• Tidak ada hasil yang ditemukan

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

lampiran i

Daftar Perusahaan Sampel

NO. Nama Perusahaan Kode Sektor Usaha

1. Ace Hardware Indonesia Tbk ACES Dagang

2. AKR Corporindo Tbk AKRA Dagang

3. Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR Dagang

4. Intraco Penta Tbk INTA Dagang

5. Kokoh Inti Arebama Tbk KOIN Dagang

6. Lautan Luas Tbk LTLS Dagang

7. Matahari Department Store Tbk LPPF Dagang 8. Matahari Putra Prima Tbk MPPA Dagang

9. Midi Utama Tbk MIDI Dagang

10. Multi Indocitra Tbk MICE Dagang

11. Skybee Tbk SKYB Dagang

12. Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT Dagang

13. Tira Austenite Tbk TIRA Dagang

14. Toko Gunung Agung TKGA Dagang

(2)

lampiran ii

LEMBAR CHECK-LIST PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

NO ITEM PENGUNGKAPAN ASPEK SOSIAL YA TIDAK

LINGKUNGAN

1. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hokum dan peraturan polusi

2. Penggunaan material daur ulang

3. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan 4. Merancang fasilitas yang harmonis dengan

lingkungan

5. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan

6. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 7. Perlindungan lingkungan hidup

ENERGI

1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi

2. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi

3. Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan

KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA

1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja

2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental

3. Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja 4. Mentaati peraturan standard kesehatan dan

keselamatan kerja

5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja

6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan

keselamatan kerja

8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja

LAIN-LAIN TENTANG TENAGA KERJA

(3)

2. Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja

wanita/orang cacat dalam tingkat managerial 3. Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga

kerja

wanita/orang cacat dalam pekerjaan

4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat

5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja

6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan

7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 8. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan

untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan

9. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah

karyawan

10. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi

11. Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun 12. Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam

perusahaan

13. Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada

14. Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff ditempatkan

15. Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka

16. Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per tenaga kerja

17. Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut

18. Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja

19. Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain

20. Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja 21. Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan

(4)

23. Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh

24. Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja 25. Mengungkapkan informasi bagaimana aksi

tenaga kerja dinegosiasikan

26. Peningkatan kondisi kerja secara umum

27. Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja

28. Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja

PRODUK

1. Pengungkapan informasi pengembangan produk

perusahaan, termasuk pengemasannya

2. Gambaran pengeluaran riset dan

pengembangan produk

3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk

4. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 5. Pengungkapan informasi mutu produk yang

dicerminkan dalam penerimaan penghargaan 6. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu

produk telah meningkat

KETERLIBATAN MASYARAKAT

1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas

2. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar

3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat

4. Membantu riset medis

5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni

6. Membiayai program beasiswa

7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat

8. Mensponsori kampanye nasional

9. Mendukung pengembangan industri local

UMUM

1. Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat

2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas

(5)

lampiran iii

Hasil Perhitungan Data Perusahaan Sampel

Perhitungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

(6)

Perhitungan Kepemilikan Manajerial Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Saham yang

Dimiliki Manajemen

Total Saham Persentase Kepemilikan Perhitungan Kepemilikan Manajerial Untuk Perusahaan Sampel

Tahun 2011

No Emiten Saham yang

Dimiliki Manajemen

(7)

Perhitungan Kepemilikan Institusional Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Saham yang

Dimiliki Institusi

Total Saham Persentase Kepemilikan Perhitungan Kepemilikan Institusional Untuk Perusahaan Sampel

Tahun 2011

No Emiten Saham yang

Dimiliki Institusi

(8)

Perhitungan Proporsi Dewan Komisaris Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Jumlah Anggota

Komisaris

Perhitungan Proporsi Dewan Komisaris Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2011

No Emiten Jumlah Anggota

(9)

Perhitungan Komite Audit Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Jumlah Anggota

komite audit

Perhitungan Komite Audit Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2011

No Emiten Jumlah Anggota

(10)

Data Profitabilitas Perusahaan Sampel

Perhitungan Net Operating Profit (NOP) Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

(11)

Data Return on Assets (ROA) Untuk Perusahaan Sampel

Data Return on Equity (ROE) Untuk Perusahaan Sampel

(12)

Data Net Profit Margin (NPM) Untuk Perusahaan Sampel

NO EMITEN 2010 2011

1. ACES 9.90 11.20

2. AKRA 2.30 3.20

3. BMSR -4.45 -1.10

4. INTA 4.60 4.00

5. KOIN 4.53 3.29

6. LTLS 2.23 1.38

7. LPPF -1.05 9.90

8. MPPA 0.67 0.01

9. MIDI 0.64 1.22

10. MICE 6.70 6.50

11. SKYB 3.44 1.59

12. AMRT 1.82 2.10

13. TIRA 1.89 2.50

14. TKGA -0.43 -0.32

15. TRIO 3.71 4.26

(13)

Data Ukuran Perusahaan Untuk Perusahaan Sampel

Perhitungan Ukuran Perusahaan (Size) Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arendt, Sebastian and Malte Brettel (2010),”Understanding The Influence of Corporate Social Responsibility on Corporate Identity,Image and Firm Perfomance”, Management Decision, Vol. 48 No. 10, pp. 1469-1492. Apriwenni, Prima (2009), ”Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility Pada Laporan Tahunan Perusahaan untuk Industri Manufaktur Tahun 2008”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1 pp.41-58

Budiasih, Igan (2009). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”, Jurnal Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali.

Chen, Honghui, and Xiayang Wang (2011),”Corporate Social Responsibility And Corporate Financial Performance in China: An Empirical Research from Chinese Firms”, Corporate Governance. Vol.11 No.4, pp.361-370.

Crisostomo, Vicente Lima, Fatima de Souza Freire and Felipe Cortes de Vasconcellos (2011),” Corporate Social Responsibility, Firm Value, and Financial Perfomance in Brazil”, Social Responbility Journal. Vol.7 No.2, pp.295-309.

