• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek NokiabStudi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek NokiabStudi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PONSEL MEREK NOKIA”

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Oleh: Luthfi

Haeruma

NIM: 204081002268

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PONSEL MEREK NOKIA”

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Oleh:

Luthfi Haeruma

NIM: 204081002268

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

(3)

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PONSEL MEREK NOKIA”

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Luthfi Haeruma

NIM: 204081002268

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Suhendra, S.Ag, MM

NIP. 19570617 198503 1 002

NIP. 19711206 200312 1 001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

(4)

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PONSEL MEREK NOKIA”

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Luthfi Haeruma

NIM: 204081002268

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Suhendra, S.Ag, MM

NIP. 19570617 198503 1 002

NIP. 19711206 200312 1 001

Penguji Ahli :

(5)

Hari Rabu Tanggal 24 Desember 2008 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

nama Luthfi Haeruma NIM: 204081002268 dengan judul skripsi

”FAKTOR –

FAKTOR

YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN PONSEL MEREK NOKIA” (

Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

)

.

Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut

selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Desember 2008

Penguji Ujian Komprehensif :

Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Drs. Herni Ali HT, MM

NIP. 1960202 200442 1 003

Penguji Ahli :

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 19570617 198503 1 002

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama

: Luthfi Haeruma

2. Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 24 Juni 1986

3. Alamat

: Jl. Raya Puspiptek, Muncul. Kec. Setu, Rt 07 Rw 03

Tangerang

B. PENDIDIKAN

1. SD

: SDN SETU II, lulus thn. 1998

2. SMP

: SLTP Muhammadiyah Serpong, lulus thn. 2001

3. SMA

: SMK Al-Amanah, lulus thn. 2004

C. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah

: Djuhaerudin, S.Pd.

Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 08 Agustus 1958

Alamat

: Jl. Raya Puspiptek, Muncul, Kec. Setu. Rt.07 Rw 03

No.13, Tangerang

2. Ibu

: Siti Maemunah

Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 15 November 1959

Alamat

: Jl. Raya Puspiptek, Muncul, Kec. Setu. Rt.07 Rw.03

No.13, Tangerang

(7)

ABSTRACT

So many brands of mobile phone in market now, will motivate the company

for compete to recruit customer by various straight strategy. In make a purchase,

customer affected by so many factors. According to Kotler and Armstrong

(2007:200), customer’s purchase is really influences by characteristic of culture,

social, personal, and psychology. This research is aim to know : are variables such

as culture, sub culture, social grade, group, family, character and status, age and

grade of life cycle, job and environment of economic, life style, personality and self

concept, motivation, perception, experience, conviction and attitude influences

customer’s decision purchase of Nokia mobile phone and to know, which variable

dominantly influences customer’s decision purchase of Nokia mobile phone (Students

of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

The result from 100 respondents (Students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

as Nokia’s customers) by SPSS For Windows 16.0 and Factors Analysis method,

known if in this research variables such as culture, sub culture, social grade, group,

family, character and status, age and grade of life cycle, job and environment of

economic, life style, personality and self concept, motivation, perception, experience,

conviction and attitude are influences customer’s decision purchase of Nokia mobile

phone. And known from the biggest

%

of Variance if variables such as job and

environment of economic, personality and self concept, perception, conviction and

attitude are dominantly influences customer’s decision purchase of Nokia mobile

phone (Students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Keywords

: Customer’s decision purchase, Culture, Social, Personal, Psychology.

(8)

ABSTRAK

Dengan banyaknya merek ponsel yang ada di pasaran akan mendorong

perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang

tepat. Konsumen dalam melakukan pembelian di pengaruhi oleh berbagai macam

faktor. Menurut Kotler dan Armstrong (2007:200), pembelian konsumen sangat

dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah variabel budaya, sub budaya, kelas sosial,

kelompok, keluarga, peran dan status, usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan

lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi,

pembelajaran, serta keyakinan dan sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen ponsel merek Nokia pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

sekaligus untuk mengetahui variabel manakah yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ponsel merek Nokia pada mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil penelitian yang didapat dari 100 orang responden (Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta) yang merupakan konsumen dari ponsel Nokia, dan

diolah dengan menggunakan

SPSS For Windows 16.0

metode analisis Faktor,

diketahui bahwa pada penelitian ini variabel budaya, sub budaya, kelas sosial,

kelompok, keluarga, peran dan status, usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan

lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi,

pembelajaran, serta keyakinan dan sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen ponsel Nokia. Dan dari nilai %

of Variance

didapat bahwa variabel

Pekerjaan dan Situasi Ekonomi, Kepribadian dan Konsep Diri, Persepsi, serta

Keyakinan dan Sikap merupakan variabel-variabel yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ponsel Nokia pada Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur tak terhingga kepada Allah SWT yang telah memberikan berjuta-

juta nikmat, iman, anugerah dan hidayah kepada hamba-Nya, sehingga saya mampu

dan masih diberi kesempatan untuk menyusun skripsi ini dengan judul

”FAKTOR –

FAKTOR

YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN PONSEL MEREK NOKIA ” (

Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

)

.

Skripsi ini saya susun untuk memenuhi syarat-syarat untuk meraih gelar

Sarjana (S1). Dalam skripsi ini saya mengadakan penelitian tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia, dengan studi

kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS sebagai Dosen Pembimbing I

2. Bpk. Suhendra, S. Ag, MM sebagai Dosen Pembimbing II

Atas saran, waktu, serta bimbingan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Tak lupa pula Luthfi ucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada

kedua orang tua, yaitu Bapak Djuhaerudin dan Siti maemunah (Umi), karena do’a

serta pengorbanan untuk membiayai kuliah, yang pada akhirnya

skripsi luthfi

selesai, hanya Allah SWT yang mampu membalas kebaikan Kalian berdua, satu hal

yang Luthfi bisa kasih yaitu selalu berusaha menjadi yang terbaik dan mampu

(10)

menjadi orang yang dibanggakan,

Amin..

Untuk

My Brother

(Tobil) yang selalu

masakin

makanan balik kuliah dan juga

bukain

pintu jika pulangnya larut malam,

untuk

Teteh

Umu, yang sudah

nyuci’in

dan

gosokin

baju.. serta

My Nephews

(Zaki

jekjon dan Lulu) yang sudah membuat suasana hangat dan ceria di rumah. Terima

kasih semuanya.

Dan inilah beberapa daftar orang-orang yang telah memberikan dukungannya,

sehingga skripsi ini selesai, antara lain :

1.

My Lovely

(C_poet) yang sudah menemani, memberi semangat dan

do’anya!

