• Tidak ada hasil yang ditemukan

n xD. Metode Analisis

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis

4. Hasil Analisis Faktor

Pada penelitian ini, metode Analisis Faktor dilakukan dengan

menggunakan program SPSS For Windows 16.0. Hasil analisis faktor

didapat nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) sebesar 0,746. Artinya, proses

analisis dapat dilanjutkan karena nilai 0,746 adalah > 0,5. Untuk masing- masing variabel, didapat hasil sebagai berikut:

a. Variabel Budaya (X1)

1. Pernyataan 1.1

Untuk pernyataan 1.1 (Anda pertama kali mendengar dan mempunyai ponsel adalah ponsel dengan merek Nokia) di dapat

nilai mean sebesar 3,86 dan nilai Measure of Sampling Adequacy

(MSA) sebesar 0,678. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1.1 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,678 > 0,5.

Tabel 4.29

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.1

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q1.1 0,678 3,86

Sumber : Data diolah

2. Pernyataan 1.2

Untuk pernyataan 1.2 (Ketika Anda membeli ponsel, yang pertama difikirkan adalah ponsel dengan merek Nokia) di dapat

nilai mean sebesar 3,58 dan nilai Measure of Sampling Adequacy

(MSA) sebesar 0,572. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1.2 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,572 > 0,5.

Tabel 4.30

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.2

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q1.2 0,572 3,58

Sumber : Data diolah

3. Pernyataan 1.3

Untuk pernyataan 1.3 (Anda lebih tertarik kepada iklan ponsel merek Nokia yang menggunakan bahasa Indonesia, karna memudahkan untuk mengenal lebih jauh produk ponsel tersebut) di

dapat nilai mean sebesar 4,03 dan nilai Measure of Sampling

Adequacy (MSA) sebesar 0,514. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1.3 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,514 > 0,5.

Tabel 4.31

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.3

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q1.3 0,514 4,03

4. Pernyataan 1.4

Untuk pernyataan 1.4 (Anda memutuskan membeli ponsel Nokia karna ponsel tersebut mewakili gaya hidup Anda) di dapat

nilai mean sebesar 3,60 dan nilai Measure of Sampling Adequacy

(MSA) sebesar 0,814. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1.4 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,814 > 0,5.

Tabel 4.32

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.4

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q1.4 0,814 3,60

Sumber : Data diolah

5. Pernyataan 1.5

Untuk pernyataan 1.5 (Persepsi yang baik mengenai ponsel Nokia menyebabkan Anda memutuskan untuk membeli ponsel

dengan merek Nokia) di dapat nilai mean sebesar 4,33 dan nilai

Measure of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,703. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1.5 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,703 > 0,5.

Tabel 4.33

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.5

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q1.5 0,703 4,33

Sumber : Data diolah

Hasil analisis faktor untuk masing-masing pernyataan / sub

variabel Budaya didapat nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA)

di atas > 0,5. Dengan demikian, semua sub variabel budaya dapat dilakukan analisis faktor.

Nilai mean yang didapat oleh masing-masing sub variabel

budaya dapat digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing sub variabel budaya terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Nilai

mean pada sub variabel budaya yang terbesar adalah pada pernyataan 1.5, yaitu tentang persepsi yang baik tentang ponsel Nokia mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia.

Sedangkan nilai mean terkecil pada sub variabel budaya adalah

pada pernyataan 1.2 yaitu pada dimensi merek Nokia sebagai merek ponsel pertama yang difikirkan sebelum memutuskan membeli ponsel.

Dari nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

variabel Budaya, persepsi yang baik tentang ponsel Nokia mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia (dimensi persepsi) pada penelitian ini merupakan dimensi yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian ponsel Nokia.

b. Variabel Sosial (X2) 1. Pernyataan 2.1

Untuk pernyataan 2.1 (Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia karena adanya iklan ponsel tersebut di televisi) di

dapat nilai mean sebesar 3,39 dan nilai Measure of Sampling

Adequacy (MSA) sebesar 0,600. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 2.1 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,600 > 0,5.

Tabel 4.34

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.1

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q2.1 0,600 3,39

Sumber : Data diolah

2. Pernyataan 2.2

Untuk pernyataan 2.2 (Anda memutuskan untuk membeli

ponsel Nokia Karena pengaruh teman) di dapat nilai mean sebesar

2,75 dan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) sebesar

0,613. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 2.2 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,613 > 0,5.