Ekatah, Innocent, Martin Samy, Roberta Bampton, and Abdel Halabi (2011),”The Relationship Between Corporate Social Responsibility and Profitability: The Case of Royal Dutch Shell Plc”, Corporate Reputation Review. Vol.14 No.4, pp.249-261.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Gozhali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Universitas Diponegoro, Semarang.

Hatta, Gusti Muhammad .2011.”Pedoman CSR Bidang Lingkungan”, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta

ISO. 2010. “ISO 26000: Guidance on Social Responsibility”, ISO/FDIS 26000:2010(E)

(15)

Jo, Hoje and Maretno A.Harjoto (2011),”The Causal Effect of Corporate Governance on Corporate Social Responsibility”, Journal of Business Ethics. 106:53-72.

Khan, Md. Habib Uz Zaman (2010),”The Effect Of Corporate Governance Elements on CSR reporting: Empirical Evidence from Private Commercial Bank of Bangladesh”, International Journal of Law and Management, Vol. 52 No.2, pp.82-109

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Min, Young Lee, Ann Fairhurst and Scarlett Wesley (2009),”Corporate Social Responsibility: A Review of The Top 100 US Retailer”, Corporate Reputation Review. Vol.12 No.2, pp.140-158.

Murtanto. 2006. Menciptakan nilai tambah melalui Corporate Social Responsibility, Media Akuntansi, Edisi 53.

OECD.2010. Global Corporate Governance Forum, Background document, online available at: http://www.oecd.org/dataoecd/63/60/46435512.pdf.

Rudito , Bambang dan Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Rekayasa Sains Bandung, Bandung.

Said, Roshima, Yuserrie Hj Zainuddin, and Hasnah Haron, (2009). “The Relationship Between Corporate Social Responsibility Disclosure and Corporate Governance Characteristic in Malaysian Public Listed Company”, Social Responsibility Journal, Vol.5 No2, pp.212-226

Santosa, Purbayu Budi dan Muliawan Hamdani, 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga, Erlangga, Jakarta.

Santoso, Eko Budi (2011). “Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Rasio Profitabilitas Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia”. Jurnal Ekonomi. Universitas Ciputra, Surabaya.

Simamora, Bilson, 2001. Remarketing for Business Recovery, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Subramanyam, K.R., dan John J.Wild, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Buku Satu, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta.

(16)

--- Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sulistyo, Joko, 2011. 6 Hari Jago SPSS 17, Cakrawala, Yogyakarta.

The IICG, 2011. “Good Corporate Governance dalam Perspektif Risiko”, Program Tahunan Riset dan Pemeringkatan Penerapan GCG di Indonesia, IICG, Jakarta.

Udayasankar, Krishna, (2008). “Corporate Social Responsibility and Firm Size”, Journal of Business Ethics, 83:167-175

Umar, Husein, 2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Untung, Hendrik Budi, (2008). Corporate Social Responsibility, Sinar Grafika, Jakarta.

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

asosiatif, yaitu suatu desain yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2001:30).

3.2 Populasi dan Sampel penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:72). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2011.

Sampel adalah bagian populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003:107). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel anggota populasi dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2007:78).

Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah:

(18)

2. Merupakan perusahaan dagang yaitu perusahaan yang termasuk di dalam kategori wholesale (durable and non-durable goods) dan retail trade yang terdaftar di BEI. Perusahaan dagang merupakan salah satu perusahaan yang memiliki peran penting dalam perekonomian.

3. Perusahaan yang menyediakan informasi mengenai CSRD di laporan tahunan periode 2010 dan 2011. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi CSRD, sehingga memerlukan informasi pengungkapan tanggung jawab.

Tabel 3.1

Proses Seleksi Sampel Penelitian

NO. Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel Sampel

1 2 3 4 5

7. Colorpak Indonesia Tbk

CLPI X

8. Dian Swastatika

Sentosa Tbk

DSSA X X

9. Enseval Putera

Megatrading Tbk

EPMT X

10. Evergreen Invesco Tbk

GREN X X X X X

11. FKS Mulri Agro Tbk FISH X

12. Golden Retailindo Tbk

GOLD X

13. Hero Supermarket Tbk

HERO X

14. Hexindo Adiperkasa Tbk

(19)

15. Inter Delta Tbk INTD X

16. Intraco Penta Tbk INTA Sampel 4

17. Kokoh Inti Arebama Tbk

KOIN Sampel 5

18. Lautan Luas Tbk LTLS Sampel 6

19. Leo Investments Tbk ITTG X X X X X 20. Matahari Department

Store Tbk

LPPF Sampel 7

21. Matahari Putra Prima Tbk

MPPA Sampel 8

22. Midi Utama Tbk MIDI Sampel 9

23. Mitra Adiperkasa MAPI X X X X X 24. Modern Internasional

Tbk

MDRN X

25. Multi Indocitra Tbk MICE Sampel 10

26. Skybee Tbk SKYB Sampel 11

27. Sona Topas Tourism Industry Tbk

SONA X

28. Sumber Alfaria

Trijaya Tbk

35. Wicaksana Overseas Internasional Tbk

WICO X

(20)

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Sampel

NO. Nama Perusahaan Kode Sektor Usaha

1. Ace Hardware Indonesia Tbk ACES Dagang

2. AKR Corporindo Tbk AKRA Dagang

3. Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR Dagang

4. Intraco Penta Tbk INTA Dagang

5. Kokoh Inti Arebama Tbk KOIN Dagang

6. Lautan Luas Tbk LTLS Dagang

7. Matahari Department Store Tbk LPPF Dagang 8. Matahari Putra Prima Tbk MPPA Dagang

9. Midi Utama Tbk MIDI Dagang

10. Multi Indocitra Tbk MICE Dagang

11. Skybee Tbk SKYB Dagang

12. Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT Dagang

13. Tira Austenite Tbk TIRA Dagang

14. Toko Gunung Agung TKGA Dagang

15. Trikomsel Oke Tbk TRIO Dagang

Sumber : Data diolah oleh penulis (2012)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram-diagram (Umar, 2001:69).

