BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Hasil Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat normalitas persebaran variabel bebas dan tergantung pada sebuah penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov
Smirnov Testdengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Data akan dinyatakan normal apabila memenuhi syarat p>0.05 (Santoso, 2010).
Tabel 21
Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov Signifikansi Keterangan -Smirnov
LMX
Afeksi 3.186 0.000 Tidak Normal Kontribusi 2.844 0.000 Tidak Normal Loyalitas 2.074 0.000 Tidak Normal Penghargaan 2.074 0.000 Tidak Normal Profesional
Komitmen 1.082 0.192 Normal
Organisasi
Berdasarkan hasil uji normalitas, dimensi Afeksi, Kontribusi, Loyalitas, dan Penghargaan Profesional sama-sama memperoleh nilai signifikansi (p) = 0.000. Hasil yang menunjukkan p<0.05 ini menunjukkan bahwa dimensi-dimensi yang dimiliki oleh variabel
Leader Member Exchange (LMX) memiliki persebaran data yang tidak normal. Data yang tidak normal ini menandakan bahwa data berasal dari populasi yang tidak normal. Persebaran data yang tidak normal dapat dikarenakan adanya nilai ekstrim (Santoso, 2010).
Gambar 1
Kurva Dimensi Afeksi
Kurva Dimensi Afeksi menggambarkan persebaran data pada dimensi Afeksi. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 15.
Gambar 2
Kurva Dimensi Kontribusi menggambarkan persebaran data pada dimensi Kontribusi. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 18.
Gambar 3
Kurva Dimensi Loyalitas
Kurva Dimensi Loyalitas menggambarkan persebaran data pada dimensi Loyalitas. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 36.
Gambar 4
Kurva Dimensi Penghargaan Profesional
Kurva Dimensi Penghargaan Profesional menggambarkan persebaran data pada dimensi Penghargaan Profesional. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 36.
Gambar 5
Kurva Komitmen Organisasi menggambarkan persebaran data pada variabel Komitmen Organisasi. Pada data tersebut terlihat bahwa terbentuk kurva yang normal sehingga dapat disimpulkan bahwa persebaran data pada variabel Komitmen Organisasi adalah normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan tergantung mengikuti garis linear. Data dinyatakan linear apabila kedua variabel mengikuti garis lurus. Peningkatan maupun penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti secara linear pada peningkatan maupun penurunan pada variabel lainnya. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan metode Test for Linearity dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Data akan dinyatakan normal apabila memenuhi syarat p<0.05 (Santoso, 2010).
Tabel 22
Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi
F Sig (Combined) 5.426 .000 Komitmen Between Groups Linearity 47.833 .000 Organisasi * Deviation from .715 .695
Afeksi Linearity
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Afeksi, didapati memiliki nilai signifikansi
sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Afeksi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
Gambar 6
Scatter Plot Dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi karena data yang mengikuti garis lurus.
Tabel 23
Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi
F Sig (Combined) 7.355 .000 Komitmen Between Groups Linearity 71.145 .000 Organisasi * Deviation from .976 .466
Kontribusi Linearity
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Kontribusi, didapati memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Kontribusi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
Gambar 7
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Kontribusi karena data yang mengikuti garis lurus.
Tabel 24
Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi
F Sig (Combined) 5.173 .000 Komitmen Between Groups Linearity 84.844 .000 Organisasi * Deviation from 1.190 .466
Loyalitas Linearity
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Loyalitas, didapati memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Kontribusi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
Gambar 8
Scatter Plot Dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Loyalitas karena data yang mengikuti garis lurus.
Tabel 25
Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi
F Sig Komitmen (Combined) 5.173 .000 Organisasi * Between Groups Linearity 84.844 .000 Penghargaan Deviation from 1.190 .272 Profesional Linearity
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Loyalitas, didapati memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen
Organisasi dan dimensi Kontribusi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
Gambar 9
Scatter Plot Dimensi Penghargaan Profesional Dengan Komitmen Organisasi
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Penghargaan Profesional karena data yang mengikuti garis lurus.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi untuk melihat hubungan antara dimensi-dimensi Leader Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi. Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan metode tes non parametrik, yaitu teknik
Spearman Rho dengan taraf signifikansi (p) 0.01 dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Tekni Spearman Rho digunakan dalam penelitian ini karena berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan didapati bahwa hubungan antara variabel Leader Member Exchange (LMX) dan Komiten Organisasi bersifat linear namun persebaran data variabel Leader Member Exchange(LMX) tidak normal.
Tabel 26
Kriteria Koefisien Korelasi (Sarwono, 2006)
No. Koefisien Korelasi Kategori
1. 0 Tidak ada korelasi 2. 0 – 0.25 Sangat lemah 3. 0.25 – 0.50 Cukup 4. 0.50 – 0.75 Kuat 5. 0.75 – 0.99 Sangat kuat 6. 1 Sempurna Tabel 27
Hasil Uji Hipotesis Dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi Afeksi
Correlation Coefficient 1.000 .475** Komitmen Sig (1-tailed) .000
Spearman’s Organisasi N 158 158
Rho Correlation Coefficient .475** 1.000 Afeksi Sig (1-tailed) .000
N 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Analisis data pada tabel 27 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang
sebesar 0.475 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang cukup antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Afeksi maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi diterima.
Tabel 28
Hasil Uji Hipotesis Dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi Kontribusi
Correlation Coefficient 1.000 .514** Komitmen Sig (1-tailed) .000
Spearman’s Organisasi N 158 158
Rho Correlation Coefficient .514** 1.000 Kontribusi Sig (1-tailed) .000
N 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Analisis data pada tabel 28 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Kontribusi. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang sebesar 0.514 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Kontribusi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Kontribusi maka semakin tinggi
pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi diterima.
Tabel 29
Hasil Uji Hipotesis Dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi Loyalitas
Correlation Coefficient 1.000 .585** Komitmen Sig (1-tailed) .000
Spearman’s Organisasi N 158 158
Rho Correlation Coefficient .585** 1.000 Loyalitas Sig (1-tailed) .000
N 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Analisis data pada tabel 29 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Loyalitas. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang sebesar 0.585 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Loyalitas. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Loyalitas maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi diterima.
Tabel 30
Hasil Uji Hipotesis Dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi
Komitmen Penghargaan Organisasi Profesional
Correlation Coefficient 1.000 .585** Komitmen Sig (1-tailed) .000
Spearman’s Organisasi N 158 158
Rho Correlation Coefficient .585** 1.000 Penghargaan Sig (1-tailed) .000
Profesional N 158 158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Analisis data pada tabel 30 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Penghargaan Profesional. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang sebesar 0.585 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Penghargaan Profesional. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Penghargaan Profesional maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi diterima.