Tabel 4.35

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.2

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q2.2 0,613 2,75

Sumber : Data diolah

3. Pernyataan 2.3

Untuk pernyataan 2.3 (Peran Anda dalam keluarga mempengaruhi keputusan Anda dalam membeli ponsel Nokia) di

dapat nilai mean sebesar 2,90 dan nilai Measure of Sampling

Adequacy (MSA) sebesar 0,788. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 2.3 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,788 > 0,5.

Tabel 4.36

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.3

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q2.3 0,788 2,90

Sumber : Data diolah

4. Pernyataan 2.4

Untuk pernyataan 2.4 (Ketika Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia, keluarga ikut mempengaruhi) di dapat nilai

mean sebesar 3,28 dan nilai Measure of Sampling Adequacy

(MSA) sebesar 0,612. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 2.4 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,612 > 0,5.

Tabel 4.37

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.4

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q2.4 0,612 3,28

5. Pernyataan 2.5

Untuk pernyataan 2.5 (Anda membeli ponsel Nokia karena

disesuaikan dengan pekerjaan Anda) di dapat nilai mean sebesar

3,50 dan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) sebesar

0,802. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 2.5 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,802 > 0,5.

Tabel 4.38

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.5

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q2.5 0,802 3,50

Sumber : Data diolah

6. Pernyataan 2.6

Untuk pernyataan 2.6 (Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia karena menurut Anda ponsel Nokia merupakan

ponsel bermerk) di dapat nilai mean sebesar 3,91 dan nilai

Measure of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,846. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 2.6 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,846 > 0,5.

Tabel 4.39

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.6

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q2.6 0,846 3,91

Sumber : Data diolah

Pada masing-masing pernyataan / sub variabel Sosial didapat

nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) diatas > 0,5. Artinya,

semua sub variabel Sosial dapat dilakukan analisis faktor. Nilai mean

pada variabel sosial yang terbesar adalah pernyataan 2.6, yaitu tentang memutuskan untuk membeli ponsel Nokia karena ponsel Nokia

merupakan ponsel bermerk, sedangkan nilai mean terkecil pada

variabel sosial adalah pernyataan 2.2, yaitu tentang peran / status dalam keluarga mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia.

Dari nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

variabel Sosial, keputusan untuk membeli ponsel Nokia karena ponsel Nokia merupakan ponsel bermerk (dimensi kelas produk) pada penelitian ini merupakan dimensi yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian ponsel Nokia.

c. Pribadi (X3)

1. Pernyataan 3.1

Untuk pernyataan 3.1 (Bagi Anda pertambahan usia mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia Anda) di dapat

nilai mean sebesar 2,25 dan nilai Measure of Sampling Adequacy

(MSA) sebesar 0,740. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 3.1 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,740 > 0,5.

Tabel 4.40

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.1

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q3.1 0,740 2,25

Sumber : Data diolah

2. Pernyataan 3.2

Untuk pernyataan 3.2 (Keputusan Anda dalam membeli ponsel Nokia di pengaruhi oleh tingkat pendapatan Anda) di dapat

nilai mean sebesar 3,91 dan nilai Measure of Sampling Adequacy

(MSA) sebesar 0,776. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 3.2 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,776 > 0,5.

Tabel 4.41

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.2

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q3.2 0,776 3,91

Sumber : Data diolah

3. Pernyataan 3.3

Untuk pernyataan 3.3 (Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia karena menurut Anda fitur-fitur ponsel Nokia dapat

menemani aktivitas Anda) di dapat nilai mean sebesar 3,97 dan

nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,812.

Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 3.3 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,812 > 0,5.

Tabel 4.42

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.3

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q3.3 0,812 3,97

Sumber : Data diolah

4. Pernyataan 3.4

Untuk pernyataan 3.4 (Dengan membeli ponsel merek Nokia, membuat kebanggaan pada diri Anda sebagai pengguna) di

dapat nilai mean sebesar 3,93 dan nilai Measure of Sampling

Adequacy (MSA) sebesar 0,767. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 3.4 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,767 > 0,5.

Tabel 4.43

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.4

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q3.4 0,767 3,93

Sumber : Data diolah

5. Pernyataan 3.5

Untuk pernyataan 3.5 (Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia karena ponsel Nokia mencerminkan identitas diri

Anda) di dapat nilai mean sebesar 3,62 dan nilai Measure of

Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,796. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 3.5 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,796 > 0,5.

Tabel 4.44

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.5

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q3.5 0,796 3,62

Sumber : Data diolah

Pada masing-masing pernyataan / sub variabel Pribadi pada

penelitian ini didapat nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) >

0,5. Artinya, proses analisis faktor untuk variabel Pribadi dapat

diteruskan. Nilai mean untuk sub variabel pribadi pada penelitian ini

yang paling besar adalah nilai mean pada pernyataan 3.3, yaitu tentang

fitur-fitur ponsel Nokia mempengaruhi keputusan pembelian ponsel

Nokia. Nilai mean terkecil adalah terdapat pada pernyataan 3.1, yaitu

mengenai pertambahan usia mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia.

Dari nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

variabel Pribadi, pernyataan tentang fitur-fitur ponsel Nokia mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia (dimensi gaya hidup) pada penelitian ini merupakan dimensi yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian ponsel Nokia.

d. Psikologis (X4) 1. Pernyataan 4.1

Untuk pernyataan 4.1 (Anda memutuskan membeli ponsel

Nokia karena kebutuhan untuk berkomunikasi) di dapat nilai mean

sebesar 4,69 dan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA)

sebesar 0,741. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.1 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,741 > 0,5.

Tabel 4.45

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.1

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.1 0,741 4,69

Sumber : Data diolah

2. Pernyataan 4.2

Untuk pernyataan 4.2 (Anda memutuskan membeli ponsel Nokia karena ponsel Nokia dapat mengekspresikan diri Anda) di

dapat nilai mean sebesar 3,49 dan nilai Measure of Sampling

Adequacy (MSA) sebesar 0,709. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.2 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,709 > 0,5.

Tabel 4.46

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.2

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.2 0,709 3,49

3. Pernyataan 4.3

Untuk pernyataan 4.3 (Dalam memutuskan untuk membeli ponsel Nokia, Anda memberikan perhatian lebih kepada apapun

tentang Nokia) di dapat nilai mean sebesar 3,68 dan nilai Measure

of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,763. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.3 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,763 > 0,5.

Tabel 4.47

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.3

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.3 0,763 3,68

Sumber : Data diolah

4. Pernyataan 4.4

Untuk pernyataan 4.4 (Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia karena Anda telah mengenal dan mempercayai Nokia

sebagai ponsel terbaik) di dapat nilai mean sebesar 3,89 dan nilai

Measure of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,824. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.4 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,824 > 0,5.

Tabel 4.48

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.4

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.4 0,824 3,89

Sumber : Data diolah

5. Pernyataan 4.5

Untuk pernyataan 4.5 (Ingatan yang kuat tentang ponsel Nokia membuat Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia)

di dapat nilai mean sebesar 3,66 dan nilai Measure of Sampling

Adequacy (MSA) sebesar 0,649. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.5 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,649 > 0,5.

Tabel 4.49

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.5

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.5 0,649 3,66

Sumber : Data diolah

6. Pernyataan 4.6

Untuk pernyataan 4.6 (Anda memutuskan untuk membeli ponsel Nokia karena memiliki pengalaman sebelumnya dengan

ponsel Nokia) di dapat nilai mean sebesar 3,84 dan nilai Measure

of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,763. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.6 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,763 > 0,5.

Tabel 4.50

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.6

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.6 0,763 3,84

7. Pernyataan 4.7

Untuk pernyataan 4.7 (Keyakinan Anda bahwa Nokia merupakan ponsel yang berkualitas, mempengaruhi keputusan

pembelian ponsel Nokia Anda) di dapat nilai mean sebesar 4,47

dan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,853.

Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.7 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,853 > 0,5.

Tabel 4.51

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.7

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.7 0,853 4,47

Sumber : Data diolah

8. Pernyataan 4.8

Untuk pernyataan 4.8 (Karena ponsel Nokia merupakan ponsel yang telah dikenal banyak orang, maka Anda akan tertarik

untuk mengenalnya dan melakukan pembelian) di dapat nilai mean

sebesar 3,90 dan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA)

sebesar 0,716. Dengan nilai MSA tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan 4.8 dapat dilakukan analisis faktor karena nilai 0,716 > 0,5.

Tabel 4.52

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.8

Pernyataan Measures of Sampling

Adequacy (MSA) Mean

Q4.8 0,716 3,90

Sumber : Data diolah

Pada masing-masing pernyataan / sub variabel psikologis

didapat nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) > 0,5. Artinya

dengan nilai tersebut proses analisis faktor untuk variabel Psikologis

pada penelitian ini dapat dilanjutkan. Nilai mean terbesar pada

pernyataan 4.1, yaitu tentang kebutuhan berkomunikasi mempengaruhi

keputusan pembelian ponsel Nokia. Sedangkan nilai mean terkecil

terdapat pada pernyataan 4.2, yaitu tentang keputusan pembelian ponsel Nokia yang dikarenakan ponsel Nokia dapat mengekspresikan diri.

Dari nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

variabel psikologis, kebutuhan berkomunikasi mempengaruhi

keputusan pembelian ponsel Nokia (dimensi motivasi/ kebutuhan) pada penelitian ini merupakan dimensi yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian ponsel Nokia.

Tabel 4.53

Nilai Total Variance Explained

Nilai

Total Variance Explained

Kesimpulan

68,096

Variabel Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis pada penelitian ini secara bersamaan dapat menjelaskan sebesar 68,096 % variansi dan sisanya sebesar 31,904 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model

Selanjutnya dari uji analisis faktor didapat nilai Total Variance Explained sebesar 68,096. Artinya bahwa variabel Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis pada penelitian ini secara bersamaan dapat menjelaskan sebesar 68,096 % variansi dan sisanya sebesar 31,904 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Dari hasil uji analisis faktor dapat dilihat bahwa nilai mean terbesar

didapat pada pernyataan 4.1 yaitu variabel Psikologis dengan nilai mean

sebesar 4,69. Selain itu, bila dilakukan uji analisis faktor sekali lagi dengan memasukkan independen variabel (Budaya, Sosial, Pribadi, dan

Psikologis), didapat bahwa nilai mean dari variabel Psikologis merupakan

nilai mean yang paling besar diantara yang lainnya. Jadi, dari nilai mean

tersebut dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini, variabel Psikologis merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh dalam keputusan pembelian ponsel Nokia.

Tabel 4.54

Ringkasan Hasil Analisis Faktor Kedua

(X1, X2, X3, dan X4 ) Variabel Mean Budaya (X1) 3,88 Sosial (X2) 3,28 Pribadi (X3) 3,53 Psikologis (X4) 3,95

Sumber : Data diolah

C. Pembahasan

Dari hasil analisis deskriptif tentang karakteristik responden, di dapat bahwa dari 100 orang orang yang menjadi responden pada penelitian ini sebagian besarnya adalah laki-laki (69%), dan sisanya (31%) adalah perempuan. Berdasarkan usia, diketahui bahwa yang paling banyak menjadi responden pada penelitian ini adalah responden dengan usia > 20 tahun (57%), sisanya (43%) merupakan responden dengan usia < 20 dan 20 tahun. Sedangkan berdasarkan uang jajan/kiriman per bulan dari orang tua, jumlah responden yang paling banyak adalah responden dengan uang jajan / kiriman dari orang tua per bulan antara Rp.1.000.0000,- sampai dengan Rp.1.500.000,- per bulan (sebanyak 53%).

Hasil analisis deskriptif untuk jawaban responden tentang pernyataan pada kuesioner, didapat bahwa responden paling menyetujui (menjawab Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS)) pada pernyataan 1.6 dan 4.1, yaitu tentang persepsi yang baik mengenai ponsel Nokia menyebabkan memutuskan untuk membeli ponsel dengan merek Nokia serta kebutuhan akan berkomunikasi. Artinya, sebagian besar responden pada penelitian ini sangat menyetujui bahwa dimensi “persepsi” serta “kebutuhan” merupakan dimensi yang menjadi alasan utama dalam keputusan pembelian ponsel Nokia.

Pada hasil analisis faktor, didapat dari nilai (Kaiser Meyer Olkin)

KMO dan nilai Measures of Sampling Adequacy (MSA) pada masing-masing

pernyataan / sub variabel diketahui bahwa seluruh pernyataan yang diajukan pada penelitian ini dapat dilakukan analisis faktor, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh variabel yang diajukan pada penelitian ini memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis awal yang dibuat pada penelitian ini tentang faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dapat diterima

(HO : ditolak, HA : diterima).

Dari hasil uji analisis faktor pula di dapat bahwa nilai mean terbesar

adalah pada variabel Psikologis. Artinya, pada penelitian ini variabel Psikologis merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh karena itu, hipotesis awal yang dibuat pada penelitian ini tentang variabel Sosial bukan merupakan variabel yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia diterima (HO : diterima,

HA: ditolak).

BAB V

Dokumen terkait