• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DATA

2. Hasil Analisis

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai

virtue mahasiswa perantau dalam studi deskriptif di kota Medan. Hasil

analisis penelitian ini terdiri dari gambaran mengenai virtue mahasiswa

perantau, kategorisasi virtue berdasarkan pertimbangan eror standar dalam

pengukuran (Azwar, 2010), gambaran character strength pada

masing-masing virtue serta gambaran virtue berdasarkan kelompok etnis dan agama

yang dianut.

a.

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, variabel virtue dalam

skala terdiri dari enam bagian yaitu virtue wisdom and knowledge,

courage, humanity, justice, temperance dan transcendence.

Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan bantuan

komputerisasi program SPSS ver 15.0 for windows. Tabel hasil analisa

deskriptif pada penelitian ini, sebagaimana disajikan

Gambaran Virtue Mahasiswa Perantau

Tabel 12

Variabel

:

Tabel 12. Deskripsi Skor Empirik Skala Virtue

N Skor Empirik

Min Maks Mean Std. deviasi

Wisdom and Knowledge 254 2.00 4.92 3.62 .46

Courage 254 1.82 5.00 3.61 .52

Humanity 254 2.13 5.00 3.89 .51

Justice 254 2.25 4.88 3.73 .49

Temperance 254 1.91 5.00 3.77 .57 Transcendence 254 2.33 5.00 4.08 .47

Berdasarkan skor mean empirik virtue pada Tabel 12 dapat

dilihat gambaran virtue mulai dari mean tertinggi adalah sebagai

berikut :

(a) Transcendence (mean = 4.08)

(b) Humanity (mean = 3.89)

(c) Temperance (mean = 3.77)

(d) Justice (mean = 3.73)

(e) Wisdom and knowledge (mean = 3.62)

(f) Courage (mean = 3.61)

Selanjutnya, berdasarkan hasil deskripsi data penelitian dapat

dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi.

Pada penelitian ini, subjek penelitian akan dikelompokan menjadi dua

kategori yaitu kuat dan lemah. Pengelompokan subjek penelitian

berguna untuk memperoleh gambaran subjek berdasarkan virtue

secara empirik, dengan menggunakan kategorisasi standar error

pengukuran (Azwar, 2010). Rumusan standar eror pengukuran

(standard error of measurement), sebagai berikut:

Se = Sx√(1 – rxx’

Besarnya nilai standar eror pengukuran (S )

e) memperlihatkan kisaran estimasi skor sebenarnya pada taraf kepercayaan tertentu.

Selanjutnya Se akan digunakan untuk memperoleh batas skor kategori

atau α = 0,5, sehingga skor �

2

=1,96. Rumusan fluktuasi skor, sebagai berikut :

�±�

2(�)

Berikut disajikan gambaran kategorisasi virtue berdasarkan

pertimbangan standar eror dalam pengukuran :

1) Wisdom and Knowledge

Berdasarkan rumus fluktuasi skor, dengan Se

Variabel

= 0.19 dan mean =

3.62, maka kriteria kategorisasi skor virtue wisdom and knowledge

dengan jumlah dan persentase individu di dalamnya dapat dilihat pada

Tabel 13 :

Tabel 13. Kriteria Kategorisasi Skor Wisdom and Knowledge

Kategori Kriteria Kategorisasi Jumlah (N) Persentase (%) Virtue wisdom and knowledge Kuat X ≥ 3.90 74 29.1 Tidak terkategorisasi 3.30 < X < 3.90 125 49.2 Lemah X ≤ 3.30 55 21.7

Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk

ke dalam kategori kuat sebanyak 74 orang (29.1%) dan subjek yang

termasuk dalam kategori lemah sebanyak 55 orang (21.7%).

Sedangkan subjek yang tidak terkategorisasi sebanyak 125 orang

(49.2%). Secara empirik, kebanyakan subjek penelitian tidak

2) Courage

Berdasarkan rumus fluktuasi skor, dengan Se = 0.22 dan mean =

3.61, maka kriteria kategorisasi skor virtue courage dengan jumlah

dan persentase individu di dalamnya dapat dilihat pada Tabel 14 :

Tabel 14. Kriteria Kategorisasi Skor Courage

Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk

ke dalam kategori kuat sebanyak 57 orang (22.4%) dan subjek yang

termasuk dalam kategori lemah sebanyak 52 orang (20.5%).

Sedangkan subjek yang tidak terkategorisasi sebanyak 145 orang

(57.1%). Secara empirik, kebanyakan subjek penelitian tidak

terkategorisasi.

