BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan
menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang
berjumlah 71 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-Laki 42 59%
Perempuan 29 41%
T O T A L 71 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki-
Laki dengan persentase sebesar 59%, dan wanita sebesar 41%. Hal ini
menunjukan bahwa pelanggan restoran fastfood KFC Cabang Ring Road Medan
di dominasi oleh laki-laki, karena pada umumnya pelanggan yang datang untuk
membeli makanan cepat saji adalah hampir rata-rata warga daerah Komplek Setia
Budi dan sekitarnya. Lokasi KFC Cabang Ring Road Medan terletak sangat
strategis sehingga memudahkan para pelanggan untuk mengakses lokasi tersebut.
Berbeda dengan perempuan yang cenderung tidak menyukai makanan cepat saji,
rata-rata perempuan yang masuk menjadi sampel dalam penelitian adalah para
teman yang dibawa untuk makan siang. Perempuan umumnya menyukai makanan
perempuan lebih terbuka wawasannya tentang buruknya kalau terlalu sering
mengkonsumsi makanan cepat saji tersebut.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Usia Jumlah Presentase
0 – 20 Tahun 34 48%
21 – 30 Tahun 21 30%
> 31 Tahun 16 22%
T O T A L 71 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 0 -
20 Tahun dengan presentase sebesar 48%, 21 - 30 Tahun dengan presentase
sebesar 30%, dan > 31 Tahun sebesar 22%. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan
restoran fastfood KFC Cabang Ring Road Medan di dominasi oleh usia 0 - 20
tahun. Anak muda sangat menggemari makanan cepat saji, selain praktis dan
cepat para anak muda biasanya menyenangi suatu tren gaya hidup untuk bergerak
cepat dan bebas, hal ini yang melatar belakangi tingginya minat para anak muda
untuk membeli makanan di KFC Cabang Ring Road Medan. Dengan semakin
bertambahnya umur maka kesadaran akan bahaya mengkonsumsi makanan cepat
saji juga akan semakin meningkat, hal ini juga yang membuat para pria dewasa,
dan para orang tua mulai meninggalkan gaya hidup makanan cepat saji, dan mulai
untuk menjaga kesehatan dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pendidikan Jumlah Presentase
Mahasiswa/Pelajar 30 42%
Wiraswasta 19 27%
Pegawai Negeri 12 17%
Lain-Lain 10 14%
T O T A L 71 100%
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah
Mahasiswa/Pelajar dengan presentase sebesar 42%, Wiraswasta dengan
persentase sebesar 27%, Pegawai Negeri dengan presentase sebesar 17%, dan
Lain-Lain dengan persentase sebesar 14%. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan
restoran fastfood KFC Cabang Ring Road Medan di dominasi oleh para
mahasiswa dan juga para pelajar. KFC menawarkan produk ayam goreng cepat
saji, dimana kita langsung bisa makan apa yang kita pesan. Gaya hidup serba
cepat ini umumnya dilakukan oleh para mahasiswa dan pelajar karena biasanya
anak muda selalu menginginkan sesuatu yang cepat dan instan. Para pekerja
umumnya lebih menyukai makanan yang sehat dengan pola makan yang teratur
sehingga lebih mengesampingkan KFC dalam menu makannya sehari-hari.
Biasanya mereka lebih menyukai pola makanan yang sehat dan bergizi sehingga
mampu untuk menunjang kegiatan sehari-hari dalam pekerjaan.
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Image, Brand Trust, dan Loyalitas Pelanggan
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Image (X1)
No. Item STS TS KS S SS T O T A L F % F % F % F % F % F % 1 1 1,4 5 7 12 16,9 30 42,3 23 32,4 71 100 2 1 1,4 2 2,8 5 7 47 66,2 16 22,5 71 100 3 1 1,4 1 1,4 4 5,6 22 31 43 60,6 71 100 4 4 5,6 6 8,5 12 16,9 25 35,2 24 33,8 71 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 71 responden, sebanyak 32,4% responden
menjamin kualitas produknya dari bahan mentah sampai ke tangan konsumen,
42,3% menyatakan setuju, 16,9% menyatakan kurang setuju, 7% menyatakan
tidak setuju, dan 1,4% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 71 responden, sebanyak 22,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Kekuatan merek KFC mempengaruhi
konsumen untuk membeli, 66,2% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang
setuju, 2,8% menyatakan tidak setuju, dan 1,4% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 71 responden, sebanyak 60,6% responden
menyatakan sangat setuju bahwa KFC adalah merek restaurant fastfood yang pling terkenal diantara merek lain, 31% menyatakan setuju, 5,6% menyatakan
kurang setuju, 1,4% menyatakan tidak setuju, dan 1,4% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 71 responden, sebanyak 33,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa KFC memposisikan mereknya sebagai
juaranya dalam memasak ayam goreng, 35,2% menyatakan setuju, 16,9%
menyatakan kurang setuju, 8,5% menyatakan tidak setuju, dan 5,6% responden
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Trust (X2)
No. Item STS TS KS S SS T O T A L F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 1 1,4 19 26,8 51 71,8 71 100 2 0 0 0 0 19 26,8 28 39,4 24 33,8 71 100 3 0 0 0 0 10 14,1 28 39,4 33 46,5 71 100 4 0 0 0 0 0 0 12 16,9 59 83,1 71 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 71 responden, sebanyak 71,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Kepercayaan konsumen terhadap merek KFC
sangat tinggi, 26,8% menyatakan setuju, 1,4% menyatakan kurang setuju,
0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 71 responden, sebanyak 33,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa KFC dapat diandalkan ketika lapar melanda
dengan layanan delivery nya, upah kerja yang ditetapkan pemerintah, 39,4% menyatakan setuju, 26,8% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 71 responden, sebanyak 46,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa KFC selalu berusaha memuaskan
konsumennya melalui pelayanan yang terbaik yang diberikan kepada
konsumennya, 39,4% menyatakan setuju, 14,1% menyatakan kurang setuju, %
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
4. Pada pernyataan keempat, dari 71 responden, sebanyak 83,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Fastfood KFC memiliki reputasi yang baik dimata konsumen, 16,9% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju,
0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)
No. Item STS TS KS S SS T O T A L
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 16 22,5 33 46,5 22 31 71 100
2 0 0 0 0 0 0 16 22,5 5 77,5 71 100
3 0 0 0 0 0 0 6 8,5 65 91,5 71 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, dari 71 responden, sebanyak 31% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya tidak akan pindah ke restaurant fastfood lain, 46,5% menyatakan setuju, 22,5% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 71 responden, sebanyak 77,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya akan merekomendasikan KFC kepada
orang lain, 22,5% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 71 responden, sebanyak 91,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu akan setia memilih KFC sebagai
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng.
Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Gambar 4.2
Pengujian Normalitas Histogram
Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena
grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun
melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Gambar 4.3
Pengujian Normalitas P-P Plot
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data
yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga
layak untuk diuji dengan model regresi.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan
dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).
Tabel 4.7
Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 71
Normal Parametersa,,b Mean 13.7746479
Std. Deviation .48485037
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .065
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z .815
Asymp. Sig. (2-tailed) .521
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah
0,521, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain
variabel tersebut berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :
1. Analisis Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Gambar 4.4
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
2. Analisis Statistik
Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara
statistik mempengaruhi variable terikat, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Tabel 4.8 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.360 .678 2.005 .049 Brand_Image -.047 .035 -.172 -1.337 .186 Brand_Trust .006 .035 .022 .171 .865
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat RES2. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4 Analisis Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
terdiri dari Brand Image, dan Brand Trust terhadap variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan (Y).
Tabel 4.9 Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Brand_Trust, Brand_Imagea . Enter
a. All requested variables entered.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut.
Tabel 4.10
Analisis Linier Berganda
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.516 1.159 7.346 .000 Brand_Image .139 .060 .266 2.326 .023 Brand_Trust .166 .060 .318 2.779 .007
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.10 maka persamaan analisis regresi linear berganda
dalam penelitian ini adalah:
Y = 8,516 + 0,139 X1 + 0,166 X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = 8,516, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel Brand Image (X1), dan Brand Trust (X2) = 0, maka loyalitas pelanggan = 8,516.
b. Koefisien X1 (b1) = 0,139, ini berarti bahwa variabel Brand Image (X1)
berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, atau dengan kata lain jika
Brand Image (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka loyalitas pelanggan akan bertambah sebesar 0,139. Koefesien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara variabel Brand Image dengan loyalitas pelanggan, semakin meningkat Brand Image yang diberikan perusahaan terhadap pelanggan maka akan semakin meningkat pula loyalitas pelanggan terhadap
KFC Cabang Ring Road Medan.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,166, ini berarti bahwa variabel Brand Trust (X2)
berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, atau dengan kata lain jika
Brand Trust (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka loyalitas pelanggan akan bertambah sebesar 0,166. Koefesien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara variabel Brand Trust dengan loyalitas pelanggan, semakin meningkat Brand Trust yang diberikan perusahaan terhadap pelanggan maka akan semakin meningkat pula loyalitas pelanggan terhadap
KFC Cabang Ring Road Medan.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria
Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%
Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% Hasil pengujian adalah :
Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 71
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3
Derajat kebebasan / degree of freedom (df) =(n-k) = 71 - 3 = 68
Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan
adalah t0,05 (68) = 1,668
Tabel 4.11
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.516 1.159 7.346 .000 Brand_Image .139 .060 .266 2.326 .023 Brand_Trust .166 .060 .318 2.779 .007
a. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Brand Image (X1)
Nilai thitung variabel Brand Image adalah 2,326 dan nilai ttabel 1,668 maka thitung > ttabel (2,326 > 1,668) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel brand image berpengaruh positif dan signifikan (0,023 < 0,05) secara parsial terhadap loyalitas pelanggan. Artinya, jika variabel brand image ditingkatkan sebesar satu satuan, maka loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,139.
2. Variabel Brand Trust (X2)
Nilai thitung variabel Brand Trust adalah 2,779 dan nilai ttabel 1,668 maka thitung > ttabel (2,779 > 1,668) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel brand trust berpengaruh positif dan signifikan (0,007 < 0,05) secara parsial terhadap loyalitas pelanggan. Artinya, jika variabel brand trust ditingkatkan sebesar satu satuan, maka loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,166.
4.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :
Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5%
Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (Pembilang) = k – 1
df (Penyebut) = n – k
Keterangan :
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 71 dan jumlah keseluruhan
variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :
1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2
2. df (penyebut) = 71 – 3 = 68
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian
akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.
Tabel 4.12
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 16.456 2 8.228 10.373 .000a
Residual 53.939 68 .793
Total 70.394 70
a. Predictors: (Constant), Brand_Trust, Brand_Image
b. Dependent Variable: Loyalitas_Pelanggan Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F
yakni sebesar 10,373 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai
Ftabel yakni 3,132, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung > Ftabel (10,373 > 3,132).
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat
signifikansinya (0.000 < 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas
(brand image, dan brand trust) secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat (loyalitas pelanggan).