BAB V ANALISA DATA
5.4 Hasil Analisa Data
Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa :
Responden dalam penelitian ini adalah warga yang mengikuti program Senyum Mandiri Rumah Zakat yang diadakan dalam regional Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Responden merupakan keseluruhan warga yang mengikuti program tersebut yaitu berjumlah 13 orang, terdiri dari 2 laki-laki dan 11 perempuan. Variasi usia mereka berkisar antara 29 – 64 tahun, namun sebagian besar berada di usia 30 – 49 tahun. Mereka semua beragama Islam dan sudah bergabung dalam program ini selama kurang lebih 1 tahun.
Berdasarkan informasi yang diterima dari responden mengenai pelaksanaan program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini, dapat diperoleh hasil seperti yang dalam uraian berikut.
1. Pelatihan Ketrampilan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ketrampilan atau yang lebih dikenal dengan nama “Majelis Hikmah”yang diadakan di tempat semacam posko yang sejatinya adalah rumah tinggal pihak lembaga Rumah Zakat berjalan kurang efektif. Hal ini dilihat karena sebagian besar responden tidak pernah menghadiri pelatihan ketrampilan tersebut. Namun bukan berarti pelatihan ketrampilan tidak ada diberikan kepada para responden. Sebagai gantinya pihak Rumah Zakat selalu memberikan bimbingan, saran, dan masukan kepada setiap responden ketika pihak Rumah Zakat berkunjung ke rumah-rumah mereka untuk melakukan
Penerapan program Senyum Mandiri Rumah Zakat pada kegiatan pelatihan ketrampilan dan pemberian bimbingan kepada setiap responden berjalan cukup baik. Indikator baik diukur berdasarkan tingkat pemahaman, peningkatan kualitas keilmuan atau penambahan pengetahuan baru, serta peningkatan antusias dalam menjalankan usaha yang dirasakan oleh para responden. Mereka mengakui bahwa penyampaian dari pihak Rumah Zakat mudah untuk mereka mengerti. Ditambah dengan masukan-masukan yang bersifat membangun serta sikap pendamping tersebut yang cukup ramah membuat mereka senang dan merasa selalu diperhatikan keadaannya oleh Lembaga Rumah Zakat.
2. Bantuan Sarana Usaha
Program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini juga memberikan bantuan penyediaan sarana usaha bagi para warga yang bergabung dalam program ini. Bantuan sarana usaha tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis usaha yang dijalankan. Bantuan tersebut ada yang bersifat permanen ada pula yang berupa pinjaman tergantung jenis dan nilai sarana yang diberikan.
Pada bantuan sarana usaha ini, para responden menyatakan cukup puas dengan bantuan tersebut. Proses memperolehnya yang tidak sulit dan penyediaan sarana usaha yang sesuai dengan kebutuhan mereka dirasakan cukup membantu dalam kegiatan mereka menjalankan usahanya. Dengan adanya bantuan sarana usaha ini, setiap responden menyatakan dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk usaha serta membuat mereka menjalankan usaha menjadi lebih mudah.
3. Permodalan
Selain memberikan pelatihan ketrampilan dan bantuan sarana usaha, dalam program Senyum Mandiri lembaga Rumah Zakat ini tiap warga yang bergabung juga menerima bantuan modal berupa pinjaman tanpa bunga yang pembayarannya dilakukan secara mencicil. Untuk besar dan jangka waktu cicilan dilakukan sesuai kesepakatan dan kesanggupan warga peserta program.
Dalam bantuan permodalan ini, seluruh responden menyatakan puas dan jumlah modal yang diberikan dirasa sudah mencukupi untuk kebutuhan usahanya. Sebagian besar responden menyatakan penghasilan mereka meningkat setelah menerima bantuan modal ini dan hanya sebagian kecil saja menyatakan tingkat penghasilannya tidak terlalu mengalami perubahan yang signifikan atau dapat dikatakan biasa-biasa saja.