...‘‘Jika tidak ada kesetaraan cinta biarkan aku mencintaimu

lebih‘‘...

Grazie Sweety, I hope We still together.. until we die.

2. Anak-anak VTB (

Very Trully Best Friends

), yang sudah menyempatkan

waktunya untuk menemani, ‘‘Kalian telah mengajarkan segalanya..

Memiliki sahabat seperti kalian ialah hal terindah yang telah Tuhan

berikan, dan menjadi sahabat kalian ialah hal terbaik yang bisa di

lakukan“

Introducing

: C_cev, Goday, Abas, Abi Boy, Mail, Galay, Kupluk,

D_bleng..

thank’s a lot Dude

..

3. Semua anak-anak Manajemen, khususnya Manajemen B angkatan 2004..

(

Bro.

Khoer, Nyokap Khoer, Babeh, Boim, yang sudah memberi izin

warung dan rumahnya menjadi pelabuhan untuk ketemu kawan-kawan

yang lain sekaligus memberi saran dan solusi, Dadi, Angkis, Usman,

(11)

Eko, Ozzy, Rani, Astri, Ayu, Rika, dan untuk semuanya yang sudah

membantu sehingga selesai skripsi ini.

4.

My Band

.. (The Orchid), Elit jablay, Kronos, Betnay, “Kawan marilah kita

gapai semua mimpi-mimpi kita meskipun sebagian orang bilang itu adalah

hal yang mustahil! Karena kita percaya tidak ada yang mustahil di dunia

ini, teruslah berkarya“.

Thanks brothers

.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk akademisi, perusahaan,

lingkungan masyarakat, pihak-pihak yang terkait serta saya sendiri. Tak ada gading

yang tak retak, itulah kata yang bisa saya ungkapkan dalam pembuatan skripsi ini,

dan saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya.

Penyusun

(12)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam

………

i

Halaman Pengesahan Skripsi ……… ii

Halaman Pengesahan Sidang Skripsi ……… iii

Halaman Pengesahan Ujian Komprehensif ………

iv

Riwayat Hidup

………

v

Absract

………

vi

Abstrak

……… vii

Kata Pengantar

……… viii

Daftar Isi

………....

xi

Daftar Tabel ………

xv

Daftar Gambar

……… xviii

Daftar Lampiran

……… xix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……….……….….. 1

B. Perumusan Masalah

……….….………….. 7

(13)

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ……….…... 10

1.

Faktor Budaya

……….………... 10

2.

Faktor Sosial

……….…………... 11

3.

Faktor Pribadi

……….…………... 13

4.

Faktor Psikologis

……….…….…….. 14

B. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ………..……….. 21

C. Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian ……..…………..… 23

1. Pengenalan Kebutuhan (

Need Recognition

) ……….………….. 23

2. Pencarian Informasi ……….……….. 23

3.

Evaluasi Alternatif

……….…….……. 24

4. Keputusan Pembelian ……….…………..……… 24

5. Perilaku Setelah Pembelian ……….……….. 24

D. Penelitian Terdahulu

……….……….. 25

E. Kerangka Pemikiran

……….………….. 27

F. Hipotesis ………..………. 28

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

……….….…………. 29

B. Metode Penentuan Sampel

………..………. 30

C. Metode Pengumpulan Data

………..……. 31

(14)

D. Metode Analisis ……….…….……. 33

1. Analisis Deskriptif ……….….…………. 33

2. Uji Validitas ……….…….………. 33

3. Uji Reliabilitas

……….….………. 34

4. Metode Analisis Faktor

……….……... 34

a. Uji

Kaiser Meyer Olkin

(KMO) ……… 36

b. Uji

Measure of Sampling Adequacy

atau (MSA)

……… 37

c.

Total Variance Explained

………..…..………… 38

E. Operasional Variabel Penelitian

……….….….. 38

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………..……….. 40

1. Sejarah Pendirian Nokia Co. ………..…………..…… 40

2. Nokia di Asia Pasifik

………..……….. 44

B. Hasil Analisis

………..…………..………… 47

1.

Analisis Deskriptif

………..………..…… 47

2.

Uji Validitas

………..…….. 66

3.

Uji Reliabilitas

………..……….. 67

4. Hasil Analisis Faktor

………..….. 67

a. Dimensi Budaya (Budaya, Sub budaya, Kelas sosial) ……… 67

(15)

c. Dimensi Pribadi (Usia dan Tahap Siklus Hidup, Pekerjaan dan

Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup, Kepribadian dan Konsep

Diri)

……… 73

d. Dimensi Psikologis (Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan

dan Sikap)

………..………..…… 77

C. Pembahasan

……….………..………. 84

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

………..……..… 87

B. Saran

……….………..………. 88

DAFTAR PUSTAKA

……….……..….… 90

Lampiran

……….….…..… 92

(16)

DAFTAR TABEL

No

Keterangan Tabel

Halaman

4.1

Jenis Kelamin Responden

……….. 47

4.2

Usia Responden

………..… 48

4.3

Responden berdasarkan kiriman / uang jajan per bulan

………….. 48

4.4

Distribusi Jawaban Pernyataan 1.1

………. 49

4.5

Distribusi Jawaban Pernyataan 1.2

………..…… 50

4.6

Distribusi Jawaban Pernyataan 1.3

………..…… 50

4.7

Distribusi Jawaban Pernyataan 1.4

………..…… 51

4.8

Distribusi Jawaban Pernyataan 1.5

……….. 52

4.9

Distribusi Jawaban Pernyataan 2.1

……….. 53

4.10

Distribusi Jawaban Pernyataan 2.2

……….. 53

4.11

Distribusi Jawaban Pernyataan 2.3

………..…… 54

4.12

Distribusi Jawaban Pernyataan 2.4

……….. 55

4.13

Distribusi Jawaban Pernyataan 2.5

……….. 55

4.14

Distribusi Jawaban Pernyataan 2.6

……….. 56

4.15

Distribusi Jawaban Pernyataan 3.1

……….. 57

4.16

Distribusi Jawaban Pernyataan 3.2

……….. 58

4.17

Distribusi Jawaban Pernyataan 3.3

……….. 58

4.18

Distribusi Jawaban Pernyataan 3.4

……….. 59

(17)

