• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

7.1 Skenario Pertama

7.1.2 Hasil Analisis Pengeluaran (Outflow)

Outflow merupakan arus pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan yang dilakukan pada usaha atau bisnis yang dijalankan. Pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm arus pengeluaran (outflow) terdiri dari pengeluaran untuk biaya investasi, biaya tetap, dan biaya variabel. Arus biaya atau pengeluaran mencerminkan pengeluaran-pengeluaran yang akan terjadi selama usaha atau bisnis berjalan.

a. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal kegiatan usaha. Pengeluaran biaya investasi dikeluarkan pada awal tahun usaha, juga dapat dikeluarkan pada beberapa tahun setelah usaha berjalan. Biaya investasi umumnya dilakukan satu atau lebih, sebelum bisnis berproduksi dan baru menghasilkan manfaat beberapa tahun kemudian. Pada usaha Yoyok Fish Farm biaya investasi hanya dilakukan pada awal berdirinya usaha. Yoyok Fish Farm memiliki lahan dua hektar, namun dalam menjalankan usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal hanya menggunakan satu hektar. Dalam menentukan biaya investasi untuk lahan, biaya oppurtinity cost (biaya imbangan) yang digunakan adalah sebesar Rp 1.500.000 per hektar untuk satu tahun. Sehingga biaya oppurtinity cost untuk lahan selama dua tahun berjalannya usaha adalah sebesar Rp 3.000.000. Adapun penentuan biaya imbangan lahan dilakukan dengan melihat harga sewa lahan itu

sendiri. Pada Tabel 7, menjelaskan biaya-biaya investasi pada awal berdirinya usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm.

Tabel 7. Uraian Biaya Investasi Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Yoyok Fish Farm Skenario Pertama Tahun 2009

No Uraian Unit

Umur Ekonomis

Harga

Satuan Total Harga

(Tahun) (Rp) (Rp)

1 Lahan 1 (ha) - - 3.000.000

2 Bangunan 1 5 5.000.000 5.000.000

3 Kolam Terpal 13 2 - 23. 609.500

4 Mesin Pompa Air 1 5 3.000.000 3.000.000

5 Ember sortir 5 2 35.000 175.000 6 Ember Biasa 5 2 30.000 150.000 7 Selang Air (m) 20 2 6.000 120.000 8 Serokan 3 2 15.000 45.000 9 Gergaji 2 2 20.000 40.000 10 Golok 2 2 25.000 50.000 11 Palu 2 2 15.000 30.000 12 Cangkul 4 2 40.000 160.000 13 Kakatua 2 2 15.000 30.000 14 Tang 2 2 15.000 30.000 15 Meteran 1 2 35.000 35.000 Total Investasi 35.474.500 b. Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh jumlah produksi atau penjualan hasil produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm meliputi Abodemen listrik, Upah Manajer, Upah pengawas, dan Upah karyawan. Uraian biaya tetap pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Biaya Tetap Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Yoyok Fish Farm Tahun 2010

No Uraian Upah/Bulan (Rp)

Satuan Jumlah Biaya

(Rp/3 bulan)

1 Listrik 25.000 - 75.000

2 Manajer 650.000 orang 1 1.950.000

3 Pengawas 650.000 orang 1 1.950.000

4 Karyawan Tetap 500.000 orang 3 4.500.000

Total Biaya 8.475.000

c. Biaya Variabel

Biaya variabel pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm dikeluarkan setiap satu kali siklus produksi. Pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm dalam satu siklus produksi terdiri dari tiga bulan atau empat kali dalam setahun. Uraian biaya produksi (variabel) usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm meliputi; benih, pakan, tenaga kerja, dan bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Biaya Variabel Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Yoyok Fish Farm Tahun 2010

No Uraian Satuan Jumlah Biaya (Rp)

