libri, 2011. Haditono, Siti Rahayu. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: GADJAH

MADA UNIVERSITY PRESS, 2003.

Hartono & Boy Soedarmajdi. Psikologi Konseling Edisi Revisi. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2013.

Hikmawati, Fenti. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.

Ismaya, Bambang. Bimbingan & Konseling Studi, Karier, dan Keluarga.

Bandung: PT Refika Aditama, 2015.

Kimball, John. W. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: PENERBIT ERLANGGA, 2001.

Khairani, Makmun. Psikologi Konseling. Yogyakarta: CV ASWAJA PRESSINDO, 2014.

Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Widya Cahaya, 2011.

L.N. Syamsu Yusuf. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Markam, Soemarmo. Neurologi Praktis. Jakarta: Widya Medika, 2002. Michaud, Ellen. Misteri Kesehatan Anda. Jakarta: Arcan, 1996.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Mu’awanah, Elfi. Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.

Nelcon-Jones, Richard. Teori dan Praktek Konseling dan Terapi edisi ke empat. Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR, 2011.

Nolan, Colleen J. Anatomy and Physiology. New York: the McGraw-Hill Companies, 2004.

Noer, Faizah Laela. Bimbingan Konseling Sosial. Surabaya UIN Sunan Ampel Press, 2014.

Pratiwi, Ratih Putri. Kiat Sukses Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus.

Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2013.

Rachman, M Fauzi. IslamicParenting. Jakarta: PENERBIT ERLANGGA, 2011.

Saputra, Lyndon & Luvina Dwisang. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan Paramedis. BINARUPA AKSARA Publisher. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:

Smart, Aqila. Anak Cacat Bukan Kiamat. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010.

Sumantri, Arif. Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2010.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: IKAPI, 2010.

Susanto, Phil Astrid S. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial.

Jakarta: IKAPI, 1983.

Sutoyo, Anwar. Bimbingan & Konseling Islami (Teori dan Praktek).

Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2013.

Sulistyarini. Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta, 2014.

Taylor, Shelley E. Health psychology fifth edition. Los Angeles: McGraw, Taylor, Shelley E. Health psychology. New York: the McGraw-Hill

companies.

Teguh. Mengapa Anak Rendah Diri. Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2006.

Willis, Sofyan S. Konseling Individual Teori danPraktek. Bandung: ALFABETA, 2013.