4.20

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.1

……….. 61

4.21

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.2

……….. 61

4.22

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.3

……….. 62

4.23

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.4

……….. 63

4.24

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.5

……….. 63

4.25

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.6

……….. 64

4.26

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.7

……….. 65

4.27

Distribusi Jawaban Pernyataan 4.8

………..… 66

4.28

Nilai

Cronbach Alpha

………..…… 67

4.29

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.1

……….. 68

4.30

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.2

……….. 68

4.31

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.3

……….. 69

4.32

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.4

……….. 69

4.33

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 1.5

……….. 70

4.34

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.1

……….. 70

4.35

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.2

……….. 71

4.36

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.3

………..… 71

4.37

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.4

……….. 72

4.38

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.5

……….. 72

4.39

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 2.6

……….. 73

4.40

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.1

……….…. 74

4.41

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.2

……….. 74

(18)

4.42

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.3

……….. 75

4.43

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.4

……….. 75

4.44

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 3.5

……….. 76

4.45

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.1

……….. 77

4.46

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.2

……….. 77

4.47

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.3

……….. 78

4.48

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.4

……….. 78

4.49

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.5

……….. 79

4.50

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.6

……….. 79

4.51

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.7

……….. 80

4.52

Hasil Analisis Faktor Pernyataan 4.8

……….. 81

4.53

Initial Eigenvalues (% of Variance)

……….. 81

(19)

DAFTAR GAMBAR

No

Keterangan Gambar

Halaman

2.1

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ……… 25

2.2

Kerangka Pemikiran

……….……… 27

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Lampiran Halaman

1 Kuesioner ... 92

2 Output Uji Validitas ... 96

3 Output Uji Reliabilitas ... 98

4 Output Profil Responden ... 102

5 Output Distribusi Jawaban Responden ... 103

6 Output Analisis Faktor ... 108

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi pada dekade terakhir ini

memberikan pengaruh yang besar bagi dunia industri, salah satunya adalah

industri komunikasi. Untuk melakukan suatu kontak tidak perlu dilakukan

dengan harus bertatap muka langsung, melainkan kita bisa menggunakan

beberapa macam media. Sedangkan fungsi media sendiri ialah menggunakan

alat-alat seperti koran, majalah, televisi, internet, maupun telepon untuk

memberi informasi yang berguna bagi masyarakat. Seperti misalnya telepon,

saat perkembangan teknologi semakin pesat, perkembangan telepon sebagai

alat komunikasi pun semakin canggih, misalnya dalam bentuk telepon seluler

yang memberikan beberapa kemudahan bagi penggunanya.

Berbagai macam penemuan-penemuan baru ditemukan, arus informasi

bergerak dari satu negara ke negara yang lainnya dengan cepat dan tanpa

mengenal batas territorial suatu negara. Semakin kompleks permasalahan

yang ditemukan oleh umat manusia, semakin canggih pula teknologi yang

diciptakan manusia. Seiring dengan semakin canggih dan pesatnya

perkembangan teknologi diseluruh dunia telepon seluler/ponsel tidak lagi

berukuran besar dan disambung dengan menggunakan kabel-kabel. Kini,

ponsel tanpa kabel dan berukuran segenggam tangan, bisa digunakan sebagai

alat komunikasi yang praktis dan bisa dibawa kemanapun kita pergi.

(22)

Belum selesai konsumen pengguna ponsel dengan fitur pesan pendek

suara menikmati kemudahan berkomunikasi, ponsel dengan fitur-fitur baru

yang semakin canggih terus bermunculan. Kecanggihannya tidak hanya

membuat ponsel untuk alat berkomunikasi saja, tetapi juga dapat digunakan

untuk memotret, membuat video, mengirim pesan berupa huruf maupun pesan

yang berbentuk gambar, menikmati permainan-permainan, bahkan bisa

melakukan koneksi internet (Ardinal Muhamad, 2005:2)

Dengan banyaknya merek ponsel yang ada di pasaran akan mendorong

perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi

yang tepat, misalnya mengubah penampilan, warna, fitur yang baru, promosi

dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke

pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan yang

diinginkan.

Perusahaan Nokia merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia

yang menyediakan ponsel. Selain model, kecanggihan dan fasilitas lain yang

tersedia pada telepon seluler menjadi pertimbangan bagi para produsennya.

Perusahaan – perusahaan telepon seluler besar seperti Nokia, tentu tidak ingin

konsumennya beralih pada competitor yang lain. Sebagai yang terdepan di

pasar industri seluler Asia Pasifik.

Nokia meluncurkan produk telepon seluler yang menyediakan

fasilitas-fasilitas canggih dengan dengan beragam model dan warna-warna

menarik, karena setiap konsumen memiliki selera yang berbeda dalam

(23)

efisiensi penggunanya, Nokia juga senantiasa memperhatikan performance

produk yang meliputi design dan ergonomisitas. Dan hal ini jugalah yang

mempengaruhi konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli

handphone (http//.gsm.online.com).

Disamping itu Nokia meluncurkan ponsel dengan harga yang relatif

murah, sehingga mampu dibeli karena harganya yang terjangkau, dan mudah

didapatkan karena semakin banyaknya counter-counter handphone yang

menjual produk Nokia, ditambah lagi semakin menjamurnya gerai-gerai resmi

Nokia. Dengan semakin banyaknya produk ponsel yang ada di pasaran berarti

memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai

dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk

menganalisis perilaku konsumen ponsel untuk mengetahui pola pembeliannya.

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor,

memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar,

mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan

adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing orang. Dengan demikian

perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan perilaku

konsumennya, termasuk perilaku konsumen untuk mendapatkan atau memilih

produk.

(24)

Tidak jarang konsumen selain memperhitungkan daya guna dan

efisiensi, performance fisik suatu produk pun menjadi dasar mereka dalam

melakukan pembelian handphone, khususnya bagi eksekutif muda dengan

ekonomi menengah ke atas, mereka lebih mengutamakan merek yang sudah

terkenal, meskipun harganya sedikit mahal tetapi paling tidak sesuai dengan

kualitas yang di tawarkan, namun ada juga konsumen yang cenderung

memilih handphone dengan model dan menu yang sederhana, karena mereka

lebih mementingkan fungsi handphone itu sendiri sebagai alat komunikasi

yang sesungguhnya (http//.gsm.online.com).

Menurut Kotler dan Armstrong (2007:200), pembelian konsumen

sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

Sebagian besar dari faktor-faktor itu tidak dapat dikendalikan oleh pemasar,

namun mereka harus mempertimbangkannya. Selanjutnya menurut Kotler dan

Armstrong, pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh

empat faktor psikologis yang penting, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,

serta kepercayaan dan sikap (2007:215).