1 Benih Ekor 61.600 9.240.000

2 Pakan Kg 6030 34.800.000

3 Tenaga Kerja HOK 54 1.080.000

4 Bahan Bakar (Solar) Liter 50 225.000

45.345.000 7.1.3 Analisis Kelayakan Finansial

Dalam menganalisis kelayakan finansial usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Net B/C, Internal Rate of Returm (IRR), dan Payback Periode. Perhitungan kelayakan usaha pembesaran lele sangkuriang menggunakan manfaat bersih (Net Benefit) yang diperoleh dari selislih antara biaya dan manfaat setiap tahunnya dengan dikurangi pajak berdasarkan tarif pajak yang ditentukan dalam peraturan pemerintah sebesar 25 persen dan dibuat dalam bentuk rugi laba (Lampiran 1).

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kriteria- kriteria investasi pada usaha Pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm

Tabel 10. Hasil Analisis Finansial Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Yoyok Fish Farm Skenario Pertama

Kriteria Hasil

Net Present Value (NPV) Rp 38.751.281

Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C) 2,68

Internal Rate Return (IRR) 33,02 %

Payback Periode (PP) 6,03

Dari hasil nilai keempat kriteria investasi di atas, dapat dilihat bahwa usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm memperoleh NPV > 0 yaitu sebesar Rp 38.751.281 yang artinya usaha ini layak untuk dijalankan. Nilai pada NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm pada discount rate yang berlaku. Sedangkan hasil Net B/C diperoleh 2,68 dimana Net B/C > 1 sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Net B/C sama dengan 2,68 berarti setiap Rp 100 biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek menghasilkan Rp 268 manfaat bersih. IRR yang diperoleh pada usaha pembesaran ikan ini adalah 33,02 persen dan lebih besar dari discount rate yang berlaku yaitu 1,75 persen untuk tiga bulan siklus produksi. Ini berarti usaha layak untuk dilaksanakan dengan tingkat pengembalian internal sebesar 33,02 persen. Sedangkan lama pengembalikan semua biaya investasi adalah 6,03 siklus atau pada siklus 6 atau 1,5 tahun.

7.1.4 Analisis Switching Value

Analisis switching value dilakukan dengan menggunakan nilai pengganti (switching value) sampai memperoleh nilai NPV sama dengan nol (NPV = 0). Jika nilai pengganti (switching value) memperoleh nilai NPV sama dengan nol, maka usaha mengalami titik impas atau usaha dapat ditoleransi. Namun apabila usaha memperoleh nilai dibawah nilai nol maka usaha tidak layak atau tidak menguntungkan.

Hasil switching value pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm perubahan komponen yang dianggap sangat berpengaruh terhadap kelayakan usaha yaitu pengaruh terjadinya penurunan produksi dan pengaruh kenaikan harga pakan. Penentuan komponen yang dianggap berpengaruh dilihat dari faktor yang sering mengalami perubahan dalam menjalankan usaha

pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm. Pengaruh kelayakan usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11. Hasil Analisis Switching Value Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Yoyok Fish Farm Skenario Pertama

Perubahan Persentase (persen)

Penurunan Produksi 8,61

Kenaikan Harga Pakan 16.02

Dari hasil analisis switching value dapat dilihat bahwa batas minimum penurunan total hasil produksi ikan lele sangkuriang adalah 8,61 persen. Pada penurunan produksi dibawah 8,61 persen, maka usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dijalankan. Pada kenaikan harga pakan, batas maksimal kenaikannya adalah 16.02 persen, sehingga apabila terjadi peningkatan harga pakan diatas 16.02 persen usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal tidak layak atau tidak menguntungkan.

Berdasarkan hasil analisis switching value terhadap pada usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm dapat disimpulkan bahwa penurunan produksi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kelayakan usaha. Faktor lain yang juga mempengaruhi yaitu kenaikan harga pakan ikan. Namun pengaruh terjadinya penurunan produksi lebih besar dibandingkan dengan kenaikan harga pakan.

Dokumen terkait