• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Gambar an Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Keadaan Geografis

Daerah kabupaten Sidoarjo adalah salah satu dari 28 kabupaten di propinsi Jawa Timur dan terletak disebelah selatan Kotamdya Surabaya dan Kabupaten Gresik. Daerah Kabupaten Sidoarjo dibagian timur dibatasi oleh selat Madura yang cukup luas, dibagian selatan dibatasi oleh wilayah Kabupaten Pasuruan dan dibagian Barat dibatasi oleh wilayah Kabupaten Mojokerto.

Wilayah Kabupaten Sidoarjo terbentang antara 112.50-112.90 Bujur Timur dan7.30-7.50 Lintang Selatan

Batas wilayah Sidoarjo :

Sebelah Utara : Kotamadya Surabaya dan Kabupaten Gresik Sebelah Timur : Selat Madura

Sebelah Selatan : Kabupaten Pasuruan Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto 4.1.2. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah 63.438.534 Ha atau 634.39 km2 dan terbagi menjadi 4 (empat) wilayah pembantu bupati yaitu :

1. Pembantu Bupati Sidoarjo di Sidoarjo, terdiri dari 3 kecamatan, 52 desa dan 11 kelurahan.

2. Pembantu Bupati Sidoarjo di Porong, terdiri dari 5 kecamatan, 88 desa dan 6 kelurahan.

3. Pembantu Bupati Sidoarjo di Krian, terdiri dari 5 kecamatan, 102 desa dan 3 kelurahan.

4. Pembantu Bupati Sidoarjo di Taman, terdiri dari 3 kecamatan, 83 desa dan 8 kelurahan.

4.1.3. Visi Dan Misi Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Pr opinsi J awa Timur

Visi dan misi dari Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur antara lain:

• Visi

Memperdayakan koperasi, pengusaha kecil dan menengah menjadi lembaga yang sehat, berdaya saing, tangguh, mandiri, sesuai jatidirinya dan berperan dalam perekonomian.

• Misi

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kelembagaan.

2. Meningkatkan sinergi program pembangunan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah.

3. Meningkatkan pelayanan dan SDM Aparatur Dinas.

4. Memperdayakan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang berdaya saing dengan mengembangkan perkuatan permodalan dan ekonmi kerakyatan.

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah.

6. Meningkatkan peran Koperasi, Pengusaha Kecil menjadi Usaha Menengah untuk memperkuat struktur perekonomian.

4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang disebar di UKM yang tersebar di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo Kuesioner tersebut terdiri dari dibagi menjadi 4 bagian.

Bagian 1 : Berkaitan dengan pernyataan mengenai latar belakang pendidikan persepsi pengusaha keberhasilan sentra industri kecil dan menengah terdiri 4 pernyataan.

Bagian 2 : Berkaitan dengan pernyataan mengenai Pengalaman memimpin yang terdiri dari 3 pernyataan.

Bagian 3 : Berkaitan dengan pernyataan mengenai jenis UKM yang terdiri dari 2 pernyataan.

Bagian 4 : Berkaitan dengan pernyataan mengenai skala usaha yang terdiri dari 2 pernyataan

Bagian 5 : Berkaitan dengan pernyataan mengenai penggunaan sistem informasi akuntansi yang terdiri dari 5 pernyataan.

4.2.1. Hasil Penelitian Variabel Bebas Latar Belakang Pendidikan(X1)

Hasil penelitian terhadap variabel bebas latar belakang pendidikan dapat di lihat pada tabel yang ada di bawah ini :

Tabel 4.1. : Tabel Fr ekuensi J awaban Variabel Latar Belakang Pendidikan (X1)

Latar Belakang Pendidikan Jumlah Percent

SD 20 29 % SLTP 28 40.6% SLTA 16 23.2% S1 5 7.2% Jumlag 69 100% Sumber : Lampiran 2

Dari tabel 4.1 dapat di ketahui mengenai latar belakang pendidikan responden bahwa rata-rata responden yang mayoritas banyak menggunakan metode akuntansi pada usaha kecil dan menengah di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo adalah responden yang memiliki pendidikan SD sebanyak 20 orang atau sekitar 29%, kemudian di tingkat SLTP adalah sebesar 28 orang atau sekitar 40.6%, sedangkan pada pendidikan SLTA hanya sekitar 16 orang atau sekitar 23.2%, kemudian disusul pendidikan S1 sebanyak 5 orang atau sekitar 7,9%. Hal ini menunjukkan bahwa pewirausaha di sektor usaha kecil dan menengah khusunya di daerah wolayah Tropodo Waru Sidoarjo adalah responden yang memiliki latar belakang SD dan SLTP.