Konsumen dalam mengambil keputusan pembelian di pengaruhi oleh

motivasi, misalnya keputusan pembelian konsumen karena kebutuhan fisik

(rasa lapar) maka konsumen akan termotivasi untuk membeli suatu produk

guna memenuhi kebutuhan fisik tersebut. Persepsi mempengaruhi keputusan

pembelian, produk menimbulkan persepsi misalnya, melalui kemasan yang

menarik sehingga mendorong konsumen untuk melakukan pembelian

(25)

Konsumen memilih produk karena adanya pemberitahuan dari

konsumen yang lain, hal ini merupakan keputusan pembelian yang di

sebabkan oleh pembelajaran. Konsumen yang memiliki keyakinan kuat akan

suatu produk, bahwa produk tersebut adalah yang terbaik maka konsumen

tersebut akan membeli produk yang telah di yakini tersebut. Sebaliknya bila

konsumen tersebut tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap produk

tersebut, maka konsumen tentunya tidak akan melakukan keputusan

pembelian.

Produk ponsel sebagaimana diketahui adalah salah satu produk yang

semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena memudahkan

dalam hal berkomunikasi. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang

sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, ponsel ini merupakan salah

satu alat yang mampu melakukan komunikasi kepada orang tua guna melepas

rindu atau meminta uang bulanan untuk biaya kuliah atau membayar kos.

Dan mengapa diantara makin banyaknya produk ponsel saya lebih

tertarik dengan Nokia sebagai objek dari penelitian? Karena harus diakui

bahwa ponsel Nokia merupakan ponsel yang dikenal luas oleh masyarakat,

tidak hanya di Indonesia tetapi juga didunia, selain itu ponsel Nokia dikenal

karena kualitas dan umur ponsel itu sendiri tergolong lama (awet). Dan

dengan banyaknya orang yang mengenal produk ponsel Nokia, maka akan

memudahkan saya untuk melakukan objek penelitian.

(26)

Penelitian ini sengaja dilakukan dengan mengambil sampel pada

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, karena saya ingin memfokuskan

bahan penelitian, disamping itu akan lebih menghemat waktu dan biaya, dan

mahasiswa merupakan orang yang selalu tanggap dengan teknologi serta

orang yang relatif banyak membawa ponsel.

Sekarang ponsel tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi sekarang

digunakan sebagai life style. Untuk itu, fitur yang lengkap pada suatu ponsel

pasti akan mendapat respon baik dari konsumen, dalam penelitian ini adalah

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk

dapat menjelaskan dan mengetahui faktor – faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian ponsel merek Nokia.

Berdasarkan paparan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Konsumen Ponsel Merek Nokia ” (Studi Kasus Pada

(27)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti yang telah

diungkapkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen ponsel merek Nokia.

2. Faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen ponsel merek Nokia.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak diperoleh dari penelitian ini:

1. Untuk mengetahui apakah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis

berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen ponsel merek

Nokia.

2. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ponsel merek Nokia.

(28)

Manfaat Penelitian :

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi bagi

penelitian berikutnya.

2. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif

untuk memahami karakteristik pembeli kepada perusahaan yang diteliti

sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam rangka menentukan strategi

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya,

sosial, pribadi, dan psikologis (Kotler & Armstrong, 2007:200). Menurut

Kotler, pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh

empat faktor psikologis yang penting, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,

serta kepercayaan dan sikap (2007:215).

1. Faktor budaya

a. Budaya

Menurut Engel, dkk (1995:69) budaya mengacu pada

seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol bermakna lainnya yang

membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan

evaluasi sebagai anggota masyarakat.

Dampak budaya terhadap perilaku konsumen bersifat alami dan

otomatis. Misalnya, budaya menentukan standar dan aturan untuk

makan (kapan dan dimana), apa yang tepat disajikan sebagai menu

makanan (di waktu pagi, siang, dan malam). Budaya merupakan

penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar (Kotler &

Armstrong, 2007:200).

(30)

b. Sub Budaya

Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil,

yang lebih banyak memberikan ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi

anggotannya. Sub budaya terdiri dari kewarganegaraan, agama,

kelompok ras, dan daerah geografis (Kotler & Armstrong, 2007:202).

c. Kelas Sosial

Kelas sosial mengacu kepada pengelompokan orang yang sama

dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di dalam

pasar. Kelas sosial merupakan segmentasi yang paling natural/alami,

yang menjadi ciri-ciri kelas sosial adalah setiap kelompok memiliki

persamaan dalam hal : gaya hidup (misalnya aktivitas, minat, dan

opini), demografi (misalnya pendapatan, pekerjaan, wilayah tempat

tinggal dan pendidikan), persepsi dan sikap (Engel dkk, 1995:121).

Menurut Kotler & Armstrong (2007:205) kelas sosial adalah

pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen teratur dimana

anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

2. Faktor Sosial

a. Kelompok

Kelompok acuan berfungsi sebagai titik pembanding atau

acuan secara langsung maupun tidak langsung dalam pembentuka

sikap atau perilaku seseorang (Kotler & Armstrong, 2007:205).

(31)

dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok

keanggotaan adalah kelompok primer (seperti keluarga, teman,

tetangga, dan rekan kerja) yang berinterkasi dengan seseorang

secara terus menerus dan informal. Kelompok sekunder (seperti

kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan) yang

cenderung lebih formal.

b. Keluarga

Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih

orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi

dan tinggal bersama (Engel dkk, 1995:194). Keluarga berpengaruh

terhadap pola konsumsi individu karena anggota-anggota keluarga

itu masuk kedalam suatu subsistem sosialisasi.

c. Peran dan Status

Peran terdiri atas sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk

dilakukan menurut orang-orang sekitarnya Kotler & Armstrong,

2007:208). Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-

orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan

status mereka dimasyarakat.

(32)

3. Faktor Pribadi

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Seseorang membeli barang dan jasa yang berbeda

sepanjang hidupnya. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup

keluarga seperti tahap bujangan, pasangan baru menikah, tidak

mempunyai anak, mempunyai anak, dan seterusnya (Kotler &

Armstrong, 2007:209).

b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola

konsumsinya. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan

ekonomi seseorang, penghasilan yang dapat dibelanjakan (level,

kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk persentase

aktiva lancar, utang, kemauan untuk meminjam, dan sikap terhadap

belanja dan menabung (Kotler & Armstrong, 2007:209).

c. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang tergambarkan

pada aktivitas (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kerja sosial),

minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi), dan pendapat (tentang

diri mereka sendiri, isu-isu sosial, bisnis, produk) / Activities,

Interests, dan Opinions (AIO). Gaya hidup menunjukkan seluruh

pola kegiatan dan interaksi seseorang di dunia (Kotler &

(33)

d. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang

menghasilka tanggapan yang secara konsisten dan terusmenerus

terhadap lingkungannya. Banyak pemasar menggunakan konsep

yang berhubungan dengan kepribadian (konsep diri/gambaran diri)

seseorang (Kotler & Armstrong, 2007:214).