3) Humanity

Berdasarkan rumus fluktuasi skor, dengan Se= 0.21 dan mean =

3.89, maka kriteria kategorisasi skor virtue humanity dengan jumlah

dan persentase individu di dalamnya dapat dilihat pada Tabel 15 :

Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Skor Virtue Humanity P

Variabel Kategori Kriteria

Kategorisasi Jumlah (N) Persentase (%) Virtuecourage Kuat X ≥ 4.00 57 22.4 Tidak terkategorisasi 3.20 < X < 4.00 145 57.1 Lemah X ≤ 3.20 52 20.5

Variabel Kategori Kriteria Kategorisasi Jumlah (N) Persentase (%) Virtue humanity Kuat X ≥ 4.30 50 19.7 Tidak terkategorisasi 3.50 < X < 4.30 140 55.1 Lemah X ≤ 3.50 64 25.2

Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang

termasuk ke dalam kategori kuat sebanyak 50 orang (19.7%) dan

subjek yang termasuk dalam kategori lemah sebanyak 64 orang

(25.2%). Sedangkan subjek yang tidak terkategorisasi sebanyak 140

orang (55.1%). Secara empirik, kebanyakan subjek penelitian tidak

terkategorisasi.

4) Justice

Berdasarkan rumus fluktuasi skor, dengan Se

Variabel

= 0.22 dan mean =

3.73, maka kriteria kategorisasi skor virtue justice dengan jumlah dan

persentase individu di dalamnya dapat dilihat pada Tabel 16 :

Tabel 16. Kriteria Kategorisasi Skor Virtue Justice.

Kategori Kriteria Kategorisasi Jumlah (N) Persentase (%) Virtue Justice Kuat X ≥ 4.00 87 34.3 Tidak terkategorisasi 3.30 < X < 4.00 119 46.9 Lemah X ≤ 3.30 48 18.9 Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk

ke dalam kategori kuat sebanyak 87 orang (34.3 %) dan subjek yang

termasuk dalam kategori lemah sebanyak 48 orang (18.9%).

Sedangkan subjek yang tidak terkategorisasi sebanyak 119 orang

(46.9%). Secara empirik, kebanyakan subjek penelitian tidak

5) Temperance

Berdasarkan rumus fluktuasi skor, dengan Se

Variabel

= 0.26 dan mean =

3.77, maka kriteria kategorisasi skor virtue temperance dengan jumlah

dan persentase individu di dalamnya dapat dilihat pada Tabel 17 :

Tabel 17. Kriteria Kategorisasi Skor Virtue Temperance

Kategori Kriteria Kategorisasi Jumlah (N) Persentase (%) Virtue Temperance Kuat X ≥ 4.20 49 19.3 Tidak terkategorisasi 3.30 < X < 4.20 158 62.2 Lemah X ≤ 3.30 47 18.5 Pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk

ke dalam kategori kuat sebanyak 49 orang (19.3%) dan subjek yang

termasuk dalam kategori lemah sebanyak 47 orang (18.5%).

Sedangkan subjek yang tidak terkategorisasi sebanyak 158 orang

(62.2%). Secara empirik, kebanyakan subjek penelitian tidak

terkategorisasi.

6) Transcendence

Berdasarkan rumus fluktuasi skor, dengan Se

Variabel

= 0.23 dan mean =

4.08, maka kriteria kategorisasi skor virtue transcendence dengan

jumlah individu dan persentase individu di dalamnya dapat dilihat

pada Tabel 18 :

Tabel 18. Kriteria Kategorisasi Skor Virtue Transcendence

Kategori Kriteria Kategorisasi Jumlah (N) Persentase (%) Virtue Transcendence Kuat X ≥ 4.53 49 19.3 Tidak terkategorisasi 3.60 < X < 4.53 169 66.5 Lemah X ≤ 3.60 36 14.2

Pada Tabel 18, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang

termasuk ke dalam kategori kuat sebanyak 49 orang (19.3%) dan

subjek yang termasuk dalam kategori lemah sebanyak 36 orang

(14.2%). Sedangkan subjek yang tidak terkategosasi sebanyak 169

orang (66.5%). Secara empirik, kebanyakan subjek penelitian tidak

terkategorisasi.

b. Gambaran Character Strength Mahasiswa Perantau

Berikut disajikan gambaran character strength mahasiswa

perantau, mulai dari virtue dengan perolehan mean tertinggi :

1) Transcendence

Virtue transcendence ditampilkan oleh lima character strength sebagaimana disajikan pada Tabel 19 :

Tabel 19. Deskripsi Character Strength pada Virtue Transcendence Character Strength

