• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. SARAN-SARAN

Setelah penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian yang penulis teliti, perlu kiranya ada saran-saran untuk penelitian ini, adapaun saran-saran itu adalah:

1. Untuk pondok pesantren Al-Ishlah hendaknya bertahan dan jangan pernah berhenti dalam melaksanakan kegiatan dakwah yang wajib di laksanakan dan dikembangkan baik itu di desa Kananga maupun di luar desa Kananga. 2. Semoga dengan keberhasilan yang sudah ada, pondok pesantren Al-Ishlah tidak akan pernah puas dan sebaiknya dapat lebih berkembang dan berhasil dari yang sudah ada (dijalankan) sehingga pondok pesantren Al-Ishlah merupakan pondok pesantren yang benar-benar sebagai lembaga dakwah yang diharapkan oleh Allah SWT dan semua lapisan masyarakat desa Kananga juga masyarakat luar desa Kananga.

3. Untuk pondok pesantren Al-Ishlah sebaiknya melahirkan kegiatan- kegiatan yang lebih menarik perhatian masyarakat desa Kananga tentunya yang lebih mendidik.

4. Untuk pondok pesantren Al-Ishlah hendaknya lebih di jaga kembali keamanannya dan bisa menjelaskan kembali maksud dan tujuan dari misi dakwah pondok pesantren Al-Ishlah kepada masyarakat desa Kananga agar tidak terjadi salah paham.

5. Untuk kepala desa Kananga sebaiknya lebih perhatian dan lebih mengontrol warga masyarakat desa Kananga, terlebih dalam hal keamanan, sehingga desa Kananga aman dari semua yang tidak diinginkan khususnya dalam masalah pencurian.

6. Untuk masyarakat desa Kananga hendaknya lebih merespon dengan perkembangan dakwah yang dilakukan oleh pondok pesantren Al-Ishlah, juga hendaknya lebih membantu dalam memajukan perkembangan dakwah yang dilakukan oleh pondok pesantren Al-Ishlah.

81

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an al-Karim, Departemen Agama RI AL-Qur'an Tajwid dan Terjemahnya, Jakarta: Syaamil Cipta Media, 2006

Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, Jakarta: PT RINERKA CIPTA, 2002

Alawiyah, Tuty, Strategi Dakwah di Kalangan Majelis Ta'lim, Bandung: Mizan, 1997

Arbi,Armawati Dakwah dan Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003

Ardani, Moh, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, Mitra Cahaya Utama, tk, 2006

Arifin, M, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Askara, 1993 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1988

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008

Derajat, Zakiah, Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang, 1957

Faisal, Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001

Gunarsa, Singgih D. dan Gunarsa, Yulia S'mggih D., Psikologi dan Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta; PT. BPK Gunung Mulia, tt Habey, S.F., Kamus Populer, Jakarta: Centra, 1993

Habib, Syafa'at, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Widjaya, 1982

Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Perkasa: 1996 Kriyantoro, Rachmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2009 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, Tangerang: Media

Nusantara, 2006

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994 Moleong, Lexy J, Metode Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002

Munawir, Ahmad Warson, Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997

__________________, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997

Munir, Muhammad. dan lllahi, Wahyu, Manajemen Dakwah, Jakarta: KENCANA, 2009

Musyarofah, Umi, Dakwah K.H Hamam Dja'far dan Pondok Pesantren Pabelan, Jakarta: UIN Press dan CeQDA, 2009

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005

Natsir, Muhammad, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988 Nasution, Thamrin, Pendidik Remaja dalam Keluarga, Jakarta: Ruhama, 1994 Pondok Pesantren Al-Ishlah, Buku Pekan Ta’aruf Santri Pesantren Al-Ishlah,

Kananga, tt

Purwoko, Herudjati, Wacana Komunikasi: Etiket dan Norma Wong Cilik Abangan di jawa, Indonesia: PT Macanan Nan Jaya Cemerlang, 2008

Pustaka, 1999

Qomar, Mujamil, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, Jakarta: ERLANGGA, 2005

Salim, Peter dan Salim, Yenni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 2002

