• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian Tahap Akhir

4.2.1 Hasil Analisis Penguasaan Konsep Fisika

4.2.1.1 Hasil Penguasaan Konsep Fisika

Penguasaan konsep fisika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep pada materi fluida dinamik. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan hasil penguasaan konsep fisika siswa sebelum dan sesudah pemberian treatment baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.

Perbandingan hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dengan model PjBLberbantuan LKS disajikan pada Gambar 4.1. Data hasil pretest dan posttest

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24 dan Lampiran 29.

Gambar 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar 4.1, hasil tes kelas eksperimen menunjukkan hasil

posttest lebih baik dari hasil pretest. Artinya, terdapat perubahan penguasaan konsep siswa yang positif setelah diajar dengan model PjBL berbantuan LKS.

Perbandingan hasil pretest dan posttest kelas kontrol dengan model

Discovery disajikan pada Gambar 4.2. Data hasil pretest dan posttest

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24 dan Lampiran 29.

Gambar 4.2 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.2, hasil tes kelas kontrol menunjukkan hasil

posttest lebih baik dari hasil pretest. Artinya, terdapat perubahan penguasaan konsep siswa yang positif setelah diajar dengan model Discovery.

Hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol jika dibandingkan, maka akan terlihat peningkatan seperti Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

66

Berdasarkan Gambar 4.3, hasil tes kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol hampir sama dan hasil posttest kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Artinya, sebelum diberi treatment, tidak terdapat perbedaan kemampuan awal penguasaan konsep siswa dan setelah diberi treatment, kelas eksperimen menunjukkan penguasaan konsep yang lebih baik daripada kelas kontrol.

4.2.1.2 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Jika data terdistribusi normal, maka analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametris. Hasil uji normalitas data pretest dan

posttest ditunjukkan pada Tabel 4.2. Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25, Lampiran 26, Lampiran 30 dan Lampiran 31.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest

Kelas Test Rata-rata Uji Normalitas

Kriteria Eksperimen Pretest Posttest 28,73 1,4867 7,8147 Normal 75,24 2,3402 Normal

Kontrol Pretest 26,06 3,8120 Normal

Posttest 67,62 7,0823 Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas pada 5 % dan dk = k-3 (Tabel 4.2), data pretest dan posttest baik kelas ekperimen maupun kelas kontrol menunjukkan

sehingga data-data tersebut dinyatakan terdistribusi normal.

4.2.1.3 Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak. Hasil analisis uji homogenitas

ditunjukkan pada Tabel 4.3. Perhitungan uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27 dan Lampiran 32.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest

Data

Rata-rata Uji Homogenitas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kriteria Pretest 28,73 26,06 1,689 1,793 Homogen Posttest 75,24 67,62 1,189 Homogen

Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas pada 5 % dengan dk pembilang = dan dk penyebut = (Tabel 4.3), baik pretest maupun

posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa , artinya Ho diterima dan varians kedua kelas dinyatakan homogen.

4.2.1.4 Hasil Uji Gain Penguasaan Konsep Fisika

Peningkatan penguasaan konsep fisika sebelum dan sesudah treatment

dapat dianalisis dengan uji gain. Hasil analisis uji gain ditunjukkan pada Tabel 4.4. Data hasil uji gain selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Gain Penguasaan Konsep Fisika Kelas Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest Uji Gain Kriteria Eksperimen 28,73 75,24 0,65 Sedang Kontrol 26,06 68,12 0,57 Sedang

Berdasarkan hasil analisis uji gain pada Tabel 4.4, peningkatan penguasaan konsep kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol walaupun sama-sama terletak dalam katagori sedang.

68

4.2.1.5 Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah penguasaan konsep fisika siswa yang mengikuti model PjBL berbantuan LKS lebih baik dari siswa yang mengikuti model Discovery. Analisis data ini menggunakan uji t untuk dua sampel independent. Rumus uji t yang digunakan adalah polled varians karena jumlah anggota sampel dan varians homogen ( ).

Uji kesamaan dua rata-rata nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t dua pihak. Hasil analisis tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.5. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Pretest

dk Taraf kesalahan

Kriteria Kesimpulan

65 5 % 1,087 1,997 Ho diterima jika

Ho diterima

Berdasarkan hasil analisis uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest pada Tabel 4.5, tidak terdapat perbedaan kemampuan awal (penguasaan konsep) kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi treatment. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian treatment akan terlihat pengaruhnya karena kemampuan awal kedua kelas sama.

Uji perbandingan dua rata-rata nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t pihak kanan. Hasil analisis tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.6. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Perbandingan Dua Rata-rata Hasil Posttest dk Taraf kesalahan Kriteria Kesimpulan 65 5 % 3,083 1,997 Ha diterima jika Ha diterima

Berdasarkan hasil analisis uji perbandingan dua rata-rata hasil posttest

pada Tabel 4.6, hasil posttest menunjukkan bahwa penguasaan konsep kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Uji rata-rata satu sampel nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t pihak kiri. KKM yang ditentukan sekolah untuk mata pelajaran fisika kelas XI adalah 73. Hasil analisis tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.7. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34 dan Lampiran 35.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Rata-rata Satu Sampel (Posttest ) Kelas dk Taraf kesalahan Kesimpulan Eksperimen 65 5 % 1,333 -1,997 Ho diterima Kontrol 65 5 % -2,978 -1,997 Ho ditolak

Berdasarkan hasil analisis uji rata-rata satu sampel pada Tabel 4.7, hasil

posttest kelas eksperimen menunjukkan , maka Ho diterima yang artinya rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih besar atau sama dengan KKM. Hasil analisis posttest kelas kontrol menunjukkan , maka Ho

ditolak yang artinya rata-rata nilai posttest kelas kontrol kurang dari KKM.

4.2.1.6 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siswa secara Klasikal

Hasil posttest dikatakan tuntas apabila hasil tersebut lebih besar atau sama dengan KKM. Perbandingan ketuntasan posttest siswa secara klasikal antara

70

kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan oleh Gambar 4.4. Analisis ketuntasan posttest secara klasikal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 37.

Gambar 4.4 Perbandingan Ketuntasan Posttest Siswa secara Klasikal antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.4, ketuntasan posttest kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Selain itu, ketuntasan kelas eksperimen 75%, sedangkan ketuntasan kelas kontrol < 75%.

Dokumen terkait