Shiffman dan Kanuk (2007:107) mendefinisikan

kepribadian sebagai karakteristik psikologis yang menentukan dan

mencerminkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya.

Kepribadian memiliki beberapa ciri utama yaitu mencerminkan

perbedaan individu konsisten dan bertahan lama.

4. Faktor Psikologis

a. Motivasi

Motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan yang

mengendalikan individu untuk bertindak. Kekuatan tersebut

menghasilkan suatu kecenderungan untuk mendapatkan sesuatu

kebutuhan yang belum terpenuhi (Shiffman dan Kanuk, 2007:71).

Engel dkk (1995:283) berpendapat bahwa motivasi

diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara

keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan/disukai. Bila

ketidakcocokan ini meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu

kondisi kegairahan yang diacu sebagai dorongan (drive). Semakin

(34)

kuat dorongan tersebut, semakin basar urgensi respon yang

dirasakan.

Terdapat beberapa teori yang terkenal tentang motivasi

(Kotler & Armstorng, 2007:215-156), yaitu:

1) Teori Freud. Teori ini mengasumsikan bahwa kekuatan

psikologis yang membentuk perilaku manusia sebagian besar

tidak disadari dan seseorang tidak dapat memahami motivasi

dirinya secara menyeluruh. Saat seseorang mengamati merek-

merek tertentu, maka akan bereaksi tidak hanya terhadap

kemampuan yang terlihat nyata pada merek-merek tersebut,

melainkan juga terhadap petunjuk-petunjuk lain yang sama

rata. Wujud, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek

dapat memicu asosiasi arah pemikiran dan emosi tertentu.

2) Teori Maslow. Di dalam teori ini dijelaskan mengapa

seseorang didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu pada

waktu-waktu tertentu. Kebutuhan manusia tersusun dalam

hirarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang

mendesak.

Kebutuhan tersebut adalah :

- Kebutuhan fisiologis (makanan, minuman, dan tempat

tinggal)

(35)

- Kebutuhan sosial (perasaan diterima sebagai anggota

kelompok dan dicintai)

- Kebutuhan penghargaan (harga diri, pengakuan, dan status)

- Kebutuhan aktualisasi diri (pengembangan dan realisasi

diri).

b. Persepsi

Engel dkk (1995:118) mendefinisikan persepsi sebagai

suatu proses dimana individu melakukan kegiatan seleksi, orgnisasi

dan interprestasi objek atau stimulus sehingga menjadi suatu

gambaran atau tanggapan yang bermakna.

Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan yang

berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang

bersangkutan. Seseorang dapat memiliki persepsi yang berbeda

atas objek yang sama karena tiga proses persepsi (Kotler &

Armstrong, 2007:218-219), yaitu:

1) Perhatian Selektif

Seseorang terlibat kontak dengan rangsangan yang

sangat banyak setiap harinya. Karena seseorang tidak mungkin

menanggapi semua rangsangan tersebut, sebagian besar

rangsangan tersebut akan disaring dengan proses yang

dinamakan perhatian selektif.

(36)

Seseorang akan cenderung memperhatikan rangsangan

yang berhubungan dengan kebutuhannya saat ini, rangsangan

yang diantisipasi (misalnya akan lebih cenderung

memperhatikan komputer daripada radio di toko komputer,

karena tidak mengharapkan toko tersebut menjual radio),

rangsangan dengan deviasi yang besar dibanding dengan

ukuran rangsangan normal (misalnya seseorang akan

cenderung memperhatikan iklan yang menawarkan potongan

Rp. 500.000,- dari daftar harga komputer daripada iklan yang

hanya menawarkan potongan Rp. 75.000,-).

2) Distorsi Selektif

Distorsi selektif adalah kecenderungan orang untuk

menginterpretasikan informasi yang sesuai dengan cara yang

mendukung apa yang telah mereka percaya (Kotler &

Amstrong, 2007:219).

3) Ingatan / Retensi Selektif

Seseorang akan melupakan hal yang telah dipelajari

namun cenderung akan mengingat informasi yang menyokong

pandangan dan keyakinannya. Karena adanya ingatan selektif,

orang akan cenderung mengingat hal-hal baik yang disebutkan

tentang produk yang disukai dan melupakan hal-hal baik yang

(37)

c. Pembelajaran

Pembelajaran menunjukkan perubahan perilaku seseorang

karena pengalaman (Kotler & Armstrong, 2007:219). Schiffman

dan Kanuk (2007:179) menegaskan bahwa dari sudut pandang

pemasaran, Consumer Learning merupakan proses dimana

individu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam

membeli dan mengkonsumsi suatu produk/jasa yang diterapkan

untuk perilaku pembelian yang sama pada masa mendatang.

Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses dimana

pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap,

dan atau perilaku (Engel dkk, 1995:40). Jadi, proses pembelajaran

mencakup pengetahuan baru (didapat melalui belajar, informasi

dari membaca, mengamati dan berpikir) atau dari pengalaman

untuk diterapkan pada pembelian yang akan dilakukan dimasa

mendatang.

Pembelajaran dilakukan oleh individu pada saat pertama

kali melakukan konsumsi dan akan terus dilakukan sampai

individu tersebut meninggal. Pembelajaran berasal dari

pengalaman (experience) yang didapat setelah mengkonsumsi

suatu produk/jasa maupun dari informasi-informasi dari iklan di

TV, radio, dan majalah/surat kabar.

(38)

d. Keyakinan dan Sikap

Kotler & Armstrong (2007:220) mendefinisikan keyakinan

sebagai pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang

mengenai sesuatu. Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan

kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak sukanya

seseorang terhadap objek atau ide.

Sikap dapat didefinisikan suatu prediposisi yang dipelajari

untuk berperilaku secara konsisten dalam cara yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mengacu pada suatu objek

tertentu (Schiffman dan Kanuk, 2007:222).

Menurut Engel dkk (1995:53), sikap (attitude) adalah suatu

evaluasi menyeluruh yang memungkinkan seseorang berespon

dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara

konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.

Jadi, sikap merupakan kesiap siagaan mental yang diorganisasi

melalui pengalaman dan mempengaruhi tanggapan seseorang

terhadap orang lain, objek, dan situasi yang berhubungan

dengannya. Pada umumnya, seseorang akan mencari kesesuaian

(39)

Sikap memiliki beberapa karakteristik yang penting

(Loudon dan Bitta, 1993:521-523), antara lain:

1) Sikap memiliki sebuah objek

Objek yang dimaksud dapat berupa sesuatu yang

abstrak maupun nampak.