Skor Empirik

Min Maks Mean Std. Deviasi

Spirituality 3.00 5.00 4.67 .44

Hope 1.50 5.00 4.27 .62

Appreciation of beauty and

excellence 0.00 5.00 3.96 .89 Humor 1.00 5.00 3.74 .95

Gratitude 1.00 5.00 3.72 .71 Pada Tabel 19 berdasarkan mean character strength pada

transcendence dapat dilihat bahwa character strength dengan mean

2) Humanity

Virtue humanity ditampilkan oleh tiga character strength sebagaimana disajikan pada Tabel 20 :

Tabel 20. Deskripsi Character Strength pada Virtue Humanity Character Strength

Skor Empirik

Min Maks Mean Std. Deviasi

Kindness 1.67 5.00 3.98 .55

Social Intelligence 1.00 5.00 3.89 .75

Love 2.00 5.00 3.80 .64

Pada Tabel 20 berdasarkan mean character strength pada humanity

dapat dilihat bahwa character strength dengan mean tertinggi adalah

kindness (mean = 3.98). 3) Temperance

Virtue temperance ditampilkan oleh empat character strength sebagaimana disajikan pada Tabel 21 :

Tabel 21. Deskripsi Character Strength pada Virtue Temperance Character Strength

Skor Empirik

Min Maks Mean Std. Deviasi

Prudence 1.33 5.00 3.94 .69

Humility & Modesty 1.33 5.00 3.88 .70

Forgiveness & Mercy 1.33 5.00 3.77 .69

Self- regulation .50 5.00 3.35 .88 Pada Tabel 21 berdasarkan skor mean character strength pada

temperance dapat dilihat bahwa character strength dengan mean

4) Justice

Virtue justice ditampilkan oleh tiga character strength sebagaimana disajikan pada Tabel 22 :

Tabel 22. Deskripsi Character Strength pada Virtue Justice Character Strength

Skor Empirik

Min Maks Mean Std. Deviasi

Fairness 2.00 5.00 4.08 .54

Leadership 1.33 5.00 3.63 .66

Citizenship .50 5.00 3.33 .74

Pada Tabel 22 berdasarkan mean character strength pada justice

dapat dilihat bahwa character strength dengan mean tertinggi adalah

fairness (mean = 4.08). 5) Wisdom and Knowledge

Virtue wisdom and knowledge ditampilkan oleh lima character strength sebagaimana disajikan pada Tabel 23 :

Tabel 23. Deskripsi Character Strength pada Virtue Wisdom and Knowledge

Character Strength

Skor Empirik

Min Maks Mean Std. Deviasi

Love of learning 2.00 5.00 4.19 .67

Open mindedness 1.00 5.00 4.02 .64

Curiosity 2.00 5.00 3.88 .61

Perspective .67 5.00 3.19 .71

Creativity 1.00 4.67 3.16 .68

Pada Tabel 23 berdasarkan mean character strength pada

wisdom and knowledge dapat dilihat bahwa character strength dengan mean tertinggi adalah love of learning (mean = 4.19).

6) Courage

Virtue courage ditampilkan oleh empat character strength sebagaimana disajikan pada Tabel 24 :

Tabel 24. Deskriptif Character Strength pada Virtue Courage Character Strength

Skor Empirik

Min Maks Mean Std. Deviasi

Integrity 1.33 5.00 3.83 .66

Persistence 2.00 5.00 3.73 .62

Bravery .50 5.00 3.61 .78

Vitality 1.00 5.00 3.27 .77

Pada Tabel 24 berdasarkan mean character strength pada

courage dapat dilihat bahwa character strength dengan mean tertinggi adalah integrity (mean = 3.83).

Berikut disajikan tabel rekapitulasi gambaran virtue mahasiswa

perantau beserta character strength, mulai dari mean tertinggi hingga

terendah.

Tabel 25. Tabel Rekapitulasi Virtue dan Character Strength berdasarkan Skor Mean Empirik Tertinggi dan Terendah

No. Virtue dengan mean skor tertinggi hingga terendah

Character Strength Tertinggi Terendah 1 Transcendence Spirituality (mean = 4.67) Gratitude (mean = 3.72) 2 Humanity Kindness (mean = 3.98) Love (mean = 3.80) 3 Temperance Prudence (mean =3.94) Self- regulation (mean = 3.35) 4 Justice Fairness (mean = 4.08) Citizenship (mean =3.33) 5 Wisdom and Knowledge Love of learning

(mean =4.19)