Salman, Ismah, Strategi Dakwah di Era Millennium Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004

Saputra, Wahidin, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011

Sarwono, Sarlito Wirawan, Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006

Shaleh, Rosyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1986 Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004 Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press, 1998

Suharto, Rudhy, dkk, Pemberdayaan Pesantren (Menuju Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah kebudayaan), Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005

Suparta, Mundzier dan Haedari, Amin, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, 2004

Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983 Tuanaya, A. Malik M. Thaha, dkk, Modernisasi Pesantren, Jakarta, Balai

Penelitian dan Pengembangan Agama, 2007

W.S. Mason, N. Gross, and A. W. Mc Eachern. Exploritations In Role Analiysis, dalam David Berry, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada 1995

Yasin, A. Fatah, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN Malang Press,2008

Yasmadi, Mondernisasi Pesantren, (Kritikan Nurcholis Madjid terhadap Pendidikan Isam Tradsional), Jakarta: Ciputat press, 2002

Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta: BIGRAF Publishing, 2000

Ziemek, Manfred, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), 1986

SURAT KETERANGAN

No : 79 /Ds/SK/III/2012

Bismillahirohmanirrohim

Saya Kepala Desa Kananga Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, dengan ini menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa :

Nama : Nia Najiah

Nim : 108051000138

Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam

Adalah salah seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi telah melakukan observasi dan wawancara di Desa Kananga pada tanggal 17 maret 2012 sampai dengan tanggal 05 Juli 2012 dalam rangka persyaratan penyusunan skripsi dengan judul "Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam Mengembangkan Dakwah di Desa Kananga"

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pandeglang, 07 Agustus 2012 Kepala Desa Kananga

ديربلا نا نعلا 42262 فتا لا ( 0253 ) 501286 M E N E S

SURAT KETERANGAN

Bismillahirohmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, Pengurus Pondok Pesantren Al-Ishlah Kananga menerangkan bahwa:

Nama : NiaNajiah

Nim :108051000138

Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam

Adalah salah seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi telah melakukan observasi dan wawancara di Pondok Pesantren Al-Ishlah Kananga pada tanggal 17 maret 2012 sampai dengan tanggal 05 Juli 2012 dalam rangka persyaratan penyusunan skripsi dengan judul "Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah Dalam Mengembangkan Dakwah di Desa Kananga"

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pengurus santriwan dan santriwati Al-Ishlah berfoto dengan prestasi yang di raih

Santriwati Al-Ishlah sedang berpoto di Monas bersama pimpinan pondok pesantren Al-

Masyarakat desa Kananga sedang menikmati buka puasa bersama yang di adakan rutintas tiap tahun oleh pondok pesantren Al-Ishlah

Jabatan: Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Kananga Tempat: Rumah K.H.Abdul Wahid Sahari, MA

Waktu: Pukul 09:00 WIB Tanggal: 20 Mei 2012

1. Sejak kapan pak kyai menjabat sebagai mudir pondok pesantren Al-Ishlah? Jawab: Al-hamdulillah dari sejak awal Al-Ishlah berdiri sampai sekarang. 2. Kapan pondok pesantren Al-Ishlah beridiri?

Jawab: Tanggal 09 July 1989 di Kananga, jadi Al-Ishlah sampai saat ini sudah berdiri 23 tahun

3. Mengapa pondok ini dinamakan “Al-Ishlah?

Jawab: karena makna Al-Ishlah itu adalah perbaikan, ingin memperbaiki keadaan di lingkungannya.

4. Bisa sedikit diceritakan bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren Al-Ishlah? Jawab: Sesuai dengan nama Al-Ishlah sendiri yaitu perbaikan atau reformasi atau pembangunan atau memperbaiki lingkungan maka Al-Ishlah berusaha untuk memperbaiki lingkungan dengan nilai-nilai Islami. Berangkat dari perbaikan aqidah prilaku dan kehidupan masyarakat. Alhamdulillah untuk mewujudkan usaha tersebut telah dilakukan mendirikan TK, SMPIT dan Aliyah disamping mengadakan majlis ta’lim mingguan dan bulanan yang dikunjungi dari beberapa berbagai kecamatan.