Data diperoleh dari situs bursa efek indonesia

keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan. Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari 15 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010 s/d 2011.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

(21)

merupakan metode pengumpulan data dari literatur, artikel, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan studi dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen pada objek yang akan diteliti. Data dikumpulkan secara manual dengan mendapatkannya dari luar perusahaan, yang disebut data eksternal. “Data eksternal merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber di luar lingkungan suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan” (Santosa dan Muliawan, 2007:12).

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.5.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas yang diberikan dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh (kriteria) dari variabel bebas (Sugiyono, 2007). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah CSRD perusahaan CSRD. CSRD merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.

(22)

berbagai kelompok (kategori) tergantung pada kriteria yang ditentukan. Check list dilakukan dengan melihat CSRD perusahaan yang mencakup tujuh kategori, yaitu; lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, keterlibatan masyarakat dan umum.

3.5.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2007) “variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independent (terikat)”. Varibel-variabel independent yang termasuk dalam penelitian ini adalah:

3.5.1.1 Good Corporate Governance (GCG)

Penelitian ini mengukur GCG yang diproksikan dengan:

3.5.1.1.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang beredar . Kepemilikan manajerial dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219):

Kepemilikan manajerial=

Jumlah saham yang beredar jumlah saham yang dimiliki manajemen

3.5.1.1.2 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusi merupakan kepemilikan saham oleh

(23)

perusahaan yang beredar. Kepemilikan institusional dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219):

Kepemilikan institusional=

Jumlah saham yang beredar

jumlah saham yang dimiliki institusi

3.5.1.1.3 Dewan Komisaris

Proporsi komisaris independen merupakan jumlah dewan komisaris independen perusahaan yang diukur terhadap jumlah seluruh dewan komisaris. Proporsi dewan komisaris independen dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219): Proporsi dewan komisaris independen=

Jumlah dewan komisaris jumlah komisaris independen

3.5.1.1.4 Komite Audit

Komite audit merupakan proporsi komite audit independen yang diukur terhadap seluruh anggota komite audit. Komite audit dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219): Komite audit=

Jumlah seluruh anggota komite audit jumlah anggota komite audit independen

3.5.1.2 Profitabilitas

Penelitian ini mengukur profitabilitas dengan proksi sebagai berikut:

3.5.1.2.1 Net Operating Profit (NOP)

(24)

setelah memperhitungkan biaya pokok penjualan dan beban usaha. Laba operasional merupakan ukuran penting karena memungkinkan investor untuk menentukan seberapa baik kinerja manajemen terhadap profitabilitas perusahaan. Laba operasional tidak memperhitungkan biaya seperti bunga dan pajak, sehingga merupakan ukuran yang akurat dari keuntungan operasi perusahaan, dan tidak tergantung pada struktur modal atau biaya. Untuk alasan ini, laba operasional adalah salah satu parameter yang digunakan investor dalam mengevaluasi bisnis. Rasio ini merupakan indikator yang baik untuk menghitung penghasilan yang diperoleh dari pemanfaatan optimal asset perusahaan. Rasio ini juga menunjukan efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asset untuk menghasilkan laba. Net Operating profit dapat dirumuskan sebagai berikut (Chatterjee, 2012):

NOP =

Total Assets

Net Profit

3.5.1.2.2 Return on Asset (ROA)

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi, maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan modal sendiri.

ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Iqbal, 2002:260) :

ROA =

assets total average

(25)

3.5.1.2.3 Return on Equity (ROE)

ROE menggambarkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. ROE merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Angka ROE merupakan gambaran berapa yang bisa perusahaan hasilkan untuk setiap Rp 100 milik Anda di perusahaan tersebut. Sederhananya perhitungan ROE adalah (Iqbal, 2002:260) :

ROE =

Equity rs'

Stockholde Average

income Net

3.5.1.2.4 Net Profit Margin (NPM)

NPM merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur profitabilitas. NPM adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih setelah dipotong pajak, sehingga mengintepretasikan laba perusahaan yang lebih baik dibandingkan ukuran lain.

NPM dapat dirumuskan sebagai berikut (Iqbal, 2002:260) : NPM =

Sales Net

income Net

3.5.1.3 Ukuran Perusahaan

(26)

dimaksudkan agar besarnya nilai tidak terlalu berbeda dan digit tidak terlalu panjang. Ln total assets digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil. Ukuran perusahaan dihitung sebagai berikut (Budiasih, 2009:8):

Size = Ln Total Assets

Tabel 3.3

Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukurannya

No Variabel nama variabel

Defenisi skala

1 Dependen CSRD Data yang diungkap oleh

perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.

Content analysis

2 independen Kepemilikan manajerial

Kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang beredar

Rasio

3 Independen Kepemilikan institusional

Kepemilikan saham oleh institusi-institusi berbadan hukum yang diukur terhadap seluruh saham yang beredar

Rasio

4 Independen Dewan komisaris

jumlah dewan komisaris independen perusahaan yang diukur terhadap jumlah seluruh dewan komisaris

Rasio

5 Independen Komite audit proporsi komite audit independen yang diukur terhadap seluruh anggota komite audit

Rasio

6 Independen NOP profitabilitas perusahaan setelah memperhitungkan biaya pokok penjualan dan beban usaha

Rasio

7 Independen ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang

(27)

dimiliki oleh perusahaan tersebut 8 Independen ROE kemampuan modal sendiri untuk

menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham

Rasio

9 Independen NPM rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong pajak.

Rasio

10 Independen Ukuran perusahaan

dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar

Rasio

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak, dan perbandingan konstruk yang diukur. Data yang dihasilkan oleh skala rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji yang sesuai untuk data ini. Variabel yang diukur dengan skala rasio disebut variable metric (Erlina, 2011:50).

