• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PERANAN PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH

B. Hasil Aktifitas Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam

Berhasil berarti telah meraih apa yang kita inginkan dan impikan. Sepertinya halnya keberhasilan yang dicapai oleh pondok pesantren Al-Ishlah dalam mengembangkan dakwahnya. Keberhasilan-keberhasilan itu adalah: 1. Membudayakan Busana Muslim

Berpakain muslim dan rapih merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap umat Islam di muka bumi ini yang mana hal itu telah ditekankan/diperintahkan oleh Allah SWT melalui Al-Qur’an.

Berpakaian rapi sopan dan muslim menunjukkan kita adalah sebagai umat Islam dan juga menunjukkan bahwa kita memiliki aturan dalam kehidupan ini. Dengan berpakain muslim dan rapi akan membawa kita kepada kebaikan yang tak lain adalah akhlak (yang kita miliki). Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:

"Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak".

Budaya busana muslim sudah menjadi darah daging di desa Kananga, karena selain di dorong dengan banyaknya para tokoh agama, juga adanya pondok pesantren Al-Ishlah yang telah mendorong masyarakat desa Kananga untuk wajib membudayakan (memakai) busana muslim, terkhusus bagi kaum wanita baik itu dewasa, remaja, dan anak-anak, kemanapun mereka berpergian mereka tak pernah lepas dengan jilbab yang dipakai dan memakai busana muslim, sudah sangat tentu untuk jarak yang sangat jauh sehingga hal itu telah menjadi kebiasaan dan rutinitas mereka, bahkan untuk hanya sekedar main khususnya anak-anak dini.11

Untuk Al-Ishlah Sendiri dapat dirasakan adanya suatu event perlombaan JAMDA (Jambore Daerah) se-propinsi Banten bertempat di pondok pesantren modern Darul Qori'in Rangkas Bitung Lebak Banten, selain pondok pesantren Al-Ishlah meraih juara 3 Al-Ishlah juga mendapatkan juara pavorit, menurut informasi yang ada bahwa pondok pesantren Al-Ishlah mendapatkan juara pavorit karna pakaian12 yang dipakai oleh santri-santri pondok pesantren A-Ishlah paling berbeda dengan pondok-pondok yang lain yang tak lain adalah memakai rok

11

Hasil wawancara pribadi dengan Kepala desa Kananga TB . Ade Silahudin, Pandeglang 07 Mei 2012

12

Hasil wawancara pribadi dengan kepala sekolah madrasah aliyah Al-Ishlah ustad Rudi Sulhadi, M.M, Pandeglang, 22 Mei 2012

sendiri dan memakai kaos kaki, berpakaian sesuai tuntutan ajaran Islam, meskipun dalam keadaan darurat dan repot. Dan hal itu jugalah yang menjadi ciri khas dan pembeda pondok pesantren Al-Ishlah dengan pondok-pondok yang ada di kabupaten Pandeglang terlebih lagi di kecamatan Menes.

2. Program Belajar Non Formal

Dalam program pendidikan, pondok pesantren Al-Ishlah memiliki program belajar formal dan non formal. Dalam mengembangkan dakwahnya, pondok pesantren telah berhasil menanamkan semangat tinggi kepada anak didik yang turut mengikuti program belajar non formal yang ada di pondok pesantren Al-Ishlah, dimana program belajar non formal Al-Ishlah memiliki 12 lembaga, yaitu bulletin Refleksi, pendalaman kitab kuning Al-Ghuroba, diskusi berbahasa Inggris Enter,

kursus kaligrafi Hyroglif, teater Sate Keris, paduan suara Evita,

senandung nasyid al-Shohwah, seni baca al-Qur’an Haqiqi, forum orasi

Lorenza, pecinta alam Adventure, bakat olah raga Slaughter dan keterampilan menjahit & tata boga Arkana.

Keterampilan-keterampilan dari 12 lembaga yang ada dapat

dilaksanakan pada hari libur sekolah yaitu hari Jum’at. Pada hari tersebut para santri dan anak didik masyarakat desa Kananga berlatih sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki, tentunya dibimbing oleh ahli-ahlinya (pengajar).

Penulis juga melihat hampir dari semua 12 lembaga tersebut anak- anak didik masyarakat desa Kananga mengikuti program-program tersebut, namun yang paling banyak diminati dari anak didik masyarakat desa Kananga adalah mengikuti teater Sate Keris, paduan suara Evita, pecinta alam Adventure, dan keterampilan menjahit.

Dari keberhasilan pada peminatan program tersebut, dapat dirasakan melalui keterampilan menjahit. Keberhasilan itu dapat terampil dalam menjahit sebuah kasur. Dengan melihat keberhasilan yang ada, mereka dikirim untuk mengikuti pelatihan keterampilan menjahit di suatu daerah kabupaten Pandeglang.

