• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji statistik dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada Tabel 4.6 tersebut dapat terlihat bahwa data terdistribusi dengan normal. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat Asymp. Sig (2-Tailed) > 0.05, yaitu sebesar 0.426. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .05184138

Most Extreme Differences Absolute .160

Positive .160

Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .876

Asymp. Sig. (2-tailed) .426

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Selain itu data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada Gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (Skewness) ke kiri maupun ke kanan.

Gambar 4.2

Grafik Plot Uji Normalitas

Data yang telah terdistribusi normal juga bisa diketahui dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. menurut Ghozali (2005:112) pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data

(titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa penyebaran data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.

4.2.1.2 Uji Multikolinearitas

hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Uji multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.345 .231 -1.493 .150 KM -.213 .228 -.226 -.935 .360 .540 1.852 DK -.054 .138 -.098 -.391 .700 .504 1.985 KA -.109 .049 -.545 -2.238 .036 .531 1.882 NOP -.092 .187 -.109 -.491 .628 .643 1.554 ROA .000 .001 -.159 -.662 .515 .543 1.843 ROE -1.176 .000 -.009 -.040 .968 .574 1.741 NPM -.001 .005 -.080 -.290 .775 .418 2.394 SIZE .020 .009 .518 2.333 .030 .640 1.563 a. Dependent Variable: CSRD

Berdasarkan data olahan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. hal tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF di atas 10 maupun Tolerence di bawah 0.1. Kesimpulan dari uji multikolinearitas

ini adalah bahwa semua variabel independen telah lolos dari uji multikolinearitas.

4.2.1.3 Uji Heterokedastisitas

Berikut ini tampilan grafik scatterplot untuk melihat hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan grafik Scatterplot pada Gambar 4.3 diatas dapat terlihat bahwa titik (data) menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu, dan pada grafik scatterplot diatas juga terlihat bahwa titik tersebar diatas maupun dibawah sumbu y dan angka 0. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian.

4.2.1.4 Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Berikut ini tampilan hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .581a .338 .086 .06030 2.587

Berdasarkan Tabel 4.8 tentang uji autokorelasi memperlihatkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW) adalah 2.587 < 5. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.2.2 Analisis Regresi

Analisis regresi linier berganda dari pengaruh mekanisme GCG, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap CSRD pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2010-2011) memiliki hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

dependent Variable: CSRD

Berdasarkan data di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) adalah sebagai berikut:

Y = -0,345-0.213 X1-0,054 X2-0.109 X3-0.092 X4+0.000 X5-1,176 X6-0,001X7+0.020 X8+e Keterangan: Y = CSRD X1 = Kepemilikan Manajerial X2 = Dewan Komisaris X3 = Komite Audit

X4 = Net Operating Profit (NOP)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -.345 .231 KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.213 .228 -.226 DEWAN KOMISARIS -.054 .138 -.098 KOMITE AUDIT -.109 .049 -.545

NET OPERATING PROFIT -.092 .187 -.109

RETURN ON ASSETS .000 .001 -.159

RETURN ON EQUITY -1.176 .000 -.009

NET PROFIT MARGIN -.001 .005 -.080

X5 = Return on Assets (ROA) X6 = Return on Equity (ROE) X7 = Net Profit Margin (NPM) X8 = Ukuran Perusahaan (SIZE) e = Koefisien error

Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi linier berganda memiliki arti sebagai berikut :

1. Konstanta (a) sebesar -0,345 mempunyai arti apabila variabel GCG, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan sama dengan nol maka CSRD pada perusahaan dagang bernilai negatif sebesar 0,345.

2. Koefisien regresi kepemilikan manjerial sebesar -0,213 mempunyai arti setiap kenaikan kepemilikan manajerial sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,213 satuan.

3. Koefisien regresi dewan komisaris sebesar -0,054 mempunyai arti setiap kenaikan dewan komisaris sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,054 satuan.

4. Koefisien regresi komite audit sebesar -0,109 mempunyai arti setiap kenaikan komite audit sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,109 satuan.

5. Koefisien regresi NOP sebesar -0,092 mempunyai arti setiap kenaikan NOP sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,092 satuan.

6. Koefisien regresi ROA sebesar 0,000 mempunyai arti setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap CSRD sebesar 0,000 satuan.

7. Koefisien regresi ROE sebesar -1,176 mempunyai arti setiap kenaikan ROE sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 1,176 satuan.

8. Koefisien regresi NPM sebesar -0,001 mempunyai arti setiap kenaikan NPM sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,001 satuan.

9. Koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,020 mempunyai arti setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap CSRD sebesar 0,020 satuan.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan maksud untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10

Pemasukan dan Pengeluaran Variabel

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu ukuran perusahaan, Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), dewan komisaris, Net Operating Profit (NOP), kepemilikan manajerial, Return on Assets (ROA), dan komite audit.

2. Variabel independen tidak ada yang dikeluarkan.

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R². “Adjusted R² dianggap lebih baik dari nilai R² karena

Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 UKURAN PERUSAHAAN, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON EQUITY, DEWAN KOMISARIS, NET OPERATING PROFIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON ASSETS, KOMITE AUDITa . Enter

nilai adjusted R² dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke dalam model” (Ghozali, 2005).

Berikut ini tampilan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11 Adjusted R²

Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya adjusted R² adalah 0,086. Dengan demikian, besarnya pengaruh kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) adalah sebesar 8,6%. Sedangkan sisanya sebesar 91,4% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .581a .338 .086 .06030

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON EQUITY, DEWAN KOMISARIS, NET OPERATING PROFIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON ASSETS, KOMITE AUDIT

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan pakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2005:84). Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap CSRD. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F (uji F). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

• Jika F hitung < F tabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%

• Jika F hitung > F tabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5% Berikut ini tampilan hasil Uji Signifikan Simultan (F) pada Tabel 4.12 yaitu :

Tabel 4.12

Uji Signifikan Simultan (F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .039 8 .005 1.340 .278a

Residual .076 21 .004

Total .115 29

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON EQUITY, DEWAN KOMISARIS, NET OPERATING PROFIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON ASSETS, KOMITE AUDIT b. Dependent Variable: CSRD

Berdasarkan Uji Signifikan Simultan (F) tersebut, maka didapat nilai F hitung sebesar 1,340 dan tingkat signifikansi 0,278. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,42. Oleh karena nilai F hitung (1,340) < F tabel (2,42) dengan tingkat signifikansi (0,278) > 0,05 menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara simultan dan tidak signifikan terhadap CSRD.

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel independen (Ghozali, 2005:84). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

• Jika t hitung < t tabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%

• Jika t hitung > t tabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5%

Tabel 4.13

Uji Signifikan Parsial (t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: CSRD

Dari hasil Uji Signifikan Parsial (t) diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu (parsial), yaitu :

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Kepemilikan Manajerial menunjukkan nilai t sebesar -0,935 dengan signifikansi sebesar 0,360. Nilai t hitung (0,935) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,360) > 0,05. Hal ini berarti bahwa Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%. 2. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap CSRD memperlihatkan hasil

analisis uji t untuk variabel Dewan Komisaris menunjukkan nilai t sebesar -0,391 dengan signifikansi sebesar 0,700. Nilai t hitung

Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficien ts T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.345 .231 -1.493 .150 KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.213 .228 -.226 -.935 .360 DEWAN KOMISARIS -.054 .138 -.098 -.391 .700 KOMITE AUDIT -.109 .049 -.545 -2.238 .036

NET OPERATING PROFIT -.092 .187 -.109 -.491 .628

RETURN ON ASSETS .000 .001 -.159 -.662 .515

RETURN ON EQUITY -1.176 .000 -.009 -.040 .968

NET PROFIT MARGIN -.001 .005 -.080 -.290 .775

(0,391) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,700) > 0,05. Hal ini berarti bahwa Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Pengaruh Komite Audit terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Komite Audit menunjukkan nilai t sebesar -2,238 dengan signifikansi sebesar 0,036. Nilai t hitung (2,238) > t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,036) < 0,05. Hal ini berarti bahwa Komite Audit secara parsial berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

4. Pengaruh Net Operating Profit (NOP) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel NOP menunjukkan nilai t sebesar -0,491 dengan signifikansi sebesar 0,628. Nilai t hitung (0,491) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,628) > 0,05. Hal ini berarti bahwa NOP secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

5. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel ROA menunjukkan nilai t sebesar -0,662 dengan signifikansi sebesar 0,515. Nilai t hitung (-0,662) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,515) > 0,05. Hal ini berarti bahwa ROA secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada

perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

6. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel ROE menunjukkan nilai t sebesar -0,040 dengan signifikansi sebesar 0,968. Nilai t hitung (-0,040) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,968) > 0,05. Hal ini berarti bahwa ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

7. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Kepemilikan NPM menunjukkan nilai t sebesar -0,290 dengan signifikansi sebesar 0,775. Nilai t hitung (0,290) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,775) > 0,05. Hal ini berarti bahwa NPM secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

8. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 2,333 dengan signifikansi sebesar 0,030. Nilai t hitung (2.333) > t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,030) < 0,05. Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

Dokumen terkait