Creativity

(mean = 3.16) 6 Courage Integrity Vitality

Campton (2005) menyatakan bahwa setiap budaya memiliki

character strength yang dipandang dengan cara berbeda sehingga yang dominan pada setiap budaya menjadi berbeda. Character strength adalah

karakter baik yang ditampilkan individu dan merefleksikan virtue yang

dimilikinya. Dalam penelitian ini, budaya dikaitkan sebagai kelompok

etnis dan agama (Dayakisni & Yuniardi, 2004).

c. Gambaran Virtue berdasarkan Kelompok Etnis

Berikut disajikan gambaran virtue berdasarkan kelompok etnis :

1) Wisdom and knowledge

Tabel 26 menggambarkan virtue wisdom and knowledge

mahasiswa perantau berdasarkan kelompok etnis, sebagai berikut :

Tabel 26. Gambaran wisdom and knowledge berdasarkan kelompok etnis

Kelompok Etnis N Min Maks Mean Std

Kategori Kuat Non Lemah Jawa 27 2.54 4.92 3.76 .58 11 11 5 India 3 3.23 3.92 3.59 .35 1 1 1 Batak 181 2.00 4.62 3.61 .43 49 92 40 Minang 8 3.00 4.15 3.63 .39 2 5 1 Tionghoa 8 2.85 3.62 3.24 .27 0 4 4 Aceh 14 3.08 4.38 3.75 .39 5 8 1 Melayu 8 3.15 4.62 3.87 .56 4 2 2 Dll 5 2.62 4.23 3.59 .66 2 2 1 Total 254 74 125 55

Pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa virtue wisdom and knowledge

dominan dimiliki mahasiswa perantau yang berasal dari kelompok

kategori wisdom and knowledge kuat dan 2 orang termasuk ke dalam

kategori virtue wisdom and knowledge lemah.

2) Courage

Tabel 27 menggambarkan virtue courage mahasiswa perantau

berdasarkan kelompok etnis, sebagai berikut :

Tabel 27. Gambaran virtue courage berdasarkan kelompok etnis Kelompok Etnis N Min Maks Mean Std

Kategori Kuat Non Lemah Jawa 27 2.18 4.91 3.78 .67 11 11 5 India 3 3.64 3.73 3.70 .05 0 3 0 Batak 181 1.82 5.00 3.58 .49 36 106 39 Minang 8 3.27 4.18 3.74 .34 3 5 0 Tionghoa 8 2.36 3.82 3.17 .51 0 4 4 Aceh 14 2.91 4.09 3.62 .37 3 9 2 Melayu 8 2.73 4.91 3.88 .73 3 4 1 Dll 5 3.09 4.09 3.67 .38 1 3 1 Total 254 57 145 52

Pada Tabel 27 dapat dilihat bahwa virtue courage dominan

dimiliki mahasiswa perantau yang berasal dari kelompok etnis melayu

(mean = 3.88), sebanyak 3 orang termasuk ke dalam kategori courage

kuat dan 1 orang termasuk ke dalam kategori virtue courage lemah.

3) Humanity

Tabel 28 menggambarkan virtue humanity mahasiswa perantau

berdasarkan kelompok etnis, sebagai berikut :

Tabel 28. Gambaran virtue humanity berdasarkan kelompok etnis Kelompok Etnis N Min Maks Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah Jawa 27 3.25 5.00 3.93 .48 6 12 9 India 3 3.25 4.63 4.00 .70 1 1 1

Lanjutan Tabel 28. Gambaran virtue humanity berdasarkan kelompok etnis

Kelompok

Etnis N Min Maks Mean Std

Kategori Kuat Non Lemah Batak 181 2.13 5.00 3.88 .51 36 103 42 Minang 8 3.38 4.38 3.96 .28 1 6 1 Tionghoa 8 3.25 4.38 3.83 .45 1 4 3 Aceh 14 2.88 5.00 3.80 .58 2 8 4 Melayu 8 3.25 5.00 4.16 .74 3 3 2 Dll 5 3.25 4.25 3.78 .45 0 3 2 Total 254 50 140 64

Pada Tabel 28 virtue humanity dominan dimiliki mahasiswa

perantau yang berasal dari kelompok etnis Melayu (mean = 4.16),

sebanyak 3 orang termasuk ke dalam kategori humanity kuat dan 2 orang

termasuk ke dalam kategori virtue humanity lemah.

