• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan dapat diinterpretasikan secara sederhana, jelas dan objektif sehingga diperoleh informasi dan gambaran yang sebenarnya mengenai topik yang dibahas. Gambaran tersebut berupa nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Hasil dari pengujian analisis deskriptif dari variabel yang diteliti disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Nilai_Perusahaan 52 ,25 4,22 1,4069 ,90825 Profitabilitas(X1) 52 -13,79 38,30 9,0453 10,27558 CSR(X2) 52 ,03 ,62 ,3676 ,16343 Kepemilikan_Manajerial( X3) 52 ,00 15,96 1,7393 4,33947 Valid N (listwise) 52

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS

Tabel 4.2 merupakan ouput analisis deskriptif variabel penelitian dari tahun 2011-2014 dengan menggunakan software SPSS. Jumlah observasi (N) keseluruhan adalah 52 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Dari tabel dapat dijelaskan analisis deskriptif masing-masing variabel sebagai berikut :

44 Variabel nilai perusahaan memiliki rentang nilai dari 0,25 hingga 4,22. Nilai terendah 0,25 dimiliki oleh PT Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2011, dan nilai tertinggi 4,22 dimiliki oleh PT Harum Energy Tbk pada tahun 2011. Nilai rata-rata nilai perusahaan 1,4069. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan di atas rata-rata yaitu PT Adaro Energy Tbk pada tahun 2011, PT Cita Mineral Investindo Tbk pada tahun 2014, PT Elnusa Tbk pada tahun 2014, PT Harum Energy pada tahun 2011-2013, PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2011 dan 2014, PT Indo Tembangraya Megah Tbk pada tahun 2011-2014, PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2011-2013, dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk pada tahun 2011-2014 sedangkan perusahaan yang memiliki nilai nilai perusahaan di bawah rata-rata yaitu PT Adaro Energy Tbk pada tahun 2012-2014, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2011-2014, PT Cita Mineral Investindo Tbk pada tahun 2011-2013, PT Citatah Tbk pada tahun 2011- 2014, PT Elnusa Tbk pada tahun 2011-2013, PT Energi Mega Persada Tbk pada tahun 2011-2014, PT Harum Energy pada tahun 2014, PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2012 dan 2013, PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2014, PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2014, PT Petrosea Tbk pada tahun 2011-2014. Deviasi standarnya bernilai 0,90825 yang berarti variasi data besar, yaitu 64,56% dari rata- rata. Nilai perusahaan yang bernilai lebih dari 1 mempunyai arti bahwa perusahaan menghasilkan earning dengan tingkat return yang sesuai dengan harga perolehan aset-asetnya.

Variabel Profitabilitas memiliki rentang nilai dari -13,79 hingga 38,30. Nilai terendah -13,79 dimiliki oleh PT Cita Mineral Investindo Tbk pada tahun 2014,

sedangkan nilai tertinggi 38,30 dimiliki oleh PT Harum Energy Tbk tahun 2011. Nilai rata-rata profitabilitas menunjukkan nilai 9,045. Perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas diatas nilai rata-rata yaitu PT Adaro Energy Tbk pada tahun 2011, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2011 dan 2012, PT Cita Mineral Investindo Tbk pada tahun 2011-2013, PT Elnusa Tbk pada tahun 2014, PT Harum Energy pada tahun 2011-2013, PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2011, PT Indo Tembangraya Megah Tbk pada tahun 2011-2014, PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2011-2013, PT Bukit Asam (Persero) Tbk pada tahun 2011-2014, dan PT Petrosea Tbk pada tahun 2011-2012 sedangkan perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas di bawah nilai rata-rata yaitu PT Adaro Energy Tbk pada tahun 2012- 2014, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2013 dan 2014, PT Cita Mineral Investindo Tbk pada tahun 2014, PT Citatah Tbk pada tahun 2011-2014, PT Elnusa Tbk pada tahun 2011-2013, PT Harum Energy pada tahun 2014, PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2012-2014, PT Medco Energy Internasional Tbk pada tahun 2011- 2014, PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2014,dan PT Petrosea Tbk pada tahun 2013dan 2014. Sedangkan nilai standar deviasi menunjukkan nilai 10,27558 yang bearti variasi data sangat besar, yaitu 113,60% dari rata-rata.

Variabel CSR memiliki rentang nilai dari 0,03 hingga 0,62.Nilai terendah dimiliki 0,03 oleh PT Cita Mineral Investindo Tbk pada tahun 2012 dan PT .Nilai tertinggi dimiliki 0,62 oleh PT Petrosea Tbk pada tahun 2011. Nilai rata-rata dari variabel CSR 0,3676. Perusahaan yang memiliki nilai CSR di atas nilai rata-rata yaitu PT Adaro Energy Tbk pada tahun 2011-2014, PT Aneka Tambang (Persero)

46 Tbk pada tahun 2011-2014, PT Elnusa Tbk pada tahun 2012-2014, PT Energi Mega Persada Tbk pada tahun 2012-2013, PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2012-2014, PT Indo Tembangraya Megah Tbk pada tahun 2011-2014, PT Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2011-2014, dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk pada tahun 2011-2014 sedangkan perusahaan yang memiliki nilai CSR di bawah nilai rata- rata yaitu PT Cita Mineral Investindo Tbk pada tahun 2011-2014, PT Citatah Tbk pada tahun 2011-2014, PT Elnusa Tbk pada tahun 2011,PT Energi Mega persada Tbk pada tahun 2011, PT Harum Energy pada tahun 2011-2014, PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2011, PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2011-2014, dan PT Petrosea Tbk pada tahun 2011-2014 Deviasi standarnya bernilai 0,16343 yang berarti variasi data kecil, yaitu 44,55% dari rata-rata. Jika dilihat dari nilai rata-rata variabel CSR, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata jumlah item yang diungkapkan oleh para emiten kurang lebih hanya 29 dari 78 item pengungkapan.

Variabel kepemilikan manajerial memiliki rentang nilai dari 0,00 hingga 15,96. Nilai kepemilikan manajerial terendah 0,00 dimiliki oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2012-2014, PT Cita Mineral Investindo Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Energi Mega Persada Tbk, PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2012-2014, PT Indo Tembangraya Megah Tbk pada tahun 2014, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Petrosea Tbk dan kepemilikan manajerial tertinggi 15,96 dimiliki oleh PT Adaro Energy Tbk. Rata-rata kepemilikan manajerial menunjukkan angka 1,7393. Perusahaan yang memiliki nilai kepemilikan manajerial di atas nilai rata-rata yaitu PT Adaro Energy Tbk dan PT Citatah Tbk sedangkan perusahaan yang memiliki nilai

kepemilikan manajerial dibawah rata-rata adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Cita Mineral Investindo Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Energi Mega Persada Tbk, PT Harum Energy Tbk, PT Indo Tembangraya Megah Tbk, PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Mitra Investindo Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Petrosea Tbk. Nilai standar deviasi standar 4,33947 yang bearti variasi data sangat besar, yaitu 249,49% dari rata-rata.

Secara keseluruhan, data yang digunakan dalam penelitian ini terlihat baik, karena seluruh standar deviasi yang dimiliki tiga dari keempat rasio tersebut berada diatas 50% dari nilai rata-ratanya.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Dokumen terkait