5. Kalau boleh tahu, di Al-Ishlah sendiri pendidikannya tingkat apa aja?

Jawab: Untuk tingkat pendidikan Al-Ishlah terdiri dari TK, SMPIT, dan Aliyah 6. Apakah dari masing-masing tingkatan berdiri secara bersama?

Jawab: Tentu tidak, awalnya Al-Ishlah berdiri hanya mendirikan untuk tingkat Aliyah yaitu pada tahun 1999, sedangkan untuk tingkat MTs/SMPIT berdiri pada tahun 2008

Jawab: Segala sesuatu yang kita inginkan tidak langsung sesuai dengan harapan, semua itu perlu proses dan usaha yang maksimal. Kami masih memiliki siswa yang minim,namun kami tidak patah semangat, dan Al-hamdulillah dengan berjalannya waktu rezeki itu mengalir sendiri, dan kami memiliki jumlah murid yang lebih banyak dari pada di awal tahun pendirian.

8. Untuk saat ini berapa jumlah siswa Aliyah, SMPIT dan TK?

Jawab: Untuk saat ini jumlah Aliyah 93, SMPIT 80, dan TK 30 siswa. 9. Apakah siswa semuanya murni santri Al-Ishlah?

Jawab: Tentu tidak, itu gabungan dari santri Al-Ishlah dan masyarakat Kananga, tapi untuk TK siswanya dari masyarakat Kananga.

10.Prestasi apa yang sudah di raih oleh siswa-siswa pondok pesantren Al-Ishlah?

Jawab: Prsetasi yang sudah di raih oleh aliyah Al-Ishlah al-hamdulillah cukup membanggakan, ketika itu kami di undang lomba Rohis se-propinsi Banten dan kami

merih juara Umum., selain itu juga kami di undang lomba fahmil Qur’an sekecematan Menes, dengan usaha dan do’a kami meraih juara 1, setelah itu kami di undang lomba

yang sama tapi untuk tingkat kabupaten, waktu itu kami meraih juara 3, namu di tahun berikutnya kami meraih juara 1 sampai tiga kali berturut-turut yang pada akhirnya piala tersebut miliki kami selamanya.

Pernah juga ketika ada acara MTQ kami dipilih untuk mengikuti MTQ tersebut pada

cabang fahmil Qur’an. Kerika itu kami juga juara 1, dan tentunya yang juara 1 pastinya

dilombakan kembali di tingkat kabupaten, dengan bangganya lagi kami meraih juara 1, dan ketika itu kami berada di tingkat propinsi, tapi di tingkat propinsi kami tidak beruntung seperti di ketika di kecamatan dan di kabupaten, karna kebanyakan yang mengikuti tidak sesuai aturan yaitu usia dari peserta lain melebihi usia di bawah 18 tahun, padahal aturannya 18 tahun kebawah.

Dan saya sangat bersyukur sekali dan bangga atas prestasi yang diraih oleh anak-anak kami karna sebenanya di Banten ini banyak sekali pondok pesantren dan sekolah, tapi Al- Ishlah dapat bersaing dengan baik dengan sekolah-sekolah dan pondok-pondok yang

pondok pesantren yang di undang salah satunya Al-Ishlah ini dan prestasi yang lainnya juga banyak namun yang paling membanggakan seperti yang dijelaskan tadi.

11.Apakah ketika ada undangan lomba-lomba yang dikirim khusus santri Al-Ishlah saja? Jawab: Tentunya tidak, itu namanya tidak adil, kami tentunya menyeleksi terlebih dahulu dari siswa-siswa yang berprestasi baik dari santi-santri Al-Ishlah juga dari masyarakat Kananga, dan Al-hamdulillah sampai saat ini masyarakat Kananga selalu saja ada yang mewaikilinya.

12.Apakah letak sekolah TK, SMPIT dan Aliyah berjauhan?