2) Sikap memiliki arah, derajat, dan intensitas

Arah sikap adalah perasaan senang atau tidak senang

tersebut terhadap suatu objek. Derajat sikap adalah tingkat

kepastian atau keyakinan perasaannya atau seberapa kuat

perasaan seseorang terhadap pendiriannya.

3) Sikap memiliki struktur

Pusat dari struktur sikap adalah nilai penting bagi

individu dan konsep diri. Semakin dekat suatu sikap dengan

pusatnya dikatakan mempunyai sentralitas yang tinggi.

4) Sikap dipelajari

Sikap tidak dibawa seseorang sejak lahir, namun

terbentuk berdasarkan pengalaman yang dipelajari dalam

berhubungan dengan objek ataupun lingkungannya.

(40)

B. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Hawkins dan Engel (Tjiptono, 1997:20), membagi proses pengambilan

keputusan kedalam tiga jenis, yaitu:

1. Proses pengambilan keputusan yang luas (Extended Decision Making)

Merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap.

Berawal dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan

melalui pembelian beberapa macam produk. Untuk keperluan ini,

konsumen mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan

mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat

memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek akan mengarah

kepada keputusan pembelian, yang selanjutnya konsumen akan

mengevaluasi hasil dari keputusannya.

Proses pengambilan keputusan yang luas terjadi untuk kepentingan

khusus bagi konsumen atau untuk pengambilan keputusan yang

membutuhkan tingkat keterlibatan tinggi. Misalnya, pembelian produk-

produk yang mahal, mengandung nilai prestise, dan dipergunakan pertama

kali.

2. Proses pengambilan keputusan terbatas (Limited Decision Making)

Terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian

mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha (atau hanya melakukan sedikit

(41)

biasanya berlaku untuk pembelian produk-produk yang kurang penting

atau pembelian yang bersifat rutin.

Ada kemungkinan bahwa proses pengambilan keputusan terbatas

ini terjadi pada kebutuhan yang sifatnya emosional atau juga pada

environmental needs. Misalnya, seseorang memutuskan untuk membeli

suatu merek atau produk baru dikarenakan “bosan” dengan merek yang

sudah ada, atau karena ingin mencoba/merasakan sesuatu yang baru.

Keputusan yang demikian hanya mengevaluasi aspek sifat/corak baru

(novelty or newness) dari alternatif-alternatif yang tersedia.

3. Proses pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (Habitual Decision

Making)

Merupakan proses yang paling sederhana, yaitu konsumen

mengenali masalahnya kemudian langsung mengambil keputusan untuk

membeli merek favorit/kegemarannya (tanpa evaluasi alternatif). Evaluasi

hanya terjadi bila merek yang dipilih tersebut ternyata tidak sebagus/sesuai

dengan yang diharapkan. Produk-produk yang biasa dibeli melalui proses

ini biasanya adalah sabun mandi, pasta gigi, minyak rambut, dan lain-lain.

(42)

C. Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian

Lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian (Kotler &

Armstrong, 2007:224), yaitu:

1. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)

Proses dimulai saat pembeli mengenali permasalahan atau

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang

nyata dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan

karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman

sebelumnya, seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan ini

dan dimotivasi kearah produk yang diketahui akan memuaskannya.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin

pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan

produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia

cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan

kebutuhan itu ke dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi

yang berhubungan dengan kebutuhan itu.

Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatnya.

Yang pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan

pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi

(43)

3. Evaluasi Alternatif

Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk

membuat keputusan terakhir. Pertama, konsumen mempunyai kebutuhan.

Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada

atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk

setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen

mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek. Konsumen

juga dianggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen

mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkat alternatif

setiap ciri dan akhirnya konsumen akan tiba pada sikap kearah alternatif

merek melalui prosedur tertentu.

Jadi, pada tahap evaluasi ini, konsumen menyusun merek-merek

dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya

konsumen akan memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang

mempengaruhi setiap sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan yang

tidak terduga.

4. Keputusan Pembelian

Pada tahap ini, konsumen memutuskan untuk membeli produk

tersebut atau tidak.

5. Perilaku Setelah Pembelian

Apabila konsumen memutuskan untuk membeli, berikutnya

konsumen akan mengalami beberapa tingkat yaitu kepuasan atau

ketidakpuasan.

(44)

Kepuasan setelah pembelian, konsumen mendasarkan harapannya

kepada informasi yang diterima tentang produk yang bersangkutan. Jika

kenyataan yang didapat sama dengan harapannya, maka konsumen akan

merasa puas, namun bila yang terjadi sebaliknya, maka konsumen merasa

tidak puas.

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Pengevaluasian Alternatif

Keputusan Pembelian

[image:44.612.103.515.138.544.2]

Perilaku Setelah Pembelian

Gambar 2.1

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian (Sumber: Kotler & Armstrong, 2007)

D. Penelitian Terdahulu

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian proses

pengambilan keputusan konsumen tidak dapat terjadi dengan sendirinya,

masalah kebudayaan, demografis, sosial, individu (karakteristik pribadi), dan

psikologis secara kuat mempengaruhi keputusan tersebut

(http://manbisnis.tripod.com.2005).

Hasil penelitian sebelumnya (Muslichah, M. Wahyuddin dan

Syamsuddin) tentang pengaruh faktor lingkungan, faktor individu, dan faktor

komunikasi pemasaran terhadap keputusan membeli obat farmasi antara

apotek di Kabupaten Sukoharjo dan apotek di Kota Surakarta menunjukkan

bahwa untuk faktor lingkungan, individu, dan komunikasi pemasaran

mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian baik penelitian pada

(45)

Rizky Amelia dengan penelitiannya mengenai faktor-faktor yang

dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian Ponsel Nokia di

Kecamatan Gresik menggunakan 11 faktor (desain produk, fitur, kemudahan

operasional, tampilan layar, harga dibanding pesaing, harga jual kembali,

potongan harga, cassing, aksesori tambahan, kualitas suara, dan ketahanan

produk). Dan hasil perhitungannya dengan menggunakan Analisis Faktor

menunjukkan bahwa ke-11 variabel penelitian tersebut bisa dilakukan analisis

faktor.

