• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal.Metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data residual penelitian berdistribusi normal atau tidak adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS for Windwos Versi 17.00dasar pengambilan keputusan normalitas adalah dengan melihat angka probabilitas, jika nilai probabilitas lebih kecil dari maka data tersebut tidak berdistirbusi normal dan jika nilai probabilitas lebih besar dari maka data tersebut berdistribusi normal.

Tabel V.13 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .44410241

Most Extreme Differences Absolute .100

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .995

Asymp. Sig. (2-tailed) .275

a. Test distribution is Normal.Sumber: Data Primer April 2017

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.13, hasil pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance 0,05. Hasil dari perhitungan SPSS sebesar (0,275 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.

Gambar V.1

Histogram Distribusi Normal

Sumber: Data Primer April 2017

Selain menggunakan tabel di atas, uji normalitas juga dapat dicari dengan menggunakan normal probability plots.

Gambar V.2

Pada gambar di atas terlihat bahwa plot data mengikuti arah garis diagonal atau tidak melenceng. Berarti dapat dikatakan data berdistrubusi normal.

2)

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa avarians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu antara Y yang diprediksi dengan residual.

(1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas.

(2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS Versi 17.0 for Windows

didapatkan kurva pengujian heteroskedastisitas seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar V.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik di atas dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau model regresi liniernya homoskedastisitas.

Tabel. 14

Hasil Uji Heterokedasitas dengan Gletjer SPSS

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 0.312 0.236 1.325 0.188 X1 -0.027 0.056 -0.051 -0.484 0.629 X2 0.041 0.038 0.112 1.065 0.29 a. Dependent Variable: Abs_res Sumber: Data Primer April 2017

Berdasarkan Tabel perhitungan Abs_Res (Absolute Residual) diatas diketahui bahwa nilai Signifikansi (Sig) variabel kualitas pelayanan (X ) dan citra merek (X )yakni lebih besar dari alpha

5% (0,05), yang artinya tidak terjadi Heteroskedastisitas pada ketiga variabel tersebut.

3) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik adalah non multikolinear.Analisis ini ditentukan oleh besarnya nilai VIF (Varians Inflation Factor)

dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih dari 0,1. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 17.0 For Windows didapatkan nilai VIF (Varians Inflation Factor) dan Tolerance untuk masing-masing variabel bebas pada tabel berikut ini :

Tabel V.15

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 X1 .917 1.090 X2 .917 1.090 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data Primer April 2017

(a) Dependent Variabel : Loyalitas Konsumen (Y)

Berdasarkan Tabel V.15 dapat diketahui bahwa besarnya niali VIF (Varians Inflation Factor) dari masing-masing variabel

independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan

Tolerance lebih dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen tidak terdapat adanya multikolinearitas.

b. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menjawab apakah adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan perhitungan regresi berganda antara kualitas pelayanan, citra merek, dan loyalitas konsumen dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel V.16

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.517 .427 5.901 .000

X1 .345 .101 .331 3.402 .001 .917 1.090

X2 .103 .069 .145 1.486 .140 .917 1.090 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data Primer April 2017

Dari hasil perhitungan tabel V.16, dapat dilihat kedalam bentuk persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien konstan sebesar 2,517, koefisien regresi kualitas pelayanan (X ) sebesar 0,345 dan koefisien regresi citra merek (X ) sebesar 0,103.

c. Hasil Pengujian Hipotesis

1) Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Tabel V.17 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 3.662 2 1.831 9.096 .000a Residual 19.525 97 0.201 Total 23.187 99

a. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber: Data Primer April 2017

b. dependent Variabel: Y

a. Menentukan rumusan hipotesis :

: Kualitas pelayanan dan citra merek secara simultan tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

: Kualitas pelayanan dan citra merek secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

Taraf signifikansi menggunakan = 5% (signifikansi 5% atau 0,05).

c. Kriteria Pengambilan Keputusan

(1) ₀ ₀ ₀ ₂ ₁₀₂ , berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan.

(2) ₀ ₂ ₀ ₀ ₁₀₂ ,berarti berpengaruh secara simultan.

d. Kesimpulan

Dilihat dari tabel V.17 di atas diperoleh hasil nilai Sig. = 0,000

0,05, maka ₀ ₂ ₀ ₀ . Hal ini berarti variabel kualitas pelayanan dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Artinya, apabila kualitas pelayanan dan citra merek secara bersama-sama ditingkatan maka loyalitas konsumen juga akan meningkat. Begitupun sebaliknya, apabila kualitas pelayanan dan citra meek secara bersama-sama diturunkan maka loyalitas konsumen juga akan menurun pada Warung Papeda Babarsari.

