• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Data

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 33-38)

B. Hasil Observasi

4.2. Hasil Analisis Data

Melalui hasil tindakan dan observasi yang ada, maka dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan skor pengamatan yang terjadi pada guru dan siswa kelas II di SD bugel 01 kota Salatiga pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 dengan penggunaan model Cooperative Learning dengan tipe Teams Games Tournaments. Keberhasilan ketuntasan hasil belajar IPA pada siswa kelas II SD Negeri Bugel 01 semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 ini dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.16

Perbandingan Kenaikan Hasil Belajar IPA Siswa Tiap Siklus Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Kriteria Nilai Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tuntas 5 20,8 11 45,8 20 83,3

Tidak Tuntas

19 79,2 13 54,2 4 16,7

Jumlah 24 100 24 100 24 100

Berdasarkan tabel 4.16 maka perbandingan hasil belajar pada hasil belajar siswa kelas II telah mengalami peningkatan dari pra siklus menuju siklus 1 hingga menuju pada siklus 2. Melalui hasil belajar pada pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang menggunakan model Cooperative Learning dengan tipe Teams Games Tournaments pada pra siklus awalnya siswa yang tuntas hanya 5 orang siswa dengan presentase 20,8% sedangkan yang tidak tuntas 19 siswa dengan presentase sebesar 79,2%. Dan pada siklus 1 terdapat 11 siswa yang tuntas dengan presentase 45,8% dan 13 siswa tidak tuntas dengan presentase 54,2%. Hingga pada siklus 2 mengalami peningkatan sebanyak 20 siswa yang tuntas atau sebesar 83,3% dan 4 siswa tidak tuntas atau sebesar 16,7% siswa yang tidak tuntas.

Adapun peningkatan skor hasil belajar IPA (Ilmu Penggetahuan Alam) pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dapat digambarkan melalui diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tiap Siklus

Selain ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan, nilai maksimal dan nilai minimal siswa juga mengalami peningkatan. Kenaikan nilai maksimal keberhasilan hasil belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) siswa mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus sebanyak 84, pada siklus 1 meningkat sebanyak 87, dan pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 100. Kenaikan nilai maksimal tersebut dapat disajikan dengan gambar grafik sebagai berikut :

Gambar 4.3 Grafik Nilai Maksimal Hasil Belajar Tiap Siklus

Selain terdapat nilai maksimal yang disajikan dari pra siklus, siklus1, dan siklus 2 yang disajikan dalam gambar grafik, maka disjikan pula gambar grafik nilai minimal siswa. Sedangkan kenaikan nilai minimal siswa juga meningkat yaitu pada pra siklus sebanyak 60, pada siklus 1 sebanyak 67, dan pada siklus 2 sebanyak 73. Peningkatan nilai minimal tersebut juga dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik Nilai Minimal Hasil Belajar Tiap Siklus

Selain itu skor rata-rata pada setiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus jumlah skor rata-rata sebanyak 69,25, pada siklus 1 jumlah skor rata-rata sebanyak 75,13, dan pada siklus 2 jumlah skor rata-rata sebanyak 85,13. Peningkatan kenaikan jumlah rata-rata skor tersebut dapat ditunjukkan pada grafik berikut:

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Tiap Siklus

4.3. Pembahasan

Peningkatan hasil belajar tersebut terjadi karena dalam pembelajaran yang menggunakan model Cooperative Learning pada tipe Teams Games Tournaments dengan langkah-langkah penyajian kelas (class presentation), kelompok (team), permainan (game), kompetisi (tournament), dan penghargaan kelas (class

recognition) dapat menumbuhkan semangat siswa untuk belajar lebih giat karena dalam kompetisi akademik untuk dapat memenangkan permainan dan kompetisi siswa harus memiliki pengetahuan yang lebih. Selain itu permainan akademik yang dilakukan pada saat pembelajaran membantu siswa lebih memahami materi yang diberikan, karena soal yang terdapat pada kartu bernomor tersebut merupakan pembahasan tentang materi yang sudah diberikan sehingga kemampuan siswa di uji apakah siswa sudah benar-benar paham atau belum dengan materi yang diberikan. Oleh karena itu usaha untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dan dapat memenangkan pertandingan siswa yaitu dengan merespon pembelajaran yang telah disajikan. Dengan kemampuan lebih yang dimiliki siswa untuk memahami pembelajaran telah memudahkan siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya khususnya dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