4) Justice

Tabel 29 menggambarkan virtue justice mahasiswa perantau

berdasarkan kelompok etnis, sebagai berikut :

Tabel 29. Gambaran virtue justice berdasarkan kelompok etnis Kelompok Etnis N Min Maks Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah Jawa 27 2.38 4.88 3.81 .56 12 10 5 India 3 3.88 4.25 4.08 .19 2 1 0 Batak 181 2.25 4.88 3.69 .49 57 86 38 Minang 8 3.63 4.38 3.98 .31 4 4 0 Tionghoa 8 3.00 4.13 3.36 .36 1 4 3 Aceh 14 2.88 4.38 3.82 .44 5 8 1 Melayu 8 3.38 4.75 3.89 .53 3 5 0 Dll 5 3.25 4.38 3.92 .42 3 1 1 Total 254 87 119 48

Pada Tabel 29 dapat dilihat bahwa virtue justice dominan dimiliki

mahasiswa perantau yang berasal dari kelompok etnis India (mean =

4.08), sebanyak 2 orang termasuk kategori virtue justice kuat dan

tidak ada satu orang pun yang termasuk kategori virtue justice lemah.

5) Temperance

Tabel 30 menggambarkan virtue temperance mahasiswa perantau

berdasarkan kelompok etnis, sebagai berikut :

Tabel 30. Gambaran virtue temperance berdasarkan kelompok etnis Kelompok Etnis N Min Maks Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah Jawa 27 2.27 4.91 3.98 .60 10 14 3 India 3 3.73 4.27 4.06 .29 1 2 0 Batak 181 1.91 5.00 3.72 .57 31 114 36 Minang 8 3.64 4.09 3.88 .14 0 8 0 Tionghoa 8 2.27 4.18 3.27 .58 0 3 5 Aceh 14 3.00 4.73 3.96 .43 3 10 1 Melayu 8 3.00 5.00 3.91 .69 2 4 2 Dll 5 3.45 4.55 3.95 .52 2 3 0 Total 254 49 158 47

Pada Tabel 30 dapat dilihat bahwa virtue temperance dominan

dimiliki mahasiswa perantau yang berasal dari kelompok etnis India

(mean = 4.06), sebanyak 1 orang termasuk kategori virtue temperance

kuat dan tidak satu orang pun yang termasuk kategori virtue

temperance lemah. 6) Transcendence

Tabel 31 menggambarkan virtue transcendence mahasiswa

Tabel 31. Gambaran virtue transcendence berdasarkan kelompok etnis Kelompok Etnis N Min Maks Mean Std

Kategori Kuat Non Lemah Jawa 27 2.89 5.00 4.22 .50 8 16 3 India 3 2.33 4.67 3.78 1.26 1 1 1 Batak 181 2.33 5.00 4.06 .44 30 124 27 Minang 8 3.78 4.78 4.31 .37 3 5 0 Tionghoa 8 3.00 4.44 3.74 .52 0 5 3 Aceh 14 3.56 5.00 4.23 .39 3 10 1 Melayu 8 3.67 5.00 4.27 .62 3 5 0 Dll 5 3.22 4.56 4.00 .55 1 3 1 Total 254 49 169 36

Pada Tabel 31 virtue transcendence dominan dimiliki mahasiswa

perantau yang berasal dari kelompok etnis Minang (mean = 4.31),

sebanyak 3 orang termasuk kategori virtue transcendence kuat dan tidak

satu orang pun yang termasuk katergori virtue transcendence lemah.

Berikut disajikan tabel rekapitulasi gambaran virtue mahasiswa

perantau berdasarkan kelompok etnis yang terdapat di kota Medan.

Tabel 32. Tabel Rekapitulasi Mean Score Virtue berdasarkan Kelompok Etnis

Virtue

Kelompok Etnis

Jawa India Batak Minang Tionghoa Aceh Melayu Dll

Transcendence 4.22 3.78 4.06 4.31 3.74 4.23 4.27 4.00 Humanity 3,93 4,00 3,88 3,96 3,83 3,80 4,16 3,78 Temperance 3.98 4.06 3,72 3,88 3,27 3.96 3,91 3,95 Justice 3,81 4.08 3,69 3,98 3,36 3,82 3.89 3,92 Wisdom and Knowledge 3,76 3,59 3,61 3,63 3,24 3,75 3,87 3,59 Courage 3,78 3,70 3,58 3,74 3,17 3,62 3,88 3,67

d. Gambaran Virtue berdasarkan Agama

Terdapat lima agama besar yang diakui di Indonesia, termasuk kota

Medan, diantaranya yaitu agama Hindu, Kristen Protestan, Budha, Islam,

dan Katolik. Pada penelitian ini virtue dideskripsikan pula berdasarkan

agama tersebut. Berikut disajikan gambaran virtue berdasarkan agama

yang dianut :

1) Wisdom and Knowldege

Tabel 33 menggambarkan virtue wisdom and knowledge

mahasiswa perantau berdasarkan agama, sebagai berikut :