Para responden juga menyatakan bahwa uang bantuan modal tersebut tidak mereka gunakan untuk keperluan lain selain untuk memenuhi kebutuhan usaha mereka. Kalau pun ada satu responden yang sempat dahulu menggunakannya untuk menambah kebutuhan anaknya yang saat itu sedang sakit, namun perlahan dia kembali menutupi uang untuk modal tersebut dengan penghasilan yang diperolehnya di hari selanjutnya.
4. Kehidupan Sosial Ekonomi
Indikator kehidupan sosial ekonomi diukur berdasarkan peningkatan penghasilan, pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga seperti sandang, pangan, papan, kondisi perumahan, pendidikan, dan kesehatan para responden. Berikut akan dijelaskan secara rinci mengenai tingkat peningkatan pada kondisi sosial ekonomi berdasarkan masing-masing indikatornya.
a. Penghasilan
Memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa kini dan masa mendatang merupakan hal yang penting untuk diwujudkan bagi setiap orang. Hal ini juga dialami oleh para responden peserta program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini. Sebagian besar responden menyatakan setelah mengikuti program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini penghasilan mereka mengalami peningkatan. Menurut mereka, dengan adanya bantuan modal, sarana usaha, dan motivasi serta masukan yang diberikan pihak Rumah Zakat, membuat mereka dapat lebih menambah kuantitas dari produk usaha mereka sehingga penghasilan juga mengalami peningkatan.
Hanya sebagian kecil dari responden yang menyatakan penghasilan mereka tidak terlalu banyak mengalami peningkatan atau biasa-biasa saja. Hal ini disebabkan karena mereka lebih merasakan manfaat dari program ini pada fungsi kemudahan. Sehingga walaupun penghasilan tidak mengalami peningkatan, namun mereka merasa lebih mudah dalam menjalankan usahanya setelah ikut
dalam program ini. Namun bagi mereka penghasilan yang diperoleh sudah dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan mengikuti program ini para responden juga menyatakan telah memiliki tabungan dan ada sebagian yang mampu meningkatkan jumlah uang untuk ditabung. Hal ini juga didorong oleh pembimbing dari Rumah Zakat yang menurut mereka selalu mengingatkan akan pentingnya memiliki tabungan,
b. Pemenuhan Kebutuhan Sandang dan Pangan.
Sandang adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia sebagai mahluk berbudaya. Pakaian berfungsi sebagai pelindung dari panas dan dingin. Selain itu pakaian juga berfungsi untuk memberi kenyamanan sesuai dengan jenis-jenis kebutuhan seperti pakaian kerja, pakaian rumah, untuk tidur dan sebagainya.
Pangan berarti makanan, termasuk juga minuman. Makanan adalah kebutuhan pokok yang paling utama dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Tanpa pangan, manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Pangan juga berfungsi sebagai pemberi nutrisi bagi pertumbuhan seseorang. Oleh sebab itu, makanan yang layak dan sehat adalah kebutuhan setiap orang.
Sandang dan pangan termasuk ke dalam kebutuhan primer. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus/wajib terpenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam hidupnya.
Pada responden peserta program Senyum Mandiri Rumah Zakat, berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan, mayoritas responden dapat dikatakan telah mampu untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Untuk sandang misalnya, mereka menyatakan biasa membeli pakaian baru dalam waktu satu kali dalam setahun yaitu menjelang hari raya Idul Fitri, sedangkan mereka terkadang membeli pakaian bekas dalam kesempatan tertentu.
Dalam memenuhi kebutuhan pangan, sebagian besar responden memiliki intensitas makan sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang, dan malam hari. Ada juga responden yang intensitas makan dalam sehari hanya sebanyak 2 kali, pada pagi hari mereka cukup sarapan dengan roti. Makan disini dalam arti makan makanan berat berupa nasi beserta lauk dan sayur.