3.7 Metode Analisis Data

(28)

3.7.1 Analisis Faktor

Analisis faktor adalah teknik untuk mengidentifikasi variabel atau faktor yang memiliki pola hubungan tertentu dalam sebuah kelompok variabel. Analisis faktor bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah faktor yang memiliki karakter yang sama (Sulistyo, 2011:174).

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dalam data. Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel penelitian (Sulistyo, 2011:87).

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan adalah data yang memiliki distribusi data normal. Untuk menguji normalitas data akan digunakan analisis grafik probability plot dan Kolmogorov-Smirnov test. apabila probabilitas > 0.05 maka distribusi data normal dan bila probabilitas < 0.05 maka distribusi data tidak normal (Sulistyo, 2011:88).

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

(29)

bebasnya. jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel-variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya (Sulistyo, 2011:94).

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya. pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi menurut Sugiyono (2007:76) jika nilai Durbin-Watson (DW) memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson (DW)>5.

Analisis dilakukan dengan tiga langkah:

1. Menghitung indeks pengungkapan sosial dalam laporan tahunan

(30)

3. Melakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan dan dihitung dengan perangkat lunak SPSS 17 for Windows.

3.7.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi linear berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi (Sugiyono, 2007:90). Persamaan regresi linear berganda yaitu:

H1 : Y = a + b1X1 + e

H2 : Y = a + b2X2 + e

H3 : Y = a + b3X3 + e

H4 : Y = a + b4X4 + e

H5 : Y = a + b5X5 +e

H6 : Y = a + b6X6 + e

H7 : Y = a + b7X7 + e

H8 : Y = a + b8X8 + e

H9 : Y = a + b9X9 + e

H10 : Y = a +b1X1 +b2X2 +b3X3 +b4X4 +b5X5 +b6X6 +b7X7 +b8X8 +

b9X9 +e

Keterangan :

Y = CSRD

(31)

X1 = Kepemilikan Manajerial (KM)

X2 = Kepemilikan Institusional (KI)

X3 = Dewan Komisaris (DK)

X4 = Komite Audit (KA)

X5 = Net Operating Profit (NOP)

X6 = Return on Assets (ROA)

X7 = Return on Equity (ROE)

X8 = Net Profit Margin (NPM)

X9 = Ukuran Perusahaan

b1,b2,b3,b4,b5,b6,b7,b8,b9 = koefisien regresi variabel

e = error

3.7.3 Pengujian Hipotesis

3.7.3.1 Uji Signifikan Simultan (F-test)

Signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F-hitung. Adapun hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut:

H1: Kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara simultan terhadap CSRD

uji ini dilakukan dengan ketentuan:

(32)

3.7.3.2 Uji Signifikan Parsial (T-test)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H1: kepemilikan manajerial berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H2: kepemilikan institusional berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H3: dewan komisaris berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

H4: komite audit berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H5: NOP berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

H6: ROA berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H7: ROE berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H8: NPM berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

H9: Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

(33)

3.8 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dimulai pada minggu kedua september 2012 dan direncanakan akan berakhir pada januari minggu keempat. Jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian

Sept 2012 Okt 2012 Nov 2012 Des 2012 Januari 2013

Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul

Pengajuan Proposal

Bimbingan Proposal

Pengumpulan data

Pengolahan data

Bimbingan dan Penyelesaian

Skripsi

(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 dan 2011. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 35 perusahaan dan dari 35 perusahaan tersebut terpilih 15 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel dapat dilihat secara jelas pada lampiran i.

4.1.1 Analisis Faktor

(35)

Berikut ini merupakan hasil analisis faktor dari seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

KMO and Barlett’s Test

Tabel 4.2 Anti-image Matrices

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .568 Bartlett’s Test of Sphericity Approx. Chi-Square 76.587

Df 36

(36)

Communalities

Initial Extraction

KEPEMILIKAN

DEWAN KOMISARIS 1.000 .779

KOMITE AUDIT 1.000 .782

NET OPERATING

PROFIT

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

Comp onent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total

(37)

Component Matrixa

Component

1 2 3

KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.769 -.132 .340

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL .196 -.131 -.689

DEWAN KOMISARIS .021 .853 .225

KOMITE AUDIT .269 .782 -.312

NET OPERATING PROFIT .626 -.402 .100

RETURN ON ASSETS .608 .132 .592

RETURN ON EQUITY -.577 .116 .445

NET PROFIT MARGIN .556 -.637 .307

UKURAN PERUSAHAAN .598 .482 .232

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 3 components extracted.

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari hasil analisis faktor tersebut diperoleh nilai KMO MSA adalah 0.568. Karena nilai KMO MSA (0.568) tersebut > 0.5, maka proses analisis dapat dilanjutkan. Selanjutnya, pada Tabel 4.2 terdapat kode ‘a’ yang berarti tanda untuk MSA. Variabel layak digunakan jika nilai MSA lebih dari 0.5. dari Tabel 4.2 tersebut diketahui terdapat 2 variabel yang nilai MSA-nya kurang dari 0.5 yaitu KI (Kepemilikan Institusional) sebesar 0.300 dan ROE (Return on Equity) sebesar 0.434. Variabel yang pertama kali harus dikeluarkan dari analisis adalah variabel yang nilai MSA-nya paling kecil yaitu kepemilikan institusional.