Jawab: Untuk letak TK letaknya lebih dekat dengan asrama putri dan rumah saya, sedangakan letak SMPIT dan aliyah berdekatan yang di apit dengan Masjid

13.Belajar mengajar jam pelajaran dari tiap-tiap tingkatan dimulai jam berapa sampai jam berapa?

Jawab: Untuk TK di mulai pukul 07:30 sampai pukul 10:30 WIB, sedangakan untuk tingkat SMPIT dan aliyah mulai pukul 07:00 WIB sampai pukul 13:30 WIB.

14.Dalam pelaksanaannya program apa yang berikan di TK Al-Ishlah?

Jawab: Program pelaksanaannya sendiri sama saja layaknya taman kanak-kanak yang kita tahu yaitu seperti mengenal huruf dan angka, baca tulis iqra, hafalan surat-surat pendek, hafalan bacaan shalat dan do'a harian, mengenal kisah nabi-nabi dan sahabat dengan sistem yang tidak formal yaitu dengan bernyanyi, bermain, bercerita dana lain-lain. dan di TK Al-Ishlah ini kami tidak memungut biaya sedikitpun pun.

15.Bisa di ceritakan letak georafis pondok pesantren Al-Ishlah ini?

Jawab: Berbicara mengenai letak geografis Al-Ishlah berada di desa Kananga kec. Menes, Kab.Pandeglang Banten dan letaknya sendiri tentunya sangat strategis sekali, karna pondok pesanten Al-Ishlah ini di kelilingi dengan banyak sungai dan sawah-sawah yang masih asri dan sejuk.

16.Kalau boleh tahu sungai apa aja ya? Apakah dari tiap- tiap sungai memiliki nama- namanya?

mereka merasa senang karna mungkin mereka jarang melihat banyak sungai yang jernih dan deras, terkadang meskipun di asram airnya mengalir, tapi mereka tetap saja seringnya ke sungai, mungkin selain praktis juga tidak harus antri.

Dan di desa Kananga ini juga ada sebuah batu yang besar sekali namanya batu burut, batu burut itu sering dikunjungi oleh santri-santri Al-Ishlah dan masyarakat desa Kananga juga. Santri-santri Al-Ishlah biasanya mengunjunngi batu burut di sore hari setelah seharian belajar katanya refreshing, bahkan mereka membawa buku ke batu burut untuk belajar bersama.

17.Fasilitas apa saja yang ada di Al-Ishlah?

Jawab: Untuk fasilitas di Al-Ishlah sendiri alhamdulillah kami memiliki lab computer, lab bahasa, mesin jait, lapangan olah raga, pos kestren, kantin, Masjid, dan perpustakaan. 18.Apa peranan pondok pesantren Al-Ishlah kepada masyarakat desa Kananga?

Peranannya sendiri adalah memberikan semangat belajar kepada anak didik dengan sistem modern yaitu membiasakan bahasa arab dan bahasa inggris dan cara berorganisasi disamping pengajaran kepesantrenan yang tidak dikurangi. Hal itu membawa pengaruh positif bagi anak didik yang ada disekitarnya. Semangat itu ditambah dengan berbagai aktifitas yang menunjang kepada pencerdasan anak didik. Tidak heran bila banyak santri yang datang dari berbagai daerah karena tertarik dengan sistem itu dengan tetap membina aqidah yang kuat. Serta membetengi anak didik dari pemikiran pengaruh yang negatif. 19.Aktifitas dakwah apa saja yang dilakukan oleh pondok pesantren Al-Ishlah?

Jawab: Aktifitas dakwah yang dilakukan pondok pesantren Al-Ishlah adalah tentunya sebagai pondok pesantren Aktifitanya adalah mendirikan lembaga atau sekolah tingkat

TK, SMP, Aliyah, majlis ta’lim dan mengadakan program-program sosial seperti santunan anak yaitm,penyembelihan hewan qurban, penampungan air dan jamset untuk masjid As-sholihin Kananga agar ketika mati lampu tiba suara adzan tetap ada, serta program-program yang sudah ada dipondok Al-Ishlah.