Kemudian Sugiarto dengan penelitiannya tentang analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan pembelian merek sepeda motor di Kecamatan

Manyar, Diketahui Terdapat Pengaruh secara parsial variabel kelompok

referensi, citra merek, terhadap keputusan pembelian merek. Dan diketahui

variabel motivasi dan promosi tidak berpengaruh pada keputusan pembelian

merek sepeda motor.

Sedangkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Wiryadinata dan

Jonathan (2006) mengenai faktor psikologis konsumen (motivasi, persepsi,

pembelajaran, serta keyakinan dan sikap) yang mempengaruhi keputusan

pembelian roti merek Citarasa di Surabaya menunjukkan bahwa variabel

pembelajaran menunjukkan nilai yang dominan.

(46)

E. Kerangka Pemikiran

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel

Merek Nokia

Faktor Budaya

(X1)

Faktor Sosial

(X2)

Faktor Pribadi

(X3)

Faktor Psikologis

(X4)

Keputusan Pembelian

(Y)

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

(47)

HA :

2. HO :

HA :

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan suatu

hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian,

yaitu :

1. HO : Variabel Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis tidak berpengaruh

terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia.

Variabel Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis berpengaruh

terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia.

Variabel Sosial bukan merupakan faktor yang paling dominan

dalam mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia.

Variabel Sosial merupakan faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian.

(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini, membahas tentang pengaruh faktor budaya, sosial,

pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pembelian konsumen. Sedangkan

variabel-variabel dari faktor- faktor tersebut adalah :

a. Faktor Budaya :

- Budaya

- Sub budaya

- Kelas sosial

b. Faktor Sosial :

- Kelompok

- Keluarga

- Peran dan Status

c. Faktor Pribadi :

- Usia dan Tahap Siklus Hidup

- Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi

- Gaya Hidup

(49)

d. Faktor Psikologis

- Motivasi

- Persepsi

- Pembelajaran

- Keyakinan dan Sikap

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua

anggota yang diteliti. Sedangkan sampel dapat didefinisikan sebagai suatu

bagian yang ditarik dari populasi (Istijanto, 2009:109). Sampel juga dapat

didefinisikan sebagai sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto,

1998:108).

Menurut Malhotra (dalam Widayat dan Amirullah, 2002 : 60), untuk

memperoleh hasil yang baik dalam suatu analisis faktor, banyaknya responden

yang diambil untuk mengisi kuisioner adalah sebanyak lima kali dari variabel

yang dimuat dalam kuisioner. Dalam penelitian ini, jumlah variabel yang

diteliti sebanyak 15, maka jumlah sampel yang diambil minimal adalah

sebanyak 4 x 15 = 60 responden, dan pada penelitian ini digunakan sebanyak

100 responden.

Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 1 Juni 2009 sampai

dengan 15 Juni 2009 dengan metode Accidental Sampling yaitu pengguna

ponsel merek Nokia yang ditemui secara kebetulan dilokasi penelitian, dan

sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(50)

yang menggunakan dan pernah menggunakan ponsel merek Nokia, dimana

jumlahnya tidak diketahui. Sedangkan penentuan responden adalah secara

Purvosive yaitu pengguna ponsel merek Nokia yang berada di lingkungan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode survei dan wawancara. Metode survei adalah

pengambilan sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat untuk pengumpulan data, dengan tujuan untuk meliput banyak

orang sehingga hasil survei dapat dipandang mewakili populasi atau

merupakan generalisasi (Istijanto, 2009:55).

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh

informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual. Dalam

wawancara, seorang responden ditanyai oleh pewawancara untuk

mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap, atau keyakinannya terhadap suatu

topik pemasaran (Malhotra dalam Istijanto, 2009:49).

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat dalam bentuk

kuesioner yang diisi oleh responden dibuat dalam bentuk pernyataan dimana

dalam kuesioner sudah disediakan alternatif jawaban dari tiap item

pernyataan. Dalam pelaksanaan pengisian responden diminta untuk memilih

(51)

Untuk mempermudah pengambilan kesimpulan dari tanggapan

responden yang diperoleh dalam pembagian koesioner, maka digunakan skala

5 tingkat (likert). Alternatif jawaban disesuaikan dengan skala likert yang

dibuat menjadi 5 alternatif jawaban. Skala likert melibatkan serangkaian

pernyataan yang berkaitan dengan sikap responden diminta menyatakan

“Sangat Tidak Setuju (STS)” sampai pada jawaban “Sangat Setuju (SS)”

untuk setiap pernyataan, jawaban diberi nilai yang akan merefleksikan secara

konsisten sikap responden.

Untuk setiap jawaban akan diberi skor 1-5 yang dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

3. Skor 3 untuk jawaban Ragu-Ragu (R)

4. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)

5. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

(52)

y

(

y

x

(

x

y

x

(

n x

D. Metode Analisis

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini tidak menggunakan pengujian secara sistematis dan

statistik. Dimaksudkan hanya untuk menggambarkan angka-angka

responden dari objek penelitian yang diperoleh dari hasil analisis

deskriptif.

2. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan valid tidaknya suatu alat

ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai

tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat (Azwar, 1992:146).

Teknik yang digunakan adalah korelasi product moment dari

Pearson, yaitu :

rxy =

n

(

2

)

y

) ( )

)

2

n

(

2

)

)

2

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

n : Jumlah sampel

x : Nilai total atribut

(53)

t 2 t 2

3. Uji Reliabilitas

Azwar (1992:150) merumuskan reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu

tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau terhadap

gejala yang sama dengan menggukan alat ukur yang sama.

Menurut Nunnaly (1967) suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2001:42).

Reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini diuji dengan alat uji reliabilitas

Cronbach Alpha, yaitu :

k

rtt = 1

k 1

Keterangan :

rtt : Reliabilitas instrumen

t2 : Variabel total

b2 : variabel butir

k : Banyaknya butir pertanyan atau soal

4. Metode Analisis Faktor

Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur

suatu data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan (korelasi)

dengan cara mendefinisikan suatu set kesamaan variabel atau dimensi dan

sering disebut faktor.

