BAB III PEMBAHASAN
3.4 Hasil Analisis Data
3.4.2 Hasil Analisis Kinerja Berdasarkan Realisasi Anggaran
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dilakukan analisis untuk menilai efektifitas dan efisiensi kinerja keuangan pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan realisasi anggaran program dan kegiatan selama periode 2018-2020. Dalam penelitian ini penilaian efektivitas mengacu pada pendapat Riyanto (2015: 11) yang menyatakan bahwa efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, artinya sejauh mana organisasi mampu
29
menghasilkan keluaran atau realisasi sesuai dengan yang diharapkan atau target yang ditentukan. Sehingga apabila realisasi dapat sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif.
Sedangkan efisiensi mengacu pada pendapat Hasibuan (2017: 233) yang menyatakan bahwa efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara realisasi dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber atau anggaran yang terbatas. Adapun hasil analisis kinerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2.
Hasil Analisis Kinerja Keuangan
Jenis
Kegiatan Tahun Anggaran Realisasi Sisa Persentase Kinerja
Efektif Efisien Program Wajib
Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan
Tahun
2018 655.763.440.142,43 643.457.144.669,22 -12.306.295.473,21 98,12% Efektif Efisien 2019 695.577.649.008,22 666.154.714.455,17 -29.422.934.553,05 95,77% Efektif Efisien
2020 765.135.413.909,04 947.306.759.651,77 182.171.345.742,73 123,81% Tidak Efektif
Tidak Efisien
Program Pendidikan Menengah
2018 423.814.146.410,74 487.779.663.382,27 63.965.516.971,53 115,09% Tidak Efektif
Tidak Efisien 2019 505.874.653.824,16 684.637.319.190,09 178.762.665.365,93 135,34% Tidak
Efektif
Tidak Efisien 2020 354.744.600.994,19 551.913.296.427,18 197.168.695.432,99 155,58% Tidak
Efektif
Tidak Efisien
Program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
2018 324.278.624.246,25 413.092.891.574,61 88.814.267.328,36 127,39% Tidak Efektif
Tidak Efisien 2019 442.640.322.096,14 621.915.185.549,06 179.274.863.452,92 140,50% Tidak
Efektif
Tidak Efisien 2020 459.081.248.345,43 659.524.027.772,31 200.442.779.426,88 143,66% Tidak
Efektif
Tidak Efisien
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksana Tugas Lainnya
2018 202.313.830.571,42 284.277.946.163,80 81.964.115.592,38 140,51% Tidak Efektif
Tidak Efisien 2019 379.405.990.368,12 476.406.664.809,72 97.000.674.441,60 125,57% Tidak
Efektif
Tidak Efisien 2020 730.356.531.458,63 933.290.870.024,25 202.934.338.565,62 127,79% Tidak
Efektif
Tidak Efisien Program
Pendidikan
2018 716.655.759.584,22 886.428.386.096,84 169.772.626.512,62 123,69% Tidak Efektif
Tidak Efisien
30
Jenis
Kegiatan Tahun Anggaran Realisasi Sisa Persentase Kinerja
Efektif Efisien
Menengah Kejuruan
2019 790.429.146.600,25 876.910.789.958,89 86.481.643.358,64 110,94% Tidak Efektif
Tidak Efisien 2020 779.046.966.889,21 981.950.143.576,16 202.903.176.686,95 126,05% Tidak
Efektif
Tidak Efisien
Program Pendidikan Non Formal
2018 206.547.468.165,74 320.211.891.058,26 113.664.422.892,52 155,03% Tidak Efektif
Tidak Efisien 2019 347.788.824.504,11 309.949.400.398,07 -37.839.424.106,04 89,12% Efektif Efisien 2020 389.523.483.444,60 586.385.150.903,33 196.861.667.458,73 150,54% Tidak
Efektif
Tidak Efisien
Sumber: Data Diolah dengan Excell (2021)
Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan berdasarkan realisasi anggaran pada Tabel 3.2 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut:
1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
Pada tahun 2018 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 655.763.440.142,43 dengan realisasi sebesar Rp 643.457.144.669,22 dan sisa anggaran sebesar 12.306.295.473,21. Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 98,12% yang artinya kinerja keuangan pada program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun di tahun 2018 sudah efektif dan efisien karena persentase realisasi lebih dari 80,00% atau mendekati target.
Kemudian pada tahun 2019 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 695.577.649.008,22 dengan realisasi sebesar Rp 666.154.714.455,17 dan sisa anggaran sebesar Rp 29.422.934.553,05. Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 95,77% yang artinya kinerja keuangan pada program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun di tahun 2019 sudah efektif dan efisien karena persentase realisasi lebih dari 80,00% atau mendekati target.
