• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribisi variabel yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel Return Saham, DPR, DER, ROE, dan PER akan dibahas dalam penelitian ini. Berikut ini disajikan tabel data statistik secara umum dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

Table 3.Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation PER 132 1,27 95,88 37,4818 23,03336 DPR 132 0,11 92,00 21,3955 12,61063 DER 132 0,21 87,69 24,4470 17,98505 ROE 132 1,27 956,88 54,7992 89,86786 RS 132 -0,99 25,11 0,5801 2,51611 Vallid N listwise 132

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018.

Nilai rata-rata PER adalah sebesar 23,8145 menunjukkan bahwa secara umum perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel memilik harga saham berbanding dengan EPS (earning price ratio) sebesar 23,8145. Nilai PER terendah dari sampel tersebut adalah 1,27 pada PT Gajah Tunggal pada tahun 2011, sedangkan nilai PER tertinggi pada Holcim Indonesia Tbk., pada tahun 2014 sebesar 95,88.

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa DPR memiliki rentang nilai antara 0,11 hingga 92. Nilai terendah sebesar dimiliki 0,11 oleh PT

kalbe Farma Tbk., sedangkan nilai tertinggi pada PT Mayora Indah Tbk., sebesar 92 pada tahun 2014. Nilai rata-rata (mean) sebesar 21,3955, dan nilai standar deviasi sebesar 12,61063.

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa rentang nilai yang dimiliki oleh DER antara 0,21 hingga 87,69. Nilai terendah dimiliki oleh Lionmesh Prima Tbk., sebesar 0,21 pada tahun 2012, sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh Delta Djakarta sbesar 87,69 pada tahun 2011. Nilai rata-rata DER sebesar 24,4470dan nilai standar deviasi sebesar 17,98505. Bedasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa ROE memiliki rentang nilai antara 1,27 hingga 956,88. Nilai terendah dimiliki oleh HM Sampoerna pada tahun 2012 sebesar 1,27 sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh Darya-Varia laboratoria Tbk., sebesar 956,88. Nialai rata-rata ROE sebesar 54,7992 dan nilai standar deviasi sebesar 89,86786.

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa Return Saham memiliki rentang nilai antara -0,99 hingga 25,11. Nilai terendah dimiliki oleh Lionmesh Prima Tbk., sebesar -0,99 pada tahun 2014 sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., sebesar 25,11 pada tahun 2012. Nilai rata-rata Return Saham sebesar 0.5801 dan nilai standar deviasi sebesar 2.5161.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov (K-S). Adapun hasil dari uji tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Normalitas

Unstandariz ed Residual N Mean Std deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnove Z Asymp. Sig. (2-tailed)

132 .0000000 6.848488044 .0.69 0.69 -0,064 0,792 0,557 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018.

Uji Kolmogorov-Smirnov memiliki ketentuan yaitu, jika nilai signifikansi yang dihasilkan > 0,05 maka distribusi data normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka data distribusi tidak normal. Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan diatas menunjukan bahwa hasil uji normalitas menujukkan nilai Kolmorov-Smirnov Z sebesar 0,792 dengan nilai signifikansi sebesar 0,557 maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini data distribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan uji yang dilakukan untuk menentukan apakah terdapat autokorelasi dalam data penelitian. Jenis pengujian yang sering dilakukan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan menggunakan Durbin-Watson Test

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi

Model R R.Square Adjuste R Square Std. Error of Estimate Durbin-Watson 1 0,385a 0,128 0,101 2,38595 1,979

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2018

Hasil pengujian pada tabel 5 di atas menujukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,979. Nilai ini akan dibandingkan dengan n = 132, k = 4, maka hasil ini menunjukkan bahwa data berada di antara dU = 1,6539 sampai dengan 4-dU = 2,021. Hal ini menunjukan bahwa data berada di U < DW < 4-dU (1,6539<1,979<2,021), maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dinyatakan kombinasi linier variabel independen lainnya. Uji multikolinearitas dengan Collinary Diagnostic mengidentifikasikan jika nilai tolerance variabel independen > 0,10 dan nilai VIF < 10 menunjukkan bahwa tidak adanya multikolenieritas antara variabel independen dalam model regresi. Adapun hasil uji tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas No Keterangan Std.

Error

Tolerance VIF Keterangan

1. PER 0,010 0,894 1,118 Tidak ada

multikolinieritas

2. DPR 0,019 0,864 1,157 Tidak ada

multikolinieritas

3. DER 0,012 0,954 1,049 Tidak ada

multikolinieritas

4. ROE 0,03 0,941 1,063 Tidak ada

multikolinieritas Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018.

Beradasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk variabel PER (X1) adalah 0,894> 0,10 dan nilai VIF 1,118< 10 menunjukkan tidak adanya multikolinieritas. Nilai tolerance untuk DPR (X2) adalah 0,864 > 0,10 dan nilai VIF 1,157 < 10 menunjukkan tidak adanya multikolinieritas. Nilai tolerance untuk variabel DER (X3) adalah 0,954 > 0,10 dan nilai VIF 1,049 > 10 menunjukkan tidak adanya multikolinieritas. Nilai tolerance untuk varibel ROE (X4) adalah 0,941 > 0,10 dan nilai VIF 1,063 < 10 menunjukkan tidak adanya multikolinieritas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat hasil signifikansi dari uji Glejser. Jika hasil signifikasinya kurang dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas namun apabila hasilnya lebih dari 0,05 maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil dari uji tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Heteroskeastisitas Model Unstandardized Coeffisients Standar Coefficients T Sig. B Std. error Beta (Constant) .282 .517 .545 .586 per -.003 .009 -.025 -.267 .790 dpr .029 .017 .157 1.663 .099 der .000 .012 .000 -.011 .991 roe -8.123E-5 .002 -.003 -.035 .972

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018.

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi Price Earning Ratio (PER) sebesar 0,790 > 0,05 dengan demikian tidak terjadi heteroskedastisitas. Dividen Payout Ratio (DPR) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,099 > 0,05 yang artinya DPR tidak terjadi heteroskedastisitas. Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,991 > 0,05 artinya variabel DER tidak terjadi heteroskedastisitas. Return on Equity (ROE) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,972 > 0,05 artinya variabel ROE tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dokumen terkait