(54)

Model matematis dasar analisis faktor yang digunakan untuk setiap

variabel independen Xi (Wibisono, 2003:244) :

m

Xi = Aij Fj + bi Ui

j-t

i = 1, 2, 3, 4, … p

Dimana :

Xi = Variabel independen ke-i

Fj = Faktor kesamaan ke-j

Ui = Faktor unik ke-i

Aij = Koefisien faktor kesamaan

bi = Koefisien faktor unik

Bhuono (2005) mengemukakan bahwa analisis faktor merupakan

analisis statistik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan,

dan meringkas faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variabel,

definisi dan sebuah fenomena tertentu. Jadi, analisis faktor merupakan

cara yang di gunakan untuk mengidentifikasi variabel dasar atau faktor

yang menerangkan pola hubungan dalam suatu komponen variabel

(55)

a. Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO)

Analisis faktor dalam penelitian ini menggunakan metode

Kaiser Meyer Olkin (KMO) yang nilainya harus lebih besar dari 0,5.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut valid

atau tidak. Jika nilainya > atau = 0,5 maka proses analisis dapat

dilanjutkan. KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien

korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Jika nilai

kuadrat koefisien korelasi parsial dari semua pasangan variable lebih

kecil daripada jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO

akan mendekati satu, yang menunjukan kesesuaian penggunaan

analisis faktor.

Menurut Kaiser (1974) dalam Wibisono (2003 : 247) :

- Harga KMO sebesar 0.9 adalah sangat memuaskan

- Harga KMO sebesar 0.8 adalah memuaskan

- Harga KMO sebesar 0.7 adalah harga menengah

- Harga KMO sebesar 0.6 adalah cukup

- Harga KMO sebesar 0.5 adalah kurang memuaskan

- Harga KMO sebesar 0.4 adalah tidak dapat diterima

(56)

b. Uji Measure of Sampling Adequacy atau (MSA)

Analisis faktor dalam penelitian ini juga menggunakan metode

pengukuran Measure of Sampling Adequacy atau MSA. Untuk melihat

variabel-variabel mana saja yang layak untuk dibuat analisis faktor

serta untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang dijadikan sebagai

faktor analisis mempunyai korelasi yang kuat atau tidak dengan nilai >

atau = 0,5. Jika nilainya > atau = 0,5 maka semua faktor pembentuk

variabel tersebut telah valid dan tidak ada faktor yang direduksi. Pada

bagian Anti Image Correlation, jika nilai dari Kaiser Meyer Olkin

(KMO) < 0,5, maka untuk memperbaikinya yang pertama kali harus

dikeluarkan adalah variabel yang memiliki nilai MSA paling kecil dan

kurang dari 0,5.

Besarnya angka Measure of Sampling Adequacy (MSA)

berkisar antara 0 – 1, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa

kesalahan oleh variabel lain.

b. Jika MSA > 0.05, maka variabel tersebut masih dapat diprediksi

dan dapat dianalisa lebih lanjut.

c. Jika MSA < 0.05, maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan

tidak dapat dianalisa lebih lanjut, sehingga variabel harus

(57)

c. Nilai Mean pada Descriptive Analysis

Pada penelitian ini, untuk melihat jawaban dari responden

apakah jawaban responden terhadap sebuah faktor lebih mengarah

pada jawaban setuju atau lebih mengarah pada jawaban tidak setuju,

dilihat dari nilai Mean pada Descriptive Statistic yang didapat dari

analisis faktor. Jika nilai Mean yang didapat semakin besar, maka

dapat dikatakan responden semakin setuju bahwa faktor tersebut

mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia. Begitu pula

sebaliknya, jika nilai Mean yang didapat semakin kecil, maka dapat

dikatakan responden semakin tidak setuju bahwa faktor tersebut

mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia.

d. Total Variance Explained

Selain itu, pada penelitian ini digunakan juga Total Variance

Explained sebagai alat ukur untuk melihat besaran pengaruh sebuah

faktor didalam sebuah variabel.

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (Faktor Budaya,

Faktor Sosial, Faktor Pribadi, dan Faktor Psikologis) pada penelitian ini

merupakan variabel X (X1, X2, X3, dan X4) atau merupakan variabel bebas

(Independent Variable).

(58)

2. Variabel terikat (Dependent Variabel/Y) pada penelitian ini adalah

keputusan pembelian.

Perumusan operasional variabel tersebut, dapat digambarkan

seperti berikut ini :

No Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran

Budaya 1.1 Waktu

1.2 Tempat Ordinal

Sub Budaya 1.3 Kewarganegaraan Ordinal

1 Faktor Budaya

(X1)

Kelas Sosial 1.4 Gaya hidup

1.5 Persepsi Ordinal

Kelompok 2.1 Pembentuk Opini

2.2 Acuan Ordinal

Keluarga

2.3 Peran

2.4 Pengaruh Ordinal

2 Faktor Sosial

(X2)

Peran dan status

2.5 Jabatan/Kedudukan

2.6 Kelas Produk Ordinal

Usia dan Siklus Hidup

3.1 Pertambahan

Usia Ordinal

Pekerjaan dan Situasi Ekonomi

3.2 Jabatan

3.3 Pendapatan Ordinal

Gaya Hidup 3.4 Aktifitas Ordinal

3 Faktor Pribadi

(X3)

Kepribadian dan Konsep Diri

3.5 Kepercayaan diri

(59)

No Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran

Motivasi 4.1 Kebutuhan

4.2 Aktualisasi Diri Ordinal

Persepsi

4.3 Perhatian Selektif 4.4 Distorsi Selektif 4.5 Retensi Selektif

Ordinal

Pembelajaran 4.6 Pengalaman Ordinal

4 Faktor

Psikologis

(X4)

Keyakinan dan Sikap

4.7 Keyakinan

4.8 Ketertarikan pada

objek

Ordinal

(60)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Pendirian Nokia Co.

Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi

terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor

pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia, dan perusahaan ini paling

dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi

telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM,

CDMA, and W-CDMA (UMTS).

Nokia didirikan pada awalnya sebagai perusahaan penggilingan

bubur kertas oleh Fredrik Idestam pada tahun 1865. Perusahaan Karet

Finlandia kemudian mendirikan pabriknya di kawasan sekitarnya pada

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Tabel 4.2 Usia Responden
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Pernyataan 1.1
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Pernyataan 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi pernikahan yang lain adalah sebagai perisai melawan perbuatan zina dan persetubuhan diluar nikah, yang keduanya diharamkan oleh islam, Juga sebagai solusi

Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan Pemerintah Kota dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud untuk pembinaan,

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi.. Judul Penelitian : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan Dana PUAP di Gapoktan Karya

untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen tentang kualitas layanan jasa rumah sakit yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis,

Pada hari ini, Kamis tanggal Sebelas bulan Oktober tahun dua ribu dua belas, pada pukul 14.30 WIB yang merupakan batas akhir waktu penyampaian dokumen penawaran

Hasil uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol buah mengkudu dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli memperlihatkan bahwa

Source: Reproduced from Trostle (2008), from IMF data on prices and USDA index of exchange rates... Price rises happen when

kelompok mammalia semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut