• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif1.Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan bagian dari statistika berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2007: 29). Statistik deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang menggambarkan dan mendeskriptifkan variabel dalam penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011: 160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel inependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Agar terhindar terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi dengan normal. Untuk mengetahui data normal atau tidak salah satunya dengan uji statistik non parametik Kolmogorov Smirnov (K-S). Data dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%, maka jika nilai signifikansi dari nilai Kolmogorov Smirnov (K-S) > 5%, data yang digunakana dalah berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Menuru Ghozali (2006: 96) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada perioe t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya. Salah satu cara untuk menguji adanya autokorelasi atau tidak adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW). Uji Durbin Watson dilakukan dengan membandingkan nilai statistic hitung Durbin Watson (DW) pada perhitungan regresi dengan data statistic pada Tabel Durbin Watson. Apabila nilai DW yang dihasilkan > du(batas atas) dan nilai DW < (4-du), maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorlasi (Ghozali, 2011: 96).

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011: 105). Pengujian ini dilakukan dengan bantuan suatu program pengolahan data pada Collinearity Diagnosis dengan hasil: jika nilai tolerance variabel independen > 0,10 dan nilai VIF < 10 menunjukkan bahwa tidak adanya multikolinieritas antara variabelin dependen dalam model regresi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji hereteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakseimbangan variance dapat dilakuan dengani residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah di dalamnya tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139). Apabila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glejser yang meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka terdapat indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 143).

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2007: 261) regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengans atuvariabel dependen. Analisis regresi ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama, hipotesis kedua, hipotesis ketiga, dan hipotesis keempat. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:

1) Mencari koefisien korelasi (r)

Menurut teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan dua variabel bila data kedua variabel atau lebih tersebut berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari kedua variabel atau lebih tersebut adalah sama (Sugiyono, 2007: 228). Berikut ini adalah persamaan sederhana untuk menghitung koefisien korelasi:

=

√∑ 2 2

(Sugiyono, 2007: 228) Keterangan:

rxy = korelasi antara variabel x dengan y x = (xi-x)

y = (yi-y)

2) Mencari koefisien determinasi sederhana (r2)

Koefisien determinasi sederhana (r2) dihitung dengan rumus:

2= ( )2

(Sugiyono, 2007: 231) Keterangan:

r2 = koefisien determinasi sederhana rxy = korlasi anatara variabel x dengan y 3) Menguji signifikansi dengan uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2007: 230). Uji t dilakukan dengan rumus:

= (√ − 2) √1 − (Sugiyono, 2007: 230) Ketrangan: t = thitung r = koefisienkorlasi n = jumlah

Nilai t hitung selanjutnya dibandingkan dengan hasil t tabel dengan taraf signifikansi 5%. Apabila t hitung ≥ t tabel maka variabel memiliki pengaruh yang signifikan, namun apabila t hitung ≤ dari t babel maka variabel tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

4) Menyususun persamaan regrei dan membuat garis regresi linier sederhana

Persamaan umum regrei linier sederhana adalah sebagai berikut:

= +

(Sugiyono, 2007: 261) Keterangan:

Y = subjek dalam variabel dependen yang dipreiksikan a = nilai Y ketika nilai X = 0 (nilai konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

= (∑ )(∑ ) − (∑ )(− (∑ ) )

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari satu variabel dependen (Sugiyono, 2007: 275). Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan pengaruh Price Earning Ratio, Dividen Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity terhadap Return Saham. Dengan kata lain melibatkan empat variabel bebas yaitu X1(Price Earning Ratio), X2 (Dividen Payout Ratio), X3 (Debt to Equity Ratio), dan X4 (Return on Equity), dan satu variabel terikat yaitu Y (Return Saham). Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis ini adalah sebagai berikut:

1) Mencari persamaan regresi untuk empat prediktor Persamaan regresinya:

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4

(Sugiyono, 2007: 275) Keterangan:

Y : Return saham X1 : Price Earning Ratio X2 : Dividen Payout Ratio X3 : Debt to Equity Ratio X4 :Return on Equity

a : Konstanta, nilai Y jika X=0 b : koefisien regresi linier berganda

2) Mencari koefisien korelasi ganda X1, X2, X3, X4terhadap Y Koefisien korelasi ganda (R) dapat dihitung dengan

(Sugiyono, 2007). Koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(1,2,3,4)= 1Σ 1 + 2Σ 2 + 3Σ 3 + 4Σ 4 Σ 2

(Sugiyono, 2007: 286) Keterangan:

Ry(1,2,3,4) = koefisien korelasi antara Price Earning Ratio, Dividen Payout Ratio, Debt to Equity Ratio,dan Return on Equity dalam Return Saham

b1 = koefisien Price Earning Ratio b2 = koefisien Dividen Payout Ratio b3 = koefisien Debt to Equity Ratio b4 = koefisien Return on Equity

∑X1Y = jumlah produk antara Price Earning Ratio dan Return Saham

∑X2Y = jumlah produk antara Dividen Payout Ratio dan Return Saham

∑X3Y = jumlah produk antara Debt to Equity Ratio dan Return Saham

∑X4Y = jumlah produk antara Return on Equity dan Return Saham

∑Y2 = jumlah kuadrat kriterium Return Saham

3) Mencari koefisien determinasi ganda(R2) antara X1, X2, X3, X4 dengan Y

Koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2= (1,2,3,4) 2

(Sugiyono, 2007: 286) Keterangan:

R2 = kofisien determinasi antara Price Earning Ratio, Dividen Payout Ratio, Debt to Equity Ratio,dan Return on Equity dalam Return Saham

Ry(1,2,3,4) = koefisien korelasi antara Price Earning Ratio, Dividen Payout Ratio, Debt to Equity Ratio,dan Return on Equity dalam Return Saham

4) Menguji signifikansi regresi ganda dengan uji F

Rumus koefisien korelasi ganda dengan uji f adalah sebagai beruikut: f = ( − − 1)(1 − ) Ketarangan: f = nilai f hitung N = jumlah data M = jumlah prediktor

R = koefisien antara variabel independen dengan variabel dependen

Hal ini selanjutnya dikonsultasikan dengan ftabel yang didasarkan pada taraf signifikansi 5%. Jika f hitung lebih kecil dari f tabel maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

BAB IV

Dokumen terkait