(38)

Tabel 4.3

KMO and Barlett’s Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .630 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 67.887

df 28

Sig. .000

Tabel 4.4 Antiimage Matrices

KM DK KA NOP ROA ROE NPM SIZE

Anti-image Covariance

KM .540 -.006 .078 .086 .136 -.292 -.028 .057

DK -.006 .504 -.200 .050 -.148 -.108 .125 -.100

KA .078 -.200 .531 -.017 -.004 .104 .124 -.120

NOP .086 .050 -.017 .643 .042 -.037 -.218 -.127

ROA .136 -.148 -.004 .042 .543 -.129 -.237 -.148

ROE -.292 -.108 .104 -.037 -.129 .574 .104 .037

NPM -.028 .125 .124 -.218 -.237 .104 .418 .017

SIZE .057 -.100 -.120 -.127 -.148 .037 .017 .640

Anti-image Correlation

KM .650a -.011 .146 .145 .251 -.524 -.059 .097

DK -.011 .654a -.387 .088 -.283 -.200 .272 -.177

KA .146 -.387 .692a -.029 -.007 .189 .264 -.206

NOP .145 .088 -.029 .694a .070 -.061 -.421 -.199

ROA .251 -.283 -.007 .070 .525a -.231 -.498 -.251

ROE -.524 -.200 .189 -.061 -.231 .521a .212 .061

NPM -.059 .272 .264 -.421 -.498 .212 .580a .032

SIZE .097 -.177 -.206 -.199 -.251 .061 .032 .773a

(39)

Total Variance Explained

Comp onent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 2.441 30.517 30.517 2.441 30.517 30.517

2 2.195 27.442 57.959 2.195 27.442 57.959

3 1.240 15.501 73.460 1.240 15.501 73.460

4 .654 8.175 81.635

5 .490 6.127 87.762

6 .398 4.974 92.737

7 .336 4.204 96.941

8 .245 3.059 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Communalities

Initial Extraction

KEPEMILIKAN MANAJERIAL

1.000 .745

DEWAN KOMISARIS 1.000 .780

KOMITE AUDIT 1.000 .742

NET OPERATING PROFIT 1.000 .575

RETURN ON ASSETS 1.000 .744

RETURN ON EQUITY 1.000 .839

NET PROFIT MARGIN 1.000 .815

UKURAN PERUSAHAAN 1.000 .638

(40)

Component Matrixa

Component

1 2 3

KEPEMILIKAN MANAJERIAL

-.755 -.107 .404

DEWAN KOMISARIS .083 .837 .268

KOMITE AUDIT .288 .788 -.197

NET OPERATING PROFIT

.599 -.433 .171

RETURN ON ASSETS .646 .069 .567

RETURN ON EQUITY -.560 .137 .712

NET PROFIT MARGIN .534 -.680 .260

UKURAN PERUSAHAAN .638 .434 .204

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 3 components extracted.

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa setelah variabel kepemilikan institusional dikeluarkan dari model analisis, maka didapat nilai KMO MSA sebesar 0.630, artinya proses dapat dilanjutkan. Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tidak ada lagi variabel yang nilai MSA-nya kurang dari 0.5 sehingga tidak ada lagi variabel yang perlu dikeluarkan.

(41)

terbentuk. banyak faktor yang terbentuk adalah yang memiliki nilai eigen lebih dari 1. Dalam hasil analisis faktor tersebut terdapat 8 faktor yang terbentuk.

Pada tabel Component Matrix menunjukkan nilai korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Cara membaca nilai korelasi ini harus dibuat absolute (dipositifkan).

4.1.2 Statistik Deskriptif

Berikut ini merupakan deskripsi data statistik dari seluruh data yang digunakan secara umum dalam penelitian ini:

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KEPEMILIKAN

MANAJERIAL

30 .00 .31 .0286 .06687

DEWAN KOMISARIS 30 .25 .67 .4047 .11431

KOMITE AUDIT 30 .33 1.00 .6380 .31647

NET OPERATING PROFIT 30 -.15 .26 .0590 .07471

RETURN ON ASSETS 30 -7.72 50.80 6.0507 10.38379

RETURN ON EQUITY 30 -22.40 254.40 27.9303 50.78961

NET PROFIT MARGIN 30 -4.45 11.20 2.8743 3.42519

UKURAN PERUSAHAAN 30 22.76 30.07 27.6710 1.59320

CSRD 30 .03 .29 .1092 .06306

(42)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.5 maka dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Kepemilikan Manajerial memiliki jumlah sampel sebanyak

30, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,31, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,0286, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,06687.

2. Variabel Dewan Komisaris memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum 0,25, nilai maksimum 0,67, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,4047, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0.11431. 3. Variabel Komite Audit memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai

minimum 0,33, nilai maksimum 1,00, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,6380, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0, 31647. 4. Variabel Net Operating Profit (NOP) memiliki jumlah sampel

sebanyak 30, nilai minimum(-0,15), nilai maksimum 0,26, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,0590, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,07471.

5. Variabel Return on Assets (ROA) memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum (-7,72), nilai maksimum 50.80, mean (nilai rata-rata) sebesar 6,0507, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 10,38379.

(43)

7. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum (-4,45), nilai maksimum 11,20, mean (nilai rata-rata) sebesar 2,8743, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 3,42519.

8. Variabel Ukuran Perusahaan (Size) memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum 22,76, nilai maksimum 30,07, mean (nilai rata-rata) sebesar 27,6710, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 1,59320.

9. Variabel CSRD memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum 0,03, nilai maksimum 0,29, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,1092, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,06306.

10.Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 sampel.

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

4.2.1.1 Uji Normalitas

(44)

Tabel 4.6

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .05184138

Most Extreme Differences Absolute .160

Positive .160

Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .876

Asymp. Sig. (2-tailed) .426

a. Test distribution is Normal.

(45)

Selain itu data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada Gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (Skewness) ke kiri maupun ke kanan.

Gambar 4.2

Grafik Plot Uji Normalitas

(46)

(titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa penyebaran data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.