Jawab: Dalam mengatur waktunya, pertama untuk di Kananga tiap hari jum’at dan itu khusus untuk ibu-ibu,sedangkan untuk bapak-bapak tiap malam jum’at dan hari Minggu di akhir bulan. Pada hari Minggu yang menghadiri bukan saja dari masyarakat Kananga tetapi dari banyak daerah khususnya yang ada di kabupaten Pandeglang saja seperti Menes, Jiput, Kadu Tanggai, Panggarangan, Dahu, Cigeulis, Cikeusik, Panimbang Mandalawangi, Sodong, Labuan dan lain-lain.

21.Lalu siapa yang menjadi penceramah/pembicara dalam pengajian tersebut?

Jawab:yang menjadi pembicaranya kebanyakan dari kami karna ini program ini, tapi ada juga dari orang lain.

22.Apakah ada program khusus antara pondok pesantren Al-Ishlah dengan desa Kananga? Jawab: Untuk program seperti itu sebenaranya untuk saat ini belum ada tapi kami di sini sebagai lembaga dakwah dan pendidikan memberikan dan mengajak program yang mendidik untuk masyarakat desa Kananga seperti yang saya katakan di awal yaitu pengajian, mendirikan sekolah dan lain-lain. Namun untuk kali ini yang lebih tepat menjawab pertanyaan saudari yang ini yaitu bahwa ada dalam program kalender tahunan Al-Ishlah untuk masyarakat yaitu "etika masyarakat". Program tersebut di laksanakan pada tahun ajaran baru. Di laksanakannya pada ajaran baru agar santri baru yang mengawali di desa Kananga dapat mengetahui kondisi desa Kananga. Dan dalam program tersebut kami mengundang tutornya dari tokoh masyarakat Kananga.

23.Apa ciri khas pondok pesantren Al-Ishlah?

Jawaban: Ciri khas pondok pesantren Al-Ishlah adalah dalam hal pakaian. Meskipun pondok Al-Ishlah bersistem modern namun pakaian yang diwajibkan oleh pondok pesantren Al-Ishlah adalah menutup aurat khususnya bagi santriwati wajib memakai rok dan kaos kaki, meskipun sedang paskibra, gerak jalan dan olahraga santriwati wajib pake rok dan kaoskaki. Memakai kerudung terusan hanya untuk mengambil makan dan jemuran. Tempat Untuk makan dan menjemur pakaian berpisah dengan asrama tapi tidak jauh maka boleh memakai kerudung terusan tapi wajib memakai kaoskaki, sedangkan melewati batas pondok pesantren wajib memakai kerudung jilbab yang tebal

memakai rok dan kaos kaki. Pada waktu itu kamilah satu-satunya pondok pesantren yang memakai rok dari sekian puluhan pondok pesantren dengan segudang perlombaan. Dan ini juga menjadi ciri dasar dakwah pondok pesantren Al-Ishlah.

24.Apakah perkembangan dakwah pondok pesantren Al-Ishlah sudah mencapai 100%? Jawab: Perkembangannya cukup menggembirakan, karena masyarakat sebagian besar telah mengikuti pemahaman keagamaan yang dikembangkan oleh pondok. Yaitu mengikuti sunah rasul dan sunah para sahabatnya.

Selama 23 tahun ini apa hasil dari perkembangan dakwah yang sudah dicapai oleh pondok pesantren Al-Ishlah?

Jawab: Al-hamdulillah pondok pesantren Al-Ishlah telah memiliki cabang kurang lebih 80 cabang, baik itu madrasah, Sanawiyah, Aliyah, SMK, maupun semi yayasan yang tersebar di kabupaten pandeglang dan lebak. Tersebarnya cabang Al-Ishlah ini bekerja sama dengan Y-JIMS (Yayasan Jakarta Internasional Moslem Society).