Tabel 33. Gambaran virtue wisdom and knowledge berdasarkan agama

Agama N Min Max Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah Hindu 3 3.23 3.92 3.59 .35 1 1 1 Kristen 130 2.00 4.62 3.58 .42 30 71 29 Budha 10 2.62 3.92 3.32 .40 1 5 4 Islam 101 2.54 4.92 3.72 .49 39 44 18 Katolik 10 2.69 4.23 3.52 .52 3 4 3 Total 254 74 125 55

Pada Tabel 33 virtue wisdom and knowledge dominan dimiliki

mahasiswa perantau yang beragama Islam (mean = 3.72), sebanyak

39 orang termasuk kategori virtue wisdom and knowledge kuat dan 18

orang termasuk katergori virtue wisdom and knowledge lemah.

2) Courage

Tabel 34 menggambarkan virtue courage mahasiswa perantau

Tabel 34. Gambaran virtue courage berdasarkan agama

Agama N Min Max Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah Hindu 3 3.64 3.73 3.70 .05 0 3 0 Kristen 130 1.82 5.00 3.55 .52 23 75 32 Budha 10 2.36 4.09 3.34 .51 1 5 4 Islam 101 2.18 4.91 3.71 .51 30 57 14 Katolik 10 2.91 4.36 3.68 .50 3 5 2 Total 254 57 145 52

Pada Tabel 34 virtue courage dominan dimiliki mahasiswa

perantau yang beragama Islam (mean = 3.71), sebanyak 30 orang

termasuk kategori virtue courage kuat dan 14 orang termasuk

katergori virtue courage lemah.

3) Humanity

Tabel 35 menggambarkan virtue humanity mahasiswa perantau

berdasarkan agama, sebagai berikut :

Tabel 35. Gambaran virtue humanity berdasarkan agama

Agama N Min Max Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah

Hindu 3 3.25 4.63 4.00 .69 1 1 1 Kristen 130 2.25 5.00 3.87 .52 26 73 31 Budha 10 3.13 4.38 3.75 .44 1 5 4 Islam 101 2.88 5.00 3.95 .47 21 57 23 Katolik 10 2.13 4.38 3.57 .66 1 4 5 Total 254 50 140 64

Pada Tabel 35 virtue humanity dominan dimiliki mahasiswa

perantau yang beragama Hindu (mean = 4.00), sebanyak 1 orang

termasuk kategori virtue humanity kuat dan 1 orang termasuk

4) Justice

Tabel 36 menggambarkan virtue justice mahasiswa perantau

berdasarkan agama, sebagai berikut :

Tabel 36. Gambaran virtue justice berdasarkan agama

Agama N Min Max Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah

Hindu 3 3.88 4.38 4.08 .19 2 1 0 Kristen 130 2.25 4.88 3.72 .48 45 61 24 Budha 10 3.00 3.63 3.28 .20 0 4 6 Islam 101 2.25 4.88 3.78 .51 37 47 17 Katolik 10 3.00 4.25 3.72 .37 3 6 1 Total 254 87 119 48

Pada Tabel 36 virtue justice dominan dimiliki mahasiswa perantau

yang beragama Hindu (mean = 4.08), sebanyak 2 orang termasuk

kategori virtue justice kuat dan tidak satu orang pun yang termasuk

kategori virtue justice lemah.

5) Temperance

Tabel 37 menggambarkan virtue temperance mahasiswa

perantau berdasarkan agama, sebagai berikut :

Tabel 37. Gambaran virtue temperance berdasarkan agama

Agama N Min Max Mean Std Kategori

Kuat Non Lemah

Hindu 3 3.73 4.27 4.06 .29 1 2 0 Kristen 130 1.91 5.00 3.73 .62 26 76 28 Budha 10 2.27 4.55 3.44 .73 2 3 5 Islam 101 2.27 5.00 3.89 .47 20 71 10 Katolik 10 2.27 4.09 3.39 .58 0 6 4 Total 254 49 158 47

termasuk kategori virtue temperance kuat dan tidak satu orang pun

yang termasuk kategori lemah.

6) Transcendence

Tabel 38 menggambarkan virtue transcendence mahasiswa

perantau berdasarkan agama, sebagai berikut :

Tabel 38. Gambaran virtue transcendence berdasarkan agama

Agama N Min Max Mean Std Kategori Kuat Non Lemah Hindu 3 2.33 4.67 3.78 1.26 1 1 1 Kristen 130 2.33 5.00 4.03 .49 26 78 26 Budha 10 3.22 4.44 3.79 .45 0 7 3 Islam 101 2.89 5.00 4.19 .40 22 74 5 Katolik 10 3.11 4.33 3.94 .37 0 9 1 Total 254 49 169 36

Pada Tabel 38 virtue transcendence dominan dimiliki mahasiswa

perantau yang beragama Islam (mean = 4.19), sebanyak 22 orang

termasuk kategori virtue transcendence kuat dan 5 orang termasuk

katergori virtue transcendence lemah.