4.2.1.2 Uji Multikolinearitas

hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

a. Dependent Variable: CSRD

(47)

ini adalah bahwa semua variabel independen telah lolos dari uji multikolinearitas.

4.2.1.3 Uji Heterokedastisitas

Berikut ini tampilan grafik scatterplot untuk melihat hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas

(48)

4.2.1.4 Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Berikut ini tampilan hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .581a .338 .086 .06030 2.587

Berdasarkan Tabel 4.8 tentang uji autokorelasi memperlihatkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW) adalah 2.587 < 5. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.2.2 Analisis Regresi

(49)

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

dependent Variable: CSRD

Berdasarkan data di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) adalah sebagai berikut:

Y = -0,345-0.213 X1-0,054 X2-0.109 X3-0.092 X4+0.000 X5-1,176 X6-0,001X7+0.020

X8+e

Keterangan: Y = CSRD

X1 = Kepemilikan Manajerial X2 = Dewan Komisaris X3 = Komite Audit

X4 = Net Operating Profit (NOP)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.345 .231

KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.213 .228 -.226

DEWAN KOMISARIS -.054 .138 -.098

KOMITE AUDIT -.109 .049 -.545

NET OPERATING PROFIT -.092 .187 -.109

RETURN ON ASSETS .000 .001 -.159

RETURN ON EQUITY -1.176 .000 -.009

NET PROFIT MARGIN -.001 .005 -.080

(50)

X5 = Return on Assets (ROA) X6 = Return on Equity (ROE) X7 = Net Profit Margin (NPM) X8 = Ukuran Perusahaan (SIZE) e = Koefisien error

Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi linier berganda memiliki arti sebagai berikut :

1. Konstanta (a) sebesar -0,345 mempunyai arti apabila variabel GCG, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan sama dengan nol maka CSRD pada perusahaan dagang bernilai negatif sebesar 0,345.

2. Koefisien regresi kepemilikan manjerial sebesar -0,213 mempunyai arti setiap kenaikan kepemilikan manajerial sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,213 satuan.

3. Koefisien regresi dewan komisaris sebesar -0,054 mempunyai arti setiap kenaikan dewan komisaris sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,054 satuan.

4. Koefisien regresi komite audit sebesar -0,109 mempunyai arti setiap kenaikan komite audit sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,109 satuan.

(51)

6. Koefisien regresi ROA sebesar 0,000 mempunyai arti setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap CSRD sebesar 0,000 satuan.

7. Koefisien regresi ROE sebesar -1,176 mempunyai arti setiap kenaikan ROE sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 1,176 satuan.

8. Koefisien regresi NPM sebesar -0,001 mempunyai arti setiap kenaikan NPM sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,001 satuan.

9. Koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,020 mempunyai arti setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap CSRD sebesar 0,020 satuan.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

(52)

Tabel 4.10

Pemasukan dan Pengeluaran Variabel

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu ukuran perusahaan, Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), dewan komisaris, Net Operating Profit (NOP), kepemilikan manajerial, Return on Assets (ROA), dan komite audit.

2. Variabel independen tidak ada yang dikeluarkan.

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R². “Adjusted R² dianggap lebih baik dari nilai R² karena

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 UKURAN

(53)

nilai adjusted R² dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke dalam model” (Ghozali, 2005).

Berikut ini tampilan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11 Adjusted R²

Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya adjusted R² adalah 0,086. Dengan demikian, besarnya pengaruh kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) adalah sebesar 8,6%. Sedangkan sisanya sebesar 91,4% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .581a .338 .086 .06030

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, NET PROFIT

MARGIN, RETURN ON EQUITY, DEWAN KOMISARIS, NET

OPERATING PROFIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON

ASSETS, KOMITE AUDIT

(54)

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan pakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2005:84). Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap CSRD. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F (uji F). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

• Jika F hitung < F tabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%

• Jika F hitung > F tabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5%

Berikut ini tampilan hasil Uji Signifikan Simultan (F) pada Tabel 4.12 yaitu :

Tabel 4.12

Uji Signifikan Simultan (F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .039 8 .005 1.340 .278a

Residual .076 21 .004

Total .115 29

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, NET PROFIT MARGIN,

RETURN ON EQUITY, DEWAN KOMISARIS, NET OPERATING PROFIT,

KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON ASSETS, KOMITE AUDIT

(55)

Berdasarkan Uji Signifikan Simultan (F) tersebut, maka didapat nilai F hitung sebesar 1,340 dan tingkat signifikansi 0,278. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,42. Oleh karena

nilai F hitung (1,340) < F tabel (2,42) dengan tingkat signifikansi (0,278) > 0,05 menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara simultan dan tidak signifikan terhadap CSRD.

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel independen (Ghozali, 2005:84). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

• Jika t hitung < t tabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%

• Jika t hitung > t tabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5%

(56)

Tabel 4.13

Uji Signifikan Parsial (t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: CSRD

Dari hasil Uji Signifikan Parsial (t) diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu (parsial), yaitu :

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Kepemilikan Manajerial menunjukkan nilai t sebesar -0,935 dengan signifikansi sebesar 0,360. Nilai t hitung (0,935) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,360) > 0,05. Hal ini berarti bahwa Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%. 2. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap CSRD memperlihatkan hasil

analisis uji t untuk variabel Dewan Komisaris menunjukkan nilai t sebesar -0,391 dengan signifikansi sebesar 0,700. Nilai t hitung

(57)

(0,391) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,700) > 0,05. Hal ini berarti bahwa Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Pengaruh Komite Audit terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Komite Audit menunjukkan nilai t sebesar -2,238 dengan signifikansi sebesar 0,036. Nilai t hitung (2,238) > t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,036) < 0,05. Hal ini berarti bahwa Komite Audit secara parsial berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