Pada pembahasan siklus 1 ini berfokus pada perbaikan peningkatan hasil belajar dari pra siklus menuju siklus 1 baik secara kognitif maupun dalam penilaian proses. Pada siklus 1 ini kompetensi dasar yang digunakan yaitu KD 3.1 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. Dengan penggunaan alat peraga seperti gambar-gambar alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik maupun tidak menggunakan energi listrik, kartu bernomor, papan skor, papan tulis, dan kapur membuat siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan. Ketuntasan hasil belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) siklus 1 lebih baik atau mengalami peningkatan dibandingkan pada pembelajaran pra siklus. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut disebabkan karena siswa telah melaksanakan pembelajaran dengan model dan tipe pembelajaran baru yaitu model Cooperative Learning dan tipe pembelajaran Teams Games Tournaments. Dengan model dan tipe pembelajaran yang baru siswa menjadi lebih semangat dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Pada pembelajaran dengan model dan tipe ini lebih menekankan siswa untuk bekerja sama antar teman yang satu dengan teman antar kelompoknya. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh skor terbanyak hingga mencapai kemenangan bersama. Sehingga pembelajaran ini melatih siswa untuk

mempunyai rasa sosialisasi yang tinggi serta berpikir kritis dalam memecahkan masalah tentang alam sekitar secara bersama. Persaingan yang dilakukan pada saat kompetisi membuat siswa menjadi lebih giat untuk belajar dan bekerja sama. Dengan giat belajar maka mereka akan mempunyai banyak pengetahuan yang lebih sehingga dengan pengetahuannya yang banyak telah membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya pada pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Proses pembelajaran yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments pada siklus 2 ini terjadi peningkatan dari pembelajaran yang sebelumnya. Kompetensi dasar yang digunakan pada siklus 2 ini ada dua yaitu KD 4.1 Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi hari, siang hari, dan sore hari. Alat peraga yang digunakan pada kompetensi dasar tersebut yaitu globe, senter, bola tenis dan gambar benda-benda langit. Dengan alat peraga tersebut siswa lebih mudah untuk memahami materi tentang kenampakan matahari pada pagi, siang, dan sore hari dengan mudah. Kompetensi dasar satunya yang digunakan yaitu pada KD 4.2 Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari. Alat peraga yang digunakan pada kompetensi tersebut yaitu gambar dan alat-alat yang digunakan untuk melindungi tubuh dari sengatan panas dan cahaya matahari yang membahayakan tubuh. Sedangkan alat peraga lain yang digunakan yaitu kartu bernomor yang digunakan pada saat permainan dan kompetisi serta papan skor siswa. Peningkatan hasil belajar siswa mengalami peningkatan karena guru dan siswa mulai terbiasa menggunakan model Cooperative Learning dengan tipe pembelajaran Teams Games Tournaments ini. Pada model Cooperative Learning dan tipe pembelajaran Teams Games Tournaments siswa menjadi lebih menghargai perbedaan karena dalam pembelajaran ini siswa dilatih untuk memiliki sosialisasi yang tinggi terhadap sesama. Persaingan dalam kompetisi akademik pada setiap kelompok-kelompok siswa membuat siswa berpikir lebih kritis, lebih aktif dalam memecahkan permasalahan dalam kelompok maupun secara individu dan memiliki ketergantungan yang positif dalam akademik siswa. Dengan semangat belajar siswa yang dimiliki memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran yang diberikan. Pemahaman pembelajaran yang

diberikan pada siswa telah memudahkan siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Melalui hasil penelitian pada siklus 1 dan 2 ini telah mengalami peningkatan skor pada hasil observasi guru dan siswa maupun mengalami peningkatan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model Cooperative Learning dengan tipe pembelajaran Teams Games Tournaments. Maka dari itu, hipotesis tindakan pada penelitian ini telah terbukti bahwa model Cooperative Learning dengan tipe Teams Games Tournaments dapat dilakukan pada pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan langkah-langkah penyajian kelas (class presentation), kelompok (team), permainan (game), kompetisi (tournament), dan penyajian kelas (class recognition) serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dalam hal kognitifnya maupun dalam penilaian proses pada siswa kelas II SDN Bugel 01 Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 33-38)

Dokumen terkait