Berikut disajikan tabel rekapitulasi gambaran virtue mahasiswa

perantau berdasarkan agama yang dianut.

Tabel 39. Tabel Rekapitulasi Mean Score Virtue berdasarkan Agama

Virtue Agama

Hindu Kristen Protestan Budha Islam Katolik

Transcendence 3.78 4.03 3.79 4.19 3.94

Humanity 4.00 3.87 3.75 3.95 3.57

Temperance 4.06 3.73 3.44 3.89 3.39

Justice 4.08 3.72 3.28 3.78 3.72

Wisdom and Knowledge 3.59 3.58 3.32 3.72 3.52

e. Gambaran masalah yang dihadapi saat merantau dan cara penyelesaiannya

Terdapat 220 orang subjek penelitian yang memberikan respon atas

pertanyaan terbuka yang diberikan. Berikut gambaran masalah yang

dihadapi mahasiswa saat merantau dan cara penyelesaiannya.

Sebagaimana disajikan pada Tabel 40 :

Tabel 40. Masalah yang Dihadapi Saat Merantau

No. Masalah yang Dihadapi Persentase (%)

1 Masalah keuangan 54.4 %

2 Masalah sosial 29.8 %

3 Teringat keluarga atau saudara 25 % 4 Situasi lingkungan yang tidak kondusif atau aman 14.7 %

5 Masalah disiplin diri 13.9 %

6 Masalah kesehatan 12.7 %

7 Masalah akademik 7.2 %

8 Sulit mengenal tempat-tempat baru 5.2 % 9 Masalah komunikasi dalam bersosialisasi 4.8 %

10 Masalah pekerjaan rumah 4.4 %

11 Masalah transportasi 3.2 %

12 Masalah tawuran 3.2 %

13 Masalah makanan yang tidak sesuai selera 2 % 14 Tekanan selama tinggal di rumah saudara 2 %

15 Masalah pengaturan waktu 1.6 %

16 Merasa jenuh di perantauan 1.6 %

17 Kesepian 1.6 %

18 Merasa kurang dukungan dari lingkungan 1.2 % 19 Masalah ketidaksesuaian tempat tinggal 0.8 %

Pada penelitian ini terlihat bahwa tiga masalah yang umumnya

dialami mahasiswa selama merantau adalah masalah keuangan (54,4%),

Masalah keuangan merupakan masalah yang dialami oleh sebagian

besar mahasiswa perantau. Permasalahan ini terkait dengan keterbatasan

materi yang diperoleh dari orang tua, sulitnya mengatur keuangan setiap

bulannya, keterlambatan pengiriman uang bulanan dari orang tua serta

biaya hidup yang mahal di perantauan. Permasalahan selanjutnya adalah

masalah sosial. Permasalahan ini terkait penyesuaian diri dengan

lingkungan baru, sulitnya bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman

baru, kesulitan untuk berkomunikasi dengan baik, sulitnya menemukan

teman yang tepat, perasaan akan kesenjangan sosial dan tekanan dalam

pergaulan. Masalah ketiga adalah teringat pada anggota keluarga

khususnya orang tua dan saudara.

Selanjutnya solusi atau pemecahan masalah yang dilakukan

mahasiswa perantau atas permasalahan yang dihadapinya, disajikan pada

Tabel 41.

Tabel 41. Solusi yang dilakukan Mahasiswa Perantau

Masalah yang dihadapi Cara Penyelesaiannya

Masalah Keuangan a. Pengambilan uang secara bertahap b. Hemat

c. Menabung d. Berdoa e. Pinjam uang

f. Meminta tambahan uang bulanan pada orang tua g. Kerja sambilan

h. Menggadaikan barang i. Puasa

j. Pasrah

k. Menyimpan uang pada orang lain

Masalah Sosial a. Berusaha bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan

b. Menerima secara ikhlas (pasrah) c. Mengalah

d. Berdiam diri e. Berusaha mandiri

Lanjutan Tabel 41. Solusi yang dilakukan Mahasiswa Perantau f. Berhati-hati dalam memilih pergaulan g. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler h. Berdoa

i. Sabar Teringat pada keluarga atau

saudara

a. Menelepon

b. Bercerita pada teman c. Menangis

d. Mencari kegiatan lain seperti jalan-jalan, membaca dan menonton.

e. Berusaha semangat dan mandiri f. Berdoa

g. Pulang kampung

B. PEMBAHASAN

Mahasiswa yang merantau membutuhkan karakter baik yang kuat di

setiap aspek kehidupannya di perantauan untuk mencapai kesuksesan.