4. Pengaruh Net Operating Profit (NOP) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel NOP menunjukkan nilai t sebesar -0,491 dengan signifikansi sebesar 0,628. Nilai t hitung (0,491) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,628) > 0,05. Hal ini berarti bahwa NOP secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

(58)

perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

6. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel ROE menunjukkan nilai t sebesar -0,040 dengan signifikansi sebesar 0,968. Nilai t hitung (-0,040) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,968) > 0,05. Hal ini berarti bahwa ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

7. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Kepemilikan NPM menunjukkan nilai t sebesar -0,290 dengan signifikansi sebesar 0,775. Nilai t hitung (0,290) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,775) > 0,05. Hal ini berarti bahwa NPM secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

(59)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini secara empiris untuk menguji pengaruh GCG, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah CSRD dan menggunakan variabel independen GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Populasi yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan dagang yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana jumlah pengamatan yang diperoleh adalah 30 (15 sampel x 2 tahun). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas) dan uji hipotesis (uji determinasi, uji F dan uji T) dengan menggunakan software SPSS 17.

4.3.1 Pengaruh GCG terhadap CSRD

(60)

Zainuddin and Haron (2009) yang menemukan pengaruh negatif sebaliknya Jo and Harjoto (2011) yang menyatakan adanya hubungan positif. Hasil penelitian Dewan Komisaris terhadap CSRD, juga tidak memiliki pengaruh, hal ini menunjukkan bahwa jumlah Dewan Komisaris independen tidak membuat CSRD lebih banyak diungkapan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Santoso (2011) yang tidak menemukan hubungan antara proporsi dewan komisaris independen dengan CSRD.

4.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap CSRD

Pada Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, ROE, NOP, dan NPM tidak memiliki pengaruh terhadap CSRD, hasil ini mengidentifikasikan bahwa besar atau kecil profitabilitas sebuah perusahaan tidak membuat perusahaan tersebut sadar akan pentingnya program CSRD. Hal ini sejalan dengan penelitian Apriwenni (2009) dan Crisostomo, Freire, and Vasconcellos (2011) yang tidak menemukan perngaruh antara variabel tersebut, sebaliknya tidak sejalan dengan penelitian Ekatah, Samy, Bampton, and Halabi (2011) dan Santoso (2011) yang menemukan pengaruh positif.

4.3.3 Pengaruh Ukuran perusahaan terhadap CSRD

(61)
(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini secara empiris untuk menguji pengaruh GCG, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah CSRD dan menggunakan variabel independen GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Populasi yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan dagang yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2011.Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap CSRD sosial pada perusahaan dagang di BEI selama periode 2010-2011, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian ini menunjukan bahwa:

1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan atau bersama-sama memiliki kemampuan mempengaruhi CSRD sosial pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI.

2. Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

(63)

4. Komite Audit secara parsial berpengaruh negatif terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

5. Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

6. Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

7. Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh positif terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

5.2 Keterbatasan penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan hanya perusahaan dagang sehingga tidak mewakili keseluruhan perusahaan yang ada di indonesia. 2. Periode waktu yang digunakan hanya dua tahun, sehingga pengujian tidak

seakurat pada penelitian yang menggunakan periode berkelanjutan.

(64)

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian, saran-saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan sampel perusahaan secara keseluruhan sehingga mewakili seluruh perusahaan di indonesia. 2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan periode lebih lama,

semakin lama maka akan lebih akurat hasil penelitian.

(65)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori Agency

Agency Theory, merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents. Pihak principal adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas nama principal dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan (Chen and Wang, 2011:362).

Dalam hubungan keagenan manajer sebagai pihak yang memiliki akses langsung terhadap informasi perusahaan, memiliki asimetris informasi terhadap pihak eksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor. Dimana ada informasi yang tidak diungkapkan oleh pihak manajemen kepada pihak eksternal perusahaan, termasuk investor.

(66)

Agency costs ini mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang saham; biaya yang dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan yang transparan, termasuk biaya audit yang independen dan pengendalian internal; serta biaya yang disebabkan karena menurunnya nilai kepemilikan pemegang saham sebagai bentuk ‘bonding expenditures’ yang diberikan kepada manajemen dalam bentuk opsi dan berbagai manfaat untuk tujuan menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham.

2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Mengacu pada pedoman pasal 1 Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), yang mencakup kondisi fisik alam, manusia dan perilakunya, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia mendefinisikan operasional “CSR adalah tindakan yang melampaui kepatuhan kepada segala hukum dan peraturan yang berkaitan dengan bidang usaha perusahaan, untuk:

1. Berkomitmen pada perilaku bisnis yang etis untuk meningkatkan kualitas hidup dari para pemangku kepentingan.

2. Berkontribusi pada keberlanjutan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial sebagai bagian dari proses pembangunan berkelanjutan”

(67)

transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa CSR adalah sebuah komitmen untuk berkontribusi terhadap stakeholder maupun lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

2.2.1.1 Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)

Dalam keputusan Menteri. Dimensi CSRD termasuk lingkungan hidup, penggunaan energi, sumber daya manusia, produk dan partisipasi komunitas/masyarakat”.

Murtanto (2006) menyatakan pengungkapan kinerja perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela (voluntary disclosure) oleh perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela antara lain:

(68)

b. Product Differentiation: Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses dari pada perusahaan yang peduli. Hal ini mendorong perusahaan yang peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan mereka dari perusahaan lain.

c. Enlightened Self Interest: perusahaan melakukan pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.

