• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Data

Dalam dokumen ADI WALUYO NIM. S (Halaman 69-77)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Analisis Data

Uji keseimbangan dilakukan pada data hasil ulangan harian (UH) materi pokok pangkat, akar dan logaritma untuk kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, sebelum dilakukan uji keseimbangan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk masing-masing kelompok dengan menggunakan uji-t. Rangkuman hasil uji normalitas tersebut disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut :

lxx

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas

No Nama Variabel Lhitung n Ltabel Keputusan Keterangan 1 Nilai Ulangan Harian Kelompok Eksperimen 0,0794 123 0,0799 Tidak ditolak Normal 2 Nilai Ulangan Harian Kelompok Kontrol 0,0785 121 0,0805 Tidak ditolak Normal

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 18.

Dari hasil uji normalitas tersebut, ternyata kedua kelompok berasal dari populasi normal. Kemudian dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan uji-t, diperoleh hasil perhitungan thitung= 0,916 sedangkan

tabel

t = 1,960, dengan taraf signifikan 0,05. Dengan demikian thitungÏ DK, sehingga Ho diterima, yang berarti kedua kelompok populasi mempunyai kemampuan seimbang (selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19).

2. Uji Prasyarat

Uji prasarat dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Chi Kuadrat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas hasil belajar matematika siswa kelas X semester 1 meliputi uji normalitas untuk :

lxxi

1) kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2) kelompok siswa dengan model pembelajaran langsung

3) kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi 4) kelompok siswa dengan kemampuan awal sedang 5) kelompok siswa dengan kemampuan awal rendah

Rangkuman hasil uji normalitas dari kelima kelompok tersebut disajikan dalam Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa

No Nama Variabel Lhitung n Ltabel Keputusan Keterangan 1 kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 0,0787 123 0,0799 Tidak ditolak Normal 2 kelompok siswa dengan model pembelajaran langsung 0,0744 121 0,0805 Tidak ditolak Normal 3 kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi 0,0721 117 0,0819 Tidak ditolak Normal 4 kelompok siswa dengan kemampuan awal sedang 0,1050 58 0,1163 Tidak ditolak Normal 5 kelompok siswa dengan kemampuan awal rendah 0,0971 69 0,1067 Tidak ditolak Normal

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22, 23, 24, 25 dan 26.

lxxii

Berdasarkan hasil perhitungan di atas kelima kelompok tersebut berasal dari populasi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas hasil belajar matematika materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat siswa kelas X semester 1 meliputi uji homogenitas untuk :

1) Kelompok model pembelajaran 2) Kelompok kemampuan awal

Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini digunakan uji Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat, hasil uji homogenitas adalah sebagai berikut :

1) dari dua populasi yang ada dari kelompok model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran langsung memiliki variansi yang sama (homogen), ini dapat dilihat dari hasil perhitungan c = 0,561 sedangkan harga 2 2

tabel

c = 3,841 dengan taraf signifikansi a = 0,05 dan derajat kebebasan 1. Dengan demikian c < 2 2

tabel

c , sehingga hipotesis nol tidak ditolak, yang berarti sampel penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama (homogen), perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27.

2) dari tiga populasi yang ada dari kelompok kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah memiliki variansi yang sama (homogen), ini dapat dilihat dari hasil perhitungan c = 2,669 sedangkan harga 2

lxxiii

2

tabel

c = 5,991 dengan taraf signifikansi a = 0,05 dan derajat kebebasan 2. Dengan demikian c < 2 2

tabel

c , sehingga hipotesis nol tidak ditolak, yang berarti sampel penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama (homogen), perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.

3. Uji Hipótesis

Hasil perhitungan uji hipotesis dengan analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan frekuensi sel tidak sama dan taraf signifikansi a = 0,05 disajikan pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Variansi

Sumber Varian JK Db RK Fhitung Ftabel Keputusan Uji Model Pembelajaran 7,006 1 7,006 3,932 3,84 Ho ditolak Tingkat Kemampuan awal 15,838 2 7,919 4,444 3,00 Ho ditolak Interaksi antara Model Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan awal 0,671 2 0,336 0,189 3,00 Ho diterima Galat 424,020 238 1,782 Total 447,535 243

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29.

Berdasarkan dari hasil perhitungan yang disajikan pada Tabel 4.3 di atas tampak bahwa :

lxxiv

a. Pada efek utama A (Model Pembelajaran), harga statistik uji

a

F = 3,932 dan Ftabel = 3,84 , ternyata Fa> Ftabel dengan demikian

A

H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X semester 1. b. Pada efek utama B (tingkat kemampuan awal siswa), harga statistik

uji Fb = 4,444 dan Ftabel = 3,00, ternyata Fb> Ftabel dengan demikian

B

H0 ditolak. Hal ini berarti tingkat kemampuan awal siswa yang tinggi, sedang dan rendah memberikan efek yang berbeda terhadap hasil belajar matematika materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat siswa kelas X semester 1.

c. Pada efek interaksi AB (Model Pembelajaran dan tingkat kemampuan awal siswa), harga statistik uji Fab= 0,189 dan Ftabel = 3,00, ternyata

ab

F < Ftabel dengan demikian H0AB diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat siswa kelas X semester 1.

4. Uji Komparasi Ganda

Dari hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika pada materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat yang signifikan ditinjau dari kemampuan awal siswa yang tinggi, sedang dan rendah. Ini berarti terdapat perbedaan rerata setiap

lxxv

pasangan kolom. Sehingga untuk mengetahui perbedaan rerata siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah diperlukan uji lanjut yaitu dengan uji komparasi ganda dengan menggunakan uji Scheffe.

Sebelum melihat hasil komparasi rataan antar kolom, di bawah ini disajikan rangkuman rataan antara sel lengkap dengan rataan marginalnya.

Tabel 4.4 Rangkuman Rataan antar Sel dan Rataan Marginal Kemampuan Awal

Tinggi Sedang Rendah

Rataan Marginal Eksperimen 6,58 6,26 6,05 6,35 Control 6,38 5,81 5,64 6,05 Model Pembelajaran Rataan Marginal 6,48 6,03 5,85

Rangkuman hasil uji komparasi rataan antar kolom seperti Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rataan antar Kolom Komparasi Fhitung Fkritik Keputusan Uji

1 . m vs m .2 4,421 6,00 Ho diterima 1 . m vs m .3 9,680 6,00 Ho ditolak 2 . m vs m .3 0,5735 6,00 Ho diterima Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30.

Berdasarkan dari hasil perhitungan yang disajikan pada Tabel 4.5 di atas tampak bahwa setiap tingkatan kemampuan awal yang berbeda

lxxvi

tidak memberikan efek yang sama terhadap hasil belajar matematika pada materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat.

Hasil uji komparasi ganda pada pasangan tingkat kemampuan awal sebagai berikut :

a. Antara tingkat kemampuan awal tinggi dan tingkat kemampuan awal sedang diperoleh F.1-.2 < Fkritik. Hal ini berarti tidak ada perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang.

b. Antara tingkat kemampuan awal tinggi dan tingkat kemampuan awal rendah diperoleh F.1-.3 > Fkritik. Hal ini berarti ada perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.

c. Antara tingkat kemampuan awal sedang dan tingkat kemampuan awal rendah diperoleh F.2-.3 < Fkritik. Hal ini berarti tidak ada perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang dan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.

Dengan memperhatikan hasil uji komparasi ganda di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Sedangkan hasil belajar matematika bagi siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang serta siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang dan siswa

lxxvii

yang mempunyai kemampuan awal rendah memberikan hasil belajar yang sama.

Dalam dokumen ADI WALUYO NIM. S (Halaman 69-77)

Dokumen terkait