2) Uji T (Parsial)

Pada output regresi linear berganda, hasil uji t akan dilihat pada nilai signifikansi output dari SPSS. Apabila nilai Sig > 0,05 maka

Tabel V.18 Hasil Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.517 .427 5.901 .000 X1 .345 .101 .331 3.402 .001 X2 .103 .069 .145 1.486 .140

a. Dependent Variable: Y Sumber: Data Primer April 2017

a) Variabel Kualitas Pelayanan (X ) (1) Menentukan Formulasi Hipotesis

H : Kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

: Kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

(2) Menentukan Tingkat Signifikan

Tingkat signifikan menggunakan α=5% (signifikansi 0,05). (3) Kriteria Pengambilan Keputusan

a. Apabila Sig 0,05 H diterima dan Hₐ ditolak (tidak berpengaruh).

b. Apabila Sig 0,05 H ditolak dan Hₐ diterima (berpengaruh).

(4) Kesimpulan

Dari hasil perhitungan statistik yang menggunakan SPSS 17

pada Tabel V.18 untuk variabel kualitas pelayanan (X )nilai Sig.0,001 , maka H

diterima dan H ditolak. Hal ini berarti kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen (Y) pada Warung Papeda Babarsari. Artinya semakin tinggi kualitas pelayanan maka semakin tinggi loyalitas konsumen, sebaliknya semakin rendah kualitas pelayanan maka semakin rendah juga loyalitas konsumen di Warung Papeda Babarsari.

b) Variabel Citra Merek (X )

(1) Menentukan Hipotesis

: Citra merek secara parsial tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

: Citra merek secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

(2) Menentukan Tingkat Signifikan

Tingkat signifikan menggunakan α =5% (signifikansi 0,05).

(3) Kriteria Pengambilan Keputusan

a. ₀ ₀ ditolak, jika nilai Sig > 0,05. Artinya citra merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

b. ₀ ₂ ₀ ₀ jika nilai Sig ≤ 0,05.

Artinya citra merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

(4) Kesimpulan

Dari hasil perhitungan statistik yang menggunakan SPSS 17

pada Tabel V.18 untuk variabel citra merek (X ) nilai

Sig. , maka H

ditolak H diterima. Hal ini berarti citra merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada Warung Papeda Babarsari. Artinya semakin tinggi citra merek maka tidak akan semakin tinggi pula loyalitas konsumen, sebaliknya semakin rendah citra merek juga tidak akan semakin rendah pula loyalitas konsumen.

3) Uji Adjusted R Square

Tabel V.19

Hasil Uji Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .397a .158 .141 .44866

a. Predictors: (Constant), X2, X1Sumber: Data Primer April 2017

b. Dependent Variable: Y

Dari Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) sekitar tersebut berarti 14,1% (didapatkan dari 0,141 (tabel adjusted R

Square) x 100) variasi pada variabel loyalitas konsumen mampu diterangkan oleh kedua variabel bebas (kualitas pelayanan dan citra merek). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 85,9% diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. D. Pembahasan

Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil dari analisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap loyalitas konsumen melalui uji F, uji T dan R².

Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Warung Papeda Babarsari diketahui sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 52 orang. Sedangkan berdasarkan usia, sebagian besar didominasi oleh responden yang berada pada usia 21-24 tahun sebanyak 55 orang. Berdasarkan pekerjaan, responden didominasi oleh pelajar/ mahasiswa dengan jumlah 87 responden dan intensitas pembelian dalam sebulan adalah 2 kali sebanyak 36 responden.Berdasarkan hasil data diatas, menurut peneliti walaupun sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki namun tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen karena hasil data juga menyebutkan bahwa responden sebagian besar adalah pelajar/ mahasiswa. Mahasiswa kerap berpikir bahwa apapun suasananya, warung makannya terkenal atau tidak yang penting mereka bisa makan, asalkan warung tersebut bersih dan memberikan kenyamaman bagi pembelinya. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Farid Yuniar (2011) pada karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa jenis kelamin pada penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 42 orang dan perempuan sebanyak 18 dengan status pekerjaan responden adalah mahasiswa. Pada penelitian yang dilakukan oleh Farid, ia menyatakan bahwa jenis kelamin tidak terlalu berpengaruh dalam pembelian Gudeng Pawon yang akan menimbulkan konsumen loyal (walaupun didominasi oleh laki-laki), karena kebanyakan konsumennya berasal dari mahasiswa yang biasanya ingin mencari suasana makan pada malam hari (Gudeg Pawon jam operasionalnya mulai pada pukul 21:00).

Untuk hasil pengujian hipotesis, dari hasil analisis yang telah dilakukan, pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap loyalitas konsumen melalui uji F, uji t dan R² dapat diketahui bahwavariabel independen yang terdiri dari variabel kualitas pelayanan dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen. Hal ini dapat ditunjukkan melalui hasil uji F dengan nilai signifikan sebesar

0,000lebih kecil dari α 5% atau 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ha diterima dan H ditolak. Berarti jika kualitas pelayanan dan citra merek diperbaiki/ ditingkatkan secara bersama-sama maka loyalitas konsumen terhadap Warung Papeda akan meningkat. Selain itu berdasarkan hasil uji Adjusted RSquare

secara bersama-sama variabel kualitas pelayanan dan citra merek memberikan kontribusi sebesar 14,1% pada loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen akan tinggi bila pelayanan yang diberikan oleh pihak Warung Papeda berkualitas,

karena baik buruknya pelayanan yang diberikan ini bergantung pada persepsi konsumen pada pihak penyedia jasa.

Berdasarkan hasil uji T (parsial), hasil analisis data menunjukkan variabel kualitas pelayanan pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen di Warung Papeda Babarsari. Artinya kualitas pelayanan penting dalam mempengaruhi loyalitas konsumen. Dari data yang diperoleh, konsumen memberikan penilaian yang baik terhadap kualitas pelayanan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata variabel kualitas pelayanan sebesar 4,03 dengan rentang nilai 1-5 menggunakan skala likert. Peneliti juga melihat bahwa faktor yang menyebabkan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen karena sebagian besar konsumen Warung Papeda merupakan mahasiswa. Mahasiswa memiliki kesibukan yang relatif padat dan kerap sekali membeli makanan cepat saji sehingga membutuhkan pelayanan yang mudah dan praktis. Mahasiswa membutuhkan pelayanan yang baik dan akurat dalam memberikan pelayanan, memiliki fasilitas fisik dengan kondisi yang baik dan mendukung, dapat dipercaya, memiliki perhatian pribadi dalam memahami konsumennya, serta melayani dan membantu konsumen dengan tanggap. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan olehSampelan, Oroh & Moniharapon (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas

Pelayanan, Kualitas Produk Dan Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Kawan Baru Mantos Manado” bahwa kualitas pelayanan, kualitas produk, dan kebijakan harga berpengaruhterhadap loyalitas konsumen

dengan kualitas pelayanan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, disusul dengan variabel-variabel lain.

Sedangkan variabel citra merek (X ) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel loyalitas konsumen (Y). Artinya konsumen tidak terlalu memperhatikan citra merek Warung Papeda Babarsari untuk mempengaruhi loyalitas konsumen. Peneliti melihat bahwa citra merek tidak berpengaruh pada loyalitas konsumen di Warung Papeda Babarsari kemungkinan dikarenakan ketersediaan warung yang menjual makanan khas dari Papua dan Ambon di Jogja ini masih jarang ditemui, hanya ada dua warung yaitu Warung Rasa Sayange dan Warung Papeda Babarsari, sehingga dari sisi konsumen yang didominasi oleh mahasiswa, peneliti melihat bahwa mereka tidak terlalu memperhatikan citra merek asalkan kebutuhan dan keinginan mereka untuk mengkonsumsi makanan khas mereka dapat terpenuhi dan rasa rindu mereka terhadap makanan khasnya dapat terobati. Hal ini dikarenakan juga kualitas pelayanan yang baik dan makanan/ minuman yang tersedia dengan kualitas yang baik telah diterapkan oleh Warung Papeda Babarsari. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yohanes

(2010) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Iklan, Citra Merek, dan

Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen pada Djendelo Koffie

Jogja” hasil penelitiannya menyatakan bahwa citra merek tidak mempunyai

pengaruh terhadap loyalitas konsumen Djendelo Koffie Jogja dengan nilai signifikansi 0,090 lebih besar dari 0,05.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada Warung Papeda Babarsari. Untuk meningkatkan loyalitas konsumen pada Warung Papeda Babarsari, maka Warung Papeda Babarsari perlu meningkatkan kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan. Adapun yang perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya yaitu pada dimensi bukti fisik (tangibles), karena dimensi ini memiliki rata-rata skor terendah diantara dimensi lainnya. Namun pada dimensi ini, terdapat pula item pernyataan yang memiliki rata-rata skor terendah diantara item pernyataan lainnya yaitu pada item pernyataan ke-4

“Fasilitas yang tersedia seperti toilet dan wastafel bersih serta kipas angin

memadai pada setiap sudut ruangan”. Dengan memperhatikan item ini, maka

Warung Papeda Babarsariharus memperbaiki atau meningkatkan lagi item tersebut, sehingga apabila item tersebut ditingkatkan/ diperbaiki maka konsumen yang datang berkunjung pun tentu akan merasakan kenyamanan terhadap fasilitas yang disediakan. Peneliti juga mengharapkan bahwa pihak Warung Papeda Babarsari tetap dapat memperhatankan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para konsumennya agar apa yang diinginkan konsumen dapat terwujud sehingga loyalitas konsumen dapat tercapai.

BAB VI

Dokumen terkait