2.2.2. Manfaat CSR

Walaupun ada pihak yang mengatakan CSR hanya menghambur-hamburkan uang perusahaan, namun perusahaan yang sadar akan pentingnya CSR tentu mengerti akan manfaat dari CSR. Berikut uraian manfaat dari CSR (Untung, 2008:6) :

a. Mempertahankan dan mendongkrak citra atau reputasi merek perusahaan

(69)

c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan

d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha e. Membuka peluang pasar yang lebih luas

f. Mereduksi biaya politik

g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder h. Memperbaiki hubungan dengan regulator

i. Meningkatkan semangat dan produktivitas perusahaan j. Peluang untuk mendapatkan penghargaan

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi CSR

Menurut Chen dan Wang (2011) terdapat perbedaan pandangan perusahaan dalam masyarakat dan ketidak setujuan bahwa maksimalisasi kekayaan merupakan tujuan utama perusahaan. Sebagai Masyarakat yang baik perusahaan harus bertujuan pemberdayaan masyarakat, bukan memperdayai masyarakat. Pemberdayaan masyarakat memunculkan kreatifitas masyarakat untuk mandiri. CSR bukanlah sekedar kedermawaan, karena dapat memanjakan masyarakat. Min, Fairhurst dan Wesley (2009:141) menyatakan ada lima hal penting yang dapat mempengaruhi implementasi CSR:

a. Human Capital/ Pemberdayaan Manusia b. Enviroments/ Lingkungan

(70)

e. Economic Strength/ kemandirian ekonomi

2.1.3 Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

IICG (The Indonesian Institute of Corporate Governance) mendefinisikan Corporate Governance sebagai berikut: “Corporate Governance merupakan proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain”.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Corporate Governance adalah “sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, board dan pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan”.

(71)

2.1.3.1 Prinsip-prinsip GCG

Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari OECD yaitu

1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. 4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana

perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

(72)

2.1.4 Pengertian Profitabilitas

Menurut Subramanyam (2010:16), “profitabilitas merupakan suatu ukuran atas tingkat pengembalian perusahaan”. Profitabilitas merupakan hasil akhir dari berbagai kebijakan keputusan, dimana rasio ini digunakan sebagai alat pengukur atas kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian, pengukuran profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan keefektifan manajemen secara menyeluruh. Selain itu, keuntungan (profitabilitas) merupakan suatu kas bebas yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan program CSR (Crisostomo, Freire, and Vasconcellos, 2011:229). Penelitian Ekatah, Samy, Bampton, and Halabi (2011) menemukan pengaruh positif ROA terhadap CSR pada Royal Dutch Shell Plc. Sedangkan Apriwenni (2009) tidak menemukan hubungan Net Profit Margin (NPM) dengan CSR, hal serupa terjadi pada penelitian Santoso (2011) yang tidak menemukan hubungan ROE dan CSR.

2.1.5 Hubungan Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility

Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan lebih besar tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih luas, hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan.

(73)

perusahaan tersebut dan beradaptasi (Udayasankar, 2008:168). Pada penelitian Udayasankar (2008) menemukan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap CSR

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang relevan dan mendukung penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil Penelitian

1. Corporate Social Responsibility 4. Skala operasi Variabel

Dependen: 1.CSR

Hasil penelitian ini menunjukkan 2. The Relationship

Between

(74)

Konsentrat 3. Faktor-Faktor

yang

Hasil penelitian ini menunjukkan

4. Understanding The Influence of Corporate Social

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif antara CSR terhadap memiliki pengaruh 5. The Effect Of

Corporate Governance Elements on

Khan (2010) Variabel Independen: 1.Kepemilikan asing

(75)

CSR reporting:

6. Corporate Social Responsibility, Firm Value, and Financial

Hasil penelitian ini menunjukkan

Hasil penelitian ini menunjukkan dan Firm value tidak berpengaruh

(76)

Good Corporate

9 Corporate Social Responsibility

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh antara ROA, ROS dan GRS terhadap CSR

10 The Relationship Between

Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh positif antara

(77)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual

H1

H1

H2

H2 H3

H3

H4

Kerangka konseptual yang dipaparkan pada gambar 2.2 di atas, penelitian ini terdiri dari 3 jenis variabel independen (GCG, profitabilitas, dan ukuran perusahaan). Gambaran bahwa perusahaan yang menerapkan GCG akan lebih mengungkapkan CSR daripada perusahaan yang tidak, perusahaan yang memiliki profit yang besar juga memungkinkan perusahaan untuk mengungkapkan CSR dikarenakan perusahaan yang rugi tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan CSR, dan sebagai tambahan penelitian ini juga meneliti hubungan ukuran perusahaan untuk mengungkapkan kegiatan CSR.

Pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR)

(Y) Good Corporate Governance

(X1)

Profitabilitas (X2)

Gambar

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Sampel
Tabel 3.3 Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukurannya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatantabung pendinginpada reaktor sinter menggunakan bahan stainless steel pejal untuk flendes penutup dan flendes bodi reaktor sinter dengan diameter 8 dan

Dalam penelitian ini peneliti memberikan gambaran secara menyeluruh tentang fungsi sistem kredit semester (SKS) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Surabaya,

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah yang telah dilimpahkan oleh-Nya sehingga penulis dapakrit menyelesaikan Tugas

Dalam pengolahan data akademik masih secara konvensional dengan sistem pendataan yang sekarang dirasakan masih banyak kekurangan yang terjadi, dikarenakan sistem

Peserta didik diminta menampilkam atau unjuk kemampuan yang sesuai dengan kompetensi dasar Penilaian Proyek Peserta didik diberi tugas individu ataupun kelompok,

Hasil dari penelitian ini bersifat arahan desain, dalam upaya menghidupkan potensi Kampung Tua Tanjung Riau sebagai kawasan wisata bahari/maritim melalui

Peserta Didik diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah membuat animasi sederhana menggunakan pemrograman visual versi online dengan mengerjakan evaluasi yang terkait pada

Tempo Interaktif telah berusaha turut memproduksi konsensus dari kelas subordinat— rakyat miskin—melalui idiom-idiom publik yang sudah biasa dikenal dalam keseharian masyarakat,