3. Prestasi-Prestasi Yang Diraih Oleh Siswa/Santri Pondok Pesantren Al- Ishlah

Dari hasil aktifitas pada pendidikan formal, siswa-siwa (santri- santri) pondok pesantren Al-Ishlah telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan.Untuk tingkat SMPIT sendiri prestasi yang dapat dilihat dan dirasakan adalah ketika usia pendiriannya masih dini kurang lebih 2 bulan, SMPIT Al-Ishlah diundang oleh sekolah SMP di luar desa Kananga untuk mengikuti lomba pramuka yang di adakan se-kec.Menes yang mana di dalamnya terdapat berbagai macam perlombaan seperti hiking, LKBB, cerdas cermat, qori, dan lain-lain, dengan membanggakan SMPIT Al-Ishlah meraih juara UMUM, dengan melihat kemampuan siwsa-siswa SMPIT Al-Ishlah, SMPIT Al-Ishlah dipercaya untuk

mengikuti perlombaan-perlombaan baik itu tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten dan propinsi.

Prestasi yang dimiliki oleh siswa-siswa aliyah Al-Ishlah tidak kalah membanggakan dari tingkat SMIPT.

Hal itu dapat dijawab melalui adanya perlombaan Rohis dengan berbagai macam perlombaan yang mana perlombaan tersebut diadakan se-propinsi Banten, dan aliyah Al-Ishlah meraih juara umum se-propinsi Banten. Begitu juga dengan perlombaan fahmil Qur'an yang diadakan se- kabupaten Pandeglang, perlombaan tersebut tidak hanya pada tingkat menegah atas (yang dari Diknas) saja tetapi dari berbagai pondok pesantren yang ada se-kabupaten Pandeglang yang saat itu pondok pesantren Al-Ishlah hanya meraih juara 3, sedangkan yang meraih juara Umum di raih oleh lembaga pendidikan lain, tetapi kejuaraan tesebut masih bergilir.

Untuk menuju keberhasilan segalanya butuh proses, kesungguhan siswa-siswa aliyah Al-Ishlah untuk membawa nama baik lembaganya, siswa-siwa aliyah Al-Ishlah pada tahun berikutnya sampai tiga tahun berturut-turut, aliyah Al-Ishlah meraih juara umum se-kabupaten Pandeglang sehingga piala yang ada selamanya milik aliyah Al-Ishlah.

Prsetasi yang diraih semakin meningkat, Aliyah Al-Ishlah telah di undang untuk mengikuti perlombaan MTQ tingkat kecamatan pada bidang yang sama yaitu Fahmil Qur'an. Dari berbagai sekolah tingkat menegah yang ada di kecamatan Menes Aliyah Al-Ishlah meraih juara

satu, sudah selayaknya bagi yang menjuarainya untuk terus mengikuti ke tahap berikutnya yaitu tingkat Kabupaten. Dan pada tingkat kabupaten juga Al-Ishlah meraih peringkat pertama sehingga Al-Ishlah di kirim ke propinsi untuk meneruskan perjalanannya.

Prsetasi lainnya adalah aliyah Al-Ishlah di pilih untuk mengikuti jambore nasional yang diselenggarakan di Cibubur dan Jati nangor Sumedang dan yang menjadi kebanggannya adalah dari berbagai ribu pondok pesantren di kabupaten Pandeglang hanya lima pesantren yang dapat mengikutinya, salah satunya pondok pesantren Al-Ishlah. Dan prestasi yang dimiliki oleh aliyah Al-Ishlah tidak hanya itu saja namun yang cukup membanggakan seperti yang disebutkan di atas.

Yang perlu di ketahui bahwa jika ada perlombaan ataupun sejenisnya Al-Ishlah tidak nepotisme atau otoriter karena siswa dari Al- Ishlah bukan saja dari luar pesantren namun dari masyarakat desa Kananga maka untuk itu Al-Ishlah bersikap adil yaitu mengadakan seleksi bagi santri Al-Ishlah maupun siswa masyarakat desa Kananga yang sekolah di Al-Ishlah. Dan sampai saat ini banyak dari siswa masyarakat desa Kananga yang masuk dalam seleksi tersebut bahkan terkadang menjadi panutan bagi santri-santri yang berasal dari luar masyarakat desa Kananga.

Jadi penulis melihat dan menilai bahwa meskipun pondok pesantren Al-Ishlah memiliki jumlah murid/siswa yang minim, tapi itu bukanlah menjadi penghalang bagi mereka untuk berkarya dan meraih

prestasi, dengan kesungguhan dan usaha yang ada itu akan terwujud, dan dari gambaran di atas juga realitannya bahwa hal itu jugalah yang menjadikan orang tua anak didik masyarakat desa Kananga untuk semangat menyekolahkan anaknya di pondok pesantren Al-Ishlah sehingga sampai detik ini pondok pesantren Al-Ishlah masih dipercayai, di banggakan dan dijadikan panutan oleh masyarakat desa Kananga.

Dan inilah pada dasarnya hakikat keberhasilan dakwah dalam sebuah pondok pesantren seperti halnya tujuan hidup yang seharusnya bukan saja menjalankan kewajiban-kewajiban yang sudah ditentukan, tetapi dakwah juga perlu dan wajib di lakukan baik oleh individu, kelompok ataupun sebuah lembaga pondok pesantren.

C. Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam Mengembangkan Dakwah

Dokumen terkait