Dakwah ini bermula seorang muallaf bernama Pak Lukman Hakim Landy berasal dari Australia ingin berdakwah di daerah Banten. Keinginannya tersebut(dilakukannya) melalui kepada atase agama. Pada saat itulah atase agama memperkenalkan kepada pimpinan pondok pesantren Al-Ishlah, kebetulan salah satu dari atase agama itu teman saya. Sehingga keinginanya terwujud dan terjadilah kerja sama tersebut dengan pondok pesantren Al-Ishlah yang mengelola di daearah Kananga. Dakwah itu di mulai dengan mendirikan madrasah-madrasah di daerah pedalaman/terpencil di kabupaten Pandeglang dan lebak. Yang dimaksud dengan mendirikan yaitu tidak berarti membangun fisik secara madrasah tapi menyelenggarakan kegiatan tersebut di madrasah yang sudah hampir tidak terawat, dan di SD-SD yang berada di tempat-tempat tersebut. Dengan guru-gurunya diambil dari yangmampu di daerah itu untuk mengajar anak-anak di madrasah.

Agar lebih lancar dakwahnya pak Lukman mendirikan yaysan disebut dengan Y-JIMS, seperti yang tadi disebutkaan ditas, sehingga kerja sama itu tidak hanya pribadi pak Lukman tetapi antara Y-JIMS dan Al- lshlah. Untuk meningkatkan kinerjanya usaha dakwah ini mengangkat para tenaga pengajarnya di daerah tersebut, yang diberi

pimpinan Al-Ishlah dan dibantu dengan beberapa tenaga dari beberapa kecamatan juga Alhamdulillah madarasah-madrasah itu berdiri, dan kegiatan KBM pun berjalan dengan baik. Dan Alhamdulillah juga setiap bulan diadakan pertemuan dan evaluasi terhadap perjalanan kinerja dari para pengurus dan penanngung jawab di daerah. Kegiatan dakwah ini tidak terbatas pada pendirian madrasah saja tetapi juga bakti sosial seperti bantuan kesehatan gratis, hewan qurban, buka bersama dan lan-lain. Usaha ini terus meningkat dengan membentuk para penanngung jawab di daerah-daerah tertentu untuk koordinasi dan mengawasi kegiatan madrasah dan lain-lain. Walaupun sudah beberapa tahun bantuan dari Y-JIMS terbatas sekali namun Al-hamdulillah dalam beberapa tahun ini/belakang ini pemerintah daerah memberikan bantuan kepada madrsah-madrasah tersebut baik fungsioal kepada guru-gurunya maupun BOSS kepada sebagian guru dan siswa.

25.Untuk lulusan-lulusan Al-Ishlah sendiri apakah ada yang meneruskan ke luar? Rata-rata dunia kerja mereka apa saja?

Jawab: Al-hamdulillah lulusan Al-Ishlah mereka melanjutkan ke perguruan tinggi baik dalam negeri maupun laur negeri, untuk luar negeri juga ada diantaranya Madinah, mesir, Libya dan lain-lain. Dan Al-hamdulillahnya lagi lulusan Al-Ishlah jika dkampusnya sudah tidak diragukan lagi dalam dunia organisasi karena di Al-Ishlah sendiri di ajarkan organisasi yang baik. Banyak lulusan Al-Ishlah yang menjadi leader di kampusnya, bahkan saya juga sering mendengar katanya bahwa lulusan Al-Ishlah bagus- bagus baik dalam akademisnya, maupun praktiknya juga dalam ilmu pengetahuan agamanya, kalau tidak salah itu terdapat di salah satu kampus yang berada di Banten, memang banyak juga alumni Al-Ishlah yang kuliah dikampus tersebut. Kemudian dalam dunia kerja Al-Hamdulillah ada yang menjadi ustadz, guru, dan anggota dewan bahkan banyak diantara lulusan Al-Ishlah yang sedang proses kuliah sambil mencari kerja, baik itu bisnis, mengajar dan privat. Selain itu juga banyak lulusan yang ekonominya kurang untuk menlanjutkan ke perguruan tinggi, mereka kami tawarkan untuk mengajar di cabang Al-Ishlah tentunya di daerah pandeglang dan Banten dengan waktu satu tahun.

semua pihak Al-Ishlah yang selalu setia danbekerja keras untuk berpartisipasi memajukan perkembangan dakwah pondok pesantren Al-Ishlah ini.

Dokumen terkait