Untuk menambah asupan gizi dalam memenuhi kebutuhan pangan, manusia perlu menyertakan buah untuk dikonsumsi shari-hari. Mengkonsumsi buah cukup penting bagi kelengkapan nutrisi tubuh manusia. Buah-buahan tersebut baiknya dikonsumsi secara rutin setiap hari agar kebutuhan gizi dalam tubuh tetap terjaga. Terlebih jika manusia tersebut banyak melakukan aktivitas harian. Setidaknya dalam seminggu buah-buahan tersebut dikonsumsi 2 atau 3 hari dalam seminggu.Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden, sebagian besar dari mereka tidak pernah mengkonsumsi buah-buahan dalam seminggu. Adapun bagi responden yang menyatakan bahwa keluarganya mengkonsumsi buah setiap hari, dikarenakan jenis usaha yang mereka jalankan memang menggunakan buah-buahan sebagai bahan baku utama. Seperti Ibu
Syahriani yang merupakan pedagang burger dan jus buah, serta Ibu Ismayanti yaitu seorang pedagang rujak.
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pemenuhan kebutuhan pangan responden, dapat dikatakan mayoritas responden sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari. Kekurangannya hanya pada penambahan gizi makanan yang diperoleh dari buah-buahan dimana hanya sebagian kecil responden yang mengkonsumsi buah setiap hari. Sedangkan untuk kebutuhan sandang, dapat dikatakan kebutuhan sandang mereka sudah dapat tercukupi.
c. Kesehatan
Dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya, berdasarkan penelitian yang dilakukan, seluruh responden menyatakan bahwa jika mereka mengalami sakit mereka akan mengobati penyakitnya di puskemas atau rumah sakit, atau membeli obat di apotik jika penyakit yang diderita tergolong penyakit ringan. Hal ini ditambah dengan mereka memiliki Jamkesmas sehingga mereka cukup terbantu untuk mendapat pengobatan ketika mengalami sakit. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa para responden telah mampu untuk memenuhi kebutuhan kesehatan diri dan keluarganya.
d. Pendidikan
Pendidikan formal seseorang, khususnya pendidikan anak akan mempengaruhi kedudukan sebuah keluarga dalam masyarakat, sehingga dalam
masyarakat tidak cukup melihat tingkan pendidikan formal kepala keluarga tetapi juga tingkat pendidikan anggota keluarganya, termasuk anak.
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak responden setelah bergabung dalam program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden merasa cukup terbantu dan lebih mudah untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak- anaknya. Hal ini dapat dilihat ketika responden diminta memberikan pernyataannya apakah setelah mengikuti program ini mereka merasakan kemudahan dalam hal memenuhi kebutuhan sekolah anak, seluruh responden menyatakan cukup terbantu. Walaupun keluhan mereka tetap ada, misalnya di biaya SPP dan buku-buku pelajaran yang dirasa cukup mahal. Namun keluhan ini bukan sebagai pernyataan ketidaksanggupan, hanya saja jika biaya tadi cukup murah, mereka menganggap dapat mengalokasikan uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang lain.
e. Perumahan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai kondisi perumahan responden, diperoleh hasil yang bervariasi yaitu sebagian responden ada yang telah memiliki rumah sendiri, tinggal di kontrakan, dan menumpang di rumah saudara mereka. Tipe bangunan rumah seluruh responden terdiri dari permanen (61,5 %) dan semi permanen (38,5 %). Sebagian kecil responden masih ada yang di rumah tempat mereka tinggal dihuni oleh 2 kepala keluarga. Hal ini ditemukan pada mereka yang tinggal menumpang dengan saudaranya. Biasanya responden
yang seperti ini hanya berupa keluarga kecil yang memiliki 1 anak yang masih kecil, ada juga yang sudah bercerai dengan suaminya. Walaupun begitu para responden tidak mengalami masalah akan hal ini, dilihat dari pernyataan mereka “syukuri saja, masih banyak orang di luar sana yang gak punya tempat tinggal”.