4.2.1.1. Hasil Penelitian Variabel Bebas Pengalaman Memimpin (X2)

Hasil penelitian terhadap variabel bebas pengalaman memimpin dapat di lihat pada tabel yang ada di bawah ini:

Tabel 4.2. :Tabel Frekuensi J awaban Variabel Pengalaman Memimpin (X2)

Item Per tanyaan

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Cuk up Setuju Sangat

Setuju

Total

1 2 3 4 5

X2.1

Pengalaman dengan

lama anda bekerja

sangat mendukung

kemajuan UKM yang anda geluti sekarang ini

- 2.9% 7.2% 60.9% 29% 100%

X2.2

Tingkat pengetahuan

atau ketrampilan yang

anda miliki sesuai

dengan UKM yang

anda jalani saat in

- 4.3% 14.5% 62.3% 18.8% 100%

X2.3

Penguasaan terhadap

pekerjaan dan peralatan yang anda kerjaan di rasa kurang mendukung

dan membutuhkan

pengembangan

- 2.9% 23.2% 58% 15.9% 100%

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 dapat di ketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai pengalaman memimpin pada usaha kecil dan menengah di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo mengarah ke jawaban sangat setuju, hal ini bisa dilihat dari nilai prosentase jawaban untuk tiap-tiap item pernyataan sebagai berikut: untuk pertnyaan pertama “Pengalaman dengan lama anda bekerja sangat mendukung kemajuan UKM yang anda geluti sekarang ini”. Dari pertanyaan ini jumlah responden yang menjawab menjawab setuju sebanyak 60.9% dan. Kemudian untuk pertanyaan kedua ” Tingkat pengetahuan atau ketrampilan yang anda miliki sesuai dengan UKM yang anda jalani saat ini”. Dari pertanyaan ini jumlah responden yang menjawab setuju adalah sebanyak 62,3%, , hal ini menandakan bahwa responden secara keseluruhan menjawab setuju mengenai tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah.

4.2.1.2. Hasil Penelitian Variabel Bebas J enis UKM (X3)

Hasil penelitian terhadap variabel bebas jenis Ukm dapat di lihat pada tabel yang ada di bawah ini:

Tabel 4.3. :Tabel Frekuensi J awaban Variabel J enis UKM (X3)

Jenis UKM Jumlah Percent

Manufaktur 16 23.2%

Non Manufaktur 53 76.8%

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai jenis UKM pada usaha kecil dan menengah di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo. responden lebih menyukai jenis UKM yang bergerak di bidang non manufaktur dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis UKM non manufaktur sebedar 43 atau sekitar 76.8%.

4.2.1.3 Hasil Penelitian Variabel Bebas Skala Usaha (X4)

Hasil penelitian terhadap variabel bebas skala usaha dapat di lihat pada tabel yang ada di bawah ini :

Tabel 4.4. : Tabel Fr ekuensi J awaban Variabel Skala Usaha (X4)

Skala Usaha Jumlah Percent

Industrial cottage 7 10.1%

Industri kecil 26 37.7%

Indutri skala menengah 32 46.4%

Industri skala besar 4 5.8%

Industri Internasional - -

Sumber : Lampiran 2

Dari tabel 4.4 dapat di ketahui mengenai skala usaha sektor usaha kecil dan menengah di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo, menurut jawaban responden bahwa rata-rata responden UMKM di Tropodo Waru Sioarojo paling banyak adalah skala usaha menengah yaitu sebesar 32 UKM atau sekitar 46,4%, kemudian industri kecil sebanyak 26 UKM atau sekitar 37,7% kemudian

industrial cottage dan industri skala internasional sekitar 7 UKM atau sekitar10,1% dan industri skala besar sebanyak 4 UKM atau sekitar 5,8%.