Dalam pencapaian kesuksesan, berbagai tantangan di luar masalah

akademik, seperti permasalahan adaptasi lingkungan dan perubahan

sosialisasi harus dihadapi mahasiswa perantau. Oleh karena itu, tujuan dari

penelitian ini adalah untuk melihat gambaran virtue atau karakter baik pada

mahasiswa perantau berprestasi yang berdomisili di kota Medan, mengingat

mahasiswa perantau tidak luput dari berbagai permasalahan dan tantangan

dalam mencapai kesuksesan. Seligman dan Peterson (2004), menyatakan

bahwa virtue adalah karakter-karakter baik yang ada pada diri manusia dan

digunakan di setiap aspek kehidupan dalam menyelesaikan tugas serta

masalah yang dihadapinya, sehingga individu dapat mencapai kesuksesan,

kehidupan yang baik dan sejahtera. Virtue merupakan human goodness yang

terdapat dalam diri individu yang direfleksikan oleh character strength yang

Hasil penelitian diperoleh secara empirik, mulai dari virtue yang

paling cenderung dimiliki mahasiswa perantau berprestasi di kota Medan

yakni virtue transcendence, selanjutnya virtue humanity, temperance,

justice, wisdom and knowledge dan virtue courage. Virtue transcendence

merupakan virtue yang secara empirik paling cenderung dimiliki mahasiswa

perantau berprestasi di kota Medan. Hal ini menunjukan bahwa secara

teoritis dalam meraih prestasi dan menyelesaikan setiap masalah mahasiswa

perantau bertindak dengan memperkuat hubungan pada kekuatan semesta

yang lebih besar seperti Tuhan, alam dan hubungan dengan orang lain. Pada

hubungan religius yang dimiliki mahasiswa perantau tampak pada jawaban

pertanyaan terbuka yang dikemukakan para responden, yakni mereka

berdoa, berpuasa dan yakin pada Tuhan ketika mereka menghadapi masalah.

Keyakinan pada Tuhan dan taat melakukan kegiatan keagamaan seperti

berdoa dan berpuasa merupakan tindakan mahasiswa perantau ketika

menghadapi permasalahan yang merupakan wujud character strength

spirituality.

Charater strength spirituality merupakan refleksi virtue transcendence dengan perolehan mean tertinggi. Permasalahan yang dihadapi mahasiswa perantau berprestasi membuat mereka lebih mampu

menjalin hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan secara khusus. Tiga

masalah yang umumnya dihadapi mahasiswa perantau berprestasi dalam

penelitian ini yaitu masalah keuangan, masalah sosial dan teringat pada

manusia pada hakikatnya adalah spiritual. Senada dengan hal tersebut,

William James (dalam Peterson & Seligman, 2004) berpendapat bahwa

agama mengacu kepada perasaan, tindakan dan pengalaman individu dalam

kesendiriannya, sehingga mereka bisa memahami dirinya sendiri dalam

hubungannya dengan Tuhan. Serupa dengan yang dialami mahasiswa

perantau yakni mahasiswa perantau hidup dengan ketidakhadiran orang tua

di perantauan, sehingga membuat individu cenderung lebih mampu menjalin

hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan, alam dan orang-orang di

sekitarnya. Senada yang dikemukakan oleh Victor Frankl (2008) bahwa

manusia sebagai kesatuan utuh dari dimensi ragawi, kejiwaan, dan

spiritualitas. Dimensi ini hanya dapat dibedakan namun tidak dapat

dipisahkan. Pada prinsipnya, dimensi yang lebih tinggi menguasai dimensi

yang lebih rendah, maka dimensi spiritualitas menguasai dimensi kejiwaan

dan biologis. Artinya, manusia mempunyai sumber daya kerohanian yang

melampaui akal budi untuk memilih dan melakukan yang terbaik bagi

dirinya dan bertanggung jawab penuh atas apa yang sedang diperbuatnya

atau yang telah diperbuatnya. Spiritual merupakan sumber dari kebajikan,

keluhuran, dan kemuliaan manusia. Kualitas ini merupakan kualitas yang

sudah melekat (inherent) dan terberi (given) dalam diri manusia.

Berdasarkan kategorisasi pada virtue transcendence, sebanyak 49

orang mahasiswa perantau berprestasi termasuk pada kategori virtue

transcendence kuat. Artinya, mahasiswa perantau menampilkan character

Dokumen terkait