31
Sedangkan pada tahun 2020 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 765.135.413.909,04 dengan realisasi sebesar Rp 947.306.759.651,77 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 182.171.345.742,73.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 123,81% yang artinya kinerja keuangan pada program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun di tahun 2020 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
2. Program pendidikan menengah
Pada tahun 2018 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 423.814.146.410,74 dengan realisasi sebesar Rp 487.779.663.382,27 dan tanpa sisa karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 63.965.516.971,53. Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 115,09% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan menengah di tahun 2018 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Kemudian pada tahun 2019 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 505.874.653.824,16 dengan realisasi sebesar Rp 684.637.319.190,09 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 178.762.665.365,93.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 135,34% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan menengah di tahun 2019 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
32
Sedangkan pada tahun 2020 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 354.744.600.994,19 dengan realisasi sebesar Rp 551.913.296.427,18 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 197.168.695.432,99.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 155,58% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan menengah di tahun 2020 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
3. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Pada tahun 2018 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 324.278.624.246,25 dengan realisasi sebesar Rp 413.092.891.574,61 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 88.814.267.328,36.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 127,39% yang artinya kinerja keuangan pada program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di tahun 2018 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Kemudian pada tahun 2019 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 442.640.322.096,14 dengan realisasi sebesar Rp 621.915.185.549,06 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 179.274.863.452,92.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 140,50% yang artinya kinerja keuangan pada program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di tahun 2019 tidak efektif dan tidak efisien karena
33
persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Sedangkan pada tahun 2020 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 459.081.248.345,43 dengan realisasi sebesar Rp 659.524.027.772,31 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 200.442.779.426,88.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 143,66% yang artinya kinerja keuangan pada program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di tahun 2020 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
4. Program dukungan manajemen dan pelaksana tugas lainnya
Pada tahun 2018 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 202.313.830.571,42 dengan realisasi sebesar Rp 284.277.946.163,80 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 81.964.115.592,38.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 140,51% yang artinya kinerja keuangan pada program dukungan manajemen dan pelaksana tugas lainnya di tahun 2018 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Kemudian pada tahun 2019 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 379.405.990.368,12 dengan realisasi sebesar Rp 476.406.664.809,72 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 97.000.674.441,60.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 125,57% yang artinya
34
kinerja keuangan pada program dukungan manajemen dan pelaksana tugas lainnya di tahun 2019 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Sedangkan pada tahun 2020 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 730.356.531.458,63 dengan realisasi sebesar Rp 933.290.870.024,25 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 202.934.338.565,62.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 127,79% yang artinya kinerja keuangan pada program dukungan manajemen dan pelaksana tugas lainnya di tahun 2020 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
5. Program pendidikan menengah kejuruan
Pada tahun 2018 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 716.655.759.584,22 dengan realisasi sebesar Rp 886.428.386.096,84 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 169.772.626.512,62.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 123,69% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan menengah kejuruan di tahun 2018 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Kemudian pada tahun 2019 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 790.429.146.600,25 dengan realisasi sebesar Rp 876.910.789.958,89 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
35
harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 86.481.643.358,64.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 110,94% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan menengah kejuruan di tahun 2019 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Sedangkan pada tahun 2020 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 779.046.966.889,21 dengan realisasi sebesar Rp 981.950.143.576,16 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Uutara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 202.903.176.686,95.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 126,05% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan menengah kejuruan di tahun 2020 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
6. Program pendidikan non formal
Pada tahun 2018 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 206.547.468.165,74 dengan realisasi sebesar Rp 320.211.891.058,26 dan tanpa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 113.664.422.892,52.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 155,03% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan non formal di tahun 2018 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Kemudian pada tahun 2019 memiliki nilai anggaran sebesar Rp 347.788.824.504,11 dengan realisasi sebesar Rp 309.949.400.398,07 dan
36
sisa anggaran sebesar 37.839.424.106,04. Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 89,12% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan non formal di tahun 2019 sudah efektif dan efisien karena persentase realisasi lebih dari 80,00% atau mendekati target.
Sedangkan pada tahun 2020 memiliki nilaii anggaran sebesar Rp 389.523.483.444,60 dengan realisasi sebesar Rp 586.385.150.903,33 dan tanppa sisa anggaran karena Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan dari anggaran sebesar Rp 196.861.667.458,73.
Melalui data tersebut diperoleh persentase sebesar 150,54% yang artinya kinerja keuangan pada program pendidikan non formal di tahun 2020 tidak efektif dan tidak efisien karena persentase realisasi lebih dari 100,00%.
Melalui uraian penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dinilai secara keseluruhan kinerja keuangan pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara masih belum efektif dan belum efisien, dimana dalam pengelolaan anggaran dan realisasinya rata-rata nilai realisasi masih melebihi anggaran sehingga Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran tersebut menggunakan kas yang ada. Hal ini terjadi karena ketidaktelitian dalam memanajemen laporan anggaran dan realisasi sehingga akibatnya realisasi melebihi anggaran yang sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
BAB IV
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diuraikan kesiimpulan sebagai berikut:
1. Anggaran pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari anggaran untuk Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Dukungan Manajemen dan Pelaksana Tugas Lainnya, Program Pendidikan Menengah Kejuruan, serta Program Pendidikan Non Formal.
2. Keseluruhan kinerja keuangan pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara masih belum efektif dan belum efisien, dimana dalam pengelolaan anggaran dan realisasinya rata-rata nilai realisasi masih melebihi anggaran dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus menutupi kekurangan anggaran tersebut menggunakan kas yang ada.