4.2.1.4. Hasil Penelitian Variabel Bebas Penggunaan Sistem Infor masi Akuntansi (Y)

Hasil penelitian terhadap variabel bebas penggunaan sistem informasi akuntansi dapat di lihat pada tabel yang ada di bawah ini:

Tabel 4.5. : Tabel Fr ekuensi J awaban Variabel Penggunaan Sistem Infor masi Akuntansi (Y)

Item Per tanyaan

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Cuk up Setuju Sangat

Setuju Total 1 2 3 4 5 Y.1 Penggunaan sistem infomasi akuntansi berbasis komputer

dalam UKM lebih anda

intensitaskan demi

proses pencatatan

pembukuan yang rapi dan teratur - 1.4% 17.4% 52.2% 29% 100% Y2 Kemudahan penggunaan sistem informasi akuntansi - 5.8% 14.5% 50.7% 29% 100% Y3 Frekuensi penggunaan sistem informasi akuntansi - 4.3% 11.6% 56.5% 27.5% 100% Y4 Pemahaman anda terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi - - 8.7% 55.1% 36.2% 100% Y5 Penilaian aplikasi penggunaan sistem informasi akuntansi di UKM anda - 4.3% 20.3% 59.4% 15.9% 100%

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo mengarah ke jawaban setuju, hal ini bisa dilihat dari nilai prosentase jawaban untuk tiap-tiap item pernyataan sebagai

berikut: untuk pertanyaan pertama mengenai “Penggunaan sistem infomasi akuntansi berbasis komputer dalam UKM lebih anda intensitaskan demi proses pencatatan pembukuan yang rapi dan teratur”. Dari tabel di atas dapat dilhat bahwa responden menjawab pada jawaban setuju sebesar 52.2%. Untuk pertanyaan kedua mengenai “Kemudahan penggunaan sistem informasi akuntansi”. Berdasarkan tabel di atas bahwa responden yang menjawab tidak setuju sebesar 5,8% kemudian yang menjawab setuju sebanyak 50.7%.

Untuk pertanyaan ketiga tentang “Frekuensi penggunaan sistem informasi akuntansi”. responden yang menajawab setuju sebanyak 56.5%. Untuk pertanyaan keempat tentang “Pemahaman anda terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi”. Responden yang menjawab pada jawaban setuju adalah sebanyak 55,1%. Untuk pertanyaan kelima mengenai “Penilaian aplikasi penggunaan sistem informasi akuntansi” responden yang menjawab setuju sebanyak 59.4%.

Berdasarkan hasil dari keseluruhan jawaban mengenai penggunaan informasi akuntansi pada UKM di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo menggambarkan bahwa responden sudah menggetahui tentang penggunaa informasi akuntasi tersebut, paling tidak yang belum mengetahui berangsur-angsur mulai menggunakan informasi akuntansi seperti pencatatan jurnal, kas, pembelian atau penjualan, nota atau faktur, mereka juga memperhitungan tentang gaji karyawannya, tetapi masih ada kalanya mereka juga kurang mengerti mengenai akuntansi tersebut.

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan, apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono, 2002: 31).

Uji validitas dilakukan atas item – item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap – tiap item pertanyaan dengan skor total. Suatu butir pertanyaan dinyatakan valid atau tidak dapat dilihat dari kolom corrected item – item total correlation (r hitung). Menurut Ghozali, (2001) koefisien masing – masing item kemudian dibandingkan dengan nilai rkritis

dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

- Jika nilai rhitung > rtabel berarti pernyataan valid - Jika nilai rhitung ≤ rtabel berarti pernyataan tidak valid

1. Uji validitas untuk variabel Latar Belakang Pendidikan (X1) Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Latar Belakang Pendidikan

Variabel Corrected Item Total Correlation Syarat Keterangan

X11 0.306 0,234 Valid

X12 0.645 0,234 Valid

X13 0.576 0,234 Valid

X14 0.553 0,234 Valid

Dari tabel uji validitas variabel latar belakang pemimpin (X2) dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai corrected item total correlation untuk tiap-tiap item pernyataan lebih besar dari 0,234.