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada bab – bab terdahulu, maka pada bab ini peneliti membuat kesimpulan dan mengemukakan beberapa saran yang berkaitan dengan penerapan program Senyum Mandiri Lembaga Rumah Zakat yang dilaksanakan di Kecamatan Medan Denai Kota Medan dalam kehidupan sosial ekonomi warga yang tergabung dalam program tersebut. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Program Senyum Mandiri merupakan salah satu program Lembaga Rumah Zakat yang berupaya untuk memandirikan masyarakat melalui serangkaian proses pemberdayaan masyarakat. Dalam penelitian ini program tersebut diadakan di Kecamatan Medan Denai Kota Medan dan memiliki rangkaian proses kegiatan seperti pelatihan ketrampilan, bantuan sarana usaha, dan permodalan. Berhubung Rumah Zakat merupakan lembaga penghimpun zakat, maka dana yang digunakan dalam program ini merupakan pengalokasian dari zakat yang terkumpul yang digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Warga yang ikut dalam program ini adalah warga miskin yang memiliki usaha namun mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Rumah Zakat melakukan survei terlebih dahulu untuk melihat kepantasan warga yang
nantinya akan tergabung dalam program Senyum Mandiri ini. Adapun yang menjadi penilaiannya antara lain, keluarga miskin, memiliki usaha yang sedang berjalan, dan memiliki kendala ekonomi dalam menjalankan usaha.
3. Mayoritas responden berpendapat, dengan mengikuti program Senym Mandiri Rumah Zakat ini sangat membantu mereka dalam pengembangan usaha. Hal ini karena mereka menilai bahwa program ini sangat memberikan dampak positif terhadap usaha mereka, dimana peningkatan kualitas hasil usaha dan kemudahan dalam menjalankan usaha lebih baik setelah mendapat bimbingan, pembelajaran, dan motivasi oleh pendamping dari Rumah Zakat 4. Dalam kehidupan sosial ekonomi, berdasarkan indikator yang telah
ditentukan sebelumnya, mayoritas responden juga dinilai telah mampu mencukupi kebutuhan sosial ekonominya dengan baik. Hal ini ditandai dengan kemampuan seluruh responden dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, pendidikan anak dan kesehatan keluarga .
5. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap penerapan program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini dapat disimpulkan bahwa program pemberian bantuan modal usaha dan pendampingan terhadap warga peserta program, penerapannya sudah cukup efektif dan sangat berperan terhadap peningkatan kondisi sosial ekonomi mereka.
6.2 Saran
1. Diharapkan kepada pihak Rumah Zakat untuk menambah kuota warga yang mengikuti program Senyum Mandiri Rumah Zakat ini karena dilihat manfaat program ini begitu bagus sehingga untuk ke depannya akan lebih banyak masyarakat kurang mampu yang bisa lebih mandiri dan memiliki usaha yang mampu mereka kelola dengan baik.
2. Diharapkan kepada pendamping dari Rumah Zakat agar lebih memfasilitasi forum, media atau wadah pembinaan sehinnga terjalinnya relasi sosial yang erat diantara tiap anggota peserta program serta dapat mempererat jalinan silaturahmi dan meningkatnya jaringan yang luas di antara mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanapiah. 2007. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hasbullah, Jousairi. 2006. Social Capital: Menuju Keungggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta, MR-Unites Press.
Hikmat, R. Harry. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung, Humaniora Utama Press (HUP).
Jones, Charles. 1996. Pengantar Kebijakan Publik.Jakarta:PT Raja Grapindo Persada.
Katalog Rumah Zakat, 2011.
Mardimin, Johanes. 1996. Dimensi Kritis Proses Pembangunan di Indonesia. Yogyakarta, Kanisius.
Nawawi, Hadar. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
Siagian, Matias, dan Suriadi, Agus. 2010. Tanggung Jawab Sosal Perusahaan CSR Perspektif Pekerjaan Sosial. USU Press, Medan.
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. PT. Refika Aditama. Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3S.
Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Soetomo, 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung, CV. Alvabeta.
Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama
Sulistyani, Ambar Teguh. 2004. Penyaluran Kemitraan Dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta, Gava Media.
Sumber lainnya:
(http://sumut.bps.go.id/?qw=brs&no=199) diakses tanggal 12 April 2013 pukul 21.00 Wib
(http://nasional.kompas.com/) diakses tanggal 12 April 2013 pukul 21.00 Wib (http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Zakat_Indonesia) diakses tanggal 18 April 2013 pukul 09.00 Wib