2. Uji validitas untuk Variabel Pengalaman Memimpin (X2) Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Memimpin

Variabel Corrected Item Total Correlation Syarat Keterangan

X21 0.739 0.234 Valid

X22 0.670 0.234 Valid

X23 0.676 0.234 Valid

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel uji validitas variabel pengalaman memimpin (Y) dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai corrected item total correlation pernyataan lebih besar dari 0,234. 3. Uji validitas untuk Variabel Penggunaan Sistem Infor masi Akuntansi

(Y)

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi

Variabel Corrected Item Total Correlation Syarat Keterangan

Y1 0.863 0.234 Valid Y2 0.669 0.234 Valid Y3 0.587 0.234 Valid Y4 0.653 0.234 Valid Y5 0.642 0.234 Valid Sumber : Lampiran 3

Dari tabel uji validitas variabel penggunaan sistem informasi akuntansi (Y) dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai corrected item total correlation pernyataan lebih besar dari 0,234.

4.3.2. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas merupakan cara untuk menguji sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Alat ukur memiliki realibilitas yang tinggi apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.00, yang memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan Uji Statistik cronbrach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Croncbach Alpha > 0,60 (Nunnally (dalam) Ghozali, (2001) :

Tabel 4.8 : Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Crronbach

Alpha Syarat Keterangan

1. Latar belakang pndidikan (X2) 0.723 0,600 Reliabel

2. Pengalaman memimpin (X3) 0.834 0.600 Reliabel

2. Penggunaan Informasi Akuntansi (Y) 0.859 0,600 Reliabel

Sumber : Lampiran 3

Nilai α menunjukkan tingkat reliabilitas dari pertanyaan / instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Dari nilai tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa nilai α > 0,60 berarti semua pertanyaan untuk masing – masing variabel cukup reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian. (Ghozali, 2001: 132).

4.3.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak (Sumarsono, 2002:40). Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov

Smirnov. Fungsi pengujian suatu data dikategorikan berdistribusi normal atau tidak adalah sebagai alat kesimpulan populasi berdasarkan data sampel.

Tabel 4.9. Tabel Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

69 .0000000 2.19415632 .063 .063 -.041 .526 .945 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel di atas bahwa uji Kolmogorov-Smirnov dengan

Lilliefors Significance Correction menunjukkan bahwa semua variable yang diteliti memiliki distribusi yang normal (nilai signifikansi > 0,05).

4.4. Teknik Analisis Data 4.4.1. Uji asumsi Klasik 1. Autokorelasi

Untuk uji asumsi klasik yang mendeteksi adanya autokorelasi di sini tidak dilakukan karena gejala autokorelasi tersebut biasanya terjadi pada data time series, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian disini adalah data cross section.

2. Multikolinearitas

Tabel 4.10. Uji Multikolinieritas

No Variabel VIF Syarat Keterangan

1 Latar Belakang Pendidikan (X1) 1.751 10 Non Multikolinieritas

2 Pengalaman Memimpin (X2) 1.989 10 Non Multikolinieritas

3 Jenis UKM (X3) 1.121 10 Non Multikolinieritas

4 Skala Usaha (X4) 1.113 10 Non Multikolinieritas

Sumber : data diolah

Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung variance Inflation Factor (VIF). Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas diperoleh hasil bahwa nilai VIF untuk variabel latar belakang pendidikan (X1) adalah sebesar 1.751, pengalaman memimpin (X2) sebesar 1,989, jenis ukm (X3) sebesar 1.121 dan variabel skala usaha (X4) sebesar 1,113, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier.

3. Heteroskedastisitas

Perhitungan ada tidaknya gejala hederoskedastisitas dilakukan dengan cara menggunakan uji rank Spearman (Santoso, 2002:301). Uji heterokedastisitas menggunakan bantuan program SPSS 14.00 dan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel uji rank Spearman.

Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas

No Variabel Hasil

Signifikansi Syarat Keterangan

1 Latar Belakang Pendidikan (X1) 0.476 0,05 Non Heterokedastisitas

2 Pengalaman Memimpin (X2) 0.979 0,05 Non Heterokedastisitas

3 Jenis UKM (X3) 0.843 0,05 Non Heterokedastisitas

4 Skala Usaha (X4) 0.43 0,05 Non Heterokedastisitas

Sumber : Lampiran 5

Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai

Unstandardized Residual. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan > 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

4.4.2. Uji Regresi Linier Berganda

Dimana dari hasil perhitungan yang menggunakan komputer dengan aplikasi program SPSS 15.00 (Statistical Program for Social Science) dibawah operasi windows.

Tabel 4.12. Uji Regresi Linier Berganda

Variabel Beta Standard

Error t hitung Signifikansi

Constant 5.538 2.286 2.423 .018

Latar Belakang Pendidikan (X1) 0.380 0.173 2.194 .032

Pengalaman Memimpin (X2) 0.360 0.213 1.695 .018

Jenis UKM (X3) 0.879 0.683 1.288 .202

Skala Usaha (X4) 1.200 0.381 3.149 .002

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = α + β1 X1 + β2 X23 X3 + β4 X4 + e .

Y = 5.538 + 0,380X1 + 0,360 X2 +0,879X3 + 1.200X4 + e

Koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan perubahan yang searah antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien regresi yang bertanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan arah antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Konstanta (a) sebesar 5.538 menunjukkan besarnya pengaruh latar belakang pendidikan (X1), pengalaman memimpin (X2), jenis ukm (X3) Skala usaha (X4) terhadap penggunaan informasi akuntansi (Y). Artinya apabila variabel bebas tersebut sama dengan nol, maka diprediksikan penggunaan informasi akuntansi sebesar 5.538 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. b. Koefisien b1 :

Koefisien regresi untuk latar belakang pendidikan (X1) sebesar 0,380 berarti jika persepsi pengusaha atas keberhasilan sentra industri usaha kecil dan menengah (X1) naik satu – satuan, maka penggunaan informasi akuntansi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,380 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

c. Koefisien b2 :

Koefisien regresi untuk pengalaman memimpin (X2) sebesar 0,360 berarti jika pengalaman memimpin (X2) naik satu – satuan, maka penggunaan informasi akuntansi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,360 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

d. Koefisien b3 :

Koefisien regresi untuk jenis UKM (X1) sebesar 0,879 berarti jika jenis UKM (X3) naik satu – satuan, maka penggunaan informasi akuntansi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,879 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

Koefisien regresi untuk skala usaha (X4) sebesar 1,200 berarti jika jenis UKM (X4) naik satu – satuan, maka penggunaan informasi akuntansi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 1,200 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

4.4.3. Uji Hipotesis a. Uji F

Untuk mengetahui cocok atau tidaknya alat analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan uji F. Dalam tabel berikut ini disajikan analisis Uji F.

Tabel 4.13. Hasil Analisis Uji F

Sum of Squares Mean Square F hitung

Tingkat Signifikansi Regression 253.959 63.490 12.412 0.000 Residual 327.374 5.115 Total 581.333 Sumber : Lampiran 5

Terlihat dari angka F 12.412 dengan Sig.0,000 < 0,05 yang berarti signifikan, berarti secara bersama-sama perubahan variabel X1,X2,X3,X4 mampu menjelaskan perubahan variabel Y. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan untuk teknik analisis ini masih cocok, oleh karena itu untuk peneliti yang akan datang disarankan untuk menggunakan model teknik analisis yang sama atau dengan menambahkan data penelitian.

Tabel 4.14 : Hasil Koefisien Determinasi (R Square / R2)

Keterangan Nilai

R 0.661

R2 (R Square) 0.437

Adjusted R Square 0.402

Standard Error of the Estimate 2.262

Dari hasil pengolahan data tabel diatas juga diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,437, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 43,7% penggunaan informasi akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel latar belakang pendidikan, pengalaman memimpin, jenis UKM dan skala usaha, sedangkan sisa sebesar (100-43.7=56.3%) % dijelaskan oleh sebab – sebab lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Dan besarnya koefisien korelasi berganda (R) = 0,661. Ini berarti besar hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah cukup tinggi yaitu sebesar 77,2%.

Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2.262. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

4.5. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.5.1. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Ter hadap Penggunaan Sistem Infor masi Akuntansi Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm)

Pengujian hipotesis pertama memberikan hasil yang signifikan bahwa latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap penggunaan sitem informasi akuntansi di wilayah Tropodo sidoarjo, artinya bahwa pengalaman memimpin yang dimiliki oleh pelaku UKM dapat memberikan Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga, dan

lain-lain.Dalam hubungan usaha kecil dengan pemerintah dan kreditur (bank), penyediaan informasi akuntansi juga diperlukan.

Kewajiban menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi usaha kecil khususnya di wilayah Tropodo Waru Sidoarjo. Dalam kenyataannya, kebanyakan pengusaha kecil di Indonesia tidak menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya Salah satu permasalahan dalam sisi manajemen adalah lemahnya penyelenggaraan akuntansi. Sebagaimana dipahami bahwa keberadaan akuntansi sangat bermanfaat bagi UKM, karena merupakan alat yang dapat membantu pengambilan keputusan bisnis. Selain itu informasi akuntansi juga berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang, mengontrol biaya, mengukur dan meningkatkan produktivitas dan memberikan dukungan terhadap proses produksi.

Rendah atau tinggi tingkat pendidikan di sektor usaha kecil dan menengah disinyalir adalah salah satu penyebab lemahnya kemampuan UKM menyelenggarakan dan menggunakan teknik teknik akuntansi. Faktor lainnya adalah kesadaran sebagian besar UKM terhadap pentingnya keberadaan akuntansi .Sebagian besar para pengusaha UKM beranggapan bahwa akuntansi adalah sesuatu yang penting .

Pemahaman akan laporan keuangan yang sesuai SAK UKM dapat ditingkatkan apabila laporan keuangan disajikan dalam format yang seragam dan menggunakan deskripsi yang sama untuk pos-pos sejenis sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pembanding untuk melihat kondisi masing-masing perusahaan.

Namun dalam kenyataannya sulit diterapkan dan menghalangi perusahaan dalam memberikan informasi pada pengguna laporan keuangan.

4.5.2. Pengaruh Pengalaman Memimpin Ter hadap Penggunaan Sistem Infor masi Akuntansi Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm)

Pengujian hipotesis kedua memberikan hasil yang signifikan bahwa pengalaman memimpin berpengaruh terhadap penggunaan sitem informasi akuntansi di wilayah Tropodo sidoarjo, artinya bahwa tingkat pengalaman pelaku UKM dalam memimpin memberikan dampak dalam menjalankan roda usaha di dalam UKM nya.

Pengusaha kecil dapat mempunyai persepsi yang berbeda atas hal yang sama, yaitu informasi akuntansi. Perbedaan persepsi ini sangat ditentukan dari hasil interpretasi pada tahap encoding and simplification. Pengusaha kecil dapat memiliki informasi yang berbeda dalam menginterpretasikan nilai informasi akuntansi. Schemata adalah gambaran mental dari suatu kejadian atau suatu obyek (Kreitner dan Kinicki, 2001). Pengalaman riil akan membentuk penilaian yang tepat atas informasi akuntansi. Temuan-temuan terdahulu menunjukkan bahwa pengusaha kecil mempunyai persepsi ‘negatif’ atas nilai informasi akuntansi. Persepsi tersebut berbarengan dengan ketiadaan penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi oleh pengusaha kecil tersebut. Oleh karena itu, dapat diduga bahwa persepsi ‘negatif’ tersebut didasari oleh schemata yang bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi. Dengan kata lain, pengalaman penyelenggaraan dan

penggunaan informasi akuntansi dapat mengubah persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi artinya bahwa penggunaan informasi akuntansi tersebut sangat bermanfaat bagi pemilik UKM.

4.5.3. Pengaruh J enis Usaha Ter hadap Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm)

Pengujian hipotesis ketiga memberikan hasil yang tidak signifikan bahwa jenis usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan sitem informasi akuntansi di wilayah Tropodo sidoarjo, artinya bahwa jenis usaha dari UKM belum menentukan apakah ukm tersebut mau menggunaan sistem informasi akuntansi atau tidak

Jenis usaha suatu perusahaan akan memberikan variasi informasi akuntansi yang perlu disiapkan dan digunakan. Penelitian Holmes dan Nicholls (1989) memperlihatkan bahwa kelompok atau sektor industri mempengaruhi jumlah informasi akuntansi yang disiapkan dan digunakan perusahaan kecil. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa informasi akuntansi